Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagala, Krissanty Rohanauli
"Penelitian ini berfokus pada analisis indentifikasi diri Dazai Osamu melalui tokoh Oba Yozo dalam novel Ningen Shikkaku. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk menjelaskan bagaimana Dazai Osamu menggambarkan dirinya melalui tokoh Oba Yozo. Penelitian ini berusaha membuktikan bahwa tokoh Oba Yozo dalam novel Ningen Shikkaku merupakan potret diri pengarangnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indentifikasi Dazai Osamu terlihat dalam penggambaran latar tempat serta karakterisasi sang tokoh utama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tokoh Oba Yozo dalam novel Ningen Shikkaku merupakan potret diri pengarangnya, Dazai Osamu.
Kata kunci: Dazai Osamu, Oba Yozo, Ningen Shikkaku, Shishosetsu, Identifikasi

This study is focused in analyzing the identification of a writer, Dazai Osamu, in Ningen Shikkaku novel through it?s main character, Oba Yozo. The method of this research is analysis descriptive based on literature studies. The purpose of this study is to explain how the write Dazai Osamu describe himself though Oba Yozo character. This study tries to prove that the Oba Yozo character is the self-portrait of Dazai Osamu. This study shows that the identification of Dazai Osamu can be seen in the background description and the characterization of the main character of the story. Hence, it could be concluded that the Oba Yozo character in the Ningen Shikkaku novel is the self-portrait of the writer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ramadhani
"Penelitian ini membahas intertekstualitas yang ada di antara serial anime Bungo Stray Dogs (2016) dan novel Ningen Shikkaku「人間失格」(1948) karya Dazai Osamu. Kemudian, latar belakang dari adanya hubungan di antara kedua karya sastra tersebut akan dianalisis dengan mengambil sudut pandang sang pengarang serial Bung? Stray Dogs, yaitu Kafka Asagiri. Penelitian ini menggunakan konsep intertekstualitas yang dikembangkan oleh Julia Kristeva dan Michael Riffaterre untuk menganalisis data, yaitu konsep yang mengemukan bahwa sebuah karya pasti memiliki hubungan dengan karya lainnya. Dengan menggunakan metode analisis intertekstualitas yang disampaikan oleh Julia Kristeva, analisis dilakukan dengan berfokus kepada salah satu karakter di kedua karya, yaitu Oba Yozo dari Ningen Shikkaku dan Dazai Osamu dari Bungo Stray Dogs. Baik melalui visualisasi maupun dialog antar tokoh, peneliti menemukan adanya tanda-tanda intertekstualitas di antara kedua karya yang sebagian besar ditunjukkan melalui kebiasaan yang dimiliki kedua karakter. Lebih jauh lagi, ditemukan juga perbedaan-perbedaan di antara intertekstualitas yang telah ditemukan. Penelitian ini menemukan intertekstualitas yang tidak utuh atau parsial dalam Bungo Stray Dogs yang ditunjukkan dengan penggambaran karakter Dazai Osamu yang tidak sepenuhnya sama dengan Oba Yozo. Melalui penelaahan dari sudut pandang pengarang, diketahui bahwa intertekstualitas tersebut dihadirkan untuk menghormati sastrawan-sastrawan besar yang dijadikan sebagai referensi dengan cara menggambarkan mereka sebagai karakter yang memiliki kehidupan yang lebih baik. Di sisi lain, sastrawan besar tersebut juga dipandang perlu untuk ditampilkan sebagai sosok-sosok yang dapat lebih diterima dalam budaya populer kontemporer.

This research examines the intertextuality between the anime series Bungo Stray Dogs (2016) and the novel Ningen Shikkaku「人間失格」(1948) by Dazai Osamu. Subsequently, the background of the relationship between the two literary works will be analyzed from the perspective of the author of Bung? Stray Dogs, Kafka Asagiri. This study utilizes the concept of intertextuality developed by Julia Kristeva and Michael Riffaterre to analyze the data, which is a concept that suggests that a work inevitably has connections with other works. By employing the method of intertextual analysis presented by Julia Kristeva, the focus is placed on one character from each work, namely Oba Yozo from Ningen Shikkaku and Dazai Osamu from Bungo Stray Dogs. Through both visual and dialogue analysis, the researcher discovers signs of intertextuality between the two works, primarily demonstrated through shared characteristics and habits of the two characters. Furthermore, differences in the identified intertextuality are also found. This research reveals a partial or incomplete intertextuality in Bung? Stray Dogs, as evidenced by the portrayal of Dazai Osamu, which is not entirely identical to Oba Yozo. From the author's perspective, it is understood that this intertextuality is presented to pay homage to renowned writers used as references by depicting them as characters with improved lives. Additionally, these acclaimed authors are also portrayed as figures that can be more accepted in contemporary popular culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Betantini M., J.F.R.
"Sebagai seorang pujangga sastra zaman Jepang Modern, hasil karya Dazai Osamu tidak terlepas dari pengaruh situasi zaman, yaitu era peralihan. Karena bermaksud memba_has karyanya yang dapat merefleksikan situasi tersebut, penulis memilih Shayoo sebagai bahan utama penulisan skripsi.
Shayoo mengetengahkan topik kehidupan sebuah keluarga bangsawan. Karena timbul Perang Dunia II dan ketiaaan kepala keluarga, mereka mengalami kejatuhan, baik fisik maupun mental. Secara fisik dapat segera diketahui dengan adanya kemunduran ekonomi. Sedangkan secara mental digambarkan bahwa tokoh atasan mengalami erosi moral.
Dengan menggunakan studi kepustakaan dan metode pemaparan secara deskriptif, penulis membahas dalam sistematika yang tersusun dalam bab 1 sampai dengan bab 5. Bab 1, pendahuluan; bab 2, latar belakang penulisan Sha_yoo; bab 3, penokohan; bab 4, permasalahan yang terdapat dalam novel Shayoo; bab 5, kesimpulan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Ambarwati
"Dazai Osamu adalah seorang sastrawan Jepang Modern yang meninggal dunia dengan cara menenggelamkan diri bersama seorang wanita ke dalam sebuah sungai pada usia 19 tahun. Karya-karyanya sebagian besar merupakan Shishoo--Satau yang memproyeksikan kehidupan sesungguhnya dari Dazai Osamu. Novel Vi1lon no Tsuma karya Dazai Osamu pertama kali dimuat pada majalah Tenbo bulan Maret tahun 1947, Ceritanya mengisahkan tentang perjalanan hidup suami istri Otani dengan latar sosial masyarakat Tokyo sesudah Perang Dunia II . Skripsi ini menganalisis sikap dan kepribadian dua tokoh utama yaitu Otani dan Nyonya Otani dengan menggu_nakan pendekatan psikologis yang mengacu pada teori psikoanaIisis Sigmund Freud dan teori psikologi social. Berdasarkan analisis dengan mengqunakan dua teori psiko_logi tersebut tergambar bahwa sikap dan kepribadian dua tokoh utama dalam interaksi sosial sangat berheda_ Pada diri Otani didominasi oleh sikap negatif, tidak konsisten dalam hal etika, berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya sendiri. Hal tersebut membuktikan hahwa Otani memiliki kepribadian lemah. Pada diri nyonya Otani ditemukan sikap positif yang menonjol sehingga ia dapat disebut tokoh yang berkepribadian mantap."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Djuhanda
"Penelitian mengenai Novel OtoKarya Dazai Osamu telah dilakukan melalui riset kepustakaan sejak bulan Agustus 1989 sampai dengan bulan April 1990. Tujuannya adalah untuk membuktikan karya tersebut sebagai Novel Keluarga (Katei Shosetsu) dan untuk mengetahui sejauh mana kaitan yang ada antara novel tersebut dengan realitas kehidupan pengarang (Dazai Osamu).
Novel Oto (buah ceri) yang dibahas dalam skripsi ini adalah jelas mengangkat persoalan keluarga, terutama peran suami selaku kepala keluarga yang diungkapkan melalui kon_flik kejiwaan antar tokoh utamanya, yaitu suami dan isteri dengan melibatkan anak-anak mereka sebagai kambing hitam.
Novel ini juga menggambarkan pemikiran Dazai Osamu tentang peran dan tanggungjawab orang-tua. Dia mengatakan bahwa di dalam keluarga orang-tua lebih penting dari anak_-anak dan ini bertentangan dengan pendapat Yamanoue No Okura yang justru berpendapat bahwa anak-anak lebih penting dari orang-tua. Lalu, buah ceri yang dipakai oleh Dazai untuk judul karyanya, dijadikan simbol untuk mengungkapkan semua permasalahan di atas.
Kemudian, kaitan antara novel ini dengan realitas kehidupan pengarangnya, jelas sekali. Bahkan hampir tidak ada perbedaan antar isi cerita dalam novel ini dengan kehi_dupan Dazai beberapa tahun menjelang kematiannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Aldina Fauziah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tokoh Keiko di dalam novel Konbini Ningen yang dianggap tidak normal di tengah standar kenormalan masyarakat Jepang melakukan penyesuaian diri agar dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat makna dan kritik yang dibawa oleh konsep penyesuaian diri di dalam novel. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penyesuaian dari Weiten & Lloyd (2006) dan teori pendekatan sosiologi sastra dari Endaswara (2004) sebagai konsep dasar dari penelitian. Dalam menganalisis, penulis menyertakan kutipan berbahasa Jepang dan terjemahannya dari novel Konbini Ningen sebagai data. Dari hasil analisis ditemukan bahwa tokoh Keiko melakukan penyesuaian diri dengan cara meniru, mengikuti arahan dan berusaha memenuhi standar kenormalan masyarakat Jepang. Selain itu, ditemukan pula kritik terhadap pemaksaan konsep homogenitas sosial di tengah keberagaman masyarakat.

This study aims to see how the character Keiko in the novel Konbini Ningen who is considered abnormal amid normal standards of Japanese society adapts to be accepted by society. In addition, this study also aims to see the meaning and criticism brought by the concept of personal adjustment in the novel. The theory used in this research is adjustment theory from Weiten & Lloyd (2006) and literary sociology theory from Endaswara (2004) as the basic concept of the research. In analyzing, the authors include Japanese quotations and their translations from the novel Konbini Ningen as data. From the results of the analysis, it was found that Keiko's character made personal adjustments by imitating, following directions, and trying to meet the normal standards of Japanese society. In addition, there are also criticisms of the imposition of the concept of social homogeneity amid a diverse society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deshtareyta Nur Aulia Haq
"Penelitian ini mengkaji kondisi psikis tokoh Koplak dalam novel Koplak karya Oka Rusmini. Kondisi psikis tokoh utama ditafsirkan dapat mengisyaratkan tanda-tanda semiotika yang mengonstruksi potret satire dalam novel. Oka Rusmini sebagai pengarang seakan-akan mewakilkan pikiran dan perasaan beberapa individu yang dirasa relevan dengan tokoh utama dalam novelnya tersebut. Relevansi tersebut dapat dinilai dari cara adaptasi tokoh utama atas segala kemajuan dan perubahan yang terjadi di dunia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk meneliti kondisi psikis tokoh utama dan potret satire yang terkandung dalam novel. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa konflik batin dan kontemplasi yang sering kali dilakukan tokoh Koplak menggambarkan kondisi psikis dirinya. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa kondisi id, ego, dan super ego tokoh Koplak menghasilkan tanda-tanda semiotika yang mengonstruksi beragamnya potret satire di dalam novel.

This research examines the psychological condition of the character Koplak in the novel Koplak by Oka Rusmini. The psychological condition of the main character is interpreted to signify semiotic signs that construct a satirical portrait in the novel. Oka Rusmini, as the author, seems to represent the thoughts and feelings of several individuals that are deemed relevant to the main character in the novel. The relevance can be assessed through the main character's adaptation to all the progress and changes happening in the world. The method used in this research is qualitative research with a descriptive approach. The descriptive approach is employed to investigate the psychological condition of the main character and the satirical portrait contained in the novel. The results of this research explain that the internal conflicts and contemplation frequently performed by the character Koplak depict his psychological condition. Furthermore, this research also demonstrates that the id, ego, and super ego of the character Koplak generate semiotic signs that construct a diverse range of satirical portraits within the novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elfi Mufida
"Akutagawa Ryunosuke adalah pengarang yang mewakili pengarang-pengarang pada zaman Taisho. Sebagian besar karangan-karangannya bersumber dari kesusastraan kuno seperti Konjaku Monogatari dan Ujishui Monogatari. Menjelang saat-saat terakhir hidupnya, karangan_karangannya cenderung berubah. Kalau sebelumnya karangan_karangannya berisi kritikan terhadap kehidupan manusia, karangan-karangan terakhirnya banyak menceritakan keadaan dirinya, misalnya Yabu no Naka, Kappa dan Haguruma. Dalam novel Haguruma, dari awal hingga akhir cerita, Akutagawa menceritakan dengan jelas penderitaan, keadaan hatinya dan ketakutan yang dialaminya. Selama hidupnya ia selalu dihantui perasaan takut kalau-kalau suatu saat nanti ia juga menjadi gila seperti ibunya. Tragedi yang menimpa ia dan keluarganya sangat berpengaruh pada jiwanya terutama kematian suami kakak perempuannya yang mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri dan kematian ibunya yang disebabkan oleh gangguan jiwa yang diderita. Semua masalah itu berbaur dalam jiwanya bingga ia menderita penyakit migran yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Jadi dapatlah disimpulkan, bahwa novel Haguruma merupakan kisah pribadi Akutagawa sendiri yang mengalami masalah kejiwaan yang kompleks, dan ia sudah tidak sanggup lagi mengatasinya. Untuk mengakhiri semua itu, akhirnya Akutagawa memilih untuk bunuh diri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Agustina
"Skripsi ini merupakan telaah sastra bandingan atas dua novel, yakni novel pendek Sri Sumarah karya pengarang Indonesia Umar Kayam, dan The Scarlet Letter karya novelis Amerika abad ke-19, Nathaniel Hawthorne. Dalam telaah ini dibandingkan topik pernyataan eksistensi diri dua tokoh utama yang ada dalam kedua karya tersebut, yakni Sri Sumarah dan Hester Prynne. Kedua tokoh tersebut oleh para pengarangnya sama-sama ditampilkan sebagai sosok individu yang mengalami konflik nilai. Antara nilai-nilai individu yang mereka pegang di satu sisi, dengan nilai-nilai berlaku dalam masyarakat mereka. Konflik nilai yang dihadapi oleh kedua tokoh ini mempunyai dua segi. Pertama, konflik mereka dengan masyarakat (outer conflict), dan kedua konflik mereka dengan diri sendiri (inner conflict). Berbeda dengan tokoh rekaan Hawthorne, Hester Prynne, yang mengalami konflik dengan masyarakat yang statis (masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai tradisional, yaitu nilai-nilai puritanisme), maka tokoh Sri Sumarah justru hares berhadapan dengan situasi masyarakat aura yang sedang mengalami masa transisi menuju ke alam modern. Di sisi lain, masuknya berbagai paham yang menantang identitas kejawaan sang tokoh utama turut mempertajam konflik yang dialaminya. Sikap dan tindakan yang diambil kedua tokoh ini, serta bagaimana hal-hal tersebut ditampilkan oleh pengarang, menjadi titik tolak pembahasan dalam skripsi ini. Di dalam telaah didapatkan bahwa tokoh Hester Prynne ternyata mempunyai tendensi untuk menentang status-quo yang telah sedemikian melembaga dan didukung oleh gereja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam masyarakat. Sementara Sri adalah tipe perempuan penjaga gawang tradisi. Pertarungan tradisi versus modernisasi menjadi konflik penting dalam diri Sri Sumarah.
Dalam menyelesaikan konflik yang dihadapi, kedua tokoh mengambil cara berbeda. Jika Hester mencoba membalikkan opini masyarakat terhadapnya melalui kerja keras yang bertujuan untuk mengangkat derajat kaum lemah, terutama buruh dan kaum wanita, maka Sri baru berada pada tahap mencoba mengerti situasi yang berkembang dalam masyarakatnya sambil berusaha mencapai hal yang terbaik bagi diri dan keluarganya. Usaha aktualisasi yang dilakukan Hester Prynne dalam rangka penyelesaian konflik membuat dirinya berhasil melampaui batas-batas kepentingan pribadi dan keluarganya untuk memperjuangkan kepentingan yang lebih besar lagi (baca: masyarakat), sementara Sri Sumarah masih berkutat pada masalah-masalah domestik. Tapi, meskipun berbeda dalam lingkupnya, terdapat kesamaan antara kedua tokoh tersebut, yaitu kemauan untuk bekerja keras dalam usaha meraih yang terbaik. Dalam kasus Hester kemauan tersebut didukung oleh pandangan puritanisme yang memang menghargai kerja keras, kesukarelaan, kesederhanaan, dan ketaatan dalam beribadah. Sementara keinginan kuat Sri untuk hidup dengan rencana-rencana dan harapan yang dibuatnya, serta tidak menyerah begitu saja kepada nasib, adalah faktor-faktor yang mendorong usaha kerasnya menghadapi situasi yang dinilainya tidak menguntungkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni I. Bachtiar
"Aspek yang menonjol di dalam ketiga novel tersebut adalah penggambaran tokoh-tokoh wanita utamanya yang memiliki banyak persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di daerah frontier.
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai ciri-ciri wanita pioneer dalam tokoh-tokoh utama wanita karya Willa Cather tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis untuk menghubungkan karya-karya tersebut dengan sejarah dan aspek-aspek wanita di abad kedelapan belas dan kesembilan belas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh utama wanita ketiga novel tersebut banyak memiliki persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di jaman frontier. Karenanya, mereka merupakan tokoh-tokoh utama wanita pioneer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>