Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2008
R 614.42 SUR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isa
"Skripsi ini membahas determinan atau faktor-faktor yang bisa berpengaruh terhadap status unmet need KB yang bisa dialami oleh wanita. Determinan ini berupa karakteristik atau latar belakang individu yang bisa menimbulkan cost/biaya dan motivasi tertentu dalam penggunaan kontrasepsi sehingga mengakibatkan kebutuhan dari individu terhadap KB tidak bisa terpenuhi. Dalam skripsi ini dilakukan dua analisis: deskriptif dan inferensial terhadap total unmet need berdasarkan data SDKI tahun 2007 dengan ruang lingkup nasional atau seluruh Indonesia. Analisis inferensial menggunakan model regresi logistik biner atau logit.
Hasil analisis terhadap data SDKI sejak tahun 1991 menunjukkan bahwa persentase unmet need di Indonesia telah mengalami penurunan sejak tahun 1991 walaupun angka tersebut stagnan sejak 3 survei terakhir selama 12 tahun di angka 9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa unmet need telah menjadi permasalahan laten yang belum bisa sepenuhnya diatasi dan pemerintah harus menjadikan permasalahan ini sebagai salah satu fokus penyelesaian dalam program KB pada masa yang akan datang, demi menunjang pembangunan di bidang kependudukan,walaupun angka 9 persen masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya di dunia.
Analisis deskriptif menemukan bahwa persentase unmet need akan menurun seiring meningkatnya umur wanita dan meningkat seiring bertambahnya jumlah anak yang dimiliki serta memiliki nilai lebih tinggi pada golongan wanita yang tidak bekerja, bertempat tinggal di desa, kurang berpendidikan, berada pada tingkat kesejahteraan yang rendah, belum pernah memakai KB, dan suaminya tidak setuju terhadap KB.
Analisis menggunakan model multivariat dengan metode logistik biner menunjukkan bahwa umur wanita, jumlah anak masih hidup, status kerja wanita, pendidikan tertinggi, kesejahteraan, wilayah tempat tinggal, status pernah tidaknya memakai KB, persetujuan suami terhadap KB dan banyaknya diskusi tentang KB di antara pasangan, berpengaruh kepada status unmet need KB wanita pada tingkat kepercayaan 95%, dengan hasil yang tidak berlawanan dengan hasil analisis deskriptif kecuali untuk variabel wilayah tempat tinggal dan pendidikan tertinggi.

This thesis discuss about the determinants or factors that could give effects to the status of unmet need for family planning experienced by women. These determinants are the individual characteristics that will cause some certain costs or motivation to the women in using contraception, and could make the demand or willingness from the women to use family planning become unaccomplished. This thesis performs two kind of analysis: Descriptive and inferential analysis of the total unmet need based on data of IDHS 2007 which has a national scope for all provinces in Indonesia.
The analysis of IDHS data since 1991 showing that the percentage of unmet need for family planning have been declining, although the amount of percentage is stagnant for the last 12 years during the last 3 IDHS. This fact shows that unmet need for family planning in Indonesia has become a latent problem which cannot be completely solved and the government should pay attention in solving this problem in the future as a part of sustaining a development in population aspect of the country, although the percentage is relatively low for Indonesia if compared to another developing countries in the world.
Descriptive analysis finds that the percentage of unmet needs will decrease as the age of women become older, and will increase when the number of child possessed by the women is also increasing. The percentage of unmet need would be higher for women with some certain characteristics : Not working women, living in rural area, less educated, low welfare, never use any method of contraception, never discuss family planning with partner and whose husband is disagree to family planning.
Analysis using multivariate model with binary logistic method shows that age of women, number of living children possessed, women working status, women highest education, place of living, welfare, ever use of contraception, discussion about family planning with husband, and the husband approval to family planning are significant determinants for women unmet need status in 95% confidence interval, and the results for all variable are the same with the descriptive analysis conducted before, except for place of living and women highest education variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6683
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan BKKBN, 1995
613.959 8 IND l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari
"Skripsi ini membahas faktor ibu bayi yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, terkait bahwa berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 terjadi penurunan persentase pemberian ASI eksklusif (32%) dibandingkan dengan SDKI tahun 2002-2003 (40%). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan agar banyak pihak bekerja sama dalam upaya meningkatan pemberian ASI eksklusif, yaitu dengan cara membina dan melatih petugas kesehatan dalam memberi penyuluhan mengenai pentingnya ASI eksklusif kepada ibu, terutama yang berpendidikan rendah dan ibu berusia kurang dari 35 tahun, dimana produksi ASI lebih banyak dibandingkan ibu yang berusia lebih dari 35 tahun."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Oster Suriani
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. Rancangan penelitian adalah kasus kontrol tidak berpadanan. Jumlah sampel 2500 orang terdiri dari 500 orang ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR (kasus) dan 2000 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan normal (kontrol).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang menerima kualitas pelayanan antenatal yang buruk kemungkinan berisiko melahirkan BBLR 2,22 kali dibandingkan dengan ibu hamil yang menerima kualitas pelayanan antenatal yang baik setelah dikontrol pendidikan ibu. Variabel lain yang terbukti signifikan berhubungan adalah jenis kelamin, umur ibu, pendidikan ibu, paritas, dan komplikasi kehamilan.

ABSTRACT
This study is depth analysis data of IDHS 2007. The design of this study is nonmatching case-control with, the number of sample was 2500 that consisted of 500 mothers who gave birth with LBW as a case group birth and 2000 mothers who gave birth normal weight.
The result of this study showed that mothers who utilized bad (low) quality of ANC had the tendency to have LBW 2.22 times higher compared to mothers who utilized good quality ANC, controllod by education?s mother. Significant variabel with LBW occurence statistically is baby gender, mother?s age, mother?s education, parity, complication during pregnancy.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28445
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Muharani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Junaedi
"Fenomena penurunan persentase perkawinan usia 15-19 tahun dan peningkatan median usia kawin pertama (UKP) dari data SDKI 1997, 2002-2003, dan 2007 menjadi anomali dengan masih adanya permasalahan kependudukan, termasuk dalam hal keluaran kesehatan reproduksi. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Praktek diduga mempengaruhi hubungan UKP terhadap keluaran kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan data SDKI tahun 2007 dengan membagi keluaran kesehatan reproduksi menjadi dimensi fisik dan sosial. Hasil penelitian membuktikan bahwa sikap dan praktek mengganggu hubungan UKP terhadap keluaran kesehatan reproduksi dengan begitu disarankan pemerintah tak hanya berfokus dalam UKP saja melainkan juga mempertimbangkan hasil temuan ini.

Phenomenon of reduction percentage of marriage aged 15-19 and the enchancement of the median of age at first marriage from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 1997, 2002-2003, and 2007 are anomaly of persistence population problems, one of them is outcome health reproduction. Knowledge, Attitude, and Practice influence are expected confounding relationship between age at first marriage and outcome health reproduction. This study used IDHS’s data in 2007 by dividing the health reproduction outcome into physical and social dimensions. The results are Attitude and Practice confounding relationship between age at first marriage and outcome health reproduction and suggested to the government to not only focused in age at first marriage but also the results of these findings."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilla Christina
"ABSTRAK
Derajat kesehatan suatu Negara dilihat dari beberapa indikator kesehatan salah
satunya adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Sebagian besar penyebab utama
kematian ibu di Indonesia (60-80%) adalah akibat komplikasi persalinan
(perdarahan, diikuti oleh eklampsia, infeksi, komplikasi aborsi dan persalinan
lama). Salah satu target Millennium Development Goals (MDGs) adalah
meningkatkan kesehatan ibu yaitu dengan mengurangi angka kematian ibu sampai
tiga perempatnya antara tahun 1990 sampai 2015 Sekitar 80% penduduk
Indonesia tinggal di daerah perdesaan yang pelayanan kebidanan masih banyak
bersifat tradisional dan lebih dari 75% persalinan masih di tolong oleh dukun
bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelayanan antenatal
dengan komplikasi persalinan wilayah perdesaan di Indonesia. Desain penelitian
yang digunakan adalah cross sectional. Responden merupakan ibu yang pernah
hamil dan melahirkan bayi berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007. Prevalensi kejadian komplikasi persalinan wilayah
perdesaan di Indonesia adalah sebesar 43,5% dan prevalensi kualitas antenatal
yang tidak sesuai kriteria adalah 67,5%. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada
hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan komplikasi persalinan dengan
PR=0,991 (pvalue<0,05). Analisis multivariat yang digunakan adalah cox
regression. Hasil akhir hubungan kualitas pelayanan antenatal dengan komplikasi
persalinan setelah dikontrol variabel paritas, komplikasi kehamilan dan penolong
persalinan didapat prevalence ratio (PR) sebesar 0,933 (CI 95% : 0,868-1,003).
Kondisi akses, infrastruktur jalan dan transportasi yang tidak memadai serta biaya
yang tidak murah menyebabkan perlunya penempatan tenaga kesehatan di desa
khususnya bidan di setiap desa dalam upaya mencegah komplikasi persalinan di
perdesaan dengan memberikan asuhan antenatal seoptimal mungkin.

ABSTRACT
One of several health indicator in every country is Maternal Mortality Rate
(MMR). The most several factors of maternal mortality in Indonesia about 60-
80% because of delivery complications (excesive vaginal bleeding followed by
eclampsia, infection, abortus complication and prolonged labour). One of
Millennium Development Goals (MDGs) target is increase the mother?s health
with decrease maternal mortality rate for almost three quarters from years 1990
until 2015. About 80% Indonesia citizen live in rural area with traditional
maternal care and almost 75% delivery still help with traditional attendance. The
purpose of this study to know the relationship between quality of antenatal care
with delivery complication in rural area of Indonesia using Indonesia
Demographic and Health Survey year 2007 data. Design study is cross sectional.
Respondents of this study are mothers that have been pregnant and delivery.
Prevalence of delivery complication in this study are 43,5% and bad quality of
antenatal care prevalence are 67,5%. Bivariate analysis proven there is no
relationship between quality of antenatal care and delivery complications with
Prevalence Ratio (PR) = 0,991 (pvalue<0,05). Multivariate analysis using cox
regression model analysis. The final result relationship between between quality
of antenatal care and delivery complications after controlled by parity, pregnancy
complications and delivery attendance show that prevalence ratio (PR) is 0,933
(CI 95% : 0,868-1,003). It is need policy to located minimal one midwife for one
village to decrease the incidence of delivery complications with utilization of
optimal antenatal care because of the poor access, infrastructure, transportation
and expensive payment to reach health facility in rural area."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Noviyanti
"Pernikahan dini menurut The Inter African Committe IAC adalah pernikahan yang dilakukan pada usia di bawah 18 tahun sebelum anak perempuan siap secara psikis fisiologis psikologis untuk memikul tanggung jawab pernikahan dan melahirkan anak Penelitian ini merupakan analisis dari data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2007 dengan desain penelitian cross sectional Tujuan penelitian adalah diketahuinya tren dan dampak yang ditimbulkan pernikahan dini di Indonesia Sampel yang digunakan berdasarkan sampel SDKI 2007 yaitu wanita pernah menikah usia 15 49 tahun sebanyak 32895 orang
Hasil penelitian menunjukan sebuah tren pernikahan dini di Indonesia yang mengalami penurunan selama 15 tahun di awal yaitu pada tahun 1997 hingga tahun 2002 kemudian pada tahun 2002 angka pernikahan dini naik hingga penelitian SDKI 2007 dilaksanakan Hasil uji statistik didapatkan terdapat hubungan antara pernikahan dini dengan status pendidikan status ekonomi status perkawinan tempat tinggal perbedaan umur pasangan perbedaan pendidikan pasangan fertilitas mortalitas bayi dan penggunaan kontrasepsi.

Early marriage according to the Inter African Committee IAC described as the marriage under the age of 18 years before the girls are ready psychologically and physiologically to assume responsibilities of marriage and childbearing This study was a secondary data analysis of Indonesian Demographic and Health Survey Year 2007 with cross sectional research design The purposes of this study are to know the trends and the impact of early marriage in Indonesia A total 32895 woman who ever married aged 15 49 years from IDHS were included in this study
Statistical analysis showed a decreased in the number of early marriage for 15 years at the beginning 1977 2002 and then increased until IDHS 2007 was conducted Early marriage associated with educational status economic status marital status place of residence age differences in couples differences in partner education fertility infant mortality and use of contraception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sholikah Putri Suni
"ABSTRAK
Cakupan penggunaan kontrasepsi modern di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, cakupan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) masih
jauh dari target yang diharapkan. Berdasarkan penelitian sebelumnya ditemukan bahwa kelompok berisiko tinggi akan cenderung untuk menggunakan kontrasepsi modern. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kelahiran berisiko tinggi dengan penggunaan kontrasepsi modern khususnya metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP) dan mengetahui faktor lain yang mempunyai peran terhadap
penggunaan kontrasepsi modern setelah mengalami kelahiran yang berisiko tinggi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analisis data SDKI 2007 dan 2012. Sampel pada penelitian ini adalah wanita usia subur (15-49 th) yang pernah melahirkan maksimal 5 tahun sebelum survei dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa prevalensi risiko tinggi 30,45%, risiko tinggi ganda 10,96% dan risiko tinggi tunggal 19,49%. Prevalensi penggunaan kontrasepsi modern sebesar 68% dan paling banyak menggunakan metode suntik. Sedangkan prevalensi penggunaan MKJP adalah 8,73% dan yang paling banyak digunakan adalah metode IUD. Riwayat kelahiran berisiko tinggi tidak meningkatkan peluang penggunaan kontrasepsi modern secara keseluruhan [PR 0,84; 95%CI: 0,817-0,861]. Terdapat peluang yang cukup besar untuk menggunakan MKJP bagi mereka yang memiliki riwayat kelahiran risiko tinggi
ganda baik pada seluruh populasi [PR: 1,90 ;95%CI: 1,65-2,13] maupun pada populasi pengguna kontrasepsi modern [PR: 1,46 ;95%CI: 1,29-1,64]. Populasi yang menggunakan kontrasepsi modern, peluang terbesar untuk menggunakan MKJP bila ibu yang berisiko tinggi melakukan ANC di klinik bidan dan melakukan persalinan di rumah bersalin (RB) setingkat puskesmas. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan edukasi, promosi dan konseling terutama kepada wanita usia subur yang sudah memiliki riwayat melahirkan dengan risiko tinggi supaya dapat mencegah kelahiran berisiko.

ABSTRACT
Coverage of modern contraceptive use in Indonesia increased from year to year. However, the scope of the use of long acting contraceptive system (LACS) is still far from the expected target. Based on previous study found that high-risk groups are likely to use modern contraception. This study aimed to analyze the effect of high-risk births with the use of modern contraceptives, especially long acting contraceptive system (LACS) and determine other factors that have a value of interventions towards high-risk births variable relationship with the use of modern contraceptives. This study
used cross sectional design with IDHS 2007 and 2012. The sample in this study were women of reproductive age (15-49 years) who had delivered a maximum of 5 years prior to the survey. The results showed that the prevalence of high risk of 30.45%, 10.96% double high risk and 19,49 single high risk. The prevalence of modern contraceptive use by 68% and the most widely used injection method. While the prevalence of the use of LACS was 8.73% and the most widely used method of IUD. A history of high-risk births do not increase the probability of modern contraceptive use overall [PR 0.84; 95% CI: 0.817 - 0.861]. There are considerable opportunities to use the LACS for those who have a history of high-risk multiple births either in the whole population [PR: 1.90; 95% CI: 1.65 - 2.13] and in a population of modern contraceptive users [PR: 1,46; 95% CI: 1.29 to 1.64]. Population using modern contraceptives, the biggest opportunity to use the LACS when high-risk mothers do ANC at clinic midwife and deliver at the maternity hospital (RB) level health centers. Therefore, it is advisable to increase the education, promotion and counseling especially to women of reproductive age who already have a history of delivering with a high risk in order to prevent the risk births."
2016
T46570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>