Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahidah Wahyu Romadhon
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25388
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyawati Santoso
"Sejumlah indikator moneter seperti suku bunga SBI, KPR, tingkat inflasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2003 dan 2004 terlihat sangat positif. Hal tersebut berdampak pada kembali bergairahnya bisnis sektor properti setelah sekian lama stagnan akibat krisis moneter beberapa tahun lalu, termasuk diantaranya terjadi pada jenis properti Pusat Perbelanjaan Modem. Ini dapat terlihat dari betapa banyaknya pembangunan mall I plaza di berbagai tempat di Jabotabek dalam kurun waktu belakangan ini. Kondisi demikian membuat kondisi industri menjadi semakin kompetitif.
Menghadapi era industri yang semakin kompetitif tersebut, diperlukan pelaku-pelaku pasar (pengembang) yang bekerja dengan prinsip "doing right things ( efisien)" dan doing things right ( efektif)" untuk dapat memenangkan persaingan dan mere but pasar. Dalam hal ini maka diperlukan suatu mEajemen proyek ya.'lg mampu mengatur penggunaan sumber dayanya secara optimal untuk memperoleh hasil yang maksimal. Menjawab tuntutan tersebut, PT. Primatama Nusa Indah (PNI) selaku pengembang I developer The Plaza Semanggi membentuk manajemen proyek yang bertugas mengelola sumber dayanya untuk mengendalikan aspek biaya, waktu dan kualitas dalam melaksanakan proyeknya yaitu Kawasan Bisnis Granadha- The Plaza Semanggi.
Penekanan dalam penulisan karya akhir ini adalah menganalisa dan mengukur kemampuan PNI dalam menerapkan manajemen proyek yang efisien dan efektif untuk dijadikan sebagai masukan dan introspeksi diri yang berguna bagi pengembangan proyek selanjutnya. Berdasarkan atas Project Evaluation Tools dari Alberta Major Construction yang diperoleh dan dipakai untuk mengukur efisiensi dan efektivitas manajemen proyek dalam penulisan ini, ada beberapa indikator yang mempengaruhi pencapaian efisiensi dan efektivitas tersebut. Hal tersebut melingkupi aspek biaya, jadwal, rencana kerja, progress & produktivitas, organisasi, material, subkontrak, peralatan dan fasilitas konstruksi. Selanjutnya seluruh aspek tersebut diuji kembali untuk mengetahui signifikansinya dalam pembangunan proyek yang disesuaikan dengan sistem dan kultur di Indonesia, dan dipakai sebagai tools untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen proyek. Tools yang merupakan hasil dari pengujian dan dipakai dalam proses evaluasi ini menjadi fokus analisa penilaian kinerja manajemen proyek. Dari hasil analisa, didapat fokus-fokus tersebut berturut-turut sesuai signifikansinya adalah terdiri dari Work Planning, Cost Management, Schedule Management, Organization, Progress & Productivity, Quality Management, Material Management, Labour Relationship dan Subcontract Administration.
Dengan menggunakan tools tersebut, penulis mulai mengevaluasi fokus-fokus yang dimaksud dalam penerapannya di manajemen proyek The Plaza Semanggi. Dari hasil evaluasi yang diperoleh, menggambarkan bahwa kineija PNI ternyata berhasil mengelola sumber dayanya hingga mencapai ±80% dari tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal. Beberapa aspek yang masuk dalam kriteria yang mempunyai signifikansi terhadap efektivitas dan efisiensi seperti kontrak I sub kontrak, biaya dan progress-produktivitas terlihat sangat diperhatikan oleh PNI dengan penilaian kuantitatif yang tinggi. Aspek lainnya seperti organisasi, material, rencana keija, jadwal, kualitas dan hubungan pekerja memperoleh nilai yang lebih rendah. Penyebab rendahnya nilai-nilai tersebut diidentifikasi dan dibahas lebih lanjut oleh penulis untuk kemudian diberi rekomendasi-rekomendasi yang sifatnya applicable untuk diterapkan pada pengembangan proyek selanjutnya, sehingga hasil proyek-proyek selanjutnya dapat lebih optimal lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munzhier
"Proyek Ladia Galaska merupakan kelanjutan dari proyek "jaring laba-laba " yang pemah dicanangkan pada tahun 1991. Proyek ini merupakan proyek pembangunan jalan yang menghubungkan pesisir barat Kabupaten Aceh barat ke kota Peureulak Kabupaten Aceh Timur Propinsi NAD. Tujuan pelaksanaan proyek ini yaitu untuk membentuk koridor yang menghubungkan antar wilayah, mengurangi disparitas pertumbuhan regional antara kawasan barat, tengah dan timur, menstimulasi aktifitas perekonomian didaerah-daerah yang dilalui dan meningkatkan aksesibilitas sosial, ekonomi, pemerintahan serta pertahanan keamanan.
Departemen Kimpraswil merupakan salah satu main customer bagi PT. XYZ disamping beberapa customer lain seperti perusahaan property, dan swasta lainnya. Dalam usahanya untuk dapat berkompetisi PT. XYZ di tuntut untuk dapat menawarkan berbagai kemarnpuan dalarn rnelakukan pekerjaan yang akan ditanganinya serta bersaing melalui tahapan-tahapan proses sampai dengan penandatanganan kontrak proyek didapatkan. Tahapan perbaikan yang dilakukan oleh PT. XYZ adalah dengan berusaha rnernperbaiki setiap tahapan project management. Diharapkan nantinya PT. XYZ akan rnemiliki sistem project management yang efektiv sehingga dapat menjadikan salah satu competitive advantage dan pada akhirnya untuk meningkatkan kepercayaan customer kepada PT. XYZ. Selain itu usaha perbaikan ini merupakan salah satu langkah untuk rneningkatkan kepercayaan customer kepada PT. XYZ.
Efektivitas manajemen proyek yang baik merupakan hal yang sangat mendasar untuk dapat merealisasikan setiap proyek dengan tepat sasaran. Tahapan pengerjaan proyek dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan diakhiri dengan serah terima proyek, dimana setiap tahapan ini memiliki beberapa aktifitas yang harus memenuhi suatu tingkatan kinerja yang baik. Standar flow prosedur manajemen proyek PT. XYZ yang dirancang dalam rangka pencapaian seluruh aktifitas proyek berjalan dengan baik dan efektif, untuk itu diperlukan konsistensi dalam aktualisasi pekerjaan proyek, apakah tahapan demi tahapan telah dilakukan dengan benar. Selain itu faktor efektivitas pengerjaan proyek , merupakan salah satu syarat mutlak untuk dapat memenuhi penyelesaian proyek sesuai dengan sasaran yang diinginkan.
Pembahasan karya akhir ini merupakan rangkaian pengukuran tingkat efektivitas yang telah dicapai pada pelaksanaan Proyek Ladia Galaska dan analisa terhadap aktifitas dari proyek yang dinilai lemah. Terhadap hasil audit tersebut selanjutnya akan dijadikan suatu rekomendasi sebagai langkah perbaikan. Hasil pengukuran yang telah dilakukan untuk kasus Ladia Galaska menempatkan manajemen proyek PT. XYZ berada pada tingkat performansi Baik dengan perolehan total score sebesar 645. Performansi baik ini menggambarkan manajemen proyek PT. XYZ telah melakukan seluruh tahapan aktifitas pelaksanaan proyek dengan benar dan telah memiliki langkah pencapaian pelaksanaan aktifitasnya secara efektif, akan tetapi masih diperlukan peningkatan dan penyempurnaan dari beberapa aktifitasnya.
Secara keseluruhan penilaian tingkat efektivitas aktifitas manajemen proyek pada kasus pekerjaan pembangunan Proyek Ladia Galaska Paket Takengon - Ise-Ise menggambarkan beberapa kelemahan pada 7 aktifitas dari 14 aktifitas secara keseluruhan, diantaranya : aktifitas rencana mutu, aktifitas rekrnitment project team, aktifitas design dan pengembangan, aktifitas pembelian, aktifitas prasarana dan lingkungan, aktifitas prosedur proyek, aktifitas pengukuran kepuasan pengguna jasa.
Audit analisis yang dilakukan untuk ketujuh aktifitas manajemen proyek yang dianggap memiliki kelemahan, memberikan gambaran secara detail aktifitas apa saja yang telah dilakukan dan mengidentifikasi faktor kelemahan dari setiap aktifitas tersebut. Audit analisis juga memaparkan rekomendasi dari setiap aktifitas sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan proyek sejenis di masa yang akan datang, selain itu nantinya diharapkan PT. XYZ dapat memenuhi ekspektasi dari customer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Ary Yuniarti
"Investasi dibidang TI cenderung mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan akan teknologi dan informasi yang kian meningkat. Dalam era teknologi dan informasi saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas layanan maupun produknya. Dan TI merupakan alat strategis untuk dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Sehingga tak heran investasi yang dikeluarkan untuk TI tidaklah sedikit. Dan diharapkan investasi yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan jalan pengelolaan sumber daya TI yang optimal. Untuk itu penelitian ini di tujukan agar perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan keefektivan dalam pengelolaan sumber daya TI dan sesuai dengan tujuan strategis dari perusahaan, khususnya untuk perusahaan yang berbasiskan proyek yang bergerak di bidang EPC (Engineering Procurement and Construction). Hal tersebut akan di lakukan dengan cara menganalisa dan merancang struktur IT Governance yang sesuai dengan karakteristik proyek-proyek EPC. Pendekatan yang digunakan dalam rancangan IT Governance tersebut akan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kerangka kerja yang berorientasi proyek; PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dan pendekatan kerangka kerja yang menjadi standar industri; COBIT (Control Objective for Information and Related Technology). Kedua pendekatan yang berbeda tersebut dapat saling melengkapi dalam menganalisa dan merancang IT Governance suatu perusahaan yang berorientasi proyek. IT Governance yang dirancang dengan pendekatan kerangka kerja COBIT dan PMBOK ini memberikan arahan dan langkah-langkah yang cukup jelas dalam merealisasikan fungsi-fungsi pengelolaan sumber daya TI. Hal tersebut tertuang dalam bentuk aktifitas yang dapat dilakukan oleh organisasi dalam mengelola fungsi dan sumber daya TI. Begitu pula dengan tindakan-tindakan yang bersifat pemantauan (monitoring) untuk melakukan kontrol terhadap proses-proses TI yang telah diterapkan dengan menetapkan tingkat maturitas yang diinginkan, CSF (Critical Success Factors), KPI (Key Performance Indicators) dan KGI (Key Goal Indicators).

Investment in IT sector tends to increase following the increasing needs on technology and information system. On the era of technology and information, the company is required to improve both service quality and product performance. IT is a strategic tool that could improve the company performance. Therefore a company may invest a lot of money for its IT sector which in return the investment could improve company?s performance with optimum IT resources management. Research is done for the company for increasing the efficiency and effectiveness on managing the IT resource that suitable with a company's strategic vision, especially the one which based on Engineering Procurement and Construction Project. The research will be done by analyzing and designing the IT Governance which is suitable with the EPC project characteristics. There are two approaches used to design IT Governance. First, PMBOK (Project Management Body of Knowledge) and the other one is COBIT (Control Objective for Information and Related Technology). Those two different approaches could complete to each other both the analysis and design of IT Governance of a company with project orientation IT Governance, which is designed by using both COBIT and PMBOK approaches, gives guidelines in managing the IT resource. Those guidelines are based on activities that organization can maintain. And also monitoring activities to control implemented IT processes such as level of maturity, CSF (Critical Success Factors), KPI (Key Performance Indicators) and KGI (Key Goal Indicators)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Budiman
"Salah satu permasalahan penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi, tetapi kurang mendapat perhatian adalah masalah limbah konstruksi. Yang dimaksud limbah konstruksi adalah hasil buangan yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan konstruksi rumah, gedung, dam, sekolah, dan struktur lainnya. Limbah konstruksi dapat berupa material seperti kayu, logam, kabel, kaleng, beton, gipsum, dan lainnya. Pengelolaan limbah konstruksi memerlukan suatu manajemen yang dinamakan manajemen limbah konstruksi. Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Oleh karena itu manajemen limbah konstruksi dapat diartikan sebagai suatu proses penggunaan sumber daya yang ada secara efektif untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari rangkaian kegiatan konstruksi rumah, gedung, dam, sekolah, dan struktur lainnya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen limbah konstruksi, terutama dalam hal manajemen materialnya, pada pelaksanaan konstruksi jalan layang.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus; yaitu proyek Tanjung Barat Flyover dan Raya Bogor Flyover. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan konstruksi jalan layang telah melaksanakan manajemen limbah konstruksi yaitu dalam kegiatan penyimpanan, kegiatan penanganan dan distribusi, manajemen lokasi, seuse dan recycling, serta kegiatan pembuangan (disposal)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Reza A.
"Sebuah proyek merupakan rangkaian berupa kegiatan yang saling berhubungan dan masing-masing memiliki tingkat kompleksibilitas yang cukup tinggi. Peralatan merupakan elemen-elemen dari wujud fisik yang akan dibangun pada suatu proyek konstruksi, dimana dalam komponen biaya proyek peralatan digolongkan sebagai biaya langsung (direct cost). Biaya Langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Bagaimana faktor manajerial dan administrasi mampu merencanakan, mengontrol dan melaksanakan pengelolahan berbagai macam Peralatan menjadi bangunan sipil yang Jadi. Peralatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Sehingga penanganan peralatan mulai dari penjadwalan pemesanan, penentuan standar persepsi kualitas, pengiriman serta prosedur penanganan peralatan sebagai kegiatan pengadaan peralatan mempengaruhi cfisiensi dari biaya proyek. Masalah manajemen peralatan dalam proyek konstruksi jalan dalam usaha meningkatkan efisiensi dari biaya proyek merupakan upaya yang hendak dijabarkan dalam seminar skripsi ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S34893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ibrahim
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985
658.404 LUB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hendra Prasetyo Wibowo
"Proyek Rusunawa adalah sebuah proyek rumah susun yang ditujukan untuk kalangan menengah.yang berlokasi di daerah Cimahi, Bandung ? Jawa Barat. Konstruksi bangunan ini mengunakan konstruksi beton bertulang yang terdiri dari 5 lantai. Dalam proses pembangunannya, pelaksana proyek mempergunakan metode pracetak untuk konstruksi kolom, balok, pelat lantai dan tangga. Adapun yang dimaksud konstruksi beton pracetak adalah pengerjaan komponenkomponen tersebut di cor di tempat fabrikasi, baik dipabrik maupun dilapangan yang bukan merupakan posisi akhir dari komponen tersebut dalam suatu struktur. Pada proyek Rusunawa fabrikasi dilakukan di lapangan. Perbedaan lokasi dari pengecoran ini yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan mutu dari hasil konstruksi.
Adanya tuntutan dari stakeholder berupa hasil produk precast yang berkualitas sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi perencanaan, membuat para pelaksana proyek harus membuat standar prosedur agar dapat mengurangi kemungkinan yang dapat menyebabkan rendahnya mutu hasil produksi. Selain itu, untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar perlu dilakukan pengendalian mutu atas aktivitas yang dijalani. Pengendalian mutu ini juga berguna untuk mengurangi kegagalan dari suatu produk. Penyebab utama rendahnya produk pracetak biasanya terjadi pada saat pekerjaan fabrikasi dan erection dari komponen pracetak.
Dalam penulisan tugas akhir ini penyusun mencoba meninjau tentang pengendalian mutu dalam proyek beton pracetak, khususnya komponen balok dan kolom dengan cara mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi pada saat proses fabrikasi dan erection, dan menetapkan risiko dominan yang kemudian membuat prosedur pengendalian mutu dari risiko dominan tersebut sesuai dengan standar ISO 9000:2000. Dengan demikian dapat dihasilkan produk beton pracetak yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar.

Rusunawa project was a construction project that built a building for middle class people or below which live in Cimahi, Bandung-Jawa Barat. This Construction used a rainforced concrete for 5-floor building. This project used the precast method for coloumn, slab, beam and stairs modul. Precast concrete method means that modul was made before it erection in the place where it installed. Fabrication for this construction was an onsite fabrication. The differences of place for fabrication can cause the diferrence of quality for its modul.
There are a wants from each stakeholder like that quality of modul have a quality same as specification plan and standard requirement. It means that project organization must make the standard procedure for reducing the risk connected to quality standard. Beside that, for making sure that quality of product has a same quality as what market wants, so there was a need to do a quality control. In precast project, the factor that affect to the modul quality was an erection and fabrication precast modul.
In this paper, writer try to make a quality control in that precast project by risk identification in fabrication and erection, then make a quality control procedure from dominated risk according to fabrication and erection proccess based on ISO 9001:2000. So the product that produce has a same quality as what market wants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>