Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winna Evelina
"Generator induksi adalah mesin induksi dimana rotornya berputar lebih cepat dari medan magnet putar. Generator induksi mampu menghasilkan tegangan. Besar tegangan yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan putar dari generator. Generator induksi tetap dapat beroperasi meskipun kecepatannya berubah. Hal ini menyebabkan tegangan yang dihasilkan tidak konstan sehingga pengaturan tegangannya tidak bagus. Salah satu jenis generator induksi adalah generator induksi berpenguat sendiri (SEIG) yang menggunakan kapasitor untuk eksitasi. Untuk menstabilkan tegangan, dibutuhkan metode atau peralatan pengatur tegangan. Salah satunya adalah kondensor sinkron. Kondensor sinkron mampu mengatur daya reaktif dalam sistem dengan dihubungkan pada terminal generator.
Skripsi ini menjelaskan tentang simulasi pengaturan tegangan pada SEIG dengan menggunakan kondensor sinkron. Simulasi ini dikerjakan pada perangkat lunak MATLAB. Parameter yang digunakan pada simulasi diambil dari mesin induksi di laboratorium. Sistem SEIG disimulasikan menggunakan kondensor sinkron untuk menambah daya reaktif pada sistem. Analisis dari seluruh simulasi dipaparkan pada bagian akhir skripsi untuk mengetahui karakteristik hasil pengaturan tegangan dengan kondensor sinkron.
Berdasarkan hasil simulasi, kondensor sinkron mampu mengatur tegangan pada sistem. Hasil yang diperoleh, tegangan pada ketiga fasa seimbang dan tegangan yang dihasilkan oleh generator induksi stabil. Simulasi ini menunjukkan perbedaan tegangan yang dihasilkan antara menggunakan dengan tanpa menggunakan pengatur tegangan. Untuk memaksimalkan pengaturan tegangan dengan menggunakan kondensor sinkron, sangat penting mengetahui besar daya reaktif yang dibutuhkan dalam sistem. Hal ini diperlukan untuk menyeimbangkan daya reaktif yang dibutuhkan dalam sistem dengan daya reaktif yang dihasilkan oleh kondensor sinkron. Untuk mengatur daya reaktif yang dihasilkan oleh kondensor sinkron, besar eksitasi yang diberikan pada kondensor sinkron perlu diatur. Semakin besar jatuh tegangan dalam sistem berarti semakin besar daya reaktif yang dibutuhkan.

An induction generator is an induction machine whose rotor rotates faster than its rotating magnetic field. An induction generator is capable of producing voltage which value is influenced by the rotating speed of the generator. An induction generator can still operate although its speed changes. This causes a non constant voltage regulation is not good. One types of an induction generator is a Self Excited Induction Generator (SEIG) which uses capacitors for excitation. To stabilize its voltage, methods or equipments of voltage regulation is needed, such as synchronous condenser. A synchronous condenser is able to control reactive power on the system by connecting it to generators terminal.
This paper describes about voltage regulator simulation on SEIG by using synchronous condenser. The simulation is conducted using MATLAB software. Parameters for the simulation are taken from an induction machine in the energy conversion laboratory. The SEIG system is simulated using synchronous condenser to add reactive power to system. The analysis of simulation is explained on the last section of the paper. It is used to know the characteristic of voltage regulator with synchronous condenser.
Based on simulation, the synchronous condenser is able to control the voltage on system. The result is the voltage on three-phase system is balance and voltage produced by the induction generator is stable. The simulation shows voltage difference produced with and without voltage regulation. To maximize voltage regulation with synchronous condenser, it is important to know the value of reactive power needed on system, balance the reactive power needed on the system and the reactive power produced by the synchronous condenser. To control reactive power produced by the synchronous condenser, excitation to the synchronous condenser need to be managed. The bigger the voltage drop on the system, the bigger reactive power needed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Mada Bhaswara
"Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik dengan tenaga mikrohidro, salah satu caranya yaitu memparalelkan generator induksi dengan generator sinkron. Dalam beroperasi sendiri, generator induksi tidak mampu mempertahankan frekuensi dan tegangannya, sehingga belum dapat dilakukan operasi paralel. Dengan menggunakan kompensator statis, tegangan terminal generator induksi lebih cepat stabil pada nilai 1 pu selama 0,3 detik dan frekuensi kerja dijaga stabil dalam rentang 49,6 ? 50,6 Hz. Selain itu, nilai eror tegangan dan frekuensi generator induksi berkurang dari 10,63% menjadi 3,48% dan 13,9% menjadi 0,01%. Kondisi saat operasi paralel yaitu, perbedaan sudut fasa tegangan dari generator sinkron dan generator induksi sebesar 0,71°, tegangan antar fasa dan frekuensi kerja masing-masing generator berada dalam range 0,9 ? 1,1 pu dan 49 ? 51 Hz, serta urutan fasa yang sama. Dari kondisi tersebut, operasi paralel generator sinkron dan generator induksi dengan menggunakan kompensator statis dapat dicapai dan masih dalam standar yang ditetapkan.

To improve the reliability of micro hydro power systems, one way is to parallel induction generator and synchronous generator. When induction generator stands alone, it can?t maintain the frequency and terminal voltage, so that parallel operation can?t be performed. By using static compensator, terminal voltage of induction generator is stable at value of 1 pu after 0.3 seconds and operating frequency is maintained in the range 49.6 to 50.6 Hz. In addition, error value of voltage and frequency of the induction generator is reduced from 10.63% to 3.48% and 13.9% to 0.01%. The terms of parallel operation are, voltage phase angle difference of synchronous generators and induction generators is 0.71 °, voltage magnitude and operating frequency of each generator is in the range of 0,9 ? 1,1 pu and 49 - 51 Hz, and the same phase sequence. From these conditions, parallel operation of synchronous generators and induction generators using a static compensator can be achieved and still within the set standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwohadi Handoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Hardika
"Generator induksi adalah mesin induksi yang rotornya berputar lebih cepat dari putaran medan magnet di statornya. Generator induksi dapat menghasilkan tegangan walaupun kecepatannya berubah-ubah. Generator induksi menghasilkan tegangan yang berubah-ubah nilainya sehingga pengaturan tegangannya buruk. Beberapa metode atau peralatan dibutuhkan untuk membantu generator induksi menstabilkan tegangannya. Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pengaturan tegangan adalah dengan menempatkan bank kapasitor pada terminal generator sehingga dapat mengendalikan aliran daya reaktif di dalam sistem. Skripsi ini membahas simulasi pengaturan tegangan generator induksi berpenguat sendiri atau Self Excited Induction Generator (SEIG) yang menggunakan kapasitor untuk eksitasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB dan mesin induksi di Laboratorium Konversi Energi Listrik. Dengan menggunakan MATLAB, sistem SEIG disimulasikan menggunakan dua jenis bank kapasitor yaitu bank kapasitor hubung delta dan bank kapasitor ditanahkan. Hasil kedua simulasi ini kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi pengaturan tegangan menggunakan Kompensator Var Statis atau Static Var Compensator (SVC). Analisis dari hasil simulasi dipaparkan pada bagian akhir skripsi untuk menentukan metode paling sederhana dan paling baik nilai pengaturan tegangannya. Dari hasil simulasi disimpulkan bahwa metode paling sederhana dengan hasil pengaturan tegangan yang paling baik adalah dengan menggunakan bank kapasitor yang ditanahkan karena nilai tegangan di ketiga fasa lebih seimbang. Selain itu, metode ini tidak membuat generator kehilangan eksitasi dan kecepatan putar generator relatif tetap ketika torsi masukan tetap, sehingga generator bekerja dengan lebih stabil. Hasil simulasi juga menunjukkan adanya perbedaan karakteristik pengaturan tegangan menggunakan bank kapasitor pada sistem yang dibebani ringan dan sistem yang dibebani penuh. Sangat penting untuk dapat mengetahui keseimbangan daya reaktif yang dibutuhkan sistem dan daya reaktif yang dibangkitkan bank kapasitor. Atau dengan kata lain, untuk mengoptimalkan pengaturan tegangan SEIG menggunakan bank kapasitor. Semakin seimbang daya reaktif di dalam sistem, semakin baik nilai pengaturan tegangan, dan semakin stabil sistem.

An induction generator is a machine its rotor rotates faster than its stator rotating magnetic fields. Able to generate voltages even in changing speed. An induction generator produces a variable voltage that leads to poor voltage regulation. Methods or devices are needed as to help the induction generator stabilizes its voltage. A method that can be applied to enhance the voltage regulation is by placing a capacitor bank at the generator?s terminals so that it can controls reactive power flow in the system. This paper presents the voltage regulation simulations of a Self Excited Induction Generator (SEIG), by using capacitors to excite its voltage. The simulations are carried out using MATLAB software and an induction machine at The Electric Energy Conversion Laboratory. Using MATLAB, SEIG system is simulated by using 2 types of capacitor bank, delta connected and grounded shunt capacitor bank. The results of these simulations are compared to the result of voltage regulation using a Static Var Compensator (SVC). The SEIG system is simulated merely by using delta connected capacitor bank. The analyses of simulations are presented at the end of this paper to conclude the best method of voltage regulation. From the simulations, the best method to regulate the voltage of a SEIG is by using grounded shunt capacitor bank because the balanced voltages over the three phases. Moreover, this voltage regulation method did not cause the generator to lose its excitation and its relatively constant speed when the input torque is constant, so the generator operates more stable. In addition, the simulations show a different characteristic of voltage regulation by capacitor bank on lightly loaded system and heavily loaded system. Also, it is essential to identify the balance of the reactive power demanded by the system and the reactive power generated by the capacitor bank or in other words, to optimize the voltage regulation of SEIG using capacitor bank. The more the balance of reactive power gets in the system, the better its voltage regulation and the more stable the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradana Damara Armanda
"Penurunan intensitas lux pada ruangan dapat terjadi karena Voltage Drop atau penurunan tegangan. Penurunan tegangan ini mempengaruhi standarisasi lux yang ada pada ruangan sehingga tingkat pencahayaan pada suatu ruangan tidak optimal. Pada penelitian ini, lux yang dibutuhkan untuk ruang laboratorium lembaga pendidikan sebesar 500 lux untuk satu ruangan. Dalam skripsi ini akan dilakukan pengujian berupa variasi tegangan, daya, dan jumlah lampu untuk mendapatkan hasil yang optimum dalam penerangan. Pengujian ini menggunakan lampu Philips tipe CFL (Compact Flouresecent Light) pada variasi 23 Watt, 32 Watt, dan 42 Watt yang dipusatkan pada satu titik lampu. Tegangan yang diberikan memiliki rentang antara 220 Volt sampai 150 Volt dengan interval tegangan sebesar 5 Volt untuk tiap-tiap sampel. Untuk mencapai lux yang diinginkan (500 lux), maka diperlukan penambahan titik lampu sehingga intensitas lux yang diberikan akan semakin besar dan dapat memenuhi standar. Selain itu, dapat diketahui seberapa besar konsumsi Watt yang akan digunakan untuk memenuhi standar 500 lux sehingga tidak memerlukan biaya yang besar untuk konsumsi daya listrik.

Decreasing of lux intensity in the room can happen because Voltage Drop. This Voltage Drop had given an effect to lux standardization in room so that light intensity in the room can?t be optimal. In this research, lux which obtained for education laboratory equals to 500 for one room. In this script, the research will be tested with voltage, power, and lamps to get the optimal result for lighting. This test used CFL (Compact Flouresecent Light) Philips Lamps with 23 Watt, 32 Watt, and 42 Watt variations which centralized on one focus in the middle of room. The voltage is given between 200 Volt to 150 Volt with 5 Volt interval for its sample. To get the required lux (500 lux), needed spot light added so that lux intensity that given will be increased and the lux can reach the standard. Moreover, the consumption of electrical power can be known to reach 500 lux so that no need the high cost to consume much electrical power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheo Loridho Pratama
"Uninterruptible Power Supply (UPS) yang bekerja pada mode dual konversi mengubah tegangan AC yang masuk ke UPS menjadi tegangan DC agar dapat menyuplai tegangan ke battery charger yang kemudian tegangan DC tersebut kembali diubah menjadi tegangan AC oleh inverter agar dapat menyuplai tegangan ke sistem. Oleh sebab itu dengan meningkatnya kebutuhan UPS sebagai backup daya sementara ketika sumber listrik utama mengalami gangguan maka penggunaan inverter pun semakin meningkat. Karakteristik inverter yang non linear menyebabkan penggunaan inverter dapat memicu disturbansi pada frekuensi 9-150 kHz. Berdasarkan hal tersebut, studi ini difokuskan dengan melakukan observasi tegangan disturbansi yang dihasilkan pada sistem UPS dengan memvariasikan beban uji yang terhubung dengan UPS. Beban uji yang digunakan yaitu beban resistif, induktif, kapasitif dan gabungan dari ketiga beban tersebut dengan variasi tingkat pembebanan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, secara umum terdapat empat frekuensi dominan yang menghasilkan disturbansi yaitu rentang frekuensi 19-25 kHz, 39-45 kHz dan 129-135 kHz pengujian beban resistif, induktif dan resistif-induktif sementara rentang frekuensi 19-25 kHz, 39-45 kHz dan 106-112 kHz pada saat pengujian beban kapasitif, resistif-kapasitif dan induktif-kapasitif. Puncak tegangan disturbansi tertinggi terjadi pada saat pembebanan induktif yaitu 80,7 mV pada frekuensi 19,8 kHz.

Uninterruptible Power Supply (UPS) which works in dual conversion mode changes the AC voltage entering the UPS into a DC voltage so that it can supply the voltage to the battery charger and then the DC voltage is converted back into AC voltage by the inverter so that it can supply the voltage to the system. Therefore, with the increasing need for UPS as a temporary power backup when the main power source is interrupted, the use of inverters is increasing. The non-linear characteristics of inverter cause the use of inverters can trigger disturbances at 9-150 kHz frequency. Based on this, this study is focused on observing the voltage disturbances generated on the UPS system by varying the test load connected to the UPS. The test load used is resistive, inductive, capacitive and a combination of the three loads with varying loading levels. Based on the results of tests, in general there are four dominant frequencies that produce disturbances, namely the frequency range 19-25 kHz, 39-45 kHz and 129-135 kHz resistive, inductive and resistive-inductive load testing while the frequency range is 19-25 kHz, 39-45 kHz and 106-112 kHz when testing capacitive, resistive-capacitive and inductive-capacitive load testing. The highest disturbance voltage peak occurs is 80.7 mV at a frequency of 19.8 kHz when inductive load connected to the UPS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jodi Malikan
"ABSTRAK
Adanya gangguan pada sistem tenaga listrik dapat memicu terjadinya ketidakstabilan tegangan pada sistem. Ketidakstabilan tegangan pada sistem dapat menyebabkan sistem hilang kendali hingga tegangan tersebut runtuh, blackout atau mati total bisa terjadi pada keseluruhan sistem akibat runtuhnya tegangan tersebut. Pada skripsi ini dibahas tentang analisis statis dan dinamis stabilitas tegangan pada sistem tenaga listrik New TAL PT. Bukit Asam (Persero).
Menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 untuk simulasi aliran daya dan transient analysis.Sistem menggunakan skema pelepasan beban dengan rele tegangan kurang (Under Voltage Relay).Metode kurva Q-V (analisis statis) digunakan untuk pendekatan keadaan operasi normal pada sistem dengan menggunakan simulasi aliran daya.Sedangkan, analisis dinamis menggunakan simulasi transient analysis dengan mengatur dua skenario gangguan besar.
Dengan metode kurva Q-V didapatkan hanya terdapat satu bus beban yang dalam kondisi sangat rentan terhadap gangguan atau rapuh, yaitu area tambang dua. Pada kondisi tunak tegangan pada area tambang dua turun hingga 4,8%. Berdasarkan analisis dinamis, sistem tenaga listrik New TAL PT. Bukit Asam dapat mengembalikan stabilitas teganganya pada skenario pelepasan beban dengan mengggunakan rele tegangan kurang.Sistem pelepasan beban menggunakan rele tegangan kurangdapat menaikan tegangan jatuh hingga 3%.

ABSTRACT
A disturbance in the power system can lead to voltage instability in the system. Voltage instability in the system can cause the system to lose control of the voltage collapse, or death total blackout could occur in the entire system due to the collapse of the voltage. In this paper discussed the analysis of static and dynamic voltage stability of the power system New TAL PT. Bukit Asam (Persero).
Using ETAP12.6.0 software for load flow simulation and transient analysis. System uses a load shedding scheme with UVR (Under Voltage Relay). Q-V curve method (static analysis) was used to approach normal operating state on the system by using the power flow simulation. On steady state voltage in area tambang dua was drop up to 4.8%.
Meanwhile, the dynamic analysis using transient simulation analysis by arranging two major disruption scenarios. Q-V curves obtained with the method there is only one bus load in conditions of extremely vulnerable to disruption or fragile, namely the mining area 2. Based on dynamic analysis, power system New TAL PT. Bukit Asam to restore the voltage stability by using a load shedding UVRscenario. Load shedding system using UVR were able to achieve 3% higher voltage rate after the distruption occur.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Supartono
"Petir adalah suatu fenomena tegangan dan arus tinggi yang terjadi dalam waktu yang amat singkat (impuls), yang akibatnya dapat dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung. "
Yogyakarta: Akademi Angkatan Udara, 2021
050 JDST 10:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afiat Dirghantara
"Generator Induksi adalah mesin induksi dimana rotornya berputar lebih cepat dari medan magnet putar. Salah satu jenis generator induksi adalah generator induksi berpenguat sendiri (SEIG) yang menggunakan kapasitor untuk eksitasi. SEIG memiliki kelemahan dalam menjaga tegangan agar tetap pada sifat beban yang berbeda-beda. Untuk menstabilkan tegangan beban, dibutuhkan metode atau peralatan pengatur tegangan. Salah satunya adalah konverter AC-DC-AC. Konverter ini ditempatkan antara terminal generator induksi dengan beban untuk mengendalikan aliran daya reaktif di dalam sistem.
Skripsi ini menjelaskan tentang simulasi pengaturan tegangan pada SEIG menggunakan konverter AC-DC-AC. Simulasi ini dikerjakan pada perangkat lunak MATLAB. Parameter yang digunakan pada simulasi diambil dari mesin induksi di laboratorium konversi energi listrik. SEIG disimulasikan menggunakan konverter AC-DC-AC pada beban yang berbeda-beda; resistif murni, induktif paralel, kapasitif paralel.
Analisis dari seluruh simulasi dipaparkan pada bagian akhir skripsi untuk mengetahui karakteristik hasil pengaturan tegangan pada beban yang berbeda. Berdasarkan hasil simulasi, konverter AC-DC-AC mampu meningkatkan performa tegangan di beban.
Hasil yang diperoleh, transien tegangan di beban lebih rendah dan jatuh tegangan di beban jadi berkurang. Simulasi ini menunjukkan perbedaan tegangan yang dihasilkan antara menggunakan dengan tanpa menggunakan pengatur tegangan. Kelemahan dari metode pengaturan ini adalah menghasilkan harmonik yang sangat berbahaya terutama pada beban kapasitif.

An induction generator is an induction machine whose rotor rotates faster than rotating magnetic field. One types of an induction generator is a Self Excited Induction Generator (SEIG) which uses capacitors for excitation. SEIG has weaknesses to maintain constant voltage at different load. To stabilize load voltage, methods or equipment of voltage regulation is needed, such as AC-DCAC converter. This converter is placed between terminal generator and load, to control reactive power on system.
This paper describes about voltage regulator simulation on SEIG by using ACDC-AC converter. The simulation is conducted using MATLAB software. Parameters for the simulation are taken from induction machine in the energy conversion laboratory. The SEIG is simulated using AC-DC-AC converter at different loads; pure resistive, parallel inductive, and parallel capacitive.
The analysis of the simulation is explained on the last section of the paper. It is used to know the characteristic of voltage regulation at different loads. Based on the simulation, AC-DC-AC converter can improve load voltage performance.The results are load voltage transien more deeper and load voltage drop is decreasing.
The simulation shows voltage difference produced with and without voltage regulation. The weaknesess of this method is harmonic producing that very dangerous, especially at capacitive load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51193
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Deivy Tuerah
"Skripsi ini membahas tentang generator induksi tiga fasa berpenguat sendiri yang digunakan untuk menyediakan listrik bagi beban satu fasa. Keseluruhan sistem yang melingkupi generator, kapasitor untuk penguatan sendiri, saluran transmisi pendek, dan beban listrik telah dipelajari dan dimodelkan. Dengan menggunakan software MATLAB, simulasi dijalankan untuk melihat proses eksitasi sendiri dan performa dari generator tersebut dibawah beban listrik yang berbeda-beda. Analisa generator melingkupi tegangan keluaran, arus keluaran dan frekuensi keluaran. Beban listrik yang digunakan adalah resistif murni, induktif, kapasitif dan impedans dengan komponen resistif dan induktif. Hasil dari simulasi ditampilkan dan dibahas.

This bachelor thesis discusses a three-phase self-excited induction generator (SEIG) supplying single phase loads. The overall system which includes the generator, the self-excitation capacitors, short transmission line and the load is carefully studied and modelled. By using the software MATLAB, a simulation is carried out to seek the self-excitation process and the performance of the generator under different loads. The generator analysis includes its output voltage, output current and output frequency. The loads used are pure resistive, inductive, capacitive, and an impedance with resistive and inductive element. Results of simulation are shown and discussed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>