Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Kurniati
"Masih besarnya potensi industri AMDK di Indonesia menjadi daya tarik bagi perusahaan baru (incumbent) untuk memasuki industri ini. Tidak hanya perusahaan dalam negeri bahkan perusahaan luar negeri pun ikut bergabung, yaitu dengan masuknya Danone mengakuisisi AQUA dan The Coca Cola Company mengakuisisi AdeS. Untuk melihat dampak akuisisi, dilakukan analisis kinerja menggunakan kerangka kerja Structure-Conduct-Performance dan rasio keuangan; analisa kekuatan perusahaan melalui rasio pertumbuhan, rasio keuangan, dan rasio usaha; dan hambatan masuk melalui iklan yang diterapkan dua perusahaan tersebut.
Metodologi yang digunakan adalah metode ekonometri dengan menggunakan panel karena terbatasnya data. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan data sekunder dari perusahaan AQUA dan AdeS, ASPADIN (Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), BPS (biro Pusat Statistik), dan Departemen Perindustrian dari tahun 1991 sampai 2005. Pengolahan data menggunakan metode dummy variabel untuk membandingkan kondisi perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Sedangkan analisa kualitatif menggunakan metode Structure-Conduct-Performance (SCP) untuk menganalisa pengaruh akuisisi perusahaan terhadap industri.
Sesuai dengan teori ekonomi industri, hasil estimasi akuisisi yang diukur dengan kerangka kerja SCP berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan hasil estimasi akuisisi yang diukur dengan tingkat keuntungan (ROA) tidak selalu menambah kinerja perusahaan. Besarnya nilai intersep yang negatif dan dampak akuisisi yang rendah menunjukkan bahwa pengambilalihan tidak selalu menambah kinerja perusahaan yang diukur oleh rasio keuangan. Sesuai dengan penelitian Andrew P. Dickerson; Heather D. Gibson, dan Euclid Tsakalotos, bahwa pengambilalihan tidak selalu menambah kinerja perusahaan. Hal tersebut bergantung pada kondisi kesehatan perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan.
Menurut teori SCP, kinerja tidak hanya diukur dari rasio keuangan saja. Faktor lain seperti teknologi, kondisi persaingan dengan perusahaan lain, hambatan masuk merupakan faktor yang cukup signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dan hubungan antara pengeluaran iklan dengan keuntungan perusahaan yang diukur dengan tingkat pengembalian investasi (ROI) berhubungan negatif. Diduga pengukuran tingkat pengembalian investasi berasal dari investasi dalam teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S26378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Sandra Dewi O.
"Industri mebel kayu merupakan salah satu industri yang sangat berkembang dan diunggulkan Indonesia. Namun pada kenyataannya, banyak permasalahan yang dihadapi oleh industri mebel kayu indonesia. Walaupun begitu, perkembangan perusahaan mebel kayu Indonesia selalu bertambah setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihat performa dinamis perusahaan-perusahaan dalam industri mebel kayu berdasarkankarakteristik yang dimiliki industri ini. Dan untuk melihat performa perusahaan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis pertumbuhan perusahaan dan kemampuannya bertahan dalam industri mebel kayu Indonesia. Berdasarkan hasil analisis mengenai pertumbuhan perusahaan di industri mebel kayu Indonesia, yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan secara signifikan adalah variabel usia perusahaan (negatif), ukuran perusahaan (negatif), pangsa pasar perusahaan (positif), dan ekspor perusahaan (positif). Sedangkan hasil analisis mengenai kemampuan perusahaan dalam bertahan di industri mebel kayu Indonesia menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi probabilitas perusahaan dapat bertahan secara signifikan adalah variabel usia perusahaan (positif), ukuran perusahaan (positif), pangsa pasar perusahaan (negatif), dan roduktivitas tenaga kerja perusahaan (positif)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nugroho
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dampak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membuka kembali ekspor kayu bulat terhadap pertumbuhan dan kemampuan bertahan perusahaan di industri penggergajian kayu. Kemudian apa sajakah faktor-faktor baik internal maupu eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemampuan untuk bertahan suatu perusahaan dalam industri pengergajian kayu. Adapun variabel yang digunakan oleh penulis untuk sebagai variabel yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemampuan bertahan perusahaan adalah variabel variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, nilai input perusahaan, produktifitas perusahaan, dan lokasi dari perusahaan.
The aim of this research is analyzing the impact of banned export log to firms growth and survival in sawmill industry. The research also analyze internal and external factor that influence the firm growth and survival in sawmill industry. The author uses various variables such as age, size, input, productivity, and location as an internal and external factor that influence firm growth and survival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Wardani Aliredja
"Perkembangan industri otomotif tidak dapat dipisahkan dengan industri Komponen Kendaraan Bermotor yang adalah salah satu industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Hanya saja sampai saat ini industri komponen kendaraan bermotor masih berperan sebagai tukang jahit atau perakit saja. Hal ini dikarenakan masih tingginya ketergantungan terhadap prinsipal asing dan impor bahan baku. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh perdagangan internasional dan penanaman modal asing terhadap profitabilitas industri komponen kendaraan bermotor domestik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata perdagangan internasional berpengaruh positif terhadap PCM, sedangkan FDI walaupun tidak signifikan namun berengaruh negatif terhadap PCM. Pada bagian akhir penulis memberikan beberapa saran bagi pemerintah yang dapat diterapkan dalam pengembangan industri komponen kendaraan bermotor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Pritahayu Ratih Daniyati
"Indonesia merupakan negara penghasil bijih kakao terbesar ketiga di dunia. Namun ironisnya, Indonesia bukanlah negara pengolah bijih kakao terbesar ketiga di dunia. Banyak permasalahan yang menghadang berkembangnya industri pengolahan ini, antara lain keberadaan hama penyakit tanaman kakao, peraturan pemerintah yang tidak kondusif, perebutan bahan baku antara pedagang bijih kakao yang akan langsung mengekspor bijih kakao ke luar negeri dengan industri pengolahan kakao, buruknya kualitas bijih kakao Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja pengaruh pertumbuhan perusahaan pegolahan kakao yang signifikan. Studi ini diterapkan pada negara Indoensia dengan menggunakan data panel dari 107 perusahaan yang bergerak di bidang ini. Data yang digunakan kemudian disensor untuk mendapatkan perusahaan yang dapat bertahan hidup dari satu periode ke periode lain. Variabel bebas yang digunakan dalam makalah ini adalah besar modal, jumlah tenaga kerja, status kepemilikan perusahaan, umur perusahaan, jumlah output perusahaan, dan presentase output perusahaan yang kemudian diekspor sebagai variabel pertumbuhan internal perusahaan, harga bijih kakao sebagai proxy faktor pertumbuhan eksternal perusahaan, serta luas areal perkebunan kakao di tiap propinsi dimana perusahaan tersebut berada sebagai proxy terhadap faktor pertumbuhan lokal perusahaan. Data yang digunakan berasal dari BPS.
Penelitian ini juga menguji tentang firm survival yang merupakan bagaimana kemampuan perusahaan untuk berada di industri dengan menggunakan variabel bebas sama dengan untuk pertumbuhan perusahaan. Pengolahan data dan analisa studi ini menggunakan metode ekonometrika, yaitu dengan menggunakan metode cross-section dan regresi probit. Awalnya penulis membuat hipotesa awal beserta rancangan model kemudian mengolah data untuk mendapatkan hasilnya. Kemudian dilakukan pengujian Goodness of fit serta signifikansinya, baik secara individu maupun secara uji serempak. Diuji pula di sini asumsi-asumsi ekonometrika agar menghasilkan kesimpulan yang tidak misleading. Dengan demikian dapat mengasilkan kesimpulan yang berguna bagi penentuan faktor pertumbuhan dan firm survival perusahaan industri pengolahan kakao Indonesia. Beberapa hasil pengujian ini sesuai dengan hipotesa awal penulis yang didasarkan pada teori Gibrat dan dikembangkan dari model yang pertama kali dikembangkan oleh David S. Evans. Namun beberapa variabel penjelas lainnya tidak sesuai dengan hipotesa awal penulis. Hasil penting dari penelitian ini adalah penerimaan terhadap teori Gibrat, yaitu bahwa besar perusahaan ternyata tidak mempengaruhi pertumbuhan perusahaan, khususnya di industri pengolahan kakao Indonesia. Selain itu hasil penting lainnya adalah penolakan teori Evans mengenai faktor pengaruh kemampuan perusahaan untuk bertahan di industri tersebut. Hal ini dikarenakan banyak dari faktor-faktor tersebut yang tidak signifikan, meskipun arah pengaruh yang tidak signifikan tersebut sesuai dengan teori Evans.

Indonesia is the 3rd world?s biggest cocoa seed producer. Ironically, Indonesia is not the 3rd world?s biggest cocoa confectionary. There are lots of problems that hinder the development of this confectionary industry, such as the cocoa?s tree problem non-conducive government rule, the fight for raw materials between cocoa seed trader, who will directly export the cocoa seed abroad, with cocoa confectionary industry, the low quality of Indonesia?s cocoa seed. This research aims to see what the factors influences significantly the growth of cocoa confectionary. The study located in Indonesia using panel data of 107 firms in this industry. Data used then censored to get the firms that can survive from one year to another year. The independent variables are capital, labor, ownership, age of firm, output of firm, and export percentage of output as internal factor of firm growth, price of cocoa as proxy to external factor of firm growth, and how big the estate is in each province where the firm?s located as proxy to local factor of firm growth. Data comes from BPS. This study also test the firm survival which is how good the firm manage himself to remain alive in the industry, using the same independent variable as the firm growth measurement.Data management and this analysis use econometrics methods, which are the cross-section and probit regression. The author made the null hypothesis and economic modeling then running the data to get the result.
Then the result is tested for the goodness of fit and its significance, both individually and simultaneously. The econometrics assumptions are tested as well, so that the decision will not be misleading. Therefore the result is useful in determining the growth and survival factor in cocoa industry in Indonesia. Some of the result is in accordance with the null hypothesis based o Gibrat?s theorem and developed from model that first developed by David S. Evans. Nevertheless some other explanatory variables are not in accordance with the null hypothesis. The important result of this research is the acceptance of Gibrat theorem, which is the big of the firm does not affect the firm growth, especially in cocoa confectionary industry in Indonesia. Beside, other important result is the decline of Evans theorem on factor that affecting the ability of the firm to remain in the industry. This is because a lot of those factors are insignificant, though they give the same direction of that insignificance influence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdila Sari
"Industri telekomunikasi seluler Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah pelanggan seluler yang sangat tinggi. Seiring dengan perkembangan ini, masing-masing operator makin bersaing untuk memperebutkan pelanggan. Kompetisi ini ditandai dengan makin banyaknya fitur yang ditawarkan, makin banyaknya promosi yang dilakukan, dan makin rendahnya tarif layanan masing-masing operator. Sudah menjadi konsensus umum para ekonom bahwa makin meningkatnya kompetisi akan mengakibatkan makin efisiennya suatu industri. Hal inilah yang akan menjadi topik utama penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Fauzia Chairunissa
"Eksistensi industri rokok semakin menimbulkan dilema. Tidak dapat dipungkiri bahwa industri rokok secara konsisten menyumbangkan porsi yang cukup besar bagi APBN Indonesia dari tahun ke tahun, dengan jumlah yang besar, yaitu lebih kurang 40 triliun rupiah untuk tahun 2007 ini, ditambah lagi dengan penyerapan tenaga kerja yang tidak sedikit. Namun, kenyataan bahwa produk rokok adalah produk yang berbahaya dan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, karena menjadi penyebab dari 5 juta kematian per tahun, membuat dunia tidak dapat menutup mata. Menanggapi permasalahan tersebut, WHO pada tahun 1999, menginisiasikan Framework Convention of Tobacco Control (FCTC), yang merupakan kesepakatan internasional mengenai pengaturan dan pengendalian tembakau bagi negara-negara anggotanya. Namun, Indonesia sebagai salah satu negara produsen dan konsumen rokok terbesar di dunia, menolak untuk menandatangani dan meratifikasi poin-poin FCTC, bahkan tidak memasukkan isu tersebut ke dalam Program Legislasi Nasional selama masa pemerintahan berjalan, dan mengesampingkan kenyataan bahwa lebih dari setengah anggota DPR-RI telah menyetujuinya. Adapun alasannya adalah karena pemerintah khawatir akan banyak tenaga kerja yang kehilangan pekerjaannya, dan akan berkurangnya pemasukan dari cukai, karena salah satu poin dalam kesepakatan FCTC adalah menaikkan cukai dan pelarangan beriklan bagi perusahaan rokok.Melalui penelitian ini, penulis mencoba menganalisis pengaruh cukai dan kebijakan pengendalian tembakau terhadap kinerja, pertumbuhan dan kemampuan perusahaan dalam industri rokok untuk bertahan. Penetapan cukai dan kebijakan pengendalian tembakau yang efektif, secara umum akan berdampak negatif dan signifikan terhadap kinerja, pertumbuhan dan ketahanan dari perusahaan. Di dalam penelitian ini, ditemukan bahwa penetapan cukai selama ini cukup efektif, karena memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemampuan perusahaan untuk bertahan, namun tidak pada tingkat pertumbuhan, tak terkecuali labor growth. Hal tersebut menjawab kekhawatiran pemerintah mengenai banyaknya pekerja yang akan kehilangan pekerjaannya. Penetapan kebijakan pengendalian tembakau justru terbukti tidak efektif, karena memiliki pengaruh yang positif (beberapa di antaranya) signifikan terhadap kemampuan perusahaan untuk bertahan, serta hanya memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap productivity growth perusahaan. Terdapat juga penemuan-penemuan lain di dalam penelitian ini, seperti kecenderungan perusahaan rokok putih untuk memiliki kemampuan untuk bertahan yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan rokok kretek, adanya dugaan kerja sama antara perusahaan-perusahaan dalam industri rokok dengan BPPC, dan tidak berpengaruhnya pendidikan tinggi masyarakat terhadap pertumbuhan dan kemampuan perusahaan untuk bertahan. Secara umum, penelitian ini menerima teori Evans, Jovanovic, dan Dunne-Hughes. Di samping itu, teori Gibrat juga tidak terbukti di dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>