Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Wibowo
"Industri Seluler GSM telah mencapai tahapan maturity, sehingga pertumbuhandan marjin keuntungannya tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Dengan penetrasi telepon seluler sebesar 40%, pasar ponsel Indonesia menuju maturity. Untuk meningkatkan pelanggan
dan margin akan sulit, sehingga yang paling memungkinkan adalah me-maintain konsumen yang ada. Karena itulah, sebaiknya perusahaan Operator seluler GSM mengetahui faktor apakah yang menjadi pendorong utama dalam membangun loyalitas konsumen. Model yang
digunakan dalah model yang diajukan oleh Aydin dan Ozer (2005). Dimana Kualitas Jasa, persepsi biaya peralihan, citra perusahaan dan kepercayaan diasumsikan mempengaruhi loyalitas konsumen. Selain itu juga akan diuji apakah kualitas jasa memiliki pengaruh positif terhadap persepsi biaya peralihan, citra perusahaan, kepercayaan dan loyalitas konsumen. Serta akan diuji juga pengaruh kepercayaan terhadap persepsi biaya peralihan Responden yang diambil adalah mahasiswa UI dari 10 (sepuluh) fakultas yang ada di kampus UI Depok. Data dianalisa melalui analisa SEM, crosstabs dan deskriptif statistik. Guna untuk mengetahui faktor manakah yang memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya variabel kepercayaan saja yang memiliki pengaruh positif langsung terhadap loyalitas. Sementara itu kualitas jasa hanya mempengaruhi variabel citra perusahaan dan kepercayaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6023
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isman Pepadri
"ABSTRAK
Dari dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan saat ini konsumen semakin rasional
dalam proses pembelian dimana akan selalu membandingkan antara manfaat yang diharapkan
dengan pengorbanan yang dikeluarkan dengan tetap memperhatikan pencapaian kebutuhan.
Disisi lain kekuatan ekonomi saat ini bukan ditentukan jari ruai ekonomis suatu sumber daya
tetapi sangat ditentukan kemampuan dalam memiliki atau mengelola informasi. Tingginya
nilai ekonomis suatu informasi sangat tergantung dan keakuratan dan kecepatan informasi
tersebut. Internet merupakan salah satu bentuk sarana dalam upaya mencari informasi dengan
cepat. Dukungan kemajuan teknologi telekomunikasi dan koinputer yang talc dapat dibendung
maka saat ini internet dapat digunakan untuk menyalurkan suara sehingga tarif telepon
menjadi jauh lebih murah dibandingkan jasa eksisting.
Dengan adanya dukungan regulasi serta perkembangan teknologi yang tidak dapat
dibendung maka akan memberi kemudahan bagi pemain baru untuk memasuki suatu bisnis
telekomunikasi. Sedangkan bagi konsumen dapat memberikan suatu pilihan dalam
berkomunikasi ke luar negeri. Untuk itu perusahaan yang ingin memasuki pasar dengan
produk baru dimana harga merupakan key succsess factor, maka sangat diperlukan
pengetahuan tentang proses peneniinaafl produk dan proses pengambilan keputusan konsumen.
Mengingat harga merupakan faktor utarna pada jasa telepon berbasis internet protokol (IP)
¡nalca diperlukan pula inforniasi tentang pengetahuan konsumen terhadap produk dan barga.
Agar penetapan barga tepat dan berorientasi path konsumen maka sangat diperlukan
pengukuran kisaran barga yang dapat diterinia. Dalam pengukuran pada peneitian [ni
menggunakan metode Price Sensitivity Meter.
Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan pengambilan data ke lapangan melalui kuesioner tersstruktur sebanyak 102 responden di Jakarta dengan kriteria menggunakan telepon internasional yang aware tentang telepon berbasis internet protookol dan menggunakannya.
Dari seluruh responden SLI 001 memiliki tingkat top of mind paling tinggi (81%)
Sedangkan istilah telepon berbasis IP masib rendah; telepon internet dan telepon murah (3%).
Sedangkan pengetahuan tentang merck pada jasa telepon berbasis IP, saat ini belum ada top
of mind merek yang mendominaai (rnelebihi 50%), naniun Telkom Save meniiliki tingkat
paling tinggi (36%).
Dari beberapa alternatif penggwiaan jasa telepon internasional, SL! 001 paling sering
digunakan (sesuai dengan tingkat top of mmd yang dimiliki) sedangkan telepon berbasis LP
memiliki tingkat pengunaan yang lebih tinggi (38%) dibandingkan dengan SU 008 (10%).
Namun dilihat dan merek hampir semua merek digunakan oleh responden dengan Telkom
Save paling banyak digunakan (32%).
Faktor harga murah merupakan alasan dan kebutuhan utama mengunakan telepon
berbasis IP disamping itu pada responden korporat faktor kualitas tetap menjadi
pertímbangan sedangkan pada responden residensial faktor lain yang menjadi pertimbangan
adalah asal nyambung. Sedangkan faktor yang mempengaruhi responden untuk menggunakan
telepon berbasis IP sangat dipengarUhi oleh orang-orang terdekat pengguna dan sekaligus
mereka menjadi sumber informasi utama.
Adapun layanan yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk kartu dan
mengharapkan kartu tersebut dapat rnudah ditemukan di lokasi-lokasi pusat perbelanjaan,
pusat pelayan Internet service provider, toko komputer, toko buku serta di Fuji Image
Plaza. Umumnya penggunaan telepon berbasis IP paling banyak dilakukan oleh responden
korporat tetapi dengan waktu percakapan lebih cepat dibandingkan responden residensial.
Kisaran harga yang diterima antan responden korporat dan residensial relatif sama
yaitu antara 53% sampal dengan 84% terhadap tarif SLI dengan ütik optimum UfltUk
responden korporat lebih rendah (62%) dibandingkan dengan responden residensial sebesar
74% terhadap tarif SLI. Adapun penilaian responden terhadap tarif yang beredar
dipersepsikan berada antara seda.ng dan murah dengan rata?rata penilalan 3,56 dan skala 5.
Sedangkan persepsi terhadap kualitas umumnya pada level 60% skI 65% terhadap SU normal
dengan kualitas yang diharapkan 85.98%.
Dalam implementasinya pemain barn hams menentukan harga sesuai kisaran yang
diterima dengan memperhatikan biaya yang dilcehiarkan agar tetap meraih keuntungaTi dengan
menciptakan value dimana harga yang diberikan lebih rendah ctibandingkan dengan kuaiitas
dan pelayanan yang tcrima oleh konsumen. Berdasarkan penelitian ini bagi pemain baru
dapat menetapkan barga berkisar antan 60% hingga 66% untuk segmen korporat dan 62%
hingga 68% untuk seginen residensial dengan catatan perusahaan tersebut harus memiliki
diferensiasi yang jelas atau dapat pula menetapkan harga secara head to head dengan
kompetitor utama yaitu 53% hingga 62% dari tarif SLI untuk korporat dan 53% hingga 64%
untuk segmen residensial.
Dari proses adopsi terhadap produk baru, telepon berbasis IP akan cepat diterima oieh
konsumen mengingat reIatif advantage sesuai dengan kebutuhan dan switching cost yang
rendah. Dalam pengambilan keputusan penggunaan telepon berbasis IP, peralatan merek dan
tenaga penjual serta atribut kualitas tetap menjadi pertimbangan responden."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrayani Rafiqa
"ABSTRAK
Pasar obat bebas terus tumbuh setiap tahunnya. Penelitian tentang analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam proses pembelian obat bebas dilakukan di Jakarta. Penelitian dilakukan dengan survei kepada konsumen obat bebas. Dari hasil penelitian menggunakan pengujian factor analysis didapatkan tujuh faktor yang utama yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian obat bebas, yaitu merek/brand, jaminan/warranty, efektifitas, keamanan/safety, harga & ketersediaan, promosi dan terakhir desain kemasan.

Abstract
Over The Counter (OTC) market growth every year continually. Research on the
analysis of the factors that affect consumers decision making process of
purchasing OTC drugs conducted in Jakarta. The study was conducted with a
survey to consumers of OTC medication. The results of studies that using factor
analysis found that seven major factors affect consumers in the purchase of OTC
drugs are brand, warranty, effectiveness, safety, price & availability, promotion
and packaging design."
2012
T32245
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Greta Carolyn
"Dalam beberapa dekade terakhir, isu pelestarian lingkungan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bermasyarakat. Seiring dengan perkembangan tersebut, produk organik (organic product) yang merupakan bagian dari karakteristik produk ramah lingkungan kini menjadi tren dalam kehidupan bermasyarakat.
Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari nilai-nilai konsumen (kesadaran akan kesehatan, kesadaran akan lingkungan dan kesadaran akan penampilan), sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (perceived behavioral control) terhadap minat beli konsumen terhadap produk perawatan diri berbahan organik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling), dan mengambil sampel sebanyak 231 orang, dengan unit analisis mahasiswa Universitas Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kesadaran akan lingkungan merupakan elemen yang sangat penting dalam membuat perilaku seorang individu pro terhadap lingkungan dalam kesehariannya, sehingga hal tersebut mendorong minat beli konsumen terhadap produk perawatan diri berbahan organik. Selain itu penelitian ini menemukan bahwa efek moderasi perceieved behavioral control tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli produk perawatan diri berbahan organik.

In recent decades, environmental issues have become important to note community. In line with it, organic products, that are part of the characteristics of eco-friendly products are now becoming a trend in the society.
The main purpose of this paper is to investigate the effect of consumer values ​​(health consciousness, environmental consciousness, and appearance consciousness), attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control on consumers purchase intention towards organic personal care products.
This research was conducted to 231 University of Indonesia students, by using SEM (Structural Equation Modeling).
The results of this study concluded that environmental consciousness is the most important element in making the behavior of an individual pro on the environment in their daily life, so that it encourages consumers to buy organic personal care product. In addition the study found that moderating effects of perceived behavioral control has no effect to influence purchase intention towards organic personal care product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Savitri Nariswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh green practice (GP) pada green store attachment (GSA) serta peran green store attachment dalam memprediksi green store (GSL) dan green product loyalty (GPL). Penelitian selanjutnya dilakukan untuk melihat apakah konsumen dengan dengan green consciousmess (GS) yang tinggi akan merespon lebih positif pada green practice dibandingkan dengan konsumen yang memiliki tingkat green consciousness yang rendah. Pengujian ini dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan software LISREL 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa green practice memiliki pengaruh yang signifikan pada green store attachment, lalu GSA memiliki pengaruh positif terhadap green store loyalty, dan GSL secara signifikan berhubungan dengan product loyalty.
Dengan melihat perbedaan tingkat green consciousness, terlihat bahwa konsumen dengan green consciousness tinggi lebih memahami green practice sehingga memperlihatkan green store attachment yang lebih kuat dibandingkan dengan konsumen yang green consciousnessnya rendah. ;This study examines the effects of green practices on green store attachment and the role of green store attachment in predicting loyalty to a green store and green products. This study further investigates whether consumers with a high degree of green consciousness respond more positively to green practices than consumers with low degree of green consciousness do. This research use Structural Equation Modelling (SEM) with LISREL 8.8.

This study examines the effects of green practices on green store attachment and the role of green store attachment in predicting loyalty to a green store and green products. This study further investigates whether consumers with a high degree of green consciousness respond more positively to green practices than consumers with low degree of green consciousness do. This research use Structural Equation Modelling (SEM) with LISREL 8.8.
The findings showed that green practices had a significant influence on consumer?s attachment to a store. In addition, consumer?s attachment to a store had a positive effect on store loyalty, and store loyalty was significantly associated with product loyalty. By seeing the difference of green consciousness? degree, it seems that highly green-consciousness consumer more aware to green practice and thus showing stronger store attachments than consumer with lower green-consciousness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parulian, Sahala Masda
"Aktivitas pemasaran sebuah perusahaan sering ditujukan bagi penciptaan dan pemeliharaan Ioyalitas pelanggan (loyalitas merek) terhadap suatu produk/merek. Bahkan bagi sebagian besar perusahaan, loyalitas merek merupakan bagian yang paling penting dalam penenluan pertumbuhan dan perolehan laba dalam jangka panjang.
Kesuksesan sebuah perusahaan yang berbasis bisnis, tidak terlepas dan peranan para pelanggan. Untuk itu perusahaan harus dapat meraih hati para konsumen agar mau menjadi pelanggan perusahaan tersebut, sena mempertahankan pelanggan agar mereka terus-menerus dan berulang ulang membeli merek perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang tepat unruk mengetahui kebutuhan dan keinginan para konsumen terhadap suatu merek secara berkesinambungan Serta mewujudkannya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mcngetahui faktor-faktor apa saja yang membuat para konsumen loyal rerhadap salah satu merek (loyalitas merek) air mineral kemasan galon di Jakarta dan sekitarnya.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel kepuasan konsumen, harga, promosi, reputasi merek, ketersediaan merek, serta variabel keterlibatan dan resiko terhadap variabel loyalitas merek. Adapun merek yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah merek air mineral dalam kemasan galon.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa vanabel ketersediaan merek, variabel keterlibatan dan resiko berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek air mineral kemasan galon. Sedangkan variabel kepuasan konsumen, harga, promosi, dan variabel reputasi merek tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Ioyalitas merek.
Dengan berbagai keterbarasan yang ada, maka disarankan agar penelitian tentang Ioyalitas merek selanjutnya dilakukan terhadap consumer goods lainnya. Hal ini bertujuan unluk melihat seberapa besar signifikansi variabel-variabel yang diajukan dalam penelitian ini terhadap consumer goods yang berbeda. Disarankan juga untuk menambah variabel-variabel lain yang diharapkan semakin merepresentasikan Ioyalitas merek consumer goods tersebut.

The core companies marketing activity purposed to creating and maintaining the customer loyalty or brand loyalty. In fact, brand loyalty was the important thing for company majority to make them growth and take profit for a long term.
A successful of company depends on the customer?s role. Because of that, the company must get the customer?s heart. Because of that, the company must maintain them and make them buy and use the company?s brand. Therefore, the company needs the best strategy to know what the customer?s need and what the customer's want from a product.
The aim of this research is to know some factors that would make the customer loyal to a certain mineral water brand in gallon package in Jakarta and around of Jakarta (brand loyalty of a mineral water).
The variables in this research are the customer satisfaction, price, promotion, brand reputation, brand availability, involvement and risk of brand loyalty. Brand in this research refer to a certain mineral water brand in gallon package.
The result of this research concludes that the influence of brand availability variable, involvement and risk variable significant to brand loyalty variable. But the consumer satisfaction, price, promotion and brand reputation variables did not have a significant influence to brand loyalty variable.
Because of many research limitations, it?s recommended for the next brand loyalty research, would be in another consumer goods. lt?s also recommended to add other variables which more represent the brand loyalty variable of consumer goods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kusmayadi
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen telepon seluler di Indonesia. Citra perusahaan, kualitas jasa, kepercayaan, biaya peralihan, dan kepuasan konsumen adalah faktor-faktor utama yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen.
Konsumen yang loyal akan membeli lebih banyak, menerima harga yang tinggi dan memiliki efek posistif promosi dari mulut ke mulut. Hal ini dikarenakan untuk menjual ke konsumen baru diperlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan ke konsumen yang sudah ada. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kelima faktor ini dengan loyalitas konsumen di sektor telekomunikasi seluler di Indonesia, dan menguji hubungan diantara kelima faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pengguna telepon seluler di Indonesia.
Data diperoleh dari 210 responden pengguna telepon seluler di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan kuesioner. Responden didominasi oleh mahasiswa di lingkungan Universitas Indonesia dan karyawan pengguna telepon seluler di wilayah Jabodetabek. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji seluruh hubungan diantara model-model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara citra perusahaan dengan loyalitas konsumen. Kualitas jasa juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan citra perusahaan. Selain itu, kualitas jasa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna telepon seluler di Jabodetabek."
2007
T 17842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Herlina
"Perkembangan dan pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen mengenai program TELKOMSELpoin terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei untuk memperoleh data primer yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden. Responden dari penelitian ini adalah pengguna kartu Telkomsel yang berada di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengolah data.
Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara persepsi konsumen mengenai program TELKOMSELpoin dengan loyalitas pelanggan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan implikasi manajerial kepada PT Telekomunikasi Selular sebagai pemilik merek kartu simPATI, kartuAS, dan kartuHALO untuk melakukan strategi pemasaran yang berbeda dibandingkan dengan kompetitornya.

The development and the growth of telecommunication industries in Indonesia within the last ten years is relatively increasing every year. The purpose of this research is to see the influence of customer perception of loyalty program on customer loyalty. This research used quantitative approach and survey method to obtain primary data. Primary data gathered use questioner to 100 respondent. The respondent of this research are the user of Telkomsel?s cellular card in DKI Jakarta. After data being collected, these were than analyzed using the simple linear regression.
The result of this research shown that there is an influence between consumer perception and customer loyalty. This research aim to provide input and managerial implication to PT Telekomunikasi Selular as the owner oh simPATI, kartuAS, and kartuHALO brand, to do different marketing strategy comparing to its competitors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purbo Hariyanto
"Era perdagangan bebas semakin memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memilih produk-produk yang berkualitas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, di sisi lain keadaan tersebut memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian di Indonesia ke arah mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan usahanya dan merebut pangsa pasar (market share). Demikian juga dalam hal produk oli/minyak pelumas, sejumlah minyak pelumas import yang telah teruji di tingkat dunia kini menyerbu ke pasaran Indonesia. Minyak pelumas mempunyai peran yang sangat penting dalam jalannya perekonomian suatu negara, khususnya di Indonesia, minyak pelumas tersebut digunakan pada semua mesin-mesin, baik itu untuk transportasi atau alat angkutan maupun mesin industri.
Dari uraian tersebut diatas, sebuah produk minyak pelumas mempunyai consumption value (nilai konsumsi) bagi konsumen yang menggunakannya, sebab konsumen dalam memilih suatu produk biasanya dipengaruhi oleh lima hal, yaitu nilai fungsional, nilai sosial, nilai emosional, nilai epistemik, dan nilai kondisional. Consumption value merupakan suatu kondisi dimana konsumen mempersepsikan kegunaan suatu produk, baik secara individual maupun kolektif yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk memilih produk minyak pelumas. Penelitian ini mahsudkan untuk mengetahui consumption value sebuah produk pelumas dan program komunikasi pemasaran yang tengah di jalankan, program komunikasi pemasaran yang bagairriana, yang mempengaruhi kesadaran merek suatu prkeputusan konsumen untuk menggunakan minyak pelumas tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif ekplanatif, data diolah dengan program SPSS 12.0 dan dianalisa dengan tabel distribusi frekwensi untuk analisis diskriptif, sedangkan untuk analisis inferensial, dilakukan uji validitas dan reliabilitas, yang selanjutnya menganalisa ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain dengan menggunakan Pearson Correlation dan regresi linear sederhana dan regresi. linear ganda. Populasi penelitian adalah konsumen pengguna minyak pelumas Pertamina Enduro 4T di wilayah DKI Jakarta, dengan sampel penelitian yang berjumlah 137 responden dengan teknik porposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program komunikasi pemasaran minyak pelumas Enduro 4T sangat banyak membantu dalam membentuk loyalitas konsumen penggunanya, khususnya kegiatan sponsorship, exhibition dan komunikasi dari mulut ke mulut, serta hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan consumption value yang signifikan terhadap loyalitas pengguna minyak pelumas Pertamina Enduro 4T yang kebanyakan dipakai oleh kalangan pelajar mahasiswa di kota Jakarta. Namun, dengan demikian hasil dari penelitian ini tidak dapat di generalisasi pada populasi yang lebih besar, karena data yang didapat hanya berlaku untuk penelitian ini saja, dan untuk kepentingan akadamik hasil penelitian ini merupakan penerapan dari ilmu manajemen komunikasi pemasaran, yang didapat selama perkuliahan sebagai landasan pemikiran untuk mengetahui dan mengamati suatu permasalahan tertentu dalam bidang komunikasi pemasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Juang Perkasa
"Industri telekomunikasi seluler terus tumbuh dan persaingannya semakin kompetitif di Indonesia.Banyaknya penyedia jasa telekomunikasi seluler ditambah dengan jumlah nomor seluler yang beredar yang telah melebihi jumlah penduduk, membuat isu loyalitas dalam industry ini menarik untuk dibahas.Data menyebutkan tingkat perpindahan operator (switching operator) di Indonesia cukup tinggi.Operator seluler memiliki tantangan berat untuk menjaga loyalitas pelanggannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai dan kepercayaan terhadap loyalitas pada industry telekomuniksi seluler di Indonesia.Responden dalam penelitian ini adalah 168 pengguna operator seluler yang tinggal di wilayah Jabodetabek dan berusia minimal 18 tahun. Sebuah model penelitian dengan empat hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui hubungan nilai, kepercayaan dan loyalitas dengan moderasi usia berlangganan (relationship age) dan rata-rata biaya pengeluaran (usage level). Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan.Kepercayaan memediasi pengaruh nilai terhadap loyalitas.Relationship age memoderasi hubungan yang positif antara nilai dan kepercayaan, dan antara kepercayaan dan loyalitas.Usage level tidak memoderasi hubungan yang positif antara nilai dan kepercayaan, dan antara kepercayaan dan loyalitas.

Mobile telecommunications industry continues to grow and increasingly competitive competition in Indonesia. The number of providers of mobile telecommunications services with the number of circulating cell numbers that exceed the population, make the issue of loyalty in the industry are of particular interest. The data said level of switching operator in Indonesia is quite high. Mobile operators have a tough challenge to maintain customer loyalty. This study aims to see the effect of value and trust on loyalty in mobile telecommunication industry in Indonesia. Respondents in this study were 168 mobile operator users who live in the Jabodetabekvand at least was 18 years old. A research model with four hypotheses were tested using Structural Equation Modeling (SEM) to see the the relationship of value, trust, and loyalty with relationship age and usage level (monthly expenditure) as moderating variables. The study states that value has positive effect on trust. Trust mediates the positive effect of value on loyalty. Relationship age moderates the positive relationship between value and trust, and between trust on loyalty. Usage level doesn?t moderates the positive relationship between value and trust, and between trust on loyalty."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>