Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Puntanata
"Pengeringan merupakan operasi kimia tertua yang digunakan untuk menguapkan air dari dalam bahan. Industri pengeringan telah berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu perusahaan nasional yang menggunakan operasi pengeringan adalah PT.X, perusahaan ini memproduksi obat-obatan tradisional dan kosmetik..Lebih lanjut, perusahaan ini menggunakan 2 metode pengeringan untuk menghasilkan salah satu produknya yaitu tapel parem, metode pengeringan tersebut adalah pengeringan dengan matahari dan dengan oven konveksi. Tetapi dengan adanya efek pemanasan global maka penggunaan pengeringan dengan matahari tidak dapat memberikan laju produksi yang sesuai dengan standar perusahaan.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah mencoba menerapkan metode pengeringan yang dapat menggantikan proses pengeringan dengan matahari. Oleh karena itu, penulis mencoba menerapkan beberapa metode pengeringan untuk menggantikan penggunaan pengeringan dengan matahari, salah satunya adalah dengan menggunakan microwave, dan menggunakan pretreatment kamar pendingin selama 21 jam. Selain itu, penulis juga menggunakan peralatan tambahan seperti spons dan kasa dalam proses pengeringan untuk meningkatkan kualitas produk hasil pengeringan.
Analisa yang dilakukan antara lain adalah : penyebab terjadinya penurunan kualitas pada produk hasil pengeringan dengan menggunakan mcrowave, pengaruh penggunaan pretreatment pada produk hasil pengeringan , dan pengaruh penggunaan spons dan kasa pada produk hasil pengeringan.

Drying process is the oldest chemical operation in which water is subtracted from certain substance. Drying industries has been developing well in Indonesia for the last couple of years. X Incorporate is one of National Corporation that produces herbal medicine and cosmetic. This industry is using two drying methods in one of its production, which is tapel parem. The drying methods are sunlit and by using convection oven. Unfortunately, the global warming effect causes the sunlit method ineffective.
The objective of this paper is to apply a new drying method to replace the sunlit method. The writer is performing a drying method using microwave and 21 hours pretreatment process in cooling chamber. Moreover, the use of sponge and gauze is also applied to increase the quality of the drying product
The analysis observed includes the cause of quality degradation in microwaveprocessed products; the influence of pretreatment in dried up products; the influence the use of sponge and gauze in dried up products."
2008
S37311
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Christianto
"ABSTRAK
Pengeringan merupakan suatu proses menghilangkan air dari suatu bahan. Proses pengeringan berlaku apabila bahan yang dikeringkan kehilangan sebahagian atau keseluruhan air yang dikandungnya. Proses pengeringan banyak digunakan oleh berbagai macam industri. Sebuah Perusahaan X yang bergerak di bidang obat-obatan dan kosmetik tradisional menggunakan proses pengeringan dalam proses produksinya. Salah satu produk dari perusahaan ini adalah tapel parem yang mana dalam proses produksinya menggunakan proses pengeringan. Pada perusahaan X ini menggunakan dua metode pengeringan, pengeringan tersebut adalah dengan menggunkan matahari dan dilanjutkan dengan menggunakan oven konveksi. Pengeringan dengan menggunakan matahari mengalami kendala, karena saat ini di dunia sedang terjadi efek pemanasan global yang mengakibatkan cuaca menjadi tidak menentu, laju produksi pada perusahaan menjadi terhambat.
Tujuan dari penulisan skribsi ini adalah untuk menemukan suatu metode pengeringan yang lebih efisien tetapi tetap menjaga kualitas dari produk dari segi warna dan bentuknya. Penulis berusaha untuk memecahkan permasalah tersebut dengan menerapkan metode pengeringan yang lain yaitu salah satunya dengan menggunakan microwave dan Pretreatment menggunakan kipas.
Analisa yang dilakukan antara lain adalah : penyebab terjadinya penurunan kualitas pada produk hasil pengeringan dengan menggunakan microwave, pengaruh penggunaan pretreatment pada produk hasil pengeringan , dan pengaruh penggunaan spons dan kasa pada produk hasil pengeringan.

ABSTRACT
Drying is a process to subtract water component from certain substance. To carry out drying process is to make the substance loses its whole water component or part of it. Nowadays, many industries utilize this process in their production. An X Incorporate who produces herbal medicine as well as cosmetic products is currently using this process. Tapel parem is one of its products that go into drying process. This corporation is using two drying methods, by using sunlight and convection oven. The sunlit method is recently in front of a problem. The global warming effect causes the weather into an uncertain condition, furthermore inhibits the production.
The objective of this paper is to reveal new drying method that more efficient, as well maintaining premium quality product. The writer is solving the question with a new drying method, which is using microwave, and blower for the pretreatment. Moreover, the use of sponge and gauze is also applied to increase the quality of the drying product.
The analysis observed includes the cause of quality degradation in microwave processed products; the influence of pretreatment in dried products; the influence the use of sponge and gauze in dried products."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Iswananda
"Laporan ini membahas mengenai progres yang telah dicapai mengenai sebuah proyek selama mata kuliah EGH400-1 dan EGH400-2. Proyek ini bertujuan memproduksi microwave skala industri untuk digunakan dalam industri makanan. Microwave ini akan digunakan untuk pengawetan makanan dan masa usia makanan sebelum kadaluwarsa. Prototipe untuk microwave ini telah dibangun di Agridry Dryers Pty Ltd. Pada mata kuliah EGH400-1, progres yang dibahas adalah pemodelan matematika yang dilakukan sebelum terjadinya perubahan pada tujuan proyek. Pada akhir semester, rencana proyek telah dirancang untuk diikuti pada semester berikutnya. Akan tetapi, pada mata kuliah EGH400-2, terdapat masalah yang ditemukan selama pengujian microwave. Ditemukannya sebuah kebocoran radiasi yang terjadi di sekitar titik masuk dan keluar microwave yang telah membuat pergeseran prioritas pada proyek. Lalu, tujuan utama pada saat ini adalah membuat penutup bagian bawah pada microwave untuk mencegah hal tersebut agar tidak terjadi lagi dan memastikan keselamatan para pekerja yang bekerja di Agridry.

This report discusses the progress that have been made throughout EGH400-1 and EGH400-2. The project is to manufacture a large-scale industrial microwave for use in the food industry. This microwave will be used for food preservation and longevity, among other things. The prototype for the microwave has been built in Agridry Dryers Pty Ltd.

In EGH400-1, the progress that was discussed was the mathematical modelling that was done before a change happened in the objective. At the end of the semester, a project plan was devised to follow for the next semester. However, in EGH400-2, there was a problem found during testing of the microwave. Radiation leakage was found to be happening around the entry and exit points of the microwave that shifted the priority of the project. Now, the main objective was to create a bottom cover for the microwave to prevent that from happening and ensure the safety of the workers working in Agridry."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blose, Nora
New York : Sterling Publishing, 1993
R 635.7 BLO h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiandi Priantoso
"Proses pengeringan dilakukan untuk memperpanjang daya simpan produk, mengurangi volume dan berat produk sehingga produk tersebut lebih awet dan mudah untuk didistribusikan. Umumnya masalah yang sering terjadi adalah produk yang tidak dapat kering (lengket) akibat rendahnya temperatur glass transition serta tidak kering akibat kurangnya energi pengeringan. Selain itu temperatur pengeringan yang tinggi dapat merusak kandungan vitamin pada produk yang dihasilkan. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah air murni dan tomat dengan penambahan 25% maltodextrin, dengan parameter pengeringan: kelembaban spesifik udara masuk 0.00763 dan 0.01213 (kg/kgda), tekanan nozzle 2 (bar), aliran bahan 0.005 dan 0.0025 (liter/menit), aliran udara pengering 17, 24, 30, 35 (m3/h).
Hasil dan analisa menyimpulkan bahwa Temperature minimum udara pengeringan pada larutan tomat lebih tinggi dibandingkan air. Temperature udara pengeringan yang paling minimum terjadi pada debit udara 35 m3/h, kelembaban spesifik 0.00763 kg/kgda, serta debit bahan 0.0025 liter/menit yaitu 360C untuk air dan 400C untuk larutan tomat. Semakin tinggi debit bahan maka semakin tinggi pula temperatur minimum udara pengeringannya. Semakin tinggi kelembaban spesifiknya maka semakin tinggi temperature minimum udara pengeringnya. Semakin rendah debit udaranya maka semakin tinggi temperature minimum udara pengeringnya.

The drying process carried out to extend the shelf life of the product, reducing the volume and weight of the product so that the product is more durable and easier to distribute. Generally, a problem that often occurs is the product that can not be dried (sticky) due to the low glass transition temperature and does not dry up due to lack of energy draining. Besides the high drying temperatures can damage the vitamins in the product. The materials used in this study is pure water and tomatoes with the addition of 25% maltodextrin, with drying parameters: inlet air specific humidity 0.00763 and 0.01213 (kg/kgda), the pressure nozzle 2 (bar), the flow of material 0005 and 0.0025 (liters/min) , the flow of air dryer 17, 24, 30, 35 (m3/h).
Results and analysis concluded that the minimum Temperature of air drying tomatoes in the solution is higher than the water. The drying air temperature minimum occurs at air discharge 35 m3/h, specific humidity 0.00763 kg/kgda, as well as the discharge of materials 0.0025 liter/menit 360C to 400C for a solution of water and tomatoes. The higher the discharge material, the higher the minimum temperature of air drying. The higher the humidity, the higher specific minimum temperature air dryer. The lower discharge air temperature, the higher the minimum air dryer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Arlisdianto
"Pengeringan beku vakum merupakan metode pengeringan yang terbaik, tetapi sangat boros dalam hal energi. Hal ini disebabkan karena laju pengeringan yang relatif lama. Skripsi ini membahas mengenai efek pemanfaatan panas buang kondenser pada proses sublimasi material uji sebagai usaha untuk mempercepat laju pengeringan material. Selain itu, skripsi ini juga membahas mengenai efek material wadah material (material tray) dengan konduktivitas termal berbeda dan membahas besarnya massa yang terevaporasi pada pengeringan beku vakum. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemanfaatan pemanasan dari panas buang kondenser dapat mempercepat laju pengeringan. Selain itu wadah material (material tray) yang berbeda menyebakan perbedaan waktu pengeringan dan selalu terdapat massa yang terevaporasi dalam setiap kondisi pengujian

Vacuum freeze drying is the best drying method but very intensive of energy. This is because the relatively long drying rate. This undergraduate thesis investigates the effect of waste heat recovery from condenser on the sublimation process of the test material in an effort to accelerate the rate of drying on material. In an addition, this undergraduate thesis is also discusses the effect of the material tray with different thermal conductivity and discusses the magnitude mass of the evaporation on vacuum freeze drying. The result proved that the utilization of waste heat from the condenser heat can accelerate the rate of drying. Beside that the material tray has an effect of differences in drying time and that is always there an evaporation mass in each test condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1786
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Win Alfalah
"Eksperimen ini tentang proses pengeringan semprot vitamin C bubuk. Bahan eksperimen ini adalah larutan vitamin C 0,1% berat dengan penambahan maltodextrin sebanyak 14,9% berat dan 85% berat aquades agar menjadi vitamin C yang terenkapsulasi dengan baik, sehingga tidak mudah rusak oleh oksigen, logam, dsb. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah temperatur pengeringan minimum pada kondisi - kondisi tertentu dengan produk yang dapat terbentuk dengan kadar air sisa 3% berat produk. Kondisi yang divariasikan (variabel bebas) adalah tekanan udara kompresor 1 bar, 2 bar dan 3 bar, laju aliran udara pengering, dan laju aliran bahan. Rasio kelembaban udara masuk evaporator menjadi variabel yang tidak bebas (variabel kontrol), yaitu 0.0118 kg/kg da dengan temperatur dew point 26,5oC. Variasi debit pengering yaitu 17,3 m3/jam, 24,5 m3/jam, dan 30,0 m3/jam. Variasi debit bahan yaitu 0.15 L/jam, 0.30 L/jam, dan 0.45 L/jam. Temperatur minimum pengeringan adalah variabel terikat (variabel yang diamati) pada eksperimen ini. Hasil dari percobaan ini adalah debit bahan terhadap perbandingan kinerja pengeringan semprot untuk pembentukan vitamin C bubuk pada kondisi - kondisi tersebut di atas. Tujuan penggunaan dehumidifier adalah vitamin C yang terbentuk tidak rusak disebabkan tingginya temperatur pengeringan karena penurunan RH udara pengeringan oleh dehumidifier menghasilkan penurunan temperatur minimum pengeringan.

This experiment is about the spray drying process of vitamin C powder. The experimental material is a 0.1% weight of vitamin C solution with the addition 14.9% weight maltodextrin and by 85% weight of distilled water in order to produce well encapsulated vitamin C, so it is not easily damaged by oxygen, metals, etc.. Variables observed in this study is the minimum temperature in the certain drying conditions with a product that can be formed with the residual water content by 3% weight of the product. Varied conditions (independent variables) are air pressure compressor pressure 1 bar, 2 bars and 3 bars, dryer air flow rate, and material flow rate. Evaporator inlet air humidity ratio to be independent variables (controlled variables), which is 0.0118 kg/kg da ​​with dew point temperature of 26.5oC. Air flow variation is 17.3 m3/hr, 24.5 m3/hr, and 30.0 m3/hr. Variations in the material flow 0,15 L/hour, 0,30 L/hour, and 0,45 L/hour. Minimum temperature drying is the dependent variable (observed variable) in this experiment. Results of this experiment is the comparison of the performance of the material flow spray drying for the formation of vitamin C powder on the conditions mentioned above. Intended use of a dehumidifier is to form vitamin C that is not damaged due to high temperature drying because drying air RH decreased by dehumidifier produces minimum drying temperature decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Hutama Putera
"ABSTRAK
Pengeringan yang dilakukan ditujukan untuk mengeringkan kadar air
yang terdapat dalam gula aren, yang terdiri dari free waterbond dan
bondwater, tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan hasil
dari variasi temperature udara yang digunakan, ketebalan tumpukan
gula aren, dan temperatur udara yang digunakan. Tiga hal ini sangat
berpengaruh dalam proses pengeringan. Tujuan dari percobaan ini
sendiri untuk mendapatkan gula aren yang kering dan dapat tahan
lama tanpa harus menggunakan pengawet, karena bakteri
membutuhkan air untuk berkembang.

ABSTRACT
Drying which conducted is aimed to dry out the moisture content
contained in palm sugar, that consists of free water-bond and boundwater.
The purpose of this experiment is to obtain the result of
variations in air temperature that used, the thickness of the pile of
palm sugar, and the air temperature that used. These three things are
very influential in the drying process. The purpose of this experiment
itself to get a dry palm sugar and can last longer without any
preservatives needed, because the bacteria needs water to thrive."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Noor Iqbal Yafie
"Pemanfaatan Tandan Kosong Sawit (TKS) belum dimanfaatkan secara optimal. Tandan kosong sawit yang dijadikan bahan bakar boiler dengan mengurangi kadar air yang dikandung oleh tandan kosong sawit akan meningkatkan efesiensi boiler dikarenakan nilai kalor yang meningkat setelah dikeringkan. Dalam memberikan upaya nilai tambah terhadap tandan kosong sawit, dirancanglah alat pengering tandan kosong yang memaanfaatkan gas hasil buangan pembakaran boiler dengan mengalirkan laju udara panas dengan suhu sekitar 800°C hasil pertukaran kalor gas buang boiler pada alat penukar kalor, dengan menggunakan kecepatan 3 m/s mampu mengeringkan tandan kosong sawit dengan produk akhir kandungan air sekitar 30%. Dengan pemanfaatan gas buang boiler dan meningkatnya nilai kalor tandan kosong sawit diharapkan mampu menciptakan sumber energi yang murah dan mudah.

Utilization of Oil Palm Empty Fruit Bunch (EFB) has not been used optimally. Palm empty fruit bunches are used as boiler fuel by reducing the water content contained by palm empty fruit bunches will increase the efficiency of the boiler due to the calorific value increased after drying. In providing added value to the efforts palm empty fruit bunches, it is necessary to design a dryer that utilizes empty fruit bunches boiler combustion exhaust gases with flow rate of hot air at temperature of about 800°C heat exchange results in the boiler flue gas heat exchanger, using a speed of 3 m/s capable of drying palm empty fruit bunches with water content final product of about 30%. With the boiler flue gas utilization and increase the calorific value of palm empty fruit bunches are expected to create a source of cheap energy and easy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>