Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Hartanti
"Pariwisata merupakan salah satu industri yang dapat bermafaat bagi perekonomian suatu negara, antara lain berkontribusi terhadap peningkatan devisa, membuka lahan kerja baru, serta meningkatkan pendapatan penduduk setempat. Memahami apa yang memotivasi seseorang dalam membuat keputusan untuk melakukan perjalanan wisata dan apa yang mempengaruhi mereka dalam memilih tujuan wisata adalah suatu hal yang sangat penting dalam membangun suatu pendekatan strategi pemasaran. Dari penelusuran hasil literatur sebelumnya, motivasi perjalanan dipengaruhi antara lain dari profil sosialdemografis dan karakteristik seseorang ketika melakukan perjalanan wisata. Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabelvariabel tersebut terhadap berbagai motivasi perjalanan seseorang (wisatawan), dan melihat tingkat kepentingan motivasi perjalanan wisatawan tersebut. Malaysia dijadikan negara tujuan wisata bagi banyak wisatawan Indonesia serta perkembangan pariwisata Malaysia yang pesat khir-akhir ini dijadikan alasan penulis untuk membuat penelitian. Responden yang diteliti adalah seseorang yang pernah melakukan perjalanan wisata ke Malaysia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dalam satu kali waktu pengambilan data (cross-sectional design) melalui penyebaran kuesioner yang diisi sendiri (self-admistered questionnaire) oleh wisatawan. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling, yaitu melalui judgemental sampling. Kemudian pengolahan data menggunakan SPSS 11.5 for Windows dengan frequency distribution, analisis faktor, dan uji independent sample T-test serta one way ANOVA. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan bahwa terbukti bahwa faktor pada variabel profil sosial-demografis yang mempengaruhi motivasi perjalanan wisatawan Indonesia ke Malaysia yaitu jenis kelamin, usia dan tingkat pengeluaran. Sedangkan variabel karakteristik perjalanan seperti frekuensi ke Malaysia, lamanya menetap dan sumber informasi tidak mempengaruhi motivasi perjalanan wisatawan Indonesia ke Malaysia secara signifikan.
Kata kunci: Pariwisata Malaysia, motivasi perjalanan"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aqilla Nasyia Maulidia
"Keadaan pasar yang semakin ramai membuat berbagai industri harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dan pangsa pasar, termasuk industri makanan dan minuman. Cara yang dilakukan perusahaan untuk membeli produk mereka adalah dengan membuat strategi pemasaran. Salah satu jenis strategi pemasaran yang terkenal adalah strategi pemasaran nostalgia. Pendekatan pemasaran nostalgia terbagi menjadi dua, yaitu nostalgia pada kemasan produk dan iklan nostalgia. Tujuan dari analisis ini adalah untuk membandingkan efektivitas dalam strategi pemasaran nostalgia pada kemasan produk dengan strategi pemasaran iklan nostalgia pada produk makanan. Analisis dilakukan melalui studi kepustakaan dari jurnal atau penelitian mengenai pemasaran nostalgia di industri makanan dan minuman selama satu dekade terakhir. Hasil analisis dipetakan ke dalam model perilaku konsumen nostalgia, yaitu reaksi emosional nostalgia, reaksi kognitif nostalgia dan reaksi perilaku nostalgia. Analisis menunjukkan bahwa pendekatan iklan nostalgia lebih efektif daripada nostalgia pada kemasan produk.

The increasingly crowded market conditions make various industries have to compete to get the attention of consumers and market share, including the food and beverage industry. Companies purchase their products by developing a marketing strategy. Nostalgic marketing is a marketing strategy that involves integrating elements of nostalgia into marketing activities. There are two types of nostalgic marketing approaches, nostalgia packaging and nostalgia advertising. The purpose of this analysis is to compare the effectiveness of nostalgia marketing on product packaging to nostalgia advertising marketing on food products. The analysis is carried out using journal articles or research on nostalgia marketing in the food and beverage industry over the last decade. The analysis' findings are applied into a model of nostalgic consumer behavior, which includes nostalgic emotional reactions, nostalgic cognitive reactions, and nostalgic behavioral reactions. According to the findings, nostalgia advertising is more effective than nostalgia on product packaging."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Syurawati
"Kawasan Puncak merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat yang memiliki objek wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Masing-masing objek wisata memiliki tingkat daya tarik yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan tingkat daya tarik objek wisata di masa new normal akibat adanya atraksi wisata dan akomodasi yang tidak beroprasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah wisatawan sebelum dan masa new normal di objek wisata Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, serta untuk mengetahui hubungan perbedaan tingkat daya tarik objek wisata sebelum dan masa new normal terhadap perbedaan jumlah wisatawan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan spasial temporal serta menggunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment untuk mencari keeratan hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah wisatawan sebelum dan masa new normal di semua objek wisata Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Penurunan jumlah wisatawan tinggi terjadi pada objek wisata yang memiliki banyak atraksi wisata yang tidak beroprasi di masa new normal. Sedangkan objek wisata yang memiliki atraksi wisata tidak di berhentikan beroprasi di masa new normal mengalami penurunan jumlah wisatawan rendah. Objek wisata yang mengalami penurunan tingkat daya tarik yang tinggi di masa new normal juga diikuti dengan penurunan jumlah wisatawan di masa new normal. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan arah korelasi bernilai positif antara perbedaan tingkat daya tarik objek wisata sebelum dan masa new normal dengan perbedaan jumlah wisatawan. Semakin tinggi perbedaan tingkat daya tarik objek wisata, maka semakin tinggi perbedaan jumlah wisatawan sebelum dan masa new normal.

The Puncak area is one of the leading tourist areas in West Java Province that has natural tourism, cultural tourism, and special interest tourism. Each tourist objects has a different level of attractiveness. There are differences in the level of attractiveness of tourist objects in the new normal period due to tourist attractions and accommodations that do not operate. The purpose of the research is to identify the difference in number of tourists before and the new normal period in tourist objects in the Puncak Area, Bogor Regency, and to identify correlation of differences in the level of attractiveness before and the new normal period on the difference in number of tourists. The analytical method used is descriptive method of temporal-spatial and using the Pearson Product Moment Correlation Test to find the closeness of the correlations. The results showed that there are differences in the number of tourists before and the new normal period in all tourist objects in the Puncak Area, Bogor Regency. The decrease in the number of tourists is high in tourist objects that have many tourist attractions do not operate in the new normal period. Meanwhile, tourist objects that have tourist attractions do not stop operating in the new normal period have a low decrease in the number of tourists. Tourist objects that have a high different level of attractiveness in the new normal period were also followed by a decrease in the number of tourists in the new normal period. The result of the correlation test showed that there is a strong correlation and the direction of the correlation is positive between differences in the level of attractiveness of tourist objects before and the new normal period with the difference in the number of tourists. The difference in the level of attractiveness being higher, then the difference in the number of tourists before and the new normal period also being higher."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Andjar P
"Rekayasa konstruksi baja, termasuk dalam industri yang menerapkan teknologi tinggi. Sektor ini merupakan andalan dalam memenuhi AFTA, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan nyata dalam mencapai sasaran utama PJPT II yang memprioritaskan pada era penerapan teknologi tinggi.
Tujuan penulisan karya akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran umum usaha rekayasa industri baja di Indonesia serta mempelajari perencanaan dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh salah satu pelakuk bisnis ini yakni PT. WIKA
Melalui analisis awal SWOT dan AHP yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diharapkan dapat diformulasikan perencanaan yang baik, khususnya dalam menentukan strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh PT WIKA pada divisi konstruksi industri. Selanjutnya pembahasan analisis SWOT akan dilanjutkan dengan analisis "portofolio" maupun "product life cycle" untuk dapat menggambarkan posisi kompetitif yang dimiliki PT WIKA pada saat ini.
Dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa PT WIKA mempunyai kekuatan yang menonjol dalam sarana dan prasarana produksi yang handal penguasaan pangsa pasar, di samping itu sebagai BUMN ketiga terbesar di Indonesia yang mempunyai sumber dana yang kuat. Sedangkan kelemahan perusahaan meliputi: kemampuan mengolah info pasar, dan kegiatan administrasi proyek. Hal lain adalah pengambangan dan penelitian masalah desain, spesifikasi, juga profesionalisme dalam bidang administrasi keuangan maupun teknis masih harus ditingkatkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Hanggandari
"PT. Latinusa adalah singkatan dari PT Pelat Timah Nusantara yang merupakan industri penghasil tinplate dan satu-satunya produsen tinplate yang ada di Indonesia. Sebagai agen produsen tinplate, perusahaan ini dapat menghasilkan tinplate hingga mencapai 130.000 ton pertahun dan dapat dioptimalkan sampai dengan 150.000 MT. Walaupun kebutuhan/konsumsi tinplate di Indonesia melebihi kapasitas terpasang yang dimiliki PT. Latinusa, ternyata PT. Latinusa belum dapat memaksimalkan kapasitas terpasang yang dimilikinya, dalam beberapa tahun terakhir utilisasinya hanya berkisar 50% - 60% dan utilisasi tertinggi dicapai pada tahun 2002 yang mencapai 70,20%. Hal ini disebabkan karena tinplate yang dihasilkannya harus bersaing dengan tinplate yang berasal dari impor yang masuk pasar Indonesia hingga melebihi produksi tinplate yang dihasilkan PT. Latinusa setiap tahunnya.
lndustri tinplate nasional yaitu PT Latinusa dalam mengantisipasi persaingan yang semakin tajam agar mampu mempertahankan eksistensinya dan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam era perdagangan bebas, memerlukan suatu strategi pemasaran yang sesuai. Untuk mengidentifikasi slrategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan, dilakukan deskriptif analisis dengan melihat kepada Iingkungan eksternal dan Iingkungan internal industri tinplate nasional sehingga didapatkan suatu rumusan strategi pemasaran melalui matriks SWOT. Dalam pemilihan strategi pemasaran dari rumusan strategi tersebut, digunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat bantu dan dilakukan pula strategi pemasaran sasaran melalui Segmentation, Targeting dan Positioning.
Dari hasil kajian, didapatkan strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada perusahaan, yaitu strategi mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan target konsumen tinplate pada segmen general can dan food & beverage. Strategi tersebut kemudian diimplemenlasikan dengan pendekatan bauran pemasaran yang memfokuskan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief
"ABSTRAK
Studi kasus ini mencoba memberikan suatu alternate str&tegi bersaing untuk menembus dominasi perusahaan multinasional (MNC), yang pada umumnya dianggap sangat sulit untuk disaingi.
Strategi bersaing yang digunakan oleh perusahaan lokal di dalam menghadapi MNC ialah "Cost leadership stategy", dimana perusahaan yang bersangkutan mernposisikan dirinya sebagai "low cost producer" (produsen dengan biaya rendah) sehingga perusahaan tersebut mampu menjual dengan harga yang kompetitif untuk kualitas yang setaraf.
Strategi "Cost leadership tersebut baru bisa efektif kalau bisa dipenuhi syarat-syarat eksternal seperti sifat industri yang sensitif terhadap harga, tingkat teknologi yang tidak tinggi, skala ekonomi yang rendah dan faktor~faktor internal seperti kemampuan distribusi yang efisien, kemampuan menurunkan biaya ssrta melakukan "price penetration".
Apabila suatu perusahaan sudah menjadi besar karena strategi ini maka untuk memperkokoh posisinya di dalam menghadapi MHC, perlu dipertimbangkan pengembangan stratagi diferensiasi untuk produk-produk yang sulit berhasil dengan Strategi "Cost leadership" .
Untuk mampu menerapkan strategi diferensiasi 12 !???,;©bu t diperlukan kemampuan perusahaan untuk melakukan identifikasi terhadap "market niche"-nya , meningkatkan kemampu.an dalam mengembangkan produk dan membentuk keahlian di bidang periklanan dan promosi .
Dengan 2 strategi yang. berbeda untuk produk-produk yang
berlainan maka dapat dicapai suatu produk portfolio yang baik buat perusahaan tersebut di dalam bersaing dengan MNC.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Berlian Mega Sandy
"Koperasi Simpan Pinjam JASA (Kospin JASA), sesuai dengan tujuan pendiriannya, Yaitu membantu para pengusaha kecil dan menengah yang mengalami kesulitan di bidang permodalan berusaha untuk meningkatkan jumlah simpan dalam rangka memenuhi kebutuhan pinjam dari anggotanya. Produk Rekening Koran merupakan produk yang potensial untuk ditingkatkan, selain mempunyai frekuensi penggunaan tinggi juga selama ini menyerap nilai nominal yang besar. Dalam usahanya menarik minat tabung dari anggota dan calon anggotanya Kospin JASA tidak bisa hanya `menunggu', tapi harus memburu dengan berusaha memberi pelayanan yang sebaik-baiknya, yaitu pelayanan yang sesuai dengan harapan nasabahnya. Sementara itu nilai yang diharapkan olah nasabah tidak bersifat tetap/statis tetapi terus berubah. Untuk tetap menjaga kepuasan nasabah itu salah satunya adalah dengan melakukan survai kepuasan nasabah secara terus menerus. Dengan survai itu diharapkan terdapat temuan suatu nilai yang diinginkan oleh nasabah, sehingga dapat dilihat suatu celah antara nilai perusahaan dengan nilai konsumen. Survai kepuasan dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada sampel nasabah, diantaranya dengan menggali karakteristik pemakai dan selisih antara kinerja perusahaan dengan nilai yang diharapkan nasabah. Nasabah sampel dan lokasi penyebaran kuesioner dapat dilakukan secara purposive. Disain riset dapat dilakukan secara deskriptif, yaitu singgle cross sectional description. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pengguna produk rekening koran Kospin JASA 90% adalah wiraswastawan, dengan frekuensi pemakaian minimum 1x seminggu, dan dari populasi umumnya tinggal di kawasan perdagangan & industri. Sampel nasabah 65% puas, dengan indeks kepuasan 3,65 yang menunjukkan sikap loyal namun masih mudah berpaling ke pesaing. Kepuasan itu tidak berpengaruh pada frekuensi menabung dan saran penggunaan kepada orang lain. Prioritas untuk produk adalah pada komponen kecepatan pelayanan, untuk harga pada kesesuaian tarif administrasi dengan standar usaha, distribusi pada kestrategisan letak kantor layanan dan untuk promosi pada kontak pribadi. Diantara pilihan prioritas untuk elemen marketing mix tersebut elemen harga tidak mendapat kesepakatan umum dalam pemilihannya dari sampel nasabah. korelasi antara kepuasan keseluruhan dengan kategori perdimensi elemen bauran pemasaran terdapat diantaranya pada sikap kekeluargaan, reputasi kepercayaan dan kestrategisan kantor layanan. Selama ini kinerja Kospin JASA efektif pada komponen sikap kekeluargaan, penawaran produk baru, pesan promosi, kemegahan kantor layanan, kestrategisan letak kantor layanan dan reputasi kepercayaan. Sedangkan celah yang perlu diperhatikan terutama pada komponen keprofesionalan karyawan, kecepatan, nilai yang lebih menguntungkan dari Bank/Kospin lain, kecepatan jasa deliveri dll. Jadi sebenarnya kinerja Kospin JASA selama ini cukup unggul pada fungsi hantaran ke pasar, yaitu dari segi distribusi dan promosi. Namun perlu adanya peningkatan pada fungsi pengembangan produk. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahannya dapat disusun suatu formulasi strategi bauran pemasaran. Dengan melihat peluang yang ada pada perusahaan maka perusahaan dapat menggunakan strategi penyesuaian S/O atau strategi pemasaran agresif. Strategi pemasaran agresif yang dapat digunakan diantaranya adalah dengan: memotivasi nasabah lama untuk meningkatkan frekuensi dan jumlah nominal tabungan; diskriminasi harga terhadap iuran pokok dan wajib; pilihan tarif administrasi dan insentif langsung; menyerap captive power di daerah perwakilan; memperluas cakupan distribusi ke daerah baru dan segmen baru serta mengubah sikap sales promotion-nya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Riza
"Kemajuan teknologi pangan oleh perusahaan besar dan menengah dan keinginan untuk memenuhi selera konsumen telah menghasilkan ratusan jenis produk yang bersaing dengan ketat di pasaran dan saling bemsaha merebut hati konsumen.
Salah satu jenis produk yang bersaing ketat saat ini adalah mie instan dalam kemasan (mie instan) dimana saat ini terdapat sekitar 50-an merek mie instant dengan berbagai macam tawaran rasa dan ukuran.
Meskipun persaingan yang ketat, namun tidak menyurutkan perusahaan lain untuk terjun ke dalam bisnis ini. Salah satu faktor yang mendukung keberanian tersebut karena diperkirakan pertumbuhan pasar mie instant masih menggiurkan yang diproyeksikan permintaan akan mencapai 100 miliar bungkus pada tahun 2010.
Ditambah lagi dengan perkiraan produksi gandum dunia yang akan meningkat. Bagi merek baru, tujuan dalam jangka pendek adalah mampu untuk bertahan menghadapi rintangan masuk yang dimiliki oleh pemimpin pasar dan juga sesama pendatang baru yang memasuki ceruk pasar. Sedangkan dalam jangka panjang, sebuah merek baru memerlukan suatu strategi yang tepai guna, untuk meningkatkan penjualan, membentuk konsurnen yang loyal dan menambah jumlah konsumen dengan cara menarik perhalian konsumen baru dengan strategi pemasaran yang dilakukan.Untuk itu perlu diketahui apa landasan utama konsumen dalam memilih mie instant. Juga ingin diketahui bagaimana posisi mie sedap dimata para konsumen mie instant.
Thesis ini membahas faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu merek mie instan dan menggambarkan posisi masing masing merek mie instan yang terdapat di pasaran saat ini dalam suatu peta persepsi. Dari uji hipotesis terbukti bahwa brand awareness, brand image dan distribusi mempengaruhi pemilihan konsumen terhadap suatu merek.
Hasil perhitungan dengan correspondence analysis menunjukan distribusi merupakan faktor terpenting dalarn pemilihan merek, distribusi dapat dikuasai dengan sendirinya jika merek tersebut mulai disukai dan dicari oleh konsumennya. Namun untuk tahap awal ini, kiranya cukup bagi Mie Sedaap untuk memperkuat distribusinya pada supermarket.
Selanjutnya dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT Wings sebagai produsen dari Mie Sedaap harus selalu menekankan pada strategi pemasaran yang mencangkup Availability, Acceptability, dan affordability.
Availability artinya mie Sedaap harus mudah didiperoleh di tempat-tempat pembelian Acceptability berkaitan dengan baiknya mutu produk dan mereknya telah dikenal atau popular di mata masyarakat, dan affordability artinya mie Sedaap harus menjaga rentang harganya agar terjangkau oleh target pasar namun tidak terkesan murahan. Oleh karenanya sangat perlu bagi manajemen PT. Wings untuk terus menjaga kesinambungan iklan yang ditayangkan pada media dan pada tempat-tempat pembelian seperti toko dan supermarket. Karena dalam pembelian mie instant proses pengambilan kepulusan bersifat low involvement, maka strategi promosi pada tempat-tempat pembelian ini sangat efektif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T16999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelina Melisa
"Peningkatan daya beli di masyarakat mengakibatkan persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Produsen harus senantiasa berinovasi dan memberikan added value terhadap produknya agar dapat memenangkan pangsa pasar dan mempertahankan eksistensinya. Salah satu aspek utama dalam strategi pemasaran adalah promosi, dimana promosi menjadi salah satu faktor difusi dalam proses adopsi konsumen terhadap produk baru. Faktor difusi lainnya dalam proses adopsi konsumen adalah adanya fenomena word of mouth yang juga memainkan peran besar.
Skripsi ini menyajikan pemahaman atas pengaruh dan interaksi antara variabel-variabel yang menjadi faktor difusi dalam proses adopsi konsumen yang merupakan pengembangan dari Bass Diffusion Model, dengan pendekatan sistem dinamis. Sehingga sebagai hasilnya akan diberikan strategi promosi yang paling efektif dan efisien untuk produk consumer goods yang baru diluncurkan.

Increase in purchasing power has been causing a tight competition in the marketplace. Producer must constantly innovate and give added value to their products in order to gain market share and maintain its existence through marketing strategy. One of the main aspects in marketing strategy is promotion, which also one of diffusion factors in consumer adoption process. Another diffusion factor in consumer adoption process is the word of mouth phenomenon, which plays a great role in it.
This research presents an understanding of the interaction of variables in diffusion factors and its influence in consumer adoption process using a system dynamics model developed from the Bass Diffusion Model. At the end, the result will be given as a better, effective, and efficient promotion strategy for newly launched consumer goods product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, G. Jannen H.
"Yayasan Wisma Jaya Raya salah satu Badan Usaha Nlilik Daerah
(BUMD) mitiki Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang bergerak di bidang
bisnis industri pariwisata. Masalah utama yang dihadapi BUMD tersebut
adalah tidak sebanding antara pangsa pasar dengan kapasitas hunian yang
tersedia, dikarenakan tingginya pesaing pada bisnis yang sama di kawasan
Bogor dan Puncak.
Secara umum tujuan penelilian ini memberikan gambaran
permasalahan yang_ dihadapi disertai dengan rekomendasi berupa saran-
saran dengan melakukan suatu pendekatan analisis secara komprehensif,
lerutama kemampuan daya saingnya, Serta Cara memenangkan persaingan
melalui strategi pemasarannya. Secara khusus tujuan penelitian ini untuk
memperoleh gambaran kinerja BUMD saat ini, kemampuan daya saing, dan strategi pemasaran yang sesuai dalam memenangkan persaingan dalam
bisnis industri pariwisata
Dengan mengetahui faktor Iingkungan intemal dan ekstemal Yayasan
\Msma Jaya Raya dalam melakukan bisnisnya dengan pendekatan analisis
SWOT, diketahui, bahwa kekuatan yang dimiliki pada fungsi manaje-men
terutama manajemen keuangan dan pimpinan (manajer dan asisten manajer
operasional). Sedangkan faktor lingkungan ekstemal adalah tingkat
persaingan yang tinggi, pembeli yang pasti (captive market), dan kondisi
pasar.
Dari hasil uji AHP dan analisis General Electric (GE), diketahui posisi
daya saingnya pada kuadran V, artinya posisi bisnis Yayasan Wisma Jaya
Raya berada dalam area hold and maintain alau benahan dan membangun.
Dengan posisi tersebut, upaya yang ditempuh adalah strategi pengembangan
pasar.
Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi pengembangan pasar
melalui bauran pemasaran jasa dengan melaksanakan peningkatan produk,
promosi, tempatldistribusi, harga_ sumber daya manusia, sarana fisik, dan
pembenahan prosedur dalam sistem operasi penyampaian jasa"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>