Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88356 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kasinyo Harto
Jakarta: Departemen Agama RI, 2008
297.738 8 KAS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asmaun Sahlan
Malang: UIN-Maliki Press, 2012
378 ASM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This research was aimed to know creaqtivity level of student at university and to compare it wtih some student background aspects. The research was conducted in six universities in Makasar..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Emalia
"Awal abad ke-20 adalah masa yang penuh dengan gejolak perjuangan rakyat. Semua penderitaan yang dialami masyarakat Indonesia memunculkan berbagai protes sosial hampir di setiap pelosok Nusantara. Di Keresidenan Cirebon akibat adanya Landreform 1918 ternyata lebih banyak merugikan masyarakat petani dibandingkan dengan keuntungannya yang diambil pihak perkebunan swasta. Bencana kelaparan terjadi hampir di setiap daerah Keresidenan Cirebon. Banyak penduduk yang mengalami perpindahan ke daerah-daerah pegunungan untuk sekedar sekedar mencari makanan sebagai penyambung kehidupan.
Hal semacam ini yang memicu masyarakat untuk mendukung berbagai gerakan politik, termasuk gerakan politik keagamaan islam yang marak saat itu. Melalui para ulama yang pulang dari berhaji dan membawa budaya baru yang dipengaruhi gerakan Wahabbiyah di sana, mereka terorganisasikan dalam menuntut hak dan kebebasan. Seperti kemunculan Sarekat Islam (SI) di Surakarta dan Muhammadiyah di Yogyakarta yang dipelopori kaum santri dan pedagang yang datang dari berhaji, adalah awal dari kebangkitan Islam di Indonesia.
Di Keresidenan Cirebon ini pengaruh kraton juga sangat kuat di hati masyarakat. Campur tangan pemerintah kolonial dalam kraton sangat dirasakan sebagai momok dalam kehidupan. Akan tetapi kenyataan itu selalu mewarnai kehidupan. Akibat hal itu para penghulu kraton menjauhkan diri dari kehidupannya di kraton Kasepuhan dan Kanoman. Pendirian tarekat merupakan cara untuk menggalang umat dalam membela hak dan kebebasannya menjalankan peribadatan dan membebaskan dari keterkungkungan penderitaan yang dialaminya. Dukungan gerakan tarekat terhadap SI dan PO di Keresidenan Cirebon semakin memperkuat perjuangan masyarakat Keresidenan cirebon.
Bahkan pusat kegiatan tarekat ini selain di pesantren-pesantren juga di kraton. Konsep gerakan tarekat ini adalah selain menjalankan ajaran Islam yang sebenar-benarnya juga adalah nonkooperatif dengan kolonialisme. Dukungan kraton terhadap gerakan tarekat ini juga menunjukkan kraton bersifat antikolonialisme. Kraton juga mendukung terhadap berbagai kegiatan SI dan PO dalam memprotes dan mengkritik sistem sewa tanah dan perpajakan yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda, Kraton juga mendukung berlakunya sistem pendidikan yang berdasarkan al Qur'an yang diterapkan oleh SI dan PO.
Keberhasilan organisasi ini adalah merupakan suatu cara untuk menyuarakan persatuan di antara organisasi-organisasi Islam. Selain itu juga dalam rangka membebaskan umat Islam dari keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan, dan ketertindasan dari kolonialisme. Usahausaha ini ditempuh juga dengan diselenggarakannya kongres Al Islam I yang mula pertama diprakarsai oleh Central Sarekat Islam (CSI) dan disambut baik oleh seluruh organisasi Islam Indonesia, dan SI Cirebon yang akhirnya menerima kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggara. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika pergerakan di Keresidenan Cirebon sangat berarti dalam jajaran sejarah pergeran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalina
"Tesis ini membahas tentang interaksi pengelola perpustakaan IAIN Raden Fatah Palembang dalam membangun layanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan dramaturgis dari Erving Goffman. Dalam dramaturgis, realitas dianalogikan sebagai pertunjukan teater. Fokus pendekatan ini adalah bukan apa yang orang lakukan, apa yang ingin mereka lakukan, melainkan bagaimana mereka melakukannya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam memainkan perannya pimpinan bersifat kreatif. Ini ditunjukkan dengan usaha-usaha yang dilakukan dalam membangun layanan yang ideal seperti menuntun para aktor sesuai skenario (membuat peraturan yang jelas, membuat uraian tugas, membuat visi dan misi perpustakaan, memindahkan yang tidak mendukungnya ke luar perpustakaan, rolling di dalam perpustakaan serta mengirim staf pelatihan, seminar dan workshop) dan menjaga kesepakatan tim untuk perbaikan layanan (piket sore, layanan khusus hari Sabtu, menggunakan tenaga mahasiswa untuk input data buku). Dalam membangun layanan yang diinginkan, sutradara membangun interaksi para aktor berdasarkan kekuasaan, sehingga interaksi yang berjalan terasa kaku, tidak ada komunikasi dan koordinasi antara pimpinan dan bawahan. mengeluh dan menggosip di belakang panggung.

This research is about interaction among library members of IAIN Raden Fatah Palembang in building service. This is qualitative research with dramaturgy approach by Erving Goffman. In dramaturgy, the reality is like theatre performance. Technique of data collection employed by observation, interview and document analysis. The result shows that the leader plays the role creatively as shown in the building ideal service by asking the actor to play based on the scenario (made clear rule, job description, library vision and mission, place who do not support him to the outside of library, rolling in library and send library staff to follow training, seminar and workshop) and keep on staff deal (duty during off hours, special service on Saturday, worked students in data input). In building planned service, the director builds interaction among actors based on his power so the interaction become rigid, no communication between leader and the staff, much complaint and gossip ob backstage."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28637
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Ramdan Hidayat
"ABSTRAK
Upaya peningkatan produktivitas bagi suatu organisasi sangatlah terkait pada dua unsur yaitu unsur teknis dan unsur manusia, dengan demikian peneropongan yang lebih seksama terhadap faktor manusia dalam hal ini budaya dan prilaku produktif serta mengkaji kontribusinya terhadap peningkatan produktivitas organisasi menjadi pembahasan pokok dalam penelitian ini.
Dengan demikian tenaga kerja yang berkualitas tinggi pertama-tama ditandai oleh prilaku produktif hanya dengan prilaku nyata dilingkungan kerja seorang karyawan atau pimpinan dapat menciptakan sesuatu atau mengubah sesuatu menjadi lebih produktif, dalam kaitan inilah hubungan budaya organisasi menjadi bahan kajian terhadap peningkatan produktivitas perguruan tinggi di Unisba.
Melalui penelitian yang mempergunakan analisis kualitatif terhadap data sampel yang dipadukan dengan analisis kuantitatif untuk keperluan generalisasi terhadap seluruh data populasi dosen Universitas Islam Bandung (UNISBA), dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dalam bentuk angkat yang di buat dengan skala liken diperoleh hasil bahwa budaya organisasi di Universitas Islam Bandung di tampilkan cukup. Hal ini didasarkan atas hasil pengukuran terhadap dimensi budaya organisasi seperti (inisiatif, arah, tindakan resiko, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, imbalan, toleransi akan konflik dan komunikasi ). Begitupun dengan produktivitas anggota organisasi dan produktivitas organisasi Unisba secara keseluruhan ditampilkan cukup produktif, yang mana didasarkan pada hasil pengukuran terhadap dimensi (sikap, kernampuan, disiplin, dan input , proses, output bagi produktivitas organisasi ).
Selanjutnya antara budaya organisasi dengan produktivitas organisasi dan produktivitas anggota organisasi terhadap produktivitas organisasi mempunyai taraf hubungan sangat rendah.
Sedangkan hubungan antara budaya organisasi dengan produktivitas anggota organisasi mempunyai taraf hubungan yang positif dalam tingkat signifikansi sedang, adapun pola hubungan yang ditimbulkan antara budaya organisasi, produktivitas anggota organisasi dan produktivitas organisasi secara bersama-sama mempunyai hubungan yang sangat kuat dan besarnya jauh melebihi hubungan yang dihasilkan dari pola hubungan individu antara budaya organisasi dengan produktivitas organisasi, antara produktivitas anggota organisasi dengan produktivitas organisasi bahkan juga melebihi hubungan antara budaya organisasi dengan produktivitas aanggota organisasi.
Dengan demikian upaya peningkatan produktivitas organisasi peerguruan tinggi di Universitas Islam Bandung (UNISBA) baru bisa dilakukan secara bersamaan antara budaya organisasi, produktivitas anggota organisasi terhadap produktivitas organisasi Universitas Islam Bandung (UNISBA), kendati demikian di duga ada variabel lain yang mempengaruhi produktivitas organisasi selain variabel di atas. Dan perlu penelitian lebih lanjut."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadyana Rahayu
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Budidarmawan Prasodjo
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zaki Mubarak
"Kajian tentang gerakan Islam fundamentalis kembali menarik perhatian berbagai kalangan ilmuwan sosial dan polilik beberapa tahun belakangan. Beberapa kejadian di tingkatan Internasional maupun domestik yang terjadi beberapa tahun terakhir yang diawali dengan kasus penyerangan terhadap Gedung WTC 11 September 2001 dan berbagai kejadian di dalam negeri sepanjang 1998-2003, mulai dari peledakan bom secara sporadis di Malam Natal tahun 2000, tragedi Bom Bali 12 oktober 2002, dan aksi bom bunuh dlri di Hotel Merriot Jakarta, yang kesemuanya telah menelan banyak korban, telah semakin mengukuhkan bahwa gerakan Islam fundamentalis yang dalam aksi-aksinya sering kali memakai cara-cara radikal benar-benar nyata adanya dan telah menjadi ancaman bersama.
Proses demokratisasi yang berlangsung di Indonesia sejak 1998 secara langsung ataupun tidak telah memberikan ruang bagi organ-organ Islam fundamentalis dan radikal untuk tumbuh dan berkembang. Transisi politik yang sering kali diwarnai berbagai macam kegalauan dan aneka persoalan, telah menyebabkan kurangnya perhatian akan potensi-potensi dari gerakan organisasi-organisasi islam fundamentalis dan radikal ini terhadap masa depan nasional. Patut untuk diakui bahwa seiring dengan kecenderungan ke arah krisis governabilitas dan ketidak becusan para elit-elit untuk mengkondisikan situasi ekonomi dan politik yang stabil dan kondusif, sedikit banyak mengimplikasikan semakin menguatnya daya tarik nilai-nilai alternatif yang ditawarkan oleh perkumpulan-perkumpulan keagamaan yang ekstrim tersebut. Kembali mengerasnya tuntutan untuk pemberlakuan syariat Islam dapat dipahami salah satunya oleh faktor menipisnya kepercayaan rakyat terhadap penegakan hukum yang berjalan di Indonesia, sehingga alternatif lain serta merta dipandang sebagai solusi terbaik.
Beberapa tindak kekerasan yang telah beberapa tahun berlangsung, telah menyebabkan beberapa aktifis gerakan Islam fundamentalis radikal duduk dalam kursi pesakitan. Organisasi yang menjadi fikus kajian dalam tesis lni, FPI, Majelis Mujahidi, Laskar Jihad, dan Hizbut Tahrir Indonesia, benar-benar berada dalam posisi yang Iemah. Baik akibat berbagai penangkapan terhadap tokoh-tokohnya ataupun karena tekaanan-tekanan yang makin keras dari berbagai kalangan di luar dan dalam negeri. Namun demikian, realitas telah menunjukkan bahwa masyarakat mulai terpikat dengan beberapa agenda utama yang diperjuangkan oleh elemen-elemen ini, sekurangnya telah banyak survei memperllhatkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap berlakunya syariat Islam.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa konsepsi gagasan dan pemikiran organisasi yang menjadi subyek kajian ini hampir semuanya secara frontal bertolak belakang dengan nilai dan prinsip demokrasi. Lebih jauh, demokrasi dianggap sebagai sistem kufur yang harus diperangi. Dan beberapa diantaranya masih bersiteguh untuk mendirikan suatu kekuasaan polilik berbentuk Negara Islam atau Daulah Khilafah lslamiyyah. Konstruksi politik yang diangankan oleh kelompok-kelompok ini, diukur dari cara pandang demokrasi, sangat jelas bersifat eksklusif dan diskriminatif. Hal ini dlbuktikan dengan konsepsi mereka yang mengharamkan kepemimpinan politik perempuan misalnya, atas kepemimpinan warga non muslim.
Tentu adanya kenyataan yang demikian menjadi tantangan serius bagi seluruh elemen yang berkomitmen dengan penegakkan prinsip demokrasi, yang menghargai pluralitas dan toleransi. Sejauh mana masa depan demokrasi di Indonesia akan terus eksis dan terus bertumbuh kuat, pada hemat penulis, akan tergantung kepada bagalmana para elit-elit strategis negeri ini dapat membuktikan kinerja pemerintahan yang demokratis akan memberikan hasil yang optimal dan mensejahterakan masyarakatnya. Termasuk juga, bagaimana elemen-elemen muslim moderat yang menghargai pluralitas, kebersamaan, dan toleransi dapat meyakinkan kepada masyarakat luas akan kebaikan dan keutamaan prinsip-prinsip tersebut, dibandingkan apa yang selalu ditawarkan oleh kelompok Islam fundamentalis radikal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>