Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181938 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Kurnia Riyadi
"Jaringan tembaga POTS PT. Telkom selama ini digunakan dalam menyediakan layanan Telepon, Fax, dan Internet. VDSL2 dapat memberikan suatu solusi jaringan dimana jaringan tembaga POTS yang ada dapat memberikan keleluasaan menggelar layanan yang membutuhkan Bit Rate tinggi. Untuk penggelaran jaringan VDSL2 , dipilih lokasi rumah ? rumah penduduk yang telah tercatu dengan layanan kabel tembaga. Serta lokasi tersebut juga digolongkan daerah pemukiman berskala menengah ke atas. Untuk penelitian ini dipilih daerah pemukiman dibawah STO Slipi. Desain Jaringan yang optimal harus mempertimbangkan faktor ? faktor seperti : kualitas layanan, ketersediaan alat produksi , tidak ruwet serta masuk akal (dapat diwujudkan). Dukungan komputasi algoritma dapat berperan menggantikan analisa manusia , sehingga bisa didapatkan hasil yang lebih cepat dalam memproses paramater ? parameter jaringan yang banyak. Tesis ini ditujukan untuk menciptakan desain jaringan yang mendekati optimal menggunakan algoritma heuristik Pencarian Scatter, Pohon Steiner dan Djikstra. Hasil yang ingin didapatkan adalah antara lain : desain jaringan yang dapat diterapkan pada RA dan RAV , jumlah RK baru , dan letak RK baru. Pencarian Scatter digunakan untuk membuat pengelompokan pada DP , prinsip pengelompokan ini menggunakan analogi PRKB (Problem Rute Kendaraan Berkapasitas). Setelah pengelompokan terbentuk, kemudian dilanjutkan dengan Pohon Steiner untuk membentuk skema cabang pohon. Untuk menyempurnakan jalur kabel agar menyusuri tepi jalan , digunakan algoritma Djikstra.

PT. Telkom's POTS copper network up to now is commonly used for Telephony, Fax and Internet. VDSL2 is used as network solution where existing POTS copper network can give breathing room for higher Bit Rate services. To deploy VDSL2 houses location which were already had copper network coverage should be chosen. These location is also classified as middle up dwelling neighbourhood. For this Thesis , dwelling neighbourhood under Central Office Slipi is chosen. An Optimal Network Design must have QoS, availability of production equipment simplicity and make sense (deployable) as factors of consideration. Computer Algorithm support can be used to replace human analysis , resulting must lesser time in processing so many network parameter. This Thesis is meant for creating an almost optimal network design using heuristic algorithm Scatter Search, Steiner Tree and Djikstra. Expected results are : network design which can be implemented on RA and RAV, number of new RK and the location of the new RK. Scatter Search is used to create clusters of customer, the principle of forming these cluster is an analogy of CVRP (Capacitated Vehicle Routing Problem).After the clusters has been established , then followed by Steiner Tree to form tree branch scheme. To perfect the cable course so it surfs the side of the road, Djikstra algorithm is used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kurnia Riyadi
"Jaringan tembaga POTS PT. Telkom selama ini digunakan dalam menyediakan layanan Telepon, Fax, dan Internet. VDSL2 dapat memberikan suatu solusi jaringan dimana jaringan tembaga POTS yang ada dapat memberikan keleluasaan menggelar layanan yang membutuhkan Bit Rate tinggi. Untuk penggelaran jaringan VDSL2 , dipilih lokasi rumah rumah penduduk yang telah tercatu dengan layanan kabel tembaga. Serta lokasi tersebut juga digolongkan daerah pemukiman berskala menengah ke atas. Untuk penelitian ini dipilih daerah pemukiman dibawah STO Slipi. Desain Jaringan yang optimal harus mempertimbangkan faktor faktor seperti : kualitas layanan, ketersediaan alat produksi , tidak ruwet serta masuk akal (dapat diwujudkan). Dukungan komputasi algoritma dapat berperan menggantikan analisa manusia , sehingga bisa didapatkan hasil yang lebih cepat dalam memproses paramater parameter jaringan yang banyak.
Tesis ini ditujukan untuk menciptakan desain jaringan yang mendekati optimal menggunakan algoritma heuristik Pencarian Scatter, Pohon Steiner dan Djikstra. Hasil yang ingin didapatkan adalah antara lain : desain jaringan yang dapat diterapkan pada RA dan RAV , jumlah RK baru , dan letak RK baru. Pencarian Scatter digunakan untuk membuat pengelompokan pada DP , prinsip pengelompokan ini menggunakan analogi PRKB (Problem Rute Kendaraan Berkapasitas). Setelah pengelompokan terbentuk, kemudian dilanjutkan dengan Pohon Steiner untuk membentuk skema cabang pohon. Untuk menyempurnakan jalur kabel agar menyusuri tepi jalan , digunakan algoritma Djikstra.

PT. Telkoms POTS copper network up to now is commonly used for Telephony, Fax and Internet. VDSL2 is used as network solution where existing POTS copper network can give breathing room for higher Bit Rate services. To deploy VDSL2, houses location which were already had copper network coverage should be chosen. These location is also classified as middle up dwelling neighborhood. For this thesis, dwelling neighbourhood under Central Office Slipi is chosen. An Optimal Network Design must have QoS, availability of production equipment simplicity and make sense (deployable) as factors of consideration. Computer Algorithm support can be used to replace human analysis, resulting must lesser time in processing so many network parameter.
This Thesis is meant for creating an almost optimal network design using heuristic algorithm Scatter Search, Steiner Tree and Djikstra. Expected results are : network design which can be implemented on RA and RAV, number of new RK and the location of the new RK. Scatter Search is used to create clusters of customer, the principle of forming these cluster is an analogy of CVRP (Capacitated Vehicle Routing Problem). After the clusters has been established , then followed by Steiner Tree to form tree branch scheme. To perfect the cable course so it surfs the side of the road, Djikstra algorithm is used."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24643
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harefa, Tetty N.
"PT Telkom telah menerapkan system SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dengan menggunakan serat optik sebagai media transmisinya. Adapun system SDH yang diaplikasikan telah menggunakan metode EEFO (Expansion and Extension Fiber Optic) dan Nothern Route Alcatel. Penggunaan kedua metode ini akan mempermudah PT Telkom dalam mengoperasikan layanan jaringan telekomunikasi dan keterbatasan akan kapasitas bandwidth yang digunakan. Tentunya kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu Analisa cara kerja kedua metode tersebut.
Analisis yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan semua informasi baik dari perusahaan yang bersangkutan maupun melalui buku sebagai referensi teori. Metode yang dilakukan adalah studi kasus di PT Telkom. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan cara kerja kedua metode dan bagaimana penerapannya pada jaringan backbone di PT Telkom. Dari kedua metode yang digunakan oleh PT Telkom, northern route lebih baik dari segi kecepatan, kapasitas, dan penghubung jarak jauh dibandingkan dengan EEFO. PT Telkom dapat menerapkan kedua sistem tersebut disesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang baik dari segi teknis maupun ekonomi.

PT Telkom have applied system SDH ( Synchronous Digital Hierarchy) by using optical fibre as transmission media. SDH system applies two method which are used EEFO method ( Expansion And Extension Fiber Optik) and Nothern Route Alcatel. Both of this method will be easy to be used by PT Telkom in operating service of telecommunications network and to overcome the limitation of capacities which is used. Both of this method have advantage and disadvantage which will be discussed in this paper.
Analysis is taken by collecting information from PT Telkom (case study) and also through various literatures. Data-Processing is done by comparing both of the method and how its implemented at the backbone network in PT Telkom. From both of these method, northern route method have better speed, capacities, and link of long distance than EEFO method. PT Telkom can apply both of this method for their future usage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Fahmi Tadjuddin
"FWA atau fixed wireless access adalah suatu penyelenggaraan jaringan lokal tetap tanpa kabel dengan mobilitas yang terbatas. Dimana mobilitas yang terbatas adalah mobilitas jaringan akses pelanggan tetap lokal tanpa kabel yang dibatasi pada satu daerah operasi tertentu dengan satu kode area layanan jaringan tetap lokal. PT. Telkom sebagai operator jaringan FWA cdma2000-1X di Cirebon selalu berupaya memberikan kinerja jaringan yang baik. tingginya angka drop call jaringan FWA di Cirebon yang mencapai rata-rata 4,37 %, membuat PT. TELKOM mengusulkan optimasi guna memperbaiki kinerja jaringan FWA di Cirebon dengan dengan merujuk pada sebelas indikator dengan nilai standar tertentu yang disebut Key Performance Indikator (KPI). Optimasi dilakukan sebagai usaha untuk mencapai kondisi kinerja jaringan yang lebih baik. Karena berdasarkan data drive test, kinerja jaringan FWA di Cirebon belum memenuhi standar KPI. Melalui analisa data, rekomendasi dan implementasi perubahan parameter untuk memecahkan masaiah yang berasal dari sistem internal jaringan, diperoleh suatu kinerja jaringan yang secara umum lebih baik dari kondisi sebelumnya, meskipun belum semua indikator yang ada memenuhi standar KPI. Hal ini disebabkan karena selain faktor dalam jaringan sendiri, ada juga faktor luar yang tidak dapat dihilangkan seketika sehingga menyebabkan kinerja jaringan tidak dapat memenuhi seluruh standar nilai dalam KPI. Setelah pelaksanaan optimasi, secara keseluruhan kinerja jaringan menjadi lebih baik dengan luas cakupan area yang lebih baik dari sebelumnya dan drop call berhasil ditekan hingga mencapai rata-rata 2,27%.

FWA or fixed wireless access is an implementation of fixed wireless local network with limited mobility. Limited mobility means limited accessibility at only one operation area or one area code of fixed local network service. PT, Telkom as Fixed Wireless Access (FWA) cdma2000-1X network operator in Cirebon try to achieve a good network performance. High drop call rate in Cirebon's FWA network with average 4.37% makes PT.TELKOM give optimization solution to improve network performance based on eleven indicators with definite standardized value that called Key Performance Indicator (KPI). Optimization is implemented as en effort to achieve a better network performance, because based on drive test data, FWA's network performance in Cirebon has not met KPI's standard. By data analyzing, recommendation and implementation of hardware parameter changing to solve internal system problem, generally, better network performance has achieved after optimization has done, even though not all of indicators meet KPI standards. This is caused by the existence of some internal and external problems that could not eliminated at once, so that cause network performance could not meet all of standard value in KPI. At least after optimization has done, overall, FWA network performance in Cirebon improve better with wider coverage and drop call rate success to be pressed to average value 227%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
T. Faisal
"Beginning with the Airline Deregulation Act of 1978 in US, followed by the European Union in 1997, airlines have been constructing route networks of their own choosing rather than operating ones implicitly chosen for them by civil aviation authority. These changes have had profound effects on many aspects of airline operation, particularly fares, service, quality, and safety. But, most importantly, airlines have altered their route structures by developing hub-and-spoke networks, and this has affected all of these aspects. This structure is likely to flourish around the world as a consequence of airline liberalization and the growing trend toward privatization of this industry.
In a hub-and-spoke network, centrally located service facilities serve as the hubs. Flows from a set of outlying nonhub nodes arrive at hubs and, after regrouping, all leave the hub facilities bound either to other hubs or to their ultimate destinations. Thus, the flows from the same origin with different destinations are consolidated on the route to a hub facility and the flows with different origins but the same destination on the route out of a hub facility. The centralization and broader scope of operations let the system take advantage of economies of scale.
This paper proposes a framework to optimize the flight network using hub-and-spoke system. This problem consists of the determination of hub number, hub location and route assignment in order to minimize the overall transportation cost. The model is solved using genetic algorithm approach. Two networking strategies are considered:
1. Strict hubbing, in which a spoke is assigned to exactly one hub and all flows to/from spoke are channeled trough the same hub and
2. Nonstrict hubbing, in which a spoke can be assigned to more than one hub under certain condition. Different values of airport fixed costs are also implemented. Variations of these strategies are evaluated along with various parameters of air transport production using data on air passenger flows between top 30 Indonesian airports in 2000.
The result shows that the adoption of hub-and-spoke network increase the overall system performance with increasing load factor, frequency, coverage area, revenue passenger kilometer, available seat kilometer and more efficient utilization of aircraft. Moreover, Nonstrict hubbing strategy offers smaller total system cost, more routes and more nonstop flights."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benyamin Kusumoputro
"Dalam makalah ini, penulis membahas dan memperkenalkan sebuah metodologi pencaharian struktur arsitektur Jaringan Neural Buatan propagasi balik berbasis fuzzy (JNB-Fuzzy) yang optimal dengan menggunakan algoritma genetika. Optimasi struktur jaringan neural dapat dilakukan dengan memperkecil jumlah neuron dalam lapis tersembunyi atau jumlah bobot dalam jaringan neural. Dalam makalah ini penulis membuat optimasi struktur jaringan dengan memperkecil jumlah bobot dalam jaringan, karena jumlah bobot ini jauh lebih besar daripada jumlah neuron yang ada. Jaringan neural yang telah dioptimasi ini kemudian digunakan sebagai subsistem pengenal pola pada Sistem Penciuman Elektronik yang dikembangkan oleh penulis. Hasil eksperimen dengan menggunakan jaringan ini menunjukkan peningkatan derajat pengenalan sistem, dari 70,4% pada struktur jaringan tidak dioptimasi, menjadi 85,2% bila menggunakan struktur jaringan yang telah dioptimasi.

In this article we proposed a method for optimizing the structure of a fuzzy artifi cial neural networks (FANN) through genetic algorithms. This genetic algorithm (GA) is used to optimize the number of weight connections in a neural network structure, by evolutionary calculating the fi tness function of those structures as individuals in a population. This fuzzy neural is then applied as the pattern recognition in our developed odor recognition system. Experimental results show that the optimized neural system provides higher recognition capability compare with that of unoptimized neural system. Recognition rate of the unoptimized neural structure is 70.4% and could be increased up to 85.2% in the optimized neural system. It is also shown that the computational cost of the optimized structure of neural system is also lower than the unoptimized structure."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aerlangga Bachtiar
"Suatu fenomena yang menarik dalam suatu komunikasi suara adalah adanya jeda dalam pembicaraan yaitu kondisi dimana pihak pertama sebagai pembicara dan pihak kedua sebagai pendengar dan juga sebaliknya. Sementara itu, dalam sistem komunikasi semua informasi akan dilewatkan tanpa terkecuali, baikitu yang berisikan data ataupun tidak. Dengan adanya pekembangan teknologi, dalam hal ini Digital Signal Processing dapat dikembangkan menjadi suatu perangkat optimisasi yang dapat membedakan suatu kanal suara berisikan informasi atau tidak berisi informasi.
Teknologi optimisasi yang berkembang sekarang ini dapat di aplikasikan kedalam suatu jaringan telekomunikasi. Sehingga lebar pita yang digunakan sebagai media penyampaian data dapat dihemat. Penghematan ini sangat penting, karena adanya keterbatasan sumber daya dalam hal ini frekuensi. Semakin besar lebar pita yang akan digunakan, maka semakin tinggi pula frekuensi kerjanya.
Indosat sebagai salah satu oprator GSM di Indonesia dan penyedia layanan satelit, berupaya untuk memperluas jaringan dengan keterbatasan sumber daya yang ada. Frekuensi transponder yang semakin kecil sebisa mungkin di optimalkan penggunaanya agar perluasan jaringan dapat berlanjut tanpa adanya pengurangan kualitas di jaringan yang sudah ada.

Great phenomenon in voice communication is silence condition during conversation where another people become listening and the other is speaking. In other hand, communication system pass all the information to transmision link without filtering. Thanks to development of Digital Signal Processing for the main idea optimization technique that filtering information in voice channel.
Optimization techniques become implementation in telecommunication network to reduce bandwidth for transmission. This saving become more important since the resources is limited in this case frequency.
Indosat, one of the GSM provider in Indonesia and also satellite provider make serious effort to reduce the bandwidth consumption in order to expand the network with this limited resources. Palapa C2 transponder bandwidth remains small space to provide all the network demand. And for the solution, Abis optimizer equipment become a solution for this problem. Others issue is how to maintain the quality of the existing network and keep the network operational running well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40446
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Rahmayadi
"ABSTRAK
Saat ini jaringan LAN (Local Area Network) di Gedung Kantor Pusat (GKP) PT TELKOM, masih menggunakan teknologi ethernet dan token ring. Untuk mengatisipasi peningkatan kebutuhan pelayanan LAN dimasa datang, seperti aplikasi multimedia dan video konference diperlukan peningkatan performansi jaringan dengan menggunakan Gigabit Ethernet.
Penerapan Jaringan Gigabit Ethernet di GKP PT TELKOM selain dapat meningkatkan kecepatan penyaluran data, sampai orde Gigabit per detik, juga jarak link antar node memungkinkan untuk diimplementasikan pada jaringan LAN, serta dapat mengoptimalkan berbagai fungsi aplikasi pemrosesan data yang telah dilaksanakan seperti inquiry, transfer data, data entry dll.
Tesis ini bersisi suatu perencanaan sistem LAN menggunakan Gigabit Ethernet yang realistis dan dapat segera dimplimentasikan di GKP PT TELKOM, dengan mengoptimalkan jaringan yang ada (upgrade), penggantian Network Interface Card (NIC) dengan NIC Gigabit Ethernet pada sistem komputer terpasang.
Untuk mengetahui performansi suatu Jaringan LAN dengan berbasis Ethernet seperti throughput, delay time dan utilisasi kanal, maka dilakukan simulasi jaringan terhadap salah satu model jaringan ethernet dengan menggunakan software OPNET Versi 3.51

ABSTRACT
Local Area Network (LAN) system using Ethernet and token ring technology has been applied in Central office of PT TELKOM. To anticipate demand application in the near future, increasing performance of the Local Area Network using Gigabit Ethernet can be applied.
By using Gigabit Ethernet in central office of PT TELKOM, it can increase the transmission data rate (Gigabit per second), spread link between the nodes suitably for LAN and to optimize data processing applications which has implemented such as inquiry, transfer data, data entry etc.
The realistic LAN system planning using Gigabit Ethernet is presented in this thesis. Its can be applied in central office of PT TELKOM by optimizing the existing LAN network and up grading the Network Interface Card (NIC) using Gigabit NIC in the computer system.
By using software program OPNET version 3.51 for simulation of Ethernet network model, we know performance of base Ethernet network . There are three measurement of LAN performance are commonly used Throughput, Delay and Utilization of LAN network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>