Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156177 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alam Primanda
"Eksplorasi mineral merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendapatkan informasi dimana lokasi mineral berada, namun selama ini proses tersebut membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar terutama jika dilakukan pada daerah yang luas. Untuk itu dalam penelitian ini penulis akan menyajikan aplikasi dari Sistem Informasi Geografis dan penginderaan jauh dalam pemetaan sebaran potensi deposit nikel laterit.
Dengan menggunakan metode weight of evidence dan defoliant technique, akan ditunjukkan bagaimana pemetaan potensi deposit mineral pada wilayah tropis yang selama ini sulit untuk dilakukan. Sorowako merupakan contoh menarik untuk dikaji, wilayahnya yang merupakan bagian dari singkapan ultramafik terbesar di dunia disertai lingkungan mendukung menjadikan Sorowako kaya akan deposit nikel laterit.

Trough Remote Sensing and Geographic Information System in mapping the potential deposit distribution of nickel laterite. By applying the weight of evidence and defoliant technique, it evidently shows the difficulty on how mapping mineral deposits in the tropics have always been. Sorowako is an interesting place to be studied, as its region is one of the largest ultramafic faults in the world which includes the environment that supports it as a highly potential Nickel Laterite deposit."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34080
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zahra Sulthanah Imtiyaz
"Nikel merupakan hasil bahan galian tambang yang sangat melimpah di Indonesia. Kebutuhan nikel kian meningkat terutama pada dunia industri pembuatan baja. Penelitian ini dilakukan di wilayah pertambangan PT Vale Indonesia Tbk, Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini secara umum dipisahkan menjadi 3 bagian lapisan nikel, yaitu limonite, saprolite dan bedrock. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan pola penyebaran nikel laterit serta menghitung deposit cadangan nikel laterit pada wilayah penelitian. Penelitian ini membutuhkan data berupa data collar, data assay, dan data zona profil nikel laterit. Analisis pemodelan dilakukan untuk mengetahui pola penyebaran nikel laterit dan merancang model 3D endapan nikel laterit. Analisis menggunakan metode Ordinary Kriging dilakukan untuk menghitung deposit cadangan nikel laterit. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan metode Ordinary Kriging mempertimbangkan proses pengisian block model dan banyak sampel yang digunakan, sedangkan block model Nearest Neighbor Point tidak.

Nickel is a very abundant mining material in Indonesia. The need for nickel is increasing, especially in the steel industry. This research was conducted in the mining area of PT Vale Indonesia Tbk, Sorowako, Nuha District, East Luwu Regency, South Sulawesi Province. This area is generally divided into 3 nickel layers, namely limonite, saprolite and bedrock. This study aims to analyze the characteristics and distribution patterns of laterite nickel and calculate the laterite nickel reserve deposits in the research area. This study requires data in the form of collar data, assay data, and geological data. Modeling analysis was carried out to determine the distribution pattern of laterite nickel and to design a 3D model of laterite nickel deposits. Analysis using the Ordinary Kriging method was carried out to calculate the laterite nickel reserve deposits. Based on the results of the study, the use of the Ordinary Kriging method considers the block model filling process and the number of samples used, while the Nearest Neighbor Point block model does not."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nameera Putri Ramaditha
"Daerah penelitian secara administratif berada di daerah Ganda-Ganda, Kecamatan
Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Pelapukan batuan
ultramafik menghasilkan endapan laterit dengan karakteristik yang berbeda disetiap
daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineralogi dan geokimia
endapan nikel laterit dan batuan dasar, serta derajat laterisasi dan distribusinya pada
daerah penelitian. Data yang digunakan merupakan data lapangan dari 6 profil laterit
berupa 39 sampel batuan dan tanah, serta data assay dari analisis XRF (X-Ray
Fluorescence) dan XRD (X-Ray Diffraction). Profil laterit pada daerah penelitian terdiri
dari limonit dengan kadar Ni 0,2 – 0,47%, serta saprolit 0,23 – 0,89% (termasuk sampel
bedrock). Sampel bedrock yang merupakan bongkah batuan disekitar lapisan saprolit
secara mineralogi dianggap mewakili batuan dasar di bawah permukaan, memiliki kadar
Ni 0,56 – 0,89% dan diinterpretasikan merupakan rocky saprolite. Nikel pada limonit
secara dominan berasosiasi dengan mineral goetit dan gibsit, sementara pada saprolit
berasosiasi dengan mineral serpentin (lizardit dan antigorit), talk, olivin (forsterit dan
fayalit), dan piroksen (enstatit). Derajat laterisasi pada daerah penelitian menunjukkan
limonit mengalami moderate – strongly lateritized, saprolit kaolinitized – strongly
laterized dan Index of laterization (IOL) berkorelasi positif dengan hubungan korelasi
kuat terhadap Fe pada limonit, saprolit, dan bedrock, sementara berkorelasi negatif
terhadap Ni dengan hubungan lemah pada sampel bedrock.

The research area is administratively located in Ganda-Ganda, Petasia District,
North Morowali Regency, Central Sulawesi Province. Weathering of ultramafic rocks
produces laterite deposits with different characteristics in each area. This study aims to
determine the mineralogical and geochemical characteristics of nickel laterite deposits
and bedrock, as well as the degree of laterization and its distribution in the research area.
The data used include field data from 6 laterite profiles consisting of 39 rock and soil
samples, as well as assay data from XRF (X-Ray Fluorescence) and XRD (X-Ray
Diffraction) analyses. The laterite profiles in the study area consist of limonite with Ni
content of 0.2 – 0.47%, and saprolite with Ni content of 0.23 – 0.89% (including bedrock
samples). The bedrock samples, which are rock fragments around the saprolite layer, are
mineralogically considered to represent the bedrock beneath the surface, with Ni content
of 0.56 – 0.89% and are interpreted as rocky saprolite. Nickel in limonite is predominantly
associated with the minerals goethite and gibbsite, while in saprolite it is associated with
serpentine minerals (lizardite and antigorite), talc, olivine (forsterite and fayalite), and
pyroxene (enstatite). The degree of laterization in the study area shows that limonite is
moderately to strongly lateritized, saprolite is kaolinitized to strongly laterized, and the
Index of Laterization (IOL) positively correlates with Fe in limonite, saprolite, and
bedrock, while it negatively correlates with Ni with a weak correlation in bedrock
samples.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Eka Anjarwati
"Penelitian menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas di Pulau Maniang, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengidentifikasi lingkungan laterisasi nikel laterit dengan konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Terdapat lima lintasan pengukuran dengan arah lintasan Barat Laut - Tenggara dan panjang lintasan 235 meter. Lingkungan laterisasi nikel laterit di Pulau Maniang terbagi menjadi 3, yaitu batuan penutup, lapisan limonit, dan lapisan saprolit dengan nilai tahanan jenis berturut-turut sebesar > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, dan > 200 Ohm.m. Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan nikel laterit di Pulau Maniang adalah topografi dan vegetasi. Persebaran endapan nikel laterit di Pulau Maniang berarah ke timur.

Study is carried out using resistivity and induced polarization method in Maniang Island, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi to identify the laterization environment for nickel laterite by performing the Wenner-Schlumberger configuration. Five lines, trending Northwest - Southeast, are obtained on the length of 235 meters each. The laterization environment for nickel laterite on Maniang Island is divided into 3 layers: caprock, limonite and saprolite layers with chronological values of  > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, and > 200 Ohm.m. Topography and vegetation make up the factors influencing the formation of nickel laterite deposits in Maniang Island. The distribution of nickel laterite deposits on Maniang Island is trending eastward."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Joni Taufik
"Produk pertambangan bersifat tidak terbarukan dan industri pertambangan memiliki risiko dan dampak lingkungan yang lebih besar dibandingkan kegiatan industri lainnya. Industri pertambangan akan tetap ada selama masih ada perkembangan peradaban kehidupan manusia. Kesenjangan dalam penerapan Good Mining Practice (GMP) pada kegiatan pertambangan menjadi akar permasalahan penyebab dan kompleksitas dampak terhadap lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis SWOT, dan analisis AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sudah sudah memiliki dokumen kebijakan lingkungan. Upaya untuk mencapai target kebijakan tersebut dengan melakukan program pengelolaan risiko lingkungan berdasarkan dokumen Amdal yang dipadukan dengan RKAB, yang merupakan program kerja tahunan yang disetujui KESDM. Perusahaan melakukan evaluasi program pengelolaan lingkungan dengan berpartisipasi dalam program Proper yang dilaksanakan oleh KLHK. Meskipun hasil Proper memperlihatkan hasil yang baik dengan kategori Biru, namun masih ada yang harus ditingkatkan dalam hal kebijakan lingkungan dan strategi perusahaan untuk mencapai target yang ditetapkan. Kesimpulan penelitian ini bahwa perusahaan mempunyai kekuatan dan peluang untuk meningkatkan pengelolaan risiko lingkungan, dengan membuat kebijakan lingkungan yang melibatkan manajemen puncak, melakukan rekrutment tenaga ahli lingkungan hidup yang memiliki latar belakang pendidikan dan kompetensi yang sesuai, dan membuat rencana kerja pengelolaan lingkungan tahunan.

Mining products are non-renewable and a mining industry has relatively higher risk and a greater environmental impact than carrying out other industry. However, mining will continue to exist as long as there is the development of human civilization. The gap in the application of Good Mining Practice (GMP) to mining activities is the main root cause of the magnitude and complexity of the impact on the environment. The method used in this research is descriptive analysis, SWOT analysis and AHP analysis. The results of the study indicate that the company already has an environmental policy. Efforts to achieve this policy target are carried out by carrying out an environmental management program based on the EIA document combined with the RKAB, which is an annual work program approved by the MEMR. The company evaluates environmental management programs by participating in the Proper program implemented by the Ministry of Environment and Forestry. Even though the Proper results show good results in the Blue category, there is still something that needs to be improved regarding environmental policies and company strategies to achieve the set targets. The conclusion of this study is that companies have strengths and opportunities to improve environmental risk management by developing environmental policies that involve top management, recruiting environmental experts with appropriate educational backgrounds and competencies, and making annual environmental management work plans."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angel Nathasya Emerald
"Lokasi penelitian berada di kawasan PT Aneka Tambang Tbk Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan zona profil laterit berdasarkan hasil domaining, memodelkan endapan nikel laterit berdasarkan data bor untuk selanjutnya diestimasi kadar dan tonasenya, mengklasifikasi tingkat keyakinan geologi pada wilayah penelitian, serta menentukan metode yang paling ideal dalam mengestimasi sumberdaya nikel laterit pada wilayah penelitian. Metode yang digunakan untuk pengolahan dan analisis data pada penelitian ini adalah analisis statistik univarian, metode ordinary kriging, metode inverse distance weighting, serta nearest neighbour point. Unsur yang diestimasi berupa Ni. Data yang digunakan berupa data sekunder yang mencakup data collar, survey, assay, dan foto core sebagai validasi. Zona domain geologi yang terdapat pada penelitian ini terbagi menjadi zona tanah, limonit, saprolit, dan bedrock. Zona mineralisasi yang akan diestimasi ialah zona limonit dan saprolit. Densitas untuk zona limonit ialah sebesar 1,8 gr/cm3 dan untuk zona saprolit sebesar 1,7 gr/cm3. Klasifikasi sumberdaya didasari oleh jarak antar spasi bor. Kualitas nikel yang termasuk ke dalam sumberdaya ditentukan berdasarkan nilai cutoff grade (COG) yang beragam mulai dari 1% hingga 2,5%. Hasil klasifikasi dengan menggunakan cut off grade 1,5% menunjukkan daerah penelitian terdiri atas kelas terukur dengan kadar sebesar 1,77% dan tonase sebesar 855.390,6 ton. Kategori terukur menandakan pada daerah penelitian memiliki tingkat keyakinan geologi yang tinggi untuk membuktikan kemenerusan kadar dan kandungan mineral serta memiliki nilai yang ekonomis untuk ditambang.

The research location is in the area of PT Aneka Tambang Tbk, Pomalaa District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi. The objectives of this study are to map the laterite profile zone based on domaining results, model laterite nickel deposits based on drill data for further estimation of grade and tonnage, classify the level of geological confidence in the study area, and determine the most ideal method in estimating nickel laterite resources in the study area. The methods used for data processing and analysis in this study are univariant statistical analysis, ordinary kriging method, inverse distance weighting method, and nearest neighbor point. The element estimated is Ni. The data used is secondary data which includes collar, survey, assay, and photo core data as validation. The geological domain zones contained in this study are divided into soil, limonite, saprolite and bedrock zones. The mineralized zones to be estimated are the limonite and saprolite zones. The density for the limonite zone is 1.8 gr/cm3 and for the saprolite zone is 1.7 gr/cm3. Resource classification is based on the distance between drill spacings. The quality of nickel included in the resource is determined based on the cut-off grade (COG) which varies from 1% to 2.5%. Classification results using a cut off grade of 1.5% show that the study area consists of a measured class with a grade of 1.77% and a tonnage of 855,390.6 tons. The measured category indicates that the study area has a high level of geological confidence to prove the continuity of the grade and mineral content and has an economic value to be mined."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Bulan Dewi
"Nikel merupakan bahan galian stategis bernilai ekonomis yang terbentuk dari lapukan batuan ultramafik. Meningkatnya permintaan akan nikel membuat proses eksplorasi dan eksploitasi akan terus dilakukan. Oleh karena itu, pemodelan dan estimasi endapan nikel laterit perlu dilakukan untuk menunjang kebutuhan akan nikel. Penelitian berlokasi di Daerah Wolo, Sulawesi Tenggara yang didominasi oleh batuan ultramafik yang memiliki potensi akan Nikel. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan zona profil laterit, memperkirakan bentuk, sebaran, dan estimasi atau taksiran besaran sumberdaya cadangan nikel. Data kadar unsur pada penelitian ini meliputi data kadar Ni, Co, Fe, MgO, Al2O3, dan SiO2. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa analisis data eksplorasi, dilanjutkan dengan geostatistik ordinary kriging dan divalidasi oleh nearest neighbor dan inverse distance hingga mengkategorikan endapan nikel laterit kedalam klasifikasi sumberdaya menurut Badan Standarisasi Nasional. Dari penelitian ini dihasilkan 3 domain geologi yaitu limonit, saprolite dan bedrock. Hasil Klasifikasi menunjukkan lokasi penelitian termasuk dalam kategori terukur, tertunjuk, dan tereka.

Nickel is a mineral with economic value that formed by the weathering of ultramafic rocks. The increasing demand for nickel means that the exploration and exploitation process will continue. Therefore, modelling and estimating nickel reduction will need to be carried out to support the need for nickel. The research is located in the Wolo Region, Southeast Sulawesi, that included in the ophiolite complex zone which is dominated by ultramafic rocks. This research aims to estimate the shape, distribution and estimate the size of nickel reserve resources. Data in this study includes element content of Ni, Co, Fe, MgO, Al2O3, and SiO2. The method used in the research is exploration data analysis, followed by geostatistic method ordinary kriging and validated by nearest neighbor and inverse distance to categorize nickel deposits into the classification of resources and reserves according to the Badan Standarisasi Nasional. From this research, 3 geological domains were produced, limonite, saprolite and bedrock. Classification results show that the research location is included in the categories measured, indicated, and inferred."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasyfini Hidayah
"Secara geologi, wilayah Indonesia timur memiliki potensi besar terjadinya proses keterbentukan logam seperti Cr, Ni, Co, Fe, Pt, dan Pd. Kota Sentani Barat merupakan salah satu kota yang terletak di wilayah Indoesia timur dan berpostensi menghasilkan logam, terutama nikel yang terbentuk dari hasil pengayaan mineral pada endapan nikel laterit. Faktor yang menjadikan Sentani Barat berpotensi menghasilkan endapan nikel laterit karena kota ini tersusun dari batuan ultrabasa peridotit dan dunit, serta dilalui jalur tektonik, dan memiliki iklim tropis. Deteksi keberadaan nikel di Sentani Barat dapat dilakukan salah satunya menggunakan metode ground penetrating radar yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penetrasi gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi keberadaan endapan nikel laterit. Membedakan zona bedrock, limonit, dan saprolit berdasarkan refleksi gelombang elektromagnetik, serta mengetahui sebaran dan volume nikel di Sentani Barat. Penelitian ini akan memperlihatkan bahwa endapan nikel laterit di Sentani Barat tersusun atas zona top soil, saprolit, dan limonit yang setiap zonanya memiliki nilai konstanta dielektrik berbeda dan berpengaruh terhadap respon dari gelombang radar. Hasil dari penelitian ini pun memperlihatkan sebaran nikel dengan nilai kandungan tertinggi pada wilayah ini yaitu lebih dari 5900 ppm yang terletak di zona saprolit dan persebarannya ke arah baratlaut dengan volume sebesar 1.634.300 m3.

Geologically, Eastern Indonesia has enormous potential for the mineralization process to form magnetic minerals such as Cr, Ni, Co, Fe, Pt, and Pd. West Sentani is one of the potential cities that preserved magnetic minerals, especially nickel due to the composition of the rocks by ultramafic rocks (peridotite and dunite), also passed by tectonic pathways. To detect the nickel laterite deposits, we can use ground penetrating radar methods. This method applies electromagnetic waves to detect the contrast of electrical properties in nickel laterite deposits. The goal of this research is to analyze the electromagnetic wave’s penetration for determining nickel laterite deposits. Distinguish nickel laterite’s profile (bedrock, saprolite, limonite, top soil) based on electromagnetic wave’s response on radargram. Determine nickel distribution and nickel resource estimation in West Sentani. This research will show the nickel laterite profile in West Sentani consists of top soil, limonite, and saprolite. Every profile or zone has a different relative dielectric permittivity (RDP), so it affects the response of electromagnetic waves. The result also shows the nickel distribution which has the highest value of more than 5900 ppm located on the saprolite zone and heading northwest with resource estimation around 1.634.300 m3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Amalia Oliviani Putri
"Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau dengan deposit nikel laterit terbesar di Indonesia, yang berkaitan erat dengan keberadaan East Sulawesi Ophiolite (ESO). Deposit nikel laterit merupakan hasil dari pelapukan batuan ultramafik yang ditemukan pada sekuen ofiolit, sehingga mengalami pengayaan unsur tertentu pada setiap profil laterit. Penelitian mengenai hubungan antara batuan induk terhadap karakteristik deposit nikel laterit yang dihasilkan masih jarang ditemukan sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batuan induk serta kaitannya terhadap karakteristik deposit nikel laterit yang terdapat di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tepatnya di lapangan DS. Penelitian diawali dengan klasifikasi batuan induk berdasarkan data geokimia XRF dengan menggunakan pembelajaran mesin tersupervisi yang kemudian dilanjutkan dengan analisis petrografi dan mikro XRF pada setiap tipe batuan dasar yang ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersusun atas batuan ultramafik harzburgit tipe 1, 2 dan 3 yang dibedakan berdasarkan komposisi mineral utama. Dari hasil analisis data XRF setiap zona, didapatkan hasil bahwa persentase nikel tertinggi ditemukan pada profil saprolit lunak pada zona harzburgite tipe tiga yang didukung oleh kondisi kemiringan lereng.

Sulawesi is one of the islands with the largest nickel laterite deposits in Indonesia, which is closely related to the existence of East Sulawesi Ophiolite (ESO). Laterite nickel deposit is the result of weathering of ultramafic rocks found in ophiolite sequences, with certain element enrichment in each laterite profile. Research on the relationship between the source rock and the characteristics of the laterite nickel deposit is still rarely found, so it is very interesting for further research. This study aims to determine the source rock and its relation to the characteristics of laterite nickel deposits in Konawe Regency, Southeast Sulawesi, precisely in the DS field. The study began with the classification of the bedrock based on XRF geochemical data using supervised machine learning which was continued with petrographic and micro XRF analysis for each type of bedrock. Based on the research results, it is known that the research area is consisted of ultramafic harzburgite rocks types 1, 2 and 3 which are differentiated based on the composition of the major minerals. From the analysis of XRF data for each zone, the result shows that the highest percentage of nickel was found in the soft saprolite profile in the Harzburgite zone type three which was supported by morphological conditions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasha Nagasie
"Nikel merupakan salah satu unsur dengan kegunaan yang sangat bervariasi dan juga tuntutan produksi yang sangat tinggi. Nikel dengan kadar tinggi seperti nikel sulfida sudah mulai berkurang sumbernya sehingga perlu ditemukan alternatif yaitu, mulai dilaksanakan eksplorasi endapan nikel laterit meskipun cenderung memiliki kadar yang rendah, dan Indonesia merupakan salah satu penyuplai utama nikel dengan sumberdaya nikel laterit yang melimpah. Secara stratigrafi lokasi penelitian terdiri atas Formasi Tokala, Kompleks Ultramafik, dan Formasi Matano.
Tujuan dari penelitian ini mengestimasi besarnya sumberdaya berdasarkan pendekatan pemodelan geologi. Metode pemodelan ini menggunakan data bor  untuk menentukan zona dan ketebalan dari zona limonit dan saprolit. Metode yang digunakan merupakan Ordinary Kriging (OK) dan Inverse Distance Weight (IDW). Berdasarkan pemodelan dan estimasi yang telah dilakukan dari endapan nikel laterit di Lapangan X volume yang didapatkan sebesar 4,652,184 m3 dan tonase sebesar 7,443,494 ton dengan kadar Ni sebesar 1.01%wt untuk metode Ordinary Kriging, serta volume sebesar 4,896,312 m3 dan tonase sebesar 7,834,099 ton dan kadar Ni sebesar 1.02%wt untuk metode Inverse Distance Weight. Selisih dari nilai estimasi yang didapatkan adalah 4.9%.

Nickel is an element with a variety of uses and is in high demand for production. High grade nickel ore such as nickel sulfides has depleting resources and thus an alternative is needed which comes in the form of lateritic nickel exploration despite the lower grade the deposits offer, and Indonesia is one of the main nickel suppliers in the world with abundant lateritic resources. Stratigraphically the area of study consists of the Tokala Formation, Ultramafic Complex, and Matano Formation. The main purpose of this study is estimating the resources based on geological modelling. The method of this study is by using borehole data to determine the zone and thickness of limonite and saprolite zone. Methods used include Ordinary Kriging (OK) and Inverse Distance Weight (IDW). Based on the modelling and resource estimation of nickel laterite, the volume is 4,652,184 m3 with tonnage of 7,443,494 ton and Ni grades of 1.01%wt for the Ordinary Kriging method, as well as a volume of 4,896,312 m3 and tonnage of 7,834,099 ton with Ni grade of 1.02%wt for Inverse Distance Weight method. The difference of estimated values is 4,9%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>