Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Both the act of investment and limited corporation have motivated foreign modern retailer not only to open its outlet every where in Indonesia but also have promoted the foreign retailer seizing domestic retailer aggressity...."
JHB 27:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Kristanto Chandra
"Tujuan penulisan laporan magang ini adalah mengevaluasi kerangka model keuangan PT ABC pada industri perbankan dan ritel serta mengevaluasi kesesuaian praktik PT ABC dengan CFA Standards of Professional Conduct selama periode 15 Juli 2019-6 September 2019. Dalam mengevaluasi kerangka model keuangan, penulis menilai alasan pemilihan metode, kelengkapan fitur model, dan keakuratan hasil perhitungan model keuangan. Metode yang digunakan PT ABC dan dievaluasi penulis untuk industri perbankan dan ritel secara berturut-turut adalah dividend discount model dan enterprise discounted cash flow model. Dalam mengevaluasi kesesuaian praktik PT ABC, penulis hanya membandingkan pengalaman dan pengamatan penulis dengan lima dari 7 standar yang ada atau dua belas dari duapuluh dua butir keseluruhan standar-hanya standar yang relevan dan dapat diamati. Berdasarkan hasil evaluasi penulis, PT ABC telah memiliki kerangka model keuangan yang baik tetapi masih memiliki ruang untuk diperbaiki agar praktik yang dilakukan sesuai dengan standar CFA.

The purposes of writing this internship report are to evaluate the framework of PT ABCs financial model in the banking and retail industry and to evaluate the conformity of PT ABC's practices with the CFA Standards of Professional Conduct during the period started from 15 July 2019-6 September 2019. In evaluating the financial model framework, the authors assess the reasons for choosing the method, completeness of those models features, and accuracy of the results of the financial model calculations. The method used by PT ABC and evaluated by the authors for the banking and retail industries are dividend discount model and enterprise discounted cash flow model, respectively. In evaluating the appropriateness of PT ABC practices, the author only compares the experience and observations of the author with five of the 7 existing standards or twelve of the twenty-two items of the overall standard - only standards that are relevant and observable. Based on the results of the authors evaluation, PT ABC has a good financial model framework but still has room for improvement so that the practices carried out in accordance with CFA standards of professional conduct."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nur Ramadhani
"Dalam perkembangannya dewasa ini, Ritel telah menjadi salah satu bidang usaha yang diminati oleh investor, baik lokal maupun asing. Persaingan ketat antara peritel lokal dan peritel asing, termasuk waralaba lokal dan asing, memaksa peritel lokal dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk membenahi diri agar dapat bersaing dan sejajar dalam usaha pasar ritel. Kondisi ini tentunya merupakan hal yang positif bagi masyarakat luas sebagai konsumen yang diuntungkan dari persaingan tersebut dan sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional secara makro serta mendukung usaha Pemerintah terkait dengan penciptaan lapangan dan penyerapan tenaga kerja. Pemerintah sebagai Regulator dan penentu kebijakan memiliki peran yang sangat penting demi terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan perlindungan terhadap UMKM. Oleh karena itu ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku harus dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum, iklim persaingan usaha yang sehat dalam rangka menarik modal investor, baik dalam maupun luar negeri, serta perlindungan bagi pelaku usaha nasional.

In its recent development, Retail has become one of the most sought after line of business by local and foreign investors. Fierce competition between local and foreign retailer, including local and foreign franchise, has forced local retailer as well as Micro, Small and Medium Enterprise (UMKM) to make business improvement and reform in order to compete and align themselves in the Retail market competition. This condition is certainly a positive thing for the public as consumers who profited by such competition and sufficiently contributes for the national economy as well as element of support for the Government in its effort to create job opportunities and fight against unemployment. The Government is one of the crucial key player in this equation as the State Regulatory and policy-maker, to ensure healthy business competition and the protection of UMKM in Retail market. Therefore, the prevailing laws and regulations must provide certainty of law, promote healthy business competition atmosphere in order to attract both local and foreign investors, as well as the protection of national businesses."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kesula Dewi
"ABSTRAK
Dewasa ini banyak bermunculan ritel-ritel baru di kawasan Jakarta. Di suatu
lokasi tertentu baik itu perkantoran atau perumahan bias ada lebih dari satu ritel. Jika ada
banyak alternatif ritel yang didatangi, tentu ada pertimbangan khusus yang membuat
konsumen memilih suatu ritel untuk dijadikan tempat berbelanja.
Dalam berbelanja konsumen melalui beberapa tahap, yaitu : pertama membuat
daftar belanja. Kedua menentukan alternatif ritel mana saja yang dapat didatangi. Ketiga
menghitung total perceived cost dari masing-masing alternatif ritel yang telah dipilih.
Terakhir menentukan ritel mana yang akan didatangi berdasarkan total perceived cost
yang telah dihitung.
Model Bell, Ho, Tang mengatakan bahwa konsumen akan memiih ritel yang
mempunyai total perceived cost yang terendah. Total perceived cost dibagi kedalam 2
komponen, yaitu : fIxed cost dan variable cost. Dimana masing-masing komponen cost
tersebut mempunyai cost driver yang mempengaruhi nilai total perceived cost.
Model Bell, Ho, Tang juga mengatakan bahwa konsumen akan lebih sering mengunjungi
ritel yang memiliki fixed cost yang terendah.
"
2001
T1373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Dyah Hapsari
"ABSTRAK
Sektor Ritel adalah sektor yang sangat terkena dampak kerusuhan sosial yang terjadi
pada tahun 1998, namun sektor ini cepat sekali bangkit dari kerugian besar yang diderita,
bahkan salah satu pelaku di sektor ini yang menderita kerugian sangat besar yaitu PT
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk bahkan tetap mampu menghasilkan laba pada tahun tersebut.
Tantangan yang dihdapi pelaku sektor ritel terus berkembang Sejak 1998, pemerintah
Indonesia telah mencabut Iarangan bagi investor asing untuk memasuki bisnis ritel khususnya
supermarket dan hypermarket. Hal ini tidak disia-siakan oleh Carrefour yang terus
melebarkan jaringan operasinya. Bukan hal yang mustahil jika AFTA diterapkan, pelaku ritel
lokal akan kewalahan menghadapi persaingan dari para peritel asing. Untuk itu peritel lokal
dituntut untuk mampu menerapkan strategi yang tepat agar mampu bersaing.
Pada Karya Akhir ini, Penulis mencoba menganalisa kinerja keuangan dari dua pelaku
sektor ritel yang yang perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta termasuk yang
aktif diperdagangkan, yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk ( RALS) dan PT Matahari
Putra Prima, Tbk (MPPA) dengan tujuan untuk melihat perusahaan mana yang memiliki
kinerja lebih baik dan strategi apa yang ternyata dilakukan perusahaan tersebut. Berdasarkan
analisa Laporan Keuangan 3 tahun terakhir, penulis mencoba membuat proyeksi dari
Laporan Laba Rugi.
Dalam menganalisa untuk menghubungkan rasio-rasio keuangan dan untuk
mempermudah perbandingan kinerja kedua perusahaan tersebut, pendekatan Return On
Equity dipilih.
Dalam analisa ini untuk memudhan analisa perbandingan, Penulis juga mengubah
bentuk Laporan Arus Kas RALS untuk tahun yang berakhír pada 31 Desember 2998, karena
format yang ada dalam bentuk indirect Cash Flow padahal untuk Laporan Arus Kas tahun
berikutnya sudah dalam bentuk Direct cash Flow.
Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa PT Ramayana
lestari Sentosa, Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada pesaingnya yaitu
PT Matahari Putra Prima, karena : Return On Assets RALS (15,88%) Iebih tinggi dan ROA
MPPA (10,01%) ; Finnçil Leverage RALS (Total Assets/Total Equities) 1,83 kali
sedangkan MPPA 1,74 kali dan Return On Equity RALS pun menjadi Iebih tinggi dan
MPPA (RALS 29,66% dan MPPA 17,64%).
Selanjutnya ketika membuat asumsi dalam proyeksi Laporan Laba Rugi, Penulis
mengubah data asumsi yang diberikan oleh investor Relation Manager kedua perusahaan
tersebut. Hal ini dilakukan karena Penulis menganggap kedua perusahaan terlalu optimis
terhadap angka pertumbuhan yang selalu didasarkan path angka pertumbuhan penjualan pada
tahun 2000, padahal di tahun tersebut Hari Raya Idul Fithri dilaksanakan dua kali dalam
setahun sehingga tidaklah mengherankan jika pertumbuhan angka penjualan kedua
Perusahaan sangat tinggi. Pertimbangan lain bagi asumsi angka pertumbuhan yang tidak
terlalu optimis adalah makin gencarnya peritel asing mengembangkan usaha. Dengan skala
usaha yang besar, peritel asing seperti Carrefour maimpu menekan biaya operasi dan
berdampak pada penawaran harga jual yang bisa lebih bersaing dan menarik konsumen.
"
2002
T2364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mastoah
"Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepuasan konsumen terhadap kesensitifan harga (price sensitivity) pada retail fashion dan accessories di Jabodetabek. Secara spesifik, kepuasan konsumen dibagi menjadi dua yaitu kepuasan secara ekonomi (economic satisfaction) dan kepuasan secara sosial (social satisfaction). Economic Satisfaction diturunkan dari barang yang dibeli konsumen. Kepuasan secara sosial diturunkan dari pelayanan dari pihak ritel. Penelitian ini dilakukan dengan survei terhadap 150 konsumen dan toko ritel dengan menggunakan metode dyadic sampling. Penulisan ini juga membuktikan bahwa economic satisfaction berhubungan negatif dengan price sensitivity sedangkan social satisfactioon berhubungan positif dengan price sensitivity. Adanya hubungan interpersonal antara konsumen dengan pihak ritel mempengaruhi price sensitivity. Hasil penelitian ini memberikan banyak implikasi bagi peneliti dan praktisi khususnya dalam bidang ritel yang bergerak dalam bidang fashion dan accessories.

This research shows the effect of customer satisfaction (economic satisfaction and social satisfaction) on price sensitivity in retail fashion and accessories in Jabodetabek. Specifically, satisfaction is divided into economic satisfaction derived from tangible product and social satisfaction provided by service encounter. This survei of 150 retailer-consumer dyads show that economic satisfaction is negatively associated with price sensitivity. However, social satisfaction is positively related with price sensitivity, interpersonal relationship emphasize in the Indonesian societies tend to influence customer’s price sensitivity. These findings have many implication for researchers and practitioners in retail sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Al Maulidiyah
"Dalam lingkup organisasi, kinerja menjadi topik yang penting untuk diteliti karena perannya yang krusial bagi masa depan dan keberlangsungan organisasi. Pada pramuniaga, khususnya kinerja tugas, dianggap sebagai aspek yang paling penting dan berpengaruh dalam menilai performanya. Disamping itu, kerja emosional diketahui sebagai aturan tampilan yang banyak dijumpai pada pekerja lini depan seperti karyawan pramuniaga. Sehingga penelitian ini berusaha untuk melihat hubungan antara kerja emosional dan kinerja tugas, namun melalui peran mediasi dari kelelahan emosional. Penelitian ini mengambil partisipan sebanyak 58 orang yang bekerja sebagai pramuniaga pada industri ritel. Tiga Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Emotional Labor Scale (ELS), Maslach Burnout Inventory (MBI), dan Individual Work Performance Scale (IWPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelelahan emosional tidak memediasi hubungan antara kerja emosional (akting permukaan dan akting mendalam) dengan kinerja tugas. Namun ditemukan bahwa penggunaan strategi akting permukaan mampu membuat karyawan pramuniaga ritel mengalami tingkat kelelahan yang lebih tinggi karena hubungannya yang signifikan dan positif.

Within the scope of the organization, performance is an important topic to be researched because of the facts that are crucial for the future and sustainability of the organization. To salesperson task performance are considered the most important and influential aspect in assessing their performance. In addition, emotional labor is known to be a display rule that is often found in front-line workers such as salesperson. So this study seeks to examine the relationship between emotional labor and task performance, through the mediating role of emotional exhaustion. This study collected data from 58 participants who work as salesperson in the retail industry. The three instruments used in this study were the Emotional Labor Scale (ELS), the Maslach Burnout Inventory (MBI), and the Individual Work Performance Scale (IWPS). The results showed that emotional exhaustion did not mediate the relationship between emotional labor (surface acting and deep acting) and task performance. However, the use of surface acting strategy is able to make retail salesperson experience higher exhaustion due to significant and positive relations."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririen Riani Kurnia
"ABSTRAK
Keadaan bisnis ritel di Indonesia semakin berubah dengan adanya krisis mata uang dan
kasus kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Peristiwa terakhir mengakibatkan sebanyak 12 supermarket
dan perkulakan terbakar, dan 33 buah dijarah dan dirusak massa. Sekitar 14.482 karyawan
kehilangan pekerjaan, dan total kerugian sekitar 661,52 milyar rupiah. Deparwrnen store juga
mengalami penurunan penjualan sebesar 30 % untuk tahun 1999, sedangkan nilai penjuIannva
naik sekitar 10 % akibat kenaikan harga barang.
Keadaan industri ritel ini menyebabkan hanya empat pemain asing masuk ke pasar ritel
Indonesia, yang makin terbuka sesuai instruksi IMF. Mereka adalah Carrefour, Continent,
Delhaize Le Lion dan Dairy Farm. Hal ini menjadi sinyal positif ritel selama krisis selain
keuntungan yang diperoleh Ramayana dan Hero sebagai pemain lokal.
Topik ritel tersebut diangkat sehubungan perubahan kondisi ekonomi dan sosial budaya
masyarakat Jakarta saat masa krisis ini. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menentukan
bagaimana strategi pemasaran Carrefour, Kuningan dan perilaku konsumen dan manajemen ritel.
Hasil studi menunjukkan bahwa pembelian konsumen masih bersifat selektif
pengeluaran responden konsumen di hipermarket masih di bawah pengeluaran di supermarket.
dan adanya beberapa keluhan mengenai pelayanan kualitas dan harga serta belum efektifnya
iklan Carrefour, Kuningan di media cetak sebagai salait satu stimulus proses pengambilan
keputusan konsumen.
Beberapa saran yang dapat diajukan baik untuk pihak perusahaan Carrefour (Contimas
khususnya) dan pemerintah adalah sebagai berikut:
. Saran untuk pihak perusahaan adalah perubahan strategi misal dengan aliansi
. Sedangkan saran untuk pemerintah adalah penyelesaian masalah birokrasi dan
pembuatan aturan yang lebih jelas.
Adanya kekurangan pada pelayanan, harga dan kualitas barang tertentu seperti yang dikeluhkan
konsumen dapat diperbaiki melalui pelatihan kepada karyawan, penjelasan dari pihak manajemen
dan penelitian pasar secara untuk memantau perilaku konsumen terutama persepsi sebagai faktor
kunci dalam menjaga kepuasan pelanggan.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>