Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Mustofa
Depok: FISIP UI Press, 2007
364 MUH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harvey, Gill
Jakarta: Primamedia Pustaka, 2004
364 Har k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Benny Irawan
"Dalam proses bimbingan dan pembinaan terhadap terpidana, bergantung kepada hubungan interaktif antara pembina dengan yang dibina serta bagaimana pelaksanaan program kegiatan yang sesuai dengan bakat dan kebutuhan masing-masing terpidana sebagai bekal reintegrasi sosial.
Untuk mengetahui bagaimana mekanisme penerimaan hukuman dan pembinaan terpidana, dalam penelitian ini penulis menyampaikan suatu deskripsi bagaimana sikap para terpidana di Lembaga Pemasyarakatan Serang dalam menerima hukuman dan pembinaan. Sikap mereka dapat ditunjukkan oteh sikap positif dan negatif terhadap hukuman dan pembinaan yang dijalani.
Untuk lebih menjelaskan terhadap permasalahan yang ada maka digunakan analogi dari teori Anomie dan Struktur Sosial dari Robert Merton. Merton berpendapat bahwa dalam setiap masyarakat terdapat tujuan tujuan tertentu yang ditanamkan kepada seluruh warganya, untuk mencapai tujuan tersebut terdapat sarana-sarana yang dapat dipergunakan. Namun dalam kenyataannya tidak setiap orang dapat menggunakan sarana tersebut, akibatnya digunakan cara yang menyimpang dari norma yang berlaku. Keadaan anomie ini, memberikan pilihan untuk dapat menyesuaikan diri (adaptasi) untuk tunduk pada kenyataan atau menolak.
Thesis yang terdiri dari 5 (lima) Bab dan 141 halaman ini menganalogikan teori Anomie dan Struktur sosial dari Merton kepada 2 orang terpidana dan 2 orang bekas terpidana. Terpidana yang dijadikan kasus penelitian adalah terpidana penjara di Lembaga Pemasyarakatan Serang, dan bekas terpidana yang diteliti adalah bekas terpidana dari Lembaga Pemasyarakatan Serang Provinsi Banten."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar
"Menyadari tingginya tingkat kejahatan, secara langsung maupun tidak langsung mendorong pula perkembangan dan pemberian reaksi terhadap para tersangka pelaku kejahatan. Reaksi akan dapat melahirkan stigmatisasi yang menyebabkan seseorang yang secara yuridis formal belum dikatakan bersalah, telah dicap sebagai penjahat atau telah melakukan suatu perbuatan jahat. Teori labeling, dimana stigmatisasi menekankan pada suatu proses interaksi manusia yang mengasilkan adanya pemberian peranan, setelah peranan didefinisikan, maka disimpulkan adanya pemberian suatu cap terhadap seseorang yang melakukan kejahatan atau penyimpangan. Reaksi dalam penelitian ini, berujung pada pendapat James Garofalo dan analisa situasi William I Thomas serta diperkuat oleh penekanan teori labeling menurut Michalowsky dan outsider oleh Howard. S. Becker.
Metode penelitian, menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat eksplanatoris, melakukan wawancara mendalam (depth interview) dan observasi partisipasi.lnforman penelitian, informan utama para tersangka pelaku kejahatan kekerasan sebanyak 7 (tujuh) orang dan informan pendukung sebanyak 25 (dua puluh lima) orang yang terdiri dari keluarga, teman dekat dan tenaga kesehatan di rumah sakit X. Untuk melindungi nama baik informan dan rumah sakit, semuanya menggunakan nama samaran.
Hasil penelitian dan kesimpulan, adanya perlakuan yang berbeda dalam pelayanan kesehatan terhadap tersangka pelaku kejahatan kekerasan dengan tersangka pelaku kejahatan tindak pidana korupsi serta terhadap pasien biasa. Bentuk perlakuan yang lain adalah; Sering mendapatkan penolakan, dipermalukan, terpojokan, dicela, dihina dan mendapatkan perlakuan kasar. Pelayanan, fasilitas, tindakan medis dan obat-obatan yang diberikan ala kadarnya. Adapun pandangan tenaga kesehatan terhadap para tersangka pelaku kejahatan kekerasan, adalah; Mereka telah dicap (dilabel) sebagai penjahat, mereka bukanlah orang yang berkelakuan balk, Mereka sebagai tahanan dan bukan pasien. Sakit, luka tembak, penderitaan atau tekanan psikologis yang dialami oleh mereka akibat ulah perbuatannya sendiri dan haruslah dapat dipertanggungjawabkan, perbuatannya keji dan menyengsarakan masyarakat. Adanya pembedaan perlakuan, pandangan dan pelayanan kesehatan, maupun dalam bentuk fasilitas dan pengobatan terhadap para tersangka pelaku kejahatan kekerasan, merupakan salah satu bentuk pengingkaran terhadap hak asasi manusia yang masuk dalam kategori diskriminasi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Press, 2023
345 PEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Afrilia Ardinda
"Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek motivasional, behavioral maupun instrumental bermain dalam memunculkan tindak kejahatan tujah ditinjau dari segi pelaku dan korban. Hubungan antara budaya dan kejahatan merupakan minat yang terus menjadi perhatian dalam Kriminologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk menggambarkan bagaimana ketiga aspek diatas berkaitan dalam memunculkan tindak kejahatan tujah. Dengan melihat fenomena tujah, peneliti menggunakan kriminologi budaya untuk melihat hubungan aspek motivasional, behavioral dan instrumental yang memunculkan tujah. Selain itu, peneliti juga menggunakan teori transaksi antara pelaku dan korban untuk melihat hubungan pelaku dan korban dalam memunculkan fenomena tujah. Paradigm yang digunakan penulis untuk melihat fenomena tujah merupakan suatu bentuk budaya kejahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya tujah selaras dengan adanya aspek behavioral, motivasional dan instrumental. Dari aspek behavioral, tujah terjadi ketika ada dua pihak atau lebih melakukan perkelahian atau pertikaian. Sementara dari aspek motivasional berkaitan dengan harga diri ketersinggungan pada masyarakat Penukal Abad Lematang Ilir Pali . Dan aspek instrumental berkaitan dengan pisau cap garpu yang menjadi alat dalam melakukan tindak kejahatan tujah.Kata Kunci: Tujah, Kriminologi Budaya, Transaksi antara Pelaku dan Korban, Behavioral, Motivasional, Instrumental, Pisau Cap Garpu

The paper aims to understand the motivational, behavioral and instrumental aspect that play roles in tujah crime act from offenders and victims rsquo views. Relation between culture and crime has long been concern in Criminology. This paper uses descriptive qualitative method to describe how the three aspects interrelated in resulting tujah. Cultural criminology is used to examine the connection between motivational, behavioral and instrumental aspect. Transaction theory is used to analyze the relationship between offenders and victims. Paradigm that used in this paper is cultural crime paradigm. The study shows that tujah is relevant with the behavioral, motivational and instumental aspect. From behavioral aspect, tujah occurs when there are two parties or more do fight or engage in conflict. Motivational aspect is related to pride feel offended in Penukal Abad Lematang Ilir Pali people. And instrumental aspect explains that ldquo Pisau Cap Garpu rdquo or knive with fork trademark become a mean or toll to do tujah crime.Keywords Tujah, Cultural Criminology, Transcation between Offender and Victim, Behavioral, Motivational, Instrumental, Pisau Cap Garpu"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alala Muliba
"Ciu adalah minuman beralkohol tradisional yang memiliki keterikatan sejarah dan budaya khususnya di Sukoharjo. Permasalahan muncul ketika Pemkab Sukoharjo melakukan kriminalisasi ciu berupa pelarangan penjualan, pendistribusian, dan penggunaan ciu melalui mengesahkan Perda Nomor 7 Tahun 2012. Peneliti melihat bahwa kriminalisasi ciu merupakan bentuk pendefinisian kejahatan yang memiliki struktur kepentingan masyarakat kelas atas. Dengan menggunakan studi dokumentasi dan wawancara konfirmasi sebagai teknik pengumpulan data, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana struktur kepentingan terjadi dalam kriminalisasi ciu. Hasil analisa data menunjukkan bahwa terdapat kepentingan politik, ekonomi, agama, ekonomi dalam kriminalisasi ciu. Terakhir, peneliti menyimpulkan bahwa kepentingan ekonomi dan politik memiliki hubungan yang dekat dan memiliki porsi terbesar dalam kriminalisasi ciu.

Ciu is a traditional alcoholic beverage (moonshine) that has a historical and cultural attachment in Sukoharjo. The problem arised when the local government of Sukoharjo started to criminalize ciu through the sale, distribution, and usage prohibition of ciu by local law (Perda Nomor 7 Tahun 2012). I assume that the criminalization of ciu is a form of crime definition that has a structure of interests of the upper class society. Using the documentation study as data collection technique and then confirmed by interview, I want to describe how the structure of interest occurs in the criminalization of ciu. Data analysis show that there were some interest in the criminalization such as politic, economy, religion, and public. Finally, I conclude that the economical and political interests have a close connection of interest structure in criminalizing ciu.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S54105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Maulana Budiman
"Kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Poltabes Pekanbaru, saat ini telah mulai menemukan bentuk dan modus operandi yang semakin profesional, wilayah operasi yang tidak terbatas, jaringan kerja yang terorganisir serta para pelaku yang cenderung semakin membahayakan. Perkembangan jenis kejahatan ini dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain: bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor, kurangnya lapangan kerja yang tersedia serta banyaknya kegagalan yang dialami warga dalam mengintegrasikan dirinya dengan masyarakat sosial.
Untuk mendeskripsikan motif yang melatarbelakangi serta modus operandi pelakunya, digunakan pendekatan kualitatif melalui studi dokumen dan penelitian lapangan dengan teknik wawancara tak berstruktur. Lima kategori kejahatan pencurian kendaraan bermotor dari Charles McCaghy, digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Poltabes Pekanbaru, terstruktur oleh pilihan-pilihan yang bersifat rasional. Para pelakunya ada yang beroperasi secara amatir tanpa perencanaan dan ada pula yang beroperasi secara profesional dengan kemampuan dan keahlian teknis. Kesulitan ekonomi merupakan motif yang mendominasi terjadinya kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Poltabes Pekanbaru. Modus operandi paling konvensional yang dipergunakan oleh para pelaku adalah dengan menggunakan kunci berbentuk huruf T, setelah dipereteli dan diganti plat no. polisinya, kendaraan hasil kejahatan mereka dijual kepada penadah di luar kota atau kepada oknum TNI."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Widiyanti
Jakarta: Bina Aksara, 1987
364 NIN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhe Humaedi Nurdin
"Skripsi ini membahas tentang konstruksi penyimpangan yang telah melekat pada penggunaan tanaman ganja (Cannabis sativa) sebagai sebuah bentuk kriminalisasi terhadap suatu produk budaya di masyarakat. Dan kemudian melakukan proses dekonstruksi terhadapnya dengan menggunakan kriminologi budaya untuk mendapatkan perspektif yang baru dalam melihat tanaman ganja. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan kajian kepustakaan terhadap berbagai karya ilmiah dalam berbagai bidang ilmu sebagai sarana acuan data untuk melakukan dekonstruksi atas konstruksi ganja sebagai jahat dan mendapatkan wacana-wacana pengganti atas wacana yang telah ada pada saat ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terlepas dari konstruksi penyimpangan yang ada terhadapnya, terdapat aspek-aspek positif pada tanaman ganja yang dapat membawa banyak manfaat.

This minithesis discussed about the deviance construction attached to the usage of cannabis (Cannabis sativa) as a form of criminalization of a culture’s product in society, and deconstruct the construction by using cultural criminology to gain new perspective in viewing cannabis. This study was done in qualitative approach by using literature analysis method from scholarly works in many field of study as a medium to obtain the data references for the study, and offering counter discourses to deconstruct the deviance construction attached to the usage of cannabis.
,br>
This study concludes, aside from the deviance construction attached to cannabis, there is still many good aspects from cannabis that could bring many benefits."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S54121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>