Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"A combination between MIMO (Multiple-input multiple-output) and OFDM is expected to become a solution to increase data rate in wireless communication...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Susilowati
"Konsep Orthogonal Frequency Division Multiplexing ( OFDM) adalah membagi aliran data input serial ke dalam sejumlah aliran data paralel dan mengirimkan aliran data paralel dengan rate rendah tersebut secara bersamaan. Salah satu keuntungan penggunaan OFDM dibandingkan dengan jenis modulasi lain adalah penggunaan lebar pita yang tersedia dengan lebih efisien.
Simulasi dan analisa dilakukan terhadap performansi sistem OFDM pada beberapa mapper modulasi 16-my pada kondisi kanal AWGN dan kanal fading lambat. Jenis konstelasi yang digunakan adalah 16-QAM rektangular, 16-QAM star dan 16-PSK.
Hasil pada kondisi kanal AWGN memperlihatkan bahwa sistem OFDM yang menggunakan 16-QAM rektangular memberikan performansi BER terbaik dibandingkan penggunaan 16-QAM star atau 16-PSK.
Performansi OFDM pada kanal fading multipath dianalisa menggunakan respons impuls kanal statik. Hasil pada kedua model kanal fading multipath yang digunakan menunjukkan performansi yang relatif buruk. Algoritma forward error correction atau estimasi kanal perlu digunakan untuk mengurangi probabilitas kesalahan bit.
Hasil akhir pada penggunaan kedua algoritma tersebut membuktikan bahwa pengaruh fading kanal multipath dapat dihilangkan sehingga meningkatkan performansi BER sistem OFDM.

The concept of OFDM is to divide the serial input data stream into a number of parallel streams and to transmit these low-rate parallel streams simultaneously. One advantage of using OFDM compared to other types of modulation is better use of the available bandwidth.
The performance of the OFDM system under various 16-ary modulation mappers in AWGN and slowly fading channels are analyzed. It considers three candidate constellations : 16 rectangular-QAM, 16 star-QAM and 16-PSK.
The results for AWGN channel shows that the OFDM system using 16 rectangular-QAM gives the best BER performance compared to the same system using 16 star-QAM or 16-PSK mapper.
The performance of OFDM on multipath fading channels is analyzed using static channel impulse responses. The results of system in the two models of multipath fading channels indicate a relatively poor performance. Forward error-correcting or channel estimation algorithm is necessary to reduce the bit error probability.
The final results obtained after the use of both algorithms : convolutional coding and channel estimation, prove that fading effects can be removed, reducing almost totally the effects of the multipath channel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Sari
"Skema Multiple Input Multiple Output (MIMO) menjadi topik penelitian penting dalam bidang telekomunikasi nirkabel, karena memiliki kapasitas tinggi tanpa memerlukan tambahan bandwidth serta ketahanannya terhadap multipath fading. Permasalahan yang timbul pada MIMO adalah diperlukannya suatu skema agar setiap antena pemancar dapat digunakan untuk mengirimkan aliran data yang berbeda pada saat bersamaan, dan aliran data yang berbeda-beda tersebut dapat dipisahkan secara tepat di bagian penerima. Permasalahan lain pada sistem MIMO adalah pengkodean yang tepat untuk aliran data jamak sehingga data dapat diterima secara handal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada penelitian ini diajukan penggabungan arsitektur berlapis Vertical Bell Laboratories Space-Time Multiple Input Multiple Output (V-BLAST MIMO) serta pengkodean Rate Compatible Punctured Convolutional (RCPC). Penggunaan V-BLAST memungkinkan pengiriman data yang berbeda pada setiap antena, dan kode RCPC memberikan proteksi terhadap kesalahan kanal. Untuk mempermudah perhitungan parameter kode RCPC, digunakan kode konvolusional ekivalen. Kriteria Zero Forcing (ZF) dan Minimum Mean Squared Error (MMSE) digunakan untuk mengekstrak setiap sub-aliran informasi yang tiba di penerima.
Penelitian ini menghasilkan kode RCPC menggunakan kode konvolusional ekivalen dengan periode puncturing Pc = 2 hingga 6, serta kode RCPC tanpa kode konvolusional ekivalen dengan periode puncturing Pc = 6. Hasil lainnya adalah persamaan BER untuk RCPC V-BLAST MIMO pada kanal fading Nakagami-m. Kanal fading Nakagami-m digunakan karena memiliki karakteristik empiris yang sesuai dengan pola fading secara general. Persamaan BER sistem dinyatakan dalam persamaan matematis yang modular, yang terdiri atas kinerja BER subsistem modulasi M-QAM multikanal, subsistem V-BLAST MIMO, dan subsistem RCPC dengan modulasi M-QAM dan kanal Nakagami-m.
Simulasi numerik yang dilakukan menunjukkan bahwa peningkatan periode puncturing Pc akan meningkatkan jarak bebas kode dfree, sehingga memperbaiki BER sistem. Peningkatan dfree juga dapat dicapai dengan meletakkan bit yang di-puncture pada satu kolom dalam matriks puncturing, tanpa mengubah Pc. BER sistem juga akan semakin baik dengan penambahan jumlah antena, dimana penambahan jumlah antena penerima akan meningkatkan BER dengan lebih signifikan dibandingkan dengan penambahan jumlah antena pemancar. Semakin tinggi Pc yang digunakan, perbaikan BER yang dihasilkan oleh penambahan antena akan semakin kecil. Penggunaan deteksi berbasis MMSE akan meningkatkan BER sistem pada kisaran 0,5 hingga 1 dB dibandingkan deteksi berbasis ZF.

The Multiple Input Multiple Output (MIMO) system has been the subject of rigorous research in the wireless telecommunication field, due to its ability to increase capacity without necessitating extra bandwidth and its robustness against multipath fading. There are two main problems arising in this system. The first is the need to find a scheme to send different information symbols simultaneously using multiple transmit antennas, as well as enabling the extraction of those symbols in the receiver. The second problem is finding a correct coding type for multiple information streams to provide robustness against channel errors.
To solve these problems, this research proposes the integration of Vertical Bell Laboratories Space-Time Multiple Input Multiple Output (V-BLAST MIMO) scheme and Rate Compatible Punctured Convolutional (RCPC) encoding. The use of V-BLAST scheme will enable the transmission of different data streams simultaneously using the multiple transmit antennas, while RCPC codes protect the data against channel errors. To simplify the calculation of RCPC code parameters, equivalent convolutional codes are used. Zero Forcing (ZF) and Minimum Mean Squared Error (MMSE) criteria are used to extract the different data streams arriving in the receiver.
In this research RCPC codes using equivalent convolutional codes which puncturing periods are Pc = 2 to 6, and an RCPC code without equivalent convolutional code which Pc = 6 are obtained. A mathematical formulation of BER for RCPC V-BLAST in Nakagami-m fading channel is derived and numerically simulated. The Nakagami-m model is used as its empirical characteristics match those of general fading pattern. The mathematical BER of the system is stated as a modular equation, consisting of the subsystems BER.
The numerical simulations results show that the increase of Pc will increase the free distance of the codes dfree, which in turn will increase the system BER. The increase of dfree can also be obtained by placing the punctured bits in one column of the puncturing matrix, without changing the Pc. Increasing the number of antennas will also improve the system BER. The increased number of receive antennas will contribute more significantly to the BER improvement compared to the increase of transmit antennas. The larger the Pc used, the BER improvement yielded by increasing the antenna numbers will be more insignificant. The use of MMSE-based detection will improve the system BER by 0.5-1 dB compared to the ZF-based detection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
D995
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Mahendra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3403
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Parlindungan Ulysses
"ABSTRAK
Jaringan nirkabel (wireless) sekarang ini sudah menjadi media komunikasi yang sangat sering digunakan. Namun kepopuleran media ini dibayangi oleh berbagai macam masalah keamanan yang dapat merugikan penggunanya. Masalah yang muncul adalah serangan pada management frame. Serangan ini memanfaatkan kelemahan baik access point maupun client yang frame wifi-nya sama-sama tidak dienkripsi, sehingga attacker dapat melakukan spoofed frame wifi dan membuat router dan client saling terputus koneksinya. Pada skripsi ini, diajukan sebuah rancangan untuk melakukan mitigasi terhadap serangan management frame dengan menggunakan protokol IEEE 802.11w. Rancangan IEEE 802.11w ini membuat frame wifi dari client dan router tervalidasi, sehingga router dan client dapat mengalami koneksi meskipun mendapat serangan pada management frame. Dalam skripsi ini dibahas dan dianalisis betapa berbahayanya serangan pada management frame yang dapat menyerap bandwidth setelah sukses memutuskan koneksi. Selain itu dibahas pula pergerakan management frame saat serangan dilakukan dan saat protokol IEEE 802.11w dijalankan. Selanjutnya dianalisis juga perbandingan throughput saat normal dan dilakukan serangan, serta perbandingan throughput IEEE 802.11 dengan IEEE 802.11w saat diserang. Saat serangan pada management frame berhasil ada perlawanan yang dilakukan, yaitu attempt to reconnect, namun ratio-nya dibandingkan dengan deauthentication frame sangatlah kecil. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa deauthentication attack memutuskan client dan router yang tidak diimplementasikan IEEE 802.11w. Hal ini disebabkan pada saat diimplementasikan IEEE 802.11w terdapat action frame sebagai tanda validasi integrity check yang dilakukan secara checksum pada tiap deauthentication frame. Ratio dari action frame adalah 49,6%. Ratio ini sangat tinggi apabila dibandingkan dengan ratio management frame untuk attempt to reconnect.

ABSTRACT
Wireless network nowadays has become a common medium of communication. However, there are many security issues that arise. One of them is management frame attack that can disconnect wifi. This attack uses the vulnerability of both client and router’s unencrypted wifi frame. As the result, the attacker can manipulate and spoof wifi frame and make both router and client disconnected. In this research, a plan is proposed to mitigate management frame attack by using IEEE 802.11w. This standard validates wifi frame both client and router. Therefore, the router and client can be associated, authenticated, and connected although they are attacked. In this work, it is analyzed how dangerous the management frame attack is, because attacker can increase his throughput after disconnecting other clients. Moreover, it is also explained the comparison of the movement of the management frame in IEEE 802.11 and IEEE 802.11w while attacked. Furthermore, it is analyzed the comparison of the normal throughput IEEE 802.11 and under-attacked IEEE 802.11w’s throughput. Actually when the management frame attack launched, there is management frame attempting to reconnect. Nevertheless, the ratio is very small if compared to the deauthentication frame. From this work, it can be concluded that deauthentication attack can disconnect the connection if the router and client are not implemented with IEEE 802.11w. However, if both router and client are implemented with IEEE 802.11w, attacker can not disconnect it. This happens because in IEEE 802.11w, there is action frame that is produced which shows that the validation of the integrity check is successfull. The ratio of the action frame is 49,6%. As it can be seen, the ratio of action frame is very high compared to the management frame which is used to attempt to reconnect."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stallings, William
Jakarta: Erlangga, 2007
621.382 1 STA wt I (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pujo Winarko
"Dalam dunia industri, untuk mengetahui performa mesin motor dapat dilakukan diagnosa menggunakan machinery analyzer. Machinery analyzer yang dibahas pada penelitian ini yaitu Haliza. Terdapat permasalahan dalam melakukan diagnosa mesin motor menggunakan Haliza yaitu penggunaan kabel komunikasi antara sensor kecepatan dan Haliza, yang mengurangi fleksibilitas saat proses diagnosa dilakukan dan waktu pemasangan yang cukup lama. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun interface untuk modul komunikasi wireless yang akan dipasang pada sensor kecepatan dan Haliza. Rancang bangun interface di kembangkan dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16A, sebagai kontroler pada modul wireless RF CC2500. Telah dilakukan pengujian hardware dan software dari modul komunikasi wireless. Dari hasil uji komunikasi diperoleh jangkauan jarak maksimum tanpa BER (Bit Error Rate) sejauh 16 meter pada kecepatan putaran motor 1800 rpm dengan nilai RSSI -79 dBm. Kecepatan putaran motor maksimum yang dapat terukur yaitu 2100 rpm, dengan tingkat kesalahan 0.14% dibandingkan dengan hasil pengukuran tachometer. Untuk uji kehandalan komunikasi wireless, didapatkan tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0.09% pada pengujian jarak 10 meter dengan kecepatan 2100 rpm selama 5 jam pengujian.

In the industrial, to know the performance of the machine can be diagnosed using machinery analyzer. Machinery analyzer are discussed in this research that Haliza. There are problems in diagnosing the machine using Haliza namely the use of the communication cable between the speed sensor and Haliza, which reduces the flexibility when the diagnosis is made and the installation of a long time. Therefore, in this report will be conducted design interface for a wireless communication module that will be installed on the speed sensor and Haliza. The design of the interface is developed by using microcontroller ATmega16A, as a controller in the wireless module RF CC2500. The hardware and software of the wireless communication module have been tested. Communication test results obtained maximum distances without the BER (Bit Error Rate) as far as 16 meters at a motor rotating speed of 1800 rpm with RSSI value of -79 dBm. The maximum rotation speed of the motor which can be measured at 2100 rpm, with an error rate of 0.14% compared with the measurement results tachometer. The reliability test of wireless communication, obtained average error rate of 0.09% at the testing distance of 10 meters at a speed of 2100 rpm for 5 hours of testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Permasalahan utama dalam teknologi-teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) adalah kemungkinan nilai peak to Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi, pada generasi terbaru Wireless Local Area Network (WLAN) IEEE 802.11n, yang mengusung teknologi multiple input multiple output (MIMO) OFDM, permasalahan PAPR merupakan salah satu isu penting. Nilai PAPR pada bagian short dan Long Training Field (STF dan LTF) masih di bawah rata-rata sinyal pada umumnya untuk ukuran Fast Fourier Transform (FFT) yang sama karena adanya pola perulangan sinyal. Pada data field, proses pengacakan dilibatkan yang salah satu fungsinya untuk mengurangi nilai PAPR. Namun pada signal field, baik untuk format legacy (L-SIG) maupun high throughput (HT-SIG), tidak ada proses pengacakan maupun pola perulangan signal. Sehingga besar kemungkinan bahwa nilai PAPR bagian signal field lebih tinggi daripada bagian lainnya. Pada makalah ini, kami ingin menggali lebih dalam mengenai nilai PAPR pada bagian signal field khususnya untuk legacy signal field (L-SIG). Dengan mempertimbangkan semua kemungkinan parameter di legacy signal field, diperoleh bahwa nilai PAPR terbesar (12,72 dB) terjadi saat data rate 6 Mbps dengan panjang data 3864 oktet."
JURTEL 17:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Le-Ngoc, Tho
"This book covers the design and optimization of hybrid RF-baseband precoding for massive multiple-input multiple-output (MIMO)-enabled cloud radio access networks (RANs), where use cases such as millimeter-wave wireless backhauling, fully-loaded cellular networks are of interest. The suitability and practical implementation of the proposed precoding solutions for the Cloud RAN architecture are also discussed.
Novel techniques are examined for RF precoding optimization in combination with nonlinear precoding at baseband, and the superiority of joint RF-baseband design is verified. Moreover, the efficacy of hybrid RF-baseband precoding to combat intercell interference in a multi-cell environment with universal frequency reuse is investigated, which is concluded to be a promising enabler for the dense deployment of base stations.
This book mainly targets researchers and engineers interested in the challenges, optimization, and implementation of massive MIMO precoding in 5G Cloud RAN. Graduate students in electrical engineering and computer science interested in the application of mathematical optimization to model and solve precoding problems in massive MIMO cellular systems will also be interested in this book."
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20508970
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Hendriana
"Skripsi ini membahas mengenai serangan Man in the Middle yang dikombinasikan dengan SSLstrip. Tipe serangan ini adalah jenis serangan yang hanya bisa dilakukan dalam satu jaringan dengan korbannya. Serangan ini secara umum bertujuan untuk mengambil data-data penting dari korbannya, seperti username, password, dan data-data penting lainnya yang bersifat rahasia. Metode serangan ini tentu sangat berbahanya mengingat data-data yang diambil sifatnya sangatlah penting. Analisis serangan MitM dan SSLstrip dilakukan untuk mengetahui tingkat bahaya dari serangan ini. Variasi-variasi skenario dilakukan untuk mengetahui secara detail teknik serangan ini. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa untuk melakukan serangan ini tidak dibutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Hanya dibutuhkan waktu kurang dari 0.2 detik dampak sudah bisa dirasakan oleh target. Akibat dari serangan ini adalah meningkatnya waktu yang dibutuhkan untuk mengakses halaman web. Terjadi peningkatan waktu hingga sebesar 381,7 % ketika penyerangan terjadi.

This final project discussing about Man in the Middle attack combined with SSLstrip. The type of the attack only can be done in the same network with the victim. Generally this attack is intended to steal any important data from the victim, like username, password and the other important datas. The kind of the attack is absolutely dangerous because the purpose its self is for stealing the privacy of the victim. Analysis MitM attack and SSLStrip conducted to determine the danger level of these attacks. Variations scenarios conducted to determine the details of this attack technique. From the results of this study found that this attack is not high specification computer needed. It took less than 0.2 second impact could be felt by the target. The result of this attack is the increased time needed to access web pages. An increase of time up to 381.7% when the attack occurred."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>