Ditemukan 57372 dokumen yang sesuai dengan query
Annissa Noviarny
"Skripsi ini menganalisis buruh migran di Cina setelah Reformasi Ekonomi 1978 (1990-2000) melalui pendekatan sejarah. Dalam pemaparannya, dijelaskan identias buruh migran, mobilisasi yang dilakukan dan faktor penyebab utama peningkatan jumlah buruh migran di daerah kota dan industri, khususnya di bagian pesisir atau propinsi timur Cina. Analisis tersebut bertujuan untuk mengungkap seberapa besar peranan buruh migran terhadap pembangunan ekonomi Cina."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12499
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Abdul Manan
Jakarta: Kencana, 2014
343.07 ABD p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Eko Prasetyo Warsito
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5959
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Aloysius Uwiyono
Jakarta: UI-Press, 2003
PGB 0370
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia], 1985
S17399
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"RevoIusi Kebudayaan membuat keadaan dalam negeri Cina mengalami kekacauan. Kekacauan yang ditimbulkan itu membuat perekonomian mengalami stagnasi. Akibat selanjutnya adalah banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Pada tahun 1976, RevoIusi Kebudayaan berakhir.Yang terjadi adalah pengangguran yang besar, terutama di perkotaan, karena orang yang kehilangan pekerjaan dan generasi muda yang kembali dari desa-desa, sama-sama mencari pekerjaan. Keadaan perekonomian yang belum baik membuat lapangan pekerjaan sulit untuk didapatkan. Untuk mengatasi masalah ekonomi ini pemerintah di bawah pimpinan Deng Xiaoping mengadakan Reformasi Ekonomi 1978.Reformasi Ekonomi 1978, yang menerapkan sistim perekonomian pasar dan politik pintu terbuka, berjalan dengan lancar. Perekonomian meningkat dengan pesat. Peningkatan itu tidak berjalan dengan seimbang, karena hanya sektor industri yang mengalami kemajuan, sementara sektor lain masih kurang diperhatikan. Tahun 1979 keluar kebijaksanaan penyesuaian kembali agar perekonomian bisa berjalan dengan seimbang. Dalam Reformasi Ekonomi inilah berbagai kebijaksanaan atas masalah tenaga kerja dikeluarkan. Fokus utamanya adalah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, antara lain pada kebijaksanaan Industrialisasi Pedesaan dan Reformasi Perkotaan. Kebijaksanaan_kebijaksanaan tersebut terbukti mampu menyerap pengangguran dan kelebihan tenaga kerja di pedesaan dan perkotaan. Sistim Tanggung Jawab Rumah Tangga Khusus di pedesaan dan Sistim Tanggung Jawab Penuh & Sistim Kontrak Kerja pada perusahaan negara adalah usaha untuk memperbaiki hasil produksi. Dengan berbagai kebijaksanaan itu tenaga kerja tersebar lebih baik, berkemampuan lebih baik dan juga terjadi peningkatan hasil produksi pada sektor-sektor selain industri. Hal ini pada akhimya membuat perekonomian berjalan lebih seimbang dan lebih baik"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1966
S13055
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Panjaitan, Melly
"Skripsi ini membahas pembangunan ekonomi Republik Cina di Taiwan periode 1972 - 1985. Pembahasan terutama dikaitkan dengan usaha-usaha Taiwan untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi tinggi periode sebelumnya. Pada awal tahun 1970-an, struktur politik dan ekonomi internasional mengalami berbagai perubahan yang mempengaruhi kegiatan pembangunan ekonomi Taiwan. Tulisan ini melihat perubahan-perubahan yang mempengaruhi internal Taiwan dan dampaknya terhadap keberlanjutan pembangunan ekonomi pada masa kepemimpinan Chiang Ching-Kuo.
Pembangunan ekonomi dalam tulisan ini dibahas dalam pengaruh tiga konsep teoritis yang saling berkaitan, yaitu kebijaksanaan product cycle Jepang, pengaruh sistem hegemoni terhadap Taiwan dan peran negara yang terbentuk dalam Bureaucratic-Autharitrian Industrial izing Countris. Ketiga konsep teoritis tersebut merupakan hasil sajian Bruce Cummings untuk membahas pembangunan ekonomi di negara-negara Asia Timur. Keberlanjutan pembangunan Taiwan cenderung sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem politik dan ekonomi internasional.
Perbahan-perubahan dalam tulisan ini dikaitkan pada penurunan sistem hegemoni Amerika Serikat. Untuk itu, penulis telah mengunakan kerangka pemikiran Robert Gilpin. Dalam pembahasan keseluruhan masalah ini, tampak bahwa Taiwan pada periode 1972 1985 menetapkan serangkaian kebijaksanaan yang memungkinkannya tetap dapat mempertahankan laju pembangunan ekonominya. Kebijaksanaan tersebut berlaku baik ke dalam dan ke luar. Ke luar, kebijaksanan Taiwan termasuk menjalin hubungan ekonomi dengan negara-negara di dunia tanpa harus melakukan hubungan diplomatik formal. Ke dalam, kebijaksanaan Taiwan meliputi pelaksanaan kebijaksanaankebijaksanaan yang dipandang tepat bagi keberlanjutan industrialisasi Taiwan serta memperluas dukungan-dukungan politik domestik dan kesatuan masyarakat Taiwan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S7860
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dahlan
1985
T36456
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Susanto Zuhdi
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library