Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neneng Surya Tiningsih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25637
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Winarno
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kepemilikan negara terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Perusahaan yang menjadi sampel peneli.ian adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta yang sudah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda, pengujian ekonometri, dan uji statistik untuk manguji bahwa kepemilikan negara berpengaruh negatifterhadap kinerja perusahaan.
Variabel kepemilikan negara yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dummy (BUMN dan swasta) dan persentase kepemilikan negara secara langsung di perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan negara berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja BUMN tidak lebih baik dari kinerja perusahaan swasta yang kemungkinan karena persaingan usaha, perilaku pemerintah (government behavior) , dan penerapan corporate governance.

This study is conducted to examine the effect of state ownership on corporate performance. The sample of this study is the State Owned Enterprises (SOEs) and Private Companies which are listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX).
The data is analyzed by using multiple regression method and tested econometrically and statistically. Those methods are used to examine that state ownership provide negative effects to corporate performance.
The variable of state ownership applied in this study is dummy variable (SOE and private company) and the percentage of direct state ownership. The results of this study show that the state ownership has a significantly negative effect on corporate performance.
The aforementioned statement proves that SOE performance is not better than the, private company that is possibly due to corporate competitiveness, government behavior, and the application of corporate governance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Ariaini
"Profitabilitas adalah salah satu faktor kunci yang menggambarkan kinerja perusahaan. Perusahaan yang sehat biasanya dapat mempunyai laba yang tinggi dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk mendapatkan Iaba perusahaan yang maksimal, perlu didukung dengan ketersediaan modal kerja yang optimal sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar.
Pentingnya modal kerja bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam meningkatkan Iabanya dijelaskan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang dianggap dapat mencerminkan ketersediaan modal kerja yang meliputi Net Trade Cycle (NTC), Current Ratio (CR), Sales Growth (SG) dan Debt Ratio (DR) diteliti pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas BUMN yang diukur dengan Operating Profit Margin (OPM) dan Return on Assets (ROA). Disamping itu, diteliti pula bagaimana perbedaan pengaruh NTC terhadap tingkat profitabilitas tersebut antara BUMN yang bergerak di bidang usaha manufaktur dan non manufaktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NTC, SG dan DR mempunyai pengaruh signifikan baik terhadap OPM maupun ROA. Pengaruh variabel-variabel tersebut khususnya variabel NTC dan DR juga berbeda antara BUMN manufaktur dan non-manufaktur terhadap OPM. CR berpengaruh signifikan terhadap ROA, tetapi tidak signifikan terhadap OPM.

Profitability is one of the key factors indicating the firm performance. A healthy firm should have high profit that continuously increases year by year. It should need an optimal level of working capital for its business to get maximum profit.
The effect of working capital for the State Owned Enterprises (SOEs) in Indonesia will be investigated in this paper. Net Trade Cycle (NTC), Current Ratio (CR), Sales Growth (SG) and Debt Ratio (DR) will be used as variables to measure the Ievel of working capital. Then, the effect of those variables on the SOE's profitability measured by Operating Profit Margin (OPM) and Return on Assets (ROA) will be analyzed. This paper also investigates the difference of the effect between SOEs that have business in manufacturing industry and those that have business in non-manufacturing industry.
The result shows that NTC, SG, and DR have significant effect on the OPM and ROA. The effect of those variables (NTC and DR) on Profitability are also different between those two industries. CR has significant effect on the ROA, but not on the OPM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Hutomo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan pemerintah, independensi Dewan Komisaris, dan efektivitas Komite Audit terhadap kinerja keuangan BUMN. Sampel penelitian ini adalah 34 BUMN yang namanya terdaftar pada situs Kementerian BUMN dan mempublikasikan Laporan Tahunan (Annual Report) untuk periode tahun 2012 hingga tahun 2014, dengan total observasi sebanyak 102 firms-years dengan data balanced panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN, sementara independensi Dewan Komisaris memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN, serta efektivitas Komite Audit memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan BUMN.

This research aims to analyze the effect of government ownership, Board of Commissioners independence, and Audit Committee effectiveness on state-owned enterprises? (SOEs/BUMNs) financial performance. Samples taken for this research are 34 BUMNs which names are listed on The Ministry of SOE?s website, all of which have published their Annual Reports for the periods starting from 2012 to 2014. There are 102 firms-years observations in total with balanced panel data.
Results show that government ownership has a positive and significant effect on BUMNs financial performance, while Board of Commissioners independence has a negative yet insignificant effect on BUMNs? financial performance, and Audit Committee effectiveness also has a positive yet insignificant effect on BUMNs? financial performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Laurensius
"ABSTRAK
Angkutan udara mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
jenis angkutan lainnya dilihat dan kecepatan, ketepatan dan
kenyamanan yang diberikan oleh angkutan ini. Angkutan udara
merupakan suatu sistem dimana antara perusahaan penerbangan
dengan pengelola bandar udara mempunyai keterkaitan yang tidak
bisa dipisahkan. Perkembangan perusahaan penerbangan harus
diikuti oleh pengelola bandar udara demikian sebaliknya.
Untuk mengusahakan Bandar Udara Internasional Soekarno?
Hatta, Pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang diberi nama Perum Angkasa Pura II.
Saat ini Perum Angkasa Pura II diberi tugas oleh Pemerin
tah untuk mengelola dan megusahakan Bandar Udara Soekarno?Hatta
dan Bandar Udara lainnya di Indonesia. Sebagai BUMN yang mengu
sahakan dan menguasai Bandar Udara, perusahaan ini adalah padat
Modal dan padat Teknologi. Padat Modal berarti perusahaan
memerlukan investasi yang besar menyangkut penyediaan tanah,
pembangunan phisik landasan dan sarana penunjang lainnya.
Padat Teknologi berarti perusahaan memerlukan peralatan teknol
ogi canggih untuk memberikan pelayanan keselamatan dan kelanca
ran penerbangan.
Dengan investasi pembangunan Bandar Udara Soekarno?Hatta
yang sangat besar, perum Angkasa Pura II pada awal beroperasi
nya tahun 1985 sampai tahun 1988 selalu mengalami kerugian
karena biaya operasi lebih besar dan pendapatan. Biaya operasi
yang paling besar terletak pada biaya penyusutan (depresiasi)
dan biaya pemeliharaan.
Dari hasil analisa eksternal dan internal perusahaan,
strategi dasar perusahaan yang sesuai dengari Perum Angkasa Pura
II adalah Concentric Diversification. Dengan strategi ini,
perusahaan dapat mengembangkan usaha ke usaha lain yang terkait
dengan teknologi dan pasar yang dimilik perusahaan.
Sejalan dengan strategi dasar perusahaan, strategi inves
tasi yang sesuai dengan Perum Angkasa Pura TI adalah strategi
investasi secara selektif (Selective investment stategy).
Namun dalam pelaksanaannya terlihat bahwa strategi investasì
yang dilakukan perusahaan sangat dipengaruhi guna memenuhi
kelancaran dan keselamatan penerbangan sebagai misi utama
perusahaan. Akibat strategi investasi seperti ini, Perum Angka
sa Pura II tidak bisa mengharapkan return secara langsung
dan investasi yang telah dilaksanakan.
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomoe :
740/KI1K.00/1989 tentang Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
BUMN bahwa untuk menentukan tingkat kesehatan suatu perusahaan
adalah dilihat dari Kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Dengan berpedoman pada analisa tingkat kesehatan perusahaan
sesuai dengan surat keputusan tersebut, Perum Angkasa Pura II
Untuk periode 1986/1987/1988 dan 1987/1988/1989 berada pada
posisi tidak sehat dan untuk periode 1988/1989/1990 serta
1989/1990/1991 tingkat kesehatan perusahaan adalah sehat.
Rendahnya tingkat kesehatan perusahaan adalah karena rentabili
tas perusahaan yang sangat kecil, walaupun tingkat likuiditas
dan solvabilitas perusahaan mempunyai nilai maksimum. Rentabi
litas dipengaruhi kornponen laba bersih (net income) dan total
aktiva tetap perusahaan.
Dari analisa yang dilakukan, rendahnya Rentabilitas perusahaan adalah akibat total aktiva tetap perusahaan yang terlalu besar dibandingkan dengan pendapatan perusahaan. Hal ini tidak terlepas dari strategi investasi yang diterapkan oleh pemerintah dan Perum Angkasa Pura II sendiri.
Untuk mengatasi hal ini, penulis memberikan saran yang kiranya dapat menolong perusahaan. Saran yang diberikan menyangkut pengembangan pendapatan Non Aeronautika dan pemamfaatan dari penggunaan (utilisasi) dari aktiva tetap perusahaan.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Leonard Fernandez
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26082
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herudi Kandau Nugroho
"ABSTRACT
In order to support accelerated growth and cross selling transaction as well as strengthening the position of state-owned enterprises to face free competition and globalization, synergy in all of the lines business are needed. One of them is the transactional synergy where the source of financing came from Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The research concluded that both frequency and value of transactions are significantly influence Financing to Debt Ratio (FDR) and Non Performing Financing (NPF) Islamic commercial band subsidiaries of SOEs. Partially, from the side of its influence on FDR: the more number of synergy transactional accounts of SOE, the higher FDR Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The larger the value of synergy transactional SOEs, the lower the FDR Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. Partially, from the side of its effects on the NPF: the more number of synergy transactional accounts of SOEs, the higher NPF Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. The larger the value of synergy transactional SOEs, the higher NPF Islamic commercial bank subsidiaries of SOEs. In the implementation of synergy transactional, PT BNI is at level of efficiency, while PT BSM and PT BRIS are not."
Jakarta: Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam (PSKTTI), 2017
300 MEIS 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Fauzie
"Perubahan yang terjadi di dunia makro telah membuat banyak perusahaan terpaksa melakukan berbagai perubahan dalam manajemennya, antara lain adalah restrukturisasi. Perubahan pada struktur ini dapat terjadi karena merger atau bergabungnya dua perusahaan atau lebih untuk mencapai efisiensi dan meningkatkan daya saing dengan perusahaan saingan (Harris, 1997). Efisiensi pada perusahaan akan sangat tergantung pada manusia sebagai pelaksana dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini manusia memiliki sejumlah predisposisi yang menentukan tingkah laku yang akan dumunculkannya pada saat-saat tertentu. Diantara predisposisi itu adalah sikapnya terhadap perubahan dan gaya belajar yang dimilikinya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sikap karyawan BUMN terhadap perubahan, gambaran gaya belajar mereka dan hubungan antara gaya belajar dan sikap terhadap perubahan ini. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah gaya belajar dan variabel terikatnya adalah sikap terhadap perubahan.
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Responden penelitian ini minimal telah bekerja di BUMN selama minimal dua tahun. Dari data kontrol didapatkan 218 orang yang memenuhi syarat untuk diolah data-datanya. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner gaya belajar dan Change Inventory. Kuesioner gaya belajar diadaptasi dari Learning Style Questionnaire (LSQ) yang dikembangkan oleh Peter Honey dan Alan Mumford sebagai pengembangan dari Teori Experiential Learning yang digagas oleh David A. Kolb (1984). Sikap terhadap perubahan diukur dengan Change Inventory yang diadaptasi dari Eales-White (1994).
Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara gaya belajar dan sikap terhadap perubahan. Ini berarti bahwa kedua konstruk yang diukur terbukti secara statistik memiliki hubungan satu sama Iain. Selebihnya didapat pula gambaran bahwa sebagian besar karyawan memiliki gaya belajar Reflektor dan sikap terhadap perubahan Logika Rasional.
Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, diantaranya yaitu kurangnya jumlah frekuensi yang mengisi tiap sel dalam tabulasi silang sehingga diusulkan dalam penelitian lanjutan hal ini dapat diatasi terlebih dahulu. Selain itu juga diusulkan dilihat sumbangan tiap gaya belajar terhadap sikap terhadap perubahan dan juga hubungan masing-masing gaya belajar dengan tiap sikap terhadap perubahan, sehingga akan terlihat gambaran yang lebih jelas mengenai hubungan kedua konstruk ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Firmania
"Undang-Undang Dasar 1945 telah memuat landasan bagi tertib hukum nasional dan landasan sistem ekonomi nasional, khususnya dalam Pasal 33 ditetapkan mengenai prinsip-prinsip dasar dan bentuk pengelolaan sistem ekonomi nasional di mana dapat ditafsirkan bahwa bentuk - bentuk badan usaha sebagai pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi nasional terdiri Bari Koperasi, Swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BUMN memiliki tugas ganda yaitu sebagai perusahaan yang menjalankan program Pemerintah dan sebagai perusahaan pelaku ekonomi yang mencari laba sebagai sumber pemasukkan bagi negara. Hal ini menyebabkan Pemerintah memberikan perhatian lebih kepada BUMN antara lain dalam bentuk proteksi dan intensif yang pads kenyataannya menimbulkan efek yang tidak baik bagi BUMN dimana terjadi iklim berusaha yang tidak what dan tidak profesional sehingga menjadikan BUMN sebagai perusahaan yang lemah dan tidak mampu bersaing di pasar domestik dan global. Kondisi BUMN ini makin terpuruk ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997 di Asia dan khususnya di Indonesia. Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya implementasi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN. Ini terlihat dari rendahnya daya saing BUMN di pasar, balk domestik maupun global dan rendahnya kinerja BUMN secara keseluruhan.
Upaya untuk merubah perilaku korporasi tersebut dapat dilakukan dengan membangun seperangkat proses, struktur dan sistem dalam perusahaan yang dilandasi oleh peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika sehingga akhirnya mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholder lainnya.
Dalam tesis ini, Penulis melakukan penelitian mengenai pelaksanaan GCG pada BUMN terkait dengan peraturan - peraturan yang berlaku seperti KEP-1171M-MBUI2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang "Penerapan Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara", Undang-undang Nomor I Tahun 1995 tentang "Perseroan Terbatas" dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang 'Badan Usaha Milik Negara".
Akhirnya, dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di BUMN, khususnya yang terkait dengan masalah tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta dalam rangka mencapai maksud dan tujuan dari pendirian suatu BUMN, maka perlu kiranya kebijakan yang mengatur kaedah, norma dan pedoman korporasi untuk menuju sistem pengelolaan BUMN yang sehat, dapat lebih disempurnakan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T17971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeti Sumiyati
"Lemahnya implementasi Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN menjadi salah satu faktor penentu terjadinya krisis yang dialami Indonesia sejak pertengahan Juli tahun 1997. Hal tersebut dikarenakan masih buruknya kinerja dan rendahnya daya saing dari BUMN. Hubungan yang erat antara pemerintah dan pelaku dunia usaha, konglomerasi dan monopoli serta proteksi dan intervensi pasar telah menjadi penyebab rendahnya daya saing dari BUMN.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka Kantor Menteri Negara BUMN perlu segera membenahi banyak hal dalam BUMN. Wujud nyata dari implementasi GCG pada BUMN adalah dengan dibentuknya SK Menteri Negara BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN yang memuat secara komprehensif upaya-upaya : Website BUMN-Online; Statement of Corporate Intent (SCI); Komisaris Independen; Komite Audit; Appointment Agreement (AA); Performance Incentive System (PIS); Key Performance Indikator.
Penulis akan mencoba meneliti mengenai efektivitas upaya implementasi GCG pada BUMN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, yaitu menggambarkan dan memaparkan upaya-upaya penerapan GCG pada BUMN dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG pada BUMN. Penulis menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yakni menguji dan mengkaji data sekunder yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG pada BUMN.
Kesimpulan tesis ini dapat dijelaskan bahwa upaya Implementasi GCG pada BUMN telah mulai dilaksanakan. Pelaksanaan upaya GCG pada BUMN sangat penting karena setidaktidaknya dapat memberikan manfaat yaitu, dengan BUMN-on line menjadikan shareholders dan stakeholders dapat dengan mudah mengakses kinerja dari BUMN yang bersangkutan sehingga kemungkinan terjadinya penyalahgunaan yang dilakukan Direksi dapat diminimalisir; GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan (value of the firm) dengan diterapkannya program SCI, PIS, dan KPI karena Direksi akan lebih profesional menjalankan kewajibannya, sehingga pada akhirnya BUMN dapat membantu penerimaan pemerintah melalui APBN; GCG dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik dari Direksi atas koordinasi dengan Komisaris dengan dibantu oleh Komisaris Independen dan Komite Audit; dan GCG dapat meningkatkan kualitas pelayanan BUMN kepada para stakeholders karena BUMN yang sehat dan berdaya saing tinggi akan memberikan kontribusi bagi pendapatan negara yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat dapat terwujud."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T37701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>