Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Hatmaninggita
"Every organization has constraints outside their own environment which affect
the way to run their activities. These constraints can change and determine
uncertainty of organization?s environment, because they make environment turn
dynamic and complex. The uncertainty of environment makes organization?s
leaders hard to control company?s direction to achieve their objectives.
Leadership is one of the important factors that influence the success of the task
and goals of the company. A good leader is the one that able to determine the
best way to achieve objectives, a good negotiator, communicator, mediator, and
integrator. That?s why the skill of a leader is important for an organization,
especially in a field which has so many pressures in their activities. The research
question are how is the implementation of Supervisor?s leadership in Distribution
and Sales Division PT Heinz ABC Indonesia Bogor branch office, and are there
any obstacles in moving subordinates and how to handle these obstacles?
The research method used in this paper is qualitative method, which the data
gathering used deep interview with Supervisor and subordinates. The descriptive
method is also used in this paper in order to give the full description of the
leadership style implanted in distribution and sales division PT Heinz ABC
Indonesia Bogor branch office.
The result of this research is that Supervisor in Distribution and Sales Division PT
Heinz ABC Indonesia Bogor uses different style to make subordinates achieve
their sales target according to their skills, knowledge, experiences, and
characters. There are obstacles for Supervisor in moving subordinates, such as
Supervisor has limitation in time and energy to deal with low skilled subordinates,
Supervisor has subordinate?s resistances in relation with the increase of sales
target, and subordinate?s mental that hard to be changed. To handle these
obstacles, Supervisor gives effort to train their skill, doing open discussion with
subordinates about sales target, and implement discipline by appropriate work
system. But the most fundamental is to build trust in subordinates to create a
solid teamwork."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Amalia
"Skripsi ini bertujuan menggambarkan Persepsi karyawan Divisi Produksi mengenai Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpina di PT Astrindo Aditya Teknika. Penelitian kuantitatif ini bersifat deskriptif dengan menggunakan perhitungan SPSS versi 15. Hasil pada penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan.

This paper aims to describe the perception of employee who work in production division about work motivation and leadership style in PT Astrindo Aditya Teknika. This is a descriptive quantitative research using SPSS version 15. Results in this research proves that leadership style has a stronger relationship on employee work motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jafar
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi
pembelajaran dan unjuk kerja perusahaan. Unjuk kerja perusahaan dalam penelitian ini
mengukur tiga dimensi non-keuangan berdasarkan hasil bisnis dalam Malcolm Baldrige
Criteria for Performance Excellelce (Blazey, 2000; dan Brown, 2000). Organisasi
pembelajaran mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Senge (I 990), dan
kepemimpinan transformasional mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Bass
& Avolio (1994).
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Uji coba kuesioner dilakukan di
Kantor Daerah Telepon (Kandatel) Bandung dengan jumlah responden sebanyak 34 orang.
Penelitian dilakukan di Divisi Regional V Jawa Timur - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
dengan total responden berjumlah 236 orang terdiri dan staf, penyelia (supervisor) dan
manajer. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan analisis faktor
konfirmatori dua tahap (second-order confirmatory factor analysis). Pengolahan dan
dianalisis data dilakukan secara statistik melalui teknik model persamaan struktural dengan
menggunaakan program SIMPLIS dalam LISREL versi 8.50.
Uji model persamaan struktural menghasilkan nilai chi square (XZ) = 60,98; derajad
kebebasan (aff) = 48; dan probabiliti (p) = 0,099. Ini berarti bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks
kovarian data. Dengan demikian, model yang diuji fit (sesuai dengan data). Nilai RMSEA =
0.034 (lebih kecil dari 0,05) dan ini berarti model yang diuji sangat fit.
Berdasarkan hasil uji model persamaan struktural, organisasi pembelajaran
berpengaruh secara positif dan sifnifikan terhadap unjuk kerja perusahaan dengan koefisien
jalur= 0,68; nilai t = 10,76, dan R2 = 0,78. Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil
kajian yang dilakukan para pakar organisasi pembelajaran bahwa organisasi pembelajaran
mempengaruhi unjuk kerja perusahaan (Garratt, 2000; Garvin, 2000; Senge, 1996;
Sonnenberg, 1994; Tobin, 1993 & 1996).
Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
organisasi pembelajaran dengan koefisien jalur = 0,74; nilai t = 12,05; dan R2 = 0,59.
Adanya pengaruh positif dan bermakna dari kepemimpinan transformasional terhadap
organisasi pembelajaran merupakan pembuktian empirik dari penelusuran teori. Berbagai
kajian teoretik yang ditemukan dalam literatur menyatakan bahwa keberhasilan membangun
organisasi pembelajaran dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan (Capowski, 1994; Kline
& Sounders, 1993; Marquard, 1996; Schein, 1992; Scnge, 1990 & 1996; Tobin, 1993). Hasil
penelitian ini merupakan bukti empirik bahwa kepemimpinan transformasional adalah tipe
kepemimpinan pilihan untuk membangun organisasi pembelajaran.

Ini berarti bahwa perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi motivasi
bawahan untuk terus melakukan pembelajaran sehingga mereka proaktif dan adaptif
terhadap perubahan demi pencapaian tujuan perusahaan secara efektif. Dengan perkataan
lain, perilaku pemimpin transformasional secara positif signifikan mempengaruhi perilaku
bawahan sehingga bawahan termotivasi melakukan pembelajaran. Perilaku bawahan untuk
terus melakukan pembelajaran secara positif signifikan mempengaruhi unjuk kerja
perusahaan. Perilaku pemimpin transformasional ditampilkan dalam lima bentuk, yaitu; 1)
merumuskan visi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi; 2) menyusun strategi, kebijakan dan
struktur; 3) mengembangkan pola pikir bawahan; 4) menstrukturkan pandangan bawahan
terhadap realita; dan 5) melayani kebutuhan bawahan untuk mewujudkan tujuan secara
efektif. Kelima bentuk perilaku pemimpin transformasional ini secara positif dan signifikan
mempengaruhi keberhasilan membangun organisasi pembelajaran."
2005
D1559
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jafar
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi
pembelajaran dan unjuk kerja perusahaan. Unjuk kerja perusahaan dalam penelitian ini
mengukur tiga dimensi non-keuangan berdasarkan hasil bisnis dalam Malcolm Baldrige
Criteria for Performance Excellelce (Blazey, 2000; dan Brown, 2000). Organisasi
pembelajaran mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Senge (I 990), dan
kepemimpinan transformasional mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Bass
& Avolio (1994).
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Uji coba kuesioner dilakukan di
Kantor Daerah Telepon (Kandatel) Bandung dengan jumlah responden sebanyak 34 orang.
Penelitian dilakukan di Divisi Regional V Jawa Timur - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
dengan total responden berjumlah 236 orang terdiri dan staf, penyelia (supervisor) dan
manajer. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan analisis faktor
konfirmatori dua tahap (second-order confirmatory factor analysis). Pengolahan dan
dianalisis data dilakukan secara statistik melalui teknik model persamaan struktural dengan
menggunaakan program SIMPLIS dalam LISREL versi 8.50.
Uji model persamaan struktural menghasilkan nilai chi square (XZ) = 60,98; derajad
kebebasan (aff) = 48; dan probabiliti (p) = 0,099. Ini berarti bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks
kovarian data. Dengan demikian, model yang diuji fit (sesuai dengan data). Nilai RMSEA =
0.034 (lebih kecil dari 0,05) dan ini berarti model yang diuji sangat fit.
Berdasarkan hasil uji model persamaan struktural, organisasi pembelajaran
berpengaruh secara positif dan sifnifikan terhadap unjuk kerja perusahaan dengan koefisien
jalur= 0,68; nilai t = 10,76, dan R2 = 0,78. Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil
kajian yang dilakukan para pakar organisasi pembelajaran bahwa organisasi pembelajaran
mempengaruhi unjuk kerja perusahaan (Garratt, 2000; Garvin, 2000; Senge, 1996;
Sonnenberg, 1994; Tobin, 1993 & 1996).
Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
organisasi pembelajaran dengan koefisien jalur = 0,74; nilai t = 12,05; dan R2 = 0,59.
Adanya pengaruh positif dan bermakna dari kepemimpinan transformasional terhadap
organisasi pembelajaran merupakan pembuktian empirik dari penelusuran teori. Berbagai
kajian teoretik yang ditemukan dalam literatur menyatakan bahwa keberhasilan membangun
organisasi pembelajaran dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan (Capowski, 1994; Kline
& Sounders, 1993; Marquard, 1996; Schein, 1992; Scnge, 1990 & 1996; Tobin, 1993). Hasil
penelitian ini merupakan bukti empirik bahwa kepemimpinan transformasional adalah tipe
kepemimpinan pilihan untuk membangun organisasi pembelajaran.

Ini berarti bahwa perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi motivasi
bawahan untuk terus melakukan pembelajaran sehingga mereka proaktif dan adaptif
terhadap perubahan demi pencapaian tujuan perusahaan secara efektif. Dengan perkataan
lain, perilaku pemimpin transformasional secara positif signifikan mempengaruhi perilaku
bawahan sehingga bawahan termotivasi melakukan pembelajaran. Perilaku bawahan untuk
terus melakukan pembelajaran secara positif signifikan mempengaruhi unjuk kerja
perusahaan. Perilaku pemimpin transformasional ditampilkan dalam lima bentuk, yaitu; 1)
merumuskan visi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi; 2) menyusun strategi, kebijakan dan
struktur; 3) mengembangkan pola pikir bawahan; 4) menstrukturkan pandangan bawahan
terhadap realita; dan 5) melayani kebutuhan bawahan untuk mewujudkan tujuan secara
efektif. Kelima bentuk perilaku pemimpin transformasional ini secara positif dan signifikan
mempengaruhi keberhasilan membangun organisasi pembelajaran."
2005
D679
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmania Tristyadewi
"Peran kompetensi kepemimpinan merupakan salah satu faktor pembentuk keterikatan karyawan tetap di dalam organisasi. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepemimpinan dengan keterikatan karyawan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menggali pengaruh kompetensi kepemimpinan kepala cabang terhadap keterikatan karyawan tetap pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Tebet. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian ekslanatif. Penelitian dilakukan pada karyawan tetap (N=40) BNI Kantor Cabang Utama Tebet. Dalam Kompetensi Kepemimpinan menggunakan sepuluh dimensi sebagai dasar penelitian, diantaranya Integrity, Strategic Thinking, Big Picture Orientation, Organization and Talent Development, Intellectual Curiosity, Collaboration ad Teaming, Sense of Urgency, Prudent Risk-Taking, Self-Awareness and Adaptability, dan Results and Performance Driven. Sementara itu, Keterikatan Karyawan menggunakan tiga dimensi, diantaranya vigor, dedication, dan absorption. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya keterikatan karyawan tetap di lingkungan BNI KCU Tebet, dan kompetensi kepemimpinan kepala cabang secara signifikan berpengaruh terhadap keterikatan karyawan tetap.

Leadership competence role is one of the determining factor of permanent employees engagement within the organization. The results from a several studies showed a significant effect between a leadership competencies with employee engagement. The purpose of this research was to explore the effect of head branch leadership competence on permanent employee engagement in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Main Branch Office in Tebet. This research is quantitative explanative interpretive. The research was being conducted on permanent employee (N=40) of BNI Main Branch Office in Tebet. The Leadership Competence was measured on the basis of ten dimensions, Integrity, Strategic Thinking, Big Picture Orientation, Organization and Talent Development, Intellectual Curiosity, Collaboration ad Teaming, Sense of Urgency, Prudent Risk-Taking, Self-Awareness and Adaptability, and Results and Performance Driven. While Employee Engagement was measured on the basis of three dimensions, vigor, dedication, and absorption. The results from this research is engagement of permanent employee in BNI KCU Tebet and head branch leadership competence of them showed a significant effect of permanent employees engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Prasetiawati
"Penelitian ini menganalisa tentang hubungan gaya kepemimpinan situasional Supervisor dengan kinerja karyawan bagian perawatan bangunan dan fasilitas PT Fajar Mekar Indah Area Gedung Bidakara. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional memiliki hubungan yang positif dengan kinerja karyawan, dimana bila gaya kepemimpinan situasional bertambah baik maka kinerja karyawan akan menjadi lebih baik dan sebaliknya.
Penulis menyarankan Supervisor sebaiknya dapat menerapkan gaya kepemimpinan sesuai dengan tingkat kematangan karyawan. Dengan gaya kepemimpinan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang sedang menurun.

This research analyze for Correlation between the Situational Leadership Style of Supervisor with Employee's Performance of Maintenance Building and Facility Division PT. Fajar Mekar Indah Bidakara Tower. This research is explanative with quantitative approach.
This research result is show that the situational leadership style of Supervisor has positive relationship with employee's performance, where if the situational leadership style of Supervisor is increase, so with employee's performance and vice versa.
The writer suggests that Supervisor could apply leadership style appropriate with the situation. It's expected to improve employee?s performance which is in decline with exact leadership style."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yurifa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kelompok karyawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi dan kelompok karyawan yang memiliki komitmen rendah terhadap organisasi pada setiap gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan atasan yang digunakan berdasarkan kombinasi dimensi Consideration dan Initiating Structure, sehingga ada 4 gaya kepemimpinan atasan, yaitu Consideration tinggi dan Initiating Structure tinggi, Consideration tinggi dan Initiating Structure rendah, Consideration rendah dan Initiating Structure tinggi, serta Consideration rendah dan Initiating Structure rendah.
Subyek penelitian berjumlah 155 orang dan bekerja di beberapa unit kerja perusahaan 'X?. Pengukuran menggunakan skala sikap model Likert dengan Skala 1-6. Teknik analisa yang dipakai adalah tes t pada taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada keempat gaya kepemimpinan atasan tersebut, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok subyek yang memiliki komitmen tinggi dengan kelompok yang memiliki komitmen rendah terhadap organisasi. Pada gaya kepemimpinan atasan Consideration tinggi dan Initiating Structure tinggi, tampaknya ada kecenderungan untuk memiliki bawahan dengan komitmen tinggi. Sementara pada gaya kepemimpinan atasan Consideration rendah dan Initiating Structure rendah, tampak ada kecenderungan memiliki bawahan yang mempunyai komitmen rendah. Pada dua gaya kepemimpinan lain, persentase kelompok subyek yang memiliki komitmen tinggi hampir sama dengan persentase kelompok subyek yang memiliki komitmen organisasi rendah.
Faktor yang dapat menentukan peranan komitmen terhadap organisasi adalah gender, tingkat pendidikan dan status perkawinan. Untuk membuktikan hal tersebut, tampak perlu penelitian tambahan, disarankan agar jumlah subyek penelitian lebih besar, subyek penelitian yang homogen serta mempertajam faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi, atau penelitian terpusat pada satu organisasi (perusahaan), pada 1 bidang pekerjaan, atau membandingkan dua organisasi yang berbeda."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S2938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganis Mutiara Wiranegara
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel gaya kepemimpinan transformasional dan variabel perilaku kewargaan organisasi (PKO) pada PT. X dalam rangka menyusun intervensi yang tepat untuk meningkatkan gaya kepemimpinan transformasional yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan PKO. Gaya kepemimpinan transformasional diukur menggunakan 20 item yang diadaptasi dari item yang mengukur dimensi kepemimpinan transformasional dalam Multifactor Leadership Questionnaire (Bass & Avolio, 2004; dalam Ho et al., 2009) dengan reliabilitas Alpha Cronbach 0.92, sedangkan perilaku kewargaan organisasi diukur dengan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh Podsakoff et al. (1990) dengan reliabilitas Alpha Cronbach 0.81. Sejumlah 33 responden pada level jabatan non-staf hingga manajer terlibat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda didapatkan R= 0.611, F = 4.17, dfregresi = 4, dfresidual = 28, p = 0.009, dengan signifikansi pada los 0.01. Gaya kepemimpinan transformasional mampu menjelaskan 37.4 % varians dalam PKO. Adapun dimensi yang memiliki hubungan paling kuat ialah Idealized Influence, dengan nilai korelasi 0.58, p = 0.003, signifikan pada los 0.01. Berdasarkan hasil ini, maka intervensi pelatihan gaya kepemimpinan transformasional dengan menitikberatkan kepada dimensi Idealized Influenced dirancang dan diimplementasikan kepada level manajer dan penyelia. Berdasarkan hasil olah data didapatkan adanya kenaikan skor jumlah jawaban benar secara signifikan pada kelompok peserta manajer (pre-test (M = 3.20, SD = 1.09), post-test (M = 5.20, SD = 2.16), t = -2.82, df = 4, p = 0.04, signifikan pada los 0.05) dan kelompok peserta penyelia (pre-test (M = 2.00, SD = 1.19), post-test (M = 4.88, SD = 3.18), t = -3.45, df = 7, p = 0.01, pada los 0.05). Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan transformasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan implementasi gaya kepemimpinan transformasional pada atasan sehingga mampu meningkatkan PKO pada bawahannya.

This study aimed to determine the relationship between transformational leadership style and organizational citizenship behaviour (OCB) in PT. X in order to design the right intervention to improve transformational leadership style in which it was expected to improve OCB. Transformational leadership style was measured using a 20-item scale adopted from Multifactor Leadership Questionnaire (Bass & Avolio, 2004; dalam Ho et al., 2009) that measures the transformational leadership style with the reliability Alpha Cronbach 0.92, whereas OCB was measured using the scale adopted from OCB scale developed by Podsakoff et al. (1990) with the reliability Alpha Cronbach 0.81. Thirty-three respondents within the level of position ranging from non-staff to managers were involved. The results from multiple regression analysis showed the value of R= 0.611, F = 4.17, dfregressin = 4, dfresidual = 28, p = 0.009, was significant within the level of significance 0.01. Furthermore, transformational leadership style can explain 37.4 % variance of OCB. The dimension of transformational leadership style that has the strongest relationship with OCB is Idealized Influence, with the correlation value of 0.58, p = 0.003, significance level of 0.01. Based on this results, transformational leadership training in which Idealized Influence were emphasized can be considered as the right intervention for managers and supervisors. Based on statistical analysis, it was found that there was a significant increase in the total score of right answers about transformational leadership style on the group of managers and (pre-test (M = 3.20, SD = 1.09), post-test (M = 5.20, SD = 2.16), t = -2.82, df = 4, p = 0.04, significant at los 0.05) and supervisors (pre-test (M = 2.00, SD = 1.19), post-test (M = 4.88, SD = 3.18), t = -3.45, df = 7, p = 0.01, significant at los 0.05). This result showed that there is an improvement in the participants’ knowledge of transformational leadership style. It is expected that this could improve the implementation of transformational leadership style in which it could also improve the occurance of employees organizational citizenship behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Kurniawan
"[ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu menganalisis gaya kepemimpinan
situasional pada level pengawas di PT. LCI khususnya pada proyek LTJO?The New
AEJ. Sehingga, dapat menjadi dasar pertimbangan dalam peningkatkan peran
kepempimpinan keselamatan di sektor konstruksi serta penerapan program Strive For
L.I.F.E leadership. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian Rapid Assessment Procedures (RAP), yaitu teknik pengumpulan data
kualitatif untuk memperoleh gambaran atau informasi yang mendalam tentang gaya
kepemimpinan situasional pada level pengawas dalam penerapan program Strive For
L.I.F.E leadership di PT. LCI pada proyek LTJO?The New AEJ secara cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk menganalisis gaya kepemimpinan
situasional pada level pengawas terhadap perilaku keselamatan pekerja konstruksi
dalam penerapan program Strive For L.I.F.E leadership di PT. LCI khususnya pada
proyek LTJO-The New AEJ tahun 2015, yaitu gaya kepemimpinan mengarahkan
(directing) dan gaya kepemimpinan mendelegasikan (delegating).

ABSTRACT
This research has the common goal is to analyze the situational leadership model
at the supervisory level at PT. LCI, on LTJO-The New AEJ project. It can be a basic
consideration in enhancing the safety kepempimpinan role in the construction sector as
well as the application of Strive For LIFE program leadership. This study used a
qualitative research design to the type of research Rapid Assessment Procedures (RAP),
the qualitative data collection techniques to obtain a picture or in-depth information
about situational leadership model at the supervisor level in the implementation of
Strive For L.I.F.E leadership program at PT. LCI on LTJO project-The New AEJ
quickly. Based on the results of research conducted to analyze the situational leadership
style at the supervisory level to conduct safety of construction workers in application
Strive For LIFE leadership program at PT. LCI, on LTJO-The New AEJ 2015 project,
namely the direct leadership model (directing) and delegating leadership model
(delegating)., This research has the common goal is to analyze the situational leadership model
at the supervisory level at PT. LCI, on LTJO-The New AEJ project. It can be a basic
consideration in enhancing the safety kepempimpinan role in the construction sector as
well as the application of Strive For LIFE program leadership. This study used a
qualitative research design to the type of research Rapid Assessment Procedures (RAP),
the qualitative data collection techniques to obtain a picture or in-depth information
about situational leadership model at the supervisor level in the implementation of
Strive For L.I.F.E leadership program at PT. LCI on LTJO project-The New AEJ
quickly. Based on the results of research conducted to analyze the situational leadership
style at the supervisory level to conduct safety of construction workers in application
Strive For LIFE leadership program at PT. LCI, on LTJO-The New AEJ 2015 project,
namely the direct leadership model (directing) and delegating leadership model
(delegating).]"
2015
T43501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Kurniawati
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional, transaksional dan laissez-faire dengan turnover intention PT.XYZ. Penelitian dilakukan kepada tenaga penjualan di empat cabang perusahaan multifinance, yaitu cabang Tangerang, Bekasi, Cempaka Mas, dan Bogor. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan korelasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat turnover intention di keempat cabang secara keseluruhan rendah, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional dengan turnover intention dan hubungan positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan laissez-faire dengan turnover intentions. Untuk menekan turnover intention, para manajer harus menunjukkan sikap lebih adil kepada bawahannya, menjadi panutan bagi bawahan, memotivasi bawahan untuk menjadi yang terbaik, mengingatkan tanggung jawab bawahan, dan mengawasi kinerja bawahan untuk meminimalisasi kesalahan.

The purpose of this study was to examine the relationship between transformational, transactional and laissez-faire leadership styles with turnover intention of PT. XYZ. Respondents of this study were salesforce of PT. XYZ in four branches (Tangerang, Bekasi, Cempaka Mas and Bogor). Method of analysis were descriptive statistics and Pearson correlation. This study found that there were low turnover intention level in the four branches. There was negative significant relationship between transformational and transactional leadership with turnover intention and there was positive significant relationship between laissez-faire leadership style with turnover intention. To reduce turnover intention, managers should be more fair to subordinates, motivate subordinates to be the best, remind employees about their responsibilities, and monitor employees performance to reduce errors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>