Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratama Juli Hartini
"Penelitian ini berusaha melihat hubungan antara konflik kerja-keluarga dan kepuasan kerja pada karyawati di perusahaan Ritel. Konflik kerja-keluarga merupakan sebuah konflik peran yang terjadi apabila tekanan dari peran seseorang di pekerjaan tidak sesuai dengan tekanan dari peran yang ia jalani di keluarga sehingga pemenuhan tuntutan pada satu peran menyulitkan pemenuhan tuntutan pada peran lainnya, sedangkan kepuasan kerja adalah kumpulan sikap dan perasaan, yakni bagaimana seseorang merasakan pekerjaannya dan merasakan berbagai aspek dari pekerjaannya. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 102 orang dan merupakan karyawati yang berasal dari 7 perusahaan ritel di Jakarta.
Peneliti menggunakan alat ukur work-family conflict scale untuk mengukur konflik kerja-keluarga dan job satisfaction survey untuk mengukur kepuasan kerja. Kedua alat ukur tersebut telah diadaptasi dan merupakan hasil dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment two tailed, didapatkan nilai korelasi sebesar -0,490 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Artinya, ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik kerjakeluarga dan kepuasan kerja pada karyawati di perusahaan ritel. Tingkat konflik kerja-keluarga partisipan dalam penelitian ini tergolong rendah, sedangkan tingkat kepuasan kerja partisipan tergolong tinggi.
Berdasarkan dua arah konflik kerja-keluarga, work interfering with family (WIF) merupakan penyumbang yang lebih besar dibandingkan dengan family interfering with work (FIW) dalam hal penurunan kepuasan kerja. Strain-based WIF dan behavior-based FIW juga memberikan sumbangan efektif dalam hal penurunan kepuasan kerja. Selain itu, ditemukan pula adanya hubungan antara usia partisipan dan kepuasan kerja, perbedaan kepuasan kerja berdasarkan masa kerja, serta tidak adanya perbedaan konflik kerjakeluarga pada sampel berdasarkan jumlah jam kerja perminggu, jumlah anak, dan usia anak. Berdasarkan hasil penelitian, saran diberikan kepada pembuat kebijakan dalam perusahaan untuk meninjau waktu kerja, beban kerja, dan prosedur kerja, dan karyawati untuk menyusun strategi pengaturan waktu.

This study correlates work-family conflict and job satisfaction among women worker in retail company. Work-family conflict is a form of interrole conflict in which the role pressure from the work and family domains are mutually incompatible in some respect. While job satisfaction is a constellation of attitude and feeling about how people feel about their jobs and different aspects of their job. The participants of this research are 102 women worker come from 7 retail companies in Jakarta who had children younger than 13 years.
The researcher use the work-family conflict scale to measure workfamily conflict and use job satisfaction survey to measure job satisfaction. Both scales are adapted from previous researches. The computation using two tailed pearson product moment, results coefficient of correlation -0,490 with signification 0,000 (p<0,05) which indicates that work-family conflict negatively correlates with job satisfaction. Participants in this research have a low level of work-family conflict and high level of job satisfaction. Based on direction of work-family conflict, work in terfering with family is a stronger predictor than family interfering with work.
Based on form of conflict, strain-based WIF and behavior-based FIW are the strongest predictor. There are correlations between career stage, age of participant and job satisfaction. There are no correlation between number hours working perweek, child?s age, number of children and work-family conflict. The suggestion are given to tha policy maker to observe the work-schedule, workload and work procedure, and to participant to arrange strategy of time management."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
303.6 PRA h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziza Dina Rahmi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat konflik pekerjaan-keluarga sebagai moderator pada hubungan antara grit dan kepuasan kerja. Partisipan penelitian ini berjumlah 183 orang yang merupakan karyawan organisasi yang telah menikah dan sudah bekerja minimal selama dua tahun. Pengukuran grit menggunakan. The Grit Scale, kepuasan kerja menggunakan. The Generic Job Satisfaction Scale dan konflik pekerjaan-keluarga menggunakan Work-Family Conflict Scale. Hasil penelitian menemukan bahwa grit memiliki hubungan yang positif signifikan dengan kepuasan kerja dan konflik pekerjaan-keluarga berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Akan tetapi, konflik pekerjaan-keluarga tidak memoderasi hubungan antara grit dan kepuasan kerja.

ABSTRACT
This research is aimed to see the work family conflict as a moderator in relationship between grit and job satisfaction. The participant of this research is 183 people who are marriage employees of organization. The employees have worked at least two years. The measurement of grit uses The Grit Scale, job satisfaction uses The Generic Job Satisfaction Scale and work family conflict uses the Work Family Conflict Scale. The results of the research found that grit has as positive relationship and significant with job satisfaction and work family conflict has negative relationship with job satisfaction. However, work family conflict does not moderate the relationship between grit and job satisfaction."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Fitria Rahmatika
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah work-family conflict work interfering with family/ WIF maupun family interfering with work/ FIW dan kepuasan kerja berhubungan secara negatif dan apakah family supportive supervisor behavior dapat berperan sebagai moderator untuk melemahkan hubungan negatif di antara work-family conflict WIF maupun FIW dan kepuasan kerja.
Tipe penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan kepada 205 ibu bekerja dengan menyebarkan kuesioner offline dan kuesioner online. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tiga variabel penelitian, yaitu Work-Family Conflict Scale WFCS untuk mengukur work-family conflict, Minnesota Satisfaction Questionnaire MSQ short-form untuk mengukur kepuasan kerja, dan Family Supportive Supervisor Behavior Scale untuk mengukur family supportive supervisor behavior.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa work-family conflict berhubungan secara negatif dan signifikan dengan kepuasan kerja work interfering with family, ? = -0.32, p < 0.05 dan family interfering with work, ? = -0.29, p < 0.05 . Akan tetapi, penelitian ini belum berhasil membuktikan peran moderasi family supportive supervisor behavior untuk melemahkan hubungan negatif antara work interfering with family maupun family interfering dan kepuasan kerja secara signifikan.

The aim of this study were to prove whether work family conflict work interfering with family WIF and family interfering with work FIW negatively related to job satisfaction and whether family supportive supervisor behavior as a moderator, could weaken negative relationship between work family conflict WIF and FIW and job satisfaction.
Type of this research was quantitative research with cross sectional design and conducted on 205 working mothers via offline and online questionnaire. There were three instruments to measure three variables, such as WFCS to measure work family conflict, MSQ SF to measure job satisfaction, and FSSB Scale to measure Family Supportive Supervisor Behavior.
This research has proven successfully that work family conflict WIF and FIW related negatively and significantly with job satisfaction work interfering with family 0.32, p 0.05 and family interfering with work 0.29, p 0.05. However, this research has not proven moderating role of family supportive supervisor behavior significantly to weaken negative relationship between work interfering with family nor family interfering with work and job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prajnadhyma Bramadewandhana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran psychological capital sebagai moderator hubungan antara work-family conflict dan kepuasan kerja. Pengukuran work-family conflict dilakukan dengan melihat kedua arahnya work interference with family dan family interference with work, menggunakan alat ukur WFCS work-family conflict scale. Kepuasan kerja diukur menggunakan alat ukur MSQ Minnesota Satisfaction Questionnaire. Psychological Capital diukur menggunakan alat ukur PCQ Psychological Capital Questionnaire. Responden dalam penelitian ini adalah 205 ibu bekerja di daerah Jakarta dan sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara work interference with family dan kepuasan kerja r=-0,32, p0,05.

This research was conducted to know moderating role of psychological capital on relationship between work family conflict and job satisfaction. Each directions of Work family conflict work interference with family dan family interference with work was measured using WFCS work family conflict scale. Job satisfaction was measured using MSQ Minnesota Satisfaction Questionnaire. Psychological Capital was measured using PCQ 24 Psychological Capital Questionnaire 24. Respondents of this research are 205 working mothers in vicinity of Jakarta. The results showed there was negative significant correlation between work interference with family and job satisfaction r 0,32, p0,05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafirah Zhafarina Irawan
"Peran wanita saat ini semakin luas, karena tidak hanya bertanggungjawab dalam keluarga, namun juga turut berperan aktif dalam bekerja. Perencanaan untuk memiliki peran yang seimbang antara keduanya tidak lepas dari antisipasi munculnya konflik antar peran atau yang disebut dengan antisipasi konflik kerja-keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek trait kepribadian dan self efficacy work-family conflict terhadap antisipasi konflik kerja-keluarga pada wanita. Penelitian nonexperimental ini menggunakan anticipated work-family conflict scale untuk mengukur AWFC, Big Five Inventory untuk mengukur trait kepribadian dan work-family conflict self efficacy scale untuk mengukur work-family conflict self efficacy. Partisipan penelitian ini sebanyak 148 orang wanita pada tahap emerging adulthood M = 20.10, SD = 1.551 yang belum bekerja dan berumah tangga. Hasil yang didapatkan berdasarkan analisis mulitple regression menunjukkan bahwa trait conscientiousnessberperan terhadap time based anticipated family interfere work, trait neuroticismberperan terhadap strain based anticipated work interfere family/ family interfere work dan trait agreeablenessberperan terhadap behavior based anticipated family interfere work. Tidak ditemukan pengaruh dari self efficacy terhadap anticipated work-family conflict. Adapun trait kepribadian memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan self efficacy work-family conflict.

Women rsquo s role is increasing on our society, which is not only responsible in their family as housewife but they also play an active role as a worker. Have balanced life between the two role can rsquo t be separated from the expectation that there will be conflict emerged between roles, which called anticipated work family conflict. This study aims to see the effect of personality trait and self efficacy on anticipated work family conflict among women. This study is nonexperimental study that used Anticipated Work Family Conflict Scale, Big Five Inventory BFI and Work Family Conflict Self Efficacy. Based on women N 148 in their emerging adulthood M 20.10, SD 1.551 , current paper found that conscientiousness significantly predicted time based anticipated family interfere work, neuroticism predicted strain based anticipated work interfere family family interfere work, and agreeableness predicted behavior based anticipated family interfere work. There was no role of self efficacy on anticipated work family conflict. In general, personality trait contributed extensively on anticipated work family conflict more than self efficacy."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ima Oktaviana
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis work-family balance sebagai mediator dalam hubungan antara dukungan sosial dari multiple domain dan kepuasan kerja pekerja offshore. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui pengisian kuesioner secara self administered survey. Sebanyak 230 responden telah mengisi kuesioner penelitian ini secara online dan offline. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa work-family balance memiliki peran mediasi terhadap dua sumber dukungan sosial, yaitu dukungan atasan dan pasangan. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya work-family balance dikarenakan dukungan sosial yang diterima oleh pekerja offshore yang berdampak pada kepuasan kerja. Work-family balance tidak memberikan nilai yang signifikan pada relasi dukungan rekan kerja terhadap kepuasan kerja, akan tetapi terdapat korelasi yang positif.

 


This research analyzes work-family balance as a mediator of the relationship between social support from multiple domain and job satisfaction on offshore workers. This research used quantitative methods employing self-administered survey. A total of 230 respondents filled out the questionnaire, both online and offline. The analysis involved the Structural Equation Modeling (SEM) method. The finding showed that work-family balance had a mediating role in two sources of social supports (supervisor support and partner support). This result indicated that increasing work family balance was due to social support received by offshore workers that affects job satisfaction. Work family balance did not provide significant effect on the relationship of co-worker support and job satisfaction; however, there was a positive correlation.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Layyina Humaira
"Perawat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses pemulihan pasien. Memperhatikan dan meningkatkan kepuasan kerja sangat penting demi meningkatkan kualitas perawat. Salah satu hal yang dapat menghambat kepuasan adalah timbulnya konflik. Oleh karena itu setiap individu perlu untuk menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan konflik yang dihadapinya. Ada lima macam gaya penyelesaian konflik yang dapat digunakan oleh individu, yaitu kompetisi, kolaborasi, kompromi, menghindar, dan akomodasi.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya hubungan antara gaya penyelesaian konflik dan kepuasan kerja pada perawat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain non-experimental dan tipe field study. Partisipan penelitian ini berjumlah 87 perawat yang bekerja di dalam sebuah rumah sakit. Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan Minnesota Staisfaction Questionnare, sedangkan gaya penyelesaian konflik dengan menggunakan Thomas-Kilmann MODE Instrument yang telah diubah menjadi bentuk skala.
Hasil yang di dapat dari perhitungan One Way Anova adalah bahwa gaya penyelesaian konflik tidak berhubungan dengan kepuasan kerja. Sementara itu gaya penyelesaian konflik yang paling banyak dipilih oleh partisipan adalah gaya kolaborasi.

Nurses are unseparated part of the entire patient?s recovery process. To increase the quality of nurses, it is important to pay attention to job satisfaction among them. Conflict can become a block of job satisfaction. That?s why it is important for individual to use the right strategy to solve the conflict. There are five conflict resolution styles that can be used by individual; competition, collaboration, compromise, avoidance, and accommodation.
The aim of this study is to seek the correlation between conflict resolution style and job satisfaction of nurses. This research is using quantitative method, nonexperimental design, and field study. The participants of this research were 87 nurses whose work in a hospital. Job satisfaction was measured by Minnesota Satisfaction Questionnaire, meanwhile conflict resolution style was measured by Thomas-Kilmann MODE Instrument which had been change in to scale.
By using One Way Anova, the result show that conflict resolution style was not correlated with job satisfaction. In the meantime, the conflict resolution style which has been most chosen by participant is collaboration style."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
303.69 HUM h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Beatrice Clarisa
"Work-family conflict merupakan konflik antar peran yang terjadi ketika tuntutan peran dalam kehidupan pekerjaan dan keluarga bersifat saling bertentangan dalam beberapa hal.
Ketidakmampuan untuk menyeimbangkan dua tuntutan peran yang berbeda dapat memberikan dampak negatif bagi individu, keluarga, maupun perusahaan. Ketersediaan dukungan sosial dapat menyediakan sumber daya bagi individu untuk mengelola tuntutan peran pekerjaan dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan sosial supervisor, rekan kerja, dan pasangan dengan work-family conflict pada perawat wanita yang telah menikah. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2023 dengan responden 75 perawat wanita yang telah menikah, yang dipilih dengan menggunakan stratified random
sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Hasil penelitian melalui uji korelasi Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial pasangan dan dukungan sosial rekan kerja dalam beberapa aspek (dukungan emosional,
dukungan informasi, dan dukungan penilaian) dengan work-family conflict. Sedangkan itu, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial supervisor dengan work-family conflict. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat dukungan sosial pasangan dan rekan kerja yang dimiliki, maka akan semakin rendah tingkat
work-family conflict yang dialami. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi manajemen organisasi pelayanan kemanusiaan dalam mengembangkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan pekerjaan-keluarga pekerja

Work-family conflict is a form of an inter-role conflict that occurs when the demands of roles in work and family life are mutually contradictory in several ways. The inability to balance the demands of two different roles can have a negative impact on individuals, families and
even companies. The availability of social support can provide additional resources for
individuals to manage the competing demands of work and family roles. This research aims
to determine the relationship between the social support of supervisors, colleagues, and
partners with work-family conflict in married female nurses. This study used quantitative
methods with descriptive objectives. Data collection was conducted in June 2023 with 75
married female nurses as respondents, who were selected using stratified random sampling
as the sampling method. The research results obtained from Kendall's tau-b correlation test
showed that there was a significant negative relationship between spousal social support and
coworker social support in several aspects (emotional support, informational support, and
appraisal support) with work-family conflict. However, it was found that there was no
significant relationship between the social support of supervisors and work-family conflict.
The results showed that the higher the level of spousal and co-worker social support an
individual received, the lower the level of work-family conflict experienced. This research is
expected to contribute for the management of human service organizations in developing
efforts to improve the welfare in the work-family life of workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Ghina Rahmi
"Jam kerja yang berlebihan memberikan dampak bagi individu dan perusahaan. Bagi individu, jam kerja yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan waktu antara pekerjaan dan keluarga, sehingga terdapat konflik antara peran dalam pekerjaan dan keluarga. Untuk mengatasi konflik pekerjaan dan keluarga, dibutuhkan pemberian jam kerja yang fleksibel yang memungkinkan pegawai untuk dapat mengatur jam untuk bekerja dan keluarga, yang dapat diwakili melalui kreasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kreasi kerja dengan konflik pekerjaan dan keluarga pada pegawai milenial di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 347 partisipan dengan karakteristik yaitu pegawai perusahaan negeri atau swasta dengan rentang usia 24-40 tahun dan telah bekerja selama minimal 1 tahun. Dalam penelitian ini dilakukan uji psikometri yang meliputi uji reliabilitas dengan metode cronbach’s alpha dan uji validitas dengan metode face validity dan content validity. Melalui perhitungan uji reliabilitas, alat ukur kreasi kerja dan konflik pekerjaan dan keluarga terbukti memiliki konsistensi internal yang baik dengan nilai α=0,78 untuk alat ukur Job Crafting Scale (Tims et al., 2012) dan α=0.891 untuk alat ukur Work Family Conflict Scale (Netemeyer et al., 1996). Analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kreasi kerja dengan konflik pekerjaan dan keluarga r= -.10*, p<0.05. Akan tetapi, tidak terdapat korelasi antara dimensi meningkatkan sumber daya kerja struktural, menurunkan tuntutan pekerjaan yang menghambat, dan meningkatkan sumber daya tugas sosial. Oleh karena itu, disimpulkan apabila kreasi kerja dapat digunakan untuk mengurangi konflik pekerjaan dan keluarga.

Excessive working hours have an impact on individuals and companies. For individuals, excessive working hours can cause an imbalance of time between work and family, so that it creates a conflict between work and family roles. To overcome work and family conflict, it is necessary to allow flexible working hours so that employees are able to set free-hours for their work and family, which can be represented through job crafting. This study aims to determine the relationship between job crafting and work and family conflict among millennial employees in Indonesia. This is a quantitative study involving 347 participants with its characteristics as an employees of public or private companies with an age range of 24-40 years and have worked for at least a year. This study used psychometric tests which included reliability tests (Cronbach's Alpha method) and validity tests included the face validity and content validity methods. Through the calculation of the reliability test, the measuring tool for job crafting and work and family conflict were proven to have a good internal consistency with a value of α=0.78 for the job crafting scale (Tims et al., 2012) and α=0.891 for the work family conflict scale (Netemeyer et al., 1996). Using a Spearman correlation analysis, the result shows that there is a negatively significant correlation between job crafting and work and family conflict r= -.10*, p<0.05. However, it is found that there is no correlation between the dimensions of increasing structural work resources, decreasing inhibiting job demands, and increasing social task resources. Therefore, it is concluded that job crafting could be used to reduce work and family conflicts."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini berfokus pada kepuasan kerja pada polisi wanita yang berdinas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Aspek yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah hubungan stres dan kepuasan kerja. Stres dalam penelitian ini ada dua, yaitu stres kerja dan work-family conflict. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner dengan menitipkannya kepada rekan yang memiliki kenalan polisi wanita dan memberikan kuisioner di empat Polres, yaitu Polres Jakarta Timur, Polres Jakarta Pusat, Polres Jakarta Barat, dan Polres Depok. Dari 126 kuisioner yang disebar, hanya 88 partisipan yang datanya dapat diolah karena memenuhi kriteria partisipan dalam penelitian ini. Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson, yang betujuan untuk melihat adanya hubungan yang berarti dari dua variabel (Guilford & Frutcher, 1978).
Dari analisis terhadap hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang negatif signifikan antara stres kerja dan kepuasan kerja. Hal ini berarti, semakin tinggi stres kerja yang dialami oleh polisi wanita maka semakin rendah kepuasan kerjanya dan sebaliknya; 2) Terdapat hubungan yang negatif signifikan antara work-family conflict dan kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi work-family conflict maka semakin rendah kepuasan kerjanya dan sebaliknya.

This research focused on job satisfaction in policewomen works in Jakarta and surrounds. There are two aspects of stress this research seeks, the effect of work stress and work-family conflict on job satisfaction. The information acquired from questionnaire given to policewomen in two ways. First way is by giving them through some contact persons. Secondly, researcher came directly to four Police Resorts (Three Police Resorts in Jakarta and one Police Resort in Depok). From 126 questionnaires given, only 88 can be counted statistically because they met the requirements of this study. By using Pearson's Product Moment Correlation, researcher can find out the correlation between two variables (Guilford & Frutcher, 1978).
The following are two research results: 1) there are negative and significant correlations between stress work and job satisfaction. This means higher stress work correlated with lower job satisfaction and reverse; 2) there are negative and significant correlations between work-family conflict and job satisfaction. It refers that higher work-family conflict correlated with lower job satisfaction and reverse."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
158.7 MAG h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>