Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sistem Inventori Morphix ini adalah suatu sistem informasi yang menangani pencatatan barang-barang alat tulis kantor, kegiatan yang membutuhkan alat tulis, pemakai, penanggung jawab, dan transaksi yang terjadi setiap ada barang masuk ataupun keluar. Sistem ini dikemas dalam Live CD yang dapat dilakukan instalasi pada sisi client. Sistem ini berformat web based menggunakan web server Apache,
PHP, Smarty sebagai Template Engine, dan DBMS PostgreSQL. Kemudian
implementasi dibangun diatas sistem operasi Morphix menggunakan Live CD yang dapat dieksekusi di sisi client. Sistem Inventori Morphix dapat digunakan oleh Usaha Kecil Menengah yang memiliki proses bisnis yang berkaitan dengan inventori sederhana dan bersifat seharihari.
Hal ini dikarenakan sistem ini dapat mengakomodasi fungsi-fungsi dasar yang biasanya terjadi pada proses pencatatan inventori.
Studi kasus yang kami lakukan adalah terhadap Sub BagianPerlengkapan
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) yang mempunyai permasalahan pada pengolahan dan pengelolaan data inventori terutama pada jenis alat tulis kantor. Sistem yang ada sekarang belum mampu mendukung pembuatan laporan yang cepat dan memiliki kinerja yang belum optimal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu aplikasi lengkap yang dapat menunjang kegiatan pencatatan tersebut. Penerapan sistem ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi dan memenuhi kebutuhan bisnis Fasilkom UI."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem informasi pengarsipan yang kami kembangkan adalah sebuah sistem berbasis web yang dapat melakukan beberapa fungsi, diantaranya: mengelola arsip yang memungkinkan terjadinya penambahan, pengubahan dan penonaktifan data arsip, mengelola user (pengguna sistem) yang memungkinkan untuk menambah, mengubah dan menghapus data user, membuat laporan pengarsipan yang memungkinkan untuk melihat log pengaksesan arsip, melakukan penambahan subjek, kategori dan sub kategori arsip, serta melakukan proses pencarian arsip. Sistem ini dibangun menggunakan web server Apache, PHP dan DBMS MySQL. Pengguna dari sistem ini dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: Administrator yang memiliki wewenang penuh untuk melakukan semua fungsi yang ada pada sistem, Staf yang hanya memiliki wewenang untuk melihat arsip dan mengelola arsip-arsip, membuat laporan pengarsipan, serta melakukan pencarian arsip, sedangkan user biasa hanya memiliki wewenang untuk melihat data arsip dan melakukan pencarian arsip. Studi kasus yang kami lakukan adalah di bagian pengarsipan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, yang selama ini baru memiliki sistem pengarsipan secara manual, yang ternyata cukup menyulitkan. Proyek ini ditujukan untuk membangun sebuah sistem pengarsipan dijital yang dapat diterapkan di lingkungan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, yang selanjutnya dapat menjadi pilot project bagi pengembangan sistem informasi pengarsipan di Universitas Indonesia. Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem ini dapat di - kembangkan dan dapat digunakan tidak hanya di lingkup fakultas, tetapi juga di tingkat Universitas.Beberapa kelemahan dan kemungkinan pengembangan kami tuliskan di bagian Penutup."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Nurhayati
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai evaluasi efektivitas sistem pengendalian internal pada siklus persediaan pada Perum BULOG. Persediaan merupakan aset yang memiliki nilai paling besar dibandingkan aset lainnya pada Laporan Posisi Keuangan Perum BULOG. Sistem pengendalian internal pada siklus persediaan diperlukan untuk meningkatkan keandalan akun persediaan pada laporan keuangan. Penelitian ini adalah penelitian kuantatif dengan studi kasus pada Perum BULOG Subdivre ?X?. Pengumpulan data dan informasi diperoleh melalui observasi, pengumpulan prosedur terkait siklus persediaan dan pengendalian internal yang sudah ada, wawancara dan melalui survey dengan menggunakan kuesioner kepada para pegawai di Perum BULOG Subdivre ?X?. Dari penelitian ini diketahui bahwa Efektifitas Sistem Pengendalian Internal Siklus Persediaan pada Perum BULOG Subdivre ?X? cukup baik untuk meningkatkan keandalan akun persediaan pada laporan keuangan. Seluruh komponen pengendalian internal siklus persediaan telah dilaksanakan dengan cukup efektif, namun masih harus ditingkatkan agar efektivitasnya meningkat.

ABSTRACT
This study evaluates the effectiveness of internal control in inventory cycle at Perum BULOG. Inventory is the largest item in the assets category on the consolidated statement of Perum BULOG financial position. Internal control system in inventory cycle is important to improve inventory account reliability in financial reporting. This study is a quantitative research which use study case at Perum BULOG Subdivre ?X?. Data and information was collected from observation, current procedur inventory cycle and internal control review, interview, and questionnaire to sampled employees at Perum BULOG Subdivre ?X?. From this study, it can be concluded that the effectiveness of internal control in inventory cycle at Perum BULOG subdivre ?X? is adequate to improve inventory account reliability in financial reporting. The implementation of internal control component in inventory cycle is sufficient with several rooms for improvement, This study evaluates the effectiveness of internal control in inventory cycle at Perum BULOG. Inventory is the largest item in the assets category on the consolidated statement of Perum BULOG financial position. Internal control system in inventory cycle is important to improve inventory account reliability in financial reporting. This study is a quantitative research which use study case at Perum BULOG Subdivre “X”. Data and information was collected from observation, current procedur inventory cycle and internal control review, interview, and questionnaire to sampled employees at Perum BULOG Subdivre “X”. From this study, it can be concluded that the effectiveness of internal control in inventory cycle at Perum BULOG subdivre “X” is adequate to improve inventory account reliability in financial reporting. The implementation of internal control component in inventory cycle is sufficient with several rooms for improvement]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yos Hartono Effendy
"Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan garment. Peluang ekspor garment Indonesia yang sangat besar pasti membutuhkan suatu sistem yang baik untuk menunjang kualitas produksinya. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh gambaran yang objektif tentang perusahaan yang bersangkutan. PT X merupakan salah satu perusahaan ekspor yang bergerak di bidang tekstil dan produk tekstil. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT X harus memberi pelayanan yang baik kepada para langganannya. Keterlambatan pengiriman produk garment dan tidak sesuainya produk yang dikirim dengan spesifikasi dari pembeli mendatangkan kerugian bagi PT X. Hal ini disebabkan karena kurang baiknya sistem informasi manajemen PT X untuk menrencanakan produksi dan mengendalikan persediaan. Tidak cukupnya bahan di gudang serta keterlambatan pengeluaran Purchase Order tentu akan menghambat kelancaran proses produksi. Pengiriman barang dari satu bagian ke bagian lain tanpa dokumen dapat mengakibatkan pencurian barang di tengah jalan. Pemasok bahan perlu dievaluasi agar pemasok yang mengirim barang secara tepat, sesuai dengan order, dan mempunyai reputasi yang baiklah yang menjadi pemasok pilihan perusahaan. Kesimpulan yang dapat diberikan adalah perusahaan ini perlu memiliki sistem komputer yang terintegrasi diantara bagian-bagiannya. Pemakaian LAN akan menguntungkan perusahaan karena pencatatan lebih akurat, lebih cepat, dan pekerjaan klerikal dapat dikurangi. Untuk melaksanakan sistem komputer yang terintegrasi diperlukan komitmen dari kalangan manajemen dan pelaksanaannya harus terkoordinasi secara menyeluruh untuk semua karyawan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pande Made Wisnu Tirtayasa
"[ABSTRAK
Latar
Belakang
Delayed
graft
function
(DGF)
adalah
komplikasi
yang
umum
dijumpai
pada
transplantasi
dari
mayat.
Berdasarkan
studi
terdahulu,
DGF
dan
factor
resikonya
memiliki
hasil
yang
bervariasi
pada
donor
nefrektomi
hidup
Metode
Peneliti
melakukan
analisis
retrospektif
dari
rekam
medic
donor
dan
resipien
transplantasi
ginjal
pada
100
kasus
laparoskopi
donor
nefrektomi
hidup
di
Rumah
Sakit
Cipto
Mangunkusumo
dari
November
2011
hingga
Februari
2014.
Kriteria
DGF
adalah
pasien
didialisis
pada
1
minggu
post
operasi
dan/
atau
kreatinin
lebih
dari
2.5
mg/dl
pada
hari
ke
7
post
operasi.
Pasien
yang
tidak
masuk
dalam
kriteria
tersebut
didefinisikan
memiliki
renal
allograft
yang
berfungsi
normal
Hasil
Prevalensi
DGF
pada
penelitian
ini
adalah
14%.
Indeks
massa
tubuh
resipien,
cold
ischemia
time,
waktu
anastomosis
vaskular,
dan
total
ischemia
time
lebih
tinggi
pada
grup
DGF,
tetapi
tidak
ditemukan
faktor
resiko
DGF
yang
signifikan
secara
statistic
saat
dilakukan
analisis
multivariat
Kesimpulan
Insidensi
DGF
pada
studi
ini
masuk
dalam
rentang
yang
diamati
pada
studi-­‐
studi
sebelumnya.
Faktor
resiko
yang
dilaporkan
sebagai
faktor
resiko
DGF
pada
laparoskopi
donor
nefrektomi
hidup
tidak
signifikan
secara
statistik
dengan
DGF
pada
studi
kali
ini.

ABSTRACT
Background
Delayed graft function (DGF) is a common complication affecting deceased
donor renal transplantation. Based on previous studies, DGF and its risk factors in
live donor nephrectomy (LDN) have a various results.
Methods
We retrospectively analyzed the medical records of donor and recipient from our
first 100 cases of laparoscopic LDN in Cipto Mangunkusumo Hospital from
November 2011 to February 2014. The criteria used to define DGF were the
requirement for dialysis in postoperative week 1 and/or serum creatinine greater
than 2.5 mg/dl at postoperative day 7. Patients who did not match any of these
criteria were define as having normal renal allograft function.
Results
The overall prevalence of DGF was 14%. Recipients body mass index, cold
ischemia time, vascular anastomosis time, and total ischemia time were higher
among the delayed graft function group, but no risk factors for DGF were
significantly associated after multivariate analysis.
Conclusions
The incidence of DGF in our study was in the range of that observed in previous
studies. The factors that previously reported and believed as risk factors of DGF
in laparoscopic LDN were not significantly associated with the development of
DGF in our study.;Background
Delayed graft function (DGF) is a common complication affecting deceased
donor renal transplantation. Based on previous studies, DGF and its risk factors in
live donor nephrectomy (LDN) have a various results.
Methods
We retrospectively analyzed the medical records of donor and recipient from our
first 100 cases of laparoscopic LDN in Cipto Mangunkusumo Hospital from
November 2011 to February 2014. The criteria used to define DGF were the
requirement for dialysis in postoperative week 1 and/or serum creatinine greater
than 2.5 mg/dl at postoperative day 7. Patients who did not match any of these
criteria were define as having normal renal allograft function.
Results
The overall prevalence of DGF was 14%. Recipients body mass index, cold
ischemia time, vascular anastomosis time, and total ischemia time were higher
among the delayed graft function group, but no risk factors for DGF were
significantly associated after multivariate analysis.
Conclusions
The incidence of DGF in our study was in the range of that observed in previous
studies. The factors that previously reported and believed as risk factors of DGF
in laparoscopic LDN were not significantly associated with the development of
DGF in our study.;Background
Delayed graft function (DGF) is a common complication affecting deceased
donor renal transplantation. Based on previous studies, DGF and its risk factors in
live donor nephrectomy (LDN) have a various results.
Methods
We retrospectively analyzed the medical records of donor and recipient from our
first 100 cases of laparoscopic LDN in Cipto Mangunkusumo Hospital from
November 2011 to February 2014. The criteria used to define DGF were the
requirement for dialysis in postoperative week 1 and/or serum creatinine greater
than 2.5 mg/dl at postoperative day 7. Patients who did not match any of these
criteria were define as having normal renal allograft function.
Results
The overall prevalence of DGF was 14%. Recipients body mass index, cold
ischemia time, vascular anastomosis time, and total ischemia time were higher
among the delayed graft function group, but no risk factors for DGF were
significantly associated after multivariate analysis.
Conclusions
The incidence of DGF in our study was in the range of that observed in previous
studies. The factors that previously reported and believed as risk factors of DGF
in laparoscopic LDN were not significantly associated with the development of
DGF in our study., Background
Delayed graft function (DGF) is a common complication affecting deceased
donor renal transplantation. Based on previous studies, DGF and its risk factors in
live donor nephrectomy (LDN) have a various results.
Methods
We retrospectively analyzed the medical records of donor and recipient from our
first 100 cases of laparoscopic LDN in Cipto Mangunkusumo Hospital from
November 2011 to February 2014. The criteria used to define DGF were the
requirement for dialysis in postoperative week 1 and/or serum creatinine greater
than 2.5 mg/dl at postoperative day 7. Patients who did not match any of these
criteria were define as having normal renal allograft function.
Results
The overall prevalence of DGF was 14%. Recipients body mass index, cold
ischemia time, vascular anastomosis time, and total ischemia time were higher
among the delayed graft function group, but no risk factors for DGF were
significantly associated after multivariate analysis.
Conclusions
The incidence of DGF in our study was in the range of that observed in previous
studies. The factors that previously reported and believed as risk factors of DGF
in laparoscopic LDN were not significantly associated with the development of
DGF in our study.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azmi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas preferensi khalayak mengenai konten video di aplikasi live streaming. Saat ini, khalayak memiliki banyak pilihan untuk menonton video, di antara pilihan yang telah banyak digunakan oleh banyak orang, live streaming menjadi pilihan alternatif untuk khalayak. Penelitian ini berfokus pada aplikasi siaran V LIVE dengan lebih fokus membahas kanal K-Pop, yang menjadi kanal utam di aplikasi V LIVE. Penelitian ini bertujuan mengetahui preferensi khalayak dan pengelompokkan karakter khalayak berdasarkan preferensi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel untuk mengetahui preferensi khalayak dalam menonton video siaran live streaming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi khalayak dalam memilih jenis siaran dipengaruhi oleh jenis konten dan kualitas tayangan. Preferensi khalayak dalam memilih jenis siaran video tidak dipengaruhi oleh profil geodemografis. Pengelompokkan karakteristik khalayak dalam pemilihan konten video aplikasi V LIVE didasari oleh aktivitas khalayak saat menonton video siaran live streaming dan preferensi khalayak dalam memilih jenis siaran video. Berdasarkan hasil analisis cluster, pengelompokkan karakteristik khalayak menjadi tiga kelompok yaitu Kelompok Penikmat Setia, Kelompok Pengguna Biasa, dan Kelompok Pengguna Sambil Lalu.

ABSTRACT
This research discussed people preference about video content of a live streaming application. Nowadays, people have a lot of choice to watch videos, one of those is live streaming that was chosen as alternative. This research focused on broadcast application V LIVE with more focused on K pop, which the main channels of V LIVE application. The purpose of this research is to understand people 39 s preference and categorized their character based on their reference. This research using the quantitative approach and 96 respondent as a sample to understand people preference on watching video of live streaming. The result of this research showed that people preference on choosing type of broadcast affected by type of content and quality of broadcast. People 39 s preference on choosing type of broadcast video is not affected by geodemografis profile. Cateogrizing people 39 s character on choosing video content of V LIVE application is based on what actvities they were doing while they are watching and people 39 s preference on choosing type of broadcast video. Based on the result of cluster analysis, categorizing people 39 s preference into three groups, Loyal Lovers Group, Usual Users Group, and Casual Users Group."
2017
S67348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilriyan Niko Kreshia
"Penelitian tentang model persediaan telah banyak dilakukan dan menjadi solusi bagi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastiaan dari permintaan pelanggan. Selain data permintaan yang bersifat stokastik, sering pula ditemukan leadtime kedatangan bahan baku di suatu perusahaan yang bersifat stokastik. Sering kali leadtime yang bersifat stokastik dihitung menjadi leadtime yang tetap untuk menyederhanakan perhitungan dan perancangan model persediaan. Hal ini dapat memicu terjadinya stockout pada kenyataan di lapangan, karena tidak memperhitungkan kejadian leadtime kedatangan bahan baku yang berubah atau tidak tetap seperti yang ditentukan. Sehingga penelitian ini dibuat untuk menganalisis bagaimana pengaruh leadtime yang bersifat stokastik pada performa sistem persediaan di suatu perusahaan manufaktur perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan simulasi Monte Carlo untuk melakukan RNG data berjumlah 5000 periode. Simulasi Monte Carlo dipilih karena data permintaan kebutuhan bahan baku komponen pehiasan tidak mengikuti distribusi normal. Dalam penelitian ini juga akan memakai model persediaan (R,Q) untuk membandingkan total biaya yang dikeluarkan ketika menggunakan model persediaan dengan leadtime stokastik atau menggunakan model persediaan dengan leadtime tetap.

Research on the inventory model has been done a lot and is a solution for companies in dealing with uncertainty of customer demand. In addition to stochastic demand data, it is often found the lead time for the arrival of raw materials in a company that is stochastic. Often a stochastic leadtime is calculated to be a fixed leadtime to simplify the calculation and design of the inventory model. This can trigger a stockout in reality, because it does not calculate the occurrence of the lead time for the arrival of raw materials that changes or does not remain as determined. So this research was made to analyze how the effect of stochastic leadtime on the performance of the inventory system in a manufacturing company in Indonesia. This study uses a Monte Carlo simulation to perform RNG data totaling 5000 periods. The Monte Carlo simulation was chosen because the data on the demand for the raw material requirements of the decking components did not follow a normal distribution. In this study, we will also use the inventory model (R, Q) to compare the total costs incurred when using an inventory model with stochastic leadtime or using an inventory model with a fixed leadtime."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby
"Pandemi COVID-19 telah membawa dampak signifikan pada perilaku konsumen di seluruh dunia, termasuk dalam aktivitas belanja daring (online shopping). Salah satu bentuk online shopping yang mulai berkembang dan populer akhir-akhir ini adalah live stream shopping (LSS), yaitu aktivitas belanja online yang dilakukan melalui video langsung yang dipandu oleh streamer atau penjual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong repurchase intention dalam aktivitas live stream shopping dari perspektif social exchange theory. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori social exchange sebagai teori yang merepresentasikan interaksi dua belah pihak (streamer dengan viewer) dengan menerapkan cost-benefit analysis untuk menentukan risiko dan manfaat yang diperoleh dari interaksi yang terjadi antara viewer dan streamer untuk memaksimalkan benefit dan meminimalisir cost yang dapat terjadi. Penelitian ini memiliki 472 responden valid yang pernah membeli barang dalam live stream shopping di aplikasi e-commerce atau s-commerce. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode partial least square structural equation model (PLS-SEM) dan multigroup analysis berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia menggunakan bantuan program SmartPLS 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Learning, Perceived Enjoyment, Social Presence, Satisfaction, dan Responsiveness berpengaruh terhadap repurchase intention, sedangkan Trust in Streamer dan Privacy Concern tidak berpengaruh terhadap repurchase intention. Lalu, ditemukan bahwa terdapat perbedaan penerimaan hipotesis saat diujikan terhadap kelompok jenis kelamin dan kelompok usia yang berbeda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pihak yang menggunakan live stream shopping dalam melakukan pemasaran atau penjualan untuk meningkatkan layanan mereka, yang dapat berdampak pada repurchase intention konsumen.

The COVID-19 pandemic has had a significant impact on consumer behavior around the world, including online shopping. One form of online shopping that is starting to develop and become popular lately is Live Stream Shopping (LSS), which is an online shopping activity carried out via live video guided by a streamer or seller. This study aims to analyze the factors that drive repurchase intention in live stream shopping activities from the perspective of social exchange theory. The theory used in this study is social exchange theory as a theory that represents the interaction of two parties (streamer and viewer) by applying cost-benefit analysis to determine the risks and benefits derived from the interactions that occur between viewer and streamer to maximize benefits and minimize costs that can occur. This study has 472 valid respondents who have purchased goods in live stream shopping in e-commerce or s-commerce applications. Data analysis was carried out using the partial least square structural equation model (PLS-SEM) method and multigroup analysis based on gender and age group using the assistance of the SmartPLS 4 program. The results of this study indicate that Learning, Perceived Enjoyment, Social Presence, Satisfaction, and Responsiveness have an effect on repurchase intention, while Trust in Streamer and Privacy Concern have no effect on repurchase intention. Then, it was found that there were differences in the acceptance of the hypothesis when tested on different gender and age groups. This research is expected to provide insight for parties who use live stream shopping in conducting marketing or sales to improve their services, which has an impact on buyer enthusiasm for repurchase intention."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathya Fitraska Putri
"Adaptasi live action dari Death Note yang dikeluarkan pada tahun 2017 kurang mendapatkan respon yang baik dari pasar, bahkan sejak sebelum film tersebut rilis. Death Note sendiri merupakan sebuah manga yang selesai diserialisasikan sebelas tahun sebelumnya dan mendapatkan masif popularitas di pasar domestik maupun internasional. Melihat perbedaan penerimaan pasar, penelitian ini kemudian bertujuan untuk mencari tahu penyebab dari kurang baiknya respon yang diterima film tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Teori Adaptasi milik Linda Hutcheon, serta unit analisis yang berupa adaptasi live action Death Note dibedah menggunakan teknik sinematografi mise-en scene. Dari analisis dapat ditemukan bahwa kurang baiknya respon yang diterima oleh adaptasi ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan dari berbagai aspek yang menghilangkan esensi dari bahan sumber. Perubahan yang dimaksud tidak terbatas pada durasi dan alur cerita, tetapi juga pada karakterisasi tokoh-tokoh utama, aturan dari Death Note itu sendiri dan juga penambahan subtema romantis. Kemudian ditemukan juga bahwa masalah lain yang timbul diakibatkan oleh perubahan kebangsaan karakter dari Jepang menjadi Amerika dan juga jajaran pemain yang menyesuaikan perubahan kebangsaan tersebut.

The live action adaptation of Death Note which was released in 2017 did not get a good response from the market, even before the film's release. Death Note itself is a manga that was serialized eleven years earlier and gained massive popularity in both domestic and international markets. Seeing the difference in market acceptance, this research then aims to find out the cause of the poor response received by the film. This research was conducted using Linda Hutcheon's Theory of Adaptation, and the unit of analysis in the form of a live action adaptation of Death Note was dissected using the mise-en scene cinematography technique. From the analysis it can be found that the poor response received by this adaptation is largely due to changes in various aspects that remove the essence of the source material. The changes in question are not limited to the duration and storyline, but also to the characterization of the main characters, the rules of Death Note itself and also the addition of a romantic subplot. Then it was also found that other problems that arose were caused by the change in the nationality of the character from Japanese to American, and also the lineup of actors who are adjusted to accommodate the change in nationality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adham Muhammad Farid
"Stres merupakan salah satu isu utama yang terjadi pada mahasiswa. Stres pada mahasiswa yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai kesehatan fisik maupun mental. Penanganan stres pada mahasiswa dapat menjadi tindakan preventif untuk mencegah permasalahan kesehatan mental yang lebih buruk. Sayangnya masih terdapat hambatan untuk layanan bantuan terhadap mahasiswa. Intervensi dalam bentuk mHealth menawarkan peluang untuk mengatasi hal tersebut. Di Indonesia, sudah banyak aplikasi kesehatan mental yang tersedia, namun belum ada yang spesifik dalam pengelolaan stres untuk mahasiswa di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang aplikasi pengelolaan stres mahasiswa di Indonesia. Peneliti menggunakan metode participatory design (PD) untuk melibatkan pengguna secara langsung dalam proses perancangan. Dalam penelitian ini, Shneiderman’s Eight Golden Rules diterapkan untuk memastikan antarmuka aplikasi memiliki tampilan yang menarik dan pengalaman pengguna yang baik. Penelitian melibatkan mahasiswa, psikolog, serta ahli UI/UX melalui enam tahapan PD: identify, define, position, concept, create, dan use. Penelitian menggunakan pendekatan campuran, yaitu pendekatan kualitatif yang mencakup wawancara terhadap 25 mahasiswa angkatan 2020-2023, focus group discussion sebanyak empat kali dengan total 21 partisipan, codesign workshop sebanyak dua kali dengan total 8 partisipan, dan qualitative usability testing. Lalu, pendekatan kuantitatif mencakup kuesioner dengan 306 responden, pengukuran validitas fitur dengan tiga ahli berupa Dosen Psikologi dan psikolog, serta evaluasi usability dengan metode quantitative usability testing dan system usability scale (SUS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab stres pada mahasiswa yang paling umum adalah kesulitan memahami materi perkuliahan, kekurangan sumber belajar, kesulitan manajemen waktu, dan lainnya, yang dapat dikelompokan sebagai stres akademik. Dengan itu, aplikasi dirancang dengan fokus pada pengelolaan beban akademik melalui fitur-fitur seperti forum diskusi anonim, kalender terintegrasi, matriks prioritas goals, pengingat untuk istirahat, kutipan motivasi, dan gamifikasi. Penelitian ini bermanfaat sebagai acuan pengembangan aplikasi manajemen stres yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Stress is one of the major issues faced by students. Excessive stress among students can increase the risk of various physical and mental health problems. Managing student stress can be a preventive measure to avoid more severe mental health issues. Unfortunately, there are still barriers to accessing support services for students. mHealth interventions offer an opportunity to address this issue. In Indonesia, there are many mental health apps available, but none are specifically tailored for stress management among students in Indonesia. Therefore, this research aims to design a stress management application for students in Indonesia. The researchers used the participatory design (PD) method to directly involve users in the design process. In this study, Shneiderman’s Eight Golden Rules were applied to ensure the application interface is attractive and provides a good user experience. The research involved students, psychologists, and UI/UX experts through six PD stages: identify, define, position, concept, create, and use. The stages used a mixed-method approach, which includes qualitative approaches such as interviews with 25 students from the 2020-2023 cohorts, four focus group discussions with a total of 21 participants, two codesign workshops with a total of 8 participants, and qualitative usability testing. Additionally, the quantitative approach included questionnaires with 306 respondents, feature validity measurement with three experts consisting of Psychology Lecturers and psychologists, as well as usability evaluation using quantitative usability testing and the system usability scale (SUS). The research results showed that the most common causes of stress among students are difficulty understanding course material, lack of learning resources, time management difficulties, and others, which can be categorized as academic stress. Consequently, the application is designed to focus on managing academic burdens through features such as anonymous discussion forums, integrated calendars, goal priority matrices, break reminders, motivational quotes, and gamification. This research is beneficial as a reference for developing a stress management application that is relevant and suited to the needs of undergraduate students at the Faculty of Computer Science, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>