Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggia Septyana Cawangie
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap dengan pandangan terhadap metode KB alami. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berupa survey (non experimental). Variabel bebas pada penelitian ini adalah umur, agama, pendidikan, pekerjaan, lokasi tempat tinggal, status pernikahan, lama pernikahan, jumlah anak, pengalaman KB orang tua, pengalaman KB responden, alat kontrasepsi sebelumnya, pengetahuan, dan sikap dengan variable terikat yaitu pandangan terhadap KBA. Data dikumpulkan secara cross sectional, dengan 163 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi mahasiswi yang mempunyai pandangan positif terhadap metode KB alami adalah 57,7%.
Hasil uji chi-square, variabel yang terbukti mempunyai hubungan bermakna dengan pandangan adalah umur responden (p=0,015), pengetahuan (p=0,000), dan Sikap (p=0,000). Hasil penelitian ini menyarankan agar pihak terkait yaitu penyelenggara program KB dapat lebih mensosialisasikan metode KB alami seperti memasukkan materi KB alami ke dalam materi penyuluhan, meningkatkan kualitas pelayanan, sumber media informasi mengenai KB alami, sehingga masyarakat mengenal KB alami secara lebih mendalam.

This Objective of this research to determine relationship between characteristic, knowledge and attitude with opinion on natural KB (family planning) method. The research is a quantitative research (non experimental). Independent variables in this research are age, religion, education, occupations, neighborhood, marriage status, age of marriage, number of children, KB (family planning) based on parent experience, intrauterine device, knowledge, and attitude with dependent variable opinion about KBA (natural family planning). Cross sectional is used to collect data with 163 respondents. The result of this research shows coed proportional that have positive opinion about natural KB (family planning) is 57.7%. Result of chi-square, variables that proven have an important mean with opinion are respondent age (p=0.015), knowledge (p=0.000), and attitude (p=0.000).
Result of research suggest to KB (family planning) executor to improve the promotion of natural KB (family planning) method like including natural KB (family planning) in illumination material, improve service quality, information resource about natural KB (family planning), as the result society have a deep knowledge about natural KB (family planning).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Tsaqila
"Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada peserta KB aktif di Kecamatan Cibadak tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di Kecamatan Cibadak pada Oktober 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 152 responden. Penggunaan MKJP sebagai variabel dependen, sedangkan usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan alat kontrasepsi, KIE KB, dukungan suami sebagai variabel independen. Data berupa hasil pengisian kuesioner dengan metode daring yang diisi sendiri oleh reponden dan dianalisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis didapatkan proporsi pengguna MKJP tertinggi adalah pengguna Non-MKJP (73,7%), pada masing – masing variabel proporsi tertinggi terdapat pada kelompok responden yang berada pada rentang usia 35-49 tahun (39,7%), tingkat pendidikan tinggi (31,9%), pengetahuan tentang MKJP yang tinggi (55,1%), sikap terhadap MKJP yang positif (40,2%), ketersediaan alat kontrasepsi yang tersedia (28,4%), KIE KB yang lengkap (31,9%), serta dukugan suami yang cukup (27,3%).Terdapat hubungan antara usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dan KIE KB dengan penggunaan MKJP. Hasil penelitian menyarankan untuk memaksimalkan KIE KB dengan memanfaatkan berbagai media yang berfokus pada penggunaan MKJP.

This study aims to determine the factors associated with the use of the long-acting contraceptive method in active family planning participants in Cibadak District in 2020. This research is a quantitative study with a cross-sectional design using primary data conducted in Cibadak District in October 2020 with a total sample of 152 respondents. The use of long-acting contraceptive (LAC) method as the dependent variable, while age, level of education, knowledge, attitudes, contraception avaliability, family planning information, education, and communication (FP IEC), support of pairs of independent variables. The data used is the results of self-administered online questionnaires and analyzed by chi-square test. Based on the analysis of the results of the research, the highest users were Non-LAC users (73.7%), for each variable the highest representation was in the group that was in the age range 35-49 years (39.7%), the level of higher education (31,9%), high knowledge of LAC (55.1%), positive attitudes towards LAC (40.2%), indicating available contraceptives (28.4%), complete FP IEC (31, 9% ), as well as adequate partner support (27.3%) There is a relationship between age, education level, knowledge, attitudes, and FP IEC with the use of the long-acting contraceptive method .The results suggest maximizing FP IEC by utilizing various media focusing on the use of LAC methods."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Jumajitin
"Strategi pendekatan yang jelas dan terarah kepada masyarakat dalam gerakan KB seyogyanya dilandasi informasi dan analisis yang akurat berdasarkan data hasil survei kemasyarakatan. Tugas akhir ini mempelajari pola hubungan antara latar belakang keluarga terhadap kesadaran ber-KB berdasarkan hasil data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tabun 1994 pada 1805 rumah tangga di DKI Jakarta. Hubungan antara latar belakang keluarga yang ditinjau dari pendidikan, pekerjaan dan agama, terhadap kesadaran ber-KB yang dalam hal ini diwakili oleh frekuensi kelahiran, jumlah anak yang diinginkan, alat kontrasepsi yang digunakan dan yang disukai, serta lama ibu menyusui, dianalisis berdasarkan metode Analisis Korespondensi. Metode ini digunakan untuk menampilkan profil dari kategori-kategori setiap pasangan variabel kualitatif pada sebuah bidang peta konfigurasi, sehingga pola hubungan antar setiap dua variabel tersebut dapat dianalisis. Hasil dari penelitian ini menampilkan pola kecenderungan yang khas antara kedua karakteristik di atas dan diharapkan hasil ini dapat memberikan masukan yang berarti bagi pemerintah khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menetapkan kebijakan selanjutnya di dalam gerakan KB ini. Dengan pengertian bahwa perlu diambil kebijakan yang tepat, sebagai contoh yaitu agar lebih diupayakan peningkatan peranan dan partisipasi kaum pria atau para suami dalam gerakan KB, karena terlihat eksistensi suami menentukan proses pengambilan keputusan istri, khususnya dalam penentuan jumlah anak dan pemilihan metode kontrasepsi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswinta
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need KB di Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan SDKI 2012. Desain penelitian ini adalah potong lintang pada WUS berumur 15-49 tahun yang sudah menikah atau hidup bersama. Hasil penelitian membuktikan bahwa kejadian unmet need KB lebih banyak pada wanita yang berpendidikan tinggi, bekerja, memiliki tingkat ekonomi tinggi, kelompok umur tua, hidup di wilayah perkotaan, menginginkan jumlah anak ideal > 2 orang, tidak berniat menggunakan KB, tidak berperan dalam pengambilan keputusan, memiliki pengetahuan kurang tentang KB, tidak mendapat kunjungan petugas KB dan tidak pernah mendapatkan paparan media massa.

The study explains about factors affecting unmet need for family planning in Indonesia. The study is continued analysis of SDKI 2012. Design of the study is cross sectional on married woman or in union age 15-49 years old. The result proves that unmet need related with high educational level, employed, high economics level, old woman, live in urban area, wants ideal number of children > 2, doesn’t intend to use contraception, doesn’t play a role in decision making, has low level of konwledge about FP, never visited with FP worker and never exposed mass media about FP."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Eka Mathofani
"ABSTRAK
Beberapa faktor yang mempengaruhi unmet need yaitu umur, pendidikan, jumlah
anak masih hidup, usia kawin, tempat tinggal, pengetahuan tentang KB, dan status
pekerjaan responden, sikap suami terhadap KB, pernah pakai KB, aktivitas
ekonomi dan indeks kesejahteraan hidup. Metode penelitian cross sectional
dengan menggunakan sampel PUS sejumlah 1249 jiwa. Hasil penelitian
menunjukkan status unmet need KB Provinsi Banten 12,00%. Sebagian besar
responden mendapatkan pelayanan yang baik terhadap KB sebesar 66,2%. Ada
hubungan yang signifikan antara pelayanan KB dengan status unmet need pada
kelompok alasan tidak ber-KB karena alasan non kesehatan (CI 95% 2,3-47,6).
Disarankan agar lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan,
petugas lapangan KB, dan kader kesehatan dalam rangka penyebaran informasi
melalui media sosial dan massa, serta diadakan program atau kegiatan yang
sasarannya adalah pria karena memiliki peran penting dalam proses pengambilan
keputusan dalam ber-KB

ABSTRACT
Some factors affecting unmet need are age, education, number of children still
alive, age of marriage, residence, knowledge of family planning, and employment
status of respondent, husband's attitude toward family planning, use family
planning ever, economic activity and life welfare index. The cross sectional
research method using EUS sample is 1249 people. The results showed the unmet
need status of KB province of Banten 12.00%. Most of respondents get good
service to KB by 66,2%. There was a significant correlation between family
planning services with unmet need status for non-family planning group for nonhealth
reasons (95% CI 2.3-47.6). It is suggested to increase the quality and
quantity of health workers, field officers, and health cadres in order to disseminate
information through social media and mass, and held programs or activities whose
target is male because it has an important role in the decision-making process in
family planning."
2017
T48593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ede Aulah
"Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 Tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran Program Keluarga Berencana dan faktor-faktor yang berhubungan di masyarakat DAS Ciliwung. Populasi dari penelitian adalah seluruh keluarga/Pasangan Usia Subur DAS Ciliwung dan sampel penelitian adalah jumah kepala keluarga yang diambil secara purposive random sampling, dengan terlebith dahulu mengelompokkan ke dalam empat kecamatan menurut kondisi pembagian wilayah yang diteliti.
Penelitian ini difokuskan pada empat vaiabel yaitu ekonomi, pendidikan, TER (Total Fertility Rate), dan CPR (Contraceptive Prevalense Rate). Pertanyaan yang muncul adalah benarkah Program Keluarga Berencana (TFR dan CPR) meningkatkan Kesejahteraan Keluarga pada masyarakat DAS Ciliwung?
Berdasarkan hasil analisa dan model struktural dari penelitian ini, terlihat bahwa model yang diperoleh dengan dasar empirik sudah memenuhi persyaratan yang baik. Untuk itu dengan temuan dan model penelitian yang dikaji ternyata bahwa pelaksanaan Program KB (CPR dan TFR) serta faktor kesejahteraan keluarga cukup kuat dan efektif sebagai penentu dalam upaya menumbuhkan/peningkatan Ketahanan Nasional/Keluarga. Dengan kata lain pengembangan Ketahanan Nasional akan bisa ditingkatkan dan diperbaiki dengan upaya terus melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap aspek Program Keluarga Berencana dan faktor peningkatan kesejahteraan keluarga. Apabila diamatt, variabel-variabel pelaksanaan program KB dan peningkatan kesejahteraan keluarga, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, pengaruhnya terhadap ketahanan nasional adalah sangat bermakna (signifikan). Kebermaknaan pengaruh ini diduga ada alasan yang menyebabkannya. Yaitu faktor yang menentukan tumbuhan kesadaran ketahanan nasional adalah karena adanya upaya perbaikan pelaksanaan program KB (CPR dan TFR) yang tertangani/terkontrol dengan baik, di mana hal tersebut memberikan pengaruh pada penguatan kesejahteraan keluarga dengan lebih baik pula. Keadaan ini menunjukkan bahwa kalau faktor pelaksanaan Program KB dapat ditangani dengan baik, maka secara Jangsung dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Hingga akhirnya upaya peningkatan ksejahteraan keluarga menjadi faktor yang perlu mendapat perhatian lebih baik pula untuk dapat menunjang peningkatan kesejahteraan keluarga dan Ketahanan Nasional para peserta KB.

Base on Population Regulation No. 10 Year 1992, the Familiy Planning Program is one efforts to increase awareness and community action irugh increase age of the first marriage, setting the fertilty, and increase the social welfare of the family.
The aims of this study are io know the Family Planning Program and correlation within some factors in DAS Ciliwung. This research population are all eligible in DAS Ciliwung and research sample are 200 Family/eligible couple take by purposive random sampling, with devide 4 district according.
This research focus on four varible, there are economic, educational level, TFR, and CPR. The question was ia it the true that Family Planning (TFR and CPR) increasing Family welfare in DAS Ciliwung?
Based on anatiysis and structural model from this research, show that model which get by base empiric, data have fulfil the classification. And with this jinding and from research model inspected really that that family planning and Jamily welfare strong enough and effective as determination in effort to increase national resilience or family resilience. What we get from this research basically with theories or results of other research. if we inspect the variable family planning and family welfare, in partial or simultance, influences toward national reasilience are very significant. These influences have reason, factor which determine good or bad of increase national resilience are the effort on CPR participants, TFR which have good control, that term give influences on strengthen better family welfare. That all about influences family planning factor ioward affectivity family economic related with increase family welfare on DKI Jakarta people. Otherwise the activities of influence toward family income as a factor of more attention in term af supporting increasing family welfare and influence toward national resilience of family planning acceptors.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T33553
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Lorensimaya
"Unmet need adalah proporsi wanita usia subur dalam status kawin yang tidak menggunakan alat kontrasepsi meskipun mereka menyatakan ingin menjarangkan kehamilan atau membatasi kelahiran. Persentase unmet need di Indonesia tahun 2012 adalah 11 persen, angka ini masih perlu untuk diturunkan sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2014, yaitu 6,5 persen dan target Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yaitu lima persen. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian kebutuhan pelayanan KB tidak terpenuhi di Indonesia serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan desain studi potong lintang.
Hasil menunjukkan bahwa total kejadian kebutuhan KB tidak terpenuhi di Indonesia adalah 11,4 persen. Tujuh persen untuk membatasi kelahiran dan empat persen untuk menjarangkan kehamilan. Faktor yang berhubungan dengan kejadian kebutuhan KB tidak terpenuhi di Indonesia adalah umur wanita, jumlah anak hidup, jumlah anak ideal, wilayah tempat tinggal, pendidikan suami, pengetahuan tentang kontrasepsi, dan diskusi suami istri tentang KB. Faktor yang paling berhubungan terhadap kejadian kebutuhan KB tidak terpenuhi di Indonesia adalah diskusi suami istri tentang KB.

Unmet need is the proportion of women of childbearing age in marital status were not using contraception even though they said they want to spacing or limiting births. The percentage of unmet need in Indonesia in 2012 was 11 percent, this proportion still needs to be decreased in accordance with the target of the National Medium Term Development Plan in 2014 is 6,5 percent and target of Millennium Development Goals (MDGs) in 2015 is five percent. The aim of the study is to describe unmet need for family planning in Indonesia and factors related to it. Data of Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 were used for univariate, bivariate and multivariate analysis with the design of cross-sectional study.
The results showed that the total of unmet need for family planning in Indonesia is 11,4 percent, seven percent for limiting births and four percent for spacing births. Factors associated with unmet need for family planning in Indonesia is woman's age, number of living children, ideal number of children, region of residence, husband's education, knowledge of contraception, and discussions couple about family planning. Most related factor to the case of unmet need for family planning in Indonesia is discussions couple about family planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
"Keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta menekan laju pertumbuhan penduduk dapat dicapai dengan program keluarga berencana yang bukan merupakan tugas istri saja. Dengan demikian meningkatkan keikutsertaan suami harus didukung dengan pengetahuan yang baik tentang keluarga berencana bagi suami.
Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui gambaran tingkat pengetahuan suami tentang keluraga berencana dengan menggunakan desain deskriptif sederhana dengan jumlah responden yang memenuhi kriteria sebanyak 47 responden di RW 19 Kelurahan Pamulang Timur Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan Banten tahun 2009. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuisoner.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran tingkat pengetahuan suami tinggi tentang keluarga berencana sebanyak 24 orang (51,1 %) Pengetahuan sedang sebanyak 23 orang (48,9 %) namun partisipasi dalam KB masih rendah sebanyak 12 orang (26 %) dengan metode yang digunakan 100% kondom.
Rekomendasi penelitian ini sebagai data dasar dalam meningkatkan keikutsertaan suami untuk mengikuti keluarga berencana dan menjadi bahan masukan dalam program keluarga berencana bagi suami.

Happy and prosperous of small family and decrease population growth rate can be achieved with family planning program that is not the task of the wife. Therefore, the increase of husbands participation must be supported by good knowledge about family planning.
This research want to identify the description of the level of husbands knowledge regarding family planning by using simple descriptive design. The number of respondents who met the criteria was 47 respondents at RW 19 Keiurahan Pamulang, Pamulang Eastern District of South Tangerang Banten 2009. Collecting data was done by using kuisoners.
Results of this study provided a high level of knowledge about the husbandis family planning they were 24 people (51.1 %), the respondents who had average level of knowledge were 23 people (48.9%) yet, the participation in the family planning was still low 12 people (26%) with the method used 100% condom.
Recommendations of this research that was a data base to increase the participation of the husband and family planning input into family planning program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5766
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yohanes Himawan Sedyahutama
"Angka partisipasi program Keluarga Berencana (KB) PUS di Kecamatan Tebet sebesar 72,92% pada 2012 turun menjadi 63,48% pada 2013 sementara IIS 70% pada 2012. Salah satu kelurahan, Kelurahan Manggarai tahun 2012 sebesar 50,78% dan tahun 2013 tidak ada laporan, kepadatan penduduk 36.725jiwa/km². Belum diketahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan seorang wanita PUS di Kelurahan Manggarai memutuskan untuk mengikuti atau tidak mengikuti protram KB di Kelurahan Manggarai. Tujuan penelitian: Meneliti variabel yang berhubungan partisipasi KB. Variabel: Faktor Penguat-umur, pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, niat bereproduksi, otonomi dalam ber-KB, Faktor Pemungkin-Ketersediaan layanan dan alat, pemeriksaan kesehatan, media massa, Faktor Pendorong-dukungan suami, konseling tentang KB, pemanfaatan pelayanan ANC, pemanfaatan pelayanan nifas. Hasil Penelitian: ANC memiliki hubungan dengan partisipasi KB (OR=3,972 95% CI=1,188%-13,284%) dan dukungan suami memiliki faktor proteksi terhadap partisipasi KB (OR=0,101 95% CI=0,029-0,354). Saran: Diperlukan pengembangan ANC yang semakin baik untuk memfasilitasi wanita PUS agar mendapat layanan konseling ditambah informasi mengenai KB dan penyebaran informasi termasuk ke suami wanita PUS mengenai pentingnya ber-KB dan bagaimana cara mendapatkan pelayanan tersebut.

Participation rate for Family Planning (FP) program in Tebet District is 72,92% as of 2012 but decrease to 63,48% as of 2013. One of the village, Manggarai Village is 50,78% as of 2012 and no report as of 2013 while having population density 36.725people/km². There is not known factors yet which affecting marriage women of childbearing age to participate or not in FP program in Manggarai Village. Purpose: Research variables that may have impact on Family Planning participation of woman in childbearing age. Variables: Predisposing Factor-age, education, number of children, employment status, income, reproductive intention, self-autonomy for using FP methods, Enabling Factor-FP treatment and methods availability, mass media, Reinforcing Factor-husband support, FP counseling, Antenatal-care and post-partum participation utilization rate. Result: ANC utilization rate is found having a relation with participation rate for FP (OR=3,972 95% CI=1,188%-13,284%) and husband support is having protective factor against participating in FP program OR=0,101 95% CI=0,029-0,354). Suggestions: ANC program needs to be expanded to be better at facilitating marriage women of childbearing age for getting counseling and information about FP and spreading information including for husband of women of childbearing age about the importance of FP and how to get the service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>