Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150848 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laili Fauziah
"Penelitian ini memperlihatkan pengaruh bentuk ester terhadap kestabilan radikal yang akan berpengaruh terhadap jenis dimer dan kuantitas yang dihasilkan. Dalam penelitian ini dilakukan esterifikasi metode fischer yakni esterifikasi dengan menggunakan asam halida. Pada percobaan ini asam ferulat dilarutkan terlebih dahulu dalam etanol kemudian ditambahkan asetil klorida lalu dirotatory evaporator selama semalam pada suhu 40oC. Hasil MS produk esterifikasi menunjukkan adanya spektrum dengan m/z = 222 pada waktu retensi 14,415 menit.
Hasil ini berbeda dengan hasil MS dari bahan bakunya yakni asam ferulat yang menunjukkan adanya spektrum dengan m/z = 194 pada waktu retensi 14,020 menit. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi esterifikasi asam ferulat. Etil ferulat murni yang dihasilkan sebesar 0,003 mol (40,00 %). Kemudian masing-masing asam ferulat dan etil ferulat didimerisasi menggunakan enzim peroksidase yang diisolasi dari batang brokoli dengan aktivitas spesifiknya sebesar 0,847.
Didapat dimer asam ferulat tanpa pemurnian sebesar 0,045 g sedangkan dimer etil ferulat tanpa pemurnian sebesar 0,036 g. Analisis GC-MS dari hasil dimerisasi asam ferulat menunjukkan terbentuknya senyawa baru yang diduga merupakan dimer asam ferulat dengan nilai m/z = 386 pada waktu retensi 11,680 menit (luas area 0,33 %). Berdasarkan spektrum massanya, diduga dimer asam ferulat yang terbentuk adalah 8-8?-dehidrodiferulat. Sedang analisis GC-MS dari hasil dimerisasi etil ferulat menunjukkan terbentuknya senyawa baru yang diduga merupakan dimer etil ferulat dengan nilai m/z = 422 pada waktu retensi 31,200 menit (luas area 29,89 %) dan 31,620 menit (luas area 1,88 %). Berdasarkan spektrum massanya, diduga dimer etil ferulat yang terbentuk pada waktu retensi 31,200 menit (luas area 29,89 %) adalah dimer etil ferulat ikatan 8-8? dan pada waktu retensi 31,620 menit (luas area 1,88 %) adalah dimer etil ferulat ikatan 8-O-4?."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30480
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Senyawa asam ferulat dapat mengalami oksidasi kopling dengan
menggunakan biokatalis peroksidase yang diisolasi dari batang brokoli dan
mengnasilkan senyavva yang memiliki aktivitas bio|ogis_ Enzim peroksidase
yang digunakan adalan enzim yang diambil dari bagian batang brokoli dan
dimurnikan secara bertanap dengan metode pengendapan melalui
penambanan (NH4)2SO4 dengan konsentrasi 0-30%, 30-50%, dan 50-70%
(fraksi 3). Enzim fraksi 3 yang diperolen memiliki aktivitas spesifik sebesar
2,14 U/mg. Dalam reaksi kopling oksidatif asam ferulat dapat mengnasilkan
produk ben/varna meran bata yang kemudian diekstraksi dengan etil asetat,
dan nasil produk diperolen berat endapan sebesar 0,1779 g (11,05%).
Identifikasi produk dengan UV-Vis menunjukkan adanya 2 serapan
maksimum pada panjang gelombang (X maks ) 288 nm dan 321 nm yang
berbeda dengan panjang gelombang pada serapan maksimum asam ferulat
yaitu 320 nm. Diketanui dua X mm ini memiliki kemiripan dengan serapan
maksimum suatu dimer 8-8 diferulat pada Iiteratur Analisis dengan GC-IVIS
ternadap produk nasil reaksi pada vvaktu retensi 38,9 menit menunjukkan
adanya nilai m/z 386 yang diduga merupakan dimer. Produk nasil reaksi
dalam uji aktivitas biologisnya sebagai allelopati dengan memakai bibit
mentimun sebanyak 30 butir dalam cavvan petri yang Sudan dilapisi kertas
saring menunjukkan kenaikan aktivitas sebagai zat allelopati, yaitu produkhasil reaksi memiliki nilai IC 50 sebesar 53,74 ppm sedangkan asam ferulat
sendiri memiliki IC 50 = 259,58 ppm."
Universitas Indonesia, 2007
S30378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lina Mardiana
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40098
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lindiyah
"Pembentukan senyawa dimer dari eugenol dan isoeugenol telah dilakukan dengan bantuan biokatalis enzim peroksidase dan hidrogen peroksida. Enzim peroksidase (EC 1.11.1.7) adalah salah satu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi dan termasuk dalam kelas oksidoreduktase, yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen, seperti senyawa fenolik. Reaksi ini akan menghasilkan radikal fenoksi yang akan mengalami reaksi kopling sehingga dihasilkan dimer fenolik. Enzim peroksidase yang digunakan berasal dari horseradish yang mempunyai aktivitas spesifik 100 U/mg. Hasil reaksi eugenol menghasilkan produk berupa minyak kental berwarna kuning kecoklatan dengan berat 1,8765 g. Pemurnian produk menggunakan KLT preparatif dan hasil yang diperoleh berupa kristal kuning dengan berat 0,0755 g (1,90%) dengan titik leleh 105-1080C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan instrumentasi UV-Vis, GCMS dan polarimeter. Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer eugenol yaitu dehidrodieugenol dengan m/z = 326 pada waktu retensi 20,39 menit dengan luas area 33,38% dan hasil pengukuran dengan polarimeter menghasilkan sudut putar spesifik [ α ]25 D = + 75.0˚ (c, 0.002, CH3COOC2H5). Sedangkan hasil reaksi isoeugenol menghasilkan produk berupa minyak kental berwarna kuning dengan berat 1,9924 g. Pemurnian produk menggunakan KLT preparatif dan hasil yang diperoleh berupa kristal kuning dengan berat 0,0802 g (2,02%) dengan titik leleh 118-120˚C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan instrumentasi UV-Vis, GC-MS dan polarimeter. Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer isoeugenol yang merupakan senyawa turunan lignan, yaitu senyawa licarin A dengan m/z = 326 pada waktu retensi 20,52 menit dengan luas area 10,48%. Hasil pengukuran dengan polarimeter menunjukkan adanya sifat optis aktif pada senyawa hasil reaksi dengan sudut putar spesifik [ α ]25 D = - 85.0˚ (c, 0.002, CH3COOC2H5)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30481
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prolessara Prasodjo
"Senyawaanfenolik merupakan senyawa bahan alam~yang cukup l~aspenggunaannya. saat ihi,. Kemampuannya sebagai senyawa biologis aktif memberikan suatu peran .yang besar terhadap kepenttngan man usia. · . Peroksidase merupakan en'zirn oksido-reduktase yang dapat digunakan dalam mengkatatisis reaksi kopling senyawa fenolik. :Peroksidase ' . mengkatalisis reaksi oksidasi senyawa fenolik dengan keberadaan peroksida (H202) sebagai substrat akseptor hidrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari reaksi kopling oksidatif senyawa guaiakol dan eugenol dengan '· bantuan enzim peroksida serta mengetahui aktivitas antioksidan dari senyawa hasil kopling yang terbentuk. lsolasi peroksidase dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea) menghasilkan ekstrak enzim kasar dengan kadar protein 1,9295 mg/ml dan aktivitas spesifik 0,0925 Unit/mg. Senyawa hasil kopling diekstrak menggunakan etil asetat. Hasil ekstraksi kemudian dipisahkan dan dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom. Fraksi yang didapat kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan spektrometer UV-VIS dan GC-MS. Aktivitas antioksidan senyawa hasil reaksi, diukur I dengan metode radical scavenger menggunakan DPPH. Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer guaiakol dengan nilai m/z 246, dimer eugenol dengan m/z 326 dan senyawa eugenol-guaiakol dengan nilai m/z 286. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa fraksi 1 yang diketahui mempunyai komposisi 84,51% dimer guaiakol dan 9,64% dimer eugenol, dan fraksi 2 yang diketahui mempunyai·komposisi 33,72% dimer eugenol dan • diduga 12,83% senyawa eugenol-guaiakol menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih baik daripada guaiakol, tetapi bila dibandingkan dengan eugenol, fraksi 1 dan· 2 menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih lema h. Fraksi ·1 dan 2 menunjukkan aktivitas antioksidan yang hampirsama"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atyka Yuliastuti
"Pada penelitian ini, digunakan enzim lakase yang diisolasi dari jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Reaksi kopling oksidatif dilakukan terhadap senyawa isolat Mesua kunstleri dalam medium bifasa (etil asetat : buffer fosfat = 4:1) dengan hidrokuinon sebagai mediator. Pemurnian produk reaksi dengan KLT preparatif menghasilkan suatu isolat yang selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, FT-IR dan LC-MS. Hasil analisis LC-MS menunjukkan telah terbentuk suatu senyawa baru yang diduga merupakan hasil penggabungan dari senyawa isolat Mesua kunstleri dengan nilai m/z = 803,549 pada waktu retensi 4,102- 4,269 menit. Hasil dari uji antioksidan dan alelopati menunjukkan bahwa senyawa produk reaksi memiliki aktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa isolat Mesua kunstleri, disebabkan struktur dari senyawa produk reaksi yang lebih sterik.

Enzyme laccase that isolated from white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is used for oxidative coupling reaction from Mesua kunstleri's compound. The reaction was done using biphasic medium (ethyl acetate : phosphate buffer = 4:1) and used hydroquinone as mediator. Product of reaction was purified by TLC preparative and then identified by UV-Vis spectrophotometer, FT-IR and LC-MS. The LC-MS analysis showed the new compound from coupling reaction Mesua kunstleri’s compound with m/z value = 803,549 at retention time 4,102- 4,269 minutes. The product reaction showed lower activity in assay of antioxidant and allelopathy compared with origin Mesua kunstleri's compound, that presumed in relation with steric hindrance of phenolic functional groups."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Artantri Ramadhani
"Penggunaan pelumas diester sebagai pelumas foodgrade dalam industri makanan dianggap aman dikarenakan sifatnya yang dapat terbiodegradasi dan tidak toksik. Pelumas ini dibuat dengan mereaksikan alkohol monohidris dengan asam dikarboksilat linear maupun bercabang. Dalam penelitian ini dilakukan suatu reaksi untuk menghasilkan senyawa asam dikarboksilat yang dapat digunakan dalam pembuatan pelumas diester. Sebagai pereaktan digunakan turunan minyak kelapa sawit yaitu Palm Oil Methyl Ester (POME). Reaksi yang dilakukan adalah reaksi pemecahan oksidatif (oxidative cleavage) pada ikatan rangkap yang dimiliki oleh POME. Reaksi ini dilakukan pada fasa cair dengan menggunakan oksigen sebagai pereaktan dan katalis heterogen Co/Zeolit. Reaksi dilakukan pada reaktor batch dengan kondisi tekanan atmosferik. Setelah produk dihasilkan, selanjutnya dilakukan proses distilasi yang bertujuan untuk mendapatkan senyawa yang lebih ringan. Loading katalis Co yang digunakan sebesar 2,4 % dengan metoda preparasi katalis yang digunakan adalah perpindahan ion. Hasil penelitian menunjukkan uji densitas dan uji viskositas dari produk yang dihasilkan memberikan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan POME, hal ini dikarenakan terbentuknya gugus fungsi baru yaitu gugus karboksil yang mempengaruhi densitas dan viskositas campuran. Uji bilangan asamjuga memberikan kenaikan bilangan asam yang mengindikasikan terbentuknya asam karboksilat. Dari pengujian menggunakan FTIR didapatkan munculnya gugus baru berupa gugus -OH dan meningkatnya gugus C=0 yang berasal dari gugus karboksil dalam senyawa asam karboksilat. Pengujian menggunakan GCMS dilakukan pada produk hasil distilasi pada suhu 160 °C, dengan waktu reaksi 2,5 jam. Pemilihan ini didasarkan pada angka bilangan asam produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk lainnya. Uji GCMS menunjukkan adanya tiga macam senyawa asam karboksilat metil ester yang terbentuk dari reaksi, yaitu Octanedioic acid methyl ester (C9H1604), Nonanedioic acid methyl ester (C10H1804), dan Decanedioic acid methyl ester (C11H2004). Yield yang dihasilkan dari senyawa ini masih sangat kecil yaitu hanya sekitar 1,2 %. Kebanyakan dari pereaktan belum mengalami reaksi pemecahan oksidatif dan terbentuknya senyawa oksidatif lain mempengaruhi yield dari reaksi ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muryeti
"Sintesis dimer eugenol dan isoeugenol telah dilakukan melalui reaksi kopling oksidatif dengan H2O2 dengan katalis enzim Horseradish peroksidase (EC 1.11.1.7). Kondisi optimum reaksi yang diperoleh adalah pada perbandingan jumlah eugenol dan H2O2 adalah 1:0,5, pH 3 dan penambahan 10% metanol sebagai cosolvent. Identifikasi senyawa hasil sintesis diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, IR, GCMS, NMR (H-NMR, C-NMR) dan polarimeter. Reaksi kopling oksidatif eugenol diidentifikasi sebagai dehidrodieugenol (8,52 %), titik leleh 105,50C serta sudut putar optik =+0,04. Senyawa dimer yang terbentuk merupakan kopling pada posisi C5 dan C5?. Sedangkan reaksi kopling isoeugenol menghasilkan senyawa (7R,8R)-Licarin A (9,52 %) dengan titik leleh 132,50C serta sudut putar optik =+0,02, yang merupakan kopling pada posisi C8 dan C5?. Uji toksisitas dilakukan dengan metode BSLT, sedangkan uji sitotoksik dilakukan terhadap sel Murine Leukimia P388 dengan metode MTT. Hasil BSLT yang diperoleh menunjukkan bahwa toksisitas dehidrodieugenol (LC50 = 301,9 g/mL ) dan Licarin A (LC50 = 181,9g/mL ). Uji sitotoksisitas terhadap sel kanker Murine Leukimia P388 diperoleh nilai IC50 =10,8 g/mL untuk senyawa Licarin A.

Dimerisation of eugenol and isoeugenol has been produced through oxidative coupling reaction with H2O2, catalyzed by Horseradish peroxidase (EC 1.11.1.7). Optimum reaction condition were obtained by varying mol ratio of eugenol:H2O2 1:0,5, pH 3.0, and 10% methanol as cosolvent. The structure of compounds synthesized were analyzed and characterization by UV-Visible spectrophotometer, FTIR, GCMS, NMR and polarimeter. Oxidative coupling reaction of eugenol were identified as dehydrodieugenol (8,52 %), 105,50C and optical angle  = + 0,04. Dimeric compounds were formed by coupling at C5 and C5 '. While coupling oxidation isoeugenol produced (7R,8R)-Licarin A (9,52 %), with melting point 132.50 C and optical angle = +0.02, which is the coupling at C8 and C5'. Toxicity assay was conducted using BSLT method, while cytotoxicity assay performed against Murine Leukimia P388 cell lines was conducted using MTT method. The LC50 value of brine shrimp lethality test of dehydrodieugenol compound was 301,9 g/mL and Licarin A (LC50 : 181,9 g/mL ). Cytotoxicity test on Murine Leukimia P388 cell lines yielded IC50 10,8 g/mL"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29347
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>