Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mustiannis Syafaah
"Berbagai usaha telah dilakukan oleh para arsitek untuk menghasilkan suatu referensi berbeda mengenai bentuk dan ekspresi arsitektur. Bentuk pun menjadi suatu yang krusial dan patut untuk ditelusuri bagaimana pencapaiannya, sebagai usaha dalam pencapaian suatu maksud serta esensi suatu desain arsitektur.
Folding pun menjadi salah satu alternatif yang mampu memberikan bentuk-bentuk baru dalam bidang arsitektur. Bentuk ini digunakan menjadi salah satu media berekspresi dan berkomunikasi sebagai perwujudan ide secara tiga dimensional. Folding Architecture berpeluang besar menjadi tren baru, dan memperkenalkan cara mendesain yang menyenangkan serta menyegarkan pikiran perancangnya.
Sebagai metode dalam pencarian bentuk arsitektur, folding berkaitan erat dengan isu kontinuitas, yaitu mengenai keterkaitan suatu bentuk yang dihasilkan dengan elemen pembentuknya, baik secara kontekstual maupun konseptual. Bangunan yang memakai metode folding architecture dalam pencarian bentuknya mengusung bentuk-bentuk baru yang intuitif, sehingga mampu menghasilkan ruang-ruang spontan dan tidak diduga sebelumnya. Bentuk ini pun berusaha memperlihatkan kesesuaiannya terhadap lingkungan tempat terbangunnya.
Namun, apakah metode pencarian bentuk arsitektur ini mampu mendukung pegeksplorasian bentuk dan juga ruang dalam arsitektur? Dan bagaimana hasil penerapannya dalam dunia arsitektur saat ini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia? Skripsi ini adalah sebuah usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Various efforts have been carried out by architects to create different concerns in forms and the architecture expression. Then form became one thing that were crucial and appropriate to be investigated how the achievement is, as an effort in the achievement of an intention as well as the essence of an architectural design.
Folding then became one of the alternatives that could give new forms in the architecture field. This form was used as one of expression and communication media as the realization of an idea in a three dimensional manner. Folding Architecture has a big opportunity to be a new trend, by also introducing a design method which is pleasing as well as refreshing the minds of the designers.
As a method in the exploration of architectural form, folding is well related to continuity issue, which is concerning the connection of a form that was determined by the forming element, both contextually and conceptually. A building that used folding architecture method in the search for its form carried out new forms which are intuitively, then resulting spontaneous and unexpected spaces like never before. This form then tried to show its compatibility towards the surrounding environment.
However, could this method support the exploration of form and space in architecture? And how is the result of its application in the architectural world at this time, both in and outside Indonesia? This thesis will answer questions above.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48446
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Rana Talithashani
"Inversi merupakan suatu istilah yang sering didengar dan digunakan dalam banyak penerapan ilmu di berbagai bidang. Penulis kemudian mencoba untuk menerapkan metode inversi ke dalam proses pengembangan proyek desain arsitektur interior, yang berlokasi di Kemang, dengan sebelumnya melakukan pembedahan terhadap makna inversi itu sendiri untuk menemukan esensi baru dari konsep inversi yang kemudian menjadi dasar pemikiran penulis untuk merancang karya tugas akhir ini. Pemaknaan baru yang penulis temukan adalah bahwa inversi merupakan proses untuk menemukan elemen identitas, yang prinsipnya dapat diterapkan untuk memecahkan permasalahan desain tertentu secara efektif.

Inversion is a term that is commonly heard and adapted in many subjects of science. The writer then tried to infuse the methods of inversion into the process of interior architecture design development project, which was located in Kemang, by having had dissected the structure of inversion concept itself to find a new essence of inversion which then could be used as the writer's core thinking to design this final project. This new essence is that inversion is a process to find the identity element, which principals can be applied to solve certain design problems effectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53421
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadlan Awriya
"ABSTRAK
Pada 2030, Indonesia berada di era kehancurannya. Keanekaragaman dalam kepercayaan, ketidakpuasan dan kesombongan manusia menyebabkan mereka menjadi lebih sombong dan merasakan apa yang mereka yakini sebagai hal terbaik dibandingkan dengan yang lain. Simbolisasi kepercayaan yang mengarah pada kesalahpahaman dan personifikasi Allah, membuat manusia tampak telah menyelaraskan diri mereka sebagai Tuhan karena kekuatan yang mereka miliki saat ini lebih rasional daripada kekuatan ilahi. Pada awalnya, agaman datang sebagai sepenuhnya baik untuk semua orang, untuk menjadi titik pembebasan dari rasa tidak aman. Tetapi karena 'iman', kekuatan dan kesalahpahaman tentang dominasi simbolisasi, kita sampai pada masa di mana setiap orang berjuang untuk menjadi satu-satunya Tuhan yang memerintah dunia. Dengan menggunakan sistem teologis, saya ingin mendefinisikan kembali hubungan abstrak antara manusia dan Tuhan dan merasionalisasi kekuatan Tuhan sebagai bentuk yang dapat dianggap sebagai kepercayaan publik untuk mengurangi kemungkinan kesalahan penerjemahan kepercayaan.
Proyek ini membentuk bahasa spasial baru yang didasarkan pada sistem teologi sebagai tujuannya dan menempatkannya konteks kota sebagai pendekatannya. Di satu sisi, ini adalah peristiwa yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan di sisi lain itu adalah sistem eksperimental perkotaan yang mungkin tidak meneyelesaikan masalah daripada menjadi solusi. Ini adalah arsitektur anti-heroik yang hanya terlihat seperti sindiran politik

ABSTRACT
In 2030, Indonesia is in the era of its destruction. Diversity in belief, dissatisfaction and arrogance of humans causes them to be more arrogant and feel what they believe is the best thing compared to others. The symbolization of the belief that leads of misunderstandings and personification of God, make human sem to have aligne themselves as God(s) becaus they power the possess today is more rational than divine power. At first, religion came as wholly good for everyone, to be relieve point from insecurities. But due to 'faith', power and misconception of the dominance of symbolization, we have come to the time where everyone fight to be the only God to rule the world. Using the theological system, I want to redefine the abstract relationship between humans and God and rationalize the power of God(s) as a form that can be perceived as public belief to lessen the chance of mistranslation of the beliefs.
This projects forms a new spatial language that bases on theology system as its objective and put it the city context as its approach. Pn pne side, is is a forecasted event that might happen in future, and on another it was an urban experimental system that might not solving problem rather than to be solution. This is an anti-heroic architecture that merely looks like political satire.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arvan Gibran Abdullah
"ABSTRAK
Ternate dapat dikatakan tidak memiliki identitas arsitektur yang jelas. Oleh karena itu untuk mengidentifikasi identitas arsitektur di Ternate, saya mengkaji bentuk hunian-hunian yang ada di Ternate. Hunian yang merupakan cikal bakal dalam berarsitektur menjadi fokus penting untuk melacak identitas arsitektur di suatu daerah. Bentuk hunain ini merupakan pencerminan dari kebudayaan yang berkembang di Ternate. Seperti yang diketahui di Ternate sendiri sudah sejak lama didatangi oleh bangsa asing untuk mencari rempah-rempah. Tentulah bentuk arsitektur yang ada di Ternate ini dipengaruhi oleh kebudayaan asing yang dileburkan dengan kebudayaan Ternate sendiri. Hal ini akan menjadi bentuk identitas arsitektur yang unik di Ternate. Pengkajian ini saya lakukan dengan pendekatan secara tipologis. Saya mengklasifikasikan rumah-rumah ke dalam beberapa unsur-unsur pembentuk rumah untuk menemukan bentukan umum yang terdapat pada hunian di Tenate. Lalu saya kaitkan kembali dengan kebudayaan di Ternate untuk melihat perkembangan bentuk tersebut. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bentuk-bentuk rumah yang menjadi identitas arsitektur di Ternate.

ABSTRACT
Ternate, can be said, have no clear architectural identity. Therefore, to identify the identity of architecture in Ternate, I analyzed the houses form that exists in Ternate. Houses, which is the forerunner in the architecture becomes an important focus to trace the identity of architecture in an area. This form of houses is a reflection of culture that developed in Ternate. As it is known well, since a long time ago Ternate had been visited by foreigners to look for spices. Surely, the architectural form that exists in Ternate is influenced by foreign culture which merged with Ternate?s own culture. This would be a unique form of architectural identity in Ternate. I did this researh by typological approach. I classify the houses into several elements house forming to find common houses form in Ternate. Then I refer back to the culture of Ternate to see the development of the form. Thus, it can be drawn a conclusion about houses form that become the architectural identity in Ternate."
2016
S64067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Purbaningtyas
"ABSTRAK
SoH merupakan aplikasi mobile berbasis android yang dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang potensi daerah yang dimiliki Kabupaten Sidoarjo. SoH dikembangkan dengan tujuan agar dapat mendukung promosi potensi daerah Kabupaten Sidoarjo. Pencarian data pada prototype aplikasi SoH versi 1.0 menggunakan metode join matching query. Sistem sudah mampu menampilkan hasil pencarian potensi Kabupaten Sidaorjo dengan baik namun dirasa kurang optimal. Agar pencarian data oleh sistem dapat lebih optimal maka digunakan algoritma Apriori TID. Algoritma TID digunakan untuk retrieve data pada riwayat penggunaan aplikasi SoH yang tersimpan dalam sistem. Proses retrieve data akan menghasilkan rekomendasi pencarian data potensi daerah Kabupaten Sidoarjo. Hasil rekomendasi ini akan digunakan oleh sistem untuk melakukan pencarian data pada server data potensi Kabupaten Sidoarjo. Dengan menerapkan algoritma Apriori TID pada saat pencarian data potensi Kabupaten Sidoarjo, hasil pencarian dapat lebih optimal. Hal ini disebabkan karena pencarian data oleh engine system dilakukan dengan menggabungkan 2 pihak secara bersamaan, yaitu server data potensi Kabupaten Sidoarjo dan server data riwayat penggunaan aplikasi SoH oleh pengguna SoH itu sendiri."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2017
607 JPPI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elis
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
S25642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramitha Ramadhaniar
"Dalam proses merancang, peran kolase sebagai wadah representasi visual dapat menjadikan kolase sebagai salah satu metode yang potensial untuk merepresentasikan ide seorang arsitek. Kolase dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide dalam bentuk visual dengan cara menggabungkan fragmen-fragmen desain (Socio, 2006) untuk menghasilkan makna baru. Peran kolase dalam merepresentasikan makna sebuah objek kedalam sebuah ruang (Socio, 2006), dapat memudahkan arsitek dalam menginisiasi dan memperkirakan penciptaan sebuah ruang arsitektur (Socio, 2006; Martin, 2007). Oleh karena itu, kolase dapat menjadi salah satu metode yang digunakan dalam perancangan arsitektur yang menghasilkan makna. Makna dalam perancangan memiliki potensi untuk mempertahankan nilai sebuah bangunan. Dengan adanya makna dalam rancangan, sebuah bangunan dapat mempertahankan eksistensinya, agar fungsi bangunan tersebut tidak hilang dimakan zaman, dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran karya arsitektur, serta dapat berkembang menjadi bangunan cagar budaya (Nursanty & Suhalyani, n.d). Namun, kolase belum banyak digunakan sebagai metode yang dianggap potensial untuk mengkomunikasikan ide dalam proses perancangan arsitektur. Sehingga dalam skripsi ini, penulis bertujuan melihat potensi kolase sebagai metode yang digunakan pada proses merancang dan kemudian dibuktikan dengan mempelajari bangunan cagar budaya Villa Isola. Dalam proses perancangan Villa Isola, terdapat penggunaan teknik penyusunan dengan teknik kolase sehingga bangunan tersebut hingga saat ini memiliki makna yang masih berlanjut.

In the process of designing, the role of collage as a visual representation can make the collage method as one of the potential methods to represent the idea of an architect. Collages can be used to communicate ideas in visual form by combining fragments of design (Socio, 2006) to produce new meanings. The role of collage in representing the meaning of an object into space (Socio, 2006), can facilitate the architect in initiating and estimating the creation of architectural space (Socio, 2006; Martin, 2007). Therefore, collage can be one method that can be used in architectural design that produces meaning. The meaning in design has the potential to maintain the value of a building. With the existence of meaning in the design, a building can maintain the existence of the building, so that the functions of the building are not lost to the times, can be used as objects of learning architectural works, and can develop into cultural heritage buildings (Nursanty & Suhalyani, n.d). However, collage has not been widely used as a method that is considered a potential to communicate ideas in the architectural designing process. So in this thesis, the author aims to see the potential of collage as a method used in the design process and then proven by studying the heritage building, Villa Isola. In the designing process of Villa Isola, there is the use of assembling collage techniques, so that the building has a continuing meaning untill now.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hadiyatun Nabawi
"Tulisan ini akan menjelaskan pemahaman akan ruang arsitektur yang didasarkan pada pengetahuan akan cara hewan berkomunikasi dengan memodifikasi lingkungan tempat mereka tinggal. Cara hewan berkomunikasi dengan memodifikasi lingkungan membentuk interaksi tersebut disebut sebagai stigmergy, yang merupakan bentuk interaksi hewan-hewan yang dimediasi. Pembahasan akan diawali dengan penjelasan akan fenomena stigmergy yang terkait dengan proses interaksi hewan dan lingkungan bertinggalnya yang meninggalkan berbagai bentuk jejak. Tulisan ini berargumen bahwa proses terjadinya stigmergy dapat menjadi basis pengembangan suatu program ruang arsitektur. Proses penulisan ini membahas scenario proses stigmergy pada beberapa koloni hewan serangga yang berbasis tiga komponen utama dari stigmergy, yaitu Agent, Medium dan Traces. Penulisan yang dilakukan berfokus pada bagaimana stigmergy yang merupakan proses alam memperlihatkan suatu interaksi antara agent pada suatu medium yang akhirnya akan meninggalkan traces. Temuan akan mekanisme interaksi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan programming arsitektur berbasis interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan dalam suatu sistem ekologi. Pengembangan desain dengan menggunakan metode stigmergy ini ditujukan untuk hewan yakni insect dan memanfaatkan mekanisme sosial dari Insect dalam menyusun programming dan spasialnya. Dimana metode stigmergy ini menghasilkan mekanisme atau sistem-sitem yang dapat dikembangkan dalam perancangan arsitektur insect dalam menyuburkan tanah.

This paper explores the understanding of architectural spaces driven by the knowledge that animals communicate by modifying the environment in which they live. The way animals communicate by modifying the environment forms an interaction is referred to as stigmergy, a mediated form of animals interaction. The paper elaborates the process of stigmergy, in which animal colonies communicate with their living environment and leave different kinds of spatial traces. The paper argues that the stigmergy process can be potentially used as the basis of architectural programming. This writing explores multiple scenarios of the process of stigmergy in several insect colonies, highlighting the mechanism of stigmergy that is driven by three main components of stigmergy, namely Agent, Medium, and Traces. The writing focuses on how in stigmergy the agent interacts within a particular medium and creates traces in spaces. Findings on such mechanism of interaction are expected to inform architectural programming that is based on the interaction between humans, animals, and the environment as integrated ecological systems. The development of design using the stigmergy method is used for animals, namely insects, and utilizes the social mechanisms of insects in composing programming and spatial. This stigmergy method produces mechanisms or systems that can be developed in the design of insect architecture in fertilizing the soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Rika Lestari
"Tesis ini menyelidiki montase untuk mengembangkan arsitektur sinematik melalui operasi rekonstruksi spasial yang menyajikan serangkaian pengalaman spasial. Montase adalah bagian dari diskursus yang berkaitan dengan sinematik, film, dan arsitektur. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan montase sebagai dasar utama dalam proses desain arsitektur melalui pengalaman spasial. Diskusi ini didasarkan pada gagasan bahwa montase menekankan  tiga hal, yaitu sequence, layer of meaning, dan movement. Ketiga aspek ini diamati lebih lanjut melalui preseden yang terdiri dari berbagai preseden sinematik berdasarkan montase dalam arsitektur, yaitu Manhattan Transcripts dan Parc de la Villette dari Bernard Tschumi, Villa Savoye dari Le Corbusier, dan Maison Bordeaux dari Rem Koolhaas. Temuan studi preseden ini menunjukkan pemahaman tentang operasi rekonstruksi ruang, yaitu, pembongkaran (dismantlement), penghilangan (disappearance), dan pemasangan kembali (reassembly). Ketiganya ada sebagai strategi yang akan menjadi bagian dari proses produksi untuk mengembangkan desain arsitektur sinematik berbasis montase, menciptakan rangkaian spasial baru yang memberikan alternatif pengalaman spasial. Eksplorasi montase dan mekanisme desainnya memperluas pengetahuan tentang desain arsitektur berbasis sinematik.

This thesis investigates montage to develop cinematic architecture through operations of spatial reconstruction that present a sequence of spatial experiences. Montage is a part of discourses related to cinematic, film, and architecture. This article explored the montage approach as the primary basis in the architectural design process through spatial experience. The discussion is based on the idea that a form of montage emphasizes three things, i.e., sequence, multiple layers of meaning, and movement. These three aspects were further observed through the montage precedent comprising various cinematic precedents based on montage in architecture, i.e., Manhattan Transcripts and Parc de la Villette from Bernard Tschumi, Villa Savoye from Le Corbusier, and Maison Bordeaux from Rem Koolhaas. The finding of this precedents study suggests an understanding of space reconstruction operations, i.e., dismantlement, disappearance, and reassembly. All of these three exist as strategies that will be part of the production process to develop montage-based cinematic architectural design, creating new spatial sequence that provide alternative spatial experience. Exploration on montages and its design mechanisms expands the knowledge regarding cinematic-based architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjandra Kania
1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>