Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elly Rahmawaty Anggraini
"Tesis ini membahas tentang pemutusan kontrak kerjasama pemasangan fire alarm system yang dilakukan secara sepihak oleh Pemilik Proyek terhadap Kontraktor. Permasalahan dari penelitian ini apakah pemutusan kontrak secara sepihak yang dilakukan oleh Pemilik Proyek sudah sesuai dengan prosedur pemutusan yang diatur di dalam kontrak, yang kedua pemutusan kontrak secara sepihak merupakan fakta wanprestasi yang dilakukan oleh Kontraktor sehingga layak dikenakan sanksi pemutusan kontrak.
Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang nenitikberatkan pada penelitian kepustakaan.
Hasil penelitian mendapat kesimpulan bahwa pemutusan kontrak yang dilakukan oleh Pemilik Proyek tidak sesuai dengan prosedur yang terdapat di dalam kontrak dan pemutusan tersebut memang merupakan fakta wanprestasi yang dilakukan oleh kontraktor sehingga memang kontrak tesebut layak untuk diputuskan.

This thesis study the disconnection of cooperation contract installation of fire alarm system which done unilaterally by Owner Of Project of to contractor. Problems from this research whether disconnection of contract unilaterally done by Owner Of Project of have as according to procedure disconnection of which arranged in contract, secondly disconnection of contract unilaterally is default fact done by Contractor so that competent sanctioned disconnection of contract.
This research is research of law normative which at research of bibliography.
Research result get conclusion that disconnection of contract done by Owner Of Project of unmatched to procedure which there are in contract and disconnection of the truly is default fact done by contractor so that truly contracting is competent to be decided.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T25731
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Rahmawati Anggraini
"Tesis ini membahas tentang pemutusan kontrak kerjasama pemasangan fire alarm system yang dilakukan secara sepihak oleh Pemilik Proyek terhadap Kontraktor. Permasalahan dari penelitian ini apakah pemutusan kontrak secara sepihak yang dilakukan oleh Pemilik Proyek sudah sesuai dengan prosedur pemutusan yang diatur di dalam kontrak, yang kedua pemutusan kontrak secara sepihak merupakan fakta wanprestasi yang dilakukan oleh Kontraktor sehingga layak dikenakan sanksi pemutusan kontrak. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang nenitikberatkan pada penelitian kepustakaan.
Hasil penelitian mendapat kesimpulan bahwa pemutusan kontrak yang dilakukan oleh Pemilik Proyek tidak sesuai dengan prosedur yang terdapat di dalam kontrak dan pemutusan tersebut memang merupakan fakta wanprestasi yang dilakukan oleh kontraktor sehingga memang kontrak tesebut layak untuk diputuskan.

This thesis study the disconnection of cooperation contract installation of fire alarm system which done unilaterally by Owner Of Project of to contractor. Problems from this research whether disconnection of contract unilaterally done by Owner Of Project of have as according to procedure disconnection of which arranged in contract, secondly disconnection of contract unilaterally is default fact done by Contractor so that competent sanctioned disconnection of contract. This research is research of law normative which at research of bibliography.
Research result get conclusion that disconnection of contract done by Owner Of Project of unmatched to procedure which there are in contract and disconnection of the truly is default fact done by contractor so that truly contracting is competent to be decided.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T37189
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Traister, John E.
New York: McGraw-Hill, 1981
621.402 TRA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Traister, John E.
New York, N.Y. : McGraw-Hill , 1981
621.389 2 TRA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Pieter Andreas Wesly
"ABSTRAK
Smart building merupakan bangunan yang berteknologi tinggi . Dalam sebuah smart building terdapat
beberapa sistem-sistem yang saling terintegrasi satu sama lain. Salah satu sistem tersebut adalah
Building Automation System yang merupakan basis dari semua smart building. Terdapat banyak sekali
jenis dan komponen BAS, penggunaannya tergantung kepada kebutuhan dari pengguna bangunan itu
sendiri, sehingga harga serta spesifikasinya pun berbeda untuk setiap produk. Oleh karena itu
diperlukan suatu skema perhitungan untuk mendapatkan economic value, serta produk yang terbaik
sesuai dengan parameter yang penting dalam BAS. Hasil dari penelitian ini adalah perbandingan nilai
ekonomi produk sistem sekuriti dan sistem alaram pada bangunan konvensional dan bangunan pintar
melalui skema perhitungan Life Cycle Cost Analysis, untuk kemudian dipilih produk mana yang
terbaik dalam proyek smart building.
ABSTRACT
Smart building is a building that has a high technological system. In a smart
building, there are several systems that are integrated with each other mutually.
One of those system is Building automation system which is basically the
platform of smart building itself. There are many types and variations of building
automation system, its use depends on the needs of the user of the building itself,
so the price and specifications will be different for each product. Therefore we
need a calculation scheme to obtain economic value, as well as the products that
will be best suited with the important parameter in building automation system.
Results from this study is the economic value of building automation sytem
products through the Life Cycle Cost Analysis, for which the best were selected
using a paired comparison analysis and decision matrix with the parameters of
cost, user needs, simplicity, integration, and availability."
2014
S60643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Eko Wahyudi
"Meningkatnya tindak kejahatan pencurian di lingkungan perumahan meningkatkan kebutuhan akan hadirnya sebuah sistem alarm yang memberikan tingkat keamanan dan kenyamanan yang tinggi bagi para pemilik rumah. Sistem alarm berbasis RFID dirancang untuk menjadi salah satu solusi masalah tersebut. Sistem alarm ini terdiri dari RFID tag dan RFID reader yang terintegrasi dengan alarm. RFID tag dilekatkan pada kendaran bermotor yang diparkir di garasi rumah dan RFID reader diletakkan pada jalur yang akan dilewati oleh tag pada saat kendaraan akan keluar dari garasi rumah. Sistem ini akan bekerja mengaktifkan alarm pada saat tag masuk jangkauan dari reader. RFID reader akan mengirimkan data yang ada dalam tag pada alarm dan alarm akan memproses data tersebut dengan membandingkannya dengan yang ada dalam database alarm, jika sesuai maka alarm akan mengaktifkan sirine.

The improvement of theft crime in the neighborhood increases the need for the presence of an alarm system that provides safety for the homeowners. RFID based alarm system is designed to be one solution for that problem. The alarm system consists of RFID tags and RFID reader that integrated with an alarm. RFID tags attached to vehicles parked in the garage of the house or attached to the door and the RFID reader is placed on the route of the tags. When the tags on the range of the reader, the system will activate the alarm and then the alarm will activate the sirens."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51171
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Diah Rachmawati
"Sistem pemadam kebakaran dan alat keselamatan adalah hal yg sangat vital keberadaannya dalam kapal. Perancangan sebuah kapal tanpa menyertakan rencana sistem pemadam kebakaran dan alat keselamatan, menjadikan kapal tidak akan mendapat sertifikat sehingga kapal pun tidak dapat beroperasi. Karena sifatnya yang krusial tersebut, spesifikasi sistem pemadam kebakaran dari setiap kapal berbeda-beda dan diatur tersendiri dalam SOLAS, Fire Safety System Code dan Class Rules dibawah pengawasan International Maritime Organization.
Kapal alumunium crewboat merupakan jenis kapal cepat, yang saat ini setiap negeri berlomba-lomba membuatnya demi memenuhi kebutuhan negaranya masingmasing. Kapal ini memiliki acauan peraturan khusus yang diatur dalam International High Speed Craft Code. Kapal Alumunium Crewboat dengan panjang 50 meter dan kapasitas 200 penumpang adalah objek penelitian yang akan menjadi contoh penerapan peraturan kemaritiman tersebut.

Fire safety systems are the vital things that must be available in the ship buildings to preventing and overcoming the effect of fire accident in the ship. Ship designing without enclosing Fire Control and Safety Plan in the General Arrangement will ended by not given certificate by the government thus ship can’t be operated. Because of its complexity, there always be a differences specification of fire safety systems in every single ship that been set by SOLAS, Fire Safety System Code and Class Rules under licensed by the International Maritime Organization.
The Analysis of Fire Safety Systems of Alumunium Crewboat Ship (50 meters long and 200 pax) is one example of the implementation of the rules above. Alumunium Crewboat Ship has special rules from International High Speed Craft Code.Alumunium Crewboat Ship picked because many country are racing to made it for fulfilling their own needs nowdays.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Pamungkas
"Kapal crew boat merupakan kapal yang digunakan untuk membawa para tenaga ahli yang bekerja di anjungan lepas pantai. Kapal ini mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang, terutama dari ancaman kebakaran. Sampai saat ini belum ditemukan kejadian kebakaran di kapal crew boat. Sistem di kapal ini sendiri diadopsi dari ketentuan IMO yang diamandemen, FSS Code, ISM dan SOLAS. Sedangkan di Indonesia belum ada peraturan khusus mengenai sistem keamanan kebakaran di kapal crew boat.
Oleh karena itu, penulis menganalisis sistem fire control plan pada kapal crew boat dengan mengambil contoh desain LOA 50 m kapasitas 200 penumpang yang mengacu pada desain LOA 35 m kapasitas 75 penumpang. Desain kapal menggunakan program Autocad dan Maxsurf sedangkan simulasi dilakukan dengan program Pyrosim.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa identifikasi bahaya kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin dapat diketahui dari heat detector dan smoke detector yang terpasang. Pemadaman kebakaran yang efektif di ruang penumpang menggunakan alat pemadaman portabel, sedangkan pemadaman yang efektif di ruang mesin menggunakan CO2. Selain itu, jalur evakuasi yang berada di tiap deck mempermudah evakuasi saat terjadi kebakaran di ruang penumpang dan ruang mesin.

Crew boat is the vessel that is used to bring the experts who worked on offshore platforms. This ship prioritizes comfort and safety of passengers, mainly from the threat of fire. Until now there has not been found fires in this ship. The system on the ship itself is adopted from the provisions of the amended IMO, FSS Code, ISM and SOLAS. Meanwhile, in Indonesia there are no specific regulations regarding fire safety system on the crew boat.
Therefore, the authors analyze the system of fire control plan on the crew boat with LOA 50 m sample design capacity of 200 passengers which refers to 35 m LOA design capacity of 75 passengers. Ship design using Autocad and Maxsurf while simulations done with the Pyrosim.
From the simulation obtained that the identification of fire hazards in the passenger room and the engine room can be seen from the heat detector and smoke detector. Effective fire suppression in the passenger room using portable extinguishing equipment, while the effective extinction in the engine room using CO2. In addition, evacuation routes those are in each deck makes evacuation during a fire in the passenger room and the engine room.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nefaliana Rahma
"Skripsi ini membahas tentang pemutusan perjanjian Build, Operate and Transfer
yang dalam praktiknya dalam kasus Putusan No. 600 K/PDT/2018 dimungkinkan
adanya penyampingan terhadap Pasal 1266 KUHPerdata mengenai tidak
diperlukannya putusan pengadilan dalam pemutusan perjanjian. Dalam penelitian
ini adanya penyampingan pasal yang diperbolehkan dalam Putusan Tingkat
Pengadilan Negeri dengan alasan para pihak sepakat bahwa apabila terjadi
perbuatan lalai dalam melakukan pemenuhan prestasi oleh pihak kedua dalam masa
pembangunan fisik bangunan setelah lewatnya waktu dalam perjanjian maka pihak
kedua dinyatakan wanprestasi, dan oleh karena alasan tersebut serta kesepakatan
dalam perjanjian dilakukannya penyampingan Pasal 1266 KUHPerdata pihak
pertama berhak memutus perjanjian ini secara sepihak, para pihak juga setuju
bahwa pemutusan tersebut tidak memerlukan putusan pengadilan. Dalam hal ini,
hakim Pengadilan Negeri menyatakan bahwa Penggugat terbukti melakukan
wanprestasi. Dengan demikian, pemutusan perjanjian secara sepihak yang
dilakukan oleh pihak pertama disahkan. Namun pada tingkat Pengadilan Tingkat
Tinggi adanya perbedaan pendapat bahwa penyampingan pasal 1266 KUHPerdata
tersebut tidak dapat dilakukan dan pemutusan perjanjian secara sepihak tidak dapat
dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan studi dokumen putusan dan bahan
kepustakaan dan digunakan deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penyampingan Pasal 1266 KUHPerdata dapat dilakukan apabila kedua belah
pihak sepakat adanya penyampingan dengan tidak diperlukannya putusan
pengadilan asalkan wanprestasinya terpenuhi. Bagi para hakim mungkin dapat
mempertimbangkan lebih dalam mengenai adanya perbuatan wanprestasi atau
tidak
This thesis will discuss the termination of agreement in Build, Operate and Transfer agreement model which is practiced in the case of Decision No. 600 K / PDT / 2018 where it is possible to waive Article 1266 of the Civil Code regarding the absence of court decisions in terminating the agreement. This research shows an article that is allowed in the District Court Decision, on the grounds that the party involved agrees that in an event of negligence in fulfilling performance of an agreement by the second party in a physical construction period of a building after the lapse of time in the agreement then the second party is deemed default, and for that reason as well as the agreement in the agreement on the attachment of Article 1266 of the Civil Code, the first party has the right to terminate this agreement unilaterally, parties also agrees that the termination/severance does not require a court decision. In this case, the District Court judge stated that the Plaintiff was proven to have default, therefore, the unilateral termination of the agreement made by the first party is approved. However, High Court does not agree, deeming that putting aside Article 1266 of the Civil Code and the unilateral termination of the agreement cannot be carried out. This research was conducted with the study of decision documents and library materials and use descriptive analysis. The results of this thesis indicate that the waiver of Article 1266 of the Civil Code can be done if both parties agree to the waiver with the need for a court verdict as long as the default is fulfilled. Judges may consider more deeply whether there is a default or not."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdu Halim Wibowo
"Peningkatan sistem keamanan mobil menjadi suatu hal yang penting. Peningkatan keamanan ini dilihat dari banyaknya pencurian mobil yang kasusnya cukup banyak terjadi. Peningkatan keamanannya sendiri haruslah sesuai dengan perkembangan teknologi agar sistem keamanan yang tercipta menjadi semakin aman. Sistem keamanan yang dirasa perlu yakni dengan melibatkan proses autentikasi yang unik seperti sidik jari. Kemudian perlunya suatu sistem keamanan mobil yang juga terintegrasi dengan telepon seluler dengan memanfaatkan aplikasi android untuk menyatukan suatu sistem keamanan menjadi satu kesatuan sistem.
Penelitian skripsi ini fokus pada perancangan dan analisa kinerja sistem keamanan mobil dengan melibatkan id sidik jari serta aplikasi android pada telepon seluler. Hasil dari penelitian ini yakni proses autentikasi id sidik jari dapat mencapai tingkat kecocokkan 100 dan proses kontrol sistem mampu dilakukan dalam waktu dengan rentang kurang dari 1 detik hingga 5 detik. Hasil yang dilakukan dengan suatu survei dengan responden, menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden sebesar 84,11 untuk fungsi utama, 80,98 untuk fitur-fitur serta 80,78 untuk tampilan antarmuka. Secara keseluruhan tingkat kepuasan responden sebesar 81,96.

The improvement of car security system is an important thing. The improvement itself sees that many case of car thief have occured. The security improvement itself must adapt the technology development so the security system will be more safe. The security system itself can include authentaication process that unique as fingerprint. Then, the security system also need an integration with mobile phone via android application to combine the system as united system.
This research focus on design and effort analysis in car security system that consist fingerprint id and android application on the mobile phone. The summary from research is id fingerprint authentication could reach 100 and control process of the system can be done with less than 1 second to 5 second. The summary based on the survey from respondent indicate that the satisfaction of the system is around 84,11 for the main function, 80,98 for the features and 80,78 for user interface. Total of the system satisfaction from the respondent is 81,96.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>