Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 295 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Syah Abdaly
"Pisang Raja Sere (Musa AAB ?Pisang Raja Sere?) memiliki banyak kandungan gizi termasuk senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antioksidan pada ekstrak daging pisang Raja Sere dengan vitamin A, vitamin C dan katekin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental melalui penghitungan bilangan peroksida. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bilangan peroksida sampel minyak yang ditambahkan ekstrak daging pisang Raja Sere, lebih kecil dibandingkan sampel minyak yang ditambahkan vitamin A maupun vitamin C, namun lebih besar dibandingkan dengan sampel minyak yang ditambahkan katekin. Secara statistik, perbedaan bilangan peroksida ini bermakna karena nilai p<0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak daging pisang Raja Sere terbukti lebih baik dibandingkan vitamin A dan vitamin C, tetapi tidak sebaik katekin.

Raja Sere banana (Musa AAB ?Pisang Raja Sere?) contains a lot of dietary components include antioxidant substances. This research was aimed to compare the antioxidant activity between Raja Sere banana pulp extract, vitamin A, vitamin C, and catechin. This research used experimental method through peroxide value counting. This research?s results showed that average peroxide value of the oil added with Raja Sere banana pulp extract sample was less than the oil sample which was added with either vitamin A or vitamin C, but bigger than the oil sample which was added with catechin. Statistically, this comparison is valuable because the ?p value? is <0,05. Thus, it could be concluded that Raja Sere banana pulp?s antioxidant activity is better than vitamin A and vitamin C, but not as good as catechin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhidayah bt. Pazil
"Pisang (Musa Acuminata) merupakan jenis buah yang mengandung banyak senyawa kimia yang bersifat antioksidan dan antibakteri, salah satunya adalah pisang raja (Musa AAB ?Pisang Raja'). Pisang raja merupakan kultivar lokal dan populer di Indonesia, mudah ditemukan, memiliki harga yang relatif murah, serta merupakan jenis pisang yang bisa langsung dimakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan akivitas antioksidan ekstrak daging pisang raja dengan antioksidan lain yaitu vitamin A, vitamin C, dan katekin melalui penghitungan bilangan peroksida. Bilangan peroksida ditentukan dengan cara titrasi iodometri.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada bilangan peroksida yang terbentuk pada sampel minyak saja dan minyak yang ditambah katekin jika dibandingkan dengan sampel minyak yang ditambah dengan ekstrak daging pisang raja. Namun pada sampel minyak yang ditambah dengan vitamin A dan C tidak menunjukkan adanya bilangan peroksida yang berbeda bermakna jika dibandingkan dengan sampel minyak yang ditambah dengan ekstrak daging pisang raja. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan efek antioksidan ekstrak daging pisang raja sama baiknya dengan vitamin A dan vitamin C namun tidak sebaik katekin.

Banana (Musa Acuminata) is a type of fruit that contains a lot of chemical substances that work as antioxidant and antibacterial, one of these is ?pisang raja'. ?Pisang Raja' is a local cultivar banana that is popular among Indonesian which is easy to get with relevant price, and it is a type of banana that can be served directly.
The aim of this research is to compare the antioxidant effect of Pisang Raja's pulp extract with other antioxidant such as vitamin A, vitamin C and catechin by calculating the peroxide number. Peroxide number was determined by iodometri titration method.
The result showed that there is a significance difference in peroxide number which formed in oil sample and in oil which has been added with catechin if it is compared to oil which has been added with Pisang Raja's pulp extract sample. However, in oil which has been added with vitamin A and C showed no significance difference in their peroxide number if it is compared to oil which has been added with Pisang Raja's pulp extract sample. Based on this result, it can be concluded that the antioxidant effect of Pisang Raja's pulp extract is as good as vitamin A and C but not as good as catechin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pratiwi
"Antioksidan digunakan untuk meredam reaksi pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Quercetin dari ekstrak daun Keji Beling dapat dijadikan sebagai sunber antioksidan alami. Ekstraksi senyawa quercetin dari daun Keji Beling dengan metode sonikasi menghasilkan rendemen sebesar 10,67%. Berdasarkan uji fitokimia ekstrak daun Keji Beling didapatkan perubahan warna dari coklat menjadi jingga kecoklatan yang menunjukkan adanya kandungan flavonoid. Isolasi quercetin dilakukan dengan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. Eluen yang digunakan dalam isolasi quercetin dari ekstrak daun Keji Beling adalah methanol-etil asetat (4:1). Dari hasil pengujian dengan FTIR dan NMR didapatkan gugus-gugus senyawa yang umumnya terkandung dalam senyawa quercetin yaitu fenol, aromatic, karbonil, alkana, dan eter.

Antioxidant is used to prevent free radical forming in body. Quercetin from Keji Beling leaves extract can be used as natural antioxidant source. The extraction of quercetin from Keji Beling leaves with sonication method produce a yield of 10,67%. Based on phytochemical test of Keji Beling leaves extract obtained changes color from brown to reddish brown that indicates the flavonoid. Isolation of quercetin was conducted by using colomn chromatography and thin layer chromatography. The eluent that used for isolation of quercetin is methanol-etil acetate (4:1). From the test result of FTIR and NMR were obtained the function groups from sampel and also obtained in quercetin are phenol, aromatic, carbonil, alkane, and ether.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Casey , T. J.
Chichester: John Wiley & Sons, 1996
628.162 CAS u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schroeder, Edward D.
New York: McGraw-Hill, 1977
628.16 SCH w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York, N.Y.: VCH, 1996
628.166 CHE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fair, Gordon Maskew
New York : John Wiley & Sons, 1968
628.1 FAI w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Dwiyanti Suryono
"Limbah domestik merupakan salah satu pencemar yang sangat berpotensi untuk menimbulkan pencemaran lingkungan, terutama limbah domestik yang berasal dari tangki septik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kota-kota besar di Indonesia sudah tercemar oleh buangan toilet (black Water), yang diperkirakan 70-80% dari limbah ini langsung mencemari air tanah dangkal.
Berdasarkan kenyataan tersebut kebutuhan fasilitas pengolahan limbah tangki septik harus diperhatikan, karena kualitas efluen hasil pengolahan di dalam tangki septik ternyata masih berpotensi untuk mencemari lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alternatif penyelesaian untuk memperbaiki kualitas efluen limbah tangki septik.
Penelitian pengaruh bahan starter terhadap efektivitas pengolahan limbah tangki septik ini dilakukan sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah pengolahan limbah tangki septik. Dengan penambahan bahan starter, berarti ada penambahan sejumlah mikroorganisme ke dalam sistem pengolahan limbah tangki septik yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengolahannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan starter M-Bio dan isi rumen terhadap efektivitas penurunan kadar parameter COD, PO43-, N03-, N02-, padatan tersuspensi, dan E. coli, serta untuk membandingkan pengaruh kedua bahan starter tersebut dalam berbagai variasi dosis.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Penambahan bahan starter M-Bio dapat meningkatkan efektivitas pengolahan limbah tangki septik terhadap parameter COD, P043- N03-, N02-, padatan tersuspensi, dan E. coli,
2. Penambahan bahan starter isi rumen dapat meningkatkan efektivitas pengolahan limbah tangki septik terhadap parameter COD, PO43-, N03-, N02-, padatan tersuspensi, dan E. coli.
Penelitian eksperimental dilakukan dalam skala laboratorium dengan rancangan penelitian acak lengkap yang disusun secara faktorial, yang dilakukan di Laboratorium Lingkungan, FTUI. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu pengamatan 8 jam, yaitu 0, 8, 16, 24, 32, 40, dan 48 jam, serta pengamatan dilakukan hingga 72 dan 96 jam. Variasi dosis bahan starter,yakni M-Bio dan isi rumen adalah 2,5 ml/L, 5 ml/L, dan 7,5 ml/L, kemudian setiap pengamatan dibandingkan terhadap kontrol. Sampel limbah tangki septik diambil dari asrama mahasiswa UI, Depok. Parameter utama yang diukur adalah COD, PO43-, N03-, N02-, padatan tersuspensi, dan E. coli. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji statistik ANOVA, dan rumus kinetika reaksi biokimia M-Bio dan isi rumen.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata bahan starter M-Bio meningkatkan efektivitas pengolahan limbah tangki septik yang ditunjukkan dengan penurunan bermakna terhadap konsentrasi parameter COD, PO43-, N03-, N02-, padatan tersuspensi, dan E. coli. Sedangkan bahan starter isi rumen tidak dapat meningkatkan efektivitas pengolahan limbah tangki septik terhadap parameter COD, PO43-, N03-, NO2-, padatan tersuspensi, bahan starter isi rumen hanya dapat meningkatkan efektivitas penurunan parameter E. coli.
Perhitungan konstanta kinetika reaksi biokimia M-Bio menghasilkan laju penguraian bahan organik (rsu) antara 6,7552-90,4693 mg/L/jam, dan pertumbuhan bersih mikroorganisme antara 0,0852-0,4011 sel/jam. Sedangkan, perhitungan konstanta kinetika reaksi biokimia isi rumen menghasilkan laju penguraian bahan organik (rsu) antara 1,6735-10,6951 mg/L/jam, dan pertumbuhan bersih mikroorganisme antara 0,0078-0,0852 sel/jam.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Penambahan bahan starter M-Bio dapat meningkatkan efektivitas pengolahan limbah tangki septik yang ditunjukkan oleh penurunan terhadap konsentrasi parameter COD, P043-, N03-, N02-, padatan tersuspensi, dan E. coli.
2. Penambahan bahan starter M-Bio memberikan tingkat efisiensi penurunan konsentrasi parameter COD sebesar 83,06%, P043- sebesar 86,76%, N03- sebesar 65,14%, N02- sebesar 73,40%, padatan tersuspensi sebesar 71,15%, dan E. coli sebesar 83,78%.
3. Penambahan bahan starter M-Bio pada dosis 5 ml/L menunjukkan tingkat penurunan yang paling tinggi dibandingkan dosis lainnya pada parameter COD, P043-, N03-, N02-, dan padatan tersuspensi, sedangkan tingkat penurunan parameter E. coli yang paling tinggi ditunjukkan oleh bahan starter M-Bio dosis 7,5 ml/L.
4. Penambahan bahan starter isi rumen tidak dapat meningkatkan efektivitas pengolahan limbah tangki septik terhadap konsentrasi parameter COD, P043-, N03-, NO2-, padatan tersuspensi, tetapi hanya efektif untuk menurunkan jumlah E. coli.
5. Laju Pertumbuhan bersih mikroorganisme (µ) dan laju penguraian substrat (rsu) pada pengolahan limbah tangki septik dengan dosis 5 ml/L adalah µ = 0,4011/jam dan rsu = 90,4693 mg/L/jam.

Starter Influence on Domestic Wastewater Treatment Affectivity (A Case Study on Septic Tank Wastewater of Indonesia University Dormitory, Depok) Domestic wastewater is one of the pollutants that caused environmental pollution, especially septic tank wastewater. The surveys show that some of city of Indonesia has been polluted by septic tank wastewater (black water), that estimated 70-80% polluted directly the ground water.
Based on this condition, the necessity of septic tank wastewater treatment facility should be attended, because the effluent quality as result of a treatment in septic tank still have chance to pollute the environment. So that, the solving alternative is needed to make septic tank wastewater effluent quality better. This research about starter influence on septic tank wastewater treatment affectivity was conducted as an alternative to solve septic tank wastewater treatment problem. By the starter addition, it means there are a number of microorganisms were added into septic tank wastewater treatment system to increase that treatment affectivity.
The aim of this research is to understand the starter influence of M-Bio and paunch manure on removal affectivity of parameters COD, P043 N03, N02-, suspended solid, and E. coil, and to compare the various dose of both of starter influence.
The hypotheses of this research are:
1. The addition of M-Bio starter increase the treatment affectivity of septic tank wastewater on parameters COD, P043-, N03-, N02-, suspended solid, and E. coli
2. The addition of paunch manure starter increase the treatment affectivity of septic tank waste on parameters COD, PO43-, N03-, N02-, suspended solid, and E coli.
The experimental study with factorial testing used complete random design and was conducted in the Environmental Laboratory of Engineering, University of Indonesia. The experiment was conducted with interval time of observation 8 hours, that is 0, 8,16, 24, 32, 40, and 48 hours, and the observation was still conducted until 72 and 96 hours. The various dose of both of starter, that is M-Bio and paunch manure is 2,5 ml/L, 5 ml/L, and 7,5 ml/L, and then each observation was compared with control. Septic tank waste samples were taken from Indonesia University dormitory, Depok. The main parameters that were measured were COD, P043-, N03-, N02-, suspended solid, and E. coli. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and standard formula to find kinetic constants of M-Bio and paunch manure biochemical reactions.
The final result of both of starter influenced indicate, that M-Bio starter increase the affectivity of septic tank wastewater treatment on parameters COD, PO43-, NO3-, NO2-, suspended solid, and E. coli. While, paunch manure starter not increase the affectivity of septic tank wastewater treatment on parameters COD, PO43-, NO3-, NO2-, suspended solid, paunch manure starter just can increase parameters E. coli. The calculation for kinetic constant of M-Bio biochemical reactions obtained the result that the rate of decomposition of organic material (rsu) was between 6,7552-90,4693 mg/L/hour, and the net growth rate of microorganism was between 0,0852-0,4011 cells/hour. While, the calculation for kinetic constant of paunch manure biochemical reactions obtained the result that the rate of decomposition of organic material (rsu) was between 1,6735-10,6951 mg/L/hour, and the net growth rate of microorganism was between 0,0078-0,0852 cells/hour.
The conclusions of this study are:
1. M-Bio starter increase the affectivity of septic tank wastewater treatment on parameters COD, PO43-, N03-, NO2-, suspended solid, and E. coli.
2. The removal efficiency of COD result in 83,06%, PO43- = 86,76%, NO3- = 65,14%, N02- = 73,40%, suspended solid = 71,15%, and E. coli = 83,78%.
3. The most effective dose for parameters COD, PO43-, NO3-, NO2-, suspended solid is 5 ml/L. And, the most effective dose for parameter E. coli is 7,5 ml/L.
4. The addition of paunch manure starter can not increase the treatment affectivity of septic tank waste on parameters COD, PO43-, NO3-, NO2-, suspended solid, but paunch manure effectively increase on E. coli.
5. The rate of decomposition of organic material (r) for dose 5 ml/L is 90,4693 mg/L/hour, and the net growth rate of microorganism (µ) is 0,4011 cell/hours. While, The rate of decomposition of organic material (rsu) for dose 7,5 ml/L is 6,7552 mg/L/hour, and the net growth rate of microorganism (µ) is 0,1582 cells/hour."
2001
T7118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aryanti Sukarmanto
"ABSTRAK
Penjernihan Air Sungai Lahan Gambut Menggunakan Karbon Aktif Gambut. Di daerah lahan gambut seperti Riau dan Kalimantan masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari. Air sungai tersebut berwarna kuning kecoklatan karena terlarutnya senyawa humat dari gambut.
Pengolahan air secara klorinasi menyebabkan residu humat membentuk trihalometana yang bersifat karsinogenik. Dapat pula digunakan metode adsorpsi dengan karbon aktif, tetapi harganya mahal. Untuk itu diteliti kemungkinannya membuat karbon aktif dari gambut dan dicoba untuk mengadsorpsi warna air gambut. Pengaktifan karbon dilakukan dengan cara kimia menggunakan ZnClz dan cara fisika dengan pemanasan pada suhu 800 °C.
Hasil penelitian menunjukkan karbon aktif kimia (KAK) mempunyai daya adsorpsi lebih baik daripada karbon aktif fisik (KAF). Daya serap optimum karbon aktif di peroleh pada kondisi pH 5, waktu kontak 1,5-2 jam dengan dosis 20 gll, menghasilkan penurunan kadar warna sebesar 94,6%dari 709,46 TCU menjadi 38,01 TCU dan kadar organik sebagai bilangan KMnO4 sebesar 91,5%dari 152,5 mg/l menjadi 9,5 mg/l. Kondisi air demikian telah memenuhi baku mutu air bersih (PERMENKES No. 416/MENKES/PERAX/1990)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ririh Yudhastuti
"Sungai Ciliwung selain berperan dalam urat nadi perdagangan dan pintu pertahanan kota Jakarta. Juga berperan sebagai sumber air minum bagi penduduk yang bertempat tinggal disekitar aliran sungai Ciliwung. Pada saat ini keadaan sungai tersebut cenderung demikian. Dimana penduduk yang berada di kelurahan Manggarai masih mempergunakan air Ciliwung sebagai sumber kehidupan. Selama periode tahun 1983 - 1986 sungai Ciliwung dikatakan tercemar berat akibat buangan limbah domestik, Pabrik dan pencemaran oleh industri kecil sepanjang tepi sungai. Menghadapi masalah tersebut perlu diusahakan suatu teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas air menjadi bersih terutama bagi nasyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
Salah satu alternativ pembersihan yang dapat menghasilkan air bersih (dalam hal mikrobiologi) yaitu penggunaan zeolit. Cara ini bisa dilakukan perorangan ataupun bersama-sama dalam waktu relatif singkat untuk menghasilkan air bersih. Zeolit banyak ditemukan di Negara kita dan harganya tidak jauh berbeda dengan pasir, atau bubuk arang aktif, tetapi mempunyai efektifitas yang lebih tinggi dalam adsorpsi kuman-kuman.
Dalam penelitian ini telah dilakukan suatu eksperimen yang menggunakan zeolit alam tanpa diaktifasi tetapi dibuat butiran-butiran agar mudah dimasukkan dalam colum / tabung kaca yang dibawahnya terdapat kran pengatur aliran air, untuk mengetahui dosis dan kecepatan aliran air yang optimum untuk mendapatkan jumlah sisa kuman-kuman dalam sampel air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian zeolit sangat baik untuk menurunkan jumlah kuman-kuman dalam air limbah domestik sungai Ciliwung. Pemerian zeolit dipengaruhi oleh dosis dan kecepatan aliran air, Yaitu semakin, tinggi dosis yang diberikan makin sedikit sisa kuman demikian pula semakin lambat kecepatan aliran air semakin sedikit sisa jumlah kuman dalam air. Hal ini dikarenakan adsorpsi zeolit terhadap kuman-kuman dalam air membutuhkan waktu dan kontak lebih lama."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>