Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86021 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Aditya
"Definisi klasik mengenai mitos adalah suatu cerita tentang asal-usul kosmos atau semesta yang kemudian mengiringi upacara dan ritual yang ada dalam budaya di seluruh dunia. Dalam perkembangan selanjutnya, mitos dipandang sebagai sebuah pemaknaan tingkat dua dari suatu sistem tanda. Sebagai suatu tipe wicara, mitos dapat pula ditemukan dalam karya-karya sastra. Dalam hubungannya dengan teks lain, mitos dapat dikukuhkan (myth of concern) atau dirombak (myth of freedom). Untuk menelaah bagaimana mengukuhkan atau merombak mitos dalam cerpen-cerpen Eka Kurniawan yang terangkum dalam Gelak Sedih, dibutuhkan suatu kerangka kerja intertekstualitas. Intertekstualitas adalah pelintasan suatu sistem tanda kepada sistem tanda lainnya. Dengan intertekstualitas, pembaca dapat menemukan makna sesungguhnya dari pembacaan cerpen-cerpen Eka Kurniawan, berkaitan dengan mitos yang telah dibicarakan.
A classic definition of myths is a story about the beginning of cosmos or universe which later accompanying rituals contained in cultures and customs in the whole world. In the next stage, myths regarded as a secondness meaning of a sign system. As a type of speech, myths could be found in literary texts. In its relation with other texts, myths could be confirmed (myth of concern) or untied (myth of freedom). For the sake of regarding the way to confirm or untie myths in Eka Kurniawan?s short stories collected in Gelak Sedih, it needs an intertextuality work concept. Intertextuality is an intersect of a sign system to another. With intertextuality, reader can find the true meaning in Eka Kurniawan?s short stories, related to myths formerly discussed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Syifaa Urrahmah
"Mitos yang masih bertahan dewasa ini merupakan kepercayaan masyarakat dari berbagai kisah dan tindakan hasil kebudayaan Jawa pada zaman sebelum adanya agama Hindu, kebudayaan Jawa saat masuknya agama Hindu, dan kebudayaan Jawa saat kedatangan agama Islam. Hal tersebut terlihat dari karya pujangga dan sastrawan Jawa seperti cerita wayang. Pada cerita pewayangan Jawa terdapat tokoh bernama Aswatama. Aswatama diketahui memiliki panah sakti bernama cundhamani. Penelitian ini mengkaji sebuah naskah berjudul Cariyos Kina Mula Bukanipun Nama Redi Arjuna (selanjutnya disingkat CKM). Teks tersebut menceritakan Prabu Aji Pamasa yang pergi ke Gunung Udarati untuk mencari cundhamani. Oleh sebab itu ditemukan masalah penelitian yaitu bagaimana mitos cundhamani dalam CKM?. Tujuan penelitian ini menjelaskan mitos cundhamani dalam CKM dan nasihat yang dapat diambil dari teks tersebut. Metode penelitian ini menggunakan langkah kerja filologi dan motif cerita dalam Motif-Index of Folk Literature (1966) oleh Stith Thompson. Keunikan dari teks CKM pada halaman ke-11 dan 12 terdapat kutipan dari Serat Ajipamasa pupuh XXV (pucung) bait ke-78 sampai dengan bait ke-81. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos dalam teks CKM merupakan sebuah permata yang dapat berubah menjadi panah api dengan melakukan puja samadi. Adapun perubahan tersebut dikaitkan dengan motif cerita D452.1.11. Transformation: stones to weapons dalam Stith Thompson. Selain itu juga terdapat motif cerita B200. Animals with human traits dan A165.1.1. Birds as messengers of the gods. Motif cerita tersebut berasal dari burung maliwis yang dapat berbicara dengan memberi pesan kepada Prabu Ajipamasa untuk mencari cundhamani atas perintah dari dewa. Nasihat yang dapat diambil dari teks adalah apabila manusia melakukan sesuatu dengan penuh konsentrasi dan menghilangkan nafsu indrawi maka akan mendapatkan kehendak yang diinginkan.

The myth that still survives today is the public's belief from various stories and actions of the results of Javanese culture in the era before the existence of Hinduism, Javanese culture at the entry of Hinduism, and Javanese culture at the arrival of Islam. This can be seen from the work of Javanese poets and writers such as wayang stories. In the Javanese puppet story there is a character named Aswatama. Aswatama is known to have a magic arrow called cundhamani. This research examines a manuscript entitled Cariyos Kina Mula Bukanipun Nama Redi Arjuna (hereinafter abbreviated as CKM). The text tells the story of Prabu Aji Pamasa who went to Mount Udarati to find cundhamani. Therefore, a research problem was found, namely how is the cundhamani myth in CKM?. The purpose of this research is to explain the cundhamani myth in CKM and the advice that can be taken from the text. This research method uses philological work steps and story motifs in the Motif-Index of Folk Literature (1966) by Stith Thompson. The uniqueness of the CKM text on the 11th and 12th pages is an excerpt from the Ajipamasa pupuh XXV (pucung) verse 78 to the 81st verse. The results of the research show that the myth in the CKM text is a gem that can turn into a fire arrow by doing puja samadi. The change is associated with the motive of the story D452.1.11. Transformation: stones to weapons in Stith Thompson. In addition, there is also a B200 story motif. Animals with human traits and A165.1.1. Birds as messengers of the gods. The motive of the story comes from a maliwis bird who can speak by giving a message to King Ajipamasa to look for cundhamani on the orders of a god. The advice that can be taken from the text is that if humans do something with full concentration and eliminate sensory desires, they will get the desired will."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evlin
"Skripsi ini membahas berbagai kritik sosial yang terdapat dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma beserta cara pengungkapan kritik tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan berbagai kritik sosial dan cara penyampaian kritik yang terdapat dalam Kalatidha. Dalam Kalatidha, terdapat delapan kritik yang ditujukan kepada pemerintahan Orde Baru dan lima kritik yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, Seno Gumira Ajidarma menggunakan enam cara yang khas untuk mengungkapkan kritik dalam novelnya kali ini.

This thesis discuss about the social criticism and the novelist's method of criticizing in Kalatidha. This research is using the literature sociology approaching. The aim of this research is to mention all of the critiques and the novelist?s method. There are eight critiques for Orde Baru government and five critiques for Indonesian people that had founded in the novel. From this research, we also know that novelist had his six own style which was the unique way of criticizing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Yuliana
"Penelitian mengenai pemakaian pronomina persona ini dilakukan terhadap novel berbahasa Melayu sebelum masa Balai Pustaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria pronomina persona, variasi bentuk pronomina persona, dan pemakaian bentuk-bentuk pronomina persona tersebut. Data yang digunakan sebanyak empat novel yang dibuat antara tahun 1896 sampai tahun 1903. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Analisis dilakukan dalam dua tahap. Pertama, identifikasi bentuk pronomina persona. Kedua, pemakaian pronominal persona yang dihubungkan dengan aspek sosial. Kesimpulan akhir menunjukkan bahwa pronomina persona berfungsi sebagai pengganti nama diri. Fungsi inilah yang membedakannya dengan kata sapaan. Pronomina persona memiliki variasi bentuk. Pemakaian pronomina persona tersebut --baik untuk pronominal persona I maupun pronomina persona II-- dipengruhi aspek sosial pemakainya. Pemilihan bentuk pronomina persona I dan pronomina persona II ternyata memiliki kesejajaran"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S10832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erawati Santoso
"Paroxod/ Kapal Janda Karya I. Grekova Melalui Perspektif Feminis. Вдовий Пароход/ Vdovij Paroxod/ Kapal Janda adalah sebuah novel karya I. Grekova. Novel ini diteliti dengan menggunakan teori kritik sastra feminis dan sosiologi sastra serta metode penelitian deskriptis-analitis. Melalui penelitian tersebut penulis memaparkan citra perempuan janda yang mempunyai peran ganda sebagai single mother dan motherhood."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14915
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati Martini
"Majas personifikasi merupakan bentuk kiasan yang memasangkan sifat-sifat manusia pada benda mati. Penerjemahan majas personifikasi kerap kali menimbulkan banyak permasalahan. Berdasarkan sumber data dari cerpen-cerpen karya Akutagawa Ryunosuke yang berjudul Kappa, Kumo no Ito, dan Imogayu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Bambang Wibawarta dengan judul Kappa, Benang Laba-laba, dan Bubur Ubi ditemukan bahwa majas personifikasi Jepang dapat diterjemahkan ke dalam bentuk figuratif yang tidak hanya berbentuk personifikasi saja, namun ditemukan juga bentuk hiperbola dan simile. Selain itu majas personifikasi juga dapat diterjemahkan ke dalam bentuk nonfiguratif. Berdasarkan bentuknya, dari 15 data yang terkumpul dapat diuraikan menjadi penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas personifikasi BSa yang berjumlah 9 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas hiperbola BSa yang berjumlah 1 data, penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi majas simile BSa yang berjumlah 2 data, dan penerjemahan majas personifikasi BSu menjadi bentuk nonfiguratif BSa yang berjumlah 3 data. Mengacu pada angka-angka tersebut ternyata sebagian besar majas personifikasi Jepang diterjemahkan menjadi majas personifikasi juga. Berdasarkan kesepadanan makna, dari semua data yang terkumpul menunjukkan bahwa penerjemahan majas personifikasi ini semuanya sepadan maknanya. Untuk mencapai kesepadanan makna tersebut dilakukan beberapa prosedur penerjemahan, yakni modulasi, transposisi, pergeseran dalam tataran sintaksis dan pergeseran dalam tataran semanti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ardhanariswari Sundrijo
"Teori Amae adalah teori psikologi yang diperkenalkan oleh Takeo Doi melalui buku Amae no Kouzo atau The Anatomy of Dependance. Amae adalah kata benda dari kata kerja amaeru yang didefinisikan sebagai keinginan untuk diterima, diurus, dicintai dan diberikan perhatian khusus. Amaeru mengimplikasikan pencarian rasa kesatuan dan kasih-sayang dari orang lain. Menurut Doi, ketika kebutuhan seseorang untuk melakukan amaeru tidak tercapai, akan muncul sikap-sikap tertentu yang merupakan konversi psikologis dari gangguan amae tersebut. Skripsi ini membahas mengenai kondisi amae dua tokoh utama dalam Novel Shitsurakuen, yaitu Soichiro Kuki dan Matsuhara Rinko, yang melakukan shinju setelah perselingkuhan mereka membuat mereka terkucil dari masyarakat.

Amae Theory is a theory of psychology introduced by Takeo Doi in his book Amae no Kouzo, translated to English as The Anatomy of Dependence. Amaeis the noun from the verb amaeru, defined as needs to be accepted, taken care of, cherished, and given special regards. Amaeru implies attempts to seek love and feeling of oneness from others. According to Doi, when someone`s needs to amaeru fail to receive gratifications, those needs will be psychologically converted into several peculiar behaviors as the result from amae disruption. This thesis will analyze amae condition of two main characters in Novel Shitsurakuen, Soichiro Kuki dan Matsuhara Rinko, who did love suicide after their adulterous affair led to their isolation from the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13453
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Krissanty Rohanauli
"Penelitian ini berfokus pada analisis indentifikasi diri Dazai Osamu melalui tokoh Oba Yozo dalam novel Ningen Shikkaku. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk menjelaskan bagaimana Dazai Osamu menggambarkan dirinya melalui tokoh Oba Yozo. Penelitian ini berusaha membuktikan bahwa tokoh Oba Yozo dalam novel Ningen Shikkaku merupakan potret diri pengarangnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indentifikasi Dazai Osamu terlihat dalam penggambaran latar tempat serta karakterisasi sang tokoh utama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tokoh Oba Yozo dalam novel Ningen Shikkaku merupakan potret diri pengarangnya, Dazai Osamu.
Kata kunci: Dazai Osamu, Oba Yozo, Ningen Shikkaku, Shishosetsu, Identifikasi

This study is focused in analyzing the identification of a writer, Dazai Osamu, in Ningen Shikkaku novel through it?s main character, Oba Yozo. The method of this research is analysis descriptive based on literature studies. The purpose of this study is to explain how the write Dazai Osamu describe himself though Oba Yozo character. This study tries to prove that the Oba Yozo character is the self-portrait of Dazai Osamu. This study shows that the identification of Dazai Osamu can be seen in the background description and the characterization of the main character of the story. Hence, it could be concluded that the Oba Yozo character in the Ningen Shikkaku novel is the self-portrait of the writer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reydita Maisarah
"Skripsi ini menganalisis sebuah novel karya Qiong Yao berjudul Yanyu Mengmeng 烟雨蒙蒙 (Kabut Cinta) melalui metode formal dengan pendekatan intrinsik dan metode deskriptif analisis. Metode formal dengan pendekatan intrinsik digunakan penulis untuk menjelaskan unsur internal dalam novel. Sedangkan metode deskriptif analisis digunakan untuk menganalisis citra empat tokoh perempuan modern Taiwan yang berbeda dengan perempuan tradisional Cina. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tindakan dan pemikiran Yiping, Bibi Xue, Mengping dan Fang Yu menggambarkan citra perempuan modern Taiwan pada tahun 1950-1960.
This thesis analyzes Qiong Yao's novel, Yanyu Mengmeng 烟雨蒙蒙 (Romance in The Rain), through formal method using the intrinsic approach and descriptive analytical method. The formal method with intrinsic approach is used to examine the internal elements inside the novel. While the descriptive analysis is used to explain the image of four modern Taiwanese women character which are different to the traditional Chinese women. The result of this thesis shows that the action and thought of Yiping, Aunt Xue, Mengping, and Fang Yu portray the image of modern Taiwanese women during 1950-1960."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12997
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Sutiara
"Perkembangan zaman dan keleluasaan wanita untuk mendapatkan kesempatan meraih pendidikan setinggi mungkin mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka. Wanita yang selama ini, dianggap memiliki sifat-sifat yang stereotip, seperti bergantung, lemah, pasif, tidak berani menyuarakan pendapat pribadinya, berkat pendidikan yang tinggi dan keterbukaan masyarakat dalam menerima perubahan nilai-nilai tentang wanita, menunjukkan sikap-sikapnya yang berbeda. Wanita golongan ini, terutama yang hidup di kota besar, telah menjadi lebih berani dalam menentukan pilihan, lebih mandiri, lebih aktif dalam kompetisi studi dan karier, yang tentu raja bertentangan dengan karakteristik stereotipnnya terdahulu.
Ciri-ciri karakteristik seperti itulah yang penulis temukan dalam 13 cerpen karya Prasanti yang terkumpul dalam kumpulan cerpen Cintaku Pelabuhanku. Pemunculan sifat-sifat yang nonstereotip ini tidak hanya ditemukan pada tokoh-tokoh utama wanita yang masih lajang atau belum menikah, tetapi juga pada tokoh-tokoh wanita yang telah menikah. Bagaimanapun, konflik yang timbul dalam sebagian besar cerpen-cerpen ini, tidaklah melulu mengenai kompetisi studi dan karier yang menunjukkan kemandirian tokoh-tokoh wanita itu, tetapi juga masalah cinta dan keluarga sebagai masalah yang paling dasar dalam kehidupan setiap manusia. Apabila dikaitkan dengan kehidupan nyata, khususnya di kota-kota besar, di mana banyak sekali wanita yang berperan dalam sektor industri dan bisnis, kemungkinan munculnya karakteristik yang nonstereotip seperti itu bukanlah hal yang aneh. Prasanti mencoba merekamnya dalam bentuk fiksi, sebagai upaya untuk memperlihatkan kondisi masyarakat yang tengah terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>