Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Tini Astuti
"Penelitian ini mencoba mengkaji keterkaitan antara fenomena penjual atau pelayan minuman dengan praktek perdagangan perempuan untuk tujuan pelacuran. Mengingat bahwa fenomena penjual/pelayanan minuman ringan merupakan suatu praktek pelacuran terselubung. Fokus utama dari penelitian ini adalah perempuan penjual minuman ringan di sepanjang rel kereta api Manggarai Jatinegara, Jakarta.
Hasil penelitian memperoleh temuan bahwa ada keterkaitan antara praktek pelacuran terselubung dengan modus perempuan penjual minuman ringan dengan praktek perdagangan perempuan dan ada empat perempuan penjual minuman ringan yang menjadi korban perdagangan perempuan. Artinya mereka mengalami tiga unsur penting dalam praktek perdagangan perempuan yaitu proses, cara dan tujuan. Pada kegiatan proses, korban melewati proses perekrutan dengan cara iming-iming dan janji palsu untuk tujuan eksploitasi seksual.
Temuan lain dalam penelitian ini adalah adanya faktor pendorong dan penarik yang menyebabkan korban terjerat dalam praktek perdagangan. Faktor-faktor pendorong lain adalah marjinalisasi perempuan dalam ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah, konflik dalam keluarga, pernikahan dini yang berakhir dengan perceraian, dan stigma sosial negatif terhadap perempuan yang berstatus janda, dan budaya konsumerisme masyarakat. Sedangkan faktor penarik adalah maraknya bisni seks itu sendiri yang memberikan banyak keuntungan bagi berbagai pihak kecuali perempuan penjual minuman. Temuan akhir yang saya peroleh adalah kondisi kerja anak perempuan penjual/pelayan minuman. Mereka mengalami kekerasan phisik dan psikis dari mucikari. Korban juga mengalami kekerasan phisik, psikis dan seksual dari tamu laki-laki, aparat yang sering merazia mereka. Mereka juga mendapatkan stigma yang negatif dari masyarakat sekitar dan masyarakat dari daerah korban berasal. Kondisi kerja para perempuan penjual minuman sangat memprihatinkan. Mereka harus bekerja selama 10 jam setiap hari dari jam 7 hingga 5 dini hari. Mereka juga terjebak oleh lilitan hutang yang tidak ada habisnnya.

The main focus of this research is the phenomenon of drinks seller girls along the rail way in Jakarta. This research explores the relation between drinks seller girls with the phenomenon of human trafficking, because the drinks seller girls phenomenon is a form of hidden prostitution. Based on the finding of this research, there is a relation between drinks seller girls with human trafficking and four respondents are the victims of human trafficking for sexual exploitation. This is because there the three main things to indicate the human trafficking. There are process, methods and purpose.
The next finding is there are pull and push factors in human trafficking. The pull factor is the sex business itself that can profit a lot of people who are in the network. The push factors are poverty, education, family conflicts, early marriage, social stigma, and consumerism.
The last finding is the condition of drinks seller girls. They have experienced physical violence, psychology violence, and sex abuse from the pimps, customers, and the officers. They also have to work 10 hours a day. Debt bondage is a way to keep the victims working for the pimps."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25540
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hunila, Janjte G.
"Penglaju pekerja adalah orang yang secara rutin ke luar dari desanya menUju ke suatu tempat untuk bekerja dengan waktu minimum enam jam dan tidak lebih vdari dua puluh empat jam atau satu hari untukk kembali ke desa asal.
Gerak pandudnk ke luar desa untuk bekenja setiap hari sudah lama terjadi dan sifatnya tetap, seperti membantu tanam dan panen di desa-desa lain, demikian pula perdagangan antar desa. Tetapi dengan semakin berkembangnya pusat-pusat kota dan dirangsang oleh transportasi yang lebih mudah telah merubah kesempatan gerak penduduk ini. Jumlah mereka semakin bertambah besar dan polanya pun menjadi tidak sederkana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan daerah asal dan pola penglaju pekerjanya.
Daerah penelitian meliputi tiga belas desa yang berlokasi di sepanjang lintasan kereta api antara Serpong - Jakarta. Ketiga belas desa tersebut termasuk dalam Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat.
Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil penelitian :
1. Karakteristik daerah asal penglaju pekerja di sepaniang lintasan kereta api antara Serpong - Jakarta berdasarkan keadaan sumber daya lingkungan fisik-biologis, sarana dan prasarana perhubungan adalah wilayah yang mempunyai luas penggunaan tanah pertanian kecil, kepadatan agraris tinggi dan kerapatan jaringan jalan rendah.
2. Pola penglaju pekerja di sepanjang lintasan kereta api antara Serpong - Jakarta berdasarkan kelompok daerah tujuan, jarak tempuh dan volume penglaju pekerja adalah :
- penglaju pekerja antar desa di dalam batas kecamaatan berpola semakin bertambah jauh jarak tempuh maka semakin bertambah kecil volnme penglaju pekerja.
- penglaju pekerja antar kecamatan di dalam batas kabupaten berpola semakin bertambah jauh jarak tempuh maka semakin bertambah besar volume penglaju pekerja hanya hingga jarak 12 - 16 kilometer. Lebih javili dari ,iarak 12 - 16 kilometer maka semakin bertambah kecil volume penglaju pekerja.
- penglaju pekerja ke luar batas kabupaten berpola semakin bertambah jauh jarak tempuh maka semakin bertambali besar volume penglaju pekerja hanya hingga jarak 8-12 kilometer.
Lebih jauh dari iarak 8-12 kilometer maka semakin bertambah kecil volume penglaju pekerja."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S33520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Dalam skripsi ini penulis bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman, pengalaman, serta bentuk-bentuk pelecehan seksual terhadap perempuan pengguna jasa kereta api. Gambaran tersebut dapat diperoleh terlebih dahulu dengan melihat bagaimana pemahaman perempuan terhadap pelecehan seksual yang diketahuinya yang kemudian berlanjut terhadap pengalaman sebagai korban pelecehan seksual di kereta api dan bentuk-bentuk pelecehan seksual yang teijadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif terhadap lima orang informan yang merupakan pengguna jasa kereta api ekonomi Bogor-Jakarta-Bogor. Penulis melakukan wawancara mendalam kepada informan untuk memperoleh data dengan di dukung oleh pengamatan langsung di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori yang digolonggkan oleh Liz Kelly. Yaitu bentuk-bentuk perilaku pelecehan seksual, terbagi atas tiga bentuk, bentuk pertama yaitu bentuk visual: tatapan yang mengancam, gerak-gerak yang bersifat seksual. Bentuk yang kedua bentuk verbal: siulan-siulan, gossip, gurauan seksual, pernyataan yang bersifat mengancam, dan yang ketiga bentuk fisik : menyentuh , mencubit, menepuk-nepuk, menyenggol dengan sengaja, mendekatkan did tanpa diinginkan. Dari penelitian yang dilakukan, beberapa informan menyatakan bahwa bentuk pelecehan seksual yang terjadi di dalam kereta api adalah bentuk pelecehan fisik, dikarenakan informan merasa mereka tidak dihargai dan dipermalukan di depan umum. Begitu juga dengan pemahaman yang di bagi dua yaitu pemahaman umum yang tidak mengacu pada satu jenis perilaku atau tindakan yang spesifik, sedangkan pemahaman khusus ditempatkan pada konteks yang berbasis gender. Para informan memahami dengan melihat dari perilaku pelecehan seksual yang dialami oleh mereka di dalam kereta api. Sedangkan pengalaman informan terhadap pelecehan seksual, banyak ragamnya tetapi yang sering mereka alami adalah dalam bentuk fisik dan tidak hanya satu jenis tindakan pelecehan saja yang dialami oleh informan , ada juga yang mengalaminya lebih dari satu kali, dan dengan pengalamannya ini para informan tidak menjadi trauma atau takut untuk naik kereta, tetapi informan hanya memilih tempat yang lebih aman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S5484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Putri Utami
"Keterbatasan ruang yang ada di permukiman kumuh membuat pemukimnya terpaksa menggunakan ruang dan fasilitas yang tersedia secara bersama-sama. Hal ini memaksa terjadinya interaksi antar pengguna fasilitas umum secara intens dan rutin, sehingga pemaknaan fasilitas umum yang tumbuh dalam diri pemukim dapat berkembang, tidak lagi hanya sebatas fungsional semata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan geografi humanistik sebagai landasannya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga hirarki pemaknaan yang timbul dalam penggunaan fasilitas umum di daerah penelitian yakni: (1) Makna fasilitas umum secara fungsional dimana terbentuk suatu teritori publik dalam penggunaan fasilitas umum yang bersifat temporer dan cenderung dibatasi oleh barrier fisik; (2) sebagai tempat interaksi sosial, dimana terbentuk suatu teritori sekunder yang bersifat temporer dan cenderung dibatasi oleh barrier sosial; (3) serta sebagai bagian dari identitas pemukim yang dibatasi oleh suatu teritori primer yang bersifat permanen yang dibatasi oleh barrier sosial dan juga barrier fisik. Pemaknaan terhadap suatu fasilitas umum sangat dipengaruhi oleh intensitas penggunaan/lama tinggal, dan juga keterlibatan peran dalam berinteraksi dengan sesama pengguna.

The limits of space on crowded area in slum environment, pushes its dwellers to use public facility together in their everyday life. This makes an opportunity of an intense social interaction between its users, which may increase the sense of public facility to not be used by its function only. This qualitative research is conducted by using a humanity geography approaches. The results show that there are type of sense of public facilities which can be emerged, those are: (1) functional, which tends to be bounded by public territory with (temporal) physical barrier, (2) public facility as social interaction which tend to be bounded by social barrier in a secondary territory; and (3) public facility as part of identity which tend to be bounded by a permanent territory. The sense of public facility is greatly depended by the intensity of usage and also deep involvement on a social interaction among its users.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan prespektif pelaku perdagangan anak perempuan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui teknik studi kasus dan teori kriminologi feminis. Secara lebih lanjut, penelitian ini berfokus pada pelaku perdagangan anak yang memiliki tujuan khusus untuk mengeksploitasi anak perempuan sebagai korban. Temuan dalam studi ini antara lain i pelaku menganggap bahwa hubungan yang terjalin antara pelaku dan korban adalah hubungan yang saling menguntungkan, dan ii pelaku terdorong untuk terlibat dalam organized crime sebagai dampak dari pengalaman opresi yang mereka alami dalam ruang publik dan privat. Kebaruan penelitian ini adalah mekanisme untuk merumuskan rekomendasi terhadap pencegahan kejahatan sejenis.

ABSTRACT
This research aimed to explain women sex trafficker perspective with qualitative approach through case study technique and feminist criminology theory. Furthermore, this research focused on women trafficker with certain purpose which exploiting the young women as victims. This study found i the traffickers felt a mutual relation between offender and victim, and ii the traffickers motive to involved in organized crime as their coping of previous experience of oppression in private and public sphere. The novelty of this research is the mechanism that able to construct some recommendations to prevent similar cases. "
2017
S69663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Putri Handayani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perdagangan perempuan untuk tujuan prostitusi yang dialami oleh kedua subjek, yaitu Endang dan Maryati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada metode kualitatif dengan menggunakan studi kasus feminis. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang menyebabkan perempuan menjadi korban perdagangan orang untuk tujuan prostitusi, proses dan cara yang dialami korban, pengalaman kekerasan yang dialami korban, serta reaksi korban. Penelitian ini dilandasi oleh kerangka pemikiran kriminologi kritis dan teori Feminis Sosialis yang berusaha melihat bahwa perdagangan perempuan untuk tujuan prostitusi adalah sebuah bentuk kekerasan terhadap perempuan.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses about trafficking of women for prostitution as a form of violence against women that experienced by two subjects, Endang and Maryati. The method used is a qualitative approach using feminist case study. This study discusses the various factors that lead to some women becoming victims of trafficking women for prostitution, process and means endured by the victims, violence experiences suffered by the victims and reaction of the victims. This study is based on the Feminist Criminology framework and theory of Socialist Feminist that tried to view trafficking women for prostitution as a form of violence against women.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S61621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiawan Immanuel
"Kalau kita meiihat hunian-hunian liar yang banyak terdapat di daerah pinggir rel kereta di kota Jakarta ini, maka kesan pertama yang kita dapatkan ialah kekumuhan, ketidakteraturan dalam lingkungan yang tidak layak huni. Tetapi sebenarnya para penghuni hunian tersebut, yang kebanyakan merupakan para pendatang telah dapat menata hunian mereka dan ruang-ruang yang ada semaksimal mungkin dan juga dapat mengantisipasi lalu Iintas kereta yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan mereka. Dan dalam keadaan yang serba terbatas baik secara ekonomi, maupun luas Iahan yang ada, mereka mampu mewujudkan hunian yang menurut mereka cukup Iayak untuk ditinggali walaupun sangat minim. Dalam keadaan seperti itu mereka juga dapat melakukan kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahara Deliar Noer
Jakarta: Yayasan Risalah, 2005
305.4 NOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Budiman Pratiknyo
"Penelitian ini membahas pembangunan rel ganda jalur kereta api Jakarta-Bogor tahun 1983-1996. Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini mengungkap latar belakang, pelaksanaan, dan dampak dari pembangunan rel ganda Jakarta-Bogor. Pembangunan ini dilakukan berdasarkan salah satu proyek dari rencana induk kereta api Jabotabek tahun 1981 yang merupakan kerja sama antara Departemen Perhubungan dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA). Pembangunan ini dibagi menjadi dua tahap dan dimulai tahun 1983, meliputi pembangunan rel ganda Manggarai-Depok dan pembangunan rel ganda Depok-Bogor. Dampak dari pembangunan rel ganda ini ialah peningkatan frekuensi perjalanan kereta api dan peningkatan jumlah penumpang kereta api.

This study discusses the construction of the Jakarta-Bogor double track railway in 1983-1996. Using historical methods, this research reveals the background, implementation, and impact of the construction of the Jakarta-Bogor double track. This development was carried out based on one of the projects of the 1981 Jabotabek railway master plan, which was a collaboration between the Ministry of Transportation and the Japan International Cooperation Agency (JICA). This development is divided into two phases and started in 1983, including the construction of the Manggarai-Depok double track and the Depok-Bogor double track railway. The impact of the construction of this double track is increase in the frequency of train trips and an increase in the number of train passengers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Marihandoko
Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero), 2018
385 DJO u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>