Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Raditya Christiana A. Andyono
"Tujuan dari skripsi ini adalah meneliti mengenai pengaruh dari faktor fundamental perusahaan yang digambarkan dengan book-to-market ratio, kebijakan pendanaan perusahaan, dan ukuran perusahaan, serta kondisi makroekonomi yang digambarkan oleh inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan pertumbuhan PDB sektor tambang terhadap imbal hasil saham perusahaan pertambangan pada periode 2004-2008 dengan rentang data tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa book-to-market ratio, ukuran perusahaan, tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan pertumbuhan PDB sektor tambang memiliki pengaruh yang signifikan.. Sedangkan kebijakan pendanaan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat imbal hasil saham pertambangan. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi investor dalam mengambil keputusan-keputusan berinvestasi terutama pada saham-saham pertambangan.

The purpose of this thesis is to analyze the effects of book-to-market ratio, corporate financing decision, size, inflation rate, risk-free rate (SBI rate), and the growth of Mining Sector GDP for the period of 2004-2008. The range of data used in this research paper is yearly data. The result shows that book-to-market ratio, size, inflation rate, risk-free rate (SBI rate), and growth of Mining sector GDP have a significant effect on the mining companies stock return. Nevertheless, corporate financing decision don?t have a significant effect on mining companies? stock return. This result can be utilized as a reference for investors in order to determine the best investment decisions especially in mining sector stocks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Gemilang Gumiwang
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah return saham sektor perbankan, dipengaruhi oleh variabel-variabel makroekonomi di Indo nesia. Sampel perbankan yang digunakan dalam penelitian ini ada delapan bank, yang semuanya terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) untuk periode penelitian dari januari 2000 - desember 2008. Sedang kan variabel makroekonomi yang digunakan adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar, tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, jumlah uang beredar, dan pertumbuhan produk domestik bruto. Penelitian ini mem punyai tujuan : melihat apakah variabel makroekonomi dapat mempe ngaruhi tingkat pengembalian saham sektor perbankan di Indonesia, kemudian variabel makroekonomi apa yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap return saham perbankan tersebut. Dan yang terakhir, mencari bentuk efisiensi pasar saham sektor perbankan di Indonesia. Penelitian menggunakan analisa Variance Decomposition dan Impulse Response Function dalam kerangka model Vector Auto regression (VAR).
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel makro yang diuji memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap return saham sektor perbankan di Indonesia. Variabel makro yang paling berpe ngaruh adalah tingkat suku bunga SBI, inflasi, kemudian diikuti oleh jumlah uang beredar (M1). Dan karena informasi publik mempunyai pengaruh yang lebih kecil dari harga saham perbankan itu sendiri pada masa lalu, serta masih adanya praktik insider trading, maka pasar modal sektor perbankan di Indonesia berbentuk weak form efficient menuju semi strong form efficient."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6596
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rianti
"Kepemilikan dan analisis yang tepat pada informasi penting untuk dilakukan investor agar mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi. Investor dihadapkan dengan berbagai macam informasi di pasar modal. Data historis seperti volume transaksi dan imbal hasil dapat menjadi informasi yang signifikan untuk mendapatkan keuntungan. Dengan menggunakan data perdagangan saham intrahari untuk periode 10 Agustus hingga 28 Desember 2007 dari Bursa Efek Indonesia, penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana pengaruh volatilitas imbal hasil saham terhadap volume transaksi dan sebaliknya pada 14 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian membuktikan bahwa volatilitas imbal hasil dan volume perdagangan memiliki korelasi yang positif. Korelasi ini menunjukkan bahwa ketika volatilitas imbal hasil atau resiko karena variabilitas tingkat pengembalian tinggi, volume perdagangan yang terjadi juga tinggi. Hal ini merupakan indikasi bahwa tipe investor pada 14 saham teraktif di BEI merupakan risk taker. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kausalitas antara volatilitas imbal hasil dan volume perdagangan. Hal ini berarti menunjukkan bahwa volatilitas imbal hasil tidak dapat digunakan untuk memprediksi volume perdagangan dan sebaliknya. Hubungan yang terjadi pada 14 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia merupakan aplikasi dari Mixture Distribution Hypothesis.

Ownership and analysis of information are important for investor in order to make profit from investing. Investors face many types of information at stock market. Historical data for example trading volume and return are also has a possibility to become significant information to exploit profit. By using intraday stocks transaction data for period August, 10 until December 28, 2007, this research try to figure out how return volatility influence trading volume and vice versa on Indonesia Stock Exchange?s 14 most active stocks. The concluding remark proved that return volatility and trading volume has positive correlation. The correlation shows at the time volatility or risk from variability to get return high, trading volume also high. This result indicates that profile of investor in 14 most active stocks are risk taker. However, research can not found causality relationship between return volatility and trading volume. This result show that return volatility can not be used to predict trading volume and vice versa. The relationship between return volatility and trading volume on Indonesia Stock Exchange?s 14 most active stocks are the application of Mixture Distribution Hypothesis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6564
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Joshua
"Dalam membuat keputusan investasi, seorang investor pasti mengharapkan akan mendapatkan keuntungan return berupa capital gain atau dividen. Tetapi dalam setiap investasi pastilah mempunyai suatu risiko. Risiko ini muncul karena tidak adanya suatu kepastian bahwa suatu sekuritas akan terus-terusan memperoleh return, tetapi bisa juga mengalami kerugian. Untuk itu terdapat beberapa model yang dapat digunakan dalam memprediksi risk and return suatu saham sehingga investor pada akhirnya dapat mengetahui alternatif investasi yang paling menguntungkan. Salah satunya adalah model Arbitrage Pricing Theory (APT), model ini muncul sebagai respon terhadap kelemahan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model APT mengakomodir sumber risiko yang lebih bervariasi, yaitu systematic risk yang berupa kondisi makroekonomi di suatu negara.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model APT dapat digunakan untuk memprediksi risk and return saham sektor pertambangan. Karena untuk saat ini dan untuk beberapa tahun ke depan saham sektor pertambangan memiliki prospek yang cukup cerah karena komoditasnya yang laris di pasar nternasional dan dijual dalam dollar Amerika. Sehingga pada akhirnya dapat diketahui apakah return saham sektor pertambangan dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi Indonesia. Ada empat variable makroekonomi yang digunakan, yaitu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar. Penelitian ini menggunakan data time series, yaitu data bulanan dari Januari 2003-Desember 2007. Kemudian pengolahan data dilakukan dengan Eviews dengan meregresikan tiap saham dengan masing-masing variabel dengan menggunakan metode Ordinary Least Square. Dari pengujian tersebut didapatkan hasil bahwa model APT hanya signifikan untuk satu perusahaan yaitu APEX. Dan variabel makroekonomi yang mempengaruhi return saham sektor pertambangan adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurani Agustina
"Bank merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian suatu negara. Dimana hal ini terkait dengan fungsi bank sebagai intermediaris dalam perekonomian. Bank merupakan salah satu jenis perusahaan yang bergerak di bidang finansial. Sama halnya dengan perusahaan non finansial, bank juga tentunya membutuhkan dana guna menjalankan operasinya. Kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi melalui dua sumber yaitu sumber internal (laba ditahan) dan sumber eksternal (utang dan saham). Komposisi antara utang dan ekuitas yang digunakan suatu perusahaan dalam kegiatan pendanaannya disebut sebagai struktur modal (capital structure). Penelitian ini akan meneliti tentang hubungan dan pengaruh yang mungkin terjadi antara variabel- variabel karakteristik perusahaan (dalam hal ini bank) terhadap leverage ratio bank-bank di Indonesia pada periode 003-3007. Karakteristik perusahaan yang dimaksud meliputi variabel profitabilitas, tingkat pertumbuhan, tingkat pajak, struktur aset, risiko, dan ukuran bank. Terdapat berbagai pendapat terkait dengan pengaruh keenam faktor tersebut terhadap capital structure perusahaan. Dengan menggunakan metode data panel, penelitian ini menghasilkan kesimpulan akhir bahwa lima dari variabel bebas yang diujikan terbukti signifikan mempengaruhi leverage ratio bank-bank yang menjadi sampel penelitian ini. Kelima variabel tersebut meliputi variabel profitabilitas, tingkat pajak, struktur aset, risiko, dan ukuran bank.

Bank is one of the important components in the economics of a state. It is related to the function of bank as intermediaries in economics. Bank is one of the companies that move in financial field. The same as to non financial company, bank also requires fund to implement it s the operation. The financial needs can be fulfilled through two sources; they are internal source (retained earning) and external source (debt and equity). Composition between debts and equity applied a company in its financing activity conceived of capital structure. This research will discuss about the relation and influence that is possibly happened between firm characteristics (in this case bank) to bank's leverage ratio in Indonesia at period 2003-3007. Firm characteristic covers profitability, growth rate, tax rate, asset structure, risk, and size of bank. There is various opinions related to sixth influence of the factor to firm's capital structure. By using panel data method, this research yields final conclusion that five of independent variable tested proven of significant influences bank's leverage ratio. The Fifth of the variable covers profitability, asset structure, risk, and size of bank."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6610
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Yusuf
"Stock Market Crash yang terjadi di pasar modal membuat regulator berpikir untuk menemukan sistem perdagangan yang dapat mencegah terjadinya crash. Shiller (1984) dan De Long, Shleifer, Summers, dan Waldmann (1989, 1990) berpendapat harga saham dapat melenceng dari nilai fundamentalnya karena aktivitas perdagangan uninformed serta terdapat penelitian yang membuktikan pada 19 Oktober 1987 terjadi aktivitas pembelian yang signifikan oleh insider serta perusahaan yang dibeli dalam jumlah lebih banyak oleh insider pada periode crash juga menunjukkan pemulihan signifikan harga secara lebih besar pada periode pasca crash.1 Uniformed trading terjadi karena terdapt asymmetrid information. Maka regulator pun menerapkan mekanisme circuit breaker untuk mengatasi aktivitas perdagangan uninformed yang menyebabkan terjadinya crash. Penerapan sistem ini memicu perdebatan di kalangan akademisi maupun praktisi tentang kinerja sesungguhnya dalam mengatasi permasalah asymmetric information. Pendukung circuit breaker meyakini bahwa circuit breaker dapat menurunkan volatilitas harga saham, melawan reaksi berlebihan, dan tidak mengganggu aktivitas perdagangan sementara kritikus circuit breaker menyatakan cicuit breaker dapat meningkatkan volatilitas, mencegah harga mencapai titik equilibriumnya, dan mengganggu aktivitas perdagangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suspensi terhadap volatilitas harga saham, pergerakan harga saham, dan volume perdagangan saham serta kinerjanya dalam mengatasi masalah asymmetric information. Dari hasil penelitian yang menggunakan data saham pada periode 2003 ? 2005 diperoleh kesimpulan supensi meningkatkan aktivitas uninformed trading, terbukti dari periode volume perdagangan tertinggi sama dengan periode volatilitas saham tertinggi, yakni di hari-hari pasca suspensi. Dan di saat perbedaan harga dengan nilai fundamental saham mulai mengecil (karena walaupun volatilitas turun namun arah pergerakan harganya masih menjauhi nilai fundamental saham) aktivitas perdagangan justru berkurang. Sehingga manfaat suspensi di BEJ dipertanyakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S5747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haramain Billady
"Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk melihat hubungan antara volume perdagangan intrahari dengan volatilitas imbal Hasil intrahari pada saat ada berita dan pada saat tidak ada berita.
Dalam penelitian ini digunakan data harga saham dan volume perdagangan dari saham saham LQ 45 periode Februari 2006 sampai dengan januari 2007. Adapun berita yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah pengumuman laporan keuangan triwulan pertama dan pengumuman dividen. Adapun metodologi penelitian yang di pakai ialah Pairwise Correlation dan regresi untuk meneliti hubungan contemporaneous (hubungan bersama sama) serta Granger Causality test untuk meneliti hubungan kausalitas.
Sedangkan interval waktu data yang digunakan dalam penelitian ini ialah interval waktu 5 menit. Adapun pembagian periode yang dilakukan ialah periode berita dan periode tanpa berita yang terdiri dari periode sebelum berita dan periode setelah berita. Setelah membagi periode penelitian, Pada periode berita ditemukan bahwa sebagian besar saham dalam periode ini mensudukung Sequential Arrival Information Hypoythesis dimana terdapat hubungan kausalitas yang signifikkan Pada hampir keseluruhan saham dan hubungan contemporaneous (hubungan bersam-sama) yang tidak signifikkan pada sebgaian besar saham.
Sedangkan hubungan kausalitas yang terjadi pada periode ini sebagian besar merupakan hubungan kausalitas satu arah. Sedangkan dalam periode tanpa berita baik sebelum berita maupun sesudah berita ditemukan hubungan kausalitas yang signifikkan pada hampir keseluruhan saham.
Sedangkan Pada hubungan Contemporaneus (hubungan bersama sama) ditemukan karakteristik yang berbeda dari tiap sampel. Pada sampel saham yang mengeluarkan laporan keuangan, ditemukan hubungan contemporaneous yang signifikkan pada sebagian besar saham di 2 periode tanpa berita. Sedangkan pada saham yang mengeluarkan pengumuman dividen ditemukan hubungan contemporaneous yang tidak signifikkan pada sebagian besar saham di 2 periode tanpa berita. Adanya hubungan kausalitas pada hampir keseluruhan saham dari 3 periode dimana hubungan kausalitas yang mendominasi pada 3 periode tersebut ialah volume perdagangan Granger Cause Volatilitas saham menunjukkan bahwa volume perdagangan dapat digunakan investor untuk memprediksi volatilitas suatu saham dan digunakan untuk keputusan transaksi ke depannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ashri Rahmania
"Skripsi ini membahas tentang underpricing pada saat Initial Public Offering (IPO) dan performa jangka panjang paska IPO tersebut di Indonesia. Skripsi ini mencoba membuktikan bahwa memang terjadi underpricing pada saat IPO periode tahun 2000 ? 2007. Kemudian penelitian ini juga menekankan analisis pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing yang terjadi, khususnya faktor reputasi underwriters. Namun penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing yang terjadi hanya akan dibatasi pada sampel pada periode tahun 2000 ? 2004 saja, yang disebabkan oleh ketidaktersediaan data. Faktor lain yang diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap tingkat underpricing yang terjadi antara lain adalah usia perusahaan, ukuran perusahaan, retained ownership, dan rasio book value terhadap market value. Selanjutnya faktor-faktor tersebut juga akan dilihat dan dianalisis pengaruhnya terhadap performa jangka panjang return saham selama tiga tahun paska IPO. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian tersebut adalah dengan menggunakan regresi linear dengan menggunakan data cross section. Hampir seluruh penelitian sebelumnya yang serupa untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara mengindikasikan terjadinya underpricing pada hari pertama perdagangan, yaitu pada saat IPO, dan underpricing yang terjadi tersebut diikuti dengan negative long term performance pada jangka panjang. Penelitian ini akan mencoba membuktikan apakah fenomena tersebut juga terjadi di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Bantovani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>