Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achdiyati Sumi Permatasari
"Skripsi ini membahas tentang metafora dalam bebasan. Data penelitian berupa bebasan dan objek penelitian berupa metafora. Bebasan merupakan salah satu peribahasa dalam Bahasa Jawa yang berdasarkan perumpamaan/kias. Metafora adalah pemakaian kata-kata kias. Metafora terkait dengan komponen makna sehingga didapat relevansi makna antara source dan target metafora. Analisis mempergunakan teori metafora Lakoff 1980, teori komponen makna Widowson 1996, dan teori relevansi Sperber dan Wilson 1986. Kesimpulan penelitian yakni relevansi makna yang membentuk metafora dalam bebasan memperlihatkan tingkatan relevansi bersifat transparan dan semi tidak transparan.
This minithesis talk about metaphor of bebasan. The research data is bebasan and the object of this research is metaphor. Bebasan is one kind of proverb with Javanese language which is base on parable. Metaphor is figure of speech. Metaphor attach to componential meaning therefore the meaning will be relevance. Metaphor theory from Lakoff 1980, componential meaning theory from Widowson, and relevance theory from Sperber and Wilson 1986 are used in this analysis. The conclusion of this research is in metaphor of bebasan indicate the degrees of opacity in their relevance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11624
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Adinda
"ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan penggunaan metafora dalam percakapan pada film Juno. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis metafora untuk menjawab tiga rumusan masalah, yaitu: (1) ciri-ciri yang dimanifestasikan metafora; (2) pengaruh konteks budaya pada penggunaan metafora; dan (3) implikatur penggunaan metafora terhadap makna tuturan. Data diperoleh dari film Juno berupa tuturan yang mengandung metafora. Berdasarkan data, metafora dianalisis menggunakan teori relevansi Sperber dan Wilson yang berfokus kepada tingkat relavansi suatu tuturan. Metafora dan konteks digabung sehingga menghasilkan asumsi kontekstual. Dari asumsi kontekstual, ditarik ciri-ciri relevan metafora yang dimanifestasikan ke dalam suatu konsep, pengaruh konteks budaya terhadap relevansi metafora, dan pengaruh penggunaan metafora terhadap makna tuturan. Penelitian ini diharap memberikan pengetahuan lebih dalam kepada pembaca untuk memahami dan menginterpretasi metafora.

ABSTRACT
This undergraduate thesis decribes the usage of metaphors in the conversation in Juno movie. This research was done by analyzing the metaphors to answer the three problems, which were: (1) the encoded characteristics of the metaphors; (2) the influence of cultural context to the use of metaphors; and (3) the implicature of the usage of metaphors on the speech meaning. Data were obtained from Juno movie in the form of speech containing metaphors. Based on the data, metaphors were analyzed by using Sperber and Wilson relevance theory, focusing on relevance level of speech. Metaphors and the contexts were combined in order to get the contextual asumptions. From contextual asumptions, the relevant encoded characteristics of metaphors, the influence of cultural context, and the implicature of the usage of metaphors on the speech, were identified. This observation hopefully could give extended knowledge of metaphors comprehending and interpretations for the readers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chris Prihartini Maryanto
"ABSTRAK
Penulis tertarik untuk menganalisis ujaran-ujaran Iago, seorang tokoh di dalam Othello, dari sudut pandang pragmatik karena dua hal, yaitu: pertama, karena belum ada mahasiswa di Jurusan Sastra Inggris yang mengambil ujaran-ujaran yang terdapat di dalam drama untuk dianalisis dari sudut pragmatik, dan kedua, karena ujaran-ujaran yang penulis analisis adalah ujaran-ujaran yang digunakan oleh Iago untuk memperdaya lawan bicaranya, tetapi tidak merusak hubungan sosial antarpenyerta komunikasi. Dikatakan demikian karena Iago melakukan tindakan memperdaya tidak secara langsung, melainkan melalui implikatur. Jadi, secara singkat dapat dikatakan bahwa masalah yang dibahas di dalam skripsi ini adalah masalah makna dan fungsi ujaran: yaitu ujaran yang tidak hanya mengungkapkan makna harfiahnya, melainkan juga menampilkan fungsi ujarannya. Hal ini dapat terjadi karena di dalam ujaran tersebut terdapat daya ilokusi dan yang disertai dengan konteks dapat membawa lawan bicara sampai pada kesimpulan yang diinginkan uleh penutur.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memerikan (1) bagaimana ujaran-ujaran yang dipakai seseorang, di dalam hal ini Iago di dalam Othello, dapat memperdaya lawan bicaranya, dan (2) maksim apa saja dari prinsip kerja sama Grice yang dilanggar ketika Iago melakukan tindakan memperdaya itu.
Data diambil dari ujaran-ujaran Iago di dalam Othello. Korpus data penulis analisis dengan menggunakan model analisis tujuan (goal analysis) yang dikemukakan oleh Parisi dan Castelfranchi (1981), dilengkapi dengan (1) teori tindak tutur (speech act) yang dikemukakan oleh Austin (1978), (2) teori pragmatik (pragmatics) yang dikemukakan oleh Levinson (1983). (3) teori konteks (context) yang dikemukakan oleh Dascal (1981) dan (4) teori tindakan memperdaya (deceptive action) yang dikemukakan oleh Vincent dan Castelfranchi (1981).
Kesimpulan analisis skripsi ini adalah bahwa Iago selalu berhasil memperdaya lawan bicaranya karena ia memiliki kompetensi komunikatif, yang memungkinkan dia dapat mengenali konteks situasi ujaran dengan baik.

"
1990
S14099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Toibah
"Penelitian pustaka tentang Metafora Dalam Surat At-Taubah dimaksudkan untuk mengetahui kandungan metafora semantik arab dan umum yang terdapat dalam surat tersebut serta makna yang terdapat di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep metafora yang terdapat dalam linguistik Arab dan linguistik umum. Kemudian konsep tersebut diterapkan dalam penelitian Surat At-Taubah untuk mengetahui jenis metafora yang ada di dalamnya. Pengumpulan data edilakukan dengan mengidentifikasi ungkapan metafora berdasarkafl jenisnya dalam Surat At-Taubah. Setelah itu, menentukkan semantik yang terdapat dalam pencrjemahan surat At-Taubah tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 129 ayat yang terdapat pada Surat At-Taubah, sebesar 16,28 % atau berjumlah 21 ayat mengandung metafora Arab dan 12,40 % atau 16 ayat mengandung metafora Umum serta sebesar 3,88 % atau berjumlah 5 ayat mengandung metafora arab dan metafora Umum. Berdasarkan basil tersebut, make dapat disimpulkan bahwa kandungan metafora Arab dan metafora umum memiliki konsep yang berbeda. Hal ini terlihat dari 20,9 % jumlah seluruh metafora yang ditemukan baik dari metafora Arab maupun Umum hanya 3,88 % yang mengandung dua unsur tersebut. Perbedaan ini dikarenakan konsep yang berbeda dari kedua unsur tersebut. Metafora Arab lebih menitikberatkan pada adanya hal-hal yang menyerupai, tidak terlalu memperhatikan objek yang menjadi penyerupaan tersebut. Sedangkan pada Metafora Umum, objek penyerupaan menjadi penting untuk diperhatikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13406
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Junaidi
"Partikel pragmatik bahasa Inggris 'well' menjadi menarik untuk diteliti karena beberapa hal. Pertama, dari sudut pandang struktur gramatikal kata ini tidak berperan dalam pengalihan informasi. Namun demikian, bentuk yang tampaknya tidak berguna dan tidak berrnakna ini ternyata mewarnai bahasa sehari-hari penutur bahasa Inggris. Kedua, fenomena ini sulit dijelaskan baik oleh sintaksis maupun semantik. Pemunculannya dalam struktur sintaksis tidak dapat diduga. Semantik sulit menjelaskan makna 'well' apabila kata ini digunakan di awal ujaran.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memerikan penggunaan 'well' dalam beberapa konteks yang berbeda. Serara khusus skripsi ini bertujuan untuk membahas 'well' sebagai salah satu fenomena bahasa untuk menjaga hubungan sosial di antara peserta komunikasi. Dengan melengkapi pendekatan fungsi wacana seperti yang diutarakan Ostman (1981) dengan teori tindak ujar (Austin dan Searle), teori implikatur percakapan (trice), prinsip kesopanan (Lakoff), dan beberapa model penelitian 'well' terdahulu saya berusaha untuk memperlihatkan bahwa dengan menggabungkan teori-teori di atas kita dapat menjelaskan fenomena 'well' dengan lebih komprehensif. Data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini berjumlah 91, buah, dan yang selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 kelompok berdasarkan pemunculan _well' dalam sebuah ujaran.
Dari hasil analisis saya sampai pada kesimpulan bahwa 'well' mempunyai sejumlah fungsi percakapan yang hanya dapat dipahami dengan mengaitkannya kepada konteks, faktor kesopanan dan pelindung muka, dan perannya dalam membentuk koherensi wacana. Meskipun ada kecenderungan di antara beberapa linguis untuk meragukan peran prosodi dalam menentukan fungsi 'well', saya melihat bahwa prosodi turut melengkapi pemahaman kita terhadap fenomena 'well'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seri Susanna Chandra
"Penelitian ini bertemakan tentang metafora dalam teks ragam ilmiah Grundlagen zur Organischen Chemie dari buku Organisehe Chemie: Aktualisierte Ausgabe cetakan kelima tahun 1999. Dalam skripsi ini, ciri-ciri umum ragam bahasa keilmuan dan metafora diteliti berdasarkan aspek morpho_sintaksis dan semantik. Landasan teori yang digunakan adalah teori Fluck tentang ragam bahasa keilmuan; teori Kurz, Ingendahl dan Lakoff mengenai metafora. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ragam bahasa keilmuan memiliki ciri-ciri yang khusus dan banyak metafora terdapat dalam teks ragam ilmiah. Metafora yang paling banyak adalah metafora verba dan personifikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armand Luthfan
" ABSTRAK
Skripsi ini merupakan pembahasan mengenai konsep-konsep etika yang ada dalam budaya Jawa yaitu rasa wedi, isin, dan sungkan yang terkandung dalam ungkapan Bebasan. Konsep etika yang digunakan berdasarkan pengertian Franz Magnis Suseno dalam Etika Jawa : Sebuah analisa falsafi tentang kebijaksanaan hidup Jawa. Penelitian ini menggunakan teori Pragmatik Yule, teori Relevansi Sperber dan Wilson, teori Metafora Lakoff, dan Komponen Makna Widowson. Hasil penelitian ini adalah menemukan suatu relevansi dari setiap komponen makna sehingga diketahui adanya unsur-unsur konsep etika yaitu rasa wedi, isin, dan sungkan yang terkandung dalam bebasan.
ABSTRACT This thesis discussing about Javanese ethic concepts which it contains wedi, isin, and sungkan concept that perform on bebasan idioms. It will use Magnis Suseno, Franz definition about Javanese ethics concept on Etika Jawa Sebuah analisa falsafi tentag kebijaksanaan hidup Jawa. This research will use this following theory Pragmatics theory of Yule, Relevant theory of Sperber and Wilson, Metaphors theory of lakoff, also Widdowson Meaning Components. The reasult of this research is found a relevantion from each meaning components of bebasan idioms that contains ethic concepts about wedi, isin, and sungkan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banten: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kantor Bahasa Banten, {s.a.}
401 JBBSN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Pratomo Soedarsono P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Adiana Wiradani
"Penggunaan metafora di dalam Injil Matius dapat ditemukan dalam bentuk Perumpamaan. Di dalam sebuah perumpamaan Yesus membandingkan pesan yang ingin disampaikanNya dengan hal-hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dipakainya perumpamaan adalah agar ajaran_ajaranNya yang abstrak dan sulit dipahami dapat dipahami dengan lebih mudah, melalui cara yang sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan komponen makna yang berperan dalam pembentukan unsur metaforis dalam perumpamaan, dan kemudian menentukan makna perumpamaan. Penelitian ini dibatasi hanya pada tiga belas kasus perumpamaan berbentuk cerita yang mempunyai unsur kontras atau pertentangan. Alasan dipilihnya kasus perumpamaan berbentuk cerita yang memiliki unsur kontras atau pertentangan adalah karena terdapat kecenderungan bahwa perumpamaan dengan bentuk seperti itu lebih sulit dimengerti daripada perumpamaan lainnya. Hal ini disebabkan oleh hadirnya metafora yang berantai dalam perumpamaan-perumpamaan dengan bentuk tersebut. Untuk mcncapai tujuan penelitian tersebut, dilakukan penentuan unsur metaforis dan referen yang diacu oleh ujaran metaforis tadi. Kemudian dilakukan pendeskripsian komponen-komponen makna yang dimiliki kedua unsur tersebut. Melalui langkah ini, dapat juga dilihat pengalihan makna yang terjadi dari unsur metaforis ke referen yang diacunya. Kemudian pada akhirnya dapat ditentukan makna perumpamaan, dengan mengaitkan setiap makna yang dimiliki setiap unsur metaforis perumpamaan yang kemudian dialihkan ke referen yang diacunya. Makna yang dialihkan tersebut (trasferred meaning) merupakan inti pesan dari Penutur, yaitu Yesus, kepada pendengar atau pembaca."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>