Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zico Dian Paja Putra
"Masalah stres kerja, pada saat sekarang ini, meningkat menjadi sebuah masalah yang umum dalam kehidupan modern. Survey yang dilakukan pada 28.000 pekerja di 215 organisasi dan perusahaan di Amerika Serikat terlihat bahwa ada hubungan antara stres kerja dengan rendahnya kinerja, menimbulkan penyakit baik akut maupun kronis dan kelesuan yang dialami oleh pekerja.
Menurut Health and Safety Statistics tahun 2006/2007, walaupun pada
kenyataannya angka stres kerja mengalami penurunan, namun masih dalam kondisi yang stabil. Pada tahun 1999 berdasarkan WRI, stres kerja memberikan proporsi sebesar 47,2 %, lalu mengalami penurunan pada tahun 2001 menjadi sebesar 39,6 %. Memang angka yang tertera mengalami penurunan, namun relatif masih sedikit .
Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui gambaran
persepsi pekerja terhadap gejala-gejala stres berkaitan dengan kondisi pekerjaan pada pekerja pertambangan batu bara di PT. ?X? Jobsite ?Y? Kalimantan Timur tahun 2008. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional dengan menggunkan metode stratisfied proportioned of the population dalam pengumpulan data. Data yang dikumpulkan bersifat primer dengan menggunkan kuesioner serta observasi kondisi di lapangan sebagai proses cross check data.
Uji validitas item skala karakteristik pekerjaan yang diberikan pada masing masing subyek terdiri dari 80 item, maka diperoleh 50 item valid dan 30 item gugur dengan koefisien validitas berkisar antara 0,394 sampai 0,682 dengan p < 0,05. Sedangkan Uji avaliditas item stres kerja terdiri dari 36 item dan diperoleh 24 item valid dan 12 item gugur dengan koefisien validitas berkisar antara 0,478 sampai dengan 0,729 dengan p < 0,05.
Setelah dilakukan analisis realibilitas skala karakteristik pekerjaan dan stres kerja, maka koefisien realibilitas yang diperoleh pada skala kondisi pekerjaan adalah sebesar á = 0,645 dan untuk skala stres kerja adalah sebesar á = 0,880. Hal inimenunjukkan bahwa instrumen skala karaketristik pekerjaan dan stres kerja memiliki realibilitas yang baik sehingga layak digunakan dalam penelitian.
Uji normalitas kondisi pekerjaan mengindikasikan bahwa tingkat kondisi pekerjaan di PT. ?X? Jobsite ?Y? termasuk dalam kategori sedang. Pengkategorian sedang diberikan atas dasar nilai mean temuan yang dilakukan dengan menggunkan program statistik. Nilai mean temuan karakteristik pekerjaan adalah 125,27 (dengan
kategori sedang berkisar antara 124,5-125,5)
Untuk normalitas dari data stres kerja, mengindikasikan bahwa tingkat stres pada pekerja di PT. ?X? Jobsite ?Y?termasuk dalam kategori rendah. Hal ini didasarkan pada hasil mean temuan stres kerja adalah 68,63 (dengan kategori rendah berkisar antara 24 - 69,5).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi pekerjaan dengan terjadinya stres kerja pada pekerja pertambangan batu bara di PT. ?X? Jobsite ?Y? Kalimantan Timur tahun 2008.
Gambaran persepsi..., Zico Dian Paja Putra, FKMUI, 2008"
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ocksania
"Penelitian ini mengenai kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan petugas atas penerapan K3 di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang diukur melalui Indikator-Indikator Penerapan K3. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Hasil dari analisis kepuasan petugas pemadam kebakaran dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Dinas Kota Depok adalah petugas masih belum merasa puas atas penerapan K3 yang diberikan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.

This research is about the satisfaction of firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office in Depok. This research uses descriptive quantitative approach which aims to determine the officer's satisfaction over the implementation of OHS in Depok Fire Department as measured by Indicators Application of OHS. The number of samples in this study about 80 respondents, the sampling technique is using total sampling. Result of the analysis of satisfaction firefighters in the application program Occupational Health and Safety (OHS) in the Office of Depok is that officers still do not feel satisfied with the implementation of OHS given by Depok Fire Department."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
Bandung: Rekayasa Sains, 2020
613.62 SRI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiyanti
"Pelaksanaan K3 disektor konstruksi di Indonesia belum berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari masih tingginya angka kecelakaan. Salah satu penyebabnya adalah belum diimplementasikannya Sistem Manajemen K3 dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Sektor konstruksi merupakan bidang jasa yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan untuk menukung keberhasilan sektor-sektor lainnya. Disamping itu sektor konstruksi melibatkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar dan berpotensi terkena bahaya kecelakaan.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pelaksanaan SMK3 di PT. McDermott Indonesia, Batam dan membandingkannya dengan standar SMK3 yang berlaku yaitu Permenaker No 05 tahun 1996. Penelitian dilakukan di PT. McDermott Indonesia, Batam pada bulan September-November 2008. PT. McDermott Indonesia merupakan perusahaan kontraktor minyak terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang Engineering, Procurements, Fabrication, Comissioning dan Installation dan telah mempunyai Integrated Management System (IMS).
Penelitian ini menggunakan standar audit Permenaker No. 05 tahun 1996 tentang SMK3 dan membandingkan 166 kriteria yang diwajibkan dengan standar yang dimiliki perusahaan untuk menganalisa tingkat kesesuaian (pemenuhan). Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasional dengan jenis penelitian Deskritif Analitik.
Penelitian menunjukkan dari 166 kriteria audit yang diwajibkan, PT.McDermott Indonesia telah memenuhi keseluruhan kriteria-kriteria tersebut dengan tingkat pemenuhan 100%. Hal ini menunjukkan bahwa, PT. McDermott Indonesia telah memiliki sistem yang baik untuk mangatur pelaksanaan Manajemen K3. Menurut Permenaker No 05 Tahun 1996, PTMI berhak mendapatkan sertifikat dan bendera emas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asisti Wulan Ningrum
"Kecelakaan kereta api sering terjadi dan dapat disebabkan oleh faktor manusia (penumpang, masyarakat, dan awak kereta api), faktor teknis (sarana dan prasarana KA), faktor lingkungan (cuaca dan iklim), dan faktor manajemen.
Pada penelitian ini peneliti lebih memfokuskan penelitian pada aspek manusia, khususnya persepsi masinis. Kecelakaan tersebut disinyalir terjadi karena perilaku masinis yang tidak aman saat mengoperasikan kereta api. Perilaku tidak aman ini merupakan implikasi dari persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap standard operating procedure, mengetahui gambaran pengetahuan, motivasi, sikap, pelatihan, lama kerja, umur masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap standard operating procedure, mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, sikap, pelatihan, lama kerja, umur dengan persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap standard operating procedur. Disain penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional (potong lintang), yaitu penelitian non experimental menggunakan data primer (kuesioner) untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang diamati pada saat bersamaan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah seluruh dari populasi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan, yaitu sebanyak 114 orang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan memiliki persepsi baik terhadap SOP. Hal ini menunjukkan bahwa masinis KRL sudah memiliki kesadaran untuk memperhatikan prosedur dan telah memiliki kepedulian untuk mematuhi peraturan.
Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh hasil bahwa yang mempengaruhi persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan terhadap SOP adalah motivasi, sikap, pelatihan, lama kerja, dan umur masinis. Sedangkan pengetahuan masinis tidak mempengaruhi persepsi masinis KRL Bukit Duri Jakarta Selatan disebabkan karena seluruh masinis baru harus mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis yang sama serta harus mengikuti beberapa persyaratan teknis yang sama untuk menjadi masinis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Setyowati
"PT X adalah salah satu anak perusahaan manufaktur Astra Group dengan kegiatan dan produksinya memiliki potensi menimbulkan dampak terhadap aspek K3 yang dapat mengakibatkan kecelakaan, kebakaran dan penyakit akibat kerja. Dari data Frequency Rate & Severity Rate di Divisi Agrobussiness & Divisi Heavy Equipment - Astra Group masih cenderung mengalami peningkatan, maka perlu dilakukan perbaikan dan evaluasi Pedoman Sistem Manajemen LK3 (SMLK3) atau disebut juga Astra Green Company.
Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Data kualitatif Elemen SMLK3 yang telah dikembangkan oleh PT Astra International Tbk Korporat dalam bentuk tabel dan narasi dianalis dengan membandingkan Sistem Manajemen K3LL yang telah dikembangkan PT Pertamina Korporat yang mengacu pada persyaratan OHSAS 18001, OHSMS Australian/ New Zealand Standard 4801:2001 dan ISO 14001. Data kualitatif kondisi eksisting implementasi SMLK3 didapatkan dari hasil asesmen, wawancara, verifikasi dokumen dan tinjauan lapangan, kemudian dianalisis dengan membandingkan Pedoman SMK3LL PT Pertamina Korporat.
Hasil penelitian perbandingan SMLK3 yang dikembangkan oleh PT Astra International Tbk dengan SMK3LL PT Pertamina Korporat secara substansi sama, namun ada 4 (empat) Elemen yang belum dikembangkan PT Astra International Tbk yaitu tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Untuk evaluasi penerapan SMLK3 di PT X diketahui bahwa status akhir pencapaian adalah Hijau (76 - 89 %).
Untuk memperkaya SMLK3 AI, disarankan perlu mengembangkan 4 (empat) elemen dalam SMLK3 yaitu pada tahap 2 - Perencanaan (Planning) Elemen 1 - Penilaian Awal (initial review), tahap 3 - Penerapan Elemen 7 - Manajemen Perubahan, ELemen 10 - Dokumentasi dan Elemen 11 - Penyelidikan Kejadian. Dengan mengacu pada usulan perbaikan, setelah dievaluasi penerapan SMLK3 di PT X seyogyanya diperhatikan pada pilar 1 - Green Strategy mengenai updating identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya dan pengendalian dokumen eksternal; pilar 2 - Green Process mengenai pengendalian operasional yang mencakup instalasi listrik, alat pelindung diri, alat proteksi kebakaran, housekeeping, bejana tekan dan instalasi petir; pilar 3 - Green Product mengenai penetapan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghasilkan Green Product sesuai program-program yang sudah ditetapkan, termasuk jadwal waktu pelaksanaannya; pilar 4 - Green Employee tentang pelaksanaan rencana pelatihan yang telah ditetapkan, sesuai jadual yang ada dan dilakukan evaluasi pelatihan sesuai kompetensinya. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumamur P. K.
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1987
613.62 SUM n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Evryanti
"Fasilitas kesehatan berisiko tinggi terhadap penyakit akibat kerja (PAK), klinik X pada petugas kesehatan dan petugas kebersihan ditemukan perilaku pekerja yang tidak aman seperti tidak mencuci tangan sebelum sebagai bagian dari universal precaution dan sesudah tindakan atau pada saat pemeriksaan sampel urin tidak menggunakan masker yang telah disediakan klinik.
Telitian ini juga menemukan beberapa risiko yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti perilaku yang kurang aman saat menyuntik atau saat mengepel dan membersihkan kamar mandi petugas tidak menggunakan sepatu pelindung. Penelitian ini adalah cross sectional dengan metode pendekatan manajemen risiko AS/NZS 4360 : 2004.
Untuk mengurangi risiko K3 pada petugas kesehatan dan petugas kebersihan bukan hanya sekedar dari tersedianya SOP pekerjaan namun juga pengawasan dan dukungan pihak manjemen serta peningkatan pelatihan dalam pekerjaan sangat dibutuhkan.

Health facilities at high risk of occupational diseases, X clinics to health care workers and cleaning service found unsafe worker behaviors such as not washing hands before as part of the universal Precaution and after the action or upon examination of the urine sample did not use masks that have been provided by the clinic.
Result also found some of the risks that may cause accidents such as unsafe behavior when injected or when mopping and cleaning the bathroom attendant did not use protective footwear. This is a cross sectional study with the method of approach to risk management AS / NZS 4360: 2004.
To reduce the risk of K3 to health care workers and cleaning service is not just the availability of standard operating procedures but also the supervision of the work and support the iterative and an increase in job training is needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wenni Sriastuti
"Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kelja (K3) di Rumah Sakit adalah salah satu benluk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dad penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan keja serta bebas pencemaran Iingkungan menuju peningkatan produktifitas. Keberhasilan program K3 di Rumah Sakit tergantung pada kemampuan atau kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam melakukannya. SDM yang kompeten merupakan kunci dan pemicu (enabler) untuk keberhasilan praktek manajemen K3 Rumah Sakit. Kompetensi SDM dapat diperoleh melalui pelatihan. Salah satu faktor yang membérikan konhibusi dalam tercapainya efektifitas pelatihan adalah materi pelatihan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi materi pelatihan K3 Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh PT X Tahun 2008. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan Studi deskriptif analilik. Sedangkan sampel penelitian adalah materi (teori) pelatihan K3 RS yang diselenggaxakan pada tanggal 26-29 Mei 2008 di Jakarta. Pengukuran data menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun kedalarn kategori kognitifl afektif, dan psikomotor yang sudah reliabel. Pengukuran dilakukan dengan metode analisa isi (content analysis) untuk mengobservasi dan mengukur isi dari mated pelatihan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan. Kemudian dilakukan validitas dan reliabilitas data dengan menggunakan bantuan key injbrman untuk menguji keabsahan data. Selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan valiabel penelitian kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi, agar mudah dibaca dengan pengelompokan temuan penelitian sesuai dengan kategori-kategori.
Hasil penelitian diperoleh gambaran materi pelatihan K3 RS terdiri dari 11 materi teori dan 73 tema. Uraian materi yang belum rinci adalah materi audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3, dan Kegawatdaruratan di RS. Materi yang memiliki unsur kognitif paling tinggi adalah materi bahaya potensial di RS (l00%) dan PAK/KAK di RS (83%), sedangkan unsur kognitif paling rendah adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Materi yang memiliki unsur afektif pa!ing tinggi adalah materi peraturan pemndangan (50%), yang paling rendah adalah PAK/KAK di RS, Bahaya Potensial di RS, dan Manajemen Risiko K3 RS sebesar 0%. Materi yang memiliki unsur psikomotor paling tinggi adalah materi kebijakan manajemen K3 di RS (35,29%). Sedangkan yang paling rendah adalah materi peraturan perundangan (0%). Secara keseluruhan unsur kompetensi yang paling tinggi didalam materi pelatihan K3 RS adalah unsur kognitif (51%), sedangkan unsur afeklif dan psikomotor relatif sama. Materi yang belurn tercakup dalam persyaratan OHSAS 18001: 2007 adalah Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan.
Saran penelitian ini berupa usulan kepada PT. X (Bagian Diklat) sebagai penyusun modul pelatihan untuk memberikan stmktur program pelatihan kepada instmktur/nara sumber pelatihan dengan menyertakan Evaluasi Pemenuhan dan Pengadaan menjadi bagian dari materl pelatihan K3 RS, sedangkan mated Audit internal, tanggap darurat, dokumentasi sistem manajemen K3 agar dapat disempumakan Iagi, sehingga tujuan pelatihan K3 RS dapat dicapai.

Hospital occupational health and safety (OHS) program is one of etforts to create a safe workplace, health, human being, free from occupational diseases and work related disesases, free fiom environmental pollution to get increase productivity. A successful of OHS programs depend on the ability or competence of human resources in doing it. The competent human resources are a key or enabler to gain a success of Ol-IS practiced. One of contributing factors to gain training effectivity is a training material.
The goals of this research are to analyze a content material of hospital OHS training that organized by PT. X 2008. The approach of this research is a qualitative with descriptive analytic study. The sample of this study is a teoritic training materials of hospital OHS on 26-29 May 2008 in Jakarta. Data measurement is using an instrument research that was constructing to cognitif, affective and psychomotor category that have been reliabeled. The measurement was done with content analysis methods to observe and measure about content of training materials based on categorization. Data validity and reliability was used with using some helping fiom key informan to data validity testing. Data analysis with using descritive statistics to describe research variables into frequency distribution tables is supposed to easy while reading with grouping results based on categorization.
Result of the research that gained about review of hospital OHS training material emphasis of ll teoritical material and 73 themes. The description of material that was not cleared is intemal audits, emergency responses, OHS management system documentation, and emergency in hospital. Material with high cognitive unsure is a potcnsial hazard in hospital (l00%), and occupational diseases/work related diseases (PAK/PAHK) in hospital (83%), Material with low cognitive unsure is a OHS management in hospital (3S,29%). Material with high affective unsure is a legal role (50%), material with low affective unsure is PAK/PAHK in hospital, potensial hazard in hospital, and risk management of OHS in hospital (0%). Material with high psychomotor unsure is a managemen policy of OHS in Hospital (35,29%). Material with low psychomotor unsure is a legal role (0%). Mostly of whole material, cognitive unsure is a high competence unsure in training material of OHS in hospital. The material that was not scouped in OHSAS 1800122007 requirements is a compliance of evaluation.
The researcher suggest to PT. X, especially to training divison as a arranger of training modul to give some programme structur to instmctur/trainer about compliance of evaluation being part of material of hospital OHS training. About intemal audit, emergency responses, OHS management system documentation have to be described; it is suppose to get hospital OHS training goals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annete Kusuma Wardani
"Kecelakaan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan Iereng penambangan akan berdampak kepada pekerja, peralatan dan lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan kerugian bagi pemsahaan dan menghambat proses produksi. Kestabilan Iereng dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor ekstemai maupun faktor intemal. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa terhadap faktor-faktor yang menyebabkan longsoran untuk mengurangi tingkat keparahan akibat keoelakaan yang disebabkan oleh ketidakstabilan Iereng penambangan. Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif karena penelitian ini memberikan gambaran tentang faktor»faktor yang mempengaruhi kestabilan Iereng pada PT. XY. Analisa risiko dilakukan dengan perhitungan faktor probabilitas dan konsekuensi. Kemudian dilakukan analisa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng.
Lokasi A memiliki kondisi geologi dengan faktor muka air tanah basah dan bidang diskontinyu I bidang lemah sangat dekat. Geometn lereng (ketinggian dan kemiringan) 10 m dengan sudut keminngan antara 20° - 45°, dan pada lokasi ini tidak diiakukan kegiatan pemboran dan peledakan. Probabilitas lereng longsor pada lokasi A sebesar 21.77 x 10? atau probabilitas sedang (tingkat 2) atau terjadi iererig Iongsor sebanyak 21,77 kali dalam 1000 bulan. Dengan range konsekuensi yang disebabkan oleh lereng Iongsor mengakibatkan kerugian financial terendah sebesar Rp. 2.177.000 (>Rp. 1oo.ooo A Rp. 100.000.000) dan kemgian financial teninggi sebesar Rp. 217.700.000.000 (> Rp. 10.000.000.000) dalam 1000 bulan. Maka didapat nilai risiko 4 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk kedalam low risk dan niiai risiko 8 (untuk konsekuensi sangat tinggi) atau termasuk kedaiam medium risk.
Lokasi B memiliki kondisi geologi dengan faktor muka air tanah basah dan bidang diskontinyu I bidang lemah sangat dekat. Geometri lereng (ketinggian dan kemiringan) 10 m dengan sudut kemiringan antara 20° - 45°, dan pada lokasi B diiakukan kegiatan pemboran dan peiedakan dalam aktivitas penambangannya. Probabilitas iereng Iongsor pada lokasi B sebesar 23.29 X 10° atau probabilitas sedang (tingkat 2) atau terjadi iereng longsor sebanyak 23.29 kali dalam 1000 bulan. Dengan range konsekuensi yang disebabkan oleh lereng Iongsor mengakibatkan kerugian inancial terendah sebesar Rp. 2.329.000 (>Rp. 100.000 - Rp. 100.000.000) dan kerugian tinancial tertinggi sebesar Rp. 232.900.000.000 (> Rp. 10.000.000.000) dalam 1000 bulan. Maka didapat nilai risiko 4 (untuk konsekuensi sedang) atau termasuk ke-dalam low risk dan nilai risiko 8 (untuk konsekuensi sangat tinggi) atau termasuk kedalam medium risk.

The accident cause by the instability of mining slope will have an impact to the worker, tools and environment which can cause financial loss to the company, and slowing down the production process. The slope's stability influenced by many internal and extemal factors. Thus further study to analyze these factors are needed, to reduce This research method is using qualitative descriptive, to give an illustration about which factors influence the slope stability at PT. XY. Risk analysis is using probability factor and consequences. Further analysis is taken to analyze which factors have the most influence in slope stability.
Location A have a wet soil surface and discontinue geological condition factors. Slope geometry 10 m, angle between 20° - 45°, no activities of blasting and drilling in this location. Landslide probability in this location is 21.77 x 10`3 or medium probability (grade 2) or landslide will occur in 21.77 times in 1000 months. With this consequences range cause by the landslide will have an impact to the lowest financial loss for about Rp. 2.177.000 (>Rp. 100.000 - Rp. 100.000.000) and tl1e highest 'financial loss for about Rp. 217.700.000.000) Rp. 10.000.000.000) in 1000 months, Grade risk 4 (for medium consequences) or low risk and grade risk 8 (for very high consequences) or medium risk.
Location B have a wet soil surface and discontinue geological condition factors. Slope geometry 10 m, angle between 20° - 45°, several activities of blasting and drilling in this location is in progress. Landslide probability in this location is 23.29 x 10'° or medium probability (grade 2) or landslide will occur in 23.29 times in 1000 months. With this consequences range cause by the landslide will have an impact to the lowest nnancial loss for about Rp. 2.329.000 |[>Rp. 100.000 - Rp. 100.000.000) and the highest financial loss for about Rp. 232.900.000.000 (> Rp. 10.000.000.000) in 1000 months. Grade risk 4 (for medium consequences) or low risk and grade risk 8 (for very high consequences) or medium risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>