Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22911 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hope, Tony
Great Britain: Nicholas Breadley , 1995
658.4 HOP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Intari
"

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah work engagement memediasi hubungan antara ketidakamanan kerja dengan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan perusahaan Start-Up di Jakarta. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 124 partisipan dari perusahaan Start-Up di Jakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah Job Insecurity Scale (2017, Task Performance Scale (2017), dan Utrecth Work Engagement Scale (2004). Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS dan PROCESS MICRO Hayes. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa work engagement memediasi hubungan antara ketidakamanan kerja dengan kinerja karyawan.

 


This research aims to test whether work engagement mediates the relationship between work insecurity and the performance produced by employees at Start-Up company. The participant of this research comsisted of 124 from Start-Up company in Jakarta. Measuring instruments used in this study include Job Insecurity Scale (2017, Task Performance Scale (2017), and Utrecth Work Engagement Scale (2004). Data processing in this study was conducted using SPSS and PROCESS MICRO Hayes. Results of the study were found that work engagement mediates the relationship between work insecurity and employee performance.

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Diah Sari
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang Memengaruhi rendahnya partisipasi pegawai dalam program Knowledge Lynx di Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi di Bank Indonesia di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa terdapat enam faktor yang Memengaruhi partisipasi pegawai dalam program Knowledge Lynx di Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi Bank Indonesia di DKI Jakarta yaitu faktor tidak adanya reward and punishment dalam pelaksanaan program, faktor adanya pemberlakuan program lain yang lebih menarik, faktor keterbatasan sumber daya manusia, faktor kurangnya sosialisasi program, faktor pegawai yang belum terbiasa melakukan knowledge sharing, faktor tidak adanya standar penulisan dalam program K-Lynx, faktor tampilan menu yang tidak mudah dipahami, serta faktor Community of Practice yang belum berfungsi dengan baik.

The focus of this study is the factors that influence the low employee participation in Knowledge Lynx program in the Directorate of Information Systems Management at Bank Indonesia in DKI Jakarta. This study uses a qualitative research approach with the type of descriptive research. The results obtained show that there are six factors that influence employee participation in Knowledge Lynx program in the Directorate of Information Systems Management at Bank Indonesia in DKI Jakarta. Those factots are the lack of reward and punishment in the implementation of the program, the appearance of similar program that is more interesting, the constrains of human resource, the lack of program socialization, the employees have not been accustomed to knowledge sharing, the absence of standardized writing in Knowledge Lynx program, the display menu is not easy to understand, and the Community of Practice has not been functioned properly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mailani Amperawan
"Sekretariat Negara Republik Indonesia (Setneg RI) sebagai lembaga pemerintah yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI harus selalu tanggap dan siap memberi dukungan staf dan pelayanan administrasi secara efektif dan efisien kepada Presiden RI. Kondisi ini menimbulkan konsekuensi diperlukan adanya dukungan anggaran yang optimal untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan kegiatan Sekretariat Negara. Dalam menjawab konsekuensi tersebut, peneliti berkeyakinan bahwa diperlukan adanya penilaian terhadap kinerja perencanaan anggaran di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia dalam koridor menuju clean government dan good governance.
Penelitian terhadap persepsi pegawai tentang perencanaan anggaran di Setneg RI ini dilatarbelakangi oleh pentingnya efektivitas kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Adapun rumusan masalah yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana pendapat responden terhadap perencanaan anggaran di Setneg, dan 2) bagaimana praktik penerapan pendekatan tugas, prioritas, yuridis, efisiensi, partisipasi, dan waktu dalam perencanaan anggaran di Setneg RI.
Dengan mengacu pada beberapa teori perencanaan dan anggaran yang berkaitan dengan kinerja/prestasi, ternyata terdapat kesamaan substansi yang menunjukkan bahwa perencanaan pada hakikatnya mengandung unsur-unsur yang berkaitan dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan harus sesuai dengan tugas organisasi yang akan dicapai; mengutamakan kegiatan yang sifatnya prioritas; kegiatan yang dilakukan tersebut sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku, dengan kata lain, mengandung unsur yuridis; kegiatan yang ingin dicapai senantiasa dilaksanakan secara efisien; kegiatan yang direncanakan dirancang dengan partisipasi sumberdaya manusia yang ada di departemen/lembaga/instansi; serta kegiatan yang dirancang tersebut memperhitungkan waktu memproses dan waktu pelaksanaannya. Sedangkan anggaran pada hakikatnya mengandung unsur-unsur pengeluaran dalam satuan uang yang direncanakan membiayai kegiatan-kegiatan dengan standar harga yang berlaku untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; penerimaan dalam satuan uang yang direncanakan dan keterangan dari mana penerimaan tersebut diperoleh; serta sesuai dengan waktu yang direncanakan untuk pengeluaran maupun penerimaan.
Pemahaman tersebut di atas diperoleh setelah melalui tahapan mengeksplorasi, mengelaborasi, menginterpretasi, dan menjustifikasi atas definisi, pengertian, peranan, dan manfaat perencanaan anggaran sehingga diperoleh benang merah bahwa perencanaan anggaran mengandung unsur-unsur: tugas, prioritas, yuridis, efisiensi, partisipasi, dan waktu. Dengan demikian sebagai dasar menilai kinerja perencanaan anggaran di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia secara, objektif dapat menggunakan unsur-unsur tersebut sebagai indikator. indikator-indikator tersebut diukur/dinilai untuk menguji kebenaran melalui persepsi responden yang berjumlah 260 dari 793 pegawai negeri di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia yang diproses berdasarkan teknik stratified random sampling (sampel acak terstrata) dan cara pengambilan sampelnya berdasarkan variable sampling fraction (disproposional/optimal).
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif, antara lain, label persepsi, perhitungan persentase, arithmetic mean, modus, distribusi frekuensi (sederhana/kelompok), kondisi umum indikator, grafik balok persepsi pegawai, grafik lingkaran rata-rata hitung. Berdasarkan statistik deskriptif tersebut, data yang telah dikuantifisir diinterpretasi untuk menjawab masalah-masalah manajemen perencanaan anggaran di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi pegawai dalam perencanaan anggaran dirasakan belum memadai karena tidak diikutsertakannya pegawai noneselon/non-fungsional (NEINF), misalnya: di dalam menghimpun data kegiatan; di dalam merencanakan tujuan, sasaran, dan manfaat kegiatan yang sesuai dengan tugasnya; serta di dalam menyusun kerangka acuan kegiatan. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa perencanaan anggaran yang diusulkan tersebut tidak transparan dan atau tidak dikomunikasikan kepada pegawai NEINF. Sedangkan penelitian terhadap praktik penerapan pendekatan tugas, prioritas, yuridis, efisiensi, dan waktu dalam perencanaan anggaran di Setneg adalah relatif efektif, meskipun tidak semua pernyataan di dalam setiap pendekatan yang digunakan tersebut menunjukkkan kadar yang efektif. Namun, secara umum, perencanaan anggaran di Setneg dalam dua tahun terakhir ini relatif kurang efektif.
Agar efektivitasnya optimal disarankan 1) perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi, 2) perlu dilakukan pendistribusian UU Propenas, 3) perlu diinformasikan peraturan/ketentuan yang berkaitan dengan perencanaan anggaran, 4) perlu meminta persetujuan mengenai standar harga sektoral kepada Depkeu, 5) perlu penataan kembali format formulir usulan yang memuat tujuan, sasaran, dan manfaat kegiatan, dan 6) perlu keikutsertaan pegawai NEINF dalam perencanaan anggaran di unit-unit kerja.
Setelah melalui tahapan analisis data, ada baiknya dilakukan penelitian lanjutan serupa dalam institusi yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih besar. Dengan cara ini, diharapkan dapat lebih valid dan reliabel sehingga dapat dijadikan referensi ilmiah secara memadai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Rizaliani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterikatan pegawai di PT Pasifik Satelit Nusantara, kualitas kehidupan kerja para pegawai PT Pasifik Satelit Nusantara, serta pengaruh kualitas kehidupan kerja (work quality dan employment quality) terhadap keterikatan pegawai (vigor, dedication, absorption). Data penelitian ini diambil dari 51 responden yang merupakan karyawan PT Pasifik Satelit Nusantara. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif, teknik analisis regresi dan general linier model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja PT Pasifik Satelit Nusantara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterikatan pegawai. Selain itu, PT Pasifik Satelit Nusantara juga memiliki keterikatan pegawai (employee engagement) yang tinggi dan dimensi kualitas kehidupan kerja yang berpengaruh signifikan terhadap keterikatan pegawai (employee engagement) PT Pasifik Satelit Nusantara adalah work quality. Dimensi work quality ini juga memiliki pengaruh yang positif terhadap dimensi-dimensi keterikatan pegawai (employee engagement) yaitu vigor, dedication dan absorption. Penelitian ini juga memberikan saran dan masukan terhadap peningkatan kualitas kehidupan kerja di perusahaan untuk efektivitas kualitas kehidupan kerja yang dapat meningkatkan keterikatan pegawai (employee engagement) di PT Pasifik Satelit Nusantara.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of quality of work life on employee engagement at PT Pasifik Satelit Nusantara. Data was taken from 51 respondents. Data analysis is conducted using descriptive statistics, regression analysis and general linier model. Results showed that there is a significant influence of quality of work life on employee engagement at PT Pasifik Satelit Nusantara. Results also showed that PT Pasifik Satelit Nusantara has a high employee engagement and the dimension of quality of work life that has a significant effect on employee engagement is the dimension of work quality. This dimension also has a positive influence on employee engagement’s dimensions: vigor, dedication, and absorption. This research also recommended the need to improve quality of work life that can enhance employee engagement in PT Pasifik Satelit Nusantara."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Wahyu Praminta
"Employee engagement merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh Direktorat Jenderal Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dan Jakarta Khusus. Employee engagement dapat dipengaruhi salah satunya melalui keterlibatan pegawai dengan dukungan penuh dari atasan. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dan Jakarta Khusus dengan responden berjumlah 192 yang berasal dari 4 Kantor Pelayanan Pajak dengan kriteria kinerja tertinggi dan terendah.
Gaya kepemimpinan diukur menggunakan Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) Form 5X dari Bass dan Avolio (1995), keterlibatan pegawai diukur menggunakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Vandenberg et. al. (1999 dalam Richardson dan Vandenberg, 2005), sedangkan employee engagement diukur menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) dari Schaufeli dan Bakker (2003).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keterlibatan pegawai merupakan mediator bagi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement. Ini menunjukkan bahwa pemimpin yang peduli dan mendukung bawahannya dapat mengakomodir pegawai untuk terlibat di dalam pekerjaannya sehingga pegawai menjadi lebih bersemangat, antusias, fokus, dan bangga terhadap pekerjaan dan organisasinya.

Employee engagement is an important factor that must be considered by Directorate General of Taxes especially in the Large Tax Offices and Jakarta Special Tax Offices. Employee engagement can be influenced through employee involvement with full support from the leaders. This research was conducted at the Large Tax Office and Jakarta Special Tax Office with 192 respondents from 4 Tax Offices with the highest and lowest performance.
Leadership styles were measured using Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) Form 5X from Bass and Avolio (1995), employee involvement was measured using a research instrument developed by Vandenberg et. al. (1999 in Richardson and Vandenberg, 2005), while employee engagement was measured using Utrecht Work Engagement Scale (UWES) from Schaufeli and Bakker (2003).
This research found that employee engagement is a mediator for the effects of transformational leadership on employee engagement. It shows that leaders who care and support subordinates can accommodate employee involvement process so that employees become more power, enthusiastic, focused, and proud of the work and organization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Kusumaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari anteseden-anteseden pada aspek komunikasi, seperti symmetrical communication, transparent communication, partisipasi pegawai, komunikasi informal, knowledge sharing, dan komunikasi melalui media sosial organisasi terhadap employee engagement yang dimediasi oleh perceived communication satisfaction di lingkungan organisasi pemerintah X. Survei dilakukan terhadap 108 pegawai dengan menyebarkan kuesioner melalui aplikasi perpesanan, yang bertujuan untuk menguji pengaruh dari keenam anteseden tersebut dengan employee engagement yang dimediasi oleh variabel perceived communication satisfaction. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa symmetrical transparent communication, partisipasi pegawai, knowledge sharing dan komunikasi melalui media sosial organisasi berpengaruh secara positif terhadap perceived communication satisfaction, hanya komunikasi informal tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel tersebut. Hal ini menandakan bahwa kelima anteseden yang diajukan memberikan pengaruh terhadap kepuasan komunikasi di organisasi pemerintah X. Sementara itu, hasil yang bertolak belakang terlihat pada variabel employee engagement, dimana hanya komunikasi informal yang berpengaruh terhadap variabel tersebut, sehingga bisa disimpulkan bahwa pegawai di organisasi pemerintah X merasakan keterlibatan dengan organisasi akibat dari diterapkannya komunikasi informal di tempat kerja mereka.

This study aims to test the effect of antecedents on communication aspects, such as symmetrical communication, transparent communication, employee participation, informal communication, knowledge sharing, and communication through organizational social media on employee engagement which is mediated by perceived communication satisfaction in government organizations X. The survey was conducted on 108 employees by distributing questionnaires through messaging applications, which aims to test the influence of the six antecedents on employee engagement which is mediated by the perceived communication satisfaction variable. From the test results, it is known that symmetrical communication, transparent communication, employee participation, knowledge sharing, and communication through organizational social media positively affect perceived communication satisfaction. Only informal communication does not have a positive effect on this variable. This indicates that the five antecedents proposed have an influence on communication satisfaction in government organizations X Meanwhile, contradictory results were seen in the employee engagement variable, where only informal communication had an effect on this variable so that it can be concluded that employees in government organization X feel involved with the organization as a result of implementing informal communication in their workplace."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fatah Karyadi
"Total Quality Management akan menghasilkan produk yang berkualitas jika manajemen melibatkan partisipasi seluruh anggotanya. Inilah yang membuat Employee Participation menjadi penting. Dalam prakteknya, partisipasi tim dianggap sulit untuk dicapai karena setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Lingkungan kerja dan kepuasan kerja dikaitkan dengan berbagai hasil yang mencakup peningkatan kinerja, dan partisipasi karyawan. Lingkungan kerja dan kepuasan kerja merupakan variabel yang dapat memprediksi pencapaian Employee Participation. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap Employee Participation di industri manufaktur dan kemudian merancang peningkatan Employee Participation melalui peningkatan Lingkungan dan Kepuasan Kerja menggunakan PLS-SEM dan QFD. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa lingkungan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan 4 respon teknis yang diperoleh adalah pembinaan dan konseling karyawan secara berkala, pertemuan rutin antara manajemen dan serikat pekerja, knowledge management systems, dan career development systems.

Total Quality Management will produce quality products if management involves the participation of all its members. This is what makes Employee Participation important. In practice, team participation is considered difficult to achieve because each individual has different characteristics. Work environment and job satisfaction are associated with various outcomes that include improved performance, and employee participation. Work environment and job satisfaction are variables that can predict the achievement of Employee Participation. The purpose of this study is to analyse the relationship between work environment and job satisfaction on Employee Participation in manufacturing industry and then design an increase in Employee Participation through improving the Environment and Job Satisfaction using PLS-SEM and QFD. Based on the results of data analysis, it was found that the work environment and job satisfaction had a positive and significant effect. Meanwhile, the 4 technical responses obtained are regular employee coaching and counselling, regular meetings between management and employee unions, knowledge management systems, and career development systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Patria Syahputra
"Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk melihat pengaruh dari pengimplementasian kebijakan pembentukan Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Pemerintah mengimplementasikan kebijakan tersebut dalam rangka melaksanakan Reformasi Administrasi Perpajakan yang bertujuan untuk memperbaiki pelayanan perpajakan yang ada terhadap Wajib Pajak. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap tiga pihak yaitu Account Representative, Petugas Pajak dan Wajib Pajak yang berada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pasar Rebo.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak dari pengimplementasian kebijakan pembetukan Account Representative dapat memberikan dampak positif bagi pihak Account Representative yang bekerja, Petugas Pajak yang berhubungan dengan Account Representative dan pihak Wajib Pajak yang dilayani oleh Account Representative. Diharapkan karya akhir ini dapat dijadikan referensi bagi pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam pelayanan dalam perpajakan.

The research's objectives is to see the effect from the Account Representative policy implementation establishment on Tax Office Pratama. The Government implemented the policy to manage Tax Administration Reform that aims to fix the tax service for Tax Payers. The research done with questionaire that's been distributed to three party specifically to Account Representative, Tax Officer and Tax Payers on Tax Office Pratama Jakarta Pasar Rebo.
The research result conclude that the effect of Account Representative Policy Implementation Establishment provide positive impact to Account Representative work there, Tax Officer that has been working with Account Representative and Tax Payers that has been serviced by Account Representative. Hope this research become a reference for Government to repair and improve the quality of service in taxation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Dwi Respati
"Penelitian ini membahas mengenai analisis partisipasi pegawai dalam pelaksanaan program Bank Indonesia Layanan Intranet Kita (BLINK). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sebagai data utama dengan wawancara mendalam dan observasi langsung ditunjang dengan data-data kuantitatif melaui kuisioner jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi pegawai di Bank Indonesia rendah. Faktor penghambat dalam partisipasi adalah keterbatasan sumber daya, kurangnya sosialisasi program, kurangnya memberikan ide/masukan dalam program, tidak adanya dukungan dalam program, faktor tidak adanya pemberian tanggung jawab yang diberikan atasan kepada bawahan, pegawai tidak merasa bertanggung jawab dalam program, pegawai yang belum terbiasa melakukan knowledge sharing.

This research focus the analysis application of employees participation in Bank Indonesia Layanan Intranet Kita (BLINK) program in Bank Indonesia Jakarta. This study used qualitative research with additional quantitative data approach with questionnaire and descriptive research. The result showed that employee participation in BLINK program was low. Participation’s barriers identified were the constrains of human resourse; the lack of program socialization; contributing ideas/advice in programs; motivation/support in the programs; the handover of responsibility by a superior to subordinate; feeling responsible to superior; the participation of surveilance on program; the employees hahe not been accustomed to knowledge sharing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>