Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilia Teresa Cempaka
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25613
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Kartika Susatyo
"Terjadinya krisis keuangan dan ekonomi yang melanda Indonesia telah mengakibatkan banyak perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. Selain diakibatkan dari peningkatan bunga pinjaman dan melemahnya rupiah, perusahaan juga mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar. Berhentinya fasilitas modal kerja dan fasilitas kredit perdagangan dari sektor perbankan menyebabkan tingkat produksi menurun dengan sangat drastis, meningkatkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Dengan kondisi tersebut, perusahaan mengalami kesulitan dalam pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang dimiliknya sehingga terjatuh kedalam resiko kebangkrutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan restrukturisasi yang dilakukan oleh PT. Astra International, Tbk terhadap resiko kebangkrutan yang dihadapinya ketika mengalami keadaan kesulitan keuangan (financial distress). Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa laporan keuangan dan menganalisa proses restukturisasi hutang yang terjadi. Untuk menganalisa laporan keuangan digunakan pendekatan rasio keuangan.
Dari hasil analisa didapatkan bahwa setelah dilaksanakannya program restrukturisasi hutang, perusahaan cenderung terlihat lebih sehat dari sebelum diadakannya program restukturisasi hutang. Tetapi juga ditemukan bahwa PT. Astra International, Tbk bukanlah perusahaan yang stabil dan pembayaran atas hutang berasal dari penjualan aset, investasi dan saham perusahaan.

Economics and financial crisis that happened in Indonesia have resulted in company's illiquidity. llliquidity came from the increase of interest rate, depreciation of Rupiah and decreasing of earnings. Working capital and trading credit shortage cause decreasing in productivity, higher inflation and decreasing purchasing power. With all that condition, companies fell into bankruptcy risk.
The purpose of this research is to know and to show the restructuring of PT. Astra International, Tbk?s to face their risk of bankruptcy when they fell into financial distress. This research is analyzing annual report through financial ratio and analyzing the restructuring process.
The result of analysis after the debt restructuring program, company tends to seen healthier than before implementing the debt restructuring program. Payments of debt come from selling asset, selling investments, and selling stocks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dede Rusli
"Studi ini melakukan kajian kualitatif dengan memetakan laporan keberlanjutan PT Astra Agro Lestari Indonesia Tbk (“Perusahaan”) yang disusun sesuai Standar GRI (Global Reporting Initiative) ke perspektif Standar Integrated Reporting () dengan menggunakan sebagai dasar pemetaan, rekomendasi pengungkapan yang ditetapkan tim khusus pengungkapan non-keuangan terkait perubahan iklim (Task Force on Climate-related Financial Disclosure atau TCFD). Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan laporan keberlanjutan Perusahaan dapat lebih baik dalam menjelaskan bagi para pemangku kepentingan, proses penciptaan nilai jangka panjang organisasi beserta risiko dan peluang terkait dan strategi yang ditetapkan untuk menanggapinya serta pengukuran efektivitasnya. Tesis ini membatasi pengkajian kualitatif pada laporan keberlanjutan Perusahaan untuk tahun 2021. Temuan kajian kualitatif ini menunjukkan pengungkapan dapat membantu menjelaskan lebih baik strategi penciptaan nilai jangka panjang Perusahaan dan mendorong serta mempersiapkan Perusahaan untuk mengadopsi Standar ISSB pada saatnya nanti akan berlaku efektif dan dipersyaratkan oleh regulator, investor serta pemangku kepentingan lainnya.

This paper conducts a qualitative study by mapping the sustainability report of PT Astra Agro Lestari Indonesia Tbk (the “Company”) which is prepared according to the GRI Standards (Global Reporting Initiative) to the perspective of the Integrated Reporting () Standard using as a basis for mapping, recommended disclosures established by Task Force on Climate-related Financial Disclosure (TCFD). The objective is to provide an opportunity for the Company's sustainability report to better explain to the stakeholders, the organization's long-term value creation process and the associated risks and opportunities and the strategies established to respond to them and measure these strategies’ effectiveness. This thesis limits the qualitative assessment to the Company's sustainability report for 2021. The findings of the qualitative study show that disclosure can help to better explain the Company's long-term value creation strategy and assist to promote and prepare the Company to adopt the ISSB Standard when they become effective and required by the regulators, investors and other stakeholders."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Patrisia Anggreini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Dwiyoga Tahitoe
"Pengelolaan sistem dan teknologi informasi di PT Astra International Tbk (Astra) merupakan tanggung jawab dari Divisi Corporate Information System and Technology (CIST). Dari hasil pengamatan terhadap dokumentasi yang dimiliki oleh Divisi CIST terkait dengan pengerjaan proyek-proyek Teknologi Informasi (TI) dari tahun 2015 hingga 2019 diketahui terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi dalam proses pengerjaan proyek-proyek TI di Astra yang menyebabkan proses pengerjaan beberapa proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang sudah dijadwalkan. Rata-rata persentase jumlah proyek-proyek TI di Astra mulai dari tahun 2015 hingga 2019 yang mengalami keterlambatan berada pada angka 19%.
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data faktor risiko yang berasal dari referensi berbagai artikel jurnal menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) ditemukan 14 faktor risiko yang terkait dengan pengerjaan proyek Teknologi Informasi (TI) yang dikelompokkan ke dalam empat kategori yaitu kategori orang, proses, teknologi dan kondisi lingkungan di luar proyek. Penyebaran kuesioner kepada responden yang bekerja di tempat studi kasus digunakan untuk menentukan nilai signifikansi risiko dari hasil perkalian dari nilai probabilitas dan dampak dari tiap-tiap faktor risiko untuk selanjutnya digunakan untuk menentukan urutan peringkat faktor risiko.
Dari hasil penyebaran kuesioner pada 39 orang responden terdapat tiga faktor risiko dengan nilai signifikansi risiko sangat tinggi, sepuluh faktor risiko dengan tingkat signifikansi tinggi dan satu faktor risiko dengan tingkat signifikansi sedang. Urutan dari tiap kategori risiko berdasarkan rata-rata nilai signifikansi dari hasil penyebaran kuesioner adalah proses, orang, teknologi dan kondisi lingkungan di luar proyek.

Management of information systems and technology at PT Astra International Tbk (Astra) is the responsibility of the Corporate Information System and Technology (CIST) Division. From the observations of the documentation held by the CIST Division related to the work of Information Technology (IT) projects from 2015 to 2019, it is known that there are various kinds of obstacles faced in the process of working on IT projects at Astra which have caused the process of working on several projects to experience delays from the scheduled time. The average percentage of IT projects at Astra from 2015 to 2019 that experienced delays is 19%.
From the results of data collection and processing of risk factors derived from references to various journal articles using the Systematic Literature Review (SLR) method, it was found that 14 risk factors associated with working on Information Technology (IT) projects were grouped into four categories, namely categories of people, processes, technology and environmental conditions outside the project. The distribution of questionnaires to respondents who work in the case study sites is used to determine the significance value of the risk from the multiplication of the probability value and the impact of each risk factor and then it was used to obtain the ranking order of the risk factors.
From the questionnaire distribution results to 39 respondents, there are three risk factors with a very high-risk significance value, ten risk factors with a high significance level, and one risk factor with a moderate significance level. The order of each risk category based on the average significance value of risk factors from the results of the questionnaire distribution are process, people, technology, and environmental conditions outside the project.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thely Wahyuningrum
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Priyanka Kusumojati
"Tesis ini menganalisis pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan Global Reporting Initiative Sustainability Reporting Guidelines studi kasus pada PT PLN (Persero). CSR menitikberatkan bahwa korporasi tidak lagi berpedoman bahwa business is business yang tujuan akhirnya adalah mengejar keuntungan semata, tetapi perlu dipikirkan mengenai kelangsungan usaha (sustainability) dari korporasi tersebut pada masa depan. Perusahaan dan stakeholder memiliki hubungan yang saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan usaha. Analisis dilakukan berdasarkan lima komponen utama dalam GRI yaitu: (1) strategi dan analisis; (2) profil organisasi; (3) parameter laporan; (4) penyelenggaraan, komitmen, dan keterlibatan; (5) pendekatan manajemen dan indikator ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima komponen utama dalam GRI seluruhnya sudah dibahas dalam Sustainability Report, namun demikian masih ada beberapa poin kekurangan. Sehingga pada masa yang akan datang diharapkan perusahaan dapat melengkapi komponen-komponen yang belum sempurna tersebut.

This thesis analyzes the reporting of Corporate Social Responsibility (CSR) based on the Global Reporting Initiative Sustainability Reporting Guidelines on a case study of PT PLN (Persero). CSR emphasizes that corporations are no longer guided by that business is business that the eventual goal is the pursuit of profit. But, to think about business sustainability of the corporation`s future. Companies and stakeholders have a relationship of mutual influence either directly or indirectly on business sustainability. Analysis is based on GRI five major components, namely: (1) strategy and analysis, (2) organizational profile, (3) the report parameters, (4) organization, commitment, and involvement, (5) management approaches and economic indicators. The results show that of the five main components of the GRI Sustainability entirely has been discussed in the Report, however, there are still some deficiencies points. So in the future the Company is expected to complete the company`s components that are not perfect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Mukti
"ABSTRAK
Kondisi makro ekonomi yang buruk sebagal akibat dari depresiasi mata uang rupiah
yang dimulai pertengahan tahun 1997 telah mengakibatkan krisis ekonomi dan krisis politik
di Indonesia. Situasi ini tidak menguntungkan bagi dunia usaha dalam menjalankan usahanya
dan mempengaruhi pula kemampuan perusahaan-perusahaan yang memiliki hutang dalam
mata uang asing untuk melunasi pinjaman yang telah jatuh tempo.
Demikian banyak perusahaan yang tidak mampu melanjutkan usahanya, walaupun
memiliki manajemen yang baik, karena besarnya jumlah hutang yang dimiliki oleh sebagian
besar pelaku usaba di Indonesia. Kalau dilihat secara umum timbulnya masalah ini merupakan
kesalahan masa lalu dari berbagai pihak yaitu pengusaha sebagai debitur, kreditur terutama
kreditur dan luar negeri, dan pemerintah.
Sebagian besar pengusaha dalam mengembangkan usahanya mengandalkan dari
pinjaman luar negeri yang tidak disertai prinsip kehati-hatian yaitu membiayai usaha jangka
panjang dengan pinjaman jangka pendek (mismatch), tidak melindungi kewajiban d.alam mata
uang asing dad resiko fluktuasi nilai tukar (hedging), dan terlalu percaya pada stabilitas nilai
tukar yang dipertahankan pemerintah.
Demikian puta kreditur luar negeri pada masa lalu terlalu bernafsu menanamkan
modalnya di Indonesia secara langsung kepada para pengusaha, tanpa disertai penelaahan
yang dalam atas struktur keuangan, operasional usaha, aspek pemasaran, dan faktor lain yang
biasanya perlu dilakukan dalam pemberian kredit.
Di lain pihak pemerintah sebagai penentu kebijakan dan pelaku utama pembangunan
di masa lalu juga memiliki andil dalam timbulnya krisis ini karena terus memperbesar jumlah
pinjaman luar negeri walaupun dengan syarat-syarat yang lunak dan masalah lain yang kurang
mendukung pengembangan usaha nasional yang sehat.
Untuk segera menyelesaikan masalah ini diperlukan langkah pemecahan yaitu
penyelesaian hutang yang menguntungkan semua pihak yang terkait. Mengingat pentingnya
masalah penyelesaian hutang ini sebagai salah satu faktor utama bagi bangsa Indonesia untuk
dapat keluar dari krisis, maka penulis melakukan analisis berbagal alternatif penyelesaian
hutang yang tersedia di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah membandingkan
berbagai faktor utama yang terdapat di masing-masing alternatif tersebut dengan karakteristik
dan kebutuhan perusahaan sebagai debitur dan diharapkan akan menghasilkan solusi yang
paling menguntungkan berbagai pihak yang terkait.
Pemilihan PT. Astra Tntemational Tbk sebagai perusahaan yang ditelaah didasarkan
pada beberapa alasan yaitu perusahaan dikenal memiliki reputasi yang balk, memiliki hutang
dalam mata uang asing, perusahaun sudah masuk bursa, telab melaicukan restrukturisasi
liutang, dan faktor lain seperti ketersediaan data bagi penulisan karya akhir ini. Kendala yang
dijumpai dalam penulisan karya akhir ini adalah masalah restrukturisasi hutang, baik di dunia
maupun di Indonesia, merupakan topik yang baru dan jarang terjadi sehingga text-book,
artikel, dokumen, data pembanding, dan contoh perusahaan yang telah sukses melakukan
restrukturisasi hutang sangat langka.
Tersedia berbagai alternatif penyelesaian baik penyelesaian di dalam pengadilan
maupun di luar pengadilan. Penyelesaian melalui pengadilan dengan UU Kepailitan sedapat
mungkin dihindari karena berbagai hal yang kurang menguntungkan terutama bagi debitur
dan kreditur. Berbagai pihak baik debitur, kreditur, dan pemerintah juga lebih memilih
penyelesaian di luar pengadilan. Karena bagi debitur terdapat beberapa faktor yang merugikan
jika proses penyelesaian di dalam pengadilan seperti kendali penyelesaian restrukturisasi
dipegang oleb pengadilan dan kreditur; hak pemegang saham beralih; pengajuan permohonan
kepailitan akan merusak reputasi, usaba, dan prospek di masa depan; ketidakpastian waktu
penyelesaian; dan kemungkinan likuidasi.
Pihak kreditur juga lebih menyukai penyelesaian di luar pengadilan karena jika pihak
debitur diberi keleluasan untuk memperbaiki aspek operasional dan keuangannya maka
kreditur sendiri yang pada akhirnya alcan mendapatkan keuntungan atau manfaat
dibandingkan alternatif penyelesaìan di dalam pengadilan. Kemudian pemerintah walaupun
menyediakan sarana hukum berupa UU Kepailitan, selalu berupaya menyediakan alternatif
lain berupa penyelesaian masalah hutang-piutang ini di luar pengadilan dengan membentuk
beberapa institusi yaitu INDRA, Prakarsa Jakarta, BPPN, dan membuat ketentuan baru yang
mendukung baik perubahan maupun penyempurnaan peraturan yang ada.
Berdasarkan hasil analisis karya akhir ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa
perusahaan sebaiknya menyelesaikan proses restrukturisasi hutang di luar pengadilan dan
melakukan sendiri proses restrukturisasi hutang tersebut dengan dibantu lembaga konsultan
yang telah berpengalaman dalarn melaksanakan proses tersebut. Metode restrukturisasi
hutang yang paling mungkin untuk dilaksanakan dan paling menguntungkan berbagai pihak
dalam penyelesaian masalah hutangnya adalah memilih metode yang mengkombìnasikan
alternatif dalam kelompok Composition (creditors agree to take less) yang mengurangi jumlah
kewajiban baik bunga rnaupun pokok pinjaman dan digabung atau dikombinasikan dengan
pilihan alternatif dalam kelompok Extension (pay later) yang akan memperpanjang jangka
waktu pengembalian hutang.
Hasil analisis tersebut di atas berdasarkan karakteristik, kondisi internal, dan kondisi
ektemal perusahaan dimana faktor-faktor itu menjadi faktor penentu dan proses pengambilan
keputusan pemilihan alternatif restrukturisasi hutang tersebut. Setelah melakukan evaluasi
proses restrukturisasi hutang yang telah dilakukan oleh PT. Astra International Tbk dan
membandingkan proses tersebut dengan berbagai alternatif yang ada disertai prinsip, langkah,
dan tahapan yang perlu dilalui maka dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan masalah
hutangnya perusahaan telah menganut langkah-langkah yang telah berlaku umum dan teruji di
tingkat internasional dalam proses restrukturisasi hutang.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Lufthi
"Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Menggantungkan semata-mata kepada kesehatan finansial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi terkait lainnya, termasuk dimensi sosial dan lingkungan. Fakta telah menunjukkan bagaimana resistensi masyarakat sekitar muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan faktor sosial dan lingkungan.
Karya akhir ini disusun untuk menganalisis kesesuaian pelaporan yang disusun perusahaan dengan panduan yang diberikan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Penelitian dilakukan pada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif - case study yaitu menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi Peneliti dalam menyusun penelitian ini juga menemukan banyaknya kelemahan studi Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian-penelitan berikutnya.
Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa perusahaan dalam menyusun Sustainability Report-nya secara umum telah sesuai pada GRI Sustainability Reporting Guidelines 2006. Namun Dalam rangka meningkatkan kualitas dari Sustainability Report perusahaan, sebaiknya, perlu meningkatkan cara penyusunan laporan Sustainability Report-nya ke dalam bentuk laporan yang lebih sistematis dan mendetail agar semua informasi yang disyaratkan pada GRI Sustainability Reporting Guidelines 2006 dapat terwakilkan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>