Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Hartanto
"Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat penyalaan pada kayu lapis ( plywood ) dengan ukuran panjang 10 cm x 10 cm, pada berbagai variasi jarak sampel terhadap heater, variasi fluks kalor ( temperature heater ), sera variasi arah orientasi sample terhadap heater dengan menggunakn Kalorimeter Api. Temperature permukaan sampel baik permukaan bagian atas maupun bawah dimonitor secara terus ? menerus dengan menggunakan termokopel tipe - K. Kemudian penurunan massa diukur dengan menggunkan timbangan digital, serta nilai konsentrasi oksigen dan gas buang lainnya diukur dengan menggunakan Quintox - KM 9106. Dalam penelitian ini variasi jarak yang dipakai adalah jarak 3 cm dan jarak 5 cm, sesangkan variasi fluks kalor yang digunakan adalah fluks kalor sebesar 27 kW/m2 dan fluks kalor sebesar 16,4 kW/m2.Variasi arah orientasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : arah orientasi vertikal, arah orientasi miring ( 45° ) , dan arah orientasi horizontal dengan arah radiasi dari bawah.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara arah orientasi sampel terhadap pola penyebaran api serta untuk mendapatkan hubungan antara variasi jarak sampel terhadap heater dan variasi fluks kalor terhadap penyalaan api pada sampel kayu lapis ( plywood ). Beberapa parameter utama yang digunakan adalah waktu penyalaan ( time to ignition ), temperature permukaan sampel, laju penurunan massa ( mass loss rate ), dan konsentrasi gas buang ( terutama oksigen ).

A theoretical and experimental study of the piloted ignition of wood is performed. A wood sample of 10 by 10 cm with: heat flux, orientation, and sample distance variations. This experiment measured by fire cone calorimeter. The surface temperature of sample is countinuously measured by type ? K thermocouple. Then mass loss rate is measured by digital scale. Meanwhile, oxygen consentration are measured by gas analyzer Quintox ? KM 9106. In this experiment, using two variation in sample distance, 3 cm and 5 cm. They are, using three orientation variations, which are horizontal, vertical, and tilt ( 45° ). The wood samples were given two variations heat flux, 27 kW/m2 ( 600° C ) and 16,4 kW/m2 ( 500° C ).
The purpose of this experiment are to examine and to get correlation between sample orientation with fire spread pattern. This experiment also examine the effect of the sample distance and heat flux variations to fire spread pattern in plywood sample. In this experiment using some main parameters, they are time to ignition, surface temperature, mass loss rate, and exhaust gas concentration ( especially oxygen ).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37378
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soesanto
"Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat penyalaan kayu jati belanda dan MDF [medium density fibreboard] dengan ukuran panjang dan lebar 10x10cm, pada berbagai variasi ketebalan dan arah serat dengan menggunakan kalorimeter Api. Temperatur permukaan sampel secara terus-menerus dimonitor dengan menggunakan termokopel tipe, laju penurunan massa dimonitor melelui load cell serta nilai kosentrasi oksigen diukur dengan menggunakan Quintox-KM9106. Dua jenis sampel kayu diberikan fluks kalor dari 27kW/m2 dengan parallel [across grain orientation] dan tegak lurus [along grain orientatioan] terhadap fluks kalor.
Pada penelitian ini dijelaskan 7 buah metode yang secara umum digunakan dalam mendefinisikan sifat nyala pada suatu material. Adapun ketujuh metode tersebut, antara lain: 1. Mikkola and whichman. 2. Tewarson 3. Quintierre and Harkleroad 4. Janssens 5. oal, Silcock and shields 6. Delichatsios, Panagiotou and Kiley 7. Spearpoint and Quintierre Ketujuh metode yang telah banyak dikembangkan tersebut, dianalisa secara lebih dalam terkait dengan kelebihan dan kekurangannya, dengan tujuan untuk mendapatkan metode yang sesuai untuk dapat diterapkan pada penelitian ini.
Sebagai hasilnya, metode yang dikembangkan oleh Spearpoint dan Quintierre dipilih untuk dipakai dalam menganalisa karakteristik sifat nyala material sampel pada penelitian ini. Spearpoint dan Quintierre mengembangkan metode one-dimensional integral model yang menggambarkan pirolisis infinite charring material pada fluks kalor yang konstan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara nilai karakteristik penyalaan piloted ignition, baik aktual maupun teoritis. Beberapa parameter utama yangdigunakan antara lain, waktu penyalaan [time toignition], temperatur nyala [ignition temperature], laju penurunan massa [mass loss rate], fluks kalor kitis dan nilai dari fluks kalor kritis dibahas secara detail.
Dari penelitian ini diketahui bahwa parameter-parameter penting diatas, sangat dipengaruhi oleh faktor ketebalan dan arah serat kayu. Arah serat kayu sangat mempengaruhi nilai dari konduktivitas termal dari sampel, dalam penelitian ini didapatkan nilai konduktivitas termal dengan arah serat acrros grain, memiliki nilai yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan arah serat along grain. Pengaruh variasi ketebalan terhadap sifat nyala [ignition], ternyata tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil perhitungan.

A theoretical and experimental study of the piloted ignition of wood is performed, a wood sample jati belanda ( guazoma ulmifolia) of 10 by 10 mm with 10, 15, 20, 25 and 30 mm thickness is exposed vertically to a healer panel in a cone calorimeter. The surface temperature of sample is continuously measured by thermocouple type k , mass loss is monitored by a load cell and oxygen consumption rate are measured using gas analyzer Quintox - KM9106. The wood samples were given the incident heat flux of 27 kW/m_ with their grain oriented either parallel (across grain orientation) and perpendicullar (along grain orientation).
This paper also explained seven methods that used to characterize the time to ignition of wood. Those seven correlations are : 1. Mikkola and Wichman. 2. Tewarson 3. Quintierre and Harkleroad 4. Janssens 5. Toal, Silcock and Shields 6. Delichatsios, Panagiotou and Kiley 7. Spearpoint and Quintierre Those seven correlation are analyzed to find which is the best methods for the sample that used in this experiment.
As a result the method of Spearpoint and Quinterre are being chosen for this experiment. The method of Spearpoint and. Quintierre are used the theory of one dimensional integral model to describe the transient pyrolysis of a semi infinite charring solid subject to a constant radiant heat flux.
The purpose of this study is to examine experimentally and theoretically the piloted ignition of wood. The important parameters for ignition, such as ignition time, ignition temperature, mass loss rate, critical heat flux, and thermal inertia, are examined.
It was found that all of the important parameters above were influenced by thickness and grain orientation of wood. The wood's thickness variable determine the time of combustion process, and characterize the peak of heat release rate that occurred. The grain orientation affected the thermal conductivity of wood, as a result that shown in this experiment the wood sample with along grain direction have bigger critical heal flux, time to ignition and specific heat than across grain direction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marihot, Candra Gupta
"Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran sifat bakar kayu dengan menggunakan cone calorimeter. Beberapa kayu tropis yang digunakan pada penelitian ini adalah kayu jati, kamper, nyatoh dan sunkay dengan ukuran panjang dan lebar 100x100mm, dengan variasi ketebalan 6, 10, dan 16mm. Permukaan sampel kayu diberikan fluks kalor sebesar 27kW/m2 yang konstan dan diradiasikan secara vertikal dari heater cone calorimeter. Penelitian ini secara terus-menerus dimonitor dengan menggunakan termokopel tipe k, laju penurunan masa dimonitor melalui load cell atau timbanan digital, nilai konsentrasi oksigen diukur dengan menggunakan Quintox ? KM9106 dan konsentrasi asap dengan menggunakan smokemeter GF530.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari sampel seperti waktu penyalaan (time to ignition), laju penurunan massa (mass loss rate), laju pelepasan kalor (heat realease rate), dan konsentrasi asap (smoke opacity). Ditemukan bahwa sifat fisik dan alami dari sampel kayu mempengaruhi dari karakteristik pembakaran. Penelitian ini juga menemukan korelasi dari karakteristik yang terukur.

moke opacity are measured with smokemeter F530. This study focus on studying burning properties of wood using a cone calorimeter. Several tropical wood were used ini this ex work, they are jati, and kamper woods. All samples are prepared in typical sites of 100x100mm with thickneses of 6, 10, and 16mm.the samples are exposed to a constant heat flux vertically from a radiant heater of a cone calorimeter. The incident heat flux exposed to the surface of the samples is about 27kW/m2. The apparatus is equiped with several equiptment enabling continous monitoring of important properties, where temperature of sample is continuously measured by thermocouple type k, mass loss is monitored by a load cell and oxygen consumption rate are measured using gas analyzer Quintox - KM9106, moke opacity are measured with smokemeter F530.G The main objective of this work is to find important characteristic.
The main objective of this work is to find important characteristic of wood burning such as piloted ignition time (time to ignition), mass loss rate, and smoke opacity. It is found that physical and natural properties of the wood samples affects the burning characteristics. This work also reported some corellation developed from measure characteristic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Putri Dwithasari
"Pemilihan material furnitur pada suatu ruangan berpengaruh terhadap besarnya bahaya yang mungkin terjadi pada saat kebakaran. Dalam hal ini furnitur berfungsi sebegai bahan bakar sehingga penyebaran api dapat terus berlangsung. Setiap jenis material furnitur memiliki sifat ketahanan terbadap api yang berbeda· beda. Sifat ini terlihat jelas dari jumlah laju produksi kalor yang dimilikinya (Babrauskas & Peacock, 1992]. Laju produksi kalor suatu benda dapat diukur berdasarkan konsumsi okaigennya pada saat proses pembakaran. Teknik. pengukuran ini mengacu kepada prinsip dasar bahwa panas yang dilepaskan perunit oksigen yang dibutuhkan adalah kurang lebih sama untuk bahan bakar organik " umum yang sering ditemui sebagai bahan bakar dalam kebakaran, yaitu 13.1 kJ/gram o, [Hugget, 1980]. Makalah ini mernbabas hasil penelittan berupa fenomena dan karakteristik berbagai jenis material kayu beserta pengaruh. variabel ketebalannya terbadap proses pembakaran berdasarkan prinsip pengukuran laju produksi kalor. Peralatan eksperimental yang digunakan adalah kalorimeter api dengan skala laboratorium, yang terdiri dari conical heater berdaya 4000 Watt pada tegangan 220 V, load cell, sistem gas buang berbahan dasar slainless·steel, sistem pengarnbilan sampel gas buang, sistem pengukuran dan kontrol ternperatur, sistem pengukuran tekanan, specimen holder, dan sistem akuisisi data. Dengan menggunakan calorimeter api ini, parameter selain laju produksi...

Furniture materials in a room affect the hazard which might be appeared in fire condition. In this case, furniture acts as the fuels so that flames can spread to the entire room. Every furniture material has its own type of fire resistance characteristic. It can be estimated by the rate of heat released [Babrauskas & Peacock, 1992]. Heat release rate of material can be measured based on its oxygen consumption rate when combustion takes place.. This measurement technique based on principle that per unit of oxygen consumed is approximately the same for a wide range organic fuels commonly encountered in fires, which is 13.1 kJ/gram 02 [Hugget, 1980]. This paper reports the experimental results such as phenomenon and fire-resistance characteristic studies of certain type furniture. materials in fire condition based on heat release rate principle. Basically, the experimental set-up are : a fire calorimeter in laboratory scale which consist of conical heater "filed 4000 Wall at 220 V. load cell, stainless-steel exhaust system, gas sampling system; and its associated system such as , temperature measurement and control system, pressure measurement system, data acquisition system, Using this fire calorimeter, other parameters like mass loss rate ·and exhaust gas combustion products concentration can be estimated too from the same run. The present work studies the effects of wood's variety and its thickness to visualization and other parameters..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebakamn telah banyak menimbulkan masalah-dan menelan kerugian yang besar. Pemilillan material fumilur pada suatu mangan berpengaruh terhadap besamya bahaya yang mungkin tezjadi pada saat kebakaran. Dalam kebakaran pada bangunan, fl.ll'llilll|' berfimgsi sebagai bahan bakar sehingga penyebaran api dapat terus berlangSung_ Setiap jenis material fumitur memiliki sifat ketahanan terhadap api yang berbeda-beda. Sifat ini dapat terlihat jelas dari_jum1aI1 Iaju produksi kalor yang dimilikinya. Laju produksi kalor suatu benda dapat diukur berdasarkan konsumsi oksigennya pada saat proses pembakar:-1n_ Teknik pengukuran ini mengacu kepada prinsip dasar lgahwa panas yang dilepaskan per unit oksigen yang dibutuhkan adalah kurang lebih sama untuk bahan bakar organik umum yang sering ditemui sebagal bahan bakar dalam kebakaran, yajtu 13.1 kJ/gram 02. Penelilian ini membahas hasil penelitian berupa fenomena, karakteristik dan sifat bakar kayu jati belanda (Guazuma ulmifolfa) yang diberi pelapisan cat terhadap proses pembakaran_
Alat uji yang digunal-can adalah kalorimeter api dengan skala laboratorium, yang terdid dari conical healer berdaya 4000 Watt pada tegangan 220 V, load cell, perangkat gas buang berbahan dasar stainless-sreel, system pengukuran gas buang, sistem pcngukuran dan kontrol temperatur, sistem pengukuran tekanan, specimen holclcr dan sistem akuisisi data.
Penelitian dilakukan dengan orientasi sampel horizontal dan pemanasan awal pada Huks kalor 26kW/1112. Berdasarkan data penelitian serta analisa_ yang dilakukan diperoleh adauya kemiiipan pola visualisasi Serta pola variabel-variahel pengujian (Iaju penurunan massa, Iaju pelepasan kalor, produk gas buang) pada pembakaran balk pada kayu jati belanda tanpa cat maupun kayu jati belanda yang diberi cat. Kemiripan tersebut lebih jelas terlihat pada kayu jati belanda yang dicat menggunakan cat dengan bahan dasar alkyd. Pengunaan cat temyata dapat mempercepat atau memperrnudah pemicu-nyala kayu jati belanda, terutama pada cat dengan bahan dasar alkyd dan acrylic. Penggunaan cat dengan bahan dasar alumunium dapat menghambat Iaju pembakaran, Iaju penurunan massa serta meuunda peak laju pelepasan kalor yang kedua alcibat tidak ilcut terbakarnya bahan dasar cat, dan juga alcibat moisrure dan volalile yang tidak dapat terlepas dengan bebas karena terhambat bahan dasar cat alumunium. Char yang terbentuk dapat menghambat pembalcaran, hal ini ditunjukkan dengan laju pelepasan kalor yang semakin menurun seiring bertambah tebalnya Iapisan char. Terbentuknya char ju ga menambah tingkat bahaya akibat tenjadinya pembakaran tidak sempuma sehingga dihasilkan konsentrasi CO yang tinggi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Rangga Gumilang
"Pemilihan material furnitur pada suatu ruangan berpengaruh terhadap besarnya bahaya yang mungkin terjadi pada saat kebakaran. Material tersebut berfungsi sebagai bahan bakar yang dapat menyebabkan api menyebar ke seluruh ruangan. Tiap material furnitur tersebut memiliki karakteristik ketahanan yang berbeda-beda terhadap api. Sifat ini dapat terlihat jelas dari laju produksi kalor yang dimilikinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penyebaran api ialah orientasi permukaan [Drysdale, 2003].
Tulisan ini membahas mengenai hasil simulasi dari pembakaran api dengan berbagai orientasi dan flux kalor menggunakan Fire Dynamics Simulator versi 5. Material yang digunakan sebagai sampel ialah kayu lapis / plywood. Penelitian ini menggunakan 3 jenis orientasi yaitu 45o, 90o (vertikal) dan 180o (sampel berada di atas pemanas). Hasil yang didapat kemudian divalidasi dengan hasil dari kegiatan eksperimen. Dari hasil pemodelan dapat disimpulkan terdapat korelasi antara orientasi permukaan terhadap penyalaan dan penyebaran api, juga terdapat kecenderungan yang sama antara data pemodelan dengan data eksperimen.

Furniture materials in a room affect the hazard which might be appeared in fire condition. It acts as a fuel so that flames can spread to the entire room. Every furniture material has specific type of fire-resistant characteristic. The hazard can be estimated by the rate of heat released. Using Hugget?s principle, heat release rate of material can be estimated on the basis of its oxygen consumption. One factor that affects the spread of flame is the inclination of the fuel surface [Drysdale,2003].
This work reports the ignition and flame spread simulation on solid fuel burning using Fire Dynamics Simulator. The material used in this work is plywood. The focus of present work is to study the effect of surface inclination and heat flux on ignition and flame spread. Three variations of surface inclination are used in the simulation, i.e. 45o, 90o(vertical), 180o(sample above heater). The simulation outputs are compared with experimental results. The data acquired from simulation shows that there is a correlation between surface inclination on ignition and flame spread. The results of FDS simulation are confirmed with the experimental outcomes."
2008
S37331
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Aekukula Renggana
"Kebakaran merupakan salah satu bencana yang banyak terjadi di dunia ini, terutama pada perumahan padat penduduk kebakaran merupakan salah satu hal yang sangat memprihatinkan. Sepanjang tahun 2009 di DKI Jakarta (hinga Desember 2009) telah terjadi 800 kasus kebakaran, dengan kerugian tidak kurang dari Rp. 300 Milyar. Dengan melihat kondisi dari propinsi DKI Jakarta yang harga tanahnya relatif cukup mahal maka orang-orang akan cenderung untuk - mengintensifikasikan - rumah mereka yang menyebabkan perumahan padat penduduk berkembang dengan cepat di Jakarta. Maka dari itu diperlukan peneltian-penelitian untuk memahami mengenai proses penyebaran api pada perumahan yang umum ada di DKI Jakarta. Penelitian mengenai kebakaran umumnya memakan biaya yang mahal, tempat yang besar, dan memiliki potensi bahaya tinggi. Oleh karena itu dilakukan percobaan dengan menggunakan model scale-down sehingga biaya dan tingkat bahaya bisa dikurangi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai Heat Flux dan Temperatur sebagai nilai kritis penyebaran api pada jarak yang telah diskenariokan dari hasil survey yang dilakukan pada tahun 2008. Jarak tersebut adalah 1,5 meter, 3 meter, dan 4,5 meter. Ada pun penambahan Atap dan Tirai Air merupakan tambahan dari skenario yang sudah ada. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak dan ketinggian yang kritis untuk api dapat menyebar, sehingga dapat diketahui upaya-upaya untuk mencegah ataupun meminimalisir dampak dari kebakaran.

Fire is one of the disaster that recurrently happens in this world, especially in the concentrated and populated housing area, fire is becoming a major concern. During the year of 2009 in DKI Jakarta (until December 2009) there is 800 fire cases, with no less than 300 billion rupiah loss. Because of the expensive land price in Jakarta, people tends to make their houses 'more intensified' with inadequate spaces between houses. Therefore an experiment concerning fire is needed for better understanding of fire spread phenomenon. However a fire experiment is expensive, needs a large space area, and potentially dangerous. Thus, experimental study using a scale-down model is implemented.
The purposes of this experiment is to measure a heat flux and temperature value as the critical point in fire spread, with scenarios that is made from the survey that was concluded in 2008. In this study, the effects of roof and water spray on fire spread intensity are also considered. The results of this experiment give knowledge about the effect of the height and distance regarding fire spread, as well as how to prevent or minimize the hazard of fire spread.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Muhammad Andira Mulia
"ABSTRAK
Dewasa ini, material komposit banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari pada logam, memiliki kekuatan pembentukan yang tinggi, memiliki ketahanan yang baik, memiliki kekuatan jenis dan kekakuan jenis (modulus Young) yang lebih tinggi daripada logam. Namun demikian, material komposit rentan terhadap degradasi termal pada temperatur tinggi. Oleh karena itu, penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk meningkatkan ketahan termal dan sifat mampu bakar material komposit dengan mencampurkan zat tahan api berbasis halogen jenis brominated bisphenol A ke dalam material komposit serat karbon dengan dua variasi densitas serat, yaitu 200 dan 240 gr/m2. Penelitian yang dilakukan berbasis pada eksperimen skala laboratorium menggunakan kalorimeter kerucut. Fenomena pembakaran yang terjadi adalah piloted ignition dengan fluks kalor pembakaran dibatasi sampai dengan 25 kW/m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel komposit serat karbon terbakar karena vaporisasi dari resinnya, sedangkan serat karbonnya sendiri hanya mengalami pengarangan (charring). Eksperimen pada fluks kalor 21,12 kW/m2, menunjukkan bahwa kebeadaan kandungan brominated bisphenol A di dalam sampel komposit serat karbon mampu menekan puncak laju produksi kalor dari sekitar 125 kW/m2 menjadi hanya sekitar 80 kW/m2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan zat tahan api (fire retardant) mampu menunda waktu penyalaan api pembakaran dan memberikan ketahana termal yang lebih baik kepada material komposit

ABSTRACT
Nowadays, carbon fiber reinforced epoxy-acrylate composite (CFRE) is used in various applications such as in aircraft and industrial applications including pressure vessels, civil engineering/construction-related uses, ship manufacturing, and automobile. That is because of its characteristics such as lightweight and high-strength. Nevertheless CFRE is very easy to be burned after preheating in a low heat flux, moreover with the presence of an external energy source. Hence, this study aimed to find out the effects of brominated bisphenol A as fire retardant agent on fire retardancy of CFRE using cone calorimeter with a spark igniter as a trigger to represent an amount of external energy source. Carbon fibers used in this study have density of 200 gr/m2 and 240 gr/m2. The parameter studied in this research includes density of carbon fiber, time to ignition, heat release rate and density of smoke production. In this initial work, the heat flux was limited up to 25 kW/m2 with piloted ignition. The measured temperatures of CFRE’s ignition range from 450oC to 575oC at atmospheric pressure. The initial result shows that the ignition of CFRE is strongly depend on the density of carbon fiber, the existing of an external energy source and the condition of gas mixture. For the density of of 200 gr/m2, CFRE starts to ignite under heat flux of 14.2 kW/m2 with peak heat release rate of 163.4 kW/m2. While for the density of of 240 gr/m2, CFRE starts to ignite under heat flux of 16.7 kW/m2 with peak heat release rate of 98 kW/m2. Combustion mechanism of CFRE started when a spark igniter is turned on after preheating at a certain sufficient heat flux, causing a flaming condition on the surface of CFRE. Next, vaporization of its resin causing a sustain flaming condition until reaching a decay period. When it burned, the resin vapor is forced out of the fiber pores, causing the material to swell and increased its volume. The effects of brominated bisphenol A as fire retardant agent in the CFRE give a significant impact to fire retardancy of the CFRE, especially in time to ignition and heat release rate aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Muhammad Andira Mulia
"Skripsi ini meneliti tentang sifat nyala dari minyak pelumas secara eksperimental menggunakan kalorimeter kerucut yang dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Sampel minyak pelumas yang digunakan merupakan suatu campuran dengan berbagai macam komponen yang tersedia di pasaran dan memiliki temperatur nyala peralihan pada 228oC berdasarkan Material Safety Data Sheet (MSDS). Rentang temperatur tinjaun dari sifat penyalaan mandiri adalah 350oC sampai 550oC pada tekanan atmosfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat penyalaan mandiri dari minyak pelumas sangat bergantung pada kondisi dari campuran uap hasil vaporisasi, nitrogen dan oksigen. Selain itu, data waktu penyalaan, laju pelepasan kalor dan densitas optik dari asap hasil pembakaran sampel minyak pelumas juga di observasi untuk masing- masing tingkat pancaran fluks kalor.

Auto-ignition behavior of lubricating oil is studied experimentally using cone calorimeter. A comparison with the simulation result performed using software Fire Dynamic Simulator (FDS) V05. The adopted lubricating oil is an unknown mixture that available in the market and known to have flash point temperature of 228oC based on Material Safety Data Sheet (MSDS). The measured temperatures of auto- ignition behavior range from 350 ◦C to 550 ◦C at atmospheric pressure. The result of this research shows that the auto-ignition behavior of lubricating oil is strongly depend on condition of gas mixture consisting of oil vapor, nitrogen, and oxygen. Moreover, time to ignition, heat release rate and optical density of smoke from combustion product are observed for each irradiance level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>