Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr. Ambar Sih Wardhani
"PT Astra Nissan Diesel Indonesia merupakan salah satu grup Astra yang mempunyai komitmen untuk mencapai Green Company. Dalam pedoman kriteria assessment Astra Green Company (AGC) menyebutkan bahwa setiap insiden LK3 harus dicatat, baik itu insiden yang tidak menimbulkan luka atau kerusakan (near miss), kerusakan harta benda (property damage), dan kecelakaan (baik cedera ringan, sedang, serius) sampai kematian (fatality). Selain itu, dalam manajemen kerugian menyeluruh tidak ada suatu kejadian atau kecelakaan yang dapat diabaikan begitu saja. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya PT Astra Nissan Diesel Indonesia belum melaksanakan pelaporan kecelakaan kerja secara optimal dan belum sesuai dengan kriteria AGC.
Dalam penelitian ini didapatkan sebagian besar pekerja pernah mengalami tersayat atau tergores, baik disebabkan oleh terkena cutter pada saat packing atau tersayat seng saat bongkar peti, kecelakaan berangkat atau pulang kerja, kejatuhan benda, terjepit alat, dan pernah mengalami near miss di area kerja. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tingkat pengetahuan pekerja masih kurang (belum mencapai tahap aplikasi), sikap kurang (belum mencapai tahap bertanggung jawab), dan tindakan yang kurang (belum mencapai tahap mekanisme). Selain itu, didapatkan temuan bahwa dari 70% pekerja yang ?tahu? tentang pelaporan kecelakaan kerja, berasal dari five minute talk (57%), sharing pengalaman dengan rekan kerja (29%), dan pelatihan (14%). Untuk pengetahuan berdasarkan masa kerja, 57% pekerja yang tahu mempunyai masa kerja lebih dari 10 tahun dan 43% kurang dari 10 tahun. Sedangkan hasil evaluasi pelaporan kecelakaan kerja, para pekerja menyebutkan bahwa masih kurangnya sosialisasi mengenai mekanisme pelaporan kecelakaan kerja (54%), belum ada peraturan perusahaan mengenai pelaporan kecelakaan kerja (38%), dan kurangnya sosialisasi format standar pelaporan kecelakaan kerja (8%). Dengan demikian, didapatkan bahwa tingkat kesadaran pekerja di PT Astra Nissan Diesel Indonesia masih perlu diperbaiki."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Zulfa Ad Hania
"Proses penuaan dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Kondisi ini disebabkan karena jumlah sel-sel pada otak berkurang sehinggga memengaruhi koordinasi otak. Penurunan koordinasi otak menyebabkan kestabilan tubuh menjadi terganggu. Kestabilan tubuh yang terganggu dapat menyebabkan lansia hilang keseimbangan dan berisiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kogntif dengan risiko jatuh pada lansia di Panti. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah responden 77 yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Pengukuran fungsi kognitif menggunakan kuisioner Mini Mental State Examination MMSE dan risiko jatuh diukur menggunakan kuisiner Morse Fall Scale MFS. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan risiko jatuh p value =0,008. Saran dari penelitian ini yaitu pihak panti perlu mengoptimalkan peran perawat komunitas panti sebagai upaya preventif primer, sekunder dan tersier untuk mengatasi masalah penurunan fungsi kognitif dan risiko jatuh pada lansia.

The ageing process can lead to decreased cognitive function. This condition is caused by the reduction of cells in the brain affect the brain coordination. Decreasing coordination of the brain causes the stability of the body being hampered. Impaired body stability can cause the elderly to lose balance and increase the risk of falling. This study aims to determine the relationship of cognitive function with the risk of falling in the elderly orphans. The research design using cross sectional with 77 respondents selected through purposive sampling technique. Measurement of cognitive function using Mini Mental State Examination MMSE questionnaire and fall risk measured using Morse Fall Scale MFS questionnaire. The results were analysed using chi square test and found that there was a significant correlation between cognitive function with fall risk p value 0,008. This research suggested that the institution needs to optimize the role of nursing community as primary, secondary and tertiary preventive efforts to overcome the problem of declining cognitive function and the risk of falling in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gordon, Rachel Singer
New Jersey: Information Today, Inc., 2003
020.92 GOR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wayne Satria
"Salah satu Cara penurunan kecelakaan kerja di sektor konstruksi yaitu dengan meningkatkan keterlibatan pekerja dalam program K3. Keterlibatan pekerja di sini dilihat dari sikap, tindakan dan keterampilan yang dimiliki oleh pekerja disektor konstruksi tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriktif analitik. Populasi penelitian diambil dan 3 proyek PT. TBP yang ada di Jakarta, sampel diambil secara acak sebanyak 40 sampel untuk tiap-tiap proyek dan ditambah 20 sampel dari pihak manajemen yang ada di kantor pusat sehingga jumlah sampel keseluruhan sebanyak 140 sampel, pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner, wawancara dan observasi terhadap data-data sekunder.
Analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Univariat dan uji Bivariat. Dari analisa data disimpulkan bahwa pekerja masih memiliki sikap yang kurang baik terhadap program K3, sementara tindakan sudah lebih baik terhadap program K3, begitu juga dengan keterampilan yang dimiliki diri pekerja sudah lebih baik.
Hubungan antara keterlibatan pekerja dengan penurunan angka kecelakaan kerja tidak terbukti, karena penelitian dilakukan pada awal proyek dan angka kecelakaan tidak signfikan.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan, untuk penelitian lanjut terhadap penurunan angka kecelakan kerja pada bidang sektor kontruksi.
Bagi pihak perusahaan masih perlu memperbaiki Sistem Manajemen K3 yang dijalankan selama ini. Perlu peningkatan pendidikan dan pelatihan K3 yang diberikan kepada pekerja, serta perlu penegakan dan pengawasan terhadap pelaksanaan regulasi yang mengatur tentang perlindungan terhadap pekerja bangunan .
Bahan Bacaan : 18 (1950 -2003)

Roles of Workers Involvement in Safety Program to Reduce Accident in Construction Company PT. Total Bangun PersadaIncreasing workers involvement in Safety program is one of the methods to decrease number of accident in construction sector. The workers involvement could be observed from their attitude, behavior and skills of the workforce in this sector.
This research conducted by using descriptive analytic planning method. Population of sample for this research are taken from 3 projects of PT. TBP in Jakarta; Samples are taken randomly 40 samples from each project plus 20 samples from management of the head office. Total of samples are 140. Data collected by distributing questioner, interview and observation of secondary data.
Analysis of this research is conducted by using univariat and bivariat test. Result from this analysis indicated that workers still have negative attitude towards the Safety program, behavior and skills showed positive results.
Relationship between workers involvement and accident rate was not shown, this due to the research was conducted in the early stages of the project and the numbers of accident was not significant.
Results from this research can be used as input fpr further research to reduce accident rate in the construction company.
For the Company it is necessary to improve its safety management system, safety training and safety rules and regulations implementation.
Bibliography: 18 (1950 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuthia Amanda
"Penyelenggara dan operator jasa jalan tol di Indonesia selalu berupaya meningkatkan pelayanan untuk mencapai sasaran mulu yaitu Lancar, Aman dan Nyaman. Dalam rangka menambah rasa aman dan meraih kepercayaan para pengguna jalan tol, operator harus melakukan tanggung jawabnya berupa penanganan kecelakaan lalu lintas dengan oepat. Semakin cepat penanganarl kecelakaan, semakin besar pula probabilitas korban untuk selamat. Selain itu, pelaporan juga perlu dipercepat untuk mempercepat tindakan khusus pada suatu kecelakaan jika diperlukan. Tindakan khusus dapat mencegah kasus yang sama terjadi lagi.
Melalui perbaikan proses ini, operator jalan tol dapat mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut proses penanganan dan pelaporan kecelakaan yang kemudian akan diselesaikan melalui pelaksanaan desain ulang proses sehingga dapat memberikan performa yang lebih baik dan nilai tambah bagi pelanggannya. Proses penanganan dan pelaporan kecelakaan rnasih memiliki penundaan dan kegiatau tidak menambah nilai. Kedua hal tersebut perlu diminimalisasi atau bahkan dihilangkan.
Penelitian ini menggunakan metodologi Narasimhan dan Jayaram. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data dari perusahaan. Selanjutnya, tabel aktivitas dan pemetaan proses pelaporan dan penanganan kecelakaan dihasilkan. Hasil pengolahan data akan dianalisis sehingga menghasilkan usulan perbaikan yang dituangkan dalam usulan tabel aktivitas dan pemetaan proses yang baru. Usulan perbaikan dapat mengurangi jumlah kegiatan dalam proses sebesar 17% dan pengurangan waktu proses mencapai 99.53%. Perbaikan terbesar disebabkan oleh usulan penggunaan sistem database melalui web.

Toll road operators in Indonesia are always trying to improve its services to achieve their quality targets of swifincss, safe, and comfort. In order to improve safety and to gain trust toll road users, toll road operators must handle traffic accidents quickly. If the victims are rescued sooner, the victim‘s probability to survive will rise. There is also a need to increase the speed of the reporting process. By increasing the speed of the reporting process, the special actions (if needed) can be held earlier. Special actions will prevent the same accident to happen again.
Through process improvement, toll road operators identify problems concerning the accident rescue and reporting process. These problems will be solved by redesigning the process which will give better performance and added value to its customers. The current accident rescue and reporting process still contains delays and non-added value activities. These delays and non-added value activities need to be reduced or eliminated.
This research uses the Narasimhan and Tayaram's methodology. This research starts by interviewing the functions involved, understanding company's documentation, and observing the process directly if possible. Then, activity table and process map of the current accident handling and reporting process is generated. Data processing results will he analyzed which will result improvement recommendations in the form of proposed activity table and process map. The improvement recommendations can reduce the amount of activities in the process for 17% and the duration of the process as much as 99.53% The greatest improvement comes from the database via web recommendation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Ditya Hanesty
"Skripsi ini membahas tentang kedudukan brosur dalam Hukum Perlindungan Konsumen, dimana brosur yang merupakan suatu bentuk kegiatan promosi dari pelaku usaha juga merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak atas informasi konsumen. Tujuan kegiatan promosi adalah untuk untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha, demi mencapai tujuan ini seringkali pelaku usaha melakukan segala macam cara untuk memikat konsumen dalam masa promosi atau pratransaksi, salah satu caranya yaitu termasuk memberikan informasi yang tidak jujur di dalam brosur produk mereka. Brosur yang tidak jujur ini sangat merugikan konsumen, hal inilah yang dialami oleh Ludmilla Arief, seorang konsumen yang tergiur membeli sebuah mobil Nissan March karena dalam brosurnya tercantum bahwa konsumsi bahan bakar mobil tersebut sangat irit sedangkan setelah beberapa bulan mengendarai mobil tersebut ternyata mobil tersebut sangat boros. Akhirnya Ludmilla Arief mengadukan hal ini ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Provinsi DKI Jakarta dan para pihak sepakat untuk menempuh penyelesaian sengketa melalui arbitrase. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dimana data penellitian ini sebagian besar dari studi kepustakaan yang diperoleh.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kedudukan brosur adalah mengikat dalam Hukum Perlindungan Konsumen karena brosur merupakan janji-janji prakontrak sehingga memiliki akibat hukum apabila hal ini diingkari; kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Nissan Motor Indonesia melalui brosur Nissan March dalam kasus ini telah melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen; PT. Nissan Motor Indonesia bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh konsumen dengan sesuai dengan Pasal 19 Undang Undang Perlindungan Konsumen; Putusan Arbitrase dalam kasus tersebut sudah sesuai dengan ketentuan dalam Hukum Perlindungan Konsumen.

This thesis discusses the position of the brochure in Consumer Protection Law. The brochure is a medium for promoting business activities and also a medium for communicating the rights that consumers have to accurate information. In order to achieve the former (the promotion of business activities to influence consumers to purchase a product or service), businesses will often engage in all sorts of tactics to lure consumers. One such unscrupulous tactic is to provide information that is not honest in the brochure. Dishonest brochures are obviously detrimental to consumers, as they purposely assert claims that are not empirically valid. One such incident occurred to Ludmilla Arief, a consumer tempted to buy a Nissan car in March given the brochure's claim that fuel consumption was very economical. In reality, after only several months, the car's actual fuel mileage was very wasteful. Arief Ludmilla eventually complained to the Consumer Dispute Settlement Agency of DKI Jakarta and the parties agreed to pursue a settlement of disputes through arbitration. This paper uses a normative juridical study whereby data is largely derived from the literature.
The results suggest that the position of the brochure is binding as related to the Consumer Protection Act because the brochure is a collection of promises that, if denied, are legally enforceable. As such, promotional activities conducted by PT. Nissan Motor Indonesia through its March brochures violate the provisions of the Consumer Protection Act. PT. Nissan Motor Indonesia is thus responsible for the losses suffered by consumers in accordance with Article 19 of the Consumer Protection Law. The Arbitration Award in the case conforms with the provisions of the Consumer Protection Law.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43099
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Rizky
"Tahun 2003 dikeluarkan UUK No. 13 untuk menyelesaikan masalah perburuhan di Indonesia. Pada saat ditetapkan, kalangan Serikat Suruh (Pekerja) mengajukan Judicial adanya sanksi bagi pengusaha yang tidak mematuhi aturan. Gugatan tersebut tidak dipenuhi Mahkamah Konstitusi (MK), dengan pertimbangan iklim investasi yang kondusif.
Tiga tahun seteiah berlakunya UUK No. 13, pemerintah dan pengusaha berniat melakukan revisi untuk meningkatkan daya saing global, sebagai prasyarat panting penciptaan iklim investasi yang kondusif. Hal itu mendapat tolakan dari kalangan SPSB, karena yang akan dilepas (diliberalisasi) adalah normatif.
Ada dua alasan utama yang mendasari keinginan merevisi UUK No. 13, yaitu jika dibandingkan dengan negara lain (1) pesangon yang lebih hesar; dan (2) upah beserta kompeonen pembentuknya tidak fleksibel. Secara hipotesis, perlawanan SP-SB dapat dipahami sebagai bentuk ketakutan tidak adanya lagi kepastian hukum dipenuhinya hak normative dalam bekerja. Hal itu dapat diuji melalui penelitian tesis ini, yaitu menguji Apakah terdapat pengaruh Persepsi Pekerja tentang Hukum Perburuhan terhadap tingkat soosial ekonomi pekerja?".
Objek penelitian adalah 259 mantan Pekerja PT Securicor Indonesia, yang terkena proses PHK masal. Objek penelitian memenuhi seluruh persoalan konflik kepentingan dalam UUK No.13, yaitu persoalan upah minimum, hak berunding dan menyatakan peuciapat, proses penetapan PHK, hak normatif sepanjang belum adanya penetapan PHK dan pesangon.
Persepsi diperoleh melalui kusioner, dimana 230 responden mengembalikannya. Persepsi tingkat sosial ekonomi dalam hukum perburuhan didasarkan kepada 15 pertanyaan, terbagi dalam kelompok perceiver (sikap dan pengetahuan responden tentaag perburuhan), target perubahan hukum perburuhan, situasi kerja.
Uji statistik linkert, dengan menggunakan aplikasi SPS, menguji korelasi persepsi (jawaban) responden tentang tingkat sosial ekonomi (skala 1 sampai 7) dengan UUK No. 13 tahun 2003. Hasil perhitungan menunjukan fungsi Tingkat Sosial Ekonomi = 2,368 + 0,536 Hukum Perburuhan. Dengan demikian, faktor variabel hukum perburuhan diatas angka 0,5, menunjukan besarnya perlindungan masalah normatif digantungkan aturan dalam UUK No. 13.
Karenanya, jika meliberalisasi UUK yang lebih fleksibel adalah pilihan, maka juga harus memberikan kepastian hukum terpenuhinya tingkat sosial ekonomi (normatif) bagi pekerja itu sendiri. Sehingga, ratifikasi sistem jaminan sosial (asuransi pengangguran) harus dilakukan terlebih dahulu sebagaimana pola legislasi yang terjadi di negara lain. Guna menjamin terlepasnya beban krisis hanya menjadi tanggung jawab korporasi semata, melainkan juga tanggung jawab lindung nilai ketidakpastian masa depan dari pemerintah dan pekerja itu sendiri."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T36912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Miranti K.
"Kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi karena beberapa faktor diantaranya yaitu adanya penggunaan mesin, radiasi, peralatan listrik, bahan kimia dan sebagainya. Selain itu, kecelakaan juga terjadi karena adanya perilaku manusia sebagai pekerja. Perilaku tersebut terbentuk oleh persepsi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja PT. PX terhadap faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja, tahun 2012.
Penelitian ini mengacu pada teori human factors yaitu model SHEL (Software, Hardware, Environment,Liveware) yang mana kecelakaan dipengaruhi oleh adanya peraturan, mesin, lingkungan dan Manusia. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode pengumpulan data primer (kuesioner dan wawancara) dan data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang diteliti adalah pekerja PT. PX yang berada di daerah Jakarta Pusat dan Cilegon. Sampel ini diambil dari 96 responden yang mengisi kuesioner dan 6 orang yang diwawancarai.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner menunjukkan sebanyak 52,1% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap peraturan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja, sebanyak 68,8% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap manusia sebagai faktor kecelakaan kerja. Namun, sebanyak 96,6% pekerja memiliki persepsi setuju terhadap peralatan dan lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan dari hasil wawancara, empat sampai lima orang mengatakan bahwa faktor peraturan, peralatan, lingkungan, dan manusia dapat mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja.

Occupational accident in Indonesia is happened due to several factors, such as: the use of machines, radiation, electrical equipment, chemicals and so on. In addition, accidents also occur because of human behavior as a worker. It is formed by one's perception. This research aims to know the perceptions of PT. PX employee to the factors that impact accidents at workplace in 2012.
This research is using the theory of human factors, model of Shel (Software, Hardware, Environment, Liveware), which accident is influenced by the presence of regulatory, machinery, human, and environment. The design uses a cross sectional study with primary data collection methods (questionnaires and interview) and secondary data. Sampling was taken by using simple random sampling technique. Studied samples were 96 workers of PT. PX which located in Central Jakarta and Cilegon. These samples were taken from the 96 respondents who filled out questionnaires and interviewed of 6 people.
Results of the research showed that 52.1% of workers not agree to the rules of perception as a factor that affects the incidence of workplace accidents, 68.8% of workers not agree to the human perception as a factor of workplace accidents. However, 96.6% of workers agree to the equipment and the perception of the environment as factors that affect the incidence of workplace accidents. While from the results of interview, four to five people said that the regulatory factors, equipment, environment, and humans can affect the incidence of workplace accident.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rysha Dwi Septerini
"Program 'Behavior Based Safety' dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko bahaya dan mencegah kecelakaan kerja. Meskipun tujuannya positif, implementasi program ini sering dihadapkan pada tantangan, termasuk kurangnya partisipasi dan penolakan oleh beberapa pekerja. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai aspek yang berkaitan dengan program 'Behavior Based Safety' dari Penerapan program, analisis tren kecelakaan, pengaruh sikap dan perilaku pada penerapan program 'Behavior Based Safety' terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja. Penelitian ini dilakukan di PT. X dengan lokasi di beberapa wilayah di Indonesia, antara April hingga Juli 2023. Studi melibatkan 299 karyawan dari berbagai jenis layanan di 35 lokasi PT. X. program dinilai dengan menganalisis data kecelakaan selama periode FY15-FY16 dan FY18-FY20. Studi ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan melibatkan data primer yang diperoleh melalui kuesioner, mengukur sikap dan perilaku terkait program ini. Data sekunder juga digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data dianalisis menggunakan berbagai metode statistik, termasuk analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Dalam penerapan program ‘Behavior Based Safety’, responden memiliki beberapa sikap dan perilaku baik/kurang baik yang tidak berbeda secara signifikan maupun yang berbeda secara signifikan. Sebagian besar responden memiliki sikap yang baik terhadap safety walk, safety observation dan nearmissed report serta sebagian besar responden memiliki perilaku yang baik terhadap risk assessment, safe system of work serta training & supervision. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa program Behavior Based Safety secara statistik berpengaruh terhadap angka kecelakaan kerja, namun sikap dan perilaku pekerja penerapan program tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap kejadian kecelakaan kerja. Maka perlu meningkatkan program Behavior Based Safety dan memastikan pekerja konsisten dalam penerapan program Behavior Based Safety.

The 'Behavior Based Safety' program is designed to protect workers from hazards and prevent work accidents. Despite the positive goals, implementation of these programs has often been met with challenges, including lack of participation and resistance by some workers. This study aims to examine various aspects related to the 'Behavior Based Safety' program from program implementation, analysis of accident trends, the influence of attitudes and behavior on the implementation of the 'Behavior Based Safety' program for Occupational Accidents. This research was conducted at PT. X with locations in several regions in Indonesia, between April and July 2023. The study involved 299 employees from various types of services in 35 locations of PT. X. program was assessed by analyzing accident data during the period FY15-FY16 and FY18-FY20. This study uses a descriptive analysis approach involving primary data obtained through questionnaires, measuring attitudes and behavior related to this program. Secondary data is also used to support this research. Data were analyzed using various statistical methods, including univariate analysis and bivariate analysis with the chi-square test. In implementing the 'Behavior Based Safety' program, respondents had several good/bad attitudes and behaviors that were not significantly different or significantly different. Most of the respondents had a good attitude towards safety walk, safety observation and near-missed report and most of the respondents had good attitude towards risk assessment, safe system of work and training & supervision. The results of this study prove that the Behavior Based Safety program statistically has an effect on the number of work accidents, but the attitude and behavior of workers implementing the program has no significant effect on the occurrence of work accidents. Therefore, it is necessary to enchance the Behavior Based Safety program and ensure that employees are consistent in implementing the Behavior Based Safety program."
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maurene Ayu S.
"Skripsi ini membahas mengenai aspek perlindungan konsumen terhadap standar mutu suatu produk dan upaya-upaya perlindungan hukum yang dapat ditempuh konsumen untuk menyelesaikan perkaranya yang ditinjau dari kasus pelanggaran tanggung jawab standar mutu produk mobil oleh PT. Nissan Motor Indonesia.
Hasil penelitian dalam skripsi ini menyarankan bahwa pemerintah perlu membentuk peraturan Standar Nasional Indonesia yang khusus mengatur mengenai standar mutu produk mobil guna melindungi hak-hak konsumen dari pelaku usaha yang melanggar tanggung jawab standar mutu produk mobil, serta guna mencegah munculnya ketidakjelasan tanggung jawab produk dari pelaku usaha, khususnya tanggung jawab atas standar mutu produk mobil.

This thesis discusses aspects of consumer protection to the quality standard of a product and the efforts of legal protection that can be taken by consumers to resolve the matter in terms of responsibility for violation case of quality standards of the car product by Nissan motor Indonesia Limited Company.
The result of this research suggest that governments need to establish the Indonesian National Standard regulation specifically regulating automobile product’s quality standards to protect consumers’ rights of business operators who violate the standards of responsibility for cars’ quality product, and to prevent the emergence of unclear responsibility of products from business actors, in particular responsibility for the quality standards of car product.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S25072
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>