Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135237 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arnas
"Global warming yang disebabkan oleh meningkatnya kadar CO2 di dalam udara mengakibatkan suhu permukaan bumi memanas. Hal tersebut mempunyai dampak yang sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Untuk itu perlu suatu cara agar gas CO2 yang akan dilepaskan ke udara dapat ditangkap/disaring, Adsorpsi adalah salah satu cara atau metode yang efektif untuk memisahkan CO2 yang dikeluarkan. Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi antara molekulmolekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan. Proses adsorpsi sangat dipengaruhi oleh pasangan adsorben dan adsorbatnya. Karakteristik adsorpsi merupakan salah satu parameter yang menentukan kemampuan adsorben menyerap adsorbat. Di dalam penelitian ini karbon aktif dari sumatera selatan digunakan sebagai adsorben dan gas CO2 menjadi adsorbatnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian kapasitas penyerapan karbon aktif yang berasal dari batubara Sumatera Selatan dengan alat uji adsorpsi kinetik untuk mengetahui karakteristik adsorpsi terhadap gas CO2. Alat uji adsorpsi kinetik dirancang dan dibuat dengan metode volumetrik dapat digunakan mengukur tekanan dan temperatur per detik. Perhitungan data unjuk kerja alat uji adsorpsi kinetik mengunakan persamaan gas ideal untuk menghitung kapasitas dan laju penyerapan Dari hasil uji dengan alat adsorpsi kinetik, karbon aktif dari Sumatera Selatan memiliki kapasitas penyerapan CO2 21,6 (mg/gadsorben) pada tekanan 1,8 bar dengan temperature 30°C dan 43,3 (mg/gadsorben) pada tekanan 2,3 bar dengan temperature 30°C.

Global warming caused by increase value of carbon dioxide in the air that contribute heat up temperature of earth. This situation have a dangerous impact to life in the earth. For that, we need some processes in order to carbon dioxide catch before release to the air, adsorption is effective way to divide carbon dioxide which released. Adsorption is phenomenal physics which happen between molecule-molecule gas or liquid to contact with a solid surface. Couple of adsorben and adsorbat to influence the adsorption processes. Characteristic of adsorption either parameter to determine capability adsorbent to adsorb the adsorbat. In this research the adsorben is active carbon south Sumatera and the adsorbate is carbon dioxide. That is why need to do some test adsorption capacity of active carbon from south Sumatera with adsorption kinetic tool, to get data about adsorption capacity concerning carbon dioxide. The designed and manufacturing test rig kinetic of adsorption is used by volumetric method, which can be used to measure pressure and temperature per second. The data processing is using thermodynamics equation of ideal gas (STP), that is calculating capacity and kinetic of adsorption. Result test from adsorption kinetic tool, active carbon south sumatera has adsorption capacity of CO2 21.6 (mg/gadsorben) at 1.8 bar pressure and 43.3 (mg/gadsorben) at 2.3 bar pressure with 30°C temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50727
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anthonyus Chrisman
"Skripsi ini membahas tentang proses pembuatan karbon aktif dari batubara subbituminus sumatera selatan. Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses karbonisasi dan aktivasi.
Pada penelitian ini proses karbonisasi dilakukan dengan memvariasikan lamanya proses karbonisasi dan debit menambahkan gas (O2) dengan debit 10 ml/menit dan gas N2 dengan debit 80 ml/menit dan pada proses oksidasi dilakukan dengan memvariasikan debit aliran oksigen yaitu 10 ml/menit, 50 ml/menit, 100 ml/menit, sedangkan pada proses aktivasi dilakukan dengan menggunakan gas CO2 sebagai absorbat. Kemudian didapat nilai burn off yang akan digunakan untuk menganalisa baik atau tidaknya karbon aktif tersebut.
Bahan dasar karbon aktif adalah seluruh material yang memiliki unsur karbon, seperti kayu, kulit kacang, tulang, cangkang kelapa, cangkang kelapa sawit, batubara dan lain-lain (Marsh, Harry and Francisco Rodriguez-Reinoso, 2006).

This minithesis is countain about the proces to make the activated carbon from South Sumatera Coal. Activated Carbon is Carbon compound, which has increase power adsorption with the proces of Carbonisation and aktivation.
In this research the process of Carbonisation is doing with make variation of debit the flow gas oksigen (O2) and mixed them with gas N2, and in proces of activation is doing with the CO2 gas as absorbat.
The substance of activated carbon is whole material which have Carbon element, like wood, peanut skin, bone, coconut shell, coal etc. (Marsh, Harry and Francisco Rodriguez-Reinoso, 2006).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50742
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Nofrina
"Pertumbuhan industri Indonesia yang semakin berkembang pesat berdampak pada peningkatan kebutuhan energi dan limbah industri yang membahayakan lingkungan. Salah satu metode yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan metode adsorpsi. Komponen penting dalam metode ini adalah adsorbennya dan adsorben yang baik dan sudah banyak dikembangkan adalah karbon aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karbon aktif dengan luas permukaan yang tinggi dengan bahan baku batubara bituminous Ombilin dan gas CO2 sebagai activating agent serta mengetahui perbandingan suhu dan waktu aktivasi terbaik terhadap pembentukan luas permukaan karbon aktif.
Proses aktivasi dilakukan dengan suhu 800°C, 850°C dan 900°C selama 60 menit, 90 menit dan 120 menit dengan laju alir gas CO2 yang berperan sebagai activating agent sebesar 400mL/menit. Luas permukaan tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iod yaitu sebesar 440 mg/g dengan kondisi suhu aktivasi sebesar 900°C selama 120 menit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan luas permukaan karbon aktif semakin besar seiring dengan peningkatan suhu dan waktu aktivasi.

Indonesia's industrial growth more rapidly and have an impact on energy demand and resulting industrial waste that endanger the environment. One of the appropriate methods in addressing these problems is by adsorption method. The important component in this method are the adsorbent and the good adsorbent and there have been many developed is activated carbon. The purpose of this research is to get activated carbon with high surface area with Ombilin bituminous coal as raw material and CO2 gas as the activating agent and also knowing the best variation temperature and time activation against the formation of the surface area of activated carbon.
The activation process is done with a temperature of 800°C, 850°C and 900°C for 60 minutes, 90 minutes and 120 minutes with a flow rate of CO2 gas as the activating agent of 400 mL/min. The highest surface area that is represented by the iodine number namely 440 mg/g with temperature of activation conditions 900°C for 120 minutes. Based on research can be concluded the surface area of activated carbon bigger along with increasing temperature and time of activation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anyi Salim
"Pencemaran udara dalam ruang (indoor air polution) dapat memberikan dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Polutan utama dalam indoor air polution adalah gas formaldehida. Adsorpsi dengan karbon aktif efektif dapat digunakan untuk mengurangi kadar formaldehida dalam ruangan. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan karbon aktif dengan menggunakan bambu petung Indonesia untuk dikarbonasi dan selanjutnya diaktivasi kimia dengan KOH. Hasil karbon aktif lalu ditempelkan dengan partikel nano Ag.
Dari hasil uji luas permukaan untuk karbon dengan aktivasi fisika (KAF) diperoleh 205 m2/g dan aktivasi kimia sebesar (KAK) 698,8 m2/g. Selanjutnya Penambahan partikel nano Ag pada karbon aktif juga meningkatkan luas permukaan sebesar 12,3% yaitu pada karbon aktif dengan aktivasi kimia yang telah ditambahkan partikel nano Ag (KAK-Ag) menjadi 784,5 m2/g.
Uji adsorpsi menunjukkan bahwa pada konsentrasi kesetimbangan sekitar 20 ppm, karbon aktif dengan aktivasi kimia dan penambahan partikel nano Ag (KAK-Ag) mengadsorpsi sebesar 0,0335 mg/g, karbon aktif dengan aktivasi fisika dan penambahan partikel nano Ag (KAF-Ag) mengadsorpsi sebesar 0,0254 mg/g dan karbon aktif dengan aktivasi fisika (KAF) mengadsorpsi sebesar 0,0181 mg/g sehingga adanya penambahan nano partikel Ag meningkatkan kapasitas adsorpsi sebesar 40%.

Indoor air polution can give harmful effects to human health. The main pollutans in indoor air pollution is formaldehyde gas. Adsorption by activated carbon can be effectively used to reduce indoor formaldehyde levels. In this research, the manufacture of activated carbon using bamboo petung Indonesia to carbonation and then chemically activated with KOH. The results of the activated carbon then added with Ag nano particles.
From the test results the surface area for activated carbon by activation of physics (KAF) obtained 205 m2/g and chemical activation (KAK) of 698,8 m2/g. Further addition of Ag nano particles on activated carbon also increases the surface area 12,3% for activated carbon with chemical activation added Ag nano particles (KAK-Ag) to 784,5 m2/g.
Adsorption test showed that the equilibrium concentration of about 20 ppm, Activated Carbon with chemical activation and addition of nano Ag particle (KAK-Ag) adsorbs at 0,0335 mg/g, Activated Carbon with physical activation and addition of nano Ag particle (KAF-Ag) adsorbs at 0,0254 mg/g and Activated Carbon with Physical activation (KAF) adsorbs at 0,0181 mg/g, so with addition of nano Ag particle can increases adsorption capacity by 40%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ferryunov Andie
"Adsorpsi umumnya dapat digunakan untuk penghilangan bau, warna, gas beracun, dan sebagainya. Adsorben yang umum dan banyak digunakan adalah karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan karbon aktif dari bambu betung sebagai bahan baku. Pemilihan bambu betung ini dikarenakan bambu betung merupakan tanaman yang sangat banyak ditemukan di Indonesia dan jumlahnya cukup berlimpah. Selain itu, bambu betung kaya akan kandungan karbon sehingga memiliki kriteria untuk dijadikan bahan baku pembuatan karbon aktif. Penelitian ini menggunakan gas CO2 sebagai aktivator dengan melakukan variasi temperatur aktivasi, 800°C, 850°C, 900°C dan variasi laju alir gas CO2 200 mL/menit, 300 mL/menit, 400 mL/menit. Aktivasi dilakukan selama 1 jam. Bilangan iod tertinggi sebesar 475,25 mg/g diperoleh dengan melakukan variasi temperatur aktivasi 900°C dan laju alir CO2 400 ml/menit. Sebagai pembanding, pada penelitian ini juga dilakukan pengujian bilangan iod terhadap karbon bambu sebelum aktivasi. Bilangan iod untuk karbon ini adalah 190,12 mg/g.

Adsorption generally can be used for removal of odors, colors, toxic gases, etc. Adsorbent that common used is activated carbon. This research purpose to produce activated carbon from betung bamboo as raw material. The selection of betung bamboo as raw material because betung bamboo is a plant that very common in Indonesia and is quite abundant. In addition, betung bamboo has rich carbon content so that it has the criteria to be used as raw materials for activated carbon. This research using CO2 as an activator by varying the activation temperature, 800°C, 850°C, 900°C and variations of flow rate 200 mL/min, 300 mL/min, 400 mL/min. Activation is done for 1 hour. Highest iodine number is 475,25 mg/g by varying the activation temperature 900°C and CO2 flow rate is 400 mL/min. In comparing, this research also test for iodine number of carbon before activation. Iodine number for this sample is 190,12 mg/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Rais
"Karbon aktif pada masker yang digunakan untuk mencegah berbagai penyakit dari gas polutan berasal dari bahan tak terbaharukan dan juga mudah jenuh. Penelitian ini dilakukan untuk membuat filter masker yang karbon aktif nya berasal dari cangkang sawit dan diimpregnasi dengan TiO2 agar tidak cepat jenuh. Uji adsorbsi fotokatalitik gas CO dari knalpot motor dilakukan untuk mengetahui kinerja masker dengan berbagai variasi kondisi dan komposisi TiO2. Karakterisasi BET dan FESEM-EDX dilakukan juga untuk mengetahui sifat dari komposit dan masker. Hasil luas permukaan dari karbon aktif yang dibuat yaitu 214.451 m2/g.
Hasil terbaik diperoleh pada masker dengan komposisi 5g KA-5% TiO2 yang mana dapat mengeliminasi asap CO dari knalpot motor sebesar 33.87%. Filter masker bekerja lebih baik jika terkena sinar UV. Semakin banyak komposit pada masker, semakin baik mengeliminasi gas CO. Uji kelayakan dengan gas CO 12 ppm membuktikan bahwa masker layak diaplikasikan.

Activated Carbon for Mask that used to protect from various diseases from air pollution is from non-renewable materials and easy to saturated. This research is done to make Activated carbon of mask filter that derived from palm shell and impregnated with TiO2 to prevent rapid saturation. Adsorption photocatalytic test were done with various condition and TiO2 composition. BET and FESEM-EDX characterization were also done to determine the properties of composite and mask. The Surface area of activated carbon that have made is 214.451 m2/g.
The best result is obtained in a mask with the composition 5g KA-5% TiO2 that can eliminate 33.87% of CO gas from Motorcycle Exhaust gas. The feasibility test with 12 ppm of CO gas show that mask filter is feasible to be applied. Mask filter work better if exposed to the UV light. The more composite on filter mask, the better of mask to eliminate CO gas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria S. Melania
"Penelitian ini membahas produksi karbon aktif berbahan baku bambu dengan metode aktivasi menggunakan larutan KOH pada suasana gas nitrogen untuk mengontrol pembentukan pori karbon aktif. Aktivasi kimia dilakukan dengan rasio massa KOH : massa karbon yaitu 3:1 pada suhu 600°C, 700°C, dan 800°C selama 30 menit dan 60 menit. Sebagai pembanding dilakukan aktivasi fisika tanpa penambahan activating agent pada suhu 700°C selama 60 menit. Luas permukaan paling tinggi sebesar 802,60 mg/g (sekitar 824,83 m2/g) diperoleh dari aktivasi kimia selama 30 menit pada suhu 800°C, sedangkan luas permukaan paling rendah sebesar 283,39 mg/g (sekitar 291,23 m2/g) diperoleh dari aktivasi fisika.

This research is about production of activated carbon made from raw bamboo with activation method using KOH as activating agent in an atmosphere of nitrogen gas to control pores formed in the activated carbon. Chemical activation was done with mass ratio of activating agent : carbon is 3:1 on 600°C, 700°C, and 800°C for 30 minutes and 60 minutes, and physical activation was done without using activating agent on 700°C for 60 minutes. The highest surface area, 802,60 mg/g (about 824,83 m2/g), was obtained by KOH activation on 800°C for 30 minutes, and the lowest, 283,39 mg/g (about 291,23 m2/g), was obtained by physical activation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Charles
"Skripsi ini dilakukan eksperimen di laboratorium teknik mesin universitas Indonesia. Dimana membahas tentang proses pembuatan Karbon aktif dari batubara Indonesia yaitu Kalimantan Selatan. Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses oksidasi dan aktivasi. Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Karbon aktif dengan proses karbonisasi mengalirkan gas nitrogen (N2) sebagai gas inert konstan 1000 ml/menit dengan temperatur 300°C.sedangkan proses aktivasi mengalirkan gas karbondioksida (CO2) sebagai activating agent konstan sebesar 400 ml/menit dengan metode aktivasi fisika pada temperatur 850°C. Pembuatan Karbon aktif ini menggunakan autoclave sistem rotary dengan putaran 9 rpm dan 20 rpm serta menggunakan vacuum atau zet untuk mempercepat membersihkan autoclave dan menghilangkan bau pada saat proses. Pada penelitian ini selain melihat perubahan burn off dari variasi laju putaran autoclave yang berbeda juga mengetahui iodine number.dari perubahan putaran autoclave tersebut hasillnya didapat nilai burn off 64% pada putaran 9 rpm dan nilai iodine number(Daya serap) 228.7805mg/gr pada putaran 20 rpm dengan bahan batubara kalimantan Selatan pada autoclave horizontal dengan sistem berputar.

This final project experiment is carried out in the laboratory of mechanical engineering University of Indonesia. Which carried out about the process of making activated carbon from Indonesian coal from South Kalimantan Indonesia. Activated carbon is a carbon compound that has been enhanced by the adsorption And activation of oxidation process. This study is continuation of previous research that aims to improve the quality of activated carbon with carbonation process flow of nitrogen gas (N2) as an inert gas constant using 1000 ml/min with a temperature of 300°C. However the gas stream activation process of carbon dioxide (CO2) as the activating agent constant of 400 ml/min the method of activation temperature physics at 850°C. Manufacture process of activated carbon used a auto rotary calve system with round 9 rpm and 20 rpm and using a vacuum or auto calve to accelerate cleaning and deodorizing at the time of the process. In this study in addition to seeing changes in the rate of burn-off of the variation of different autoclave cycle also find iodine number. From the autoclave rotation changes the value obtained resulted 64% burn-off on round 9 rpm and the iodine number (absorption) 228.7805 mg/gr on round 20 rpm with South Kalimantan coal material in a horizontal autoclave with a rotating system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1768
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Tias Miranti
"Pada penelitian pembuatan karbon aktif dari bambu ini digunakan metode aktivasi kimia dengan menggunakan variasi activating agent, yakni H3PO4 dan KOH dengan rasio massa activating agent/massa karbon 1/1, 2/1, dan 3/1. Aktivasi dilakukan pada temperatur 700oC selama 1 jam. Luas permukaan tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iodin sebesar 772,08 mg/g diperoleh dengan aktivasi menggunakan H3PO4 dengan rasio massa activating agent/massa karbon 3/1, sedangkan aktivasi menggunakan KOH diperoleh bilangan iodin tertinggi sebesar 744,92 mg/g dengan rasio massa activating agent/massa karbon 3/1. Sebagai pembanding, juga dilakukan pembuatan karbon aktif dengan metode aktivasi fisika dan diperoleh bilangan iodin karbon aktif sebesar 283,38 mg/g.

This research aims to produce activated carbon from bamboo as the raw materials. In this research controlled by the activation method using variation of activating agent, H3PO4 and KOH with a mass ratio of activating agent/carbon mass are 1/1, 2/1, and 3/1. It also performed at 700°C activation temperature for 1 hour. The highest iodine number of 772.08 mg/g obtained by activation using H3PO4 with a mass ratio of activating agent/carbon mass 3/1, whereas activation with KOH obtained the highest iodine number of 744.92 mg/g with a mass ratio of activating agent/carbon mass 3/1. For comparison, the study was also carried out the manufacture of activated carbon by physical activation method and the iodine number of activated carbon obtained at 283.38 mg/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Bayu Perdana
"Gas alam adalah sumber energi alternatif sebagai bahan bakar gas pada kendaraan bermotor maupun industri. Dikarenakan rendahnya nilai kalor dari gas alam yang hanya bernilai 40 kJ/L, sedangkan nilai kalor bahan bakar minyak, yaitu 3.5x104 kJ/l. Maka, dibutuhkan teknologi penyimpanan yang mampu meningkatkan nilai berat jenis dari gas alam. Adsorbed Natural Gas (ANG) adalah teknologi yang mampu menyimpan gas alam dengan tekanan tabung vessel yang lebih rendah, yaitu sekitar 3.5 – 4 MPa, jika dibandingkan dengan teknologi konvensional yang sudah banyak digunakan, yaitu Compressed Natural Gas (CNG) dimana tekanan tabung vesselnya mencapai 20 MPa. Proses adsorpsi menggunakan karbon aktif sebagai bahan penyerap (adsorben) dan gas metana sebagai bahan yang diserap (adsorbat). Pasangan adsorben dan adsorbat ini akan diuji coba dengan proses adsorpsi maupun desorpsi dengan melihat nilai kapasitasnya (V/V), yaitu volume gas metana yang tersimpan didalam tabung dibanding dengan volume karbon aktif yang digunakan, serta akan dilihat karakteristik temperaturnya pada beberapa titik didalam tabung.

Natural gas is an alternative energy source as a fuel gas for motor vehicles nor industrial use. To use natural gas, a storage vessel technology that could increase natural gas density is needed, it is because the low of calorific value of natural gas which is around 40 kJ/l, while petroleum oil calorific value is around 3.5x104 kJ/l. Adsorbed Natural Gas (ANG) is a technology which could store natural gas at low pressure which is around 3.5 – 4 MPa compared with Compressed Natural Gas (CNG) that reach 20 MPa of pressure. Adsorption process use activated carbon as adsorbent and methane gas as adsorbate. This pair of adsorbent and adsorbate will be experimented with adsorption and desorption process to get the capacity value (V/V) which is the volume of methane gas that stored in the vessel divided by the volume of activated carbon being used, also temperature characteristic inside the vessel on some point will be analyzed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S44002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>