Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"A curve stream is the part of river if compared to a straight stream with more problems. Problems always accurring are the scouring at the outer bend of curve and sedimentation at inner bend of curve...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pradnya Paramita, 1985
627.12 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Meiobenthos inhabiting the seagrass bed of sungai Pulai estuary,Johor,was studied for the differnces in community structure .Sampling was carried out using a hand corer during the lowest tide in December 2006...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The Citarum River is one of the main rivers in the West Jaava province. Commonly, the Citarum is devided into 3 sections : upper stream, middle stream and down stream...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Pujatmiko
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan lingkungan hidup di DAS Cidanau Provinsi Banten. Berbagai institusi terlibat dalam pengelolaan DAS Cidanau, tetapi efektivitas lembaga tersebut dalam memecahkan permasalahan lingkungan hidup di DAS Cidanau belum efektif. Sefain lembaga formal (pemerintah), pada tahun 2002 dibentuk suatu forum DAS berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Banten No. 124.3/Kep.64-Huk/2002, yang diperbaharui dengan SK Gubemur Banten No. 614/Kep.211-Huk/2006 tentang pembentukan Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC). Adanya fembaga pemerintah dan forum DAS tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja, sehingga dapat meningkatkan kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1). mengetahui kewenangan dan kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (2). mengetahui efektivitas forum dalam pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (3). mengembangkan efektivitas Forum dalam membantu peningkatan kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dilengkapi penelitian kuantitatif, dengan pendekatan kualitatif sebagai pegangan utama. Penelitian bersifat multikasus dan eksploratoris, sehingga penelitian ini menggunakan tiga tahapan penelitian, yaitu tahap pralapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data primer kualitatif adalah data yang diperoleh dari pengamatan berperanserfa melalui interaksi sosial antara peneliti dengan subyek dalam lingkungan subyek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis. Data primer kualitatif ini, selanjutnya dilengkapi dengan data primer kuantitatif, yaitu pengumpulan data primer yang diperoleh dari responden melaluli wawancara dengan berpedoman pada kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Dinas atau instansi terkait serta dari pustaka yang relevan dengan penelitian. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan yaitu : (a) Pengolahan dan analisis data kualitatif menggunakan metode KEKEPAN/SWOT (Rangkuti, 1999), bertujuan untuk menganalisis efektivitas Forum Komunikasi DAS Cidanau dalam membantu pengelolaan DAS Cidanau di Provinsi Banten; (b) setelah pengolahan dan analisis data kualitatif didapat, maka dilengkapi dengan pengolahan dan analisis data kuantitatif menggunakan pengolahan dan analisis Proses Hierarkhi Analitik/AHP (Saaty,1993), bertujuan untuk menganalisis bentuk kelembagaan pengelolaan DAS yang sesuai, dalam mengatasi permasalahan Iingkungan hidup DAS Cidanau di Provinsi Banten.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : a). Kewenangan pengelolaan DAS Cidanau merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, dengan kelembagaan yang terkait meliputi : (1). Pemerintah Provinsi Banten, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Daerah (Bapeda), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU); (2) Pemerintah Pusat yaitu Departemen Kehutanan, yang dalam pelaksanaan tugasnya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) Sungai Citarum-Ciliwung dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar I seksi Konservasi Wilayah III Banten, dan; (3) Forum DAS yaitu Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC); b). Pelaksanaan tugas dan fungsi FKDC dalam membantu kelembagaan pengelolaan DAS Odanau belum dilaksanakan dengan efektif, diantaranya usaha mengurangi degradasi Iingkungan hidup yaitu semakin berkurangnya ketersediaan air Baku, meningkatnya kekeruhan air dan meningkatnya perambahan di kawasan Cagar Alam Rawa Danau, selain itu belum adanya keputusan dalam menyikapi kebijakan pengembangan daerah ekowisata dan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di cadmen area DAS Cidanau, dan dalam hal struktur organisasi yang masih didominasi unsur pemerintah, pendanaan yang belum Independent, pembagian tugas yang belum dilaksanakan khususnya bagi pengarah dan mekanisme kerja yang belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan, pelaksanaan mekanisme model pembayaran jasa Iingkungan belum melalui mekanisme pasar dengan jumlah seller dan buyer yang masih terbatas, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang belum maksimal bisa dilakukan, dan; c). Usulan pengembangan efektivitas FKDC agar menjadi kelembagaan pengelolaan DAS Cidanau yang baik, dapat dilakukan dengan menjalankan strategi : (1) peningkatan kapasitas lembaga pengelolaan DAS Cidanau; (2) peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat di sekitar DAS Cidanau; (3) peningkatan pelestarian clan pencegahan kerusakan Iingkungan hidup di DAS Cidanau; (4) peningkatan pertumbuhan dan keseimbangan ekonomi kawasan, dan; (5) pengembangan sistem penataan ruang yang konsisten.
Penulis menyarankan : a). Kewenangan yang diberikan oleh undang-undang untuk mengelola DAS Cidanau, hendaknya dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Banten dengan baik, semua permasalahan yang ada dapat diselesaikan oleh instansi yang terkait, sehingga dapat dicapai pengelolaan DAS Odanau yang berkelanjutan dan berwawasan Iingkungan; b). Efektivitas FKDC perlu ditingkatkan dengan mengurangi keanggotaan dari unsur pemerintah dan subsidi pemerintah, serta melaksanakan mekanisme kerja dan pembagian tugas dengan maksimal, mengurangi campur tangan pemerintah dalam model pembayaran jasa Iingkungan, serta melakukan monitoring dan evalusi yang maksimal terhadap pelaksanaan keseluruhan program kerja yang telah dibuat, dan; c). FKDC harus menjalankan strategi yang telah dibuat, melalui perencanaan yang terarah, terkoordinasi dan fokus baik jangka pendek, menengah dan panjang, secara simultan dan berkesinambungan sesuai tata waktu yang telah ditetapkan."
2007
T20476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eti Rahmawati
"Permasalahan sungai seringkali terjadi pada kelokan sungai. Hal ini berkaitan dengan medan vektor kecepatan yang terjadi di kelokan sungai. Namun, vector kecepatan pada kelokan sungai perlu ditinjau sebagai aliran dua atau tiga dimensi dan hal tersebut membutuhkan suatu metode penyelesaian khusus misalnya dengan menggunakan pemodelan numerik. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mencari medan vektor kecepatan pada aliran dua atau tiga dimensi adalah Program Resource Modelling Associates (RMA) yang berbasis metode elemen hingga yang merupakan salah satu cara penyelesaian dalam pemodelan numerik. Skripsi ini mengkaji mengenai mekanisme program Resource Modelling Associates (RMA) dalam menghasilkan medan vektor kecepatan untuk aliran dua dimensi pada kelokan sungai dengan kedalaman rata-rata dan melakukan perubahan data-data masukan seperti koefisien manning (n), geometri sudut kelokan sungai, posisi lintang sungai (efek gaya Coriolis), dan nilai kinematik eddy viscousity. Verifikasi hasil simulasi model ini didasarkan pada kesesuaiannya dengan teori. Hasil simulasi menunjukan kecepatan sisi dalam kelokan sungai lebih besar daripada sisi luar kelokan sungai karena pengaruh aliran sekunder pada simulasi kedalaman rata-rata diabaikan. Selain itu, untuk perubahan koefisen manning (n) dari 0,02 menjadi 0,024, kecepatan sungai dengan n = 0,02 lebih besar daripada dengan n = 0,024 . Untuk perubahan geometri sudut kelokan sungai dari 60˚ menjadi 30˚, medan vector kecepatan semakin merata dan laminar untuk sudut kelokan sungai yang lebih kecil. Untuk perubahan posisi lintang sungai antara 0˚, 90˚, -90˚ dan nilai kinematik eddy viscousity dari 0,2 m2/s menjadi 0,5 m2/s, perbedaan medan vector kecepatan tidak dapat diamati karena pada simulasi kedalaman rata-rata pengaruh aliran sekunder diabaikan. Hal ini bersesuaian dengan teori.

Most problems of rivers occur on curvilinear river bend. This related to the velocity vector field that occurs on curvilinear river bend. However, the velocity vector on curvilinear river bend need to be reviewed as a two-or threedimensional flow and it requires a specific solving method for example by numerical modelling. One of the tools that can be used to find the velocity vector field in two or three dimensional flow is Resource Modelling Associates (RMA)?s program which based on finite element method which is one way of solving the numerical modelling. This undergraduate thesis examines the mechanisms of Resource Modelling Associates (RMA)?s program simulation to get velocity vector field for a twodimensional flow depth averaged on curvilinear river bend and make changes to manning coefficient (n), curvilinear river bend angle geometry, latitude position of the rivers (the effect of Coriolis force), and kinematic eddy viscousity value. The results verification of model simulation is based on conformity with the theory. The results of simulation show that velocity on inside curvilinear river bend is greater than the outer side of the curvilinear river bend because the influence of secondary flow in simulation of depth averaged is ignored. In addition, for the change of manning coefficient, the velocity value of river which has n value = 0,02 is greater than n = 0,024. For the change of curvilinear river bend angle geometry from 60˚ to 30˚, the velocity vector field is smoother and laminar for smaller curvilinear river bend angle. For the change of latitude position of the rivers between 0˚, 90˚, -90˚ and kinematic eddy viscousity value from 0,2 m2/s to 0,5 m2/s, the differences of velocity vector field can?t be observed because in simulation of depth averaged, the influence of secondary flow is ignored. This is conformable with the theory."
2011
S151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taqyuddin
"Bangunan air di DAS Ciliwung sebagai obyek penelitian atau sebagai kebudayaan materi yang diteliti secara arkeologi tanpa melakukan penggalian. Berdasarkan konsep pengelolaan sumberdaya air di suatu DAS yang dikemukakan Asdak (1995), bangunan air tersebut dalam pembahasannya dikaitkan dengan karakteristik lingkungan abiotik DAS Ciliwung. Dengan mengkaji keterkaitannya diharapkan dapat menjelaskan upaya pengelolaan sumberdaya air di DAS Ciliwung yang dilakukan pada masa kolonial (dalam hal ini penekanannya pada keahlian teknik mengatur air atau water engineering).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa kolonial sudah melakukan pengaturan sumberdaya air di DAS Ciliwung. Pengaturan yang dilakukan yaitu dengan tujuan untuk rnengendalikan banjir di Batavia, untuk keperluan pengairan lahan perlanian dan keperluan kebutuhan air bersih kota. Dengan memperhatikan keberadaan banguan air yang ditemukan di wilayah hilir (di sekitar kota Batavia) yang merupakan dataran rendah menunjukkan fungsi pengelolaan bangunan air tersebut kecenderungannya untuk menanggulangi banjir. Dan bangunan yang ada di hulu pengelolaannya dengan tujuan untuk menghambat dan menyalurkan sebagian air Ciliwung ke saluran-saluran irigasi agar tidak seluruhnya mengalir ke hilir. Bagian tengah DAS hanya sebagai pelintasan saja tidak ditemukan bangunan air yang memiliki tujuan yang sudah disebutkan di atas.
Dapat disimpulkan bahwa pengaturan yang dilakukan belum menyelesaikan permasalahan secara jangka panjang, dan menyeluruh dari ancaman air melimpah di wilayah hilir di Batavia, jika dinilai dengan menggunakan konsep Asdak (1995) yang menyatakan bahwa bagian hululah yang diprioritaskan untuk dikelola karena sangat mempengaruhi bagian tengah dan hilirnya. Dan pengaturan yang dilakukan pada masa kolonial menunjukkan kecenderungan budaya penanganan dari pada budaya pencegahan dengan dibangunnya bangunan air di wilayah hilir. Hal ini terbukti bahwa lingkungan fisik di bagian hulu dan tengah yang berpotensi mengirim air dengan jumlah besar ke hilir ternyata diatur dengan dua bangunan air yang kapasitasnya terbatas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A study to know the zonation, characteristics of water and kinds of fish was conducted in musi river from June to November 2002... "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Yulianto
"Bagi masyarakat Kalimantan Selatan, mitos berbasis sungai memberikan kesadaran untuk bersahabat dengan sungai. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui wujud mitos-mitos berbasis sungai yang terdapat dalam cerita masyarakat Kalimantan Selatan serta makna yang terkandung dalam mitos-mitos berbasis sungaiyang terdapat dalam cerita rakyat Kalimantan Selatan dan apa makna yang terkandung dalam mitos-mitos berbasis sungai tersebut. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik kajian pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa wujud mitos-mitos dalam cerita rakyat Kalimantan Selatan dapat berupa kelahiran tokoh dan keberadaan binatang tertentu serta makna-makna mitos berkaitan dengan keberadaan tokoh-tokoh mitos tersebut."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muchayanah
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk di Kotamadya Surabaya berkembang dengan pesat, dengan tingkat pertumbuhan 2,06% tiap tahun. Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat ini Jawa Timur selain mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi, tingkat migrasi masuk juga tertinggi. Dan pada saat ini penduduk kotamadya sendiri adalah sebesar 7,6% dari penduduk seluruh Jawa Timur, yaitu 9.025.003 jiwa. Jumlah penduduk yang tinggi ini di samping memerlukan lapangan kerja yang cukup besar, juga memerlukan penyediaan pemukiman yang memadai. Di lain pihak, tanah di Surabaya juga diperlukan untuk fungsi lain, seperti industri, perkantoran dan penghijauan kota. Hal ini menyebabkan kecenderungan naiknya harga tanah, akibatnya penduduk dengan penghasilan rendah tersebut tidak mampu memiliki rumah dengan harga tanah yang semakin mahal. Ciri penduduk yang bermukim di tepi Kali Surabaya khususnya di Desa Warugunung dan Desa Kebraon yang bermukim di sekitar kali umumnya golongan yang berpenghasilan rendah, sehingga mereka sering menempuh cara yang menyimpang dan mengganggu estetika perkotaan dalam mendirikan pemukiman. Dalam kehidupan sehari-hari mereka memanfaatkan air kali untuk kebutuhan MCK, meskipun ada sebagian yang menggunakan air sumur, air PAM ataupun WC umum.
Sehubungan dengan hal seperti tersebut di atas, pertanyaan penelitian yang timbul ialah: Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku penduduk tersebut?. Apakah pengetahuan tentang lingkungan dan kesehatan berpengaruh terhadap perilaku penduduk tersebut?.
Adapun penelitian ini mempunyai tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh variabel variabel sosial ekonomi terhadap tingkat pemanfaatan air kali oleh penduduk. Variabel-variabel sosial ekonomi, meliputi tingkat pendidikan, pengetahuan tentang lingkungan, tingkat pendapatan, lama tinggal, tingkat kepadatan hunian, tingkat kesehatan dan sarana dan prasarana air bersih terhadap perilaku penduduk.
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Karangpilang, Kotamadya Surabaya, dengan menentukan 2 kelurahan sebagai lokasi penelitian, yaitu Desa Warugunung dan Desa Kebraon. Populasi penelitian di Desa Warugunung 6 RT dari 17 RT di di Desa Kebraon 4 RT dari 35 RT, yang' terletak di tepi Kali Surabaya. Dan anggota populasi dibatasi pada Kepala Keluarga. Sampel diambil secara sistematik random, yaitu dari 10 RT diambil 120 Kepala Keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh langsung yang sangat kuat dan nyata (significant) antara sarana dan prasarana air bersih dengan perilaku penduduk dalam pemanfaatan air sungai,sedang pengaruh yang nyata terdapat pada pendapatan, pendidikan, pengetahuan tentang lingkungan, dan lama tinggal. Yang tidak mempunyai pengaruh adalah tingkat kepadatan hunian. Masing masing dengan taraf kepercayaan 95% dengan analisis Chi Kuadrat. Semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dibuktikan pada studi lapangan.
Dalam studi ini perlu kajian lanjut untuk mengurangi bahkan menghilangkan perilaku yang tidak sehat dalam memanfaatkan air kali untuk keperluan sehari hari dengan alasan kebiasaan dan terpaksa.
Pustaka : 1971-1994

The Influence of Social Economic Factor Upon the Use of River Water (The Study of Population Behavior in Surabaya River Catchments Area, East Java)The population growth in the city of Surabaya increases rapidly, with the rate growth of 2.06% each year. This rapid growth is because East Java has a high rate of population growth' and it has the highest migration too. Nowadays the population of the city itself is 7.60 of the whole population in East Java, which is 9,025,003 people. This high total population needs not only sufficient fields of occupations but also sufficient availabilities of occupations but also sufficient availabilities of settlements. On the other hand the land, which is in Surabaya, is also needed for other functions, such as industry, office and reforested city. These things can cause the tendency of raising the price of the land. And as the result the people who have low earnings can not afford to own houses because of the higher price of the land, Because the characteristic of the people who life at the edge of Surabaya's river especially at Warugunung Village and Kebraon Village who live in the river area generally are those who earn small livings. That's why they often get out of the way and disturb the city's esthetics in building settlements. In daily life they use river water for MCK, although some of them use well water (ground water), PAM water or public toilet.
In relation to the things, which are mentioned above, the research question appears: the river water as for its function belongs to group B, which is as the basic material for drinking water, because the river water is not suitable for its function and it appears in my mind that are the respondents who live about 100 m from the river use river water for MCK or not.
The aim of this research to find out the influence of social economic variables upon the use of river water by the population. The social economic variables cover the level of education, the knowledge of environment, the income, the length of settlement, the level of populated settlement, the level of health and the supply and the facility of clean (pure) water upon the population behavior.
The sample of this research covers the family who live about 100 m from the edge of Surabaya's river, on the district of Karang Pilang, at Kebroan Village and Warugunung Village. The sample population was 120 heads of the families. It was taken purposively sampling for the location and randomly for the families.
The result of the research showed that there was a direct influence, which was strong and significant between the supply and the facility of clean (pure) water with the population behavior in using river water, and the significant influence was in the income, education, and knowledge of environment and the length of the settlement. The thing that did not have any influence was the level of the populated settlement. Each of them with the belief level of 95% by chi square analysis. All these hypothesis-which are given in this research can be proved in the study of the field.
In this study, it is necessary to continue the research to decrease or even to eliminate the unhealthy behavior in using river water for daily needs with the practical and economical reason.
References : (1971-1994)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>