Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deborah Y.N.N.
"Sistem Informasi merupakan salah satu bidang yang baru berkembang sejak tahun 1960-an. Karena tergolong baru, maka penelitian bidang Sistem Informasi berkembang di berbagai bidang ilmu penelitinya seperti ilmu komputer, Fisika, Bisnis dan Manajemen, Teknik Elektro, dan lain-lain sehingga penelitian bidang Sistem Informasi menjadi lebih sulit ditelusuri. Tugas Akhir ini dilakukan dengan tujuan untuk mengeksplorasi arah perkembangan penelitian Sistem Informasi di lingkungan universitas pada umumnya dan lingkungan mahasiswa strata satu UI pada khususnya. Salah satu penelitian Sistem Informasi Manajemen di Indonesia adalah penelitian yang dilakukan di lingkungan Universitas Indonesia yang mengkaji penelitian bidang Sistem Informasi di lingkungan mahasiswa S1 Fasilkom UI[3].
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang bersifat eksploratif. Oleh karena itu, varian dari Grounded Theory Methodology (GTM) digunakan sebagai acuan kerangka kerja penelitian. Metodologi ini dipilih karena GTM merupakan metodologi yang lazim digunakan untuk penelitian bidang Sistem Informasi. Penelitian ini akan mengeksplorasi empat jenis klasifikasi yaitu klasifikasi subyek, metodologi, referensi dan pembimbing tugas akhir di ke-12 Fakultas UI yang diteliti. Klasifikasi subyek memilki 30 kategori kecil yang dapat digeneralisasikan kembali menjadi lima kategori besar. Sedangkan klasifikasi metodologi terdiri dari tujuh kategori dan terakhir klasifikasi referensi terdiri dari delapan kategori. Untuk hasil klasifikasi pembimbing tugas akhir, dapat diketahui bahwa satu pembimbing biasanya hanya membimbing untuk satu sampai tiga topik saja, namun ada juga pembimbing yang membimbing lebih dari tiga topik."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Syukur Ibrahim
"Grounded theory; Teori Grounded; Metode komparatif"
Surabaya: Usaha Nasional, 1985
001.4 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Blacius Dedi
"Citra perawat dimata sebagaian besar masyarakat Indonesia saat ini masih rendah, keadaan ini juga disebabkan oleh nilai-nilai profesionalisme perawat yang belum terinternalisasi dan diaplikasikan dalam kegiatan pelayanan keperawatan, termasuk perilaku caring sebagai inti keperawatan, sehingga perlu dilakukan studi penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Partisipan dalam penelitian ini adalah 6 perawat pelalcsana dari 6 ruangan rawat inap prima I Rumah Sakit Immanuel Bandung. Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory, pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalitis secara kualitatif dengan melakukan analisis tematik.
Hasil penelitian menemukan fenomena baru dalam perilaku caring perawat pelaksana di rumah sakit immanuel Bandung Indonesia, ada tujuh tema yaitu : 1) sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien , 2) Bertanggungjawab memenuhi kebutuhan klien, 3) ramah dalam melayani, 4) sikap tenang dan sabar dalam melayani klien, 5) selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien 6)memberikan motivasi kepada klien, 7) sikap empati dengan klien dan keluarganya. Disamping itu penelitian ini juga menemukan tiga tema perilaku yang tidak caring yaitu : 1). Komunikasi yang dilakukan tidak terapeutik, 2) sikap kurang tulus dalam melayani klien yang membutuhkan, 3) Kurang terampil.Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya membudayakan perilaku caring dengan melakukan continung,supervisi dan pengarahan yang intensif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Addinnitya
"Suatu graf dikatakan suatu graf jumlah jika terdapat suatu pemetaan satu-satu yang disebut pelabelan jumlah, dari ke himpunan bilangan bulat positif sedemikian sehingga untuk jika dan hanya jika , dimana . Untuk selanjutnya disebut simpul bekerja. Graf terhubung akan membutuhkan beberapa tambahan simpul terisolasi agar memenuhi aturan pelabelan jumlah. Graf jumlah dikatakan graf jumlah eksklusif jika tidak ada simpul bekerja pada graf . Banyak simpul terisolasi minimal sehingga pelabelan jumlah memenuhi pelabelan jumlah eksklusif disebut bilangan jumlah eksklusif, dinotasikan dengan . Suatu pelabelan jumlah eksklusif pada disebut optimal jika . Pada skripsi ini akan ditunjukkan bilangan jumlah eksklusif yang optimal dari graf matahari dengan . Graf korona dengan . Graf hairycycle dengan untuk genap dan dan , dimana menyatakan banyaknya simpul daun yang terhubung pada simpul ke- pada lingkaran.

A Graph is called a sum graph if there exist an injective labeling called sum labeling, from to a set of positive integers such that if and only if where . A vertex is called a working vertex. Any connected graph will require some additional isolated vertices in order to be sum labeled. Sum graph is said to be exclusive sum graph if contain no working vertex. The smallest number of isolated vertices such that sum labeling is an exclusive sum labeling called exclusive sum number, denoted by In this skripsi, it will be showed optimum exclusive sum number of sun graphs which is corona graphs which is , hairycycle graphs which is for even , , and , where is a number of leaves attached to the -th cycle?s vertex.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1957
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Reinhard
"ABSTRAK
Lossles data compression erat kaitannya engan masalah pengkodean. Bahkan inti dari kompresi data itu sendiri adalah pengkodean. Berbagai manipulasi data telah ditemukan oleh para ilmuwan di bidang lossless data compression. Salah satunya dan yang paling menarik adalah Burrows- Wheeler Transform (BWT) yang diambil dari nama dua penemuanya yaitu Michael Burrows dan David Wheeler. Hasil dari transformasi ini sangat bagus untuk proses pengkodean pada kompresi data.
Skripsi ini mencoba merancang suatu kompresi data yang berbasis BWT dengan mempergunakan pengkodean konvensional Run Length Encoding, Move to Front Transform, dan Arithmetic Coding, kemudian coba diuji dan dianalisa performanya dibandingkan dengan standar program kompresi Linux gzip 1.3.3 agar dapat melihat kegunaan BWT tersebut."
2002
S39068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charmaz, Kathy
Singapore: Sage, 2014
300.1 CHA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Horasi Ondiraja
"Kemajuan pesat di bidang teknologi digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Salah satunya adalah munculnya layanan telekonsultasi yang memungkinkan individu untuk melakukan konsultasi medis secara jarak jauh. Melalui studi kasus Halodoc, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari metode konsultasi konvensional ke platform telekonsultasi Halodoc, dengan menggunakan pendekatan affordance. Pendekatan mixed-method digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan 10 responden pada tahap kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor affordance perception dari platform telekonsultasi Halodoc. Terdapat enam konstruk affordance perception yang teridentifikasi dari layanan telekonsultasi Halodoc, yakni accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, dan information clarity. Sementara itu, pada tahap kuantitatif penelitian, data 413 responden dilakukan analisis dengan metode PLS-SEM untuk memahami interaksi variabel-variabel pada model penelitian. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa health data sharing affordance dan information clarity affordance berhasil memengaruhi niat beralih pengguna ke platform telekonsultasi secara signifikan melalui variabel social presence dan perceived usefulness. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat berpindah ke layanan telekonsultasi dan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan penggunaan layanan telekonsultasi.

The rapid advancements in digital technology have brought significant changes across various sectors, including healthcare. One such change is the emergence of teleconsultation services, which allow individuals to conduct medical consultations remotely. Through a case study of Halodoc, this research aims to analyze the factors influencing users' intentions to switch from conventional consultation methods to the Halodoc teleconsultation platform, using an affordance approach.This study employs a mixed-method approach, beginning with qualitative interviews of 10 respondents to identify the affordance perception factors of the Halodoc teleconsultation platform. Six affordance perception constructs were identified: accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, and information clarity. Subsequently, the quantitative phase of the study involved analyzing data from 413 respondents using the PLS-SEM method to understand the interactions among variables in the research model. Quantitative analysis results indicate that health data sharing affordance and information clarity affordance significantly influence users' intention to switch to the teleconsultation platform through the variables of social presence and perceived usefulness. This research contributes to understanding the factors that affect the adoption of teleconsultation services and can assist in developing strategies to enhance the acceptance and usage of digital health services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isabelle Yansim
"Kemajuan pesat di bidang teknologi digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Salah satunya adalah munculnya layanan telekonsultasi yang memungkinkan individu untuk melakukan konsultasi medis secara jarak jauh. Melalui studi kasus Halodoc, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari metode konsultasi konvensional ke platform telekonsultasi Halodoc, dengan menggunakan pendekatan affordance. Pendekatan mixed-method digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan 10 responden pada tahap kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor affordance perception dari platform telekonsultasi Halodoc. Terdapat enam konstruk affordance perception yang teridentifikasi dari layanan telekonsultasi Halodoc, yakni accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, dan information clarity. Sementara itu, pada tahap kuantitatif penelitian, data 413 responden dilakukan analisis dengan metode PLS-SEM untuk memahami interaksi variabel-variabel pada model penelitian. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa health data sharing affordance dan information clarity affordance berhasil memengaruhi niat beralih pengguna ke platform telekonsultasi secara signifikan melalui variabel social presence dan perceived usefulness. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat berpindah ke layanan telekonsultasi dan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan penggunaan layanan telekonsultasi.

The rapid advancements in digital technology have brought significant changes across various sectors, including healthcare. One such change is the emergence of teleconsultation services, which allow individuals to conduct medical consultations remotely. Through a case study of Halodoc, this research aims to analyze the factors influencing users' intentions to switch from conventional consultation methods to the Halodoc teleconsultation platform, using an affordance approach.This study employs a mixed-method approach, beginning with qualitative interviews of 10 respondents to identify the affordance perception factors of the Halodoc teleconsultation platform. Six affordance perception constructs were identified: accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, and information clarity. Subsequently, the quantitative phase of the study involved analyzing data from 413 respondents using the PLS-SEM method to understand the interactions among variables in the research model. Quantitative analysis results indicate that health data sharing affordance and information clarity affordance significantly influence users' intention to switch to the teleconsultation platform through the variables of social presence and perceived usefulness. This research contributes to understanding the factors that affect the adoption of teleconsultation services and can assist in developing strategies to enhance the acceptance and usage of digital health services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Febrian Pehryi
"Kemajuan pesat di bidang teknologi digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Salah satunya adalah munculnya layanan telekonsultasi yang memungkinkan individu untuk melakukan konsultasi medis secara jarak jauh. Melalui studi kasus Halodoc, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari metode konsultasi konvensional ke platform telekonsultasi Halodoc, dengan menggunakan pendekatan affordance. Pendekatan mixed-method digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan 10 responden pada tahap kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor affordance perception dari platform telekonsultasi Halodoc. Terdapat enam konstruk affordance perception yang teridentifikasi dari layanan telekonsultasi Halodoc, yakni accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, dan information clarity. Sementara itu, pada tahap kuantitatif penelitian, data 413 responden dilakukan analisis dengan metode PLS-SEM untuk memahami interaksi variabel-variabel pada model penelitian. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa health data sharing affordance dan information clarity affordance berhasil memengaruhi niat beralih pengguna ke platform telekonsultasi secara signifikan melalui variabel social presence dan perceived usefulness. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat berpindah ke layanan telekonsultasi dan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan penggunaan layanan telekonsultasi.

The rapid advancements in digital technology have brought significant changes across various sectors, including healthcare. One such change is the emergence of teleconsultation services, which allow individuals to conduct medical consultations remotely. Through a case study of Halodoc, this research aims to analyze the factors influencing users' intentions to switch from conventional consultation methods to the Halodoc teleconsultation platform, using an affordance approach.This study employs a mixed-method approach, beginning with qualitative interviews of 10 respondents to identify the affordance perception factors of the Halodoc teleconsultation platform. Six affordance perception constructs were identified: accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, and information clarity. Subsequently, the quantitative phase of the study involved analyzing data from 413 respondents using the PLS-SEM method to understand the interactions among variables in the research model. Quantitative analysis results indicate that health data sharing affordance and information clarity affordance significantly influence users' intention to switch to the teleconsultation platform through the variables of social presence and perceived usefulness. This research contributes to understanding the factors that affect the adoption of teleconsultation services and can assist in developing strategies to enhance the acceptance and usage of digital health services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Febrian Pehryi
"Kemajuan pesat di bidang teknologi digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Salah satunya adalah munculnya layanan telekonsultasi yang memungkinkan individu untuk melakukan konsultasi medis secara jarak jauh. Melalui studi kasus Halodoc, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat pengguna untuk beralih dari metode konsultasi konvensional ke platform telekonsultasi Halodoc, dengan menggunakan pendekatan affordance. Pendekatan mixed-method digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan wawancara dengan 10 responden pada tahap kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor affordance perception dari platform telekonsultasi Halodoc. Terdapat enam konstruk affordance perception yang teridentifikasi dari layanan telekonsultasi Halodoc, yakni accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, dan information clarity. Sementara itu, pada tahap kuantitatif penelitian, data 413 responden dilakukan analisis dengan metode PLS-SEM untuk memahami interaksi variabel-variabel pada model penelitian. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa health data sharing affordance dan information clarity affordance berhasil memengaruhi niat beralih pengguna ke platform telekonsultasi secara signifikan melalui variabel social presence dan perceived usefulness. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat berpindah ke layanan telekonsultasi dan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan penggunaan layanan telekonsultasi.

The rapid advancements in digital technology have brought significant changes across various sectors, including healthcare. One such change is the emergence of teleconsultation services, which allow individuals to conduct medical consultations remotely. Through a case study of Halodoc, this research aims to analyze the factors influencing users' intentions to switch from conventional consultation methods to the Halodoc teleconsultation platform, using an affordance approach.This study employs a mixed-method approach, beginning with qualitative interviews of 10 respondents to identify the affordance perception factors of the Halodoc teleconsultation platform. Six affordance perception constructs were identified: accessibility, appointment scheduling, reminder, health data sharing, payment, and information clarity. Subsequently, the quantitative phase of the study involved analyzing data from 413 respondents using the PLS-SEM method to understand the interactions among variables in the research model. Quantitative analysis results indicate that health data sharing affordance and information clarity affordance significantly influence users' intention to switch to the teleconsultation platform through the variables of social presence and perceived usefulness. This research contributes to understanding the factors that affect the adoption of teleconsultation services and can assist in developing strategies to enhance the acceptance and usage of digital health services."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>