Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahayu Tri Utami
"Pada penelitian ini telah dilakukan optimasi homopolimer butil akrilat dengan proses polimerisasi emulsi yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi konsentrasi surfaktan sodium lauryl sulfate (SLS) dan inisiator ammonium peroxodisulfate (APS) serta variasi teknik polimerisasi yang terdiri dari teknik semikontinu, teknik batch, dan teknik seeding 10% dengan waktu feeding 5 jam. Homopolimer yang dihasilkan kemudian ditentukan solid content, indeks viskositas, ukuran dan distribusi ukuran partikel, temperature glass, dan spektrum IR. Homopolimer ini selanjutnya dapat digunakan sebagai shell dalam polimer core-shell yang menimbulkan efek warna. Peningkatan konsentrasi surfaktan dan konsentrasi inisiator menghasilkan solid content yang semakin meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Kondisi optimum yang diperoleh pada penggunaan konsentrasi surfaktan 0,5 CMC, konsentrasi inisiator 1%, melalui teknik semikontinu dengan persen konversi sebesar 97,21%, ukuran partikel 104,4 nm dan bersifat monodispers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30414
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arifayu Addiena Kurniatri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30367
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nitri Arinda
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum homopolimer etil akrilat berupa ukuran partikel berkisar 100nm dengan distribusi ukuran partikel monodisperse dan mendapatkan nilai solid content percobaan sesuai dengan nilai solid contentteoritis. Kondisi optimum tersebut nantinya dapat digunakan dalam pembuatan shell pada polimer emulsi coreshell.
Optimasi po|i(eti| akrilat) menggunakan variasi dari konsentrasi surfaktan yaitu 0.5 CIVIC, 2CMC, 5CMC, 10CIV|C, 20 CMC SLS, variasi konsentrasi inisiator APS yaitu 1%, 2%, 3% dari berat monomer, variasi teknik polimerisasi yaitu teknik semikontinu, batch, seeding dan variasi waktu feeding yaitu 3 dan 5 jam.
Dari berbagai variasi yang dilakukan untuk mendapatkan optimasi dari po|i(eti| akrilat) maka diperoleh ukuran partikel 123nm dan distribusi ukuran partikel yang monodisperse pada teknik batch 20CIV|C SLS dan 3% APS dari berat monomer dengan waktu polimerisasi 5jam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Purwito
"Pembuatan kopoli(stirena/butil akrilat/metil metakrilat) dilakukan
dengan metode polimerisasi emulsi. Ukuran dan distribusi partikel sangat
menentukan sifat polimer emulsi seperti sifat aliran dan kestabilan polimer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis dan
konsentrasi surfaktan, konsentrasi inisiator, dan teknik polimerisasi emulsi
terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel kopoli(stirena/butil
akrilat/metil metakrilat). Surfaktan yang digunakan adalah sodium dodecyl
benzene sulphonate (SOBS) dan sodium Iaury/ sulphate (SLS), inisiator yang
digunakan yaitu ammonium persulfat (APS), dan teknik polimerisasi yang
dilakukan yaitu tek!fik semikontinyu, seeding 10%, dan batch. Kopolimer
yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur glass,
spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Penggunaan surfaktan
SOBS memberikan hasil polimerisasi yang kurang sempurna. Pada
pengunaan surfaktan SLS, dengan meningkatnya konsentrasi SLS yang
ditambahkan memberikan hasil solid content yang meningkat, viskositas
larutan yang meningkat, dan ukuran partikel yang mengecil. Hasil
polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan
konsentrasi 20 kali nilai critical micelle concentration (CMC), inisiator APS
sebesar 1 %, dan teknik polimerisasi semikontinyu, dimana pada kondisi ini
-
dihasilkan solid content sebesar 39,6% (mendekati nilai solid content teoritis sebesar 40%), viskositas sebesar 15 mPas, diameter partikel sebesar 47,21
nm, dan distribusi ukuran partikel yang monodispers"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Pembuatan polimer core-shell stirena-butil akrilat telah dicoba dengan metode polimerisasi emulsi. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis polimer core-shell secara bertahap terhadap stirena (St) dan butil akrilat (BA). Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalan teknik semikontinu. Konsentrasi surfaktan dibuat tetap yaitu sebesar 10 CMC. Konsentrasi inisiator juga dibuar tetap yaitu sebesar 1% baik umuk inisiator termal (APS) maupun inisiator redoks (H2O2-asam askorbat). Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh konsentrasi monomer terhadap ukuran dan distribusi ukuran partikel nomopolimer St maupun BA. Variasi konsentrasi St sebesar 20%, 25% dan 30% sedangkan BA Sebesar 17,33% dan 25%. Selain itu juga dipelajari penggunaan inisiator yang Iebin baik antara termal (APS) dan redoks (H2O2 dan asam askorbat). Optimalisasi nomopolimer digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu polimerisasi core-shell.
Polimerisasi stirena optimal didapat pada konsentrasi monomer 30% dengan menggunakan inisiator APS dimana didapat ukuran partikel sebesar 81,28 nm dan persen konversi sebesar 86,93%. Polimerisasi butil akrilat optimal didapat pada konsentrasi monomer 17,33% dengan menggunakan inisiator APS dimana didapat ukuran partikel sebesar 74,03 nm dan persen konversi sebesar 71 ,16%. Olen karena itu jenis inisiator yang akan dipakai pada polimerisasi core-shell adalah APS. Spektrum FTIR dan kurva DSC menunjukkan banwa telah terjadi polimerisasi momomer stirena menjadi polimer stirena. Spektrum FTIR dari polimer stirena nasil percobaan sesuai dengan referensi yang didapat dari literatur. Nilai Tg polimer stirena yang terbentuk sebesar 102,88°C juga tidak jauh berbeda dengan nilai Tg teoritis yang nilainya sebesar 100°c. Oleh sebab itu dapat dikatakan banvva polimerisasi stirena Sudan terjadi. Polimer core-shell yang didapat memiliki ukuran partikel 51,76 nm dan persen konversinya 47,04%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lela Siti Laelani
"Pembuatan homopolimer metil metakrilat dilakukan melalui teknik polimerisasi emulsi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh variasi konsentrasi surfaktan sodium Iauril sulfat (SLS) dan inisiator redoks (H2O2 dan asam askorbat) Serta variasi teknik polimerisasi yang terdiri dari teknik semikontinu, teknik batch, dan teknik seeding 10%. Homopolimer yang dihasilkan kemudian ditentukan solid content, indeks viskositas, ukuran dan distribusi ukuran partikel, temperature glass, dan spektrum IR. Homopolimer ini selanjutnya dapat digunakan sebagai core dalam polimer core-shell yang menimbulkan efek warna. Peningkatan konsentrasi surfaktan dan konsentrasi inisiator menghasilkan solid content yang semakin meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Hasil polimerisasi yang optimum diperoleh pada penggunaan konsentrasi surfaktan 10 CMC, konsentrasi inisiator 0,3%, melalui teknik semikontinu dengan persen konversi 95,73%, indeks viskositas 8,00 mPas, ukuran partikel 50,19 nm, dan monodisperse."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Aditya Rakhmi
"Polimer emulsi core-shell merupakan polimer sintetis yang saat ini sedang berkembang dalam berbagai bidang industri seperti pada industri cat dan bahan perekat. Penelitian ini melanjutkan penelitian pendahulu oleh Yogi Dwisatria dengan tujuan mengoptimalkan hasil core-shell stirena-butil akrilat yang diperoleh sebelumnya. Sintesis polimer emulsi core-shell stirena-butil akrilat dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik batch untuk pembentukan core stirena dan teknik semikontinu untuk pembentukan shell butil akrilat. Variasi dilakukan pada shell butil akrilat dengan memvariasikan konsentrasi inisiator untuk mempelajari pengaruhnya agar diperoleh polimer core-shell stirena-BA yang bersifat monodispers (monomodal) dengan persen konversi tinggi.
Dari hasil penelitian diperoleh polimer core-shell stirena-butil akrilat dengan persen hasil konversi sebesar 59,94% untuk NaPS 0,5%; persen konversi 43,53% untuk NaPS 1%; dan persen konversi 33,52% untuk NaPS 1,5%. Kemudian ukuran partikel sebesar 188,8 nm untuk NaPS 0,5%; 181,3 nm untuk NaPS 1%; dan 134,3 nm untuk NaPS 1,5% dan distribusi ukuran partikel bersifat monomodal untuk NaPS 0,5% dan yang lainnya bersifat polimodal.

Core-shell emulsion polymer is a synthetic polymer that is currently being developed in various industries seems adhesive and coating industries. This research has been developing from previous by Yogi Dwisatria for making optimum composition of shell in core-shell particles which could provide maximum result. Shynthesize was prepared using a batch technique for core and semicontinued technique for coating shell. Shell butyl acrylate was varied concentration initiator to study their effect and obtain core-shell polymer which monodisperse and high conversion.
From this research has been obtained the core-shell polymer with percent conversion were 59,94% for NaPS 0,5%; percentage conversion 43,53% for NaPS 1%; and percentage conversion 33,52% for NaPS 1,5%. Then for particle size was obtained 188,8 nm for NaPS 0,5%; then 181,3 nm for NaPS 1%; and 134,3 nm for NaPS 1,5% with particle size distribution were monodisperse for NaPS 0,5% and polydisperse at left.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42063
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kurniahati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kurniawati
"Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh konsentrasi inisiator ammonium persulfat (APS), konsentrasi surfaktan sodium Iauril sulfat (SLS), teknik polimerisasi semikontinu, batch dan seeding 10%, dan waktu feeding terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel homopolimerisasi core metil metakrilat (IVIIVIA). Polimerisasi yang dilakukan menggunakan metode polimerisasi polimer emulsi. Polimer yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur gelas (Tg), spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Konsentrasi surfaktan SLS yang semakin besar memberikan hasil solid contentyang meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Konsentrasi inisiator APS yang semakin besar, memberikan hasil solid content semakin meningkat, namun menghasilkan ukuran partikel yang meningkat. Hasil polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan konsentrasi 10CN|C, inisiator APS sebesar 0,5%, dengan teknik polimerisasi semikontinu, dan pada vvaktu feeding 5 jam, dimana pada kondisi ini dihasilkan % konversi solid content sebesar 88,34%, viskositas sebesar 3,7 mPas, diameter partikel sebesar 88,24 nm dan distribusi ukuran partikel yang monodisperse."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Margisari
"Pembuatan polimer Core-Shell Stirena Butil Akrilat, telan dicoba dengan metoda polimeriSaSi emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan iniSator rec|okS [H2O2-ASam Askorbat] dengan ammonium persulfat untuk mendapatkan optimasi core Stirena. VariaSi yang dilakukan untuk membandingkan keduanya pada tanapan core Stirena meliputi variaSi konSentraSi Surfaktan di ataS nilai cmc, konSentraSi iniSiator, dan teknik po|imeriSaSi, Serta pengarun penggunaan pengikat Silang Glisidil IV|etakri|at [GIVIA] pada tanapan core Shell. Polimer yang dinasilkan ditentukan perSen konverSi, ukuran partikel dan diStribuSi ukuran partikel, guguS fungSi dengan FTIR, dan nilai Tg dengan DSC. Penelitian ini menemukan bahwa pada teknk Seeding iniSiator recloks mampu memberikan ukuran partikel Iebih beSar dibanding APS, Serta teknik polimerisasi Seeding Semikontinu mengnaSi|kan %konverSi yang Iebin tinggi dibandingkan teknik Seeding, tetapi ukuran partikel menjadi Iebin kecil. Hasil juga menunjukkan Semakin kecil konSentraSi Surfaktan, Semakin beSar ukuran partikelnya, Serta pengunaan konSentraSi Surfaktan diatas nilai cmc menghasilkan polimer dengan Struktur kopolimer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>