Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1997
304.2 IND a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Rahmat
"ABSTRAK
Makalah ini menyajikan analisis mengenai efektivitas kebijakan energi
terbarukan dan praktek kebijakannya di Indonesia, dengan mengacu kepada
praktek kebijakan energi terbarukan di Uni Eropa, negara-negara anggota OECD
(Organisation for Economic Co-operation and Development) dan negara-negara
BRICS (Brazil, Russia, India, China dan South Africa). Tulisan ini membahas
factor-faktor kunci penentu keberhasilan kebijakan pengembangan energi
terbarukan dalam konteks Indonesia. Secara keseluruhan, makalah ini
memberikan kontribusi untuk memahami kebijakan RE secara umum dan faktorfaktor
yang mendorong keberhasilan pelaksanaan RE di Indonesia pada
khususnya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun berbagai kebijakan
dan program pengembangkan energi terbarukan telah dibuat oleh Pemerintah
Indonesia, namun realisasinya masih di bawah target yang ditetapkan, sehingga
hal ini membawa implikasi serius terhadap keamanan energi nasional.
Berdasarkan identifikasi, faktor utama yang menghambat program pengembangan
energi terbarukan di Indonesia adalah hambatan non-ekonomi.

ABSTRACT
This paper presents an analysis of the effectiveness of RE policy and policy
practice in Indonesia. It is based on RE policy practices in European Union,
OECD and BRICS countries. Discussing key important factors of RE policy in
Indonesian context, the study reveals that despite various policies and programs
which the Government of Indonesia has made, the realization of RE deployment
is still under the stated target, which can have implication for the national energy
security. This might be attributed to non-economic barriers. Overall, this paper
contributes to the understanding of RE policies in general and factors encouraging
successful implementation of RE in particular."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Koesrijanti
"Dokumen Agenda 21 Indonesia menyajikan informasi yang komprehensif di setiap bidang yang berkaitan dengan lingkungan dan pembangunan mulai dari permasalahan yang ada sampai dengan tugas dan fungsi para pengelola lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Kerjasama dan koordinasi yang terus menerus dari masing-masing pihak akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan akan tanggung jawab masing-masing peran dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan Iingkungan di Indonesia.
Konsep ini dikembangkan seiring dengan perkembangan industri sebagai salah satu strategi pembangunan yang membawa dampak tersendiri terhadap masyarakat, baik secara sosial ekonomis, maupun secara fisik seperti kondisi lingkungan hidup berubah, terutama terhadap masyarakat sekitar di mana industri tersebut berada, yaitu masyarakat desa Cintamulya, Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat.
Industrialisasi sebagai salah satu strategi dalam pembangunan, dilihat pada tatanan makro telah memberikan kontribusi yang besar terhadap ekonomi sosial. Sehingga sektor industri saat ini dipercaya sebagai sektor andalan motor pertumbuhan yang menjadi orientasi pembangunan saat ini. Dipilihnya sektor industri sebagai motor pembangunan, secara otomatis melahirkan banyak kebijakan yang Iahir dengan tujuan untuk mendorong dan menciptakan iklim bagi semakin berkembangnya sektor ini.
Ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat Indonesia dan peningkatan daya saing nasional guna menghadapi era globalisasi ekonomi telah mencuatkan konsep kemitraan antara usaha besar dan usaha kecil, Diharapkan kemitraan usaha dapat mengurangi berbagai inefisiensi yang terjadi akibat kesenjangan skala usaha besar-kecil. Kemitraan sendiri secara sederhana dapat digambarkan semacam persetujuan antara dua pihak yang mempunyai kebutuhan saling mengisi dan bekerja sama, demi kepentingan keduanya atas prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Kemitraan tercipta karena pihak satu memerlukan sumber-sumber yang dimiliki oleh pihak lain atau pihak kedua untuk memajukan usahanya dan sebaliknya. Sumber-sumber tersebut antara lain meliputi modal, tanah, tenaga kerja, akses terhadap teknologi baru, kapasitas pengolahan, dan outlet untuk pemasaran hasil produksi.
Jadi, tujuan penyusunan Agenda 21 Indonesia digunakan sebagai salah satu referensi di dalam perencaanan pembangunan dan dengan pola kemitraan ini, makin jelas saja bahwa posisi Agenda 21 Indonesia amat penting di dalam upaya pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grasella Adani
"ABSTRAK
Riset ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari strategi ramah lingkungan
terhadap niat pembelian dan pemasaran dari mulut ke mulut dengan studi kasus
IKEA Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel seperti:
pemasaran ramah lingkungan, tanggung jawab sosial, citra produk, reputasi
perusahaan, niat pembelian, dan pemasaran dari mulut ke mulut. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling
dengan menggunakan sampel consumer yang pernah berkunjung dan membeli
produk IKEA. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa pemasaran ramah
lingkungan mempunyai dampak positif terhadap tanggung jawab sosial dan citra
produk. Tanggung jawab sosial memiliki dampak positif terhadap citra produk.
Citra produk mempunyai dampak positif terhadap reputasi perusahaan.
Pemasaran ramah lingkungan mempunyai dampak positif terhadap niat
pembelian dan pemasaran dari mulut ke mulut dimediasi oleh citra produk. Hasil
temuan dalam penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk penelitian berikutnya
dan untuk perusahaan IKEA Indonesia untuk menilai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi niat pembelian dan pemasaran dari mulut ke mulut ketika IKEA
sudah menjalankan bisnis ramah lingkungannya.

ABSTRACT
This research focus on observing the impact of Green Marketing on
Purchase Intention and WOM Intention in the case of IKEA Indonesia. This
study examines several variables; green marketing, social responsibility,
product image, corporate reputation, purchase intention, and WOM
intention. Convenience sampling is used with the samples of people who
have been to IKEA Indonesia and bought its products. This research shows
that green marketing has a positive impact on social responsibility and
product image. Social responsibility has a positive impact on product image.
Product image has a positive impact on corporate reputation. Green
marketing has a positive impact on purchase intention and WOM intention
mediated by product image. However, corporate reputation has a negative
impact on WOM intention and purchase intention. The result of this study
is beneficial for future research and IKEA Indonesia to evaluate factors that
might affect WOM intention and purchase intention when IKEA business
is transforming into green business."
2017
S66101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Aishah Prasetyowati
"ABSTRAK
This paper provides a useful alternative great strategies to the great nation like Indonesia, a method using a literature review study. Great strategues are becoming the ideas in this aper are: first, the strategy of indsutrialization based on technology, economic efficiency, the consumption of natural resources is low relative to its population size, low enviromental pollution, and the allocation of human resources optimally. Second, a strategy for peace. Third, social harmonious society strategy. Backed by a culture of discipline led by great leader who focus on good framework State."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Indomedia Lingkungan Komunikasi, 2000
550 LINK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Penerapan pola kemitraan agribisnis bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah keterbatasan modal dan teknologi bagi petani kecil,peningkatan mutu produk dan masalah pemasaran. Namun pada kenyatannya penerapan kemitraan tersebut sering menghadapi masalah, baik yang bersumber dari petani mitra maupun dari pihak perusahaannyang menyebabkan kemitraan yang dibangun tidak dapat berkelanjutan. Melihat potensi dan tantangan penerapan pola kemitraan sebagai suatu inovasi dalam peningkatan kinerja petani kecil, maka penting menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya penerapan pola kemitraan agribisnis dan merumuskan strategi kemitraan yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus di lima perusahaan agribiusnis dan satu koperasi yang menerapkan pola kemitraan agribisnis di Jawa Barat, Bogor, Cianjur, Bandung, dan Garut. populasi penelitian adalah petani di sekitar perusahaan dan koperasi, dengan unit analisis rumah tangga tani. Sejak akhir tahun 90 hingga sekarang (2006) bisnis sayuran menjadi semakin banyak diminati oleh masyarakat. Namun dari banyak perusahaan agribisnis di Jawa Barat yang mencoba menerapkan pola kemitraan agribisnis dengan petani sekitar hanya beberapa perusahaan saja yang mampu bertahan. Secara umum petani berhenti berhenti bermitra karena banyak alasan. Adapun terkait dengan strategi penerapan pola kemitraan agribisnis antara petani dan perusahaan, koperasi dan pedagang pengumpul tersebut, sebaiknya dilakukan dengan berbagai cara. Dalam rangka mencapai mutu produk sesuai kebutuhan konsumen, spesialisasi kegiatan untuk efisiensi, dan wadah kerjasama pemerintah dan swasta dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian."
SJTSKEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesia merupakan negara terbesar dan terkaya yang memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dan dikelola, baik itu dilihat dari sektor kelautan, perikanan, pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kehutanan. Masing-masing sektor tersebut dapat dikelola menjadi sebuah industri yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan negara serta dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Indonesia. Kegiatan ekonomi industri diberbagai sektor pada umumnya lebih mementingkan keuntungan saja, tanpa memperhatikan unsur kelestarian lingkungan dan kehidupan makhluk hidup sekitarnya. Artinya, para perilaku industri melakukan eksploitasi semaunya saja dengan mengambil sumber daya alam sebanyak-banyaknya, namun tidak memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan bagi lingkungan sekitarnya. Untuk dapat memanfaatkan potensi-potensi sumber daya alam dengan baik, maka diperlukan suatu kebijakan yang menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan sehingga mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara efektif dan efisien serta pada saat yang bersamaan juga memastikan kelestarian lingkungan dan akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi kemakmuran rakyat. Pemerintah telah menetapkan program pembangunan yang telah disusun dalam upaya pengembangan ekonomi rakyat scara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara keseluruhan dan berkelanjutan. Konsep Ekonomi Biru (Blue Economy) dapat dijadikan sebagai program strategies guna mendukung program pembangunan nasional yang telah disusun, terutama dalam mengakselerasi industrialisasi di berbagai sektor sehingga menjadi penggerak pembangunan ekonomi nasional secara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara keseluruhan. Konsep Ekonomi Biru (Blue Economy) dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ekonomi dunia yang semakin eksploitatif serta merusak kehidupan makhluk hidup dan lingkungan."
330 ASCSM 27 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pungky Widiaryanto
"ABSTRAK
After 70 years of Indonesias independence, the development of Indonesias forestry remains complex and complicated. Forests, that have contributed significant economic growth, nowadays are facing some challenges. Many issues come across, such as deforestation, forest concessions bankrupt, and land conflicts. Many experts claim that the underlying cause of these problems is related to the uncertainty of forest area and forest tenure. These problems do not only bring negative effects to society but also hinder other development agendas. Thus, Indonesia needs to reform its forest area and forest tenure. This idea is knowing as forest reform or agrarian reform or forest tenure reform. This article explains the facts of forest unfair tenure, the fact of forest cover in Indonesia, pros and cons about forest tenure reform, using strategic environmental assessment to evaluate forest tenure reform, and also proposal policy framework. Currently, the government is preparing the mid term development plan, later we call it as RPJMN, 2020 until 2024. As forest tenure reform is important as an enabling condition for the development in the forestry sector, thus the forest tenure reform should be included as national project priority in RPJMN 2020 until 2024."
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2019
330 BAP 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>