Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187862 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The research how to achieve a precise moment in transplanting and the length of cutting nodes of vanilla was conducted in September 2004 to January 2005...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Fitrianti
"Gelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik yang
mempunyai kemampuan untuk memanaskan suatu senyawa ionik atau yang memiliki momen dipol. Penggunaan gelombang mikro dalam sintesis
senyawa organik adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan efesiensi reaksi dengan cara mengurangi waktu reaksi dan meningkatkan rendemen produk. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan senyawa ester fruktovanilat dengan waktu reaksi yang relatif singkat menggunakan metode gelombang mikro serta menentukan kondisi (waktu pemanasan) optimumnya.
Asam vanilat yang digunakan berasal dari vanili yang telah dioksidasi oleh Ag2O yang dibentuk dari hasil reaksi AgNO3 dengan NaOH berlebih. Asam vanilat yang dihasilkan dari percobaan seberat 2,5128 g dengan rendemen sebesar 82,37%mol. Esterifikasi dilakukan dengan mereaksikan asam vanilat dan fruktosa dalam pelarut aseton dan katalis H2SO4 menggunakan gelombang mikro. Pada metode ini waktu reaksi divariasikan 4, 6, 8, 10, dan 12 menit. Ester pertama dibuat dengan menggunakan perbandingan mol fruktosa terhadap asam vanilat 1:3, dengan menggunakan aseton sebagai pelarut dan variasi waktu reaksi 4, 6, 8, dan 10 menit. Sedangkan ester kedua dibuat dengan menggunakan perbandingan mol fruktosa terhadap asam vanilat 1:5, menggunakan aseton sebagai pelarut dan variasi waktu
reaksi 6, 8, 10, dan 12 menit. Dari percobaan yang telah dilakukan, rendemen tertinggi untuk ester pertama diperoleh melalui pemanasan
gelombang mikro selama 8 menit sebesar 44,31%(mmol) dengan berat
0,1061 g sedangkan ester kedua sebesar 46,12%(mmol) dan berat 0,2241 g dengan waktu reaksi 10 menit. Kedua ester yang diperoleh diuji dengan KLT, FTIR, serta dilakukan pula uji aktivitas antioksidan.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30473
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inas Priasti Siwi
"ABSTRAK
Permintaan vanillin yang terus meningkat baik dari industri maupun farmasi, mendorong para peneliti untuk mencari metode sintesis vaniliin yang efektif dan efisien. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis vanillin dari bahan isoeugenol dengan metode elektrokimia dengan menggunakan elektroda Pt, Grafit dan Stainless steel. Sebagai studi awal dilakukan penentuan nilai potensial oksidasi dari masing-masing elektroda kerja dengan metode voltametri siklik. Dilanjutkan dengan penentuan kondisi optimum untuk memperoleh % yield yang maksimum. Dengan menggunakan elektroda platina, didapatkan % yield sebesar 34,4 % dari cis- isoeugenol, dan 30,72 % dari trans-isoeugenol. Sedangkan dengan elektroda grafit 10,14 % untuk cis isoeugenol dan 12,4 % untuk trans-isoeugenol. Hasil elektrolisis di karakterisasi dengan instrumen FTIR dan GC-MS. Spektra FTIR menunjukan puncak pada bilangan gelombang sekitar 1700 cm-1 yang menunjukan daerah khas karbonil dan 2 puncak vibrasi C-H khas aldehid pada 2730 cm-1 dan 2860 cm-1 . Sedangkan, hasil MS menunjukkan pola fragmentasi vanilin pada nilai m/z 152, 151,137,109,81,51, dan 15.

ABSTRAK
The increased demand on Vanilla both from industries and pharmaceuticals, encourage researchers to find the effective and efficient methods of synthesis vaniliin. In this study, vanillin was synthesized from isoeugenol by the electrochemical method using Pt , Grafit and Stainless Steel electrodes . A preliminary - study was conducted to obtain the oxidation potential value of each working electrode by cyclic voltametric method. Then, the optimum conditions were determined to obtain the maximum % yield. With the platinum electrode, % yield was obtained from cis-isoeugenol, and 28,69 % from trans-isoeugenol. Meanwhile with the graphite electrodes, 7,21 % yield was obtained from cis isoeugenol and 10,51 % from the trans-isoeugenol. FTIR spectra showed peaks at wave number around 1700 cm-1 which shows a typical area of the carbonyl and two vibration peaks typical aldehyde C-H at 2730 cm -1 and 2860 cm-1. Meanwhile, the results of MS showed the fragmentation pattern of vanillin on the value of m / z 152, 151,137,109,81,51, and 15."
2016
S64234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Dwivita Sari
"Sintesis vanili dari eugenol membutuhkan dua tahap reaksi, yaitu
isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol kemudian dilanjutkan dengan
oksidasi isoeugenol menjadi vanili. Isomerisasi eugenol dilakukan dengan
menggunakan katalis KOH dan pelarut etilen glikol dan etanolamin. Dari hasil
isomerisasi, persentase isoeugenol total yang didapatkan adalah 86,33%
dengan persentase c/s-isoeugenol 28,29% dan persentase trans-isoeugenol
58,04%.
Katalis V205-l\/lo03 merupakan katalis yang sering digunakan pada
reaksi oksidasi katalitik. Pembuatan katalis V2O5-M0O3 dilakukan dengan
impregnasi larutan ammonium molibdat ke dalam larutan ammonium metavanadat dengan perbandingan mol V/Mo adalah 9/1, yang kemudian
dikalsinasi pada suhu 550®C agar diperoleh katalis oksida biner. Katalis yang
terbentuk di analisis dengan XRD.
Katalis V2O5-M0O3 yang diperoleh di uji daya katalitiknya pada reaksi
oksidasi isoeugenol menjadi vanili. Reaksi oksidasi isoeugenol dilakukan
dengan memvariasikan berat katalis dan waktu reaksi. Dari hasil oksidasi,
diperoleh kondisi optimum, yaitu pada berat katalis 2 g dan waktu reaksi 10
jam dengan persentase vanili 3,15%. Hasil isomerisasi dan hasil oksidasi di
analisis dengan FTIR dan kromatografi gas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, James D. Rudolf
"Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan, terletak di bagian dunia
yang beriklim tropis, hal ini memungkinkan Indonesia memiliki berbagai jenis
tanaman yang berpotensi memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu dari
tanaman yang memiliki nilai potensi ekonomi tinggi itu adalah tumbuhan
Vanilla. Vanili terkenal di seluruh dunia akan aromanya yang harum. Oleh
karena ketenarannya inilah vanilli banyak dipakai sebagai pewangi (aroma)
pada makanan seperti pada roti, minuman, es krim, dll. Selain itu juga
digunakan pada kosmetika seperti pada pewangi bedak, parfum, dll. Sumber
utama vanilli diperoleh dari buah vanilla dengan cara diekstraksi dan diisolasi
dari tumbuhan Vanilla jenis Vanilla Planifolia A., spesies anggota keluarga
Anggrek, yang dapat ditemukan di daerah Meksiko, Madagaskar, Reunion,
Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan Tahiti. TerdapSt banyak metoda reaksi
sintesis vanili yang sudah berhasil diteiiti seperti dari Metoda reaksi Reimer-
Tiemann, Sintesis Gatterman. Penataan ulang Fries, Reaksi Sandmeyer dan
metoda reaksi Riedel. Ada yang menggunakan bahan dasar dari Eugenol, ada yang menggunakan Guaiakol. Koniferin, Lignin dan sebagainya. Metoda reaksi
sintesis Vanili melalui bahan dasar Guaiakol memiliki keistimewaan, dimana
proses kondensasi asam giioksaiat secara ekslusif akan masuk pada posisi
para terhadap gugus hidroksi! dan berada posisi meta terhadap gugus metoksi
guaiakol. Sintesis vanilli dari guaiakol melalui varian baru reaksi Riedel dengan
pembentukan asam giioksaiat in situ dari asam dikloroasetat, dilakukan dalarni
3 tahapan reaksi. Tahapan pertama adalah proses kondensasi asam giioksaiat
dengan guaiakol menjadi asam 4-liidroksi-3-metoksi mandelat. Tahapan kedua
adalah proses oksidasi asam 4-Hidroksi-3-metoksi mandelat menjadi asam 4-
Hidroksi-3-metoksi karboksilbenzoat (asam vaniloil format). Tahapan ketiga
adalah proses dekarboksilasi asam 4-Hidroksi-3-metoksi karboksilbenzoat
fmenjadi
vanili. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif baru metode
reaksi sintesis vanili dari guaiakol, melalui varian baru reaksi Riedel.
Pembentukan asam giioksaiat secara in situ bermaksud untuk memberikan
informasi terkini dan menjadi bahan perbandingan terhadap produk vanillii yang
terbentuk"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niluh Widiyaning
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh lama perendaman (0, 15, 30, 45 dan 60 menit) setek batang kemuning (Murraya paniculata) dalam IAA 500 ppm terhadap pertumbuhan telah dilakukan di rumah kaca Jurusan Biologi FMIPA UI. Metode penelitian adalah rancangan acak kelompok, dengan 5 perlakuan lama perendaman (0, 15, 30, 45 dan 60 menit) dengan 6 ulangan. Uji nonparametrk Kruskal-Wallis pada taraf nyata a = 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata dari lama perendaman dalam larutan IAA 500 ppm terhadap jumlah tunas, berat basah dan berat kering setek. Rata-rata jumlah tunas banyak dijumpai pada perendaman selama 45 menit , yaitu 4,33. Rata-rata berat kening setek yang terbesar terjadi pada perendaman selama 30 menit, yaitu dan 486,6 mg, serta berat basah setek terbesar pada kontrol sebesar 950,1 mg. Perendaman selama 15 menit merupakan hasil yang paling rendah nilainya baik pada rata-rata jumlah tunas, berat basah serta berat kering setek dengan nilai rata-rata: 2,5; 690,1 mg dan 369,8 mg."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Retno Lucy Handayani
"ABSTRAK
Rimpang dari tanaman jahe (Zingiber officinale Koscoe) sering digunakan sebagal bahan obat-obatan tradisional atau pun pemberi aroma serta rasa pada makanan, minuman dan parfum. Perbanyakan tanaman ini pada umumnya menggunakan potongan rimpang, paling sedikit dengan 3 mata tunas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bibit rimpang bermata tunas 1, 2, dan 3 serta pengaruh pemberian IAA pada bibit rimpang dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, dengan kontrol akuades, terhadap kecepatan tumbuh tanaman jahe.
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penanaman jahe dengan bibit rimpang bermata tunas 1 dan 3 ternyata lebih baik daripada menggunakan bibit bermata tunas 2. Hal ini terlihat dari perlarabahan tinggi tanaman pada umur 3 bulan dan 4 bulan. Demikian pula dari berat basah tanaman pada
umur 5 bulan. Dari perlakuan IAA pada bibit rimpang didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap kecepatan tumbuh tanaman jahe dibandihgkan kontrol, untuk semua parameter pertumbuhan yang diamati.
Dari penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menanam jahe, bibit yang paling efektif adaiah bibit rimpang bermata tunas 1, dipandang dari pemakaian jumlah bibit dan produktivitas tanaman yang dihasilkan. Selain itu dapat diketahui bahwa perendaman bibit rimpang jahe di dalam larutan IAA tidak efektif dalam memacu kecepatan tumbuh tanaman jahe."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Noorhayati
"Tunas apikal kecambah Paraseriant/ies falcataria (L.) Nielson ditanam
pada medium MS yang mengandung I ppm NAA dan 6 ppm BAP selama 4
mlnggu. Tunas apikaf dan nodus kedua dart hasil penanaman dipotong menjadl
setek I dan setek II, kemudiân ditanam pada medium MS dengan variast
konsentrasl NM 3; 6 ; 9 ppm dan BAP 3; 6 ppm, selama 6 minggu. Tunas
tumbuh pada semua perlakuan, kalus tumbuh pada sebaglan besar perlakuan,
sedangkan akar tidak terbentuk pada semua periakuan. UJI non-parametrik
Friedman menunjukkan bahwa perlakuan (perbedaan konsentrast fitohormon
dan perbedaan setek) berpengaruh terhadap tinggl, Jumiah nodus, berat basah
dan berat kering tanaman. TInggl tunas tertlnggi untuk setek I (46 mm)
diperoieh pada P6 (6 ppm BAP + 6 ppm NM), sedangkan untuk setek 11(46
mm) pada P9 (3 ppm BAP + 9 ppm NM). Jumlah nodus dart penanaman
setek I paling banyak (5 buah) didapat pada P3 (3 ppm BAP + 9 ppm NM)
dan P6 (6 ppm BAP + 9 ppm NM) sedangkanuntuk setek 11(3,3 buah) pada
P8 (3 ppm BAP + 6 ppm NM) dan P11 (6 ppm BAP + 6 ppm NM). Berat
basah dan berat kering tertinggt setek I (0.1713 g dan 0.0333 g) dlperoieh
pada P6(6 ppm BAP + 9 ppm NM), sedangkan untuk setek 11(0,1111 dan
0,0258) pada P8 (3 ppm BAP + 6 ppm NM). Pada penanaman setek I semua perlakuan menghasllkan satu tunas sedangkapada setek II sebafl perlakuan menghasiikan lebih dart satu tunas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S31260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>