Ditemukan 192911 dokumen yang sesuai dengan query
Tabloid Pondasi,
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network),
300 LSI
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Radhar Panca Dahana
Yogyakarta: Resist Book , 2007
306.2RAD i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Surakarta : FISIP Universitas Sebelas Maret, 2006,
361 DINA
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Danny Lukita Tanujaya
"Kajian mengenai tubuh sebagai fokus utama dari pembahasan bukan merupakan suatu hal yang baru dalam ilmu antropologi. Hal itu menjadikan berkembangnya studi-studi yang berkaitan dengan tubuh, terkhususnya terkait dengan kebudayaan suatu masyarakat. Salah satu kajian mengenai keterkaitan antara tubuh dengan kebudayaan, yaitu konsep perwujudan/embodiment. Tulisan ini membahas tentang sebuah konsepsi pemahaman dalam Komuniti Mahernim, yaitu "tindakan profetik". "Tindakan profetik" merupakan berbagai tindakan dan aktivitas yang dilakukan oleh Komuniti Mahernim yang tentunya berkaitan dengan dasar kultural komuniti tersebut. "Tindakan profetik" dalam tulisan ini dilihat sebagai sebuah bentuk perwujudan/embodiment tubuh yang berkaitan dengan dasar kultural komuniti tersebut.
Dengan menggunakan metode pengamatan dan wawancara mendalam yang diterapkan kepada beberapa informan yang merepresentasikan latar belakang yang berbeda dalam komuniti Mahernim, dapat diketahui dasar kultural mereka, dan berbagai aktivitas dan tindakan yang mereka lakukan yang tergolong sebagai "tindakan profetik". Tindakan profetik direpresentasikan dalam dua kasus, yaitu peperangan dan jubah. Peperangan terkait dengan relasi kekuasaan antara anggota dengan pemimpin Komuniti tersebut, sedangkan jubah terkait dengan konstruksi identitas self yang selalu terkait dengan others-nya.
A study concerning about body as a main focus of research is not a new thing in anthropology. This study, especially that has correlation to culture in a society, has been developed in a serious manner and significantly. One of these studies has attract me to the conception of embodiment. This research paper, therefore, is focus on understanding of the embodiment within the religious community Mahernim as a "prophetic action". Prophetic action which contains of various of actions and activities are done by Marhenim Community and are accomplished by relating it to the basic of the culture within the community. A "prophetic action" in this research paper is seen as an objectification of embodiment concept in correlation to the cultural aspects of that community. The research has been done by using a method of observations and indepth interviews to some key informants who represents different backgrounds in Mahernim Community. The using of these methods has lead researcher to understand the basic of their culture and various activities and actions they did as a "prophetic action". Prophetic action is represented by two different cases, namely war and robe. War refers to the relations of power between members and the leader within the community, while robe refers to identity construction of self that has always been related to others."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53299
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suharsih
Yogyakarta: Resist Book, 2007
302.4 SUH b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Levriana Yustriani
"
ABSTRAKTeknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru, seperti Web 2.0 dan media sosial membuat perbedaan dalam praktik partisipasi politik di kalangan individu muda. Penelitian ini memperkenalkan Actor-Network Theory (ANT) sebagai sebuah kerangka untuk menganalisis hubungan antara TIK baru dan perubahan praktik pada partisipasi politik pemuda, secara khusus dalam fenomena adopsi Twitter. Peneliti beragumen bahwa ANT menawarkan sebuah perspektif baru dalam studi media dan politik serta praktik mediasi, sebab ANT menaruh fokus pada aktor heterogen, yakni manusia, konstruksi simbolis, dan elemen materi termasuk teknologi, setara dengan elemen penting lain sebagai bahan analisis. Penelitian ini menawarkan contoh empiris mengenai berbagai cara Twitter menjadi elemen spesifik pada aktor-jaringan. Argumen lain ialah, ketika melibatkan materialitas-teknologi-dalam analisis partisipasi politik, peneliti harus menghindari pengkhususan 'efek' Twitter. Teknolog Twitter harus diperlakukan secara analitis sebagai aktan dalam sebuah jaringan terintegrasi dengan aktan lain.
ABSTRACTNew information and communication technologies (ICTs) such as Web 2.0 and social media have altered the practices of political participation amongst youth. This article introduces Actor-Network Theory (ANT) as a framework for analyzing the relation between new ICTs and changing practices in youth political participation related with the adoption of Twitter in particular. It argues that ANT offers an exciting new perspective on 'holistic' studies of media and politics, and mediation practices, because it calls for a focus on heterogeneous actors: people, ideals, symbolic constructions, and material elements are seen as equally important elements to analyze. The article offers empirical examples of how ICTs have become elements of speci!c actor-networks, and argues that, at this point, the new aspect of them is their seamlessness. It is argued that while including materiality-technology-in analyses of journalism practices we should refrain from essentializing the 'effects' of ICT. Rather, technology should be treated analytically as an actant tightly integrated in networks with other actants, without being assigned particular forces or consequences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Watt, William Montgomery
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1995
297.6 WAT i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Pakpahan, Muchtar
Jakarta: Pustaka Forum Adil Sejahtera, 1996
320.1 PAK p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Angga Natariandi
"Skripsi ini membahas tentang gerakan sosial yang terjadi di Bolivia khususnya yang berkembang dan membesar dari tahun 1985 sampai dengan 2006. Gerakan sosial yang terjadi semakin membesar seiring kebijakan pemerintah sebagai bentuk dari perubahan politik yang terjadi di Bolivia yang dianggap membawa dampak buruk bagi rakyat Bolivia. Pembasmian ladang koka dan kebijakan ekonomi baru melalui privatisasi (air dan hidrokarbon) menjadi faktor yang membuat perlawanan rakyat Bolivia tumbuh dan membesar. Bentuk perlawanan rakyat Bolivia menjadi unik ketika gerakan sosial dapat dikatakan berhasil menjatuhkan kekuasaan yang telah mapan (dalam skripsi mengacu pada neoliberalisme). Proses keberhasilan gerakan sosial akan menjadi tujuan akhir penulis untuk memaparkan sekaligus menjelaskan fenomena yang terjadi di Bolivia. Indikator akhir keberhasilan gerakan sosial tidak terlepas dari peran MAS dan Morales, yang mengambil perubahan politik bergeser ke "kiri" dengan menggunakan teori hegemoni Gramsci.
This thesis discusses about social movements in Bolivia especially that developed and expand from 1985 to 2006. The social movement that more expand along government policy that perform of political change in Bolivia that assumed bringing a negative impact for the Bolivian. Eradication coca and new economic policy with privatization (water and Hydrocarbon) became a factor that make the struggle of the Bolivian rise and expand. The struggle of people be unique when social movement can be said successfully makes the government power is fallen (in this thesis is focused to neoliberalism). The success of the social movements will be the objectives of the writers to flatten and explain the phenomenon in Bolivia. The success of the social movements indicators can not quit from MAS and Morales, they took political change to the left ideology and Gramscian?s Hegemony theory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5945
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library