Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182492 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Rinaldi
"Teknologi yang ada saat ini telah mengubah perusahaan dan organisasi dalam melakukan bisnisnya. Dalam era informasi saat ini, teknologi informasi seperti internet digunakan oleh banyak perusahaan sebagai komplemen terhadap cara tradisional dalam menjadikan produk dan layanannya dapat dijangkau oleh pelanggannya. Industri perbankan di Indonesia saat ini saling berlomba-lomba dalam penggunaan teknologi untuk meraih keunggulan kompetitif. PT Bank ?XX? Tbk, sebagai bank ketiga terbesar di Indonesia meresponnya dengan mengembangkan aplikasi electronic delivery channel (e-channel) untuk memudahkan nasabahnya memanfaatkan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Laporan proyek akhir ini menggunakan metodologi RUP untuk melakukan analisa dan disain aplikasi e-channel berdasarkan kebutuhan yang diadaptasi dari kesempatan dan permasalahan dari PT. Bank "XX" Tbk. Untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan bisnis yang cepat, pendekatan design pattern digunakan untuk menghasilkan desain aplikasi e-channel yang fleksibel dan reusable sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan perubahan di masa mendatang serta pengembangan aplikasi lebih lanjut. Design pattern yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah GOF(Gang-of-Four) pattern dan GRASP pattern. Metode penentuan tujuan disain yang diperkenalkan oleh CT Arrington digunakan sebagai panduan untuk melakukan pemilihan secara sistematis design pattern yang tepat terhadap permasalahan-permasalahan disain yang dibahas dalam laporan ini. Dengan mendefinisikan tujuan disain yang jelas dan terukur dapat memberikan arahan dalam melakukan disain dan menyediakan ukuran kesuksesan disain.

Nowadays technology changes companies and organizations in conducting their business. In this information era, information technology such as the internet are used by many companies as a complement to traditional ways of delivering products and services to the customer. Banking industry in Indonesia currently involved in a race of using technologies to gain competitive advantages. PT Bank ?XX? Tbk, the third largest bank in Indonesia responded by developing electronic delivery channel (echannel) application to ease its customer in accessing the services offered by the company.
This final project report is using RUP methodology to analyze and design the echannel application based on the requirements adapted from the opportunity and problem of PT. Bank "XX" Tbk. To be able to adjust with the rapid change of business requirements, design pattern approach is used to produce a flexible and reusable design of e-channel application to anticipate possible future changes and additional development of the application. The design patterns referred in this final project are the GOF (Gang-of-Four) and GRASP patterns. The method of determining design goals introduced by CT Arrington is used as a guideline to systematically select the suitable design patterns for design problems discussed in this report. By defining a clear and quantifiable design goals can drive a design and provide a valuable measure of success for the design."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rulianto Ischak
"Saat ini, dalam bidang Keuangan dan Perbankan di Indonesia, media Internet dan telepon seluler merupakan salah satu perkembangan teknologi terbesar yang memungkinkan Bank untuk memberikan layanan yang lebih baik pada para nasabahnya. Perkembangan ini menjadikan E-Banking sebagai salah satu layanan perbankan yang mulai banyak digunakan. Trend dalam pengadaan E-Banking untuk saat ini adalah menggunakan Outsourcing, untuk aktivitas yang bukan merupakan core business, melalui jasa perusahaan system integrator yang menyediakan solusi E-Banking yang lengkap dan efisien. Bank Syariah Mandiri, sebagai salah satu bank swasta nasional di Indonesia telah pula membangun infrastruktur E-Banking untuk memberikan nilai lebih bagi nasabahnya. Akan tetapi, Bank Syariah Mandiri lebih memilih untuk melakukan in-house development dibandingkan dengan outsourcing dalam membangun infrastruktur E-Bankingnya. Kedua alternatif, baik outsourcing dan in-house development, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal keamanan, jenis dan macam fitur yang ditawarkan, biaya, dan efisiensi operasional. Tesis ini akan mencoba untuk melakukan evaluasi terhadap infrastruktur E-Banking yang telah dikembangkan secara in-house oleh Bank Syariah Mandiri. Ruang lingkup tesis ini dibatasi pada analisa atas infrastruktur E-Banking, yaitu Internet Banking yang digunakan dan dikembangkan sendiri oleh Bank Syariah Mandiri. Proses bisnis maupun infrastruktur core-banking diluar dari E-Banking tidak dibahas. Variabel evaluasi yang digunakan untuk analisis dibatasi pada tingkat kesiapan menghadapi lonjakan jumlah transaksi melalui Customer Behavior Model Graph (CBMG), quality of service dalam pengiriman data transaksi dengan performance analysis, bottleneck analysis, dan tingkat skalabilitas arsitekturnya menggunakan scalability analysis. Kata Kunci : E-Banking, Internet-Banking, Mobile Banking, Scalability Analysis, Customer Behavior Model Graph, Performance Analysis, Bottlenecks Analysis"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifki, auhtor
"Pemanfaatan sistem elektronik telah memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan sarana efektif dalam menunjang aspek-aspek kehidupan termasuk diantaranya penggunaan sistem elektronik dalam sistem pembayaran. Pemanfaatan sistem elektronik di satu sisi memang telah memberikan manfaat, namun di sisi lain mengandung risiko yang dapat menyebabkan kerugian bagi pengguna. Skripsi ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap pengguna jasa sistem elektronik untuk pembayaran, serta perlindungan hukum bagi pengguna layanan keuangan inklusif yang memanfaatkan layanan perbankan tanpa kantor yang merupakan salah satu delivery channel sebagai pendukung e-commerce. Selain itu juga membahas mengenai bagaimana peraturan memberikan perlindungan bagi pengguna jasa sistem elektronik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode penelitian berupa studi kepustakaan dan melakukan wawancara. Terciptanya perlindungan hukum terhadap pengguna sistem elektronik membutuhkan keterlibatan banyak pihak antara lain, pengguna itu sendiri, penyelenggara sistem elektronik, penyedia layanan produk dan jasa yang memanfaatkan sistem elektronik, masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Utilization of electronic systems has contributed to improving the welfare, progress and effective tool in supporting aspects of life, including the use of electronic systems in the payment system. Utilization of electronic systems on the one hand it has provided benefits, but on the other hand contain risks that could cause harm to the user. This thesis discusses the legal protection of the electronic systems for payment services, and legal protection for the users of financial services utilizing inclusive banking services without an office, which is one delivery channel to support e- commerce. It also discussed on how the rules provide protection for service users of electronic systems. This research is descriptive qualitative study, using research methods such as literature study and conduct interviews. The creation of the legal protection of electronic systems requires the involvement of many parties, among others, the users themselves, the organizers of the electronic system, the service provider of products and services that utilize electronic systems, communities, governments, and other interested parties."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S61249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vebie Nadya Utama Yana
"Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan teknologi internat. Teknologi Internet dimanfaatkan dalam perkembangan dunia usaha sebagai media pemasaran yang lebih efektif. Sektor perbankan adalah salah satu contoh dunia usaha yang memanfaatkan internet untuk meningkatkan pelayanan jasa baik secara kuantitas maupun kualitas, dan dikenal dengan istilah internet banking. Melalui internet banking diharapkan nasabah memperoleh kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan untuk memberikan kepuasan serta mendapatkan loyalitas nasabah.
Namun Tidak semua bank memiliki fasilitas internet banking. Contohnya seperti BNI yang belum membuka layanan interne banking walaupun sudah terdapat jaringan yang memungkinkan seperti sudah tersedianya website BNI yang sifatnya masih informatif. Untuk itu dibutuhkan penelitian serta data yang signifikan untuk mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi BNI agar dapat membuka layanan internet banking.
Melalui analisis SWOT, terdapat berbagai indikator untuk dijadikan patokan bagi BNI agar Internet banking dapat terlaksana. Faktor-faktor pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan intemet banking seperti SDM, faktor teknologi telah dimiliki BNI pada dasamya, namun perlu ada pengembangan lebih lanjut untuk dapat: membuka transaksi intemet banking. Hasil analisis. lain menunjukkan bahwa BNI memiliki peluang dalam trend bisnis mendatang yang mengarah kepada kondisi e-commerce. Namun BNI juga harus berhati-hati dalam persaingan dan kompetisi antar bank untuk dapat memberikan layanan Internet banking yang lain daripada yang lain agar nasabah dapat memilih layanan internet banking BNI dibandingkan dengan layanan internet banking bank lain.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuka layanan internet banking adalah analisis dari pasar domestik dan pasar intemasional yang dapat dimasuki oleh BNI. Pada pasar domestik, BNI hares mampu bersaing dengan bank-bank lokal yang sudah tebih dulu memiliki layanan ini. Sedangkan pada pasar luar negeri, BNI mungkin baru mampu membuka transaksi yang merupakan perluasan dari transaksi luar negeri BNI di cabang-cabang koresponden. Namun pada intinya hal-hal tersebut memberikan peluang bagi BNI dalam perluasan pasarnya.
Masalah hukum juga harus diperhatikan untuk mencegah hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak sehingga antara pihak bank dan nasabah memiliki kepastian hukum dan leluasa melaksanakan transaksi.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah perlunya pertimbangan bagi BNI mengenai baik buruknya BNI membuka layanan Internet banking. Dengan adanya kemampuan dan kesempatan BN1 yang ada, maka tidak ada salahnya BNI membuka layanan infemet banking ini dan menjadi salah satu pemain dalam dunia perbankan dalam meningkatkan pelayanan serta kepuasan nasabah. Namun apabila BNI tidak membuka layanan ini, tentunya efek yang diterima dalam jangka waktu ke depan adalah BNI tidak dapat mengakomodir keutuhan nasabah sehingga akan berdampak pada penurunan loyalitas nasabah."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajif Bachtiar Amin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor yang menyebabkan nasabah menggunakan kembali internet banking yang dalam penelitian ini mengambil internet banking PT Bank CIMB Niaga sebagai studi kasusnya. Lima faktor ditetapkan dalam hipotesis melihat dari berbagai studi dan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan kepada 146 pengguna internet banking CIMB Niaga ini memberikan gambaran bahwa terdapat beberapa faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap penggunaan kembali internet banking CIMB Niaga.

ABSTRACT
This study aims to analyze the various factors that cause customers to readopt internet banking as in this study taking the internet banking PT Bank CIMB Niaga as case study. Five factors set out in the hypothetical view of the various studies and previous research. Research conducted on 146 users of internet banking CIMB Niaga shows us that there are several factors that have a significant
influence on the readopting of internet banking CIMB Niaga.
"
2012
T44125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Zahra
"Kemajuan dan perubahan teknologi pada era digital telah mempengaruhi berbagai industri termasuk industri keuangan untuk menyediakan layanan self-service. Salah satu dari layanan ini adalah mobile banking. Saat ini, hampir seluruh bank memanfaatkan layanan mobile banking, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dengan semakin meningkatnya persaingan antar bank, BPD harus mampu bersaing di pasar jasa keuangan dengan meningkatkan strategi usahanya. Salah satu usaha meningkatkan pengalaman pengguna bank adalah mengembangkan layanan mobile banking agar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan kemudahan penggunaan. Dalam penelitian ini, studi kasus yang diangkat adalah meningkatkan kualitas desain antarmuka Sumut Mobile (aplikasi layanan m-banking BPD Sumatera Utara). Penelitian ini berpedoman pada pendekatan design thinking yang digunakan sebagai kerangka utama penelitian untuk menyelesaikan permasalahan, yang juga didukung oleh beberapa analisis statistik lainnya dalam melakukan proses pengumpulan dan pengolahan data. Hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini adalah prototipe high fidelity desain antarmuka Sumut Mobile yang telah dievaluasi melalui beberapa kali pengujian usability dan pengukuran kepuasan menggunakan kuesioner PSSUQ.

Technological advances and changes in the digital era have influenced various industries including the financial industry to provide self-service to their customers. One of these services is mobile banking. Currently, almost all banks utilize mobile banking services, including Regional Development Banks (BPD). With increasing competition between banks, BPD banks must be able to compete in the financial services market by improving their business strategy. An effort to improve the user experience of banks is to develop mobile banking services to suit their users’ needs and ease of use. The case study raised in this research is to improve the quality of Sumut Mobile’s (BPD Bank of North Sumatra m-banking service application) interface design. This research is guided by the design thinking approach which is used as the main research framework to tackle the problem, and is also supported by several other statistical analyzes in the process of collecting and processing data. The final result obtained from this study is a high fidelity prototype of the Sumut Mobile interface design which has been evaluated through several usability tests and satisfaction measurements using the PSSUQ questionnaire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbelly Noor
"ABSTRAK
Perkembangan bank di Indonesia diwamai dengan persaingan yang ketat, baik dalam bidang
produk maupun jasa pelayanan. Bank terus mengalami transformasi untuk menjadi batik yang
dinamis serta siap bersaing secara global dengan meningkatkan mutu pelayanan perbankan
melalui pencapaian kinerja yang baik dan memuaskan.
Suatu bentuk perencanaan strategis dalam menjalankan suatu usaha sangatlah penting.
Strategi memberikan pedoman umum mengenai Iangkah inisiatif strategis yang harus
dilakukan untuk bertahan, tumbuh dan berkembang selaras dengan visi, misi dan tujuan.
Manfaat lain yang dapat diperoleh adalah memberikan stabilitas arah dan fokus pengelolaan
atau pengembangan usaha yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan lingkungan dan
tingkat persaingan usaha. Dalam penerapannya, perencanaan strategis ini dapat bersifat
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Dalam perkembangan situasi perekonomian Indonesia pada saat ini masih belum membaik,
sebagai implikasi dari meningkatnya dampak krisis moneter yang berawal pada tahun 1997.
Gejolak mata uang Rupiah dan kebijakan suku bunga yang tinggi menyulitkan hampir semua
perusahaan yang dalarn kaitan ¡ni semakin banyak perusahaan yang menghentikan
kegiatannya untuk sementara waktu. Sedangkan perusahaan yang mampu bertahan
dihadapkan pada Iingkungan usaha yang sangat sulit.
industri perbankan nasonal merupakan salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari
krisis tersebut. Marjin bunga negarif. kemerosotan modal, likuiditas ketat. biaya usaha yang
tinggi dan kredit bermasalah yang terus meningkat telah menghambat kegiatan operasional
dan pertumbuhan laba perbankan nasonal. Sebagai salah satu bagian industri perbankan
nasional. Bila juga tìdak terlepas dari lingkungan permasalahan tersebut.
OIeh karena itu. BU tidak dapat tinggal diam untuk menunggu dan menerima apa saja yang
akan terjadi apabila usaha perbankan yang dijalankan ingin terus ada dan bertahan. BU harus
mengambil langkah-langkah strategis untuk mengimbangi keadaan yang tidak pasti itu.
Dengan melakukan perencanaan strategis yang fieksibel dan adaptif dapat membantu bank
dalam meÌewati masa-masa sulit seperti ini sehingga pada akhìmya bank dapat terus eksis di
dalam bidang usahanya.
Diperlukan langkah-langkah strategis sebagai antìsipasi untuk mengatasi krisìs likuiditas.
Adapun iangkah-langkah strategis ini dapat dilaksanakan dalam berbagai cara, antara lain.
peningkatan pelayanan terhadap nasabah meningkatkan ragam produk dan layanan yang
diberikan. melakukan inovasi produk yang pada intinya ditujukan untuk mempertahankan
nasabah yang sudah ada dan sekaligus menambah nasabah baru. Pada akhirnya diharapkan
langkah-langkah strategis tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap BU
sehingga dapat memperbaiki kinerjanya.
Berdasarkan pandangan terebut menarik untuk mengkaji Langkah strategIs yang diambil BII
dalam menciptakan suatu fasilitas Iayanan baru, yaitu, Layanan Internet Banking yang
diharapkan dapat menadi alternatif solusi untuk meningkatkan pelayanan
"
2002
T4980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor implementasi yang dianggap penting dalam penyediaan fasilitas layanan internet banking (e-banking) pada instansi perbankan di Indonesia. Adapun spesifikasi Critical Success Factors (CSF) pada internet banking yang ditelaah adalah dengan memandang kebutuhan dan kenyamanan bertransaksi pengguna sebagai nasabah individual. Tahapan penelitian meliputi studi literatur untuk mendefinisikan CSF pada internet banking serta evaluasi website studi kasus untuk mendefinisikan instrumen evaluasi website. Kemudian instrumen evaluasi tersebut digunakan dalam menguji CSF yang telah didefinisikan sebelumnya. Penelitian ini diakhiri dengan proses analisis atas data survei uji instrumen evaluasi. Hasil akhir penelitian menyimpulkan dua CSF yaitu kelengkapan layanan-layanan internet banking dan desain antarmuka website.

Abstract
This research aims to identify factors that are considered important in the implementation of the provision of internet banking services (e-banking) in the banking institutions in Indonesia. The Critical Success Factors specification (CSF) on the internet banking which is examined by looking at the needs and convenience of the user transactions as individual customers. Stages of research include studies in the literature to define CSF evaluation in internet banking website as well as case studies to define the website evaluation instruments. Then the evaluation instruments used in testing the CSF that have been defined previously. The research concludes with the analysis of survey data evaluation test instruments. The final results of two studies concluded that CSF completeness of internet banking services and website interface design."
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Lance Lentini
"Bank Umum dalam memenuhi kewajiban pemberian kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat melakukan pola channeling dengan penyelenggara Peer to Peer Lending (P2P Lending). Akan tetapi, dalam melakukan pola channeling tersebut, Bank Umum perlu menerapkan prinsip kehati-hatian karena masih dihadapkan oleh suatu risiko. Skripsi ini membahas mengenai implementasi prinsip kehati-hatian oleh Bank Umum dalam melakukan pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending, dengan studi pada PT Bank Central Asia Tbk sebagai salah satu Bank Umum yang telah melakukan pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi prinsip kehati-hatian Bank Umum dalam melakukan pemilihan terhadap penyelenggara P2P Lending yang akan melakukan pola channeling dengan Bank Umum dan bagaimana implementasi 5C of Credit Bank Umum dalam memberikan kredit melalui pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending. Bentuk penelitian ini adalah yuridis-normatif dengan sifat penelitian deskriptif-analitis dan data yang digunakan adalah data sekunder yang didukung dengan wawancara. Hasil penelitian adalah Bank Umum perlu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending. Hal tersebut dilakukan oleh Bank Umum sebelum bekerja sama dengan penyelenggara P2P Lending dengan melakukan due diligence terhadap penyelenggara P2P Lending. Selain itu, dalam memberikan kredit melalui pola channeling dengan penyelenggara P2P Lending, Bank Umum perlu melakukan analisis kredit dengan tetap memperhatikan 5C of Credit, di mana analisis 5C of Credit dilakukan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah bekerja sama dengan penyelenggara P2P Lending. Penelitian ini menyarankan agar dibentuk Pusat Data Fintech Lending untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggara P2P Lending sehingga mengurangi keraguan dari Bank Umum untuk bekerja sama dengan penyelenggara P2P Lending dan agar memberikan akses pada Fintech Data Center kepada Bank Umum untuk meningkatkan manajemen risiko sebelum memberikan keputusan kredit.

Commercial Banks can utilize the channeling pattern with Peer to Peer Lending (P2P Lending) in fulfilling their obligations to give credit to Micro, Small and Medium Enterprises (MSME). However, in using this channeling pattern, commercial banks need to apply the prudential banking principle due to being faced with a risk. This thesis discusses the implementation of prudential baking principle by Commercial Banks in conducting channeling pattern with P2P Lending platforms, by conducting studies on PT Bank Central Asia Tbk as one of the commercial banks that has conducted the channeling pattern with P2P Lending platforms. The problem formulation in this thesis are how the implementation of the prudential banking principle by commercial banks in selecting P2P Lending platforms who will conduct channeling pattern with commercial banks and how the implementation of the 5C of Credit by Commercial Banks in giving credit through channeling pattern with P2P Lending platforms. The research method used in this thesis is juridical-normative with the descriptive-analytical research typology and the data used are secondary data supported by interviews. The result of this research is commercial banks need to implement the prudential banking principle in conducting channeling pattern with P2P Lending platforms. This was done by commercial banks before cooperating with P2P Lending platforms by conducting due diligence on P2P Lending platforms. In addition, in giving credit through a channeling pattern with P2P Lending platforms, commercial banks need to carry out credit analysis with regards to 5C of Credit, in which the 5C of Credit analysis is carried out twice, namely before and after cooperating with P2P Lending platforms. This research recommends that a Fintech Lending Data Center should be formed to increase surveillance of P2P Lending platforms so as to reduce doubts from Commercial Banks to cooperate with P2P Lending platforms and to provide access to the Fintech Data Center for Commercial Banks to increase risk management before granting credit decisions."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Patriya, Author
"Krisis ekonomi yang pemah melanda Indonesia pada tahun 1997 menimbulkan dampak luar biasa terhadap dunia perbankan dikarenakan perubahan tingkat suku bunga yang tajam sangat mempengaruhi kondisi masing-masing bank. Sulitnya bank dalam mencari sumber dana pihak ketiga membuat bank-bank menaikkan tingkat suku bunga simpanan hingga mencapai lebih dari 60% serta pinjaman hingga mencapai lebih dari 50%. Kenaikan tingkat suku bunga simpanan yang tinggi tersebut membuat biaya bunga yang harus dibayar sangat membebani bank dalam tujuannya untuk memperoleh profit. Di lain pihak, kenaikan suku bunga di pihak pinjaman membuat banyak debitur tidak dapat melakukan pembayaran angsuran terhadap pinjamannya yang pada akhimya menimbulkan kredit macet yang sangat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
Mengantisipasi terulangnya krisis ekonomi yang membuat pemerintah harus menutup bank-bank yang mengalami kerugian sekaligus memperkuat fundamental perbankan Indonesia, Bank Indonesia mulai menitikberatkan agar proses operasi yang dijalankan selalu berpedoman terhadap manaJeman risiko sehingga segala kondisi yang dianggap membahayakan tingkat kesehatan suatu bank dapat segera diketahui dan diperbaiki.
Salah satu risiko yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu bank adalah risiko suku bunga. Hal ini karena tingkat profitabilitas yang diperoleh bank sangat tergantung pada penetapan besamya tingkat suku bunga yang diberikan dan diterima nasabah bank yang mempengaruhi baik sisi aset maupun sisi kewajiban.
Saat ini tingkat volatilitas suku bunga sudah tidak terlalu tinggi dibandingkan pada saat krisis ekonomi dan cenderung menurun. Namun kesulitan bank dalam melakukan ekspansi kredit, berbagai kebijakan intern yang mempengaruhi proses pengumpulan dana pihak ketiga, serta berbagai faktor ekstemal yang muncul membuat bank harus melakukan pengelolaan sumber dan penggunaan dananya dengan suatu sistim yang berfungsi dan berperan untuk melakukan monitor serta kontrol terhadap pergerakan tingkat suku bunga yang sensitif.
Karya akhir ini akan menggunakan PT. Bank XX Tbk. yang bergerak di industry perbankan sebagai sumber penulisan didasari atas pentingnya perusahaan untuk mengetahui perbedaan (gap) antara aset yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dengan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga sebagai bagian dari pelaksanaan Assets Liabilities Management (ALMA). Melalui analisis ini, diharapkan Bank XX akan dapat mengetahui serta mengendalikan kesenjangan yang mungkin muncul dengan tujuan untuk memperkecil dampak negatif perubahan suku bunga terhadap target pencapaian pendapatan bersih (net interest income I Nil), memaksimalkan pendapatan serta meminimalkan risiko kerugian yang mungkin timbul akibat perubahan suku bunga.
Analisis terhadap aset dan kewajiban pada karya akhir ini dilakukan dengan menggunakan metode manajemen gap. Metode manajemen gap adalah metode yang berupaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (gap) antara aset yang sensitif terhadap suku bunga (Rate Sensitive Assets I RSA) dengan kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga (Rate Sensitive Liabilities I RSL) pada periode yang sama sehingga bank dapat menerapkan strategi gap yang tepat dalam mengantisipasi perubahan suku bunga. Sedangkan untuk mengetahui besamya kerugian yang mungkin diterima berdasarkan kondisi neraca, digunakan analisis sensitivitas pada on-balance sheet berdasarkan tiga periode neraca.
Pada ketiga periode analisis terlihat bahwa walau Bank XX memiliki posisi gap yang tepat terhadap kondisi tingkat suku bunga yang terjadi, namun biaya bunga yang diperoleh dari pos rate sensitive memperlihatkan belum baiknya kondisi aset dan kewajiban yang dimiliki. Selain itu semakin mengecilnya gap yang dimiliki akibat adanya perubahan baik di sisi aset dan kewajiban merupakan suatu kerugian karena berakibat semakin mengecilnya sensitivitas bank terhadap penurunan suku bunga.
Dengan mengetahui kondisi yang dihadapi melalui manajemen gap, maka bank dapat mengambil berbagai kebijakan yang dianggap akan memperbaiki komposisi aset dan kewajiban yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan pendapatan yang diterima pada periode berikutnya. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>