Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Salim
"Antena menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung penerapan teknologi BWA. Antena mikrostrip yang memiliki karakter yang ringan, ukuran kecil, mudah difabrikasi dan conformal, menjadi pilihan untuk mendukung aplikasi BWA yang dapat beroperasi pada frekuensi yang ditentukan. Salah satu alokasi frekuensi yang dijadikan frekuensi kerja BWA adalah pada 2,3 GHz.
Pada tesis ini dirancang dan difabrikasi sebuah antena linear array 4 elemen yang dapat beroperasi pada frekuensi kerja BWA 2,3 GHz. Antena ini dirancang berbentuk 2 buah segi empat sama sisi (quad), sehingga disebut biquad. Antena dirancang menggunakan teknik pencatuan aperture-coupled untuk mendapatkan bandwidth yang lebar. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena ini dapat bekerja pada frekuensi BWA 2,3 GHz. Nilai VSWR < 1,9 diperoleh pada rentang frekuensi 2245 - 2395 MHz (150 MHz). Gain yang diperoleh mencapai 13,683 dBi pada frekuensi 2,33 GHz dan half power beamwidth (HPBW) sebesar 50° diperoleh pada sudut 330° - 20°.

Antenna became one of the important components in supporting the application of BWA technology. Microstrip antenna that have small and light weight features, easy to manufacture and conformal, became the choice that supports the BWA application in that it could operate in the determined frequency allocation. One of the allocation of the frequency that works for the BWA is at 2.3 GHz.
This thesis discuss of design a 4 element linear array antenna that operates at 2,3 GHz BWA frequency allocation. It has 2 layers of four-sided (quad) shape, known as biquad. This antenna is designed with aperture-coupled feed to give wideband frequency.The measurement result shows that this antenna operates at BWA frequency allocation of 2,3 GHz. The VSWR < 1,9 was obtained at 2245 ? 2395 MHz (150 MHz). Gain is around 13,683 dBi at 2,33 GHz and half power beamwidth is 50° (from 330° - 20°).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Taufik
"Komunikasi tanpa kabel (wireless communication) yang ada saat ini adalah WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) . WiMAX merupakan teknologi wireless yang menawarkan jasa telekomunikasi dengan bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar sehingga mampu menyediakan berbagai aplikasi meliputi suara, video dan data dengan kecepatan yang tinggi. Kelebihan lain adalah mampu digunakan pada LOS atau NLOS sehingga dapat digunakan pada mobile service. Salah satu perangkat pendukung dari wireless communication adalah antena. Antena dengan dimensi yang kecil, ringan, dan mudah untuk dipbrikasi dengan harga yang murah dengan performansi yang cukup baik sangat diperlukan untuk mendukung teknologi WiMAX. Pada Tugas Akhir ini dirancang bangun antena biquad mikrostrip dengan bahan FR4 (evoksi). Antena mikrostrip biquad tersebut dirancang untuk berkerja pada frekuensi 2.3 ? 2.4 GHz sesuai dengan frekuensi WiMAX. Hasil pengukuran antena biquad mikrostrip yang telah dibuat memiliki lebar pita frekuensi 2.283 GHz ? 2.396 GHz (4.84 % atau 113 MHz) dengan nilai VSWR minimum 1,045 atau return loss minimum -33.314 dB, Impedansi 51.715 + j1.37 Ω. Hasil pengukuran ini menunjukkan antena biquad mikrostrip yang dibuat dapat direalisasikan dan dapat digunakan pada aplikasi WiMAX yang menggunakan frekuensi 2.3 GHz ? 2.4 GHz.

Wireless communication in this time is WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). WiMAX represents the technology of wireless communication with wide bandwidth and high bit rate, so it?s able to provide various application which covers voice, video and high speed data. Another advantage is WiMAX can be used for LOS or NLOS condition so it can be used for mobile service. One important equipment for wireless communication is antenna. Antenna which have small dimension, light, and easy to manufactur with low price and good enough performance is very needed to support WiMAX technology. Therefore this research is to design biquad mikrostrip antenna with FR4 substance. The Biquad Mikrostrip Antenna is designed to work at frequency 2.3 - 2.4 GHZ as according to frequency WiMAX. The result of biquad mikrostrip antenna which have been made show a wide impedance bandwidth of 2.283 GHZ - 2.396 GHz (4.84 % or 113 MHz). with the minimum VSWR value of 1,045, return loss - 33.314 dB, Impedance 51.715 + j1.37 Ω. This Result shows that the biquad mikrostrip antenna can be used for WiMAX application for the frequency 2.3 GHZ - 2.4 GHZ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52313
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wibisono
Bandung: Informatika, 2006
621.384 GUN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pramono
"Tesis ini membahas desain Linear Tapered Slot Antena dengan teknik pencatuan Saluran Mikrostrip (Microstrip Feed Line) untuk mendukung aplikasi IEEE 802.22 Wireless Regional Area Network (WRAN) pada band televisi UHF frekuensi 470 - 698 MHz. Antena ini terbuat dari substrat dielektrik FR4 epoxy. WRAN IEEE 802.22. sebagai skema alternatif untuk akses broadband dengan memanfaatkan kanal TV VHF/UHF yang tidak digunakan, dengan tetap menjaga bahwa tidak ada interferensi yang merugikan terhadap operasional incumbent ( siaran TV digital dan TV analog) dan perangkat berijin yang lainya dengan daya rendah. WRAN memerlukan antena dengan bandwidth yang lebar (wideband) untuk sistem komunikasinya. Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, akan tetapi jenis antena ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya bandwidth sempit. Salah satu teknik untuk melebarkan bandwidth yaitu menggunakan desain antena Linear Tapered Slot Antena. Dari hasil pengukuran, nilai impedance bandwidth dari pengukuran antena adalah 204 MHz (492-696MHz) atau sebesar 34,63 % terhadap frekuensi kerja antena (594 MHz) pada VSWR ≤ 1,9. Pola radiasi yang dihasilkan adalah directional dan polarisasinya linear. Gain yang dihasilkan antena mencapai maksimum pada frekuensi 662MHz sebesar 8,92 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29843
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufal Hidayat
"Kebutuhan akan antenna yang bersifat murah, ringan dan low profile namun dapat menghasilkan performansi berupa Gain yang besar dan Half Power Beamwidth (HPBW) yang kecil semakin tinggi. Untuk mencapai spesifikasi tersebut salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan merancang antena mikrostrip array menggunakan teknik pencatuan berupa aperture coupled dengan slot berbentuk jam pasir. Dengan jenis antena ini berhasil diperoleh antena array yang berkerja pada frekeuensi 2.85 GHz- 2.9 GHz dengan gain array 8 element sebesar 13 dB serta dengan HPBW sebesar 110 .Dengan meningkatkan jumlah array, maka Gain yang diperoleh dapat lebih tinggi serta dengan HPBW yang lebih kecil.

Requirement for low cost, light and low profile antenna but with high gain and very small half power beam width (HPBW) is increasing nowadays. One method to achieve these specification is using microstrip array design using aperture coupled feeding technique with hour glass slot. With this method, an array antenna with eight element has been designed. This antenna works at band frequency 2.85 GHz -2.9 GHz with gain about 13 dB and HPBW about 110. By increasing the number of array element, the gain can be higher with smaller HPBW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43325
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leon, Deardo Dhy
"Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, di antaranya bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa aplikasi, seperti : radar, telemetri, biomedik, radio bergerak, penginderaan jauh, dan komunikasi satelit. Salah satu aplikasi antena mikrostrip yang banyak digunakan adalah komunikasi satelit. Untuk aplikasi komunikasi satelit ada beberapa karakteristik parameter antena yang harus dipenuhi, di antaranya : gain yang tinggi, polarisasi melingkar, dan keterarahan pada arah tertentu. Pada skripsi ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segitiga linear array 4 elemen untuk aplikasi komunikasi satelit Quasi Zenith. Satelit ini bekerja pada frekuensi 2,605 - 2,3 GHz dan orbit yang dilaluinya melewati wilayah timur Indonesia.
Untuk menghasilkan polarisasi melingkar, antena yang dirancang pada skripsi ini menggunakan teknik slot, sedangkan untuk meningkatkan gain dan mengatur keterarahan antena maka digunakan teknik antena susun (array). Perancangan antena ini menggunakan software AWR Microwave Office 2004 dan pengukuran parameter antena dilakukan dengan menggunakan alat network analyzer dan power meter pada ruang anechoic chamber. Setelah dilakukan pengukuran, hasil yang didapatkan adalah antena bekerja pada frekuensi 2,614 GHz dengan nilai return loss sebesar -42,75 dB, VSWR 1,0156, impedance bandwidth 31 MHz (1,18%), axial ratio bandiwdth 96 MHz (3,69%), gain pada frekuensi kerja sebesar 13,733 dB, dan keterarahan pada sudut 40°.

Microstrip antenna has many advantages, such as compact, low profile, easy to fabricate, easy connected with other electronic device. Many applications like radar, telemetry, biomedic, mobile radio, remote sensing, and satellite take benefits from microstrip antenna. One of many applications using microstrip antenna is satellite communication. To communicate with satellite, antenna must meet some requirements, such as high gain, circular polarization, and directivity. In this paper, 4 element linear array triangular microstrip patch antenna is designed to communicate with Quasi Zenith satellite. This satellite orbits through the east side of Indonesia and works at frequency 2.605 - 2.63 GHz.
The antenna is designed to have circular polarization by adding slot on the patch, to improve gain and to set directivity angle by using array technique. Antenna is designed using AWR Microwave Office 2004. Antenna parameters measurement is done using network analyzer and power meter in anechoic chamber. The results are resonant frequency at 2.614 GHz with return loss is about -42.75 dB, VSWR is 1.0156, impedance bandwidth 31 MHz (1.18%), axial ratio bandwidth 96 MHz (3.69%), gain at resonant frequency is 13.733 dB, and directivity at 40°.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Bayu Wijaya
"Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, di antaranya bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Oleh sebab itu antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan dalam dunia telekomunikasi, salah satunya dalam teknologi WiMAX. WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) yang memmiliki area hingga puluhan kilometer serta mempunyai bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar.
Pada penelitian ini dirancang suatu antena mikrostrip patch segiempat array 8 elemen untuk aplikasi WiMAX yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz) serta gain ? 15 dBi. Untuk memberikan bandwidth yang lebar antena mikrostrip yang dirancang menggunakan teknik pencatuan elecrromagnetically coupled sedangkan untuk menningkatkan gain digunakan teknik antena susun (array). Dari hasil pengukuran, antena yang telah dirancang mampu bekerja pada rentang frekuensi 3,3-3,4 GHz. Nilai VSWR ? 1,9 dapat dicapai pada rentang 3,25 GHz - 3,69 GHz. Gain tertinggi adalah 14,787 dB di frekuensi 3,58 GHz.

Microstrip antenna has many advantages, such as compact, low profile, easy to fabricate and easy to be connected with other electronic device. These advantages makes microstrip antena become very aplicable in telecommunication, especially for WiMAX technologies. WiMAX is a broadband wireless access technology that has coverage area up to ten kilometers with wide bandwidth and high bit rate.
In this research, a 8 Elements Array Rectangular Patch Microstrip Antenna is designed for WiMAX application in the 3.3 GHz band (3.3-3.4 GHz) with gain ? 15 dBi. To increase the bandwidth, the microstrip antenna is designed with electromagnetically coupled technique and for higher gain it uses the array technique. From the measurement results, the antenna can work in 3.3-3.4 GHz frequency band. This is shown with the value of VSWR ? 1,9 in 3,25-3,69 GHz (720 MHz). The highest gain is 14.787 dB at 3.58 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Rahmadyanto
"WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) yang mampu menjangkau area hingga puluhan kilometer serta mempunyai bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar. Untuk menghubungkan antara sisi penyedia layanan dengan pelanggannya, maka aplikasi antena menjadi sangat penting. Supaya dapat diaplikasikan dalam sistem WiMAX dengan mudah, dibutuhkan jenis antena yang memiliki bentuk kompak, dimensi kecil, mudah untuk difabrikasi, mudah dikoneksikan dan diintegrasikan dengan divais elektronik lain. Antena mikrostrip merupakan jenis antena yang cocok digunakan untuk memenuhi kriteria ini.
Pada skripsi ini dirancang suatu antena mikrostrip slot segitiga array 8 elemen untuk aplikasi CPE WiMAX yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz (3,3- 3,4 GHz) serta gain ? 15 dBi. Antena dirancang dengan menggunakan teknik pencatuan Microstrip Feed Line secara tidak langsung sedangkan untuk meningkatkan gain digunakan teknik antena susun (array).
Dari hasil pengukuran, nilai impedance bandwidth dari pengukuran antena adalah 490 MHz (3,19 - 3,68 GHz) atau sebesar 14,27 % terhadap frekuensi kerja antena (3,435 GHz) pada VSWR ? 1,9. Pola radiasi yang dihasilkan adalah Bidirectional dan polarisasinya linear. Gain yang dihasilkan antena pada range frekuensi 3,3 - 3,4 GHz mencapai maksimum pada frekuensi 3,39 GHz sebesar 18,437 dBi.

WiMAX is a broadband wireless access technology which can reach areas up to tens of kilometers and has a wide bandwidth and large bit rate. To connect between the service provider with customers, then the antenna application becomes very important. To be applied in a WiMAX system with ease, the antenna required has to have a compact shape, small dimensions, easy to be fabricated and easily connected and integrated with other electronic devices. Microstrip antenna is a suitable type of antenna used to meet this criterion.
In this final project, 8 Elements Array Triangular Slot Microstrip Antenna is designed for WiMAX application in 3,3 GHz (3,3-3,4 GHz) frequency band with ? 15 dBi gain. This antenna is designed with microstrip line feed and for higher gain it uses array technique.
From the measurements results, the value of the impedance bandwidth is 490 MHz (3.19 to 3.68 GHz) or 14.27% from the antenna operating frequency (3.435 GHz) at VSWR ? 1.9. The radiation pattern of the antenna is bidirectional and it has linear polarization. At the 3.3-3.4 GHz frequency range, the antenna gain reaches its maximum at frequency 3.39 GHz of 18.437 dBi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Narpati
"Perkembangan komunikasi tanpa kabel memudahkan orang dalam bertukar data, misalnya dengan menggunakan bluetooth atau wireless LAN. Salah satu teknologi yang mendukung perkembangan wireless LAN adalah teknologi antena. Antena digunakan pada device wireless LAN seperti Access Point atau PCMCIA. Antena yang digunakan pada bidang wireless LAN dituntut untuk memiliki rancangan yang kompak (dimensi yang kecil, ringan) dengan kemampuan meradiasikan dan menerima sinyal dengan baik. Salah satu jenis antena yang sesuai untuk aplikasi wireless LAN adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki karakteristik yang low profile (dimensi kecil, ringan), mudah dalam fabrikasi dan relatif lebih murah dalam pembuatannya [14]. Penelitian ini akan merancang suatu antena mikrostrip segiempat berbentuk huruf S untuk aplikasi wireless LAN 802.11 a yang beroperasi pada frekuensi 5,15 GHz - 5,35 GHz. dan 5,725 GHz - 5,825 GHz. Dua buah slot akan ditempatkan secara simetris dengan posisi saling berlawanan. Slot berfungsi untuk mereduksi ukuran patch serta memperlebar bandwidth. Antena yang akan dirancang akan menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupled agar menghasilkan bandwidth yang lebih besar [12] [13], serta teknik dual offset feedline pada impedance matching. Dari hasil simulasi dan fabrikasi antena mikrostrip S-Shaped mampu bekerja pada semua sub band yang dibutuhkan pada standar 802.11 a. Dari hasil simulasi diperoleh fractional bandwitdh sebesar 17,49 %. Dari hasil pengukuran antena memiiki frekuensi kerja dari 4933,3 Mhz hingga diatas 6000 MHz. Gain rata-rata antena mikrostrip S-Shaped sebesar 4,99 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filda Ayu Afrida
"Dalam sistem komunikasi WLAN, peran antena merupakan elemen penting berfungsi sebagai pengirim dan penerima gelombang elektromagnetik yang berisi informasi-informasi dari media kabel ke udara atau sebaliknya. Teknologi nirkabel dengan standar IEEE 802.11 dan berdasarkan peraturan KOMINFO 2019 menuntut memiliki antena yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah-ubah. Antena yang digunakan dalam jaringan WLAN disesuaikan dengan lingkup jangkauan yang diharapkan. Antena polarisasi melingkar adalah pilihan paling jelas bagi peneliti dimana dapat mengatasi kelemahan pada polarisasi linier, seperti, kerugian akibat ketidaksesuaian polarisasi, kerentanan terhadap efek multipath dan fading, rotasi Faraday, dan kondisi cuaca buruk. Untuk memenuhi perkembangan teknologi saat ini jenis antena mikrostrip adalah solusi yang baik, karena memiliki beberapa keunggulan seperti bentuk yang sederhana, bobot yang ringan, pembuatan yang mudah dan biaya yang murah.
Pada buku tesis ini diusulkan antena mikrostrip yang dapat rekonfigurasi polarisasi dengan menggunakan U-slot pada frekuensi 2,4 GHz untuk aplikasi WLAN. Teknik U-slot yang disisipkan pada patch antena membuat pengaruh hasil polarisasi menjadi melingkar kiri atau kanan. Diusulkan rekonfigurasi polarisasi antena mikrostrip dengan menggunakan dua (2) buah switching on dan off yang dinyalakan salah satu maupun bersamaan. Simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa antena 1 dan antena 2 memiliki polarisasi linier (LP), antena 1 memiliki bandwidth 75 MHz (2,40 GHz – 2,48 GHz) dan antena 2 memiliki bandwidth 77 MHz (2,40 GHz – 2,48 GHz) dengan batasan nilai S- parameter ≤­9,54 dB. Antena 3 memiliki polarisasi melingkar LHCP (left-hand circular polarized) dengan nilai bandwidth 133 MHz (2,35 GHz – 2,48 GHz) dan antena 4 memiliki polarisasi melingkar RHCP (right-hand circular polarized) dengan nilai bandwidth 133 MHz (2,39 GHz – 2,48 GHz) pada batasan Axial Ratio (AR) ≤3. Hasil pengukuran yang diperoleh pada antena 1 dan antena 2 memiliki polarisasi linier, dimana antena 1 memiliki nilai bandwidth sebesar 85 MHz (2,39 GHz – 2,48 GHz) sedangkan pada antena 2 memiliki bandwidth 68 MHz (2,40 GHz – 2,46 GHz). Antena 3 memiliki polarisasi melingkar LHCP dengan bandwidth sebesar 69 MHz (2,40 GHz – 2,46 GHz). Pada antena 4 memiliki polarisasi melingkar RHCP dengan nilai bandwidth sebesar 75 MHz (2,39 GHz – 2,46 GHz). Seluruh antena pada hasil simulasi dengan hasil pengukuran sesuai memiliki spesifikasi antena WLAN sehingga antena ini dapat beroperasi untuk WLAN.

In WLAN communication systems, the role of the antenna is an important element to function as a sender and receiver of electromagnetic waves containing information from cable media to air or vice versa. Wireless technology with the IEEE 802.11 standard and based on the 2019 KOMINFO regulations demands having an antenna that can adapt to changing environments. The antennas used in WLAN networks are adjusted to the expected coverage scope. Circular polarizing antennas are the most obvious choice for researchers in overcoming weaknesses in linear polarization, such as losses due to polarization mismatch, susceptibility to multipath and fading effects, Faraday rotation, and adverse weather conditions. To meet current technological developments this type of microstrip antenna is a good solution, because it has several advantages such as a simple shape, light weight, easy manufacture and low cost.
In this thesis book proposed a microstrip antenna that can reconfigure polarization using U-slot at a frequency of 2.4 GHz for WLAN applications. The U-slot technique inserted in the antenna patch makes the polarization result affect the left or right circular. It is proposed to reconfigure the polarization of the microstrip antenna by using two (2) switching on and off which are turned on one or simultaneously. The simulation shows that Antenna 1 and Antenna 2 have linear polarization (LP), antenna 1 has a bandwidth of 75 MHz (2.40 GHz – 2.48 GHz) and antenna 2 has a bandwidth of 77 MHz (2.404 GHz – 2.481 GHz) with a limitation of the value of the S-parameter ≤9.54 dB. Antenna 3 has LHCP (left-hand circular polarized) circular polarization with a bandwidth value of 133 MHz (2.35 GHz – 2.48 GHz) and antenna 4 has RHCP (right-hand circular polarized) circular polarization with a bandwidth value of 133 MHz (2.39 GHz – 2.48 GHz) at the Axial Ratio (AR) limit of ≤3. The measurement results on antenna 1 and antenna 2 have linear polarization, where antenna 1 has a bandwidth value of 85 MHz (2.39 GHz – 2.48 GHz) while antenna 2 has a bandwidth of 68 MHz (2.40 GHz – 2.46 GHz). Antenna 3 has LHCP circular polarization with a bandwidth of 69 MHz (2.40 GHz – 2.46 GHz). Antenna 4 has a circular polarization RHCP with a bandwidth value of 75 MHz (2.39 GHz – 2.46 GHz). All antennas in the simulation results with the appropriate measurement results have WLAN antenna specifications so that this antenna can operate for WLAN.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>