Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wien Irwanto
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25547
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Wiratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel ekonomi makro (inflasi, kurs, IHSG, SBI), volume perdagangan, time to maturity, price variability, dan peringkat utang terhadap variabel terikat yaitu yield SBSN di pasar sekunder. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan program EVIEWS. Penelitian ini mengolah data secara bulanan dengan urutan waktu atau time series dari September 2008 sampai dengan Oktober 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada α=5%, variabel volume trading, inflasi, kurs, dan IHSG berpengaruh negatif namun tidak signifikan. Sedangkan time to maturity berpengaruh positif yakni jika terjadi penurunan selama 1tahun pada time to maturity maka akan menyebabkan penurunan sebesar 0,0889% pada yield SBSN di pasar sekunder, SBI berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1% pada SBI maka akan menyebabkan kenaikan sebesar 0,3861% pada yield SBSN di pasar sekunder, price variability berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1% price variability maka akan menyebabkan kenaikan sebesar 0,5310% pada yield SBSN di pasar sekunder, dan peringkat utang berpengaruh positif yakni jika terjadi kenaikan sebesar 1 grade peringkat utang maka terdapat kenaikan sebesar 0,0363% pada yield SBSN di pasar sekunder.

The purpose of this research is to analyze the effect of macroeconomy variable (inflation, exchange rate, IHSG, interest rate of bank indonesia certificates (SBI)), trading volume, time to maturity, price variability, and credit rating on the dependent variable is SBSN/Sukuk Negara in the secondary market. This research used multiple linear regression analysis with EVIEWS. This research process data on a monthly basis with the time sequence or time series from September 2008 until October 2012.
The results showed at α=5%, volume trading, inflation, exchange rate, IHSG has negative influence but not significant to SBSN yield. Time to maturity has positif influence which is indicated if the time to maturity decrease 1 year, would decrease by 0.0889% the yield of SBSN in the secondary market, SBI has positif influence which is indicated if the SBI increase 1%, would increase by 0.3861% the yield of SBSN in the secondary market, price variability has positif influence which is indicated if the price variability increase 1%, would increase by 0.5310% the yield of SBSN in the secondary market, credit rating has positif influence which is indicated if the credit rating increase 1%, would increase by 0.0363% the yield of SBSN in the secondary market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Irwan Diko
"ABSTRAK
Kelayakan utang sebuah negara (credit worthiness) sebuah negara ditentukan dari kondisi ekonomi makro negara tersebut dan faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor ekonomi makro serta faktor eksternal terhadap yield spread negara-negara di Asia Timur, Amerika Latin, dan Karibian. Variabel ekonomi makro yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan dalam dua kelompok yakni yang memengaruhi likuiditas dab solvensi serta yang memengaruhi fundamental ekonomi makro. Penelitian dilakukan dengan menggunakan yeild spread triwulanan dari 11 negara untuk periode 2000Q1:2015Q4 dan analisis regresi data panel menggunakan Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ekonomi makro yang memengaruhi yield spread adalah rasio utang luar negeri terhadap PDB, nilai tukar riil (real effective exchange rate), dan pertumbuhan PDB per kapita. Faktor eksternal yang memengaruhi yield spread adalah yield US Treasury 10 tahun dan Volatility Index (VIX)."
Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pembendaharaan, 2018
616 UI-JCHEST 3:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Khadiiqotul Ilmi
"Studi ini dilakukan untuk meneliti dampak dari variabel makroekonomi yaitu inflasi, tingkat suku bunga bank sentral, dan nilai tukar USD/IDR terhadap yield Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dampak yang ditimbulkan dari pengaruh perubahan masing-masing variabel makroekonomi tersebut berbeda-beda. Hal ini akan mempengaruhi keputusan investor dalam memilih SBSN. Model vector autoregression yang digunakan dalam penelitian ini membantu untuk dapat memberikan informasi atas hubungan dari variabel makroekonomi dan yield obligasi pemerintah syariah dalam jangka pendek.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor pergerakan yield itu sendiri menjadi faktor yang paling signifikan dalam perubahan yield sukuk ritel, diikuti oleh variabel tingkat suku bunga, perubahan kurs, dan inflasi.
This study was conducted to examine the impact of macroeconomy variables such as inflation rate, central bank interest rate, and exchange rate to Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)?s yield. Impacts arising from the effects of changes in each of these macroeconomic variables vary. It will affect of the investor decision on choosing SBSN. Using a vector autoregression (VAR) help us to identify relationship between sharia government bonds yield and macro economy variables in short-run.
The study concluded that the factor of yield movement itself becomes the most significant factor in the changing retail sukuk yield, followed by a variable interest rate, exchange rate changes and inflation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Ratna Wilis Indrawatie Soetojoputeri
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel ekonomi makro yang terdiri dari pertumbuhan inflasi, pertumbuhan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, pertumbuhan cadangan devisa, pertumbuhan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat serta pertumbuhan premi Credit Default Swap terhadap pertumbuhan yield obligasi global pemerintah Indonesia - Indo16 yang berdenominasi US Dollar di pasar keuangan dunia selama periode Januari 2007 sampai dengan April 2014.
Setelah dilakukan pengujian regresi melalui metode Ordinary Least Squares, penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara pertumbuhan inflasi, pertumbuhan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, pertumbuhan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat terhadap pertumbuhan yield Indo16. Selain itu terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan cadangan devisa terhadap pertumbuhan yield Indo16. Pertumbuhan premi Credit Default Swap memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan yield Indo16. Pertumbuhan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat dan pertumbuhan CDS Indonesia memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan yield obligasi global Indo16 yang berdenominasi US Dollar.

This study aimed to analyze the effect of macroeconomic variables: inflation growth, foreign exchange growth, foreign reserves growth, U.S. government bond yield growth and credit default swap growth to the growth of Indonesian sovereign global bond yield - INDO16 (denominated in US Dollar) in global financial market during the period January 2007 to April 2014.
After testing through an Ordinary Least Squares (OLS) test, this study showed a positive relationship between inflation growth, foreign exchange growth, U.S. government bond yield growth to the growth of Indonesian sovereign global bond yield -INDO16. In addition there is a negative relationship between Indonesian foreign reserve growth to INDO16 global bond yield growth. Credit Default Swap growth has a positive relationship to INDO 16 global bond yield growth. The growth of U.S. government bond yield and the growth of CDS has a significant influence to the growth of Indonesian global bond yield INDO-16.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Widyawati
"Analisis Kinerja Reksadana Obligasi Rekap Perbankan dan pengaruh variabel-variabel ekonomi makro adalah penelitian yang akan menganalisa seberapa jauh kinerja Reksadana Pendapatan tetap yang berbasis Obligasi Rekap Perbankan akan dipengaruhi oleh variabel-variabel indikator makro yaitu Nilai Tukar Dollar terhadap Rupiah (Kurs), Tingkat inflasi dan Net Foreign Asset(NFA) atau Aktiva Asing Bersih. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fakta 65 % dari seluruh reksadana berasal dari dari Reksadana berbasis obligasi Rekap atau sekitar Rp 50,6 Triliun sd. Juni 2003(Penelitian Agus Sugiarto, 2003).
Indikator makro digunakan karena pertimbangan perubahan nilai tukar (Kurs) akan mempengaruhi rate of return yang akan diperoleh investor, dimana Kurs meningkat maka tingkat suku bunga bank akan turun dan rate of return yang diperoleh dari Obligasi (berbasis bunga tetap) akan meningkat. Tingkat Inflasi merupakan faktor mendasar dalam indikator ekonomi makro yang berpengaruh pada suku bunga bank, tingkat inflasi tinggi menyebabkan suku bunga bank akan tinggi pula, adanya kondisi tersebut menyebabkan rate of return yang diterima dari Reksadana menjadi rendah, sedangkan pemilihan variabel Aktiva Asing l3ersih(NFA) karena adanya fakta reksadana muiai menarik investasi dari dalam atau luar negeri dengan indikasi Nilai Aktiva Bersih Reksadana naik tetapi dana pihak ketiga tidak turun/Deposito(Adler H. Manurung,2003).
Penelitian ini menggunakan metode Regresi Berganda yang diaplikasikan pada tiga model yaitu Model Conditional Alfa Jensen(Ferson-Schadt 1996), Treynor Mazuy (Ferson-Weather 1996) dan Model 4 Faktor(Pengembangan Model Carhat 1997).
Hasil yang didapat menunjukkan kesimpulan bahwa berdasarkan :
- Regresi Panel Data: Tingkat Inflasi dan NFA mempunyai keberartian penting pada kinerja Reksadana Obligasi Rekap(Model Alfa Jensen,Treynor Mazuy dan 4 Faktor) sedangkan Kurs, mempunyai keberartian penting pada kinerja Reksadana Obligasi Rekap (Hanya pada Model 4 Faktor).
- Regresi per Reksadana; Kurs mempunyai keberartian penting pada kinerja Reksadana Obligasi Rekap BNI Dana Plus(Model Treynor Mazuy), MP Investa Lestari 2 dan Lippo Dana Mantap(Model 4 Faktor), NFA hanya berpengaruh pada Niaga Smart Fund dan Niko Gebyar lndonesia(Model 4 Faktor), sedangkan inflasi berpengaruh pada kinerja Dana Gebyar Indonesia(Model Alfa Jensen), BNI Dana Plus(Model Treynor Mazuy), Niaga Smart Fund(Model Alfa Jensen dan Treynor Mazuy), Niko Gebyar Indonesia, dan Panin Gebyar Indonesia (Model Alfa Jensen, Treynor Mazuy, dan 4 Faktor).
Hal ini menunjukkan tingkat inflasi mempunyai pengaruh yang penting dalam pengambilan keputusan investasi dibanding Kurs dan NFA, hal ini sesuai penelitian terdahulu bahwa inflasi mempunyai keberartian yang penting terhadap kinerja Reksadana Obligasi (Renatha Gunstina,2003).
- Hasil lain diperoleh nilai Alfa Jensen positif signifikan pada seluruh Reksadana Obligasi Rekap, artinya menunjukkan seluruh kinerja outperform terhadap pasar, dan kemampuan Manajer Investasi dalam Stock Selection menunjukkan positif signifikan pada seluruh Reksadana Obligasi Rekap tetapi kemampuan Market Timing Manajer Investasi mayoritas tidak dimiliki seluruh reksadana obligasi rekap kecuali oleh Reksadana Niko Gebyar Indonesia.

Performance analysis of the bond mutual funds based recapitalization bank and the effect of macro economic variables is a research conducted to analyze the effect of macroeconomic variables on the performance of government bond mutual funds based recapitalization bank.
Macroeconomic variables being analyzed are Rupiah exchange rate against US Dollar, Inflation Rate and Net Foreign Asset. This research conducted due to the facts that approximately 65 %( Rp 56 Trillion) of all mutual funds were mutual funds of government bonds based recapitalization bank (Research of Sugiarto, 2003).
Each of the macroeconomic variables being used therein has its own consideration; Exchange rate movements has an impact on the investor rate of return, where increase in exchange rate will drive the interest rate down and eventually increase mutual fund investor rate of return. The same goes with inflation rate. High inflation rate tends to drive interest rate up and finally decrease investor rate of return. Meanwhile the Net Foreign Asset(NFA) being chosen as, one of the variable because there were a tendency of an increase in mutual fund Net Asset Value due to capital inflow or outflow, while there were no tendency of movement in time deposits(Manurung, 2003).
The research performed using multiple regression method applied on Alfa Jensen Conditional Model (Ferson-Schadt, 1996), Treynor-Mazuy Conditional Model (Ferson-Weather, 1996), and Four Factors Model (Expantion of Carhat Mode!, 1997). The result shows that, according to:
- Panel data regression: Inflation rate and NFA have a significant influence on the performance of government bonds mutual fund (on all of the models), while exchange rate only shows a significant influence on Four Factors Model.
- Regression on each Mutual Fund Exchange rate has a significant influence on the performance of government bonds based mutual funds named BNI Dana Plus(Treynor-Mazuy Model), MP lnvesta Lestari 2 and Lippo Dana Mantap(Four Factors Model), NFA has a significant influence on Niaga Smart Fund and Niko Gebyar Nusantara(Four Factors Model), while inflation rate has a significant influence on the performance of Dana Gebyar Indonesia(Alfa Jensen Mode!), BNI Dana Plus(Treynor-Mazuy Model), Niaga Smart Fund(Alfa Jensen and Treynor Mazuy Model), Niko Gebyar Indonesia and Panin Gebyar Indonesia(All Models). This result implies that the inflation rate has more significant influence than exchange rate and NFA on investment decision making. The result also align with previous studies that inflation rate has a significant influence on the performance of government bonds mutual funds based recapitalization bank.
- Positive Alfa Jensen coefficient on all government bonds based mutual funds shows that all of them outperform the market. The performance of investment managers on Stocks Selection shows a significant positive result on all mutual funds, but the performance on "Market Timing" only possessed by Niko Gebyar Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Kusna Wijaya
"Corporate governance dianggap sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan krisis keuangan dibanyak negara di belahan dunia dalam dua dekade terakhir. Dilain pihak penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance-GCG) dalam kegiatan perusahaan masih sebatas pada sistem kepatuhan terhadap peraturan perundangan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan, serta membuktikan apakah perusahaan yang aktif menerapkan GCG tersebut akan memiliki rasio tingkat hutang terhadap ekuitas, memenuhi persyaratan Fatwa DSN-MUI. Data sampel menggunakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan termasuk dalam ranking CGPI (Corporate Governance Perception Index), yang diterbitkan oleh the Indonesian Institute of Corporate Governance sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2007.
Metode penelitian ini menggunakan model regresi data panel dan uji beda sampel. Pengaruh dari variabel makro ekonomi dan faktor fundamental perusahaan lainnya juga disertakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penerapan GCG secara signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat kesehatan perusahaan (Altman Z Score), kineija operasional perusahaan (ROE), dan kinerja pasar perusahaan (PBV). Kelompok aktif GCG memiliki nilai rata-rata Z Score, dan nilai rata-rata ROE, lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok yang belum aktif. Namun, kelompok aktif GCG memiliki nilai rata-rata PBV yang lebih rendah dibandingkan kelompok belum aktif, akan tetapi tidak signifikan. Kelompok aktif GCG juga memiliki nilai rata-rata rasio tingkat hutang terhadap ekuitas secara statistik berada dibawah dari nilai maksimum yang dipersyaratkan oleh Fatwa DSN-MUI.

Corporate governance has been regarded as One of the key factors that caused the financial crisis in many countries around the world in the past two decades. On the other hand the application of good corporate govemance (GCG) in the company's activities are still limited to a system of compliance with laws and regulations. The purpose of this research is to examine the impacts of the implementation of GCG of the company's performance, and verify whether the company which actively applying the concept of GCG will have a ratio of debt to equity level are eligible Fatwa DSN-MUI. Using sample data that companies listed on the Jakarta Islamic Index and included in the ranking CGPI (Corporate Govemance Perception Index), published by IICG (the Indonesian Institute of Corporate Govemance) since 2001 to 2007.
This research method used a panel data of multiple regression models and independence sample tests. The influence of macroeconomic variables and other corporate fundamentals are also included as control variables in this study. The results showed that the implementation of GCG significantly positive impact on the health level of the firm (Altman Z Score), the firm operating performance (ROE), and the firm market performance (PBV). The GCG active group has an average value of Z Score and the average value of ROE, higher than the average value of the group is not active yet. However, the active group of GCG has an average value of PBV lower than the other one, but not significant. The result also shows that the average value of the ratio of debt to equity level of GCG active group is statistically significant located below the maximum value required by the Shariah Rulings of the National Sharia Board-Council of Ulama Indonesia.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Andar Rohnal
"Pajak memberi kontribusi yang besar terhadap penerimaan negara. Kontribusi pajak tersebut selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Mengingat pentingnya peran penerimaan pajak tersebut, perhatian terhadap penerimaan pajak selayaknya juga harus diberikan. Untuk itu, Penulis ingin mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang dapat berpengaruh terhadap penerimaan pajak, baik total pajak maupun per jenis pajak. Dalam tulisan ini, Penulis membatasi pada variabel-variabel yang bersifat makro saja tanpa melihat sistem administrasi perpajakan dan kemampuan aparat perpajakan.
Dalam membahas permasalahan akan dilakukan dengan analisis regresi dengan memasukkan variabel-variabel makro ekonomi yang diduga berpengaruh terhadap penerimaan pajak ke dalam model persamaan regresi, dengan menambahkan variabel dummy untuk tahun 2000 akibat adanya perubahan akhir tahun anggaran.
Dari hasil pembahasan dan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa total penerimaan pajak dipengaruhi oleh perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB), nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, nilai impor dan inflasi. Sedangkan variabel makro ekonomi yang berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) adalah PDB, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, impor dan tingkat suku bunga, variabel makro ekonomi yang berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah PDB, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dan inflasi. Variabel makro ekonomi yang berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah PDB, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dan harga minyak mentah dunia.

Tax revenue has a major contribution to state revenue. Such contribution increases from year to year in line with the increase of economic growth. As we might already know, tax revenue has an important role in state revenue, so that we have to pay attention on it. That is the reason why the Author wants to know the determinant factor of tax revenue which will affect tax revenue, either of total taxes or per type of tax. In this paper, the Author uses macro variables only, ignoring the system of tax administration and also capability of tax officer.
In this paper, the Author uses the regression analysis with macroeconomic variables which is deemed will affect the tax revenue into the regression equation model, by adding dummy variable for the year of 2000 due to a change in the end of financial year. From the discussion and analysis has been made, it is known that the total of tax revenue is affected by the growth of Gross Domestic Product (GDP), exchange rate of Rupiah against United States Dollar, value of imports and inflation.
Macroeconomic variables that affect the Income Tax revenue is GDP, exchange rate of Rupiah against United States Dollar, imports and interest rate. Macroeconomic variables that affect the Value Added Tax (VAT) revenue is GDP, exchange rate of Rupiah against the United States Dollar and inflation. Macroeconomic variables that affect the Land and Building Tax revenue is GDP, exchange rate of Rupiah against the United States Dollar and price of crude oil.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28787
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoghi Citra Pratama
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T27158
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Muhammad
"Penelitian ini secara komprehensif melihat hubungan antara likuiditas internal perusahaan dengan proksi current ratio, quick ratio dan modified operating solvency ratio terhadap yield sukuk korporasi di Indonesia periode tahun 2006-2013 dengan mengontrol variabel-variabel yang terkenal di literatur yaitu, faktor spesifik sukuk (maturity dan rating), faktor spesifik perusahaan (leverage dan volatilitas), faktor ketidakjelasan informasi (accruals quality dan umur perusahaan) dan faktor ekonomi (GDP). Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas internal perusahaan (current ratio dan quick ratio) dihargai pada yield sukuk korporasi di Indonesia namun tidak untuk likuiditas internal perusahaan dengan proksi modified operating solvency ratio. Penelitian ini juga menemukan bahwa sukuk terbitan BUMN relatif memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan sukuk terbitan swasta. Penelitian ini juga menemukan bahwa ketika periode krisis, yield sukuk korporasi diminta lebih tinggi oleh investor dibandingkan kondisi normal.

This study comprehensively look at the relationship between the corporate internal liquidity (current ratio, quick ratio and modified operating solvency ratio) and yield of corporate sukuk in Indonesia period 2006-2013 by controlling the variables are known in the literature, namely, sukuk-specific factors (maturity and rating), firm-specific factors (leverage and volatility), information uncertainty factors (accruals quality and age) and economic factors (GDP). The findings of this study indicate that the corporate internal liquidity (current ratio and quick ratio) valued at yield corporate sukuk in Indonesia, but not the corporate internal liquidity measured by modified operating solvency ratio. The study also found that sukuk issued by SOEs (BUMN) have relatively less risk than sukuk issued by the private. This study also found that on period of crisis, corporate sukuk yield demanded more high than normal condition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>