Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135481 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andika Putra Perkasa
"Dalam skripsi ini dibangun sebuah test bed untuk menguji koneksi dari IPv4 yang berada di balik NAT agar dapat berhubungan dengan host IPv6. Hal ini sebagai simulasi apabila pada nantinya ketika jaringan IPv6 telah tersebar luas maka jaringanjaringan IPv4 yang menggunakan NAT tetap dapat terkoneksi. Pada pengujian akan dilakukan analisa terhadap parameter-parameter yang ada untuk mengetahui kinerja yang terjadi. Parameter yang diuji antara lain Throughput, Latency, dan Packet Loss. Aplikasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah video streaming. Pengujian akan dilakukan dalam tiga tahap, yang pertama adalah pengujian video streaming yang diterapkan pada jaringan NAT IPv4 yang terhubung dengan host IPv4. Lalu tahap berikutnya adalah pengujian video streaming yang diterapkan pada jaringan NAT IPv4 yang terhubung dengan host IPv6. Dan yang terakhir adalah pengujian video streaming pada jaringan IPv6 murni.
Dari hasil uji coba didapatkan latency yang dihasilkan mekanisme teredo lebih besar 5,4% dibandingkan NAT IPv4 dan lebih besar 5,6% dibandingkan IPv6, dengan kata lain pada mekanisme teredo pengiriman video akan berjalan lebih lambat disbanding dua konfigurasi lainnya.
Throughput yang didapat teredo lebih besar 5,3% dibandingkan dengan jaringan IPv6 dan dan lebih besar 6,66% dibandingkan dengan jaringan NAT IPv4, dengan kata lain untuk file berukuran besar, teredo mempunyai bandwidth yang cukup besar dibandingkan kedua konfigurasi lainnya. Pengujian ini menujukkan hasil yang positif, mekanisme teredo yang diuji dapat dipakai sebagai solusi pada jaringan NAT IPv4 yang ingin terhubung dengan jaringan IPv6.

In this research test bed will be build to try the conectivity from NAT IPv4 to IPv6. So, in the future, all the IPv4 NAT network still can connected to IPv6 network. In this paper, we will analyze 3 parameters, there are Throughput, Latency, and Packet Loss. Aplication that will be use for this research is video streaming. Testing will be held three times. First is in ordinary NAT IPv4 network, second is in teredo method and the last one is in ordinary IPv6 network.
From the experiment, Latency of teredo 5,4% longer than NAT IPv4 and 5,6% longer than IPv6, in other word by using teredo video transfer rate will be slower than two other configuration.
Throughput result in teredo showed 5,3% bigger than IPv6 and 6,6% bigger than NAT IPv4, it means for bigger file teredo bandwidth is bigger than two other configuration and can transfer data faster. This research had given proper result, teredo mechanism could be use for NAT IPv4 network to be connected with IPv6 network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40448
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Arisandy
"Dalam penerapan IPv6 diperlukan suatu metode transisi agar tidak mengganggu kinerja jaringan yang saat ini masih menggunakan IPv4. Contoh metode transisi yang dikenal ialah metode dual stack, metode tunneling dan metode transalasi, yang memungkinkan sebuah jaringan IPv6 berkomunikasi dengan jaringan IPv6 yang lain melalui jaringan IPv4.
Dalam skripsi ini akan diuji metode Dual IP Stack dan metode ISATAP. Untuk menguji kinerja dari metode-metode ini, khususnya di dalam aplikasi video streaming, digunakan jaringan test bed yang dibangun dari empat buah PC. Parameter yang diamati di sini ialah throughput, jumlah paket yang dikirim dan latency. Di dalam uji coba ini akan dibandingkan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, metode Dual IP Stack dan metode tunneling ISATAP, khususnya di dalam aplikasi video streaming. Uji coba dilakukan sebanyak 10 kali untuk setiap file yang dikirimkan, sehingga terdapat 160 buah data untuk 4 buah file dan 4 konfigurasi jaringan yang diujicobakan.
Hasil dari uji coba menunjukkan bahwa metode Dual IP Stack dan ISATAP tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode Dual IP Stack mampu meningkatkan throughput _ 1,45 % dan memiliki latency yang lebih baik sebesar _ 0,005 %. Sementara itu, metode ISATAP mampu meningkatkan throughput _ 11,93 % dan mengurangi latency sebesar _ 0,003 %. Namun, di lain pihak metode ISATAP menambah jumlah data yang dikirimkan sebesar _ 11,25 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson N. Andrew
"Internet Protokol versi 4 (IPv4) yang telah berusia hampir dua dekade dirasakan memiliki banyak kekurangan terutama dalam hal security. Internet Protokol versi 6 (IPv6) telah dipersiapkan untuk mengatasi hal tersebut dengan mengintegrasikan suatu mekanisme IP security (IPsec). Mekanisme IPSec terdir dari security protocol AH untuk layanan autentikasi dan security protocol ESP untuk layanan autentikasi dan enkripsi. Masing-masing security protocol ini dapat menerapkan algoritma autentikasi HMAC-MD5 dan HMAC-SHA1 sesuai kebutuhan. Melalui IPSec diharapkan dapat mencegah serangan dalam jaringan seperti serangan replay attack.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian mekanisme security IPSec dan mengukur serta membandingkan unjuk kerja jaringan pada saat IPSec tidak diterapkan dan diterapkan dalam jaringan IPv6 dengan menggunakan aplikasi ping dan video streaming.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa mekanisme IPSec dapat melakukan proteksi berupa autentikasi terhadap paket. Hasil analisa unjuk kerja menunjukkan bahwa penerapan mekanisme IPSec pada jaringan lokal IPv6 dalam hal penambahan overhead dan beban jaringan pada aplikasi video streaming sama baik dengan unjuk kerja jaringan tanpa penerapan mekanisme IPSec. Hasil ini diperoleh dengan melihat penambahan overhead yang terjadi pada jaringan sangat kecil sekali hingga mendekati 0 % dan penambahan beban jaringan yang juga kecil sebesar kurang lebih 2.3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Bayuseno
"Teknologi informasi, komunikasi dan jaringan internet telah melaju sedemikian pesatnya, hal ini membawa dampak terhadap penggunaan IP yang semakin besar. Untuk mengantisipasi kebutuhan alamat IP yang semakin besar, IETF telah menetapkan standar pengalamatan baru yang disebut IPv6. Agar IPv6 dapat lebih cepat berkembang dan dirasakan manfaatnya, jaringan-jaringan IPv6 ini harus dapat dihubungkan ke jaringan yang lain. Jaringan penghubung (backbone) yang ada saat ini hampir seluruhnya merupakan jaringan IPv4. Oleh karena itulah dirumuskan metode transisi yang dapat menghubungkan beberapa jaringan IPv6 melalui jaringan IPv4 atau berhubungan dengan jaringan IPv4.
Dalam skripsi ini dilakukan pengujian kinerja metode DSTM, khususnya di dalam aplikasi video streaming. Sarana yang digunakan berupa jaringan test bed yang dibangun dari empat buah PC di laboratorium digital FTUI. Parameter yang diamati di sini ialah latency, packet loss, dan throughput. Di dalam uji coba ini akan dibandingkan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, dan metode DSTM, khususnya di dalam aplikasi video streaming.
Hasil dari uji coba menunjukkan bahwa metode DSTM tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode DSTM memiliki latency yang lebih baik sebesar _ 0,259 %. Namun, di lain pihak metode DSTM memiliki packet loss lebih buruk _ 20,441% dan throughput yang lebih buruk _ 1,363 %.

Information technology, communication and internet network have been grown faster, its made a big impact to the using of IP address. To anticipate the increasing of IP address requirement, IETF has recommended the new addressing standard which is called IPv6. In order to improve development of IPv6, IPv6 networks have to able connected to the other networks. At present, nearly all the backbone of networks use the IPv4 network. In that case the transistion method formulated to get the several IPv6 networks connection through IPv4 network or able connected to the Ipv4 network.
In this final assigment, will be tested the performace of video streaming on network with DSTM method. The experiment tool is a test bed which consist of four PC's at FTUI Digital laboratory. The parameters should be observed are latency, packet loss, and throughput. On this trial test will be taken the comparison between the performance of video streaming application in pure IPv4 configuration, pure Ipv6 configuration and DSTM method.
The results of data evaluation show there was no decreasing of network capability on the video streaming application used the DSTM method. DSTM method has a better latency with amount of _ 0.259 % than IPv4 network. However on the other side DSTM method has a worse packet loss with amount of _ 20.44 % and a worse throughput with amount of _ 1.363 % than IPv4 network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Sja`bani
"ABSTRAK
IETF telah menetapkan standar pengalamatan baru yang disebut IPv6 hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kebutuhan alamat IP yang semakin besar dan agar IPv6 dapat lebih cepat berkembang dan dirasakan manfaatnya maka jaringan IPv6 ini harus dapat dihubungkan kejaringan lain, jaringan penghubung yang ada saat ini hampir seluruhnya merupakan jaringan IPv4 oleh karena itulah dirumuskan metode transisi yang dapat menghubungkan beberapa jaringan IPv6 melalui jaringan IPv4 atau berhubungan dengan jaringan IPv4. Skripsi ini dilakukan pengujian unjuk kerja aplikasi video streaming pada jaringan test-bed dengan konfigurasi IPv6 murni dan dengan metode dual stack. Parameter kualitas layanan Video streaming yang akan diuji antara lain, latency, paket loss, dan throughput dari jaringan protocol yang berbeda yaitu IPv6 murni dan IPv6 dual stack dan dengan router yang berbeda yaitu PC router dan Emulator GNS3. Dari pengujian menunjukkan bahwa kualitas yang paling baik adalah saat menggunakan IPv6 murni yang menggunakan PC router, memiliki QoS yang lebih baik dengan nilai throughput 27,82% lebih besar dibandingkan IPv6 murni yang menggunakan emulator GNS3 sehingga memiliki latency yang kecil dan nilai packet loss yang lebih kecil 0,037 % dibandingkan IPv6 murni yang menggunakan GNS3.

ABSTRACT
IETF has set a new standard called IPv6 addressing, it is intended to anticipate the needs of the growing IP addresses, and in order to more quickly growing and perceived benefits, IPv6 network must be connected to another network, the existing network is now almost entirely a IPv4 network because of that transition method is formulated that can connect multiple networks or IPv6 over IPv4 networks associated with IPv4 networks. This thesis tested the performance of streaming video applications on the network test bed configuration with pure IPv6 and dual stack method. Video streaming service quality parameter to be tested, among others, latency, packet loss, and throughput with a different network protocol those are the pure IPv6 and IPv6 dual stack also different router using PC Router and GNS3 the testing indicate that the quality is best when using a pure IPv6 using a PC router, pure IPv6 having a better QoS throughput value is greater 27.82% than using GNS3 emulator so it has a small latency and packet loss values are more smaller 0.037% than the pure IPv6 using GNS3."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43245
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supriyatna
"Perkembangan internet berbasis IP telah meningkat dengan pesat yang menyebabkan berkembangnya teknologi pengiriman media streaming. Streaming memungkinkan menampilkan media tanpa harus menunggu keseluruhan media diterima lengkap terlebih dahulu oleh client. Pada skripsi ini telah dibuat sebuah jaringan kecil yang berbasiskan mobile IPv6. Pembangunan jaringan mobile IPv6 sesuai dengan RFC 3755. Komponen-komponen dari jaringan mobile IPv6 tersebut yaitu Home Agent, Correspondent Node, Mobile Node, Foreign Network, dan Home Network. Tiga buah skenario dilakukan untuk mengetahui performansi aplikasi video streaming. Pengukuran parameter Quality of Service berupa delay, jitter, packet loss dan throughput dilakukan pada saat mobile node tidak berpindah network (pada skenario satu dan dua) maupun pada saat proses handover (pada skenario tiga). Pengukuran dilakukan dengan cara streaming video dari server ke client dengan menggunakan aplikasi VLC, kemudian menangkap paket-paket tersebut dengan menggunakan aplikasi wireshark. Dari hasil percobaan diketahui bahwa Quality of Service pada parameter delay saat proses handover dari home network ke foreign network dan begitu juga sebaliknya sangat rendah sebesar 8,3% jika dibandingkan pada saat mobile node tidak berpindah network. Hal ini disebabkan adanya pemutusan koneksi dengan network yang lama sebelum membangun koneksi dengan network yang baru.

The development of IP-Based Internet has been growing rapidly and impacted the data streaming technology. Streaming allows the user to see the video without any compulsion to wait for the video to be full downloaded on the client side. The aim of this thesis is to implement the mobile IPv6 network and to analyze the performance of the video streaming application that runs through the mobile IPv6 network. A small mobile IPv6 network has been built in this project and the network was configured according to the RFC 3755 IETF standard, this network contains several nodes such as Home Agent, Correspondent node, Mobile node, foreign network, and home network. Application performance was tested through three scenarios. The parameters that used to analyze the Quality of Service are delay, jitter, packet loss, and throughput. At the first and the second scenario the parameters were analyzed when the mobile node was fixed (static) while at the third scenario analysis was conducted when the mobile node was moving (handover). The parameters were measured by running the streaming video from server to client using VLC application, and the packets ran through the network were captured with wireshark. The Result shows that when the mobile node is in the handover process, the delay parameter of the QoS is very low approximately 8,3% compared with the delay when the mobile node is in static condition. This difference is caused by the extra time spent at the turnover process of the network from the previous one to the new network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Saleh
"Video Streaming merupakan sebuah aplikasi yang sangat bergantung pada kondisi jaringan, saat ini dapat dilakukan oleh user tidak saja hanya dari komputer PC, tetapi juga dengan perangkat mobile yang lain. Hal ini ditunjang oleh teknologi jaringan wireless sehingga video streaming dapat dilakukan dalam kondisi mobile.
Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan dan pengukuran terhadap parameter-parameter kualitas layanan jaringan dan parameter-parameter data multimedia selama user melakukan streaming Hasil pengukuran akan digunakan untuk menganalisa kinerja jaringan wireless untuk aplikasi video streaming.
Pengukuran dilakukan terhadap aktifitas video streaming menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic pada sisi server dan Microsoft Embedded Visual Basic pada sisi client. Pengukuran juga dilakukan terhadap parameter-parameter kualitas layanan menggunakan Program Sniffer Pro 4.5 dan Bandwidth Controller. Kedua pengukuran di atas dilakukan pada indoor dan outdoor. Pengaruh mobilitas user terhadap unjuk kerja streaming juga diuji dalam penelitian ini.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kapasitas bandwidth dari server harus lebih besar dari bit rate file yang akan di stream. Packet loss dan Delay sebagai akibat dari adanya keterbatasan bandwidth sangat mengganggu aktifitas streaming yang sedang berjalan. Mobilitas user selama dalam daerah jangkauan dengan kualitas link lebih besar dari 10% dan kecepatan mobilitas kurang dari 5 km/jam tidak mengganggu proses streaming.

Video Streaming is an application that has strong dependency on the network condition, which now can be accessed by the user not only from a PC, but also can be done from another mobile devices. This purposed is supported by wireless network technology so that video streaming application can be access in mobile condition in this research, the application of video streaming than is accessed from mobile terminal will be designed and some parameters of the network services such as the network quality will be measured. The results will be used to analyze the performance of the video streaming application in wireless network.
The measurement is proposed for video streaming activity using Microsoft Visual Basic at server and Microsoft Embedded Visual Basic at client. The parameter of the service quality is also measured using Snifter Pro 4.5 and Bandwidth Controller. Both of the above measuring is proposed at indoor and outdoor environment. User mobility effect for the performance of streaming is evaluated in this research.
As the result, bandwidth capacity of the system should be greater than bit rate of the streamed file. The packet loss and the delay as the effect of the limited bandwidth disturbed the running streaming activity. From the experiment, the experiment, the link quality is 10% greater when the position of the user is in coverage area and if the velocity of user less than 5 km/hours, if is no effect for the streaming process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vikram
"Terjadinya perkembangan pemakaian internet secara cepat telah menyebabkan protokol IPv4 tidak dapat lagi menampung user yang ada. Untuk mengatasi masalah keterbatasan alamat pada IPv4, maka dibuatlah Internet Protocol versi baru (IPng atau IPv6). Namun untuk penerapannya masih diperlukan waktu dan metode transisi dari IPv4 ke IPv6 tanpa mengganggu jaringan IPv4. Contoh metode transisi yang dikenal adalah 6to4, 6over4, ISATAP, dan DSTM.
Dalam skripsi ini akan diuji metode tunneling ISATAP dan 6to4. Untuk menguji performansi dari kedua metode tersebut dilakukan uji coba dengan menggunakan aplikasi video streaming. Sarana pengujian menggunakan jaringan test bed yang dibangun dari lima buah PC yang mengambil tempat di Lab Digital FT-UI.
Dalam pengujian akan dianalisa beberapa parameter untuk mengetahui unjuk kerjanya, diantaranya throughput, jumlah packet loss dan latency. Pada pengujian akan dilakukan perbandingan kinerja dari konfigurasi IPv4 murni, IPv6 murni, dengan metode tunneling ISATAP dan 6to4.
Dari hasil uji coba yang dilakukan didapatkan bahwa metode tunneling 6to4 dan ISATAP tidak mengurangi kemampuan jaringan dalam aplikasi video streaming. Dibandingkan dengan IPv4, metode tunneling ini mampu meningkatkan throughput sekitar 0.013% (6to4) dan 0.007% (ISATAP), serta dapat mengurangi packet loss sekitar 47.9% (6to4) dan 6.84% (ISATAP). Perbedaan latency yang terjadi hanya berbeda sekitar 0.73% (6to4) dan 0.045% (ISATAP) terhadap jaringan IPv4.
Sementara itu, pada topologi IPv6 murni didapatkan hasil kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode tunneling, dimana IPv6 mampu meningkatkan throughput sekitar 0.0723%, mengurangi packet loss sekitar 73.76%, dengan perbedaan latency sekitar 0.7% (dengan 6to4) dan 1.52% (dengan ISATAP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Dimas Hardo Trihatmoko
"Jaringan Mobile IPv6 merupakan jaringan yang mampu memberikan kemudahan akses kepada pengguna dalam melakukan perpindahan dari suatu jaringan ke jaringan lainnya. Hal ini dikarenakan mendukung perpindahan mobile node dari titik akses satu ke titik akses lain. Namun, jaringan Mobile IPv6 memiliki handover latency yang cukup tinggi yang membuat ketika mobile node melakukan handover, terjadi penurunan kinerja dari jaringan. Jaringan Proxy Mobile IPv6 merupakan pengembangan dari jaringan Mobile IPv6 dimana sifatnya adalah berbasis jaringan, dimana mampu mengurangi besar handover latency.
Dua buah skenario diimplementasikan pada masing-masing jaringan untuk mengetahui QoS dari jaringan Mobile IPv6 dan jaringan Proxy Mobile IPv6. Parameter QoS untuk pengukuran adalah throughput, delay dan packet loss. Aplikasi yang diukur adalah Video Streaming. Besar packet loss mencapai 20,340% pada skenario 2 jaringan Mobile IPv6. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa untuk masingmasing parameter, jaringan Proxy Mobile IPv6 lebih stabil daripada jaringan Mobile IPv6. Selain itu, nilai dari packet loss pada Proxy Mobile IPv6 jauh lebih kecil daripada jaringan Mobile IPv6.

Mobile IPv6 network is a network that can provide ease of access to the user in performing the displacement of a network to another. This is due to the support movement of mobile nodes from the access point a to point other access. However, Mobile IPv6 networks have the handover latency is high enough to make when the mobile node handover, a decline in the performance of the network. Proxy Mobile IPv6 network is an extension of Mobile IPv6 networks where nature is network based, which is able to reduce the large handover latency.
Two scenarios are implemented on each network to determine the QoS of Mobile IPv6 network and Proxy Mobile IPv6 network. QoS parameters to measure are throughput, delay and packet loss. Applications that measured is Video Streaming. Packet loss reaches 20.340% in scenario 2 Mobile IPv6 network. From the measurement results is known that for each of the parameters, the Proxy Mobile IPv6 network is more stable than the Mobile IPv6 networks. In addition, the value of packet loss on Proxy Mobile IPv6 is much smaller than the Mobile IPv6 networks.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zairil Hakim
"Proses handover pada jaringan Mobile IPv6 (MIPv6) akan berdampak terhadap nilai parameter kualitas layanan dari aplikasi video streaming. Protokol MIPv6 dirancang untuk mendukung mobilitas pengguna dalam aplikasi multimedia. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap parameter-parameter kualitas Iayanan mobile user selama user tersebut melakukan handover di jaringan MIPv6. Hasil pengukuran akan digunakan untuk menganalisa kinerja kualitas layanan terutama ditinjau dari parameter-parameter yang berpengaruh terhadap aplikasi video streaming.

Handover process at Mobile IPv6 network (MIPv6) will affect to parameter value of quality of services in video application streaming. Protocol of MIPv6 designed to support consumer mobility in application of multimedia. This research is conducted by measurement to parameter of quality of services of mobile user during the user handover in MIPv6 network. The result of measurement will be used to analyse performance of quality of service, especially evaluated from parameter that effect on to video applications streaming."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>