Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In aquatic ecosystems, light and nutrients in water column are the primary factors governing the planktonic primary productivity....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Andini Dwi Sartika
"Disperse Red 1 (DR 1) adalah pewarna merah yang memiliki unsur kimia C16H18N4O3. DR 1 merupakan pewarna azo yang mempunyai sifat fotoisomerisasi reversibel. Pada pewarna azo perubahan dari trans ke cis dapat menyebabkan perubahan reversibel yang diinduksi cahaya pada beberapa pewarna, seperti DR 1. Perubahan struktur dari trans ke cis terjadi karena penyerapan cahaya ultraviolet (UV). Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai spektrum serapan cahaya pada perubahan struktur molekul Disperse Red 1 isomer trans terhadap isomer 90° dan isomer cis, sehingga mengetahui besar pergeseran spektrum penyerapan cahaya karena penyerapan UV menggunakan metode komputasi density functional theory (DFT). Hasil analisa berdasarkan spektrum serapan optik didapatkan perubahan warna pada isomer trans, 90°, dan cis karena ketika trans menyerap sinar UV maka akan terjadi pergeseran molekul sehingga membentuk isomer 90° dan isomer cis, pada saat pergeseran inilah molekul menyerap energi cahaya sehingga mengalami perubahan warna.

Disperse Red 1 (DR 1) is a red dye with the chemical element C16H18N4O3. DR 1 is an azo dye with reversible photoisomerisation properties. Some azo dyes, including DR 1, undergo light-induced reversible transitions from trans to cis. Changes in structure from trans to cis occur due to ultraviolet (UV) light absorption. This study aimed to determine the value of changes in the molecular structure of Disperse Red 1 trans isomer to 90° isomer and cis isomer, on the light absorption spectrum in order to determine the magnitude of the shift in the light absorption spectrum due to UV absorption using the density functional theory (DFT) computational method. Based on the optical absorption spectrum, the analysis revealed colour changes in the trans, 90 °, and cis isomers. When the trans-absorbed UV light, a molecular shift occurred to form the 90° isomer and the cis isomer. The molecule absorbed light energy during this shift, causing it to change colour."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Purbowati
"Kegiatan utama mahasiswa jurusan arsitektur pada studio arsitekur adalah menggambar, membaca, dan menulis. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, diperlukan sarana-sarana pendukung, antara lain pencahayaan ruang yang sesuai dengan kebutuhan.
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa pencahayaan buatan dapat menggantikan pencahayaan alam. Namun, bukankah akan lebih baik bila kita yang berada di daerah tropis ini, berusaha menggunakan poiensi alam yang sangat berlimpah, yaitu cahaya matahari, sebagai salah satu pendukung jalannya kegiatan-kegiatan yang kita lakukan?
Studi kasus yang diambil, adalah studio-arsitektur Universitas Indonesia dan Universitas Pelita Harapan karena memiliki karakter ruang yang hampir sama, antara lain bukaan jendela di satu sisi dan luas ruang sekitar seratus meter persegi. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif.
Skripsi ini akan memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan pencahayaan dalam studio arsitektur, yaitu perencanaan luas, strategi jendela; jenis,jumlah, dan kekuatan lampu. Faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan dalam perencanaan pencahayaan sehingga turut mendukung kenyamanan melakukan kegiatan dalam studio arsitektur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuhfah Hanifah
"Material konvensional yang digunakan pada bangunan saat ini terbukti berdampak buruk pada lingkungan dengan turut berperan dalam 40% limbah di pembuangan akhir. Hal tersebut meningkatkan urgensi untuk membangun bangunan yang sesuai dengan parameter sustainable pada bangunan, khususnya parameter material. Dalam industri fashion, permasalahan limbah tekstil diatasi dengan penggunaan tekstil biodegradable. Bangunan dan fashion sebenarnya memiliki persamaan, yaitu keduanya merupakan selubung dalam dimensi sosial yang berbeda. Oleh karena itu, penggunaan tekstil biodegradable untuk mengatasi masalah limbah dapat digunakan pula untuk bangunan sustainable. Namun, penggunaan tekstil pada bangunan masih didominasi tekstil non biodegradable, sehingga tekstil biodegradable masih kurang di studi performa nya pada bangunan. Padahal untuk membangun bangunan sustainable, elemen yang perlu diperhatikan salah satunya adalah performa material untuk indoor quality environment. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menguji tekstil biodegradable berdasarkan parameter indoor quality environment jika digunakan pada selubung bangunan. Beberapa inovasi tekstil biodegradable dalam fashion memiliki performa baik dalam menyeimbangkan thermal comfort pada pemakainya dan memiliki transparansi material yang bervariasi, karena tekstil biodegradable memiliki karakteristik berpori yang tinggi nilai transmisi nya. Oleh karena itu, studi ini akan menguji nilai transmisi cahaya dan infrared thermal terhadap standar visual dan thermal comfort. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa tekstil biodegradable yang diuji tidak sesuai dengan thermal comfort ASHRAE karena thermal transmittance yang terlalu tinggi. Akan tetapi, tekstil biodegradable memiliki performa yang lebih baik daripada tekstil non biodegradable untuk menurunkan suhu ruang. Sedangkan, nilai light transmittance pada tekstil biodegradable sudah sesuai dengan standar visual comfort SNI. Meskipun begitu, potensi tekstil biodegradable masih perlu dikembangkan lebih lanjut untuk penggunaanya pada selubung bangunan.

Conventional materials used in buildings are currently proven to have a negative impact on the environment by contributing to 40% of waste in landfills. This increases the urgency to build buildings that comply with sustainable parameters in buildings, especially by the use of material. In industry fashion, the problem of textile waste is overcome by the use of biodegradable textiles. Building and fashion actually have similarities, both are envelopes or enclosures in different social dimensions. Hence, the use of biodegradable textiles to overcome the problem of waste can also be used for sustainable building. However, the use of textiles in buildings is still dominated by non-biodegradable textiles, so biodegradable textiles are still lacking in studies on their performance in buildings. In fact, to build a sustainable building, one of the elements that need to be considered is the performance of the material for an indoor quality environment. This writing aims to test biodegradable textile performances based on indoor quality environment parameters when used on building envelopes. Several innovations in fashion of biodegradable textile have good balancing thermal comfort performance on the wearer and have varying transparency, due to the characteristics of biodegradable textile that is porous with a high transmission value. Therefore, this study will examine the light transmittance values and infrared thermal against visual and thermal comfort standards. From the test results it was found that the biodegradable textile which is tested does not conform to thermal comfort ASHRAE due to too high thermal transmittance. However, biodegradable textile has better performance than non-biodegradable textile to lower the room temperature. Meanwhile, light transmittance value on biodegradable textile does conform to the visual comfort standard SNI. Even so, the potential for biodegradable textiles still needs to be further developed for its use on building enclosures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanto
"Dalam tugas akhir ini telah dirancang dan dibuat suatu sistem untuk mengukur besarnya intensitas cahaya tampak (visible light). Sistem tersebut berbasis pada mikrokontroler sebagai pengolah data. Selanjutnya hasil pengukuran ditampilkan pada sebuah layar LCD.
Untuk dapat mengetahui informasi mengenai intensitas cahaya, maka dibutuhkan suatu sistem perangkat keras pengukuran yang dilengkapi dengan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan yaitu rangkaian sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi intensitas cahaya, kemudian mengkonversikannya menjadi tegangan. Rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah tegangan analog yang berasal dari rangkaian sensor cahaya, untuk menjadi data pengukuran digital. Sistem mikrokontroler untuk mengolah dan mengkalibrasi data hasil pengukuran tersebut untuk ditampilkan di layar LCD (Liquid Crystal Display).
Karena keterbatasan tidak tersedianya monokromator, maka tidak dapat dilaksanakan pengukuran panjang gelombang sinar yang diamati. Selanjutnya, untuk mempermudah pengukuran intensitas cahaya, dikelompokan dalam beberapa warna yaitu cahaya putih, merah, kuning, hijau, dan biru. Untuk mendekati nilai yang sebenarnya telah dilakukan kalibrasi untuk masing-masing warna sesuai dengan spektrum sensitivitas LDR.

An instrument prototype for visible light intensity measurement has been designed and fabricated for the purpose of final project to obtain Sarjana Teknik degree of Electrical Engineering, Universitas Indonesia. The instrument is mainly supported by microcontroller AT89S52 system as the measurement data processing center. Further more, the result of the measurement processing is displayed on LCD screen.
To obtain the light intensity measurement data, it is required an instrument system which consists of microcontroller system, light dependent resistor (LDR) circuit to detect light intensity and convert it to analog voltage, and analog to digital converter (ADC) to convert the analog voltage from LDR circuit to be digital measured data for microcontroller. Furthermore, the microcontroller will process and calibrate the measurement data and diplays the data to the ouput screen.
Due to limited facilities, for example unavailability of monochromator, the wavelength measurement cannot be conducted. Moreover, to simplify the light intensity measurement for specific color light, the light is grouped into several groups of color such as white, red, yellow, green and blue. To obtain a better accuracy, it has been done intensity callibatrion for every group of color according to LDR sensitivity spectrum and the callibration data is used in microcontroller system to determine accurate measurement data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40437
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Faisal Kengo
"Graphene merupakan material tipis yang paling umum dan paling banyak dipelajari saat ini. Graphene adalah material yang hampir transparan dengan nilai penyerapan cahaya sekitar 2,3% sehingga tidak terlalu cocok untuk aplikasi fisis yang melibatkan penyerapan cahaya. Dengan menggunakan salah satu varian struktur dielektrik berlapis tecermin, yaitu dielektrik berulang dua lapis, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sifat optik graphene, terutama absorpsi cahayanya, dapat diperkuat hingga 50%. Namun, variasi lebih lanjut dari struktur dielektrik berlapis tercermin, seperti tiga dielektrik berulang atau empat dielektrik berulang, belum diketahui apakah akan mampu memperkuat penyerapan cahaya oleh graphene atau tidak Pada tugas akhir ini, kami mempelajari struktur dielektrik berlapis tercermin berupa tiga lapis berulang dan empat lapis berulang untuk memahami seberapa pengaruh struktur tersebut terhadap material tipis, lebih spesifiknya, lapisan graphene tunggal, yang dijepit di tengah struktur tersebut. Dari studi ini, kita akan melihat bahwa untuk struktur berlapis dengan menggunakan tiga dielektrik, nilai dari absorpsi cahaya oleh material tipis yang diapit berosilasi antara dua nilai tertentu. Sementara itu, untuk struktur berlapis dengan menggunakan empat dielektrik, nilai absorpsi cahaya oleh material tipis dapat diperkuat. Penggunaan jumlah dielektrik yang lebih banyak dalam hal ini membuka peluang untuk melakukan pengaturan secara halus pada sifat optis material tipis apapun sehingga struktur dapat menghasilkan nilai yang diinginkan pada perangkat optoelektronik tertentu.

Graphene is the most commonly known and studied material that are really thin. Graphene is an almost transparent material with a value of light absorption of about 2.3% so that it is not really suitable for physical applications involving light absorption. By using a variant of mirrored multilayer dielectric structures, i.e. the two-layer repeating dielectrics, a previous research has shown that the optical properties of graphene, especially its light absorption, can be amplified up to 50%. However, further variations of the mirrored multilayer dielectric structures, for example three layers of repeated dielectrics or four layers of repeated dielectrics, are not yet known whether they will be able to strengthen the light absorption by graphene. In this final project, we study the mirrored multilayer dielectric structures in the forms of three repeated layers and four repeated layers to understand how they influence optical absorption of the thin layer of material that is sandwiched inside them, more specifically, a single layer of graphene. From this study, we will see that for a layered structure using three dielectrics that value of light absorption in the sandwiched thin material oscillates between two certain values. Meanwhile, for the layered structure using four dielectrics, the light absorption by thin material can be strengthened. The use of a greater number of dielectrics in this case opens up the opportunity to fine-tune the optical properties of any arbitrary thin material so that the structure can produce the desired values of light absorption for precise optoelectronic applications."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Fatihah Nugroho
"Pemanfaatan baja ringan semakin meningkat sebagai bahan alternatif pengganti kayu untuk struktur atap. Bahan ini memiliki beberapa keunggulan antara lain ringan, anti rayap, dan relatif banyak tersedia dengan harga yang wajar. Namun demikian, bahan konstruksi ini memiliki beberapa keterbatasan dalam hal sifat struktural, seperti tegangan sisa, dan rentan terhadap ketidakstabilan dan kebakaran. Studi eksperimental ini mengeksplorasi perilaku balok baja cold-formed berpenampang sederhana dengan penopang sederhana di mana dua penampang C75 disusun dari depan ke depan dan disatukan dengan pembatas pengikat pada sekrup. Dengan bentang 1,3 m, balok akan dikenai uji lentur tiga titik dan uji lentur empat titik pada kondisi suhu ambien dan elevasi. Spesimen akan dimuat di bawah laju pemuatan 0,5 mm/menit dengan pengaturan jarak sekrup yang berbeda. Mekanisme yang dikendalikan oleh elemen pemanas akan dilampirkan untuk mewakili kondisi pada suhu tinggi. Korelasi yang terkait dengan gaya yang diterapkan terhadap defleksi akan ditetapkan.

The utilization of cold-formed steel is increasing as an alternative material to wood for roof structures. This material has some benefits that include being lightweight, termite-proof, and relatively widely available at a reasonable price. Nevertheless, this construction material has some limitations in terms of structural properties, such as residual stress, and is prone to instability and fire. This experimental study explores the behaviour of simply supported box sections cold-formed steel beams where two C75 sections are arranged front-to-front and put together with tie constraint at the screw. With a span of 1.3 m, the beams will be subjected to a three-point flexural test and four-point flexural test at ambient and elevated temperature conditions. The spesimens will be loaded under a 0.5 mm/min loading rate with different screw spacing arrangements. A heating element-controlled mechanism will be attached to represent conditions at elevated temperatures. The correlation related to applied forces against deflection will be established."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>