Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luciana B. Sutanto
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
618.175 LUC w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wagiyo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah mitos Sudaya yang tcrjadi di Jawa Tengah, masyarakat beranggapan bahwa wanita yang telah memasuki masa menopause tidak membutuhkan kebutuhan seksual sehingga setiap orang tua yang ditinggal mati oleh salah satu pasangannya bila hendak menikah lagi selalu mendapat rintangan dari anak - anaknya. Penelitian ini bertujuan mencari tahu tentang gambaran perilaku wanita Jawa dalam menjalani masa menopause termasuk di dalamnya perilaku seksual. Penelitian ini didesain dengan metode kualitatif etnografi, metode pengambilan partisipan atau sampel dengan metode purposif sampling tehnik pengambilan data dengan cara wawancara mendalam dan observasi sedangkan analisis data dengan menggunakan metode toksonomi, hasil penelitian ini bahwa wanita Jawa belum memahami apa itu menopause dan perubahan yang terjadi. Perilaku atau kegiatan seharii-hari wanita Jawa adalah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, upaya perawatan diri dan kesehatan reproduksi dilakukan dengan minum jamu Jawa sedangkan untuk aktifitas seksual, semua partisipan masih aktif melakukan hubungan seksual, meskipun frekuensinya menurun. Intake nutrisi yang dilakukan wanita Jawa selama masa menopause mengalami penurunan terutama porsi makan.

This study was triggered by a cultural myth which is believed among the people in Central Java that the needs of sexual activity of women who are in the menopause period is not longer necessary. Consequently, there are always barriers especially from the children of any menopause widows of death husband to remarry. The purpose of this study is to explore Central Javanese women's behaviors as well as their sexual behaviors in dealing with menopause period. A qualitative ethnographic method was applied to this study. The participants were selected using purposive sampling methods. The data was obtained from an in depth interview and observations. Taxonomy methods were performed to analyze data. The results of this study suggested that the Central Javanese women had little understanding on the nature of menopause and the possibly changes occurred at that period. The main activity of those women were doing household activities including cooking, taking Javanese traditional herbs (jamu) to maintain reproductive health, and all the participants remained active sexually even though the frequency of the activities decreased. There was also reducing in the nutritional intake during menopause period among Central Javanese women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sudarmiati
"ABSTRAK
Menopause merupakan suatu fenomena komplek dalam kontek sosial budaya. Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan konsep mengenai pengaruh sosial budaya Karawang pada respon dan koping wanita yang mengalami menopause. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Grounded Theory. Delapan partisipan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara theoretical sampling. Proses analisa data menggunakan tematik analisis. Meskipun terdapat budaya yang kurang mendukung, wanita dapat menerima menopause dan melakukan koping adaptif yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan bahwa pengalaman menopause sangat individual. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan sampel yang lebih besar dan karakteristik partisipan yang heterogen.

ABSTRACT
Menopause is a complex phenomenon experienced within a sociocultural contex. The purpose of this study is to develop concept about the influences of sociocultural on responses and coping toward menopausal women. A qualitative research design (grounded theory) was use to analyze the experiences of midlife women move through the transition of the perimenopause. Eight participants were selected by theoretical sampling. Data was analyzed used by thematic analysis.Women accept menopause although there is negative cultural in Karawang. Internal and eksternal factor can influences respons and coping. This results give a knowledge to nursing that menopause experiences are individualize. It requires same study with higher sample and more heterogeneous participants characteristic. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meisty Andini
"ABSTRAK
Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui apakah Intimacy in Reluiionship (PAIR) yang telah diterjemahkan kc dalam Bahasa
Indonesia merupakan alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengetahui tingkat
intimacy pada wanita menopause. Selain itu, dengan memasukkan variabel
menopause, peneliti juga bcrkeinginan untuk mengetahui gamharan keadaan
responden secara umum selama menopause.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan subjek penelitian sebanyak 44
rcsponden. Subjek dipilih dengan kriteria telah mengalami menopause selama satu
tahun, berusia antara 50 sarnpai dengan 55 tahun dan masih mcmiliki pasangan
hidup. Selain itu, untuk memudahkan penyebaran alat dan mengurangi pengaruh
budaya dilakukan pembatasan domisili subjek, yaitu terbatas pada subjek yang
berdomisili di Jabodetabek.
Uji validitas menunjukkan bahwa dari 36 item daIam,skala PAIR, 32 item
dinyatakan valid, sedangkan 4 item dinyatakan tidak valid dengan nilai korelasi
bcrgerak zmtara 0.335 sampai dcngan 0.796. Semcntara tji reliabilitns pada sctiap
aspek intimacy setelah dikurangi item-item tidak valid menghasilkan nilai 0,455
sampai dengan 0.723.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa keluhan psikis lebih sedikit dialami oleh
responden dan tidak dirasakan mengganggu dibandingkan dengan keluhan fisik.
Sebanyak 35 responden (79.5%) merasakan keadaan yang baik selama
menopause. Ditinjau dari segi usia dan pendidikan, secara umum jumlah subjek
pada setiap tahap yang mengalami keadaan baik lebih banyak daripada yang
merasakan keadaan buruk.

ABSTRACT
The focus of this stutbr is to see whether Personal Assessment of Intimacy in
Relationship (PAIR) which alreath-' translated to Indonesian is a valid and
reliable test measurenzent lo see level of intimacy for menopause women. The
purpose of this stuclv, which include menopause variable, is to know the
responden 's view in general during menopause.
This study is quantitative with data collectedjrom 44 respondens. Subjects are
women who already experience menopause for I year, age ranging _hom 50 to 55
and still have living spouses. To simplifv the spreading of test measurement and
minimizing culture influences, there ?s a limit on subject domicile (Jabotabek area
only).
Validity lest show that from 36 items on PA IR scale, 32 are valid -'t invalid with
correlation values ranging from 0.335 to 0. 796. Reliability test on its aspect of
intimacy resulted on values of 0. 45.5 to 0. 723.
The result/7'om the .statistical test shows that psychological problems experienced
by res/Jondens are slim or none at all. compare to physical problems. 35
resyzondens (79.5%) felt a _/air condition during menopause. l~)-om age and
educational point Q/` view, subjects who experienced better condition are a lot
more than subjects with worse conditioKey word: intimacy, menopause, PAIR.

"
2007
T34059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Earle, Liz
London : Boxtree , 1995
618.175 EAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sievert, Linnette Leidy
London: Ruters University Press, 2006
618.175 SIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Susanti
"ABSTRAK
Menopause adalah masa setelah 1 tahun wanita tidak lagi mengalami menstruasi amenore . Menopause merupakan salah satu fase dari kehidupan normal seorang wanita. Di Indonesia rata-rata usia menopause adalah 50 tahun. Etiologi dan patogenesis menopause berhubungan erat dengan kadar estrogen yang hilang pada menopause. Keluhan-keluhan yang timbul pada menopause ini dikenal sebagai sindrom klimaterik mencakup gejala vasomotor hot flashes, keringat malam , gejala psikologis depresi, cemas dan gejala genitourinarius infeksi saluran kencing, nyeri waktu buang air kecil . Salah satu terapi yang biasa digunakan pada pasien menopause adalah Hormone Replacement Therapy HRT tetapi HRT ini harganya relatif mahal dan banyak efek samping seperti kanker endometrium, kanker payudara dan lainnya. World Health Organization WHO mengakui bahwa akupunktur dapat mengobati lebih dari lima puluh penyakit termasuk menurunkan gejala menopause sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup Quality of Life/QoL pasien menopause. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa akupunktur telinga dapat membantu menurunkan gejala menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas press needle dibandingkan dengan sham terhadap kadar estradiol dan Quality of Life QoL pasien menopause yang dinilai dengan pemeriksaan kadar estradiol dan skor Climateric Greene Scale CGS . Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol yang merekrut 40 pasien yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok yaitu 20 subyek kelompok kasus dan 20 subyek kelompok kontrol. Subjek pada grup kasus diberikan press needle di titik telinga sekali dalam seminggu selama 4 minggu, sedangkan subjek pada grup kontrol diberikan terapi sham yaitu hanya penempelan plaster tanpa press needle di titik telinga dan waktu yang sama dengan grup kasus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada skor CGS akhir antara grup akupunktur dan grup kontrol p=0,000 sedangkan pada kadar estradiol tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik p=0,959 . ABSTRACT
Menopause is the period after 1 year a woman no longer had menstruation amenorrhea . Menopause is one of phases of woman normal life. In Indonesia, menopause average age is 50 years old. Etiology and phatogenesis menopause related closely with estrogen rate lost in menopause. The symptoms in menopause known as climacteric syndrome consists of vasomotor symptoms hot flashes, night sweat , psychological symtoms depression,anxietas and genitourinarius symtoms urinary tract infection, pain urination . One of treatments commonly used in menopause is Hormone Replacement Therapy HRT but expensive and thera are a lot of side effects such as endometrium cancer, breast cancer and etc. World Health Organization admitted that acupuncture can treat more than fifty diseases included decrease menopause symptoms so that increase quality of life qol menopause patients. Acupuncture using ear points has been reported in several studies can decrease menopause symptoms. This study aims to determine the effect of press needle compare to sham on estradiol rates and quality of life in menopause patients as measured with estradiol rates and Climateric Greene Scale CGS .This study The current study is a single blind, randomized control study aiming to recruit 40 patients, divided into two groups that is a twenty case group and a twenty control group. Subjects in the case group were given press needle at the ear points once a week for four weeks, while the control group subjects were given sham treatment consisting of bandage only without press needle did the same time and ear points like case group. We found a trend for improvements in the final CGS, means there rsquo s statistically significant difference between case group and control group p 0,000 but there rsquo s no statistically significant difference on estradiol rates p 0,959 . "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nelly Olifa Ilyas
"Kemajuan yang dicapai di bidang kesehatan berdampak terhadap peningkatan usia harapan hidup wanita Indonesia. Pada tahun 1980 usia harapan hidup wanita Indonesia 50,9 tahun dan pada 1995 meningkat menjadi 62,7 tahun. Diperkirakan tahun 2010 menjadi 70 tahun. Peningkatan usia harapan hidup sangat sering tidak selalu diikuti oleh keseimbangan zat gizi yang dikonsumsi. Akibatnya terjadi penyakit degeneratif dan kelebihan berat badan pada usia menjelang menopause. Keadaan ini mempercepat menopause dan membebani wanita dengan syndrom pasca menopause. Hal ini menarik untuk diteliti, apakah menopause dini (early menopause) dan syndrom pasca menopause dapat dihindari/ dikurangi dengan mengkonsumsi makanan sumber phytoestrogen dan protein hewani dalam jumlah yang cukup.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi hubungan konsumsi Phytoestrogen dan protein hewani terhadap usia menopause di kelurahan Cibabat, setelah dikontrol oleh faktor-faktor yang diduga berpengaruh yaitu BBLR, olah raga, frekuensi kehamilan, jenis kontrasepsi, tingkat pendidikan dan daerah asal. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus-kontrol dengan jumlah sampel 365 orang. Data frekuensi konsumsi makanan sumber protein hewani dan phytoestrogen, serta faktor modifikasi seperti BBLR, olahraga, frekuensi kehamilan, kontrasepsi hormonal, serta faktor konfonding seperti pendidikan, daerah asal diolah dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 7.5. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan frekuensi dan jumlah konsumsi sumber phytostrogen, protein hewani dengan usia menopause. Perbedaan hasil uji bermakna bila nilai p < O,O5. Analisis multivariat dilakukan dengan memakai regresi logistik.
Diperoleh hasil, ibu menopause dari kelompok menopause cepat (kasus) tidak cukup mengkonsumsi kacang-kacangan dan protein hewani dibandingkan dengan ibu menopause lambat. Hasil analisis bivariat, menunjukkan hampir semua bahan makanan yang diteliti, kecuali ikan kering mempunyai hubungan yang bermakna dengan usia menopause. Ibu yang kurang mengkonsumsi ikan kering kemungkinan lebih cepat menopause 1,23 kali dibandingkan dengan ibu yang mengkonsumsi ikan kering cukup. Kripik tempe merupakan sumber phytoestrogen yang paling besar Odds Ratio yaitu 2,7. Ibu yang mengkonsumsi kripik tempe cukup menopause lebih lambat 2,7 kali dibandingkan dengan ibu yang frekuensi konsumsi kripik tempe kurang. BBLR, frekuensi kehamilan, daerah asal, dan pendidikan tidak mempengaruhi usia menopause. Olah raga dan kelompok umur ibu, serta konsumsi kripik tempe berkaitan erat dengan usia menopause setelah dikontrol oleh variabel lain. Ibu berolahraga secara rutin dan jenis olahraga yang dipilih cocok dengan umur ibu dapat memperlambat usia menopause sebesar 5 kali dibandingkan dengan ibu yang berolahraga kurang. Penyuluhan gizi kepada ibu menopause sebaiknya diarahkan kepada makanan seimbang seusai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Dengan cara mengkonsumsi jenis bahan makanan yang beranekaragam.
Direkomendasikan perlunya dipromosikan kembali makanan yang berasal dari kacang-kacangan seperti kedele (terutama tempe), kacang merah, dan kacang hijau. Semua kacang-kacangan merupakan sumber phytoestrogen dan harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.

Life expectancy among women in Indonesia increases steadily, it was 50.0 years in 1980 and was 62.3 years in 1995. It was assumed that better living condition was the main factor. In addition, it has been predicted that in the year 2010 Indonesian women life expectancy will be 70.0 years. It should be taken seriously that higher life expectancy without a balanced diet will have a negative at old women health status. Studies have shown that generative diseases and over weight among this age group are inclining. These conditions can cause the women having early menopause and the post menopause syndrome and consumption of phytoestrogen and animal protein food sources.
The goals of this study is to get the information about correlation between phytoestrogen and animal protein consumption and age of menopause at Kelurahan Cibabat after controlling for confounding variables such as, low birth weight, exercise, frequency of pregnancy, contraceptive of hormone used, level of education, ethnic group and age group. The design of this study is case control with 365 subjects. The data of food frequency consumption phytoestrogen and animal protein food sources including other confounding variables were analyzed using SPSS for Windows version 7.5. Bivariate analysis with 95% confidence interval (p<0,05) was employed for testing correlation between frequency consumption phytoestrogen and animal protein food sources, and at menopause. Furthermore, logistic regression was employed to estimate the associate between early menopause and consumption phytoestrogen and animal protein food sources.
The main finding of this study is early menopause related to the level of tempe chips consumption. Women who were experiencing early menopause tended to consume lower amount of tempe chip. Tempe Chips which is source of phytoestrogen has high dose response for age menopause, women who consume enough tempe chips are significantly have age of menopause later 2.7 times higher compare to women with low tempe chips consumption. This study found that early menopause was not related to Iow birth weight, frequency of pregnancy, ethic group and education. After adjusting some confounding variables, exercise, age and tempeh chips has a good relationship to incidence of menopause age. Women who regularly do appropriate exercise according to their age is likely experiencing late menopause 5 times higher compared to women who didn't exercise in appropriate manner.
Based on the results on this study it is recommended during premenopause even earlier, women should consume phytoestrogen and animal protein food sources. The dietary guidelines should be translated in appropriate manner to educated premenopause women to consume phytoestrogen food sources. One of phytoestrogen sources is tempe made of soybeans. It is recommended that promotion of soybean is increased since this kind of phytoestrogen source is relatively in expensive and is well known in the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Nursanti
"Bertambahnya populasi usia lanjut memberikan tantangan baru bagi tenaga kesehatan dan pemberi layanan kesehatan, agar proses aging yang dialami tidak memberikan dampak pada kerentanan status kesehatan. Tujuan penelitian mengembangkan "Paket Kemilau Senja" dan pengaruhnya terhadap pemahaman serta kemampuan mengatasi permasalahan perempuan menopause di Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Besar sampel kuantitatif 291 responden, yang terdiri dari 158 kelompok intervensi dan 133 kelompok kontrol serta 10 orang partisipan. Hasil tahap I diperoleh pengembangan "Paket Kemilau Senja" untuk perempuan menopause. Hasil tahap II pada kelompok intervensi terdapat perbedaan kemampuan mengatasi permasalahan masa menopause sebelum dan sesudah diberikan "Paket Kemilau Senja" dalam permasalahan: fisik (p=0,002), seksual (p=0,036 ) dan psikologis (p=0,004), selanjutnya pada kelompok intervensi dan kontrol terdapat perbedaan kemampuan mengatasi permasalahan: fisik (p=0,041), seksual (p=0,001) dan psikologis (p=0,000). Data kuantitatif tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan tentang adanya penurunan terhadap permasalahan fisik, seksual dan psikologis setelah diberikan intervensi "Paket Kemilau Senja". Rekomendasi ?Paket Kemilau Senja? agar didesiminasikan kepada petugas kesehatan dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perempuan menopause.

The growing size of elderly population has brought new challenges to health care personnel in general and specifically in order to keep the process of aging toward the fragility of their health status. The aim of this study was to develop the "Kemilau Senja Package" or the ?Serenade Package? and its effect on nursing comprehension and ability to overcome problems of women who experience menopause in East Jakarta. Data was collected through quantitative and qualitative methods. The quantitative sample size was 291 respondents that consisted of 158 subjects in the intervention group and 133 subjects in the control group whereas for qualitative methods was participated by 10 participants. The product of the 1st stage of the study was a "Kemilau Senja Package" for women who experience menopause, while the results of the 2nd stage of study demonstrated that there is a different ability to overcome problems between before and after receiving the "Kemilau Senja Package", on problems: physical (p=0.000), sexual (p=0.001) and psychological (p=0.000). Further, there is different ability between the intervention and control group in overcoming problems: physical (p=0.000), sexual (p=0.000) and psychological (p=0.000). The quantitative finding was also supported with the statement of participants on the presence of reduced physical, sexual and psychological problems after receiving the intervention of the ?Kemilau Senja Package?. Based on the finding, it?s strong recommendation to disseminate the ?Kemilau Senja Package? to Health Care providers and the community in regard to improving the quality of life of women who experience menopause.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
D2089
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>