Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yurita Indriany
"Saat ini iklan menjadi semakin beragam dan menarik, penggunaan selebriti menjadi salah satu usaha yang dilakukan agar target konsumen tertarik kepada produk. Beberapa produsen menggunakan selebriti Indonesia sebagai bintang iklan, sementara yang lain menggunakan selebriti internasional sebagai bintang iklannya. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas iklan pada iklan yang menggunakan selebriti internasional dan nasional, serta membandingkan hasil yang diperoleh dari kelompok remaja dan dewasa madya. Efektivitas iklan diukur dengan 4 skala yaitu sikap terhadap iklan, merek, bintang iklan, dan intensi membeli. Iklan penelitian dibuat fiktif dengan menggunakan bintang iklan yaitu Luna Maya sebagai selebriti nasional dan Angelina Jolie sebagai selebriti Internasional, dan produk shampoo yang diiklankan bermerek Natural Shine yang juga fiktif. Hipotesis penelitian ini adalah remaja akan lebih menyukai iklan dengan selebriti internasional sedangkan dewasa akan lebih menyukai iklan dengan selebriti nasional. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan metode independent samples t-test dan metode 2-related samples test. Hasil penelitian dari 50 orang remaja dan 50 orang dewasa madya menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima dan diperoleh nilai yang signifikan.

Today, advertisements have become more varying and interesting. The use of celebrities in the advertisement is one of usual effort to get the consumer interest for any particular products. Some of the producers using native celebrities as their endorser, while the others using international celebrities. The objective of this research is to compare the ad effectiveness while using native and international celebrities as its endorser. And also this comparison is subjected for teenage and middle adulthood group of people. There are four scales to measure the ad effectiveness such as attitude toward the ad, attitude toward the brand, attitude toward the endorser and purchase intention. The advertisement that made for this research is fictive. Luna Maya is used as native endorser and Angelina Jolie as international endorser. Natural Shine is become the brand of this fictive advertisement. The hypothesis said that teenager will prefer the use of international celebrity for ad endorser; in other hand, adult will prefer native celebrity. The data was collected by questioner and analyzed by independent samples t-test and 2-related samples test method. The result shown that the hypothesis is accepted under the significant value through 50 teenagers and 50 adult."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Maria Radeningsih
"Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuasi eksperimen dengan 2 group design ? posttest only dimana penelitian dilakukan pada 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK). Masing-masing kelompok terdiri dari 36 siswa kelas 2 SMUN 109. Pada kedua kelompok ini diberikan 8 lembaran iklan yang sama hanya saja wajah sang model yang berbeda. Pada KE diberikan materi iklan dengan menggunakan selebriti sedangkan pada KK diberikan materi iklan dengan tidak menggunakan selebriti.. Penyeleksian selebriti dilakukan dengan menggunakan Q rating.
Pengukuran brand awareness berdasarkan brand recall test ? jenis free recall yang diperkenalkan oleh Rositter & Percy. Subyek diminta untuk menyebutkan kembali jenis produk, merek, headline atau slogan dan ilustrasi iklan yang baru saja. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan membandingkan t test kedua kelompok.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand awareness pada konsumen remaja. Hal ini terbukti dengan nilai t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Dari keempat aspek yang direcall ternyata nilai skor recall merek & headline memberikan kontribusi yang besar pada hasil ini. Terbukti dengan nilai t =2,740 p=0,008 (p<0,05) untuk skor recall merek sedangkan nilai t untuk recall headline t=3,452 p=0,001 (p<0,05). Dari hasil ini dapat disimpulkan penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap recall merek dan headline.

The research use Queasy Experimental research type with 2 groups design ? posttest only. Respondent is divided into 2 groups which are experimental group (KE) and control group (KK). Each group consists of 36 respondents; they are students of SMUN 109 grade 2. All respondents in each group receive 8 print ads. The stimulus which is used in both groups almost the same, the differences only the face of the model. Experimental group is given print ads that use celebrity where control group is given print ads which use non celebrity. The selection of celebrity is using Q rating.
Brand recall test ? free recall which is introduced by Rositter and Percy is used to measure the brand awareness. Respondent is asked to recall the product type, brand name, headline or tagline and illustration of each ad that has been seen. T test is used to analyze the data by comparing the mean score of both groups.
The result of this research that celebrity endorsement does impact the brand awareness significantly for teen consumers. This is proven by value of t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Based on 4 aspects which are measured, score of brand name and headline recall have given big contribution for this result with t =2,740 p=0,008 (p<0,05) for brand name recall and t value for headline recall is t=3,452 p=0,001 (p<0,05). We can conclude that celebrity endorsement does impact to brand name recall and headline."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandang, Richard D.
"Perkembangan pemasaran maupun periklanan global menyebabkan tampilnya tema pesan global yang seragam dari negara ke negara tanpa penyesuaian dengan konteks budaya lokal. Dalam kampanye periklanan seperti ini tampak yang paling menonjol adalah tema Amerika. Permasalahannya kemudian adalah bagaimana kecenderungan sikap khalayak terhadap iklan-iklan beratribut Amerika ini, apakah pesan-pesan yang beratribut Amerika tersebut dapat diterima oleh khalayak yang berbeda latar budayanya. Untuk mulai menggambarkannya, maka penelitian survei yang bersifat deskriptif ini berusaha menguraikan dalam batasan konteks sikap khalayak terhadap pesan iklan beratribut Amerika. Responden yang ditentukan adalah mahasiswa FISIP UI sejumlah 100 orang dengan obyek penilaian adalah salah satu iklan cetak dari seri iklan Ford dan iklan Lucky Strike. Sikap Khalayak dilihat dalam konteks konsep Hirarki Efek yang dikemukakan Levidge dan Steiner, yang proses penerimaan dari seseorang terhadap Dari data yang diperoleh, setelah didapat hasil bahwa iklan-iklan Ford dan Lucky Strike cenderung memiliki respon kognitif yang tinggi, lebih merupakan objek tertentu. diintepretasikan dan dianalisis, itu atribut-atribut yang dibawa ke dua iklan tersebut yang dianggap mewakili gambaran Amerika, ternyata juga mendapat penilaian yang positif. Kenyataan ini juga mengisyaratkan bahwa atribut-atribut Amerika meski bukan merupakan atribut budaya lokal namun sudah bukan merupakan atribut yang asing. Hasil penelitian menunjukkan iklan-iklan beratribut Amerika telah diterima secara luas bahkan memiliki citra yang positif. Bahkan semakin kuat bobot keamerikaan atribut cenderung juga semakin tinggi bobot penilaian kemenarikan atribut tersebut. Menyimpulkan kenyataan ini, maka kampanye periklanan yang berbeda penampilan atribut budaya dengan khalayak setempat (lokal), yang dalam konteks penelitian ini adalah dengan pendekatan atribut budaya Amerika, tetap dapat menghasilkan efek yang positif bagi khalayak. Di sisi lain kenyataan ini makin mempertegas bersenyawanya budaya Amerika dalam keseharian kita. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S3945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Indiani
"Dengan berkembangnya industri non migas saat* ini, persaingan perusahaan-perusahaan sektor tersebut dalam memasar- kan produksinya tentu semakin meningkat, J.klan sebagai sa - lah satu alat promosi yang merupakan bagian dari pemasaran tentunya perlu mendapat perhatian. Sebab melalui beberapa tahapan iklan memungkinkan adanya perubahan sikap pada in - dividu. Dengan meneliti sampai sejauh mana individu terpengaruh iklan, maka satu kunci dari keberhasilan kegiatan periklanan diperoleh, dan karenanya pengenalan iklan seba - gai tahap awal dari kegiatan tersebut perlu diketahui. Sebab dengan mengetahui pengenalan iklan khalayak, maka kesalahan pada tahap berikutnya dapat dihindari. Adapun maksud penulisan skripsi ini, mengetahui sejauh mana pengenalan khalayak pembaca majalah pada iklan ro - kok. Sedang yang menjadi studi dari penelitian ini adalah gambar iklan rokok pada majalah Tempo periode bulan Desember 1986 sampai dengan periode bulan Pebruari 1987, sedangkan populasi dari penelitian ini adalah pembaca majalah Tempo di kecamatan Mampang Prapatan. Data dikumpulkan melalui kepustakaan, observasi di lapangan serta wawancara langsung dengan responden. Data-data yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan isi iklan yang menjadi obyek penelitian, sehingga sejauh mana iklan-iklan tersebut diperhatikan dan diingat oleh responden merupakan penggambaran dari pengenalan mereka terhadap iklan-iklan terse - but. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu gambaran adanya kecenderungan bahwa pengenalan khalayak pembaca majalah Tempo terhadap iklan-iklan rokok tersebut relatip tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa iklan pada me - dia cetak memiliki dampak positip terhadap satu kegiatan periklanan. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Anggraini
"Banyaknya produk sejenis di pasaran menimbulkan per- Iklan dibutuhkan untuk mengkomunikasikan pro duk guna mendukung penjualan. Dengan banyaknya produk yang diiklankan, iklanpun menjadi beragam baik dari segi jumlah maupun penampilan. saingan ketat. Penulisan skripsi ini bermaksud melihat preferensi konsumen terhadap iklan-iklan yang mengenainya. Iklan seperti apa dan bagaimana yang mereka sukai. Data untuk itu diperoleh 'dengan penelitian lapangan menggunakan kuesioner. Adapaun responden penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Cipinang Besar, Jakarta Timur dari golongan menengah yang membaca salah satu atau lebih majalah wanita Femina, Kartini, Pertiwi dan Sarinah.
Dari penelitian diperoleh hasil, pilihan . iklan yang disukai maupun tidak terbanyak karena ilustrasi ik - lan yang bersangkutan. Kedua terbanyak karena copy,lalu lay-out dan kemudian warna. Dalam iklan shampoo disukai bila tampil dengan model yang cantik dan menarik berambut indah, dengan copy yang memuat keterangan lengkap mengenai shampoo dengan menggunakan kata yang tidak berlebihan serta berkesan sederhana. Bila iklan disukai hal katapilihan iklan dilihat menurut usia, pendidikan dan pengeluaran rumah tangga per-bulan responden, ada perbedaan yang secara umum dapat dikatakan perbedaan tersebut tidak banyak."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfath Mukhlisa
"Tesis ini membahas hubungan international celebrity endorser dalam iklan dan brand credibility maskapai penerbangan Garuda Indonesia terhadap keputusan pembelian jasa oleh konsumen. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden adalah karyawan stasiun televisi MNC TV berjenis kelamin pria dan wanita, yang berusia 20-64 tahun, dengan jumlah sampel yaitu 121 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan analisa Structural Equation Modelling (SEM) untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa expertise merupakan dimensi yang paling dominan dalam membentuk variabel celebrity endorser ; brand trustworthiness merupakan dimensi yang paling dominan dalam membentuk variabel brand credibility ; probable merupakan dimensi yang paling dominan dalam membentuk variabel keputusan pembelian ; dan terdapat pengaruh antara international celebrity endorser dan brand credibility Garuda Indonesia terhadap keputusan pembelian oleh konsumen.

This thesis disscusses about relationship between international celebrity endorser and brand credibility of Garuda Indonesia Airlines towards purchasing decision by consumer. This research use quantitative explanatory design, respondent are employee of television station, MNC TV with man and woman gender, 20-64 years, total respondent 121 persons. Data analysis method are descriptive statistical analysis and Structural Equation Modelling (SEM) to prove hypothesizing in this research.
Result from research are: expertise is dominant dimension that forms international celebrity endorser's credibility ; brand trustworthiness is dominant dimension that forms brand credibility ; probable is dominant dimension that forms purchasing decision ; and there is relationship which significant positive between international celebrity endorser and brand credibility of Garuda Indonesia Airlines towards purchasing decision by consumer.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Yektiomi
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai pengaruh penggunaan celebrity endorsement pada brand image dalam industri
fashion. Celebrity endorsement adalah salah satu strategi pemasaran yang paling banyak digunakan pada saat
ini. Daya tarik yang dimiliki oleh para selebriti memberikan banyak pengaruh untuk membangun dan
menyampaikan brand image yang kredibel dan selaras dengan minat konsumen dan memberikan peluang bagi
perusahaan atau brand untuk dikenal secara lebih luas agar memengaruhi tingkat pembelian. Keterkaitan yang
dimiliki oleh para selebriti dengan industri fashion secara umum menjadikan strategi ini banyak digunakan oleh
setiap brand, mulai dari brand kecil hingga yang telah dikenal secara internasional dengan setiap model
bisnisnya yang berbeda-beda. Industri fashion adalah salah satu bagian dari bidang bisnis manufaktur yang
berkembang dengan sangat pesat di dunia. Untuk terus bertahan dengan banyaknya jumlah kompetitor yang
terus bertambah, brand secara kompak menggunakan dukungan para selebriti untuk menonjolkan dirinya.
Walaupun demikian, penggunaan strategi celebrity endorsement pada kenyataannya tidak hanya memberi
keuntungan tetapi juga membawa kerugian yang besar.

ABSTRACT
This journal analyzes the influence of using celebrity endorsement on brand image in the fashion industry.
Celebrity endorsement is one of the most widely used marketing strategies at the moment. The appeal that
celebrities have has a lot of influence in building and delivering a credible brand image thats suitable with the
consumers interests and provides an opportunity for the company or brand to be extensively known to increase
the level of purchase. The relationship between the celebrities and the fashion industry in general make this
strategy widely used by every brand, from independent brands to those that are known internationally with their
respective business models. The fashion industry takes part of a rapidly growing manufacturing business in the
world. To continue and survive from the growing number of competitors, brands simultaneously uses the
support of celebrities to assert themselves. Nevertheless, the use of celebrity endorsement strategies in fact not
only gives benefits but also brings huge possibility of loses."
Lengkap +
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Gustin Anggarini
"Tesis ini membahas mengenai bagaimana tingkatan sensualitas pada suatu iklan yang dicerminkan dalam high, medium, dan low sensuality serta penggunaan model sensual tunggal (single) dan berpasangan (couple) berpengaruh pada variabel-variabel yang mengacu pada cognitive response model yang terdiri dari variabel source thought, message thought, ad execution thought, attitude toward brand (Ab), attitude toward ad (Ad), dan purchase intention. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan dengan pemisahan kelompok melalui factorial design 3x2 (tiga tingkat sensualitas dan dua jenis penggunaan model). Dengan jumlah total responden 210 responden yang keseluruhannya adalah wanita dengan 35 reponden pada masing-masing sel, diketahui adanya perbedaan rata-rata yang signifikan terhadap Ab, Ad, dan minat beli dengan keterangan bahwa semakin rendah tingkat sensualitas maka semakin tinggi rata-rata yang diperoleh untuk ketiga variabel tersebut. Sementara itu untuk hasil perbandingan rata-rata antara model single dan couple banyak variabel yang dinyatakan tidak berbeda secara signifikan. Hal ini dikarenakan penggunaan model mengarah pada bagian dari source yang merupakan variabel kognitif. Sementara itu diketahui bahwa pengaruh variabel-variabel kognitif terhadap variabel sikap tidak mempunyai pengaruh yang cukup besar apabila dibandingkan pengaruh sikap terhadap minat beli untuk kasus iklan dengan sensual appeals menurut sudut pandang wanita.

This research discusses how the sensuality level in an advertisement which is reflected in high, medium, and low sensuality along with the utilization of single and couple sensual model affects the variables, which refer to cognitive response model consisting of source thought, message thought, ad execution thought, attitude toward brand (Ab), attitude toward ad (Ad), and purchase intention. This is an experimental research which is applying group separation through factorial design 3x2 (three levels of sensuality and two types of model utilization). After receiving answers from 35 respondents in each cell, the research found that there is an average significant difference toward Ab, Ad, and purchase intention, with additional information that the lower the sensuality levels, the higher the average value to the three variables mentioned above. Furthermore, the comparison between the single and couple model shows that there are many variables which are not significantly different. This is caused by the model utilization which is directed to the source part which is a cognitive variable. In addition, the research also shows that there is no significant effect of the cognitive variables toward attitude variable, comparing to the effect toward purchase intention for the case of sensual appeals advertisement in woman's point of view."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivian Benedicta
"Aerostreet adalah sebuah merek sepatu lokal asal Indonesia yang menonjolkan lokalitasnya sebagai brand image. Dalam meningkatkan ekuitas merek, Aerostreet menggunakan co-branding sebagai strategi pemasarannya. Aerostreet melakukan kolaborasi dengan merek di berbagai klasifikasi. Strategi pemasaran ini berhasil dalam meningkatkan awareness publik terhadap Aerostreet. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana penggunaan strategi pemasaran co-branding dapat meningkatkan brand awareness. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi pemasaran co-branding dapat meningkatkan consumer engagement yang meningkatkan brand awareness. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan analisis komparatif antara penggunaan co-branding di berbagai industri agar dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan strategi pemasaran co-branding.

Aerostreet is a local shoe brand from Indonesia that highlights its locality as its brand image. In enhancing brand equity, Aerostreet employs co-branding as its marketing strategy. Aerostreet collaborates with brands across various classifications. This marketing strategy has been successful in increasing public awareness of Aerostreet. This research will analyze how the use of co-branding marketing strategies can enhance brand awareness. The study will use a comparative descriptive method with a quantitative approach. The results of the analysis indicate that co-branding marketing strategies can increase consumer engagement, leading to improved brand awareness. As a suggestion for further research, comparative analysis between the use of co-branding in various industries could be conducted to understand the factors influencing the success of co-branding marketing strategies.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Eka Putra
"Perusahaan-perusahaan seperti BMW dan Mercedes-Benz menggunakan iklan untuk menjual produknya dengan menyentuh sisi sentimen dari calon konsumennya. Iklan- iklan mereka memiliki nilai-nilai tersirat yang ingin sebuah perusahaan tanamkan di dalam produknya. Dengan menganalisa aspek sinematografi beberapa tangkapan layer dari kedua iklan menggunakan analisis multimodal, artikel ini akan menganalisis iklan terbaru dari BMW  dan Mercedes-Benz yang dirilis pada tahun 2018 untuk mengungkap bagaimana iklan tersebut  merepresentasikan identitas maskulinitas dan feminimitas. Selain itu artikel ini juga akan mengungkap alasan mengapa maskulinitas dan feminimitas direpresentasikan seperti yang tersaji di masing-masing iklan dan membandingkan keduanya. Penelitian ini menemukan bahwa terlepas dari persaingan ketat antara kedua pabrikan otomotif dari Jerman ini, mereka memiliki cara yang berbeda dalam merepresentasikan gender dalam iklan mereka. Dalam iklannya, BMW berfokus untuk menunjukkan aspek maskulinitas seseorang dan bagaimana produknya, BMW Seri-8, dapat meningkatkan hal tersebut. Di sisi lain, Mercedes-Benz berfokus dalam menyampaikan pesan memberdayakan perempuan dan kenyataan bahwa peremupan juga bisa melakukan hal-hal yang dianggap oleh sebagian orang hanya eksklusif kepada laki-laki.

Companies like BMW and Mercedes-Benz use advertisements to sell their products by touching the heart of their soon-to-be customers. Their advertisements have certain implied values in them that the company wants to attribute to their advertised product. By analyzing cinematography aspects of screenshots of both advertisements using multimodal discourse analysis, this article will analyze new advertisements both released in 2018 by BMW and Mercedes-Benz to see how their advertisements represent masculinity and femininity. In addition, this article will also analyze why they are represented that way and compare the result between the two advertisements. This research discovered that although the rivalry of the two advertisements and their companies, they have a different idea in representing masculinity and femininity. BMW focuses on showing masculinity aspects and how their product can boost them, while Mercedes-Benz focuses on encouraging femininity and the fact that female can do as much as male.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>