Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128285 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tubagus Nabhan Zaki
"Penyediaan fasilitas pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah agar pelayanan pendidikan kepada warga kota dapat terpenuhi. Fasilitas tersebut terutama sekolah dasar dibangun pada area yang dekat dengan perumahan dan permukiman. Keberadaannya dirasakan tidak dimanfaatkan secara optimal jika ditinjau dari aspek lokasi, fasilitas dan kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk enganalisis pengaruh lokasi, fasilitas dan kualitas sekolah terhadap minat masyarakat memanfaatkan sekolah dasar negeri di Kecamatan Tanah Abang Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode statistic dengan analisis regresi logistic biner. Analisis statistic digunakan untuk menganalisis pengaruh lokasi, fasilitas dan kualitas sekolah terhadap minat masyarakat memanfaatkan sekolah dasar negeri di Kecamatan Tanah Abang. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi yaitu melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian, studi kepustakaan dilakukan guna memahami sejumlah teori yang berhubungan dengan tekhnis penelitian dan kuesioner penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data primer dari beberapa responden. Tekhnik analisis dan pengolahan data menggunakan perhitungan uji asosiasi antar variable kategorik, yang kemudian dilakukan analisis regresi logistic biner. Semua uji telah dilakukan dan memenuhi semua persyaratan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa lokasi (jarak, keamanan), fasilitas (ruang perpustakaan dan fasilitas lapangan olah raga) dan kualitas sekolah (prestasi siswa) berpengaruh pada minat masyarakat untuk memanfaatkan sekolah dasar negeri di Kecamatan Tanah Abang.Implikasi dari penelitian ini adalah sekolah dasar negeri di wilayah Kecamatan Tanah Abang seharusnya diperbaiki dari segi lokasi, fasilitas dan kualitasnya. Dari sisi lokasi mungkin sulit dirubah karena sudah given, akan tetapi dari faktor pendukung lokasi seperti sarana jalan, trotoar, dan sebagainya diperlukan perbaikan agar siswa siswa memperoleh akses kemudahan menuju sekolah tersebut. Kemudian dari sisi fasilitas perlu dilengkapi sesuai kebutuhan masa kini, dan kualitas sekolah bisa ditingkatkan melalui perbaikan kualitas guru, sistem pengajaran, dan lain-lain. Sehingga keberadaan sekolah dasar negeri di wilayah ini perlu dipertahankan.

Organisation of educational facility is a responsibility of government to fulfill the educational service for urban people. The facility is mainly construction of elementary school in the area closes to housing and residential area. Its existence is not optimally used if observed from location, facility and quality aspects. This study is aimed at analyzing the influence of location, facility and quality of school in regard to interest of people to utilize the State Elementary School in the Sub-district of Tanah Abang In this study, the writer adopts statistic method by using binary logistic regression analysis. Statistic analysis is used to analyze impact of location, facility and quality of school in regard to interest of people to utilize the State Elementary School in the Sub-district of Tanah Abang. Data collection is made through observation namely performing direct observation to study location, literature study is made to understand a number of theories in relation to study technique and questionnaire of study in use to obtain primary data from some respondents. Analysis and data processing technique adopts calculation of categorical intervariable association test, and further binary logistic regression analysis is made. All tests are already made and fulfill all requirements. Analysis finding indicates that location (distance, safety), facilities (library room and sports hall facilities) and quality of school (student achievement) have a significant influence in regard to interest of people to utilize the State Elementary School in the Sub-district of Tanah Abang. Implication of this study is that the location, facility and quality aspects of the Elementary School in the Sub-district of Tanah Abang should be repaired. The location is probably difficult to change since it is already given, however the location supporting factors such as road facility, pavement, and so on need to be repaired for easy access of students to the school location. Meanwhile, the school facility needs to be completed according to current condition, and school quality could be improved through teachers' quality improvement, teaching system, and so forth. So that, the existence of the State Elementary School should be maintained."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 307.76 / 2008 (24)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Omry
"Penyakit gigi berlubang (caries) merupakan penyakit gigi yang masih banyak ditemukan di masyarakat. Terjadinya penyakit ini disebabkan banyak faktor dimana waktu sikat gigi yang tidak sesuai merupakan faktar resiko untuk terjadinya karies gigi.
WHO menetapkan indeks DMF-T sebagai indeks yang mengukur tingkat keparahan karies dimana kriteria pengukuran dilakukan pada kelompok anak berumur 12 tahun. Adapun target berdasarkan (Dit.Kes.Gi.'2000) bahwa indeks DMF-T sampai tahun 2010 secara Nasional kurang dari 2 dan WHO kurang dari 1
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode desain potong lintang (crass sectional) di mana tujuannya untuk mengetahui hubungan waktu sikat gigi dengan tingkat keparahan karies. Populasi penelitian adalah seluruh murid sekolah dasar kelas 4 dan 5 di kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat dan sampel yang diambil sebanyak 259 orang dengan menggunakan sampling secara sistematik random.
Berdasarkan hasil statistik diperoleh tidak ada hubungan bermakna ( nilai p > 0,05) dan OR sebesar 270 ( 95% CI = 0,9 - 4,3 ). Dianggap perlu untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode kohort.
Daftar bacaan : 55 (1978 - 2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusna Abdul Madjid
"Dalam rangka pemerintah Indonesia memperbaiki taraf pendidikan nasional, baik yang dimulai dari tingkat dasar maupun tingkat atas dengan mengaitkan buku sebagai alat komunikasi yang penting dalam pembangunan dewasa ini, maka tidaklah dapat diabaikan dua peranan penting yang menyokong perbaikan tersebut yaitu perpustakaan sebagai lembaga yang secaa ekonomis, efisien dan demokratis dapat melayani kebutuhan masyarakat akan sumber informasi dan minat baca yang tinggi dari masyarakat yang turut berpartisipasi di dalamnya. Minat adalah penting, sekedar pandai membaca tidaklah mendorong seseorang untuk dapat melakukan kegiatan itu dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya minat yang mengikatkan diri manusia kepada kegiatan membaca secara mendalam dan berkelanjutan. Artinya, dengan minat seseorang akan terus membaca tidak saja di Sekolah tatapi juga di luar Sekolah, tidak saja pada saat ini tetapi juga sepenjang hayatnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Rosida, supervisor
"Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia di samping sandang dan pangan, sehingga rumah harus sehat agar penghuninya dapat bekerja secara produktif. Konstruksi rumah dan lingkungannya yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko terjadinya penularan berbagai penyakit, khususnya penyakit yang berbasis lingkungan. Penularan tuberkulosis dalarn rumah dipengaruhi oleh kepadatan hunian, kualitas udara yang terkait dengan sistim perhawaan dan pencahayaan, perilaku dan higiene perorangan dan masuknya sinar matahari pagi. Mengingat sebagian besar penduduk di Indonesia termasuk golongan ekonomi menengah ke bawah yang kurang mampu membuat/membeli rumah yang memenuhi syarat kesehatan, maka penularan penyakit pernapasan mudah terjadi dalam rumah yang terlalu padat penghuninya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik rumah terhadap terjadinya penularan tuberkulosis serumah di Kelurahan Petamburan Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat setelah dikontrol dengan pengaruh faktor-faktor lain seperti karakteristik individu penular dan karakteristik individu tertulariberpotensi tertular. Desain penelitian adalah kasus kontrol. Yang menjadi sampel kasus adalah semua anggota populasi kasus sebesar 75 rumah tangga. Sampel kontrol dipilih secara acak dari daftar rumah tangga yang tidak mengalami penularan tuberkulosis serumah sebesar 75 nunah tangga. Daftar dibuat berdasarkan data dari register TB 01 dan 03. Uji statistik yang digunakan adalah chi square.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada 8 variabel yang berhubungan dengan kejadian penularan tuberkulosis serumah yaitu pencahayaan kamar dengan OR sebesar 40,040, pengetahuan penular OR sebesar 9,318, status gizi penular OR sebesar 5,413, umur tertular OR sebesar 4,946, kepadatan hunian OR sebesar 4,781, lama kontak dengan penular OR sebesar 4,743, pendidikan tertular OR sebesar 4,655 dan umur penular dengan OR sebesar 3,966, Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel lingkungan fisik rumah yang paling berpengaruh terhadap kejadian penularan tuberkulosis serumah setelah dikontrol karakteristik individu penular tuberkulosis dan karakteristik individu tertulariberpotemi tertular tuberkulosis adalah pencahayaan kamar, pengetahuan penular, status gizi penular, umur tertular, kepadatan hunian, lama kontak dengan penular, pendidikan tertular dan umur penular. Adapun probabilitas untuk terjadinya penularan tuberkulosis serumah sebesar 99,8%.
Mencermati kondisi tersebut di atas disarankan kepada pemerintah agar meningkatkan program perbaikan perumahan dengan mengerahkan swadaya masyarakat .melalui pendekatan-pendekatan kepada tokoh masyarakat atau orang yang disegani/dipercaya dapat mempengaruhi masyarakat, penggunaan atap kaca sehingga cahaya matahari dapat langsung masuk ke dalam rumah, peningkatan status gizi masyarakat meliputi program PMT-ASI bagi ibu hamil/menyusui, PMT-AS bagi anak sekolah dan pemberian vitamin A path anak balita. Bagi masyarakat diharapkan untuk lebih ditingkatkan lagi kesadaran tentang pentingriya peningkatan gin keluarga, perilaku hidup bersih dan sehat serta berperilaku tidak merokok, tidak tidur sekamar dengan penderita tuberkulosis, membiasakan din untuk tidak meludah di sembarang tempat, membiasakan untuk menutup mulut bila battik atau bersin dalam rangka mencegah penularan tuberkulosis senimah dan menurunkan kasus tuberkulosis.

House is one of fundamental human need beside clothing and food, so house must be healthy in order family member can work productively. House and environment construction which do not fulfill a health requirement are risk factors of happening infection of various illness, especially illness based on environment. Tuberculosis infection at house is effected of dwelling density, air quality related to atmosphere system and illumination, behavior and individual hygiene and coming of morning sunshine. Regarding most of population in Indonesia are at middle economics to lower level which do not have much money to build a health standard house, hence infection of respiration illness is easy to happen at house which many dwellers.
This research purpose to know the effect of house physic environment by happening of tuberculosis infection at the same house of Petamburan, Tanah Abang in Center of Jakarta after it is controlled by effect of other factors such as contagion individual characteristic and contagious individual characteristic or infected potentially. This research used control case design. Case samples are all case population of 75 households. Control sample is selected by random sampling of household list which does not experience of tuberculosis infection at the same house of 75 households. List is made based on data of register TB 01 and 03. Statistic test which is used is chi square test.
Bivariate analysis result indicated that there were 8 variables related to tuberculosis infection case at the same house including room illumination OR = 40,040, contagion knowledge OR = 9,318, nutrition status of contagion OR = 5,413, contagion age OR= 4,946, dwelling density OR = 4,781, contact period of contagion OR = 4,743, contagion education OR = 4,655 and contagion age OR =3,966. Multivariate analysis result indicated variable of house physic environment which is most effect of tuberculosis contagious occurrence at the same house after controlling individual characteristic of contagion tuberculosis and individual characteristic of tuberculosis contagious or potential infected including room illumination, dwelling density, contagion age, nutrition status of contagion, contact period of contagion, contagion education, contagion age and contagion knowledge. Probability of happening tuberculosis infection at the same house was 99,8%.
Observing condition above, it was suggested to government to improve house repair program including giving self-supporting of public through approach to elite figure for repairing house, usage of glass roof so sunlight can come into house directly, improvement of public nutrition status including PMT-ASI program for suckle mother or mother, PMT-AS for schoolchild and giving of vitellarium at child of balita. For public is expected to be more is improved again awareness about the importance of improvement of gizi family, behavior of healthy and clean life and per me doesn't smoke, doesn't sleep as of room with tuberculosis patient, familiarizes not to spit on any place, accustoms to shut mouth if coughing or sneezing for the agenda of preventing infection of tuberculosis in the same house and reduces tuberculosis case.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34348
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Carla K.
"Latar belakang masalah adalah sesuai dengan tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan yaitu Perbaikan mutu Lingkungan Hidup untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, sedangkan kondisi perumahan di Jakarta masih banyak yang belum memenuhi syarat kesehatan sehingga memudahkan terjadinya penularan penyakit antara lain penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang penularannya terjadi melalui udara.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya pengetahuan mengenai pengaruh lingkungan rumah terhadap terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan Akut, khususnya mengenai pengaruh daripada: kepadatan penghuni, suhu, kelembaban, ventilasi, adanyan sumber penularan dalam rumah dan adanya sinar matahari dengan tidak lupa memperhatikan adanya pengaruh daripada lingkungan sosio-kultural yaitu tingkat pendidikan ibu dan tingkat sosio-ekonomi keluarga.
Adapun penelitian ini merupakan survei analitik, "Cross sectional study" yang didahului dengan survei pendahuluan untuk mengetahui jumlah populasi. Pemilihan sampel secara "cluster sampling" dan "simple random sampling". Penelitian di lapangan dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan pengukuran-pengukuran. Analisa data dilakukan dengan komputer mempergunakan program statistik "Stat Pao" dan "SPSS/PC".
Kesimpulan yang diperoleh ialah dari faktor-faktor lingkungan fisik rumah berupa : kepadatan penghuni, suhu, kelembaban, ventilasi, sumber penularan dalam rumah dan adanya sinar matahari, yang jelas memperlihatkan pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap kejadian ISPA pada balita ialah kelembaban, disamping faktor suhu dan tingkat sosio-ekonomi keluarga yang juga memperlihatkan adanya pengaruh yang bermakna secara statistik. Untuk penelitian yang akan datang konsep mengenai ventilasi, sumber penularan dalam rumah dan adanya sinar matahari sebaiknya dipertajam lagi. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aos Nuari
"Skripsi ini membahas mengenai implementasi sertifikasi guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan teori analisis implementasi kebijakan dari George Edward III dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menyebutkan bahwa implementasi kebijakan sertifikasi guru telah berjalan dengan baik, namun masih ditemukan hambatanhambatan yaitu : kurangnya dana operasional, pola perekrutan staf diserahkan kepada pimpinan seksi masing-masing sehingga dapat terjadi nepotisme, kompetensi staf honorer yang kurang baik, lokasi yang kurang strategis dan tidak adanya pengawas independen dalam pelaksanaan sertifikasi guru. Dengan melihat hasil yang didapat, maka saran untuk pelaksana kebijakan sertifikasi guru adalah dengan meningkatkan dana operasional, merubah pola perekrutan staf menjadi berdasarkan pada latar belakang pendidikan, memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, memilih lokasi yang strategis dan dibentuknya pengawas independen dalam penlaksanaan sertifikasi guru.

The focus of this study is about the implementation of teacher's certification in state elementary school on Palmerah Area, West Jakarta. This research using theory of implementing public policy from George Edward III and quantitative approach. The result of this research is the implementation of teachers certification is working well, although there are some obstacles such as insufficient operational fund, recruitment system based on leader of dvision, competence of temporary staff, unstrategic location and there is no legitimate supervisor in implementation of teacher?s certification. There are some recomendation for the obstacles like increasing the operational fund, change the recruitment system based on education, increasing the competence of temporary staff by training programs, find more strategic locations and build legitimate supervisor of the implementation teachers certification."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Prabaningrum
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan transportasi dan pembangunan prasarananya
membuat masyarakat mudah mengakses sarana transportasi dan mempermudah
mobilitas. Namun, perkembangan ini menimbulkan dampak negatif, salah satunya
kebisingan. Pajanan terhadap bising dapat mengakibatkan dampak kesehatan
terutama pada anak-anak, antara lain gangguan fungsi kognitif seperti konsentrasi.
Usia sekolah dasar merupakan kelompok yang rentan mengalami gangguan
konsentrasi akibat kebisingan dan mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif yang
lain. Beberapa sekolah dasar di Jakarta terletak di pinggir perlintasan kereta api yag
sibuk, dimana siswanya berisiko terpajan kebisingan selama berada di sekolah.
Penelitian ini menganalisis hubungan antara kebisingan dengan konsentrasi siswa di
sekolah dasar negeri di pinggir perlintasan kereta api di Kecamatan Tebet. Penelitian
ini merupakan penelitian cross-sectional dengan 68 responden yaitu siswa kelas 4
dan 5. Penelitian ini mengukur kebisingan di kelas, tes konsentrasi dengan digit span,
dan variabel lainnya yang mempengaruhi konsentrasi anak. Hasil pengukuran
menunjukkan kebisingan ekuivalen adalah 66,84 dBA, melebihi baku mutu KepMen
LH No.48/1996 yaitu 55 dBA untuk wilayah sekolah. Hasil analisis bivariat dan
multivariat menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebisingan
dengan konsentrasi siswa (p-value=0,78 dan p-value=0,716), namun didapatkan OR
3,285. Meskipun kebisingan dengan konsentrasi siswa tidak berhubungan signifikan,
namun pajanan kebisingan >55 dBA dialami siswa setiap hari di sekolah, dimana
mereka menjadi kelompok rentan mengalami gangguan konsentrasi akibat kebisingan.
Rekomendasi untuk mengurangi dampak kebisingan di sekolah adalah dengan
rekayasa lingkungan dan untuk studi selanjutnya agar mengukur kebisingan di
wilayah tempat tinggal siswa serta mengontrol variabel gangguan psikiatri dan IQ.

ABSTRACT
Nowdays, transportation and its infrastructure has developed rapidly in order
to make people easy to access and to mobilize. However, these developments have a
negative impact, such as noise. Exposure to noise might result in health effects,
especially in children, including cognitive function disorders such as lowering the
concentration. Primary school age is a susceptible group for concentration disorder
which may result disruption of other cognitive functions. Several primary schools in
Jakarta are located near the busiest railway crossing, where students are exposed to
noise during school time. This study analyzes the association between noise and
concentration of students in public elementary schools which located near the edge of
the railway crossing in Tebet. This study is a cross-sectional study with 68
respondents from 4th and 5th graders. This study measured noise in the classroom,
assessing concentration with digit span instrument, and other variables which affect
the concentration. Measurement result shows equivalent noise is 66.84 dBA,
exceeding the standard of KepMen LH No.48 / 1996 which is 55 dBA for school.
Results of bivariate and multivariate analysis showed no significant correlation
between noise with student concentration (p-value = 0,78 and p-value = 0,716),
however it showed odds ratio 3,285. Although noise and concentration was not
significantly correlated, students were experiencing noise exposure> 55 dBA at
school, which may lead the students to became susceptible to disturbance due to noise
exposure. Recommendations for reducing noise impacts in schools are by doing
environmental engineering and for further studies it is recommended to measure noise
in the student's residence area and control the variables of psychiatric disturbances
and IQ."
2017
T48560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kokom Komalasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sejelas-jelasnya mengenai minat baca dan minat nonton televisi pada siswa Sekolah Dasar Negeri 09 pagi Kayu Putih 1 Siemens Jakarta Timur. Untuk itu penelitian ini bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Populasi dan sampel adalah siswa kelas V sebanyak 62 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Pengolahan dan analisis data menggunakan rumus P = FIN x 100%.
Hasil penelitian bahwa responden Iebih berminat pada Janis buku komik, fiksi dan non fiksi. Tema-tema yang diminati seperti petulangan, misteeri, ditektif, persahabatan, dan seni budaya. Waktu yang digunakan untuk membaca dalam sehari rata-rata kurang dari 1 jam dan 1 sampai 2 jam sehari. Tujuan membaca adalah untuk menambah wawasan. Hampir seluruh responden mempunyai koleksi bacaan dan cara mendapatkan koleksi bacaan tersebut adalah dengan cara membeli. Responden lebih berminat nonton televisi, hal ini dapat dilihat dari kegiatan waktu luang responden. Waktu yang digunakan untuk nonton televisi dalam sehari rata-rata lebih dari 3 jam sehari. Tujuan nonton rata-rata untuk mendapatkan hiburan dan mendapatkan pengetahuan, dan acara paling banyak ditonton adalah acara yang bersifat hiburan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seta Ariawuri Wicaksana
"ABSTRAK
Mutu pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih harus diperbaiki agar
ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain tidak semakin jauh. Lebih penting lagi adalah
agar bangsa Indonesia mampu mengatasi persaingan ketat dalam era globalisasi
yang sedang dan akan dirasakan pengaruhnya (Djojonegoro dalam Widiasih, 2001).
Usaha peningkatan mutu pendidikan seharusnya dimulai dari sekolah, tempat proses
belajar-mengajar berlangsung. Tanpa mempertiatikan kebutuhan proses belajarmengajar
yang berlangsung di dalam kelas, usaha peningkatan mutu pendidikan
tidak akan memiliki dampak bagi perbaikan pendidikan nasional (dalam Kompas,
2002).
Untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional di Indonesia tiap kali ada
pergantian kurikulum (pergantian kurikulum di Indonesia yang terjadi berdasarkan
arahan kebijakan dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN)). Selama 20 tahun
terakhir saja paling tidak sudah empat jenis kurikulum yang diberlakukan, yakni
Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994 dan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang akhir-akhir ini dikenal dengan kurikulum 2004.
Keberhasilan suatu kurikulum ditentukan beberapa faktor, salah satu yang
utama adalah guru. Guru yang berkualitas baik dapat melaksanakan tuntunan
kurikulum secara maksimal, bahkan guru dapat mengembangkan kurikulum itu lebih
baik daripada yang tertulis. Ketersediaan guru yang mampu melaksanakan program
pengajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum sangatlah besar peranannya
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah digariskan (Suwandi, 1995).
Pada tahun 2005, KBK akan dilaksanakan secara serentak agar KBK dapat
berjalan dengan baik diharapkan guru memiliki sikap yang baik terhadap KBK karena
sikap merupakan faktor utama dalam menju profesionalisme guru dalam mengajar
khususnya dalam pelaksanaan KBK (Maister dalam Hasan, 2003). Melihat
pentingnya sikap guru terhadap KBK, peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran
sikap guru SD Negeri (guru bidang studi / kelas) terhadap KBK yang akan
diaplikasikan tahun 2005 yang akan datang.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik skala sikap Likert untuk
mengetahui gambaian sikap guru SDN terhadap KBK. Menurut Edwards (1957),
skala sikap adalah alat yang mudah, tidak rumit, cepat dan dapat mencakup
sejumi jn responden sekaligus. Skala sikap memungkinkan untuk mengetahui derajat
perasaan responden terhadap obyek sikap. Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian deskriptif. Menurut Hyman (dalam Koentjaraningrat, 1994) penelitian
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan,
gejala atau kelompok tertentu untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu
gejala atau adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lainnya
dalam masyarakat. Dalam penelitian ini melibatkan 53 guru di empat SDN di Jakarta antara lain
SD Negeri 01 Kelapa Gading, SD Negeri 05 Pegangsaan Dua, SD Negeri 07
Pegangsaan Dua, dan SD Negeri 011 Pondok Labu, yang telah mendapatkan
penataran atau sosialisasi mengenai KBK. Di dapatkan hasil bahwa sikap guru-guru
di keempat SDN tersebut memiliki sikap positif terhadap KBK.
Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk memperdalam dan
memperkaya hasil penelitian ini dapat dilakukan tidak hanya dengan menggunakan
metoda kuantitatif tetapi dilengkapi juga dengan metode kualitatif, misalnya dengan
wawancara mendalam atau Focus Group Discussion (FGD), agar diperoleh alasan
yang lebih lengkap mengenai pandangan dari masing-masing guru."
2004
S3332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>