Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Solidaritas sosial memang tidak serta merta dapat menyelesaikan masalah kemiskinan secara tuntas. Namun yang utama di sini adalah menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial bagi setiap individu yang mempunyai kecukupan ekonomi...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Arisyandi
"Permasalahan kemiskinan merupakan suatu fenomena sosial yang dihadapi oleh seluruh negara didunia, termasuk Indonesia. Data menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Paser untuk mengatasi kemiskinan belum mencapai hasil yang optimal. Peningkatan alokasi anggaran tidak berdampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan. Penelitian ini menggunakan berbagai metode, baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk menganalisis faktor penyebab kemiskinan masyarakat di Kabupaten Paser, alternatif kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan strategi pemberdayaan masyarakat yang tepat untuk diterapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sembilan faktor, hanya delapan faktor yang relevan menjadi penyebab kemiskinan bagi masyarakat di Kabupaten Paser. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang tepat untuk dilaksanakan adalah melalui kegiatan peningkatan keterampilan dan strategi yang tepat adalah dengan mengantisipasi kelemahan yang ada dan mengatasi ancaman yang muncul dari kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil akhir yang diharapkan adalah melalui penerapan kegiatan dan strategi yang tepat, maka dapat meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.

Poverty problem is social phenomenon that become concern for every nation in the world, included Indonesia. Data indicates that efforts from Paser government to deduct poverty rate has not reach optimal result. The raising of budget allocation not giving significant impact toward poverty rate. This research using multi method, as qualitative and quantitative to analyze the factor that cause society?s poverty, alternative of society empowerment?s activity, and strategy for empowernment.
The result of research shows that from nine factors, there are 8 relevant factor that become factor for society?s poverty at Paser Regency. The appropriate empowernment activity is by increase skill of society and the appropriate strategy are anticipate weakness and to contend with threat from activity of empowernment. The expectation from appropriate implementation of activity and strategy of empowernment, it could increase economic resilience and deduct poverty rate significantly."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nurcholis
"Sebuah studi menjelaskan bahwa perbedaan antara negara maju dan miskin bukan karena perbedaan warna kulit, bentuk rambut, ras, ataupun yang lain, tetapi berupa perilaku masyaratnya yang dibentuk bertahun tahun melalui budaya dan pendidikan."
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sritua Arief
Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan, 1979
330.991 SRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandy Laksono
"Peningkatan kesejahteraan dan perkembangan aktivitas ekonomi nonpertanian di perdesaan merupakan suatu indikator yang mencerminkan keberhasilan proses pembangunan di perdesaan. Penelitian ini memandang bahwa pencapaian tersebut tidak dapat tercipta dengan sendirinya; dibutuhkan suatu kebijakan pemerintah yang tepat sebagai landasannya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dalam kontribusi infrastruktur, sebagai suatu bentuk kebijakan pemerintah, dalam mendorong perkembangan aktivitas ekonomi non-pertanian dan pengentasan kemiskinan di perdesaan.
Model regresi probit dan tobit digunakan untuk menganalisis pengaruh dari infrastruktur fisik, jasa, institusi dan indikator non-infrastruktur lainnya terhadap status kemiskinan dan perkembangan aktivitas ekonomi non-pertanian rumah tangga perdesaan, berdasarkan data cross section survey IFLS4 2007.
Hasil regresi menunjukkan bahwa kelancaran proses pengentasan kemiskinan dan perkembangan aktivitas non-pertanian di perdesaan membutuhkan infrastruktur jalan yang berkualitas, sistem pasokan listrik yang handal, sistem irigasi yang modern, kualitas tata kelola pemerintahan kabupaten yang baik, dan tingkat pendidikan kepala keluarga yang memadai. Kepemilikan lahan dapat membuat rumah tangga di perdesaan terhindar dari kemiskinan, walaupun hal tersebut bukanlah suatu persyaratan untuk dapat terlibat dalam bisnis non-pertanian. Infrastruktur jasa memiliki peran yang bervariasi didalam pengentasan kemiskinan dan perkembangan aktivitas non-pertanian di perdesaan, sedangkan jumlah anggota rumah tangga yang semakin banyak dapat mendorong perkembangan sektor ekonomi non-pertanian di perdesaan.
Penelitian ini juga berhasil mengkonfirmasi secara statistik keabsahan premis utama yang menyatakan bahwa partisipasi ke sektor non-pertanian dapat menjadi strategi yang tepat bagi rumah tangga di perdesaan agar terhindar dari kondisi kemiskinan.

The increased of general welfare and spreading of rural non-farm activity represent the triumph of development process in rural area. This study argues that such achievement needs appropriate policy intervention as its cornerstone.
This research aims at analyzing the role of infrastructure, as a policy intervention, in stimulating the development of non-farm activity and poverty reduction in rural area.
Probit and tobit regression are used to analyze the impact of physical, services, and institutional infrastructures as well as non-infrastructure variables on poverty status of the rural household and development of non-farm economy, based on cross sectional survey data of IFLS4 2007.
The regression result suggests that the success of poverty reduction and development of non-farm activity in rural areas requires qualified road network, reliable electricity supply, advanced irrigation system, good corporate governance at municipality level, and higher education attainment of head of the rural household. The land ownership can keep the rural household out of poverty, though it is not a pre-requisite to participate in the non-farm economy. Services infrastructures have a mix impact on poverty reduction and rural non-farm activity, while the size of the household can support the development of rural non-farm economy.
The study also statistically confirmed the validity of the basic premise that the participation of rural household into the non-farm economy would serve as a strategy to be spared out of poverty status.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuridistya Primadhita
"Tesis ini membahas proses penguatan institusi pemberdayaan ekonomi perempuan miskin melalui kooperasi simpan pinjam perempuan suara ibu peduli di kelurahan cilandak barat, kalibata, dan pejaten timur jakarta selatan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan metode PRA dan analisis SWOT. tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan perkembangan koperasi, faktor penunjang, dan penghambat koperasiserta strategi pemberdayaan yang tepat untuk pengembangan koperasi.
Hasil penelitian menympulkan bahwa diperlukan tindakan penguatan kelompok untuk meningkatkan kualitas koperasi suara ibu peduli di kelurahan Cilandak Barat, sedangkan koperasi suara ibu kelurahan Kalibata dan Pejaten timur memerlukan penguatan sistem kaderisasi guna pengembangan kelompok koperasi.

This thesis discusses the process of strengthening the institutions of economic empowerment of poor women through savings and loan cooperation for women who care about mothers in the West Cilandak Village, Kalibata, and Pejaten Timur South Jakarta. This research is qualitative descriptive with the PRA method and SWOT analysis. The purpose of this study was to determine the factors that influence the differences in the development of cooperatives, supporting factors, and inhibitors of cooperatives and empowerment strategies that are appropriate for cooperative development.
The results of the study concluded that group strengthening actions were needed to improve the quality of maternal voice cooperatives in the West Cilandak village, while the mother voice cooperative in Kalibata and East Pejaten needed a strengthening of the regeneration system for the development of cooperative groups.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afdal Faisal
"ABSTRAK
Di Indonesia, program pembangunan khususnya penanggulangan kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual. Upaya ini dilaksanakan secara sistemis melalui kegiatan yang disebut Pelita, yang merupakan agenda formal pembangunan, disamping langkah non formal untuk mempercepat tercapainya tujuan pemerataan sebagaimana peran yang dijalankan program Inpres Desa Tertinggal (IDT).
Pada dekade 1970-an, berdasarkan kondisi ketimpangan pemerataan yang ada, muncul kesadaran perlunya perbaikan dan perhatian khusus terhadap kondisi kemiskinan masyarakat, terutama menyangkut persepsi pemerintah dan swasta dalam menangani masalah kemiskinan. Implementasi konsepsi tersebut teraktualisasi dalam program IDT.
Secara konseptual, program IDT dapat dikatakan bukanlah program yang baru, bila dilihat dari program fungsional yang dilaksanakan oleh berbagai instansi, khususnya Departemen Sosial yang aksinya lebih menekankan pada visi pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan berbagai potensi pembangunan. Program ini menjadi fokus dan aktual manakala berbagai pihak diminta untuk memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan dan metode pemberdayaan masyarakat miskin itu sendiri. Konsepsi ini telah mendorong subjek untuk melakukan penelitian Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin Dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan.
Penelitian ini bertujuan: (1) Melihat intensitas hubungan kausalitas persepsi masyarakat miskin dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan dan berupaya menarik kesimpulan hubungan yang bagaimanakah yang dapat menunjang program penangulangan kemiskinan (2) Melihat signifikansi hubungan kausalitas dimaksud, apabila dikontrol oleh sub variabel penelitian dengan cara "mengesampingkan" dan "mengaktifkan" beberapa variabel (3) Melihat signifikansi hubungan persepsi masyarakat dengan pengetahuan penanggulangan kemiskinan sebelum dan setelah dikontrol partisipasi masyarakat.
Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Daerah Khusus lbukota Jakarta. Objek penelitian adalah warga masyarakat penerima IDT yang bermukim pada 7 (tujuh) Rukun Warga (RW), dari 90 Pokmas yang aria, melalui teknik penarikan sampel stratifikasi maka ditetapkan 50 Kepala Keluarga sebagai sampel dengan perbandingan untuk masing-masing strata (Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota) adalah 1:1:1:17. Pengurnpulan data primer diiakukan dengan kuesioner sedangkan data skunder diperoleh dari berbagai literatur umum, khusus dan dinas instansi terkait. Data yang telah dihimpun selanjutnya ditabulasi untuk dianalisis dengan formula product moment maupun korelasi parsial dengan varians test signifikansi.
Hasil analisis baik dengan teknik univariate, bivariate dan multivariate menunjukkan hasil yang cukup signifikan dengan hipotesis dan asumsi dasar, artinya seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan utama dan sampingan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan persepsi penanggulangan kemiskinan, masyarakat miskin.
Dilihat dari intensitas nilai korelasi, baik bivariate dan multi variate menunjukkan nilai yang sangat signifikan yaitu rid = 0,7512 dan 18 responden atau 36 persen berada pada strata "sedang" bila dianalisis dengan tabel silang, untuk pesepsi dengan pengetahuan serta = 0,6429 untuk persepsi, pengetahuan dan partisipasi. Besarnya nilai r dan kecilnya nilai p merupakan indikasi hubungan yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya nilai F test daripada nilai kritik F pada tabel product moment. Artinya bahwa apabila terjadi peningkatan bobot satu diantara tiga variabel, maka akan memberikan dampak positif pada dua variabel lainnya.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat korelasi yang sangat menyakinkan Hubungan Persepsi Masyarakat Miskin dengan Pengetahuan Penanggulangan Kemiskinan baik "dengan" dan "tanpa" mengikutsertakan Partisipasi Masyarakat Miskin."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to know what factors cause poverty and does poverty occur simply because of human faulths?...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Program pengentasan kemiskinan,khususnya pemberdayaan pada komunitas nelayan tradisional,merupakan kebijakan strategis yang telah diambil oleh pemerintah daerah dan instansi terkait pada era otonomi
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>