Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ikhsan
"Dalam industri otomotif, perancangan industri yang sebenarnya secara umum tergantung kepada kemampuan manufaktur, batasan waktu, serta batasan biaya yang dimiliki perusahaan. Untuk memenuhi dan mengembangkan sumber daya manusia dalam kebutuhan industri tersebut, Maka pada tahun 1976 diadakan sebuah kompetisi bagi mahasiswa teknik untuk merancang serta membuat kendaraan yang mampu melewati segala medan permukaan jalan dalam semua kondisi cuaca dengan dibatasi oleh regulasi dari Society of Automotive Engineers (SAE). Kompetisi tersebut bernama SAE Mini Baja Competition yang diadakan setiap satu tahun sekali dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai macam perguruan tinggi dalam skala internasional. Pada kompetisi ini peserta akan merancang sistem suspensi, rangka, sistem kemudi dan perancangan lainnya untuk membangun kendaraan mini baja. Kendaraan mini baja yang didesain akan juga diperlombakan dalam lintasan offroad dengan kendaraan dari tim peserta yang lain.
Permasalahan suspension linkage pada saat ini banyak diselesaikan dengan menggunakan komputer baik pada software CAD ataupun program khusus yang menganalisa linkage. Hal ini menjadi jelas bahwa penggunaan software yang tertutup tidak dapat meningkatkan pemahaman umum dari masalah linkage. Sehingga perhitungan parameter suspensi di sini menggunakan pendekatan circular arc pada model double wishbone. Model double wishbone merupakan salah satu sistem suspensi bebas yang banyak digunakan pada kendaraan balap termasuk kendaraan mini baja, karena model ini dapat mengontrol sudut camber, ketinggian roll center, perubahan tapak ban yang terjadi, dan parameter-parameter lainnya lebih baik dari sistem suspensi yang lain.
Distortion Energy Theory yang juga dikenal dengan Von Mises Theory akan digunakan untuk menganalisa kekuatan dari lengan suspensi untuk memenuhi keselamatan dengan mencari tegangan maksimum yang dihitung dengan menggunakan CosmosWorks pada pembebanan statis dan dinamis.

In automotive industry, actual industrial design is generally dependent upon manufacture ability, time constraints, and cost constraints of the company. To fulfill and develop human resources for industrial need, in 1976 a competition was originated for collegiate engineering students to design and manufacture a vehicle which has capability to operate on all terrains with regulation from Society of Automotive Engineers (SAE). The competition name is SAE Mini Baja Competition which held every one year with many of university participating internationally. In this competition the participants design the mini baja suspension system, frame, steering systems, and the other design to build the vehicles. The designed mini baja vehicle will be racing on the off road track with the other teams vehicles.
Suspension linkage problems are now routinely solved with the use of computers, running either CAD software or specialized linkage analysis programs. It has become obvious that the use of canned software has not improved the general understanding of linkage problems. So the calculation of suspension parameters here is done by analyzing suspension linkages with circular arc approach from double wishbone model. Double wishbone model is one of independent suspension systems which used on many race car included mini baja vehicles. The reason is because this model has advantages to control camber angle, roll center height, tread change, and other parameters better than other systems.
Distortion Energy Theory which also known by Von Mises Theory will be used to analyze strengths of the control arms suspension to meet the safety requirement by finding out the maximum stresses which estimated by CosmosWorks due to the static as well as dynamic loadings.
"
2008
S37379
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Prasetyo Cahyono
"ABSTRAK

Sepeda roda tiga merupakan moda transportasi alternatif yang sedang dikembangkan oleh Universitas Indonesia sebagai solusi kemacatan dan mengurangi polusi karena menggunakan energi listrik. Desain sepeda roda tiga ini menggunakan konfigurasi tadpole dan dibutuhkan sistem suspensi depan yang mana tidak terdapat pada purwarupa I. Tujuan dari adanya sistem suspensi depan untuk meningkatakan kenyamanan dan kestabilan dalam berkendara baik ketika melewati jalan yang tidak rata maupun ketika kondisi tilting. Konfigurasi suspensi depan yang digunakan adalah double wishbone yang terdapat modifikasi pada arm atas dengan menggunakan single arm. Analisis kinematika suspensi depan kendaraan dilakukan dengan membuat free body diagram dari sistem suspensi depan yang menunjukan perubahan sudut camber, caster, dan toe dengan mengubah jarak kendaraan ke tanah dan memiringkan model. Hasil analisis kinematik kemudian dibandingkan dengan pengukuran langsung pada kendaraan jadi. Analisis kekuatan mekanikal dilakukan dengan menggunakan Autodesk Inventor untuk memastikan bahwa komponen-komponen suspensi yang didesain mampu menahan gaya-gaya yang terjadi tanpa mengalami kegagalan. Hasil perhitungan kinematika menunjukan perubahan sudut camber antara -1,66 hingga -0,58 derajat, perubahan sudut toe antara +0,41 hingga +0,46 derajat, dan tidak ada perubahan sudut caster. Hasil pengukuran langsung menunjukan besar perubahan sudut camber antara -2,22 hingga -1,01 derajat, dan untuk perubahan sudut toe sebesar -1,23 hingga -0,99 derajat, dan tidak terdapat perubahan sudut caster. Hasil analisis kekuatan mekanikal pada komponen suspensi dalam kondisi aman dengan defleksi maksimal yang terjadi 0,24 mm untuk komponen


ABSTRACT
Tricycle is an alternative transportation mode that is being developed by the University of Indonesia as a solution to congestion and reduce pollution because it uses electricity. The design of the tricycle uses a tadpole configuration and the front suspension system is needed which is not found in prototype I. The purpose of the front suspension system is to increase comfort and stability in driving both when passing uneven roads and when tilting conditions. The configuration of the front suspension used is double wishbone which has a modification to the upper arm using a single arm. Analysis of vehicle front suspension kinematics is done by making a free body diagram of the front suspension system that shows changes in camber, caster, and toe angles by changing the distance of the vehicle to the ground and tilting the model. The results of kinematic analysis are then compared with direct measurements on finished vehicles. Mechanical strength analysis is done by using Autodesk Inventor to ensure that suspension components designed are able to withstand forces that occur without failure. The results of kinematics calculations show changes in camber angle between -1.66 to -0.58 degrees, changes in toe angle between +0.41 to +0.46 degrees, and no change in caster angle. The direct measurement results show a large change in camber angle between -2.22 to -1.01 degrees, and for toe angle changes of -1.23 to -0.99 degrees, and there is no change in the caster angle. The results of mechanical strength analysis on suspension components are safe with maximum deflection occurring 0.24 mm for the upper arm component.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Andrean
"ABSTRAK
Kendaraan roda empat dapat mengalami perilaku understeer atau oversteer ketika berbelok. Perilaku tersebut menunjukkan ketidakstabilan pada kendaraan yang dapat terjadi ketika kendaraan di laju dengan kecepatan tinggi diatas permukaan jalan dengan koefisien gesek yang rendah. Ketidakstabilan ini dapat menjadi potensi bahaya ketika berkendara.Desain pengendali prediktif bertingkat dengan model gerak kendaraan double track, diajukan dalam skripsi ini untuk mengatasi perilaku understeer dan oversteer. Perancangan pengendali dimulai dari mendapatkan data masukkan dan keluaran pergerakkan kendaraan. Kemudian dengan metode least square bertingkat, didapatkan matrik matrik model identifikasi bertingkat. Model identifikasi tingkat pertama digunakan untuk mendapatkan nilai eror estimasi keluaran, sedangkan model identifikasi tingkat kedua digunakan sebagai model pengendali prediktif bertingkat.Pada akhir penelitian, desain pengendali prediktif bertingkat diuji melalui simulasi untuk melihat kemampuan pengendali yang telah dirancang.

ABSTRACT
Oversteer and understeer could be experienced by each of four wheel vehicle. The behaviours show the instability of the vehicle, and might be happened because of high velocity of the vehicle and low friction coefficient of the road. The instability could be one of the potential risks in driving the vehicle.The design of multistage predictive control with double track vehicle model is proposed in this research to handle understeer and oversteer behaviours. The design started from collecting the related input and output. Then the multistage least square method is used to find the matrix used in multistage identification model. The first stage of identification model is used to get prediction error that happened while estimating the output. The second level of identification model is used as multistage predictive control model.In the end of research, the multistage predictive control is tested through simulation to check the performance of the controller."
2017
S67803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Jolodiharto
"ABSTRAK
Perancangan kendaraan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di bidang otomotif sebagai alat peraga pendidikan yang menarik khususnya kendaraan darat roda empat. Perancangan ini dilakukan dengan membuat model tiga dimensi dan di simulasikan menggunakan software Autodesk Inventor dan SolidWorks. Kendaraan ini dirancang dengan rangka dasar dari mobil kit Lotus atau Caterham Seven yang memiliki rangka spaceframe dengan beberapa modifikasi untuk dapat menyesuaikan dengan part dari kendaraan lokal sebagai donor. Part-part dari kendaraan donor digambar dan disatukan dalam software dan dilakukan analisa pembebanan menggunakan software tersebut. Suspensi depan kendaraan ini dirancang untuk dapat memiliki kebebasan yang lebih pada pengaturan geometrinya agar dapat lebih dipelajari pengendaliannya. Suspensi depan kendaraan ini menganut sistem double wishbone yaitu menggunakan dua lengan kontrol untuk kebebasan yang besar, dan rigid axle pada suspensi belakang untuk kemudahan pencarian donor. Dari perancangan tersebut didapatkan camber maksimum pada kondisi normal sebesar + 40 dan minimum sebesar -30, serta dalam kondisi ekstrem sebesar +14.640 dan -160, untuk caster didapatkan antara -4.150 dan +6.580, ketinggian roll center depan kendaraan ini dapat diatur antara 0 mm sampai 189.76 mm dari permukaan tanah. Simulasi pembebanan menggunakan komputer dilakukan dalam perancangan ini dengan menerapkan beberapa parameter dalam penggunaan kendaraan ini. Hasil dari simulasi tersebut menunjukkan bahwa rancangan yang dibuat sudah cukup kokoh.

ABSTRAK
The design of these vehicles is to meet the educational needs in the automotive field as educational props of four-wheeled land vehicle. This design is done by creating a three-dimensional model and simulated using the software Autodesk Inventor and SolidWorks. The vehicle was designed with the basic framework of the Lotus or Caterham Seven car kit that has a spaceframe type frame with some modifications to meets to the local vehicles part as the donor. The parts of the donor vehicle drawn and assembled in the software and stress analyzed using that software. The front suspension of this vehicle is designed to have more degree of freedom in the geometric arrangement so its handling can be learned. The vehicle's front suspension adopts a double wishbone that use two control arms for great freedom, and a rigid axle rear suspension for ease of finding a donor. The design of the maximum camber obtained under normal conditions of + 40 and minimum of -30, and in extreme conditions of +14.640 and -160, for the caster found between -4.150 and +6.580, the height of the front roll center of this vehicle can be set between 0 mm up to 189.76 mm from the ground. Loading simulations using a computer made in this design by applying some of the parameters in the use of these vehicles. The results of the simulations showed that the design created is rigid."
2016
S63621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Kirana Sainan
"Provinsi DKI Jakarta membutuhkan sebuah peralatan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan penumpukan sampah yang terjadi di sungai-sungai kecil dan jalur air yang sulit diakses oleh peralatan berat yang telah ada saat ini. Hal ini disebabkan oleh padatnya pemukiman warga di bantaran sungai dan jalur air. Salah satu peralatan alternatif yang dapat digunakan yaitu excavator mini amfibi, karena memiliki mobilitas tinggi, kapasitas angkut yang dapat disesuaikan dengan volume penumpukan sampah, serta dapat bekerja di wilayah darat maupun air. Untuk memenuhi tuntutan kerja yang telah dikemukakan sebelumnya, dibutuhkan rancangan konstruksi penumpu unit excavator yang berbeda dari excavator pada umumnya. Konstruksi penumpu unit harus dapat dimanfaatkan sebagai penghasil gaya apung supaya keseluruhan unit mampu bekerja di wilayah air dalam kondisi mengapung (floating), selain itu konstruksi penumpu juga harus mampu menopang pembebanan, terutama yang dihasilkan oleh berat unit excavator dan peralatan penunjang kerja, ditambah dengan fungsi lain yaitu, mampu menampung bahan bakar, mengingat daerah kerja unit memiliki keterbatasan dalam aspek akses kendaraan besar (truck bahan bakar), sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan supply bahan bakar untuk unit setiap harinya, sehingga dipilih konstruksi fungsional berupa ponton double hull, yang juga mampu menunjang optimasi operasi pengerukan unit excavator. Semua tuntutan dan fungsi ponton yang harus dipenuhi dirancang dengan memperhitungkan ukuran minimal dari sungai maupun jalur air yang ada di wilayah provinsi DKI Jakarta.

DKI Jakarta needs an equipment that could be used to solve the rubbish problem that stuck on small rivers or waterway, which is hard to be accessed with heavy equipment that exist nowadays. This could happen because there are a lot of local people’s houses which are built on the side of small rivers or waterway. One of the equipment that could solve this problem is mini amphibious excavator, because it has high level of mobility, capacity which could be customized with the volume of rubbish, and also could work on the water as good as on the land. To fulfill the purpose that explained before, we need different design for the base construction. The base construction must produce buoyancy force so the whole unit could work on the water in floating condition, and also the construction could be tough enough to hold the pressure which is produced by the weight of excavator unit and auxiliaries equipment, not only that, the construction must provide the fuel tank, considering that the unit must work in the area which is difficult to be accessed by truck to gives fuel supply, so that double hull pontoon form is chosen, which also could optimized the dredging operation of the excavator. All of the design purpose and the pontoon’s function which is designed, must consider the minimum dimension of Jakarta’s small rivers and waterway"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Kirana Sainan
"Provinsi DKI Jakarta membutuhkan sebuah peralatan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan penumpukan sampah yang terjadi di sungai-sungai kecil dan jalur air yang sulit diakses oleh peralatan berat yang telah ada saat ini. Hal ini disebabkan oleh padatnya pemukiman warga di bantaran sungai dan jalur air. Salah satu peralatan alternatif yang dapat digunakan yaitu excavator mini amfibi, karena memiliki mobilitas tinggi, kapasitas angkut yang dapat disesuaikan dengan volume penumpukan sampah, serta dapat bekerja di wilayah darat maupun air. Untuk memenuhi tuntutan kerja yang telah dikemukakan sebelumnya, dibutuhkan rancangan konstruksi penumpu unit excavator yang berbeda dari excavator pada umumnya. Konstruksi penumpu unit harus dapat dimanfaatkan sebagai penghasil gaya apung supaya keseluruhan unit mampu bekerja di wilayah air dalam kondisi mengapung (floating), selain itu konstruksi penumpu juga harus mampu menopang pembebanan, terutama yang dihasilkan oleh berat unit excavator dan peralatan penunjang kerja, ditambah dengan fungsi lain yaitu, mampu menampung bahan bakar, mengingat daerah kerja unit memiliki keterbatasan dalam aspek akses kendaraan besar (truck bahan bakar), sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan supply bahan bakar untuk unit setiap harinya, sehingga dipilih konstruksi fungsional berupa ponton double hull, yang juga mampu menunjang optimasi operasi pengerukan unit excavator. Semua tuntutan dan fungsi ponton yang harus dipenuhi dirancang dengan memperhitungkan ukuran minimal dari sungai maupun jalur air yang ada di wilayah provinsi DKI Jakarta.

DKI Jakarta needs an equipment that could be used to solve the rubbish problem that stuck on small rivers or waterway, which is hard to be accessed with heavy equipment that exist nowadays. This could happen because there are a lot of local people?s houses which are built on the side of small rivers or waterway. One of the equipment that could solve this problem is mini amphibious excavator, because it has high level of mobility, capacity which could be customized with the volume of rubbish, and also could work on the water as good as on the land. To fulfill the purpose that explained before, we need different design for the base construction. The base construction must produce buoyancy force so the whole unit could work on the water in floating condition, and also the construction could be tough enough to hold the pressure which is produced by the weight of excavator unit and auxiliaries equipment, not only that, the construction must provide the fuel tank, considering that the unit must work in the area which is difficult to be accessed by truck to gives fuel supply, so that double hull pontoon form is chosen, which also could optimized the dredging operation of the excavator. All of the design purpose and the pontoon?s function which is designed, must consider the minimum dimension of Jakarta?s small rivers and waterway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidi Rahman Alma`i
"Sistem produksi terdiri dari elemen manusia, material, mesin, dan metode.Tingkat operasional produksi merupakan personil yang langsung berhubungan dengan proses produksi dan memengaruhi produktivitas dan kualitas. Pada tingkat operasional produksi memiliki masalah tersendiri dalam hal manajemen pengetahuan, seperti perbedaan kemampuan antar grup kerja, minimnya komunikasi, hingga tidak lengkapnya panduan operasional. Perlu adanya strategi penerapan manajemen pengetahuan yang tepat sehingga proses berbagi pengetahuan dapat berjalan dengan baik.
Dalam penelitian ini strategi manajemen pengetahuan didasarkan pada model SECI. Penyusunan prioritas strategi manajemen pengetahuan dilakukan dengan menggunakan metode TOPSIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adanya kepemimpinan yang kuat dalam membentuk budaya positif, pembuatan laporan produksi, management review, evaluasi, dan pemberian reward merupakan strategi manajemen pengetahuanyang utamauntuk diterapkan pada tingkat operasional produksi.

The production system consists of the elements of human, material, machines, and methods. Operational level of production is directly related to personnel and production processes affect productivity and quality. At the operational level of production has its own problems in terms of knowledge management, such as the difference between the ability of the working group, the lack of communication, incompleteoperational guidance. It needs proper knowledge management implementation strategies so that the process of knowledge sharing can work well.
In this research, the knowledge management strategy is based on the SECI model. Prioritizing strategy of knowledge management is done by using TOPSIS method. The results showed that the strategy presence of strong leadership in making positive culture, production report, management review, evaluation, and reward giftare major knowledge management strategies to be implemented at the operational level of production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Sumaryo
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan trafik lalu lintas adalah pengelolaan trafik kendaraan
darurat, seperti mobil pemadam kebakaran dan ambulan, yang memerlukan
prioritas untuk mengakses persimpangan jalan. Umumnya, kontrol pre-emptive
lampu lalu lintas digunakan untuk untuk kasus tersebut. Namun, saat ini,
penerapan pengaturan pre-emptive tidak cukup untuk mengakomodasi kendaraan
darurat untuk melintasi persimpangan dengan delay yang minimal dan karenanya
bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam waktu yang diharapkan.
Metode tambahan diperlukan untuk menangani masalah ini dengan tepat.
Penelitian ini mengusulkan sebuah model baru untuk percepatan pengosongan
trafik di depan kendaraan darurat pada sebuah persimpangan jalan berdasarkan
teori antrian dan data historis. Model antrian M/M/1, M/G/1 dan G/G/1 dipelajari
secara analitis dan dibandingkan. Algoritma SRH kemudian dikembangkan untuk
menentukan model G/G/1, antara Kreamer-Lagenbach-Belz, Kingman, dan
pendekatan Whitt, yang sesuai model. Dua indikator diperkenalkan dalam model,
yaitu kecepatan efektif kendaraan normal dan waktu tempuh kendaraan darurat.
Selanjutnya, untuk model kecepatan efektif trafik kendaraan normal di depan
kendaraan darurat formula percepatan linear dan eksponensial diturunkan dan
divalidasi.
Data historis digunakan untuk mengembangkan pola yang mewakili hubungan
antara kecepatan kendaraan normal dan posisinya dalam ekor antrian. Pada saat
munculnya kendaraan darurat pola tersebut digunakan untuk menentukan apakah
trafik kendaraan normal perlu dipercepat atau tidak.
Model yang diusulkan telah divalidasi dan diuji terhadap model yang tidak
memasukkan percepatan pengosongan. Model yang diusulkan telah menunjukkan
kinerja waktu tempuh kendaraan darurat melebihi model yang serupa itu rata-rata
sebesar 4.5 sampai 5.3 kali, untuk menjamin bahwa kendaraan darurat tidak
mengalami penundaan yang signifikan.

ABSTRACT
One of the traffic problems is the management of emergency vehicles, such as fire
trucks and ambulances,that need to have priority access to intersection. Generally,
pre-emptive control of the traffic light is employed to for such cases. However,
nowadays, the implementation of pre-emptive rule is not sufficient to
accommodate emergency vehicles need to cross the intersection with minimum
delay and hence could reach the designated destination within the expected time.
Additional method is required to properly handle this issue.
This research proposes a new model for accelerated discharging of traffic in front
of the emergency vehicle at an intersection based on queuing theory and historical
data. Queueing model of M/M/1, M/G/1 and G/G/1 is analytically studied and
compared. SRH algorithm is then developed to determine which G/G/1, among
Kreamer-Lagenbach-Belz, Kingman, and Whitt approach, that fits the model.
Two indicators are introduced in the model, namely the effective speed of normal
vehicles on the road and traveling time of the emergency vehicle. Further, to
model effective speed of normal vehicles traffic in front of emergency vehicle
linear and exponential acceleration formula are derived and validated.
Historical data are utilized to develop pattern that represents relationship between
the speed of normal vehicle and its position in the queue-tail. At the emergence of
emergency vehicle this pattern is used to determine whether or not the normal
traffic should be speed up.
The proposed model has been validated and tested against a model that does not
include acceleration mode. Our model outperforms such model by 4.5 to 5.3 times
on average. That is, in terms of traveling time of the emergency vehicle, to
guarantee that emergency vehicles do not experience significant delay."
2016
D2253
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Sumaryo
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan trafik lalu lintas adalah pengelolaan trafik kendaraan darurat, seperti mobil pemadam kebakaran dan ambulan, yang memerlukan prioritas untuk mengakses persimpangan jalan. Umumnya, kontrol pre-emptive lampu lalu lintas digunakan untuk untuk kasus tersebut. Namun, saat ini, penerapan pengaturan pre-emptive tidak cukup untuk mengakomodasi kendaraan darurat untuk melintasi persimpangan dengan delay yang minimal dan karenanya bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam waktu yang diharapkan. Metode tambahan diperlukan untuk menangani masalah ini dengan tepat.Penelitian ini mengusulkan sebuah model baru untuk percepatan pengosongan trafik di depan kendaraan darurat pada sebuah persimpangan jalan berdasarkan teori antrian dan data historis. Model antrian M/M/1, M/G/1 dan G/G/1 dipelajari secara analitis dan dibandingkan. Algoritma SRH kemudian dikembangkan untuk menentukan model G/G/1, antara Kreamer-Lagenbach-Belz, Kingman, dan pendekatan Whitt, yang sesuai model. Dua indikator diperkenalkan dalam model, yaitu kecepatan efektif kendaraan normal dan waktu tempuh kendaraan darurat. Selanjutnya, untuk model kecepatan efektif trafik kendaraan normal di depan kendaraan darurat formula percepatan linear dan eksponensial diturunkan dan divalidasi.Data historis digunakan untuk mengembangkan pola yang mewakili hubungan antara kecepatan kendaraan normal dan posisinya dalam ekor antrian. Pada saat munculnya kendaraan darurat pola tersebut digunakan untuk menentukan apakah trafik kendaraan normal perlu dipercepat atau tidak.Model yang diusulkan telah divalidasi dan diuji terhadap model yang tidak memasukkan percepatan pengosongan. Model yang diusulkan telah menunjukkan kinerja waktu tempuh kendaraan darurat melebihi model yang serupa itu rata-rata sebesar 4.5 sampai 5.3 kali, untuk menjamin bahwa kendaraan darurat tidak mengalami penundaan yang signifikan.

ABSTRACT
One of the traffic problems is the management of emergency vehicles, such as fire trucks and ambulances,that need to have priority access to intersection. Generally, pre emptive control of the traffic light is employed to for such cases. However, nowadays, the implementation of pre emptive rule is not sufficient to accommodate emergency vehicles need to cross the intersection with minimum delay and hence could reach the designated destination within the expected time. Additional method is required to properly handle this issue.This research proposes a new model for accelerated discharging of traffic in front of the emergency vehicle at an intersection based on queuing theory and historical data. Queueing model of M M 1, M G 1 and G G 1 is analytically studied and compared. SRH algorithm is then developed to determine which G G 1, among Kreamer Lagenbach Belz, Kingman, and Whitt approach, that fits the model. Two indicators are introduced in the model, namely the effective speed of normal vehicles on the road and traveling time of the emergency vehicle. Further, to model effective speed of normal vehicles traffic in front of emergency vehicle linear and exponential acceleration formula are derived and validated.Historical data are utilized to develop pattern that represents relationship between the speed of normal vehicle and its position in the queue tail. At the emergence of emergency vehicle this pattern is used to determine whether or not the normal traffic should be speed up. The proposed model has been validated and tested against a model that does not include acceleration mode. Our model outperforms such model by 4.5 to 5.3 times on average. That is, in terms of traveling time of the emergency vehicle, to guarantee that emergency vehicles do not experience significant delay. "
2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcel Antoni
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi pada dunia otomotif telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terkahir. Dunia yang semakin menuntut kenyamanan dan keamanan dalam berkendara membuat produsen-produsen mobil roda empat berlomba-lomba membuat inovasi dalam hal ini. Kenyamanan dan keamanan dalam berkendara dapat ditunjang dari performa mesin, distribusi tenaga, pengereman, suspensi, roda, dan lainnya. Kenyamanan dan keamanan berkendara dengan suspensi mulai berkembang untuk memberikan stabilitas dan kenyamanan pada saat mobil melalui jalan yang tidak rata sehingga suspensi dapat meminimalisir osilasi dari mobil sehingga mobil dapat beraksi mendekati performa di jalan rata. Pengunaan pengendali untuk active suspension terdapat beberapa metode yang dapat diimplementasikan pada actuator suspensi untuk memberikan force actuator pada mobil yang sebenarnya. Pada penelitian ini keadaan yang dikendalikan pada sistem active suspension yaitu body heave (perpindahan dari sprung mass). Pengendalian untuk sistem active suspension pada mobil roda empat yang diajukan pada penelitian ini menggunakan MPC (Model Predictive Control). Metode MPC digunakan pada pengendalian sistem ini karena terdapat banyak constraint dan uncertainty pada sistem ini, kemampuan MPC untuk mengendalikan sistem dengan banyak variabel dan sifat-sifat MPC seperti adanya constraints dapat berguna dalam mengendalikan sistem ini. Dalam Pengembangan model predikisi, road profile dianggap sebagai gangguan. Dinamika model yang kontinu bersifat non-linear diidentifikasi digunakan metode identifikasi least square. Performa dari pengendali kemudian disimulasikan untuk mengetahui kemampuan pengendali dalam mengikuti gangguan dan mengikuti dari setpoint yang diberikan.

ABSTRAK
The development of automotive technology has developed rapidly in last few years. In this modern world a few changes has been made and people show up with a new regulation about car comfort and safety. Car manufactures around the world used their resources to invest a new innovation in this area to increase comfort and safety for a joyful ride. Comfort and safety can be increased in some areas like engine performance, power distribution, braking system, suspension, wheel, and many more. Comfort and safety by utilized suspension system has developed rapidly in last few years. The development in suspension area can bring a stability and comfort for the ride when the cars meet a bumpy road, active suspension can minimize vertical body oscillation of the car. Active suspension can be tuned by using many types of controller for implementation in the real car to control suspension actuator so the actuator can produce force to control the state in suspension system which is body heave or sprung mass displacement. In this research a Model Predictive Control or MPC is proposed to control an active suspension system for a four wheel car. MPC is chosen due to it?s capability to control a non-linear system with an uncertainty and constraint. In this research various type of road profile is used as disturbance. In this research least square identification is used to identified a dynamic non-linear model of the car. The performance of the proposed controlled than simulated to show the ability to handle the disturbance and track the setpoint."
2016
S65038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>